Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 9, September 2018, hlm. 2990-2999 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Kecelakaan


Berbasis WebGIS (Studi Kasus: Daerah Operasional Polres Kota Batu)
Fahrudin Wahabi1, Fatwa Ramdani2, Satrio Agung Wicaksono3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1fahrudinwaw@gmail.com, 2fatwaramdani@ub.ac.id, 3satrio@ub.ac.id

Abstrak
Kota Batu merupakan kota yang terkenal akan pariwisatanya, oleh karena itu setiap tahunnya jumlah
penduduk beserta jumlah kendaraan yang berada di Kota Batu dan sekitarnya terus bertambah. Fakta
tersebut menyebabkan kepadatan lalu-lintas di Kota Batu dan sekitarnya terus meningkat, kepadatan
lalu-lintas ini menyebabkan banyak masalah, salah satunya adalah masalah kecelakaan. Saat ini belum
terdapat sistem informasi yang digunakan untuk menangani masalah kecelakaan di Kota Batu. Salah
satu solusi yang dapat digunakan adalah membangun sebuah sistem informasi geografis (SIG) yang
dapat mengidentifikasi lokasi-lokasi yang paling tinggi tingkat kecelakaannya. Data yang digunakan
dalam pengembangan sistem ini adalah data koordinat, data-data yang berhubungan dengan kecelakaan
lalu-lintas yang didapatkan dari Polres Kota Batu, dan data jaringan jalan. Data yang dikumpulkan dalam
periode tahun 2013-2016. SIG dibangun akan memanfaatkan metode Street Profile Analysis untuk
mengetahui perkembangan kecelakaan lalu-lintas pada segmen jalan tertentu. Sedangkan untuk
menentukan tingkat kecelakaan lalu-lintas menggunakan Equivalent Accident Number (EAN). Hasil dari
SIG ini adalah sebuah WebGIS yang menampilkan lokasi-lokasi kecelakaan beserta identifikasi lokasi
yang memiliki tingkat kecelakaan tertinggi. Dengan sistem ini lokasi yang memiliki tingkat kecelakaan
lalu-lintas tertinggi berhasil diidentifikasi terdapat pada Jalan Raya Waturejo. Sedangkan hasil pemetaan
lokasi kecelakaan lalu-lintas ditemukan sejumlah 26 titik selama tahun 2013-2016. Hasil pengujian
black box testing sebesar 100%. Kemudian hasil compatibility testing, sistem tidak dapat berjalan pada
browser Internet Explorer saja. Sedangkan hasil pengujian UAT mendapatkan hasil hampir 88% untuk
pengguna admin dan hampir 90% untuk pengguna masyarakat umum.
Kata Kunci: Kota Batu, kecelakaan lalu-lintas, SIG, street profile analysis, EAN.
Abstract
Batu City is a city famous for its tourism, therefore every year the population and the number of vehicles
in Batu and surrounding areas continue to grow. This fact caused the traffic density in Batu City and its
surrounding area to increase, this traffic density caused many problems, one of them is traffic accident
problem. Currently there is no information system used to handle traffic accidents problem in Batu City.
One solution that can be used is to build a geographic information system (GIS) that can identify the
locations of the highest level of traffic accidents. Data used in the development of this system are
coordinate data of traffic accidents location, the number of traffic accident victims obtained from Polres
Kota Batu, and road network data. Data collected during the period of 2013-2016. GIS analysis was
utilized Street Profile Analysis method to determine the progress of traffic accidents on a certain road
segment. Meanwhile, to determine the level of traffic accidents Equivalent Accident Number (EAN)
method was employed. The result of this GIS is a WebGIS that displays the locations of traffic accidents
along with identification of locations that have the highest traffic accident rate. With this system, the
location that has the highest traffic accident rate has been identified is on Jalan Raya Waturejo. While
mapping the location of traffic accidents found a number of 26 points during the year 2013-2016. Black
box testing test results of 100%. Then for compatibility testing results, the system can not run on Internet
Explorer browser only. While for the results of testing UAT get results almost 88% for admin user and
almost 90% for community users.
Keywords: Batu City, traffic accident, GIS, street profile analysis, EAN.

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 2990
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2991

dilakukan adalah memanfaatkan Sistem


1. PENDAHULUAN Informasi Geografis (SIG). SIG merupakan
Sampai saat ini Kota Batu merupakan sistem komputer yang dirancang untuk
daerah termuda yang bearda di Provinsi Jawa mendapatkan, menyimpan, memanipulasi,
Timur (BPS Kota Batu, 2015). Meskipun usia menganalisis, dan mengelola data geografis
Kota Batu yang masih 16 tahun, namun sudah kemudian disajikan menjadi sebuah informasi
terkenal di Indonesia maupun di dunia dalam (Baros & Stojanovic, 2015). Dalam
bidang pariwisata. perkembangannya SIG dapat digunakan untuk
Kota Batu memiliki banyak potensi wisata mempermudah dalam menentukan kebijakan
yang sudah dikenal. Hal tersebut menjadi alasan yang akan diambil (Awalin & Sukojo, 2003).
beberapa pendatang dari luar kota untuk Penelitian sebelumnya pernah dilakukan
memulai bisnis di Kota Batu. Dari data yang oleh Spicer et, al (2016) yang membahas
didapatkan pada tahun 2012 kepadatan Kota pemetaan kriminal menggunakan metode Street
Batu berada pada angka 1055 jiwa/km persegi, Profile Analysis. Metode Street Profile Analysis
dan pada tahun 2016 sudah mencapai 4921 merupakan sebuah metode yang pada
jiwa/km persegi (BPS Kota Batu, 2017). implementasinya terfokus pada objek jalan dan
Kepadatan penduduk ini tentu saja berimbas menampilkan perkembangan kejadian dari jalan
pada meningkatnya arus lalu-lintas di Kota Batu. tertentu dalam bentuk grafik (Spicer, et al,
Peningkatan arus lalu-lintas bisa menyebabkan 2016). Meskipun masalah pada penelitian
beberapa masalah, salah satunya masalah sebelumnya menganalisis masalah kriminal,
kecelakaan. namun peneliti juga menjelaskan bahwa metode
Tidak banyak yang mengetahui ini dapat digunakan untuk analisis masalah
perkembangan maupun informasi mengenai kecelakaan lalu-lintas.
kecelakaan di Kota Batu. Padahal jumlah Selain itu Sugiyanto et, al (2017) pernah
kecelakaan di Kota Batu tergolong tinggi. Pada melakukan penelitian yang bertujuan untuk
tahun 2014 terjadi 118 kecelakaan, tahun 2015 analisis tingkat kecelakaan dengan
terjadi 175 kecelakaan, dan tahun 2016 terjadi menggunakan perhitungan Equivalent Accident
160 kecelakaan (Polres Kota Batu, 2017). Number (EAN). Dalam penelitian tersebut
Tingkat kecelakaan tidak dapat dikurangi jika dilakukan pembobotan terhadap beberapa
hanya pihak kepolisian saja yang menanganinya. kriteria, antara lain jumlah korban meninggal,
Tingkah laku masyarakat sebagai pengemudi jumlah korban luka berat, jumlah korban luka
kendaraan merupakan salah satu faktor ringan, dan jumlah kerusakan yang disebabkan
terjadinya kecelakaan lalu-lintas (Wicaksono, et oleh kecelakaan. Hasil penelitian ini dapat
al, 2013). Oleh karena itu perlu adanya ditemukan lokasi-lokasi kecelakaan yang paling
dukungan dari masyarakat berupa kewaspadaan tinggi di Kabupaten Purbalingga.
dan kesadaran dalam berkendara yang baik dan Merujuk pada permasalahan yang telah
benar. dijabarkan sebelumnya bahwa belum adanya
Untuk mengatasi atau setidaknya sistem informasi yang dapat menganalisis dan
mengurangi masalah kecelakaan di Kota Batu menampilkan perkembangan kecelakaan di
perlu adanya sistem yang memanfaatkan daerah operasional Polres Kota Batu, maka perlu
teknologi. Salah satu contohnya pada instansi adanya sistem informasi yang dapat digunakan
kepolisian yang sudah mulai memanfaatkan untuk menangani masalah tersebut. Sistem yang
teknologi sebagai alat bantu untuk menangani dikembangkan dalam bentuk WebGIS, karena
masalah kecelakaan dan kriminalitas (Sakti, memanfaatkan data spasial dalam proses
2012). Namun Pemanfaatkan teknologi pada pengembangannya. Oleh sebab itu peneliti
Polres Kota Batu khususnya di Unit Laka saat ini mengembangkan “Sistem Informasi Geografis
masih belum maksimal dan terorganisir dengan Pemetaan Lokasi Kecelakaan Berbasis WebGIS
baik. Contohnya adalah peta kecelakaan yang (Area Studi: Daerah Operasional Polres Kota
masih bersifat statis dan harus diperbarui setiap Batu).
tahunnya. Data yang belum terorganisir tersebut Hasil dari penelitian ini adalah dapat
menyulitkan dalam melakukan analisis sebagai mengetahui lokasi dengan tingkat kecelakaan
bahan pertimbangan untuk tindakan selanjutnya. tertinggi, dan dapat menampilkan peta digital
Untuk mengatasi masalah-masalah kecelakaan daerah operasional Polres Kota Batu
tersebut, salah satunya cara yang dapat secara dinamis.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2992

2. DATA DAN METODOLOGI /-


7.90694
2.1 Area Studi 4
112.520
Penelitian ini dilakukan di Kota Batu dan 97 Jl.
sekitarnya. Maksud dari sekitarnya adalah Suropa 6 1 6
2 /- Batu 0
daerah-daerah yang masih termasuk daerah ti No. 9 5 3
7.87473 43-45
operasional Polres Kota Batu. Pada Kota Batu 8
sendiri terdapat 3 kecamatan, yaitu Kecamatan 112.486
Bumiaji, Kecamatan Junrejo, dan Kecamatan 84 Jl.
Batu. Sedangkan pada Kabupaten Malang 3 2
3 /- Rajekw Pujon 9 0
2 8
terdapat 3 kecamatan juga, antara lain 7.85296 esi
Kecamatan Pujon, Kecamatan Ngantang, dan 7
Kecamatan Kasembon. Gambar 1 merupakan 112.390 Jl.
peta area studi. 75 Brigjen
Ngantan 2 1 4
4 /- d Abd 0
g 5 0 3
7.87702 Manan
6 Wijaya
112.352
41 Jl. Raya
Wature Kasemb 1 4
5 /- 6 0
jo No. on 4 0
7.80151 16
8
112.298
40 Jl. Raya
Kasem Kasemb 1 2
6 /- 3 0
bon on 1 5
7.77456 No. 16
4
Gambar 1 Area Studi
Tabel 2 Data Kecelakaan Tahun 2014
2.2 Data Longitu
N de/ Nama Kecama L L
Data yang digunakan pada penelitian ini o Latitud Jalan tan
T M
B R
didapatkan menggunakan beberapa cara, yaitu e
observasi langsung ke Polres Kota Batu, 112.575 Jl. Drs.
penggunaan google maps untuk mencari 87 Moh. 2 3
1 Junrejo 6 2
koordinat lokasi kecelakaan lalu-lintas, dan /- Hatta 1 5
download data jaringan jalan melalui website 7.90222 No. 4
resmi dari Badan Informasi Geospasial Jl.
112.543 Brigjend
Indonesia dengan alamat
05 Abd 3 1 5
http://tanahair.indonesia.go.id. 2 Junrejo 3
/- Manan 0 4 3
Pada Tabel 1 merupakan data kecelakaan 7.90649 Wijaya
pada tahun 2013 yang sudah dikumpulkan dan No. 1
disusun sedemikian rupa. Dimana T adalah total 112.528
kecelakaan, M adalah total meninggal, LB 68 1 3
3 Jl. Salam Bumiaji 5 0
adalah total luka berat, dan LR adalah total luka /- 6 3
7.83572
ringan.
Jl.
112.451 Brigjend
Tabel 1 Data Kecelakaan Tahun 2013
42 Abd 1 3
4 Pujon 6 0
Longitu /- Manan 8 7
N de/ Nama Kecama L L 7.84109 Wijaya
T M
o Latitud Jalan tan B R No. 18
e 112.370 Jl.
Jl. Raya 68 Hasanu Nganta 1 3
5 3 0
112.578 Dadapr 2 1 3 /- ddin No. ng 4 0
1 Junrejo 0 7.84547 267
33 ejo No. 5 1 6
1

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2993

112.308 Jl. Raya n


34 Kasemb Kasemb 1 1 No.507
6 3 0
/- on No. on 0 1 Jl.
7.78063 16 112.441 Brigjend
181/ - Abd 2 2
Tabel 3 Data Kecelakaan Tahun 2015 4 Pujon 8 1
7.85241 Manan 2 9
Longitu 7 Wijaya
N de/ Nama Kecama L L No.703
T M
o Latitud Jalan tan B R Jl.
112.380
e Brigjend
886/ - 1 2
112.569 5 Abd Pujon 1 2
Jl. Raya 7.86067 3 6
43 Manan
Dadapre 2 1 7
1 Junrejo 3 7 Wijaya
/- jo No. 4 7
7.90509 136 112.345
Jl. Raya
654/ - Nganta 1 2
112.535 Jl. Oro- 6 Waturej 4 2
7.79067 ng 5 2
17 oro 6 1 2 5 o No.16
2 Junrejo 7
/- Ombo 6 7 3 4
No. 200 112.311 Jl. Raya
7.89976 Nganta 1 2
7 707/ - Waturej 2 3
112.489 ng 4 7
Jl. 7.78416 o No.16
03 Trunojo 2 2
3 Batu 4 8
/- yo No. 1 4
93 2.3. Street Profile Analysis
7.86577
Jl. Street Profile merupakan metode terbaru
112.430
95 Brigjend
1 2
yang saat ini digunakan dalam proses pemetaan
4 Abd Pujon 0 6 yang menggunakan objek berupa jalan (Spicer,
/- 1 3
Manan et al, 2016). Metode ini dapat menemukan
7.85757 Wijaya
lokasi-lokasi tertentu, kemudian membantu
112.380 Jl. dalam menganalisis dinamika temporal suatu
92 Hasanu Nganta 1 2
5 2 8 kejadian pada jalan tertentu. Spicer, et al (2016)
/- ddin No. ng 6 2
pada penelitiannya menjelaskan bahwa metode
7.85296 267
ini bisa dikembangkan lagi dengan objek yang
112.365 berbeda namun masih menggunakan objek jalan,
56 Jl. Raya
Nganta 1 1 misalnya analisis pada kecelakaan lalu-lintas.
6 Waturej 3 6
/- ng 0 3
o No. 16
7.82051
2.4 Equivalent Accident Number (EAN)
112.291 Jl. Raya
46 Kasemb Kasemb 2 1 2 Equivalent Accident Number atau EAN
7 4 merupakan salah satu perhitungan yang dapat
/- on No. on 2 1 3
7.76977 16 digunakan untuk menentukan tingkat
kecelakaan. Pengertian EAN itu sendiri adalah
Tabel 4 Data Kecelakaan Tahun 2016 angka yang digunakan untuk menilai kejadian
kecelakaan lalu lintas. EAN adalah skala
Longitud
N
e/
Nama Kecama
T M
L L numerik untuk menimbang tingkat kecelakaan.
o Jalan tan B R Hal ini dihitung dengan membandingkan
Latitude
112.555 Jl.
perkiraan kerugian yang disebabkan oleh
021/ - Hasanu 3 4 berbagai tingkat kecelakaan, yaitu korban jiwa
1 Junrejo 8 4 atau kematian (FAT), luka berat atau luka parah
7.90911 ddin 8 0
1 No.145 (SVI), luka ringan atau ringan (MNI), dan
112.533 Jl. Raya properti yang hanya rusak atau jumlah
284/ - Pandanr 1 2 kecelakaan (PDO) (Sugiyanto, et al, 2017).
2 Bumiaji 1 0
7.86335 ejo 1 5 Untuk menghitung Weighted Accident
3 No.2 Number (WAN) digunakan rumus:
112.511 Jl.
631/ - 4 1 3 WAN = (10 × FAT) + (4,33 × SVI) +
3 Panglim Batu 8
7.86671 a 5 1 1 (2.25 × MNI) + (1 × PDO) (1)
4 Sudirma

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2994

2.5 WebGIS 5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (E)= n*1


Teknologi WebGIS telah dikembangkan 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = (𝐧 × 𝟓) + (𝐧 × 𝟒) + (𝐧 ×
oleh instansi pemerintahan, perusahaan, 𝟑) + (𝐧 × 𝟐) + (𝐧 × 𝟏) (2)
lembaga penelitian, dan masyarakat umum 𝑛 merupakan jumlah responden yang
untuk digunakan sebagai pendukung keputusan, menjawab. Untuk melakukan perhitungan
akses data spasial, eksplorasi dan visualisasi data selanjutnya, harus diketahui terlebih dahulu nilai
spasial, ruang pengolahan analisis data dan tertinggi (X). Rumus yang digunakan dapat diliat
pemodelan serta digunakan untuk pada Rumus 3.
mengintegrasikan layanan berbasis geo spasial
dengan layanan proses komputasi dan 𝐗 = 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐓𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 𝐋𝐢𝐤𝐞𝐫𝐭 ×
lingkungan dalam bentuk website (Li, 2011). 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐑𝐞𝐬𝐩𝐨𝐧𝐝𝐞𝐧 (3)
Sedangkan untuk menghitung hasil dari
2.6 Pengembangan Aplikasi UAT dengan menggunakan skala likert dapat
Implementasi dari sistem ini dikembangkan dilihat pada Rumus 4. Nilai X digunakan sebagai
dalam bentuk WebGIS. Sistem ini dapat pembagi karena pertanyaan yang ditujukkan
digunakan untuk mengelola data-data merupakan pertanyaan positif.
kecelakaan, mengolah data kecelakaan, dan 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢
𝐑𝐮𝐦𝐮𝐬 𝐈𝐧𝐝𝐞𝐱 % = ( ) × 𝟏𝟎𝟎% (4)
menampilkan peta digital kecelakaan. (𝐗)
Sistem ini diuji menggunakan black box
testing, compatibility testing, dan user 3. PENGOLAHAN DATA DAN
acceptance testing (UAT). Untuk analisis UAT PERANCANGAN
digunakan skala likert. Skala Likert merupakan
salah satu cara yang berguna dalam studi dimana 3.1 Pengolahan Data
hubungan antara sikap dan atau persepsi
responden diperikasa dan dianalisis (McLeod, et Tahap pertama adalah melakukan
al, 2011). Dalam implementasi skala likert pengolahan data dengan menggunakan aplikasi
terdapat beberapa pertanyaan yang masing- QGIS yang hasilnya digunakan sebagai peta
masing memiliki bobot tertentu. Pada Tabel 5 dasar pada sistem yang dibangun.
merupakan bobot nilai untuk masing-masing Tahap pertama dalam pengolahan data
pertanyaan. Sedangkan pada Tabel 6 merupakan menggunakan QGIS adalah seleksi wilayah yang
persentase nilai dari hasil analisis. merupakan daerah operasional Polres Kota Batu.
Tahap Ketiga adalah memasukkan
Tabel 5 Bobot Pertanyaan koordinat beserta informasi lokasi kecelakaan
A = Sangat Baik/ Setuju 5
lalu-lintas, dan dilanjutkan dengan memasukkan
data jaringan jalan. Pada Gambar 2 merupakan
B = Baik/ Setuju 4
proses dari ketiga tahap tersebut.
C = Netral 3 Tahap selanjutnya adalah melakukan join
D = Kurang/ Tidak Setuju 2 atribut terhadap 2 data yaitu, data koordinat
E = Sangat Kurang/ Sangat Tidak Setuju 1 dengan data jaringan jalan. Hasil dari proses ini
adalah informasi yang terdapat pada tabel data
Tabel 6 Persentase Jawaban koordinat lokasi digabungkan ke dalam tabel
80% - 100% Sangat Baik/ Setuju data jaringan jalan.
Tahap selanjutnya adalah pewarnaan
60% - 79,99% Baik/ Setuju
jaringan jalan menggunakan tools klasifikasi
40% - 59,99% Netral yang disediakan aplikasi QGIS. Pada Gambar 2
20% - 39,99% Kurang/ Tidak Setuju merupakan hasil dari proses klasifikasi.
0% - 19,99% Sangat Kurang/ Sangat Tidak Setuju

Untuk perhitungannya adalah sebagai


berikut:
1. Jawaban Sangat Setuju (A)= n*5
2. Jawaban Setuju (B)= n*4
3. Jawaban Netral (C)= n* 3
4. Jawaban Tidak Setuju (D)= n*2

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2995

Gambar 2 Hasil Klasifikasi

Tahap selanjutnya sudah tidak lagi


menggunakan aplikasi QGIS. Analisis Street
Profile dilakukan pada tahap ini. Analisis ini
dilakukan dengan mengumpulkan terlebih
dahulu informasi pada semua jalan. Informasi
yang dikumpulkan antara lain jumlah total
kecelakaan, jumlah korban kecelakaan, dan Gambar 4 Use Case Diagram
waktu terjadinya kecelakaan. Jalan yang sudah
memiliki data tersebut akan dibuatkan grafik Pada Gambar 5 merupakan physical data
yang dapat mengidentifikasi secara temporal model yang digunakan sebagai dasar pembuatan
mengenai perkembangan kecelakaan yang database. Database yang dibuat memiliki 5
terdapat pada suatu jalan. Gambar 3 ditunjukkan tabel, antara lain tabel Admin, tabel Data
contoh grafik analisis Street Profile. Kecelakaan, tabel Jalan, dan tabel Wilayah, dan
tabel Titik. Tabel-tabel ini didapat dari beberapa
cara, antara lain dari studi dokumen yang ada di
Polres Kota Batu dan beberapa kebutuhan yang
harus ada saat mengembangkan sistem.

Gambar 3 Grafik Street Profile Analysis

3.2 Perancangan Sistem Gambar 5 Physical Data Model

Tahap selanjutnya adalah membuat 4. HASIL


perancangan sistem yang akan dibangun.
Gambar 4 merupakan use case dari sistem. Use Hasil dari penelitian ini adalah sebuah
case merupakan diagram yang mendiskripsikan sistem informasi geografis dalam bentuk
sebuah interaksi antar satu atau lebih aktor WebGIS. Sistem ini dapat digunakan oleh
dengan sistem informasi yang akan dibuat. seluruh masyarakat yang berada dalam daerah
Terdapat 2 aktor yang dapat berinteraksi dengan operasional Polres Kota Batu. Berikut ini
sistem, yaitu admin dan masyarakat umum. merupakan hasil dari implementasi sistem.
Admin memiliki 17 fungsional, sedangkan
masyarakat umum memiliki 7 fungsional. 4.1 Antarmuka Peta
Pada Gambar 6 merupakan hasil
implementasi halaman peta. Pada halaman peta
dapat ditunjukkan lokasi-lokasi kecelakaan yang
pernah terjadi di Kota Batu dan sekitarnya

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2996

beserta legenda. Terdapat juga peta jaringan


jalan yang berwarna sesuai dengan jumlah
kecelakaan yang terjadi pada setiap ruas jalan.

Gambar 8 Halaman Detail Jalan

4.4 Pengujian Sistem

Gambar 6 Antarmuka Peta


Setelah tahap implementasi, tahap
selanjutnya adalah tahap pengujian. Pengujian
4.2 Antarmuka Statistik yang digunakan adalah black box testing,
compatibility testing, dan user acceptance
Pada Gambar 7 merupakan halaman testing.
antarmuka statistik. Pada halaman ini Pengujian black box dilakukan dengan
ditampilkan beberapa statistik kecelakaan. Hasil membuat beberapa test case. Black box testing
pethitungan EAN juga ditampilkan pada halaman adalah metode pengujian perangkat lunak yang
ini. Pengguna juga dapat mencetak halaman ini. dilakukan pada fungsional sistem untuk
mengetahui output sistem dari masukan yang
sudah ditentukan (Khan, 2011). Total terdapat
26 test case dimana semuanya menghasilkan
status valid. Dengan demikian sistem ini telah
memenuhi kebutuhan fungsional sebesar 100%.
Pada Tabel 5 merupakan contoh black box
testing dengan 2 test case.
Tabel 7 Contoh Hasil Black Box Testing
Test
N Test Expecte Statu
Nam Result
Gambar 7 Halaman Statistik o Case d Result s
e

4.3 Antarmuka Detail Jalan 1 Peng Aktor Sistem Sistem Valid


ujian memili akan berhasi
Pada Gambar 8 merupakan halaman detail Melih h menu menam l
jalan. Pada halaman ini ditunjukkan profil jalan at “peta” pilkan menam
yang berisi nama jalan, kategori jalan, dan Peta halaman pilkan
Kecel peta halama
panjang jalan. Terdapat juga grafik Street Profile
akaa kecelaka n peta
Analysis berbentuk bar yang menggambarkan n an kecelak
total dan korban kecelakaan pada ruas jalan yang aan
dipilih dalam 2 versi, yaitu per-bulan dan per- 2 Peng Aktor Sistem Sistem Valid
tahun. ujian memili akan berhasi
Melih h salah menam l
at satu pilkan menam
Detai lokasi detail pilkan
l kecelak lokasi detail
Lokas aan, kecelaka lokasi
i kemudi an yang kecelak
Kecel an telah aan
akaa memili dipilih yang
n h telah
tombol dipilih
detail

Pengujian selanjutnya adalah compatibility


testing. Compatibility Testing merupakan salah

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2997

satu pengujian yang dilakukan untuk menguji Tabel 9 Contoh Pertanyaan Responden Masyarakat
dan mengetahui apakah terdapat masalah pada Pertanyaan
sebuah sistem web saat dijalankan pada beberapa Menurut anda sebagai masyarakat umum, Apakah
perangkat browser (Pressman, 2001). Hasil dari hasil pengujian dari beberapa test case ini sudah baik?
pengujian ini adalah sistem yang telah dibangun
No Nama Pengujian Test Case
dapat berjalan dengan baik pada browser Safari,
1 Pengujian Penguji memilih menu
Opera, Firefox, Chrome, Microsoft Edge, iOS,
Melihat Peta “peta”.
Android, dan Blackberry. Sedangkan pada Kecelakaan
Internet Explorer terdapat beberapa masalah.
2 Pengujian Penguji memasukkan nama
Pada Gambar 9 merupakan hasil pengujian Perbandingan wilayah 1: “Batu”, dan nama
dengan aplikasi sort site. wilayah 2: “Kasembon”,
kemudian memilih tombol
bandingkan.

Tabel 10 Contoh Kuisioner Pilihan Responden


Penilaian User
Nama Sang
N Sang
Pengujia Bai Netr Kura at
o at
n k al ng Kura
Baik
ng
1 Pengujia
Gambar 9 Hasil Compatibility Testing n
Melihat
Pengujian yang terakhir adalah User Peta
Acceptance Testing (UAT). Pengujian ini Kecelaka
digunakan untuk memvalidasi fitur-fitur yang an
telah dibuat sudah sesuai atau belum. Terdapat 2 2 Pengujia
tipe responden pada pengujian ini, yaitu anggota n
Melihat
admin sebanyak 2 orang dan masyarakat umum
Statistik
sebanyak 30 orang.
Pada Tabel 8 merupakan contoh kuisioner Berikut ini merupakan analisis UAT
UAT untuk admin. Sedangkan Tabel 9 menggunakan skala likert. Keterangan masing-
merupakan contoh kuisioner UAT untuk masing istilah dapat dilihat pada sub-bab 2.6.
masyarakat umum. Tabel 10 merupakan contoh
1. UAT Admin
kuisioner pilihan responden
• Menghitung Total Nilai berdasarkan
Tabel 8 Contoh Pertanyaan Responden Admin jawaban dari responden
Pertanyaan A= 18*5= 90
Menurut anda sebagai admin sistem, Apakah hasil B= 12*4= 48
pengujian dari beberapa test case ini sudah baik? C= 4*3= 12
Nama D= 0*2= 0
No Test Case
Pengujian
E= 0*1= 0
1 Pengujian Penguji memilih menu
Login “login”. Kemudian
Total Nilai = 90 + 48 + 12 + 0 + 0
memasukkan username: = 150
“admin” dan password: • Mencari Nilai X
“admin”. Penguji memilih
X = 5 × 34 = 170
tombol login.
2 Pengujian Penguji memilih tombol • Mencari Nilai Persentase
Menambah tambah setelah memasukkan Nilai X digunakan sebagai pembagi
Lokasi kode: “X1995” kemudian karena pertanyaan yang ditujukkan
Kecelakaan memilih lokasi pada peta. merupakan pertanyaan positif.
Rumus Index = (150 ÷ 170) × 100% =
88,23% (Sangat Setuju)
2. UAT Masyarakat

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2998

• Menghitung Total Nilai berdasarkan a. Untuk Black Box Testing, dari total 26
jawaban dari responden test case yang telah dilakukan,
A= 117*5= 585 semuanya menghasilkan status valid.
B= 75*4= 300
Dengan demikian sistem ini 100%
sudah memenuhi kebutuhan fungsional.
C= 15*3= 45
b. Untuk Compatibility Testing
D= 3*2= 6
disimpulkan bahwa sistem ini tidak
E= 0*1= 0 dapat berjalan di browser Internet
Total Nilai = 117 + 75 + 15 + 3 + 0 Explorer saja. Sedangkan pada browser
= 936 Safari, Opera, Firefox, Chrome,
• Mencari Nilai X Microsoft Edge, iOS, Android,
X = 5 × 210 = 1050 BlackBerry sistem ini dapat berjalan
dengan baik.
• Mencari Nilai Persentase
c. Untuk User Acceptance Testing,
Nilai X digunakan sebagai pembagi
dengan analisis pengujian
karena pertanyaan yang ditujukkan
menggunakan skala likert dengan hasil
merupakan pertanyaan positif.
diatas 80% untuk admin dan hampir
Rumus Index = (936 ÷ 1050) × mencapai 90% untuk masyarakat. Maka
100% = 89,14% (Sangat Setuju) dapat disimpulkan sistem ini sangat
baik bagi pengguna.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan pengembangan sistem yang DAFTAR PUSTAKA
telah dilakukan, dalam penelitian ini dapat Awalin, Lilik, J., & Sukojo, B., M., 2003.
ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pembuatan dan Analisa Sistem Informasi
1. Dengan perhitungan tingkat kecelakaan lalu Geografis Distribusi Jaringan Listrik (Studi
lintas menggunakan Equivalent Accident Kasus: Surabaya Industri Estate Rungkut di
Number (EAN) dapat diidentifikasi lokasi Surabaya). Surabaya: Makara.
kecelakaan dengan tingkat kecelakaan
tertinggi. EAN didasarkan dari jumlah Baros, T., & Stojanovic, T., 2015. Geographic
kecelakaan dan jumlah korban kecelakaan. Information System (GIS) in Mapping of
Berdasarkan perhitungan ini, lokasi Mine Suspected Area in the Republic of
kecelakaan yang memiliki tingkat Serpska. Global Journals Inc.
kecelakaan tertinggi berada pada Jalan BPS Kota Batu, 2015. Statistik Daerah Kota
Raya Waturejo yang terletak di Kecamatan Batu 2015. Batu: Badan Pusat Statistik Kota
Kasembon. Berikut ini merupakan Batu.
perhitungannya, WAN = (10 × 15) +
(4,25 × 11) + (2.33 × 102) + (1 × 0) = BPS Kota Batu, 2017. Kota Batu Dalam Angka
434,41. Hasil analisis ini lebih tinggi
2017. Batu: Badan Pusat Statistik Kota
dibandingkan jalan-jalan lain. Batu.
2. Hasil dari pemetaan lokasi kecelakan Khan, E., M., 2011. Different Approaches to
daerah operasional Polres Kota Batu adalah Black Box Testing Technique for Finding
terdapat 26 titik kecelakaan dari tahun 2013 Errors. International Journal of Software
sampai 2016. Sedangkan pemanfaatan Engineering & Applications (IJSEA).
Street Profile Analysis terdapat pada Li, S., S., D., & Veenendaal, B., 2011. Advances
halaman detail jalan, dimana pada halaman in Web-based GIS, Mapping Services and
tersebut terdapat grafik yang menunjukkan Applications. London: CRC
perkembangan kecelakaan yang pernah Press/Balkema.
terjadi pada jalan tertentu.
Mcleod A., Pippin, S., & Wong, J., A., 2011.
3. Hasil dari pengujian dengan menggunakan
Revisiting the Likert scale: can the fast form
Black Box Testing, Compatibility Testing,
approach improve survey research?.
dan User Acceptance Testing adalah
International Journal Behavioural
sebagai berikut:
Accounting and Finance Vol 2.
Polres Kota Batu, 2017. Informasi Tentang

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2999

Kecelakaan di Daerah Operasional Polres


Kota Batu. [dokumen] (Komunikasi
personal, 10 Mei 2017).
Pressman, R. S., 2001. Software Engineering: A
Practitioner’s Approach. 7th Edition. New
York: McGraw-Hill.
Sakti, B., P., K., 2012. Analisis Penentuan
Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Di
Jalur Utama Kabupaten Jember (Metode
Pencacahan Indikator Kerawanan). Jember:
Universitas Jember.
Spicer, V., Song, J., Bratingham, P., Park, A., &
Andersen, A., 2016. Street profile analysis:
A new method for mapping crime on major
roadways. Amsterdam: Elsevier.
Sugiyanto, G., Fadli, A., & Santi, Y., M., 2017.
Identification of Black Spot and Equivalent
Accident Number Using Upper Control
Limit Method. Asian Research Publishing
Network (ARPN).
Wicaksono, D., Fathurochman, R., A., &
Riyanto, Bambang, 2013. Analisa
Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus: Jalan
Raya Ungaran-Bawen). Semarang: Jurnal
Karya Teknik Sipil Universitas
Diponegoro.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai