Anda di halaman 1dari 21

EKONOMI MAKRO

- Permasalahan Ekonomi makro (inflasi, pengangguran, neraca pembayaran)


- Pendapatan nasional
- Metode penghitungan pendapatan nasional
- Jenis pendapatan nasional
- Manfaat penghitungan pendapatan nasional
- Analisa pendapatan nasional 2 sektor
- Analisa pendapatan nasional 3 sektor
- Analisa pendapatan nasional 4 sektor
- Inflasi
- Pengangguran
- Kebijakan fiskal dan moneter
• Ekonomin makro menganalisis keadaan keseluruhan dari kegiatan
perekonomian
• Ditandai dengan keluarnya sebuah buku yang berjudul The General
Theory of Employment, Interest and Money pada tahun 1937 yang
ditulis oleh JM Keynes
Pasar dalam Ekonomi Makro Pelaku Ekonomi Makro

1. Pasar Barang/Komoditi 1. Rumah Tangga Konsumen


2. Pasar Uang /Modal 2. Rumah Tangga Produsen/
3. Pasar Tenaga Kerja/Faktor Perusahaan
Produksi 3. Pemerintah (Government)
4. Sektor Luar Negeri
5. Negara2 Lain
1. Rumah Tangga Konsumen
a. Menerima penghasilan dari produsen/perusahaan karena
menyediakan faktor produksi di pasar faktor produksi
b. Membelanjakan penghasilan di pasar barang dalam bentuk
konsumsi
c. Melakukan spekulasi di pasar uang
d. Membayar pajak kepada pemerintah
2. Rumah Tangga Produsen/Perusahaan
a. Memproduksi dan menjual barang di pasar barang
b. Membeli/menyewa faktor produksi dari masyarakat
c. Meminjam uang dari pasar uang
d. Melakukan spekulasi di pasar uang/modal
e. Membayar pajak kepada pemerintah
3. Pemerintah
a. Menarik pajak dari konsumen/produsen
b. Menerima tarif /bea cukai dari eksportir/ importir
c. Membelanjakan penerimaan negara untuk
pengeluaran rutin dan pembangunan
d. Mengadakan pinjaman ke pihak luar atau mencetak
uang
4. Sektor luar negeri
a. Melakukan kegiatan ekspor & impor
 Masalah Ekonomi Makro
• Menurut Boediono(2001):
1. Masalah jangka pendek: inflasi, pengangguran, ketimpangan
neraca pembayaran
2. Masalah jangka panjang: pertumbuhan ekonomi
 Tujuan Ekonomi Makro
1. Pertumbuhan ekonomi yang besar dan pertumbuhan yang cepat
2. Mencapai tingkat kesempatan kerja penuh (full employment)
3. Mencegah inflasi
4. Mecapai kesimbangan neraca pembayaran internasional atau
mencapai surplus
5. Distribusi pendapatan yang merata
PENDAPATAN NASIONAL
 Konsep Pendapatan Nasional
1. Produk Domestik Bruto(PDB) / Gross Domestic Product (GDP)
= seluruh barang & jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga
masyarakat suatu negara (termasuk produksi warga negara asing yang
ada di negara tersebut) dalam periode tertentu (biasanya 1 tahun)
2. Produk Nasional Bruto(PNB)/Gross National Product (GNP)
= seluruh barang & jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara
(baik warga negara yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri)
dalam periode tertentu (biasanya 1 tahun)
3. Produk Nasional Netto (Net National Product/NNP)
= jumlah barang & jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara
dalam periode tertentu (biasanya 1 tahun) setelah dikurangi
penyusutan (depresiasi)
NNP = GNP – Depresiasi

4. Pendapatan Nasional Netto (Net National Income/NNI)


= nilai dari produk nasional bersih (NNP)dikurangi pajak tidak
langsung
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income/PI)
= jumlah seluruh penerimaan yang diterima perseorangan sebagai
balas jasa dalam proses produksi dikurangi dengan laba tidak dibagi,
pajak penghasilan, iuran jaminan sosial, transfer payment
PI = (NNI+transfer payment) – (laba tidak dibagi, pajak
penghasilan, iuran jaminan sosial, iuran asuransi)

6 . Pendapatan Siap Dikonsumsi (Disposible Income/DI)


= pendapatan yang diterima oleh masyarakat yang siap untuk
dibelanjakan
DI = PI – Pajak Langsung
Dalam perhitungan GNP/GDP, dikenal
konsep GNP nominal dan GNP rii

- GNP Nominal adalah pendapatan nasional yang dihasilkan


berdasarkan harga-harga yang berlaku pada waktu output
tersebut diproduksi

- GNP riil adalah pendapatan nasional yang dihasilkan pada


satu waktu tertentu pada harga tahun dasar tertentu.
Jenis Barang Jumlah Harga
Th .2005 Th.2010
Beras 40 kg 300 500
Pakaian 2 lembar 10.000 15.000
Rekreasi 1 tiket 1.000 1.500
Maka GDP nominal tahun 2010 = 51.500
GDP riil tahun 2010 dg tahun dasar tahun 2005 = 33.000
 Pendekatan dalam Perhitungan Pendapatan Nasional
1. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Dilakukan dengan cara menjumlahkan semua pendapatan (upah/gaji,
sewa, bunga, laba/deviden) yang diperoleh semua pelaku ekonomi
selama periode tertentu.
PN = R + W + I + P + (s-t) +Nfp
PN = Pendapatan Nasional
R = Rent (sewa)
W = Wages (upah/gaji)
i = interest (tingkat bunga)
P = Profit
(s-t) = subsidi-pajak tak langsung
Nfp = pembayaran faktor produksi bersih ke luar negeri
2. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Dilakukan dengan cara menghitung nilai akhir atau dengan mengitung
nilai tambah barang dan jasa suatu negara dalam kurun waktu
tertentu. Nilai akhir = nilai barang&jasa yang siap dikonsumsi oleh
konsumen akhir.
Nilai tambah = selisih antara nilai suatu barang dengan biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi baran tersebut, termasuk nilai bahan
baku yang digunakan.
PN = P1Q1 + ……+ PnQn
PN = Pendapatan Nasional
P = price (harga)
Q = Quantity (jumlah produksi)
Contoh:

Jenis Produsen Hasil Nilai Akhir Nilai Tambah

Produsen I Kapas 500 500


Produsen II Benang 1000 500
Produsen III Kain 2500 1500
Produsen IV Pakaian Jadi 5000 2500

Jumlah 5000
Di Indonesia menghitung pendapatan nasional juga menggunakan
pendekatan produksi, yaitu dengan menjumlah produksi seluruh sektor
lapangan usaha dalam kegiatan produksi.
Sektor –sektor tersebut dibagi menjadi 9:
- Pertambangan dan Penggalian
- Pertanian
- Industri Manufaktur
- Listrik, Gas, dan Air Minum
- Konstruksi
- Perdagangan, Hotel, dan Restauran
- Transportasi dan Komunikasi
- Jasa Keuangan
- Jasa Lain
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Dilakukan dengan cara menghitung seluruh pengeluaran
masyarakat dalam suatu negara
PN = C+I+G+X-M atau
PN = C+I+G+NE
PN = Pendapatan Nasional
C = Consumption/konsumsi
I = Investment / investasi
G = Government (pengeluaran pemerintah)
X-M = Eksport netto (NE)

Anda mungkin juga menyukai