Anda di halaman 1dari 28

KARTOGRAFI

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah
yang diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda P, M.T.

disusun oleh
Siti Aminah (1805129)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kelancaran sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Kartografi” dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu saya harap kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................... 1
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................... 1
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.5 Tujuan ......................................................................................... 3
1.6 Sistematika ................................................................................... 3
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 4
2.1 Pengertian Peta ............................................................................. 4
2.2 Fungsi Peta ................................................................................... 5
2.3 Jenis-jenis Peta ............................................................................. 8
BAB 3 METODOLOGI ................................................................................. 9
3.1 Lokasi ........................................................................................... 9
3.2 Waktu ........................................................................................... 9
3.3 Metode ......................................................................................... 9
3.4 Populasi, Sampel dan Sampling Technique ............................... 10
3.5 Data Primer ................................................................................ 10
3.6 Instrumen ................................................................................... 10
3.7 Teknik analisis ........................................................................... 10
3.8 Kerangka Berfikir....................................................................... 11
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 12
4.1 Pengertian menurut para ahli ..................................................... 12
4.2 Jenis klasifikasi kartografi......................................................... 13
4.3 Syarat-syarat yang perlu ditempuh dalam kartografi ................. 13
4.4 Langkah-langkah dalam membuat kartografi ............................ 16
BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ....................... 18
5.1 Simpulan..................................................................................... 18
5.2 Implikasi ..................................................................................... 18
5.3 Rekomendasi .............................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. iv

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Indonesia ..........................................................................................4


Gambar 2.Peta Dunia ... ............................................................................................5
Gambar 3. Peta Kartografi ........................................................................................5
Gambar 4. Peta Topografi .........................................................................................5
Gambar 5. Peta Curah Hujan Banten ........................................................................6
Gambar 6. Peta Kadaster ...........................................................................................7
Gambar 7. Peta Berskala Besar .................................................................................7
Gambar 8. Peta Berskala Menengah .........................................................................8
Gambar 9. Peta Berskala Kecil .................................................................................8
Gambar 10. Peta Aliran Sungai ..................................................................................10
Gambar 11. Peta Geologis..........................................................................................10
Gambar 12. Peta Tanah . ............................................................................................11
Gambar 13. Peta Pendapatan Penduduk ....................................................................11
Gambar 14. Komponen Dalam Peta ..........................................................................19

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti permukaan
dan graft yang berarti gambaran atau bentuk, sehingga kartografi merupakan
gambaran permukaan bumi. Pengertian lain dari kartografi ialah ilmu tentang -
pembuatan peta. Arti istilah kartografi telah berubah secara fundamental sejak
tahun 1960. Pada awalnya kartografi hanya didefinisikan sebagai ilmu pembuatan
peta, namun saat ini batasan pengertian kartografi mencakup penyampaian
informasi geospasial dalam bentuk peta. Banyak peta komersial yang bermutu
yang dibuat dengan perangkat lunak pembuatan peta yang merupakan salah satu
di antara tiga macam utama; CAD (desain berbatuan komputer), GIS (Sistem
Informasi Geografis), dan perangkat lunak ilustrasi peta yang khusus. Kartografi
adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta
sekaligus mencangkup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil
karya seni Kartografi merupakan sebuah teknik pembuatan peta yang secara
mendasar berhubungan dengan memperkecil keruangan pada suatu daerah yang
luas di permukaan bumi atau benda luar angkasa yang di sajikan dalam bentuk
yang mudah di fahami sehingga dapat di gunakan untuk kepentingan komunikasi
bagi khalayak ramai. Untuk memahami lebih lanjut, maka makalah ini membahas
mengenai kartografi.

1
1.2 Identfikasi Masalah
1. Kurangnya pemahaman mengenai definisi tentang kartografi
2. Kurangnya pengetahuan mengenai klasifikasi kartografi
3. Kurangnya pengetahuan mengenai syarat – syarat dalam pembuatan kartografi
4. Kurangnya pengetahuan mengenai langkah-langkah dalam pembuatan
kartografi

1.3 Pembatasan Masalah


Berfokus pada materi tentang definisi, klasifikasi, syarat dan langkah langkah
pembuatan kartografi.

1.4 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kartografi menurut beberapa ahli ?
2. Ada berapa jenis klasifikasi untuk kartografi ?
3. Apa saja syarat-syarat yang perlu ditempuh dalam pembuatan kartografi ?
4. Bagaimana langkah-langkah dalam membuat kartografi ?

1.5 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami definisi, serta klasifikasi dari kartografi
2. Mengetahui dan memahami syarat-syarat dan langkah langkah dalam
membuat kartografi.

2
1.6 Sistematika
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Berisi teori-teori pendukung yang sejalan dengan isi materi dari
makalah.
BAB 3 METODOLOGI
Berisi lokasi, waktu, metode, populasi, sample dan sampling technique,
data primer dan sekunder, instrument, teknik analisis, kerangka berfikir,
dan diagram alir.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi penjelasan dan pemaparan dari rumusan masalah.
BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Berisi simpulan, implikasi dan rekomendasi yang sejalan dengan isi
materi.

3
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Peta

Gambar 1. Peta Indonesia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) peta merupakan gambar atau
lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah , laut, gunung,
sungai, dan sebagainya. Adapun peta merupakan gambaran wilayah geografis,
biasanya bagian permukaan bumi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang
berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang
tampil di layar komputer. Peta dapat menunjukkan banyak informasi penting,
mulai dari supply listrik di daerah Anda sampai daerah Himalaya yang berbukit-
bukit atau sampai kedalaman dasar laut.
Menurut ICA (International Cartographic Association), yang dimaksud peta
adalah gambaran unsur-unsur permukaan bumi (yang berkaitan dengan
permukaan bumi) dan benda-benda di angkasa. Sedangkan menurut Erwin Raiz,
peta merupakan gambaran konvesional permukaan bumi yang terpencil dan
kenampakannya terlihat dari atas dan ditambah tulisan-tulisan sebagai

4
penjelasnya. Gambaran konvesional adalah gambaran yang sudah umum dan
sudah diatur dengan aturan tertentu yang diakui umum. Kemudian menurut
Soetarjo Soerjosumarmo, peta adalah lukisan dengan tinta dari seluruh atau
sebagian permukaan bumi yang diperkecil dengan perbandingan ukuranyang
disebut skala atau kadar.

2.2 Jenis-jenis Peta


Berdasarkan isinya, terdapat 2 jenis peta yaitu peta umum dan peta khusus
(tematik). Berikut ini macam-macam peta menurut isinya beserta contoh dan
penjelasannya.
1. Peta Umum
Jenis peta yang pertama adalah peta umum. Jenis peta ini menggambarkan
sebagian atau keseluruhan permukaan bumi secara umum. Peta umum juga
menunjukkan kenampakan alam dan buatan manusia.
Terdapat 3 jenis peta umum antara lain yaitu :

Gambar 2. Peta Dunia Gambar 3. Peta kartografi

Gambar 4. Peta Topografi

5
 Peta Dunia, yakni peta yang menggambarkan bentuk, letak dan wilayah
negara-negara di dunia.
 Peta Korografi, yakni peta yang menjelaskan seluruh atau sebagian
permukaan dengan skala kecil.
 Peta Topografi, yakni peta yang menjelaskan permukaan relief bumi dengan
garis-garis kontur sebagai penjelasanya, seperti jalan, sunga, dan sebagainya.

2. Peta Khusus

Gambar 5. Peta Curah Hujan Banten


Selanjutnya juga ada peta khusus atau peta tematik. Jenis peta ini menggambarkan
dan menjelaskan tentang suatu aspek atau gejala khusus pada permukaan bumi di
wilayah tertentu. Contoh peta khusus ini misalnya peta persebaran flora dan fauna
di Indonesia, peta kepadatan penduduk, peta curah hujan di suatu daerah, dan lain-
lain.

6
Jenis-Jenis Peta Berdasarkan Skala
Berdasarkan skalanya, terdapat 5 jenis peta yaitu peta kadaster, peta berskala kecil,
peta berskala menengan, peta berskala besar, dan peta geografis. Berikut ini macam-
macam peta menurut skalanya beserta contoh dan penjelasannya.
1. Peta Kadaster

Gambar 6. Peta Kadaster


Peta kadaster adalah jenis peta yang menunjukkan wilayah peta tanah atau peta
yang ada di dalam sertifikat tanah. Ukuran peta kadaster atau peta teknik ini
skalanya antara 1:100 sampai 1:5000.
2. Peta Berskala Besar

Gambar 7. Peta berskala Besar


Peta berskala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang kecil seperti
kelurahan, desa, atau kecamatan. Ukuran peta berskala kecil ini skalanya antara
1:5000 sampai 1:250000.

7
3. Peta Berskala Menengah

Gambar 8. Peta berskala Menengah


Peta berskala menengah digunakan untuk menggambarkan wilayah yang luas
medium seperti kabupaten, kota, atau provinsi di Indonesia. Ukuran peta berskala
menengah ini skalanya antara 1:250000 sampai 1:500000.
4. Peta Berskala Kecil

Gambar 9. Peta berskala Kecil


Peta berskala kecil digunakan untuk menggambarkan wilayah yang paling luas
seperti negara, benua, atau bahkan seluruh dunia. Ukuran peta berskala kecil ini
skalanya lebih dari 1:500000.

8
Jenis-Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, terdapat 3 jenis peta yaitu peta datar, peta timbul, dan peta
digital. Berikut ini macam-macam peta menurut bentuknya beserta contoh dan
penjelasannya.
1. Peta Datar
Peta datar merupakan jenis peta yang dibuat pada bidang datar, bisa berupa kertas,
kain, kanvas, papan, dan sebagainya. Jenis peta ini paling sering ditemui dan
digunakan. Seperti peta pada umumnya, terdapat berbagai macam simbol yang
digambarkan dengan bentuk dan warna yang berbeda-beda.
2. Peta Timbul
Peta timbul merupakan jenis peta yang dibuat secara 3 dimensi sehingga terlihat
mirip dengan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. Karena itulah, permukaan
timbul seperti gunung dan dataran tinggi terlihat menonjol, begitu pula pada
kedalaman laut akan tampak perbedaannya.
3. Peta Digital
Peta digital merupakan jenis peta yang dibuat menggunakan bantuan komputer
secara digital. Jenis peta ini tidak nyata dan bisa dilihat lewat perangkat teknologi
seperti hp atau komputer. Contoh peta digital misalnya Google Maps yang kini
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

9
Jenis-Jenis Peta Berdasarkan Keadaan Objek
Berdasarkan keadaan objeknya, terdapat 2 jenis peta yaitu peta dinamik dan peta
stasioner. Berikut ini macam-macam peta menurut keadaan objeknya beserta contoh
dan penjelasannya.

Gambar 10. Peta aliran Sungai Gambar 11. Peta Geologis

1. Peta Dinamik
Peta dinamik merupakan jenis peta yang menggambarkan keadaan yang tidak
stabil dan berubah-ubah pada suatu wilayah. Contoh peta dinamik misalnya adalah
peta perpindahan penduduk, peta aliran sungai, peta perluasan wilayah, dan lain-
lain.
2. Peta Stasioner
Peta stasioner merupakan jenis peta yang menggambarkan keadaan yang stabil
atau tetap pada suatu wilayah. Contoh peta stasioner misalnya adalah peta tanah,
peta wilayah tertentu, peta geologis, dan lain-lain.

10
Jenis-Jenis Peta Berdasarkan Sumber Data
Berdasarkan sumber datanya, terdapat 2 jenis peta yaitu peta induk dan peta turunan.
Berikut ini macam-macam peta menurut sumber datanya beserta contoh dan
penjelasannya.
1. Peta Induk
Peta induk merupakan jenis peta yang dihasilkan dari kegiatan survei langsung di
lapangan. Umumnya jenis peta ini digunakan sebagai dasar pembuatan peta
topografi. Peta induk pun digunakan sebagai referensi untuk peta-peta lainnya.
2. Peta Turunan
Peta turunan merupakan jenis peta yang dibuat berdasarkan acuan peta yang sudah
ada. Oleh karena itu, pembuatan peta turunan tidak memerlukan kegiatan survei
secara langsung ke lapangan.

Jenis-Jenis Peta Berdasarkan Statistiknya


Berdasarkan statistiknya, terdapat 2 jenis peta yaitu peta statistik distribusi kualitatif
dan peta statistik distribusi kuantitatif. Berikut ini macam-macam peta menurut
statistiknya beserta contoh dan penjelasannya.

Gambar 12. Peta Tanah Gambar 13. Peta Pendapatan Penduduk

1. Peta Statistik Distribusi Kualitatif


Peta statistik distribusi kualitatif merupakan jenis peta yang menggambarkan
kevariasian jenis data, tanpa memperhitungkan jumlahnya. Contoh jenis peta ini
adalah peta tanah, peta budaya, peta agama, dan lain-lain.

11
2. Peta Statistik Distribusi Kuantitatif
Peta statistik distribusi kualitatif merupakan jenis peta yang menggambarkan
jumlah data, yang biasanya berdasarkan perhitungan persentase. Contoh jenis peta
ini adalah peta penduduk, peta curah hujan, peta penghasilan penduduk, dan lain-
lain.

2.3 Fungsi dan Manfaat Peta


Peta memiliki fungsi sebagai pemberi informasi kepada pembacanya
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Letak relatif suatu daerah terhadap daerah lainnya di permukaan bumi. Letak
dapat dibedakan seperti: letak astronomis, letak geografis, dan letak
administrasi.
2. Ukuran wilayah, misalnya: jarak (panjang), lebar dan luas wilayah, isi atau
volume waduk, volume tanah yang harus digali, dan arah atau sudut.
3. Kondisi fisik dan non-fisik suatu daerah, misalnya jumlah penduduk,
kepadatan bangunan, dan sebagainya.
4. Sebagai alat bantu penelitian lapangan, operasi militer, jelajah alam, dan
sebagainya.

12
BAB 3
METODOLOGI

3.1 Lokasi
Pembuatan makalah ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia

3.2 Waktu
Pembuatan makalah ini dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2019 – 10
Desember 2019

3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah yaitu dengan melakukan
pencarian terhadap berbagai sumber tertulis seperti buku, arsip, majalah,
artikel dan jurnal.
2. Deskriptif Kualitatif
Deskriptif kualitatif merupakan pengumpulan data berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka-angka. Walaupun kemudian terdapat data yang
berupa angka-angka, maka akan dijelaskan atau dideskripsikan berupa
kata-kata.

3.4 Populasi,Sampel dan Sampling Technique


3.4.1 Populasi
Populasi dari penulisan makalah ini yaitu Buku Teknik Survei dan
Pemetaan jilid 3
3.4.2 Sampel
Berdasarkan populasi sampel dari penulisan makalah ini yaitu Bab
pemetaan digital dan yang berhubungan dengan kartografi.

13
3.4.3 Sampling Technique
Dalam penulisan makalah ini teknik sampling yang digunakan yaitu
nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Sugiono
(2016, hlm 85) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

3.5 Data Primer dan Data Sekunder


Sumber data dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer ini diperoleh dengan metode studi literatur yang didapat dari
buku Teknik Survei dan Pemetaan jilid3.
2. Data Sekunder
Data sekunder pada makalah ini diperoleh dengan studi literatur yang
diperoleh dari jurnal, artikel, dan data lainnya sebagai pelengkap data

3.6 Instrumen
Instrumen atau alat yang digunakan ketika penulisan makalah ini diantaranya
sebagai berikut:
1. Komputer jinjing.
2. Kertas HVS.
3. Buku Teknik Survei dan Pemetaan Jilid3.

3.7 Teknik Analisis


Teknik analisis yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan
mengumpulkan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah data
mengenai kartografi.

14
3.8 Kerangka Berpikir

Memahami pengertian
kartografi

Kartografi Memahami ketentuan, ciri-ciri,


dan syarat kartografi

Memahami langkah langkah


pengaplikasian kartografi

3.9 Diagram Alir

Kartografi

Pengertian menurut Rystedt B


para ahli ICA 1973
UN 1949
Taylor
Prihandito 1989
Jenis Klasifikasi
untuk Kartografi
Syarat-syarat pembuatan kartografi
1. Equidistance
Peta 2. Equivalent
Sketsa 3. Conform
Maket atau Miniatur 4. Judul Peta
Peta Timbul 5. Informasi lengkap
Atlas 6. Peta mudah dibaca
Peta Digitas
Globe
Langkah-langkah membuat Kartografi
1. Pengumpulan data
2. Penggambaran hasil
pengumpulan data
3. Pencetakan peta

15
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kartografi Menurut Beberapa Ahli


1. Pengertian Kartografi Menurut Rystedt B
Menurut Rystedt B, kartografi adalah disiplin ilmu yang menyatakan antara
peta dan pemetaan. Kartografi menyatukan tampilann atau representasi dari
dua fenomena geografi yaitu geografi dan virtual.
2. Pengertian Kartografi Menurut ICA tahun 1973
Menurut ICA (International Cartograph) tahun 1973, menyebutkan kartografi
adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi yang membahas tentang
pembuatan peta-peta sekaligus mencakup studi sebagai dokumen ilmiah dan
hasil karya seni.
3. Pengertian Kartografi Menurut UN pada tahun 1949
Kartografi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara menyiapkan segala
jenis peta dan chart, mulai dari lapangan hingga pencetakan akhir.
Selanjutnya, karena kajian tersebut dirasa oleh para kartografi terlalu luas
maka diadakan konferensi yang tergabung dalam ICA atau International
Cartograph Assosiation yang menghasilkan gagasan baru.
4. Pengertian Kartografi Menurut Taylor
Taylor mengartikan kartografi sebagai sebuah organisasi, presentasi,
komunikasi dan penggunaan geo-informasi dalam bentuk grafis, digital atau
format nyata. Hal tersebut meliputi semua langkah-langkah mulai dari
persiapan data hingga ke penggunaan akhir dengan penciptaan peta-peta dan
hasil yang berkaitan dengan informasi spasial. Dengan artian, kartografi
adalah pembuatan data spasial yang dapat diakses menekankan visualisasinya
dan memungkinkan berinteraksi dengannya yang berhubungan dengan
masalah-masalah geospasial.
5. Pengertian Kartografi Menurut Prihandito 1989
Kartografi menurut Prihandito adalah ilmu dan teknik pembuatan peta

16
4.2 Jenis Klasifikasi Untuk Kartografi
1. Peta, yaitu suatu gambaran objek tertentu yang dibuat pada bidang datar dan
digambar berdasarkan perhitungan kebenaran dari ukuran proyeksi kedudukan
serta arah mata angin.
2. Sketsa, yaitu gambar keadaan pada suatu wilayah sempit yang dibuat dalam
bentuk garis besar dan menyimpan sedikit informasi. Faktor kebenaran ukuran
dan bentuk dari obyek sketsa tidak terlalu diutamakan.
3. Peta timbul, yaitu gambaran suatu wilayah yang dibuat pada bentu 3 dimensi
sehingga terlihat bentuk-bentuk relief.
4. Maket atau miniatur, yaitu gambaran pada daerah yang dibentuk 3 dimensi
dan biasanya memiliki skala besar. Maket atau miniatur juga menggambarkan
suatu daerah sempu dengan detail yang memiliki kemiripan dengan objek
aslinya. Banyak maket atau miniatur menggunakan model yang dibuat untuk
melengkapi objek seperti pohon hingga mobil.
5. Atlas, yaitu sebuah buku yang berisikan peta-peta negara dengan gamar dan
data statistik, diagram, dll yang dijelaskan serta diberi warna pada berbagai
jenis-jenis atlas yang tersedia.
6. Peta Digital, yaitu peta yang dihasilkan dari teknik penginderaan yang
dilakukan dari luar angkasa atau dari udara. Pada peta jenis ini tidak terjadi
seleksi karena objek yang terlihat dan tidak ditutupi oleh objek lain yang bisa
terekam.
7. Globe, yaitu gambaran yang menjelaskan bentuk permukaan bumi dan
struktur bumi yang biasanya berbentuk bola. Globe berbeda dengan peta,
karena globe merupakan sebuah model dari bola bumi.

4.2 Syarat-Syarat Yang Perlu Ditempuh Dalam Pembuatan Kartografi


1. Equidistance
Merupakan cara membandingkan jarak yang terdapat di sebuah peta haruslah
sama dengan jarak sebenarnya. Untuk membandingkan jarak antara peta
dengan jarak sebenarnya bisa dilakukan dengan menggunakan pengukuran

17
skala. Seperti contoh skala untuk jarak di peta antara kota A dengan kota B
yaitu 1 : 100.000. Artinya jarak sebenarnya antara kota A dan kota B yaitu 1
km.
2. Equivalent
Equivalent sendiri maksudnya yaitu luas suatu daerah yang digambarkan
harus tepat dan sesuai dengan luas daerah sebenarnya. Contohnya jika luas
keseluruha pulau Jawa yaitu 120.000 km persegi, maka penggambaran pada
peta juga demikian, luasnya tidak terlalu jauh ketika dikalikan dengan skala.
3. Conform
Conform adalah bentuk dari suatu daerah yang akan dipetakan. Bentuk
tersebut juga harus sama agar dapat menggambarkan bentuk dari daerah yang
sebenarnya. Agar memperjelas bentuknya biasanya ditambahkan beberapa
simbol – simbol tertentu. Seperti contoh penggambaran pulau Papua yang
sekilas mirip seperti kepala burung. Sudah tentu peta Papua harus
digambarkan sesuai dengan bentuk aslinya. Bukan berbentuk bulat atau
persegi panjang sekalipun. Jika terdapat perbedaan atau distorsi diusahakan
untuk meminimalisir kesalahan tersebut.
4. Judul Peta
Hal ini sangatlah penting mengingat pembuatan peta bertujuan untuk
memberikan informasi secara jelas dan akurat kepada pengguna. Seperti
contoh “Peta Jakarta” maka isi dari peta tersebut menggambarkan segala
macam informasi yang berhubungan dengan Jakarta.
5. Peta Harus Memiliki Informasi Lengkap
Peta yang dibuat harus dapat menyampaikan informasi secara tepat dan
akurat. Terutama dalam hal pemberian informasi mengenai kondisi jalan,
keadaan bentang alam, batas – batas wilayah, sumber daya alam, wilayah
perairan dan lain sebagainya.
6. Peta Mudah Untuk Dibaca
Peta dibuat agar memberikan gambaran bentuk muka bumi secara lebih
mudah. Sudah tentu peta yang dibuat harus dapat dibaca dan juga mudah

18
untuk dimengerti oleh semua orang yang membutuhkan. Seperti memberikan
warna tertentu pada peta (warna yang sudah menjadi standar di dalam peta)
agar memudahkan pembaca mengenai ketinggian tempat atau kedalaman
suatu perairan.

Jika mengikuti syarat – syarat di atas, sudah tentu peta yang dibuat nantinya akan
sesuai dan bisa dikatakan sebagai peta yang baik. Namun syarat tersebut nyatanya
belum dapat membuat peta dapat dikatakan sempurna. Peta yang baik harus
terdapat unsur-unsur atau komponen peta di dalamnya. Unsur – unsur tersebut
antara lain:

Gambar 14. Komponen Dalam Peta

19
1. Judul Peta
Peta yang dibuat harus memiliki judul yang menujukan isi dan juga tipe peta
tersebut. Peletakan judul peta biasanya berada di atas peta.
2. Skala Peta
Setiap peta yang digambar harus dituliskan skalanya serta letak penulisannya
berada dekat dengan judul peta. Pada umumnya skala yang ditulis berupa
skala pecahan, seperti 1 : 100.000 ataupun skala grafik misal 5 cm.
3. Sumber Peta Dan Tahun Pembuatan Peta
Sumber peta juga perlu ditambahkan agar pembaca tahu dari mana asal peta
tersebut dibuat. Sedangkan tahun pembuatan peta juga berfungsi memberikan
informasi untuk peta yang datanya sering berubah – ubah, seperti peta hasil
pertanian ataupun peta persebaran penduduk.
4. Arah Mata Angin
Setiap peta harus dilengkapi dengan arah mata angin. Arah mata angin atau
petunjuk arah sangat penting guna memberikan petunjuk bagi pembaca agar
mengetahui arah utara, timur, selatan dan barat yang ada pada peta.
5. Insert
Insert sendiri merupakan penunjuk lokasi suatu daerah yang telah dipetakan
pada kedudukannya terhadap daerah di sekitar yang lebih luas. Seperti contoh
jika menggambar peta Kota Tangerang Selatan untuk mengetahui di mana
letak kota tersebut di bagian pojok bawah atau tempat kosong pada peta, bisa
ditambahkan gambar peta Provinsi Banten dengan ukuran yang lebih kecil.
Selanjutnya posisikan peta Kota Tangerang Selatan di dalam dan sesuaikan
dengan kedudukannya. Dari sini kita tahu jika insert berfungsi memperjelas
salah satu bagian yang ada pada peta serta menunjukan lokasi penting dan
kurang jelas pada peta.
6. Garis Tepi Peta
Ada baiknya garis tepi peta dibuat ganda atau rangkap. Garis tepi bisa
dimanfaatkan saat membuat peta, kota, pulau atau suatu wilayah tepat berada
di tengah – tengah.

20
7. Legenda
Legenda merupakan sebuah keterangan berupa simbol – simbol pada peta agar
mudah untuk dibaca. Biasanya legenda diletakkan di sisi kiri atau kanan
bawah peta namun masih berada di dalam garis tepi peta.

4.3 Langkah-Langkah Dalam Membuat Kartografi.


Perkembangan zaman memungkinkan adanya pembuatan peta yang lebih mudah
dengan tanpa mengurangi kualitas dan ketepatan dari peta itu sendiri. Namun, secara
umum, pembuatan peta biasanya terdiri atas tiga langkah utama, yakni:
 Pengumpulan data;
 Penggambaran hasil pengumpulan data; dan
 Pencetakan peta.

21
BAB 5
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada makalah ini, maka dapat
disimpulkan:Kartografi adalah suatu teknik yang secara mendasar dihubungkan
dengan kegiatan memperkecil keruangan suatu daerah yang luas sebagian atau
seluruh permukaan bumi,atau benda-benda angkasa dan menyajikan dalam suatu
bentuk yang dapat mudah diobservasi ,sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan komunikasi. Kartografi merupakan suatu seni, ilmu pengetahuan, dan
teknologi pembuatan peta. Secara umum, kartografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang perpetaan
Kartografi berasal dari kata yunani kuno Χάρτης chartes atau charax yang berarti
selembar kertas papyrus dan graphein yang berarti menulis. Kartografi telah menjadi
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah manusia selama ribuan tahun. Dari
lukisan gua sampai peta kuno dari Babilon, Yunani, dan Asia, melewati Zaman
Penjelajahan, dan memasuki abad ke-21, manusia menciptakan dan menggunakan
peta sebagai alat penting untuk membantu mereka menentukan, menjelaskan, dan
menavigasi arah di seluruh dunia.
Macam-macam produk kartografi adalah : sketsa, peta, peta timbul atau peta
relief, maket atau miniatur, atlas, peta digital dan atau ortofoto, dan globe. Ruang
lingkup kartografi meliputi proses yang dimulai dari data lapangan, pengambila data,
pengolahan data, simbolisasi, penggambaran, sampai jadilah sebuah peta yang
kemudian dilakukan analisis peta, interpretasi peta sampai reproduksi peta

5.2 Implikasi
Berdasarkan hasil dari bahasan sebelumnya, maka dapat dikemukakan implikasi
sebagai berikut:
1. Dapat memahami kartografi menurut beberapa ahli
2. Dapat memahami jenis klasifikasi untuk kartografi

22
3. Dapat memahami syarat-syarat yang perlu ditempuh dalam pembuatan
kartografi
4. Dapat memahami langkah-langkah dalam membuat kartografi.

5.3 Rekomendasi
Mahasiswa hendaknya belajar memahami serta banyak membaca khususnya
mengenai materi kartografi, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dari apa yang
dijelaskan oleh dosen.

23
DAFTAR PUSTAKA

Purwaamijaya, Iskandar Muda (2008 ) Teknik Survei dan Pemetaan. Jakarta:


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Rohmat. (2019). Syarat peta yang baik. Diakses dari https://ilmugeografi.com/


kartografi/syarat-peta-yang-baik pada desember 2019

Sekolahan. (2018). Pengertian kartografi menurut para ahli serta jenis kartografi
diakses dari https://www.sekolahan.co.id/pengertian-kartografi-
menurut-para-ahli-serta-jenis-kartografi/ pada desember 2019

Zaky. (2019). Jenis jenis peta. Diakses dari https://www.zonareferensi.com/jenis-


jenis-peta/ pada desember 2019

iv

Anda mungkin juga menyukai