PEMERAN
KARU :
PP :
PA :
Ny. C (Pasien) :
PRA SUPERVISI
Di pagi hari jam 06.00 di nurse station terdapat karu dan PP sedang berbincang-
bincang mengenai pendelegasian Supervisi.
Karu : Permisi Ns A saya ingin membicarakan mengenai supervisi
PP : Iya baik bu silahkan
Karu : Begini Ns D. Saya ingin mendelegasikan Supervisi Kepada PA
(Ns A) kepada kamu
PP : Oke bu, untuk Supervisinya dilaksanakan kapan bu?
Karu : Dilaksanakan hari ini, Selasa 12 Mei 2019 pukul 08.00 pada
pasien Ny C dengan o RM 654321 pada no kamar 4B
PP : Untuk supervisi, Tindakan apa yang akan dilakukan pada pasien
Ny C?
Karu : Tindakan yang dilakukan yaitu pemasangan NGT pada Ny.C
dikarenakan Ny. C dikarenakan obstruksi ileus
PP : Ya bu, akan saya laksanakan supervisi yang ibu delegasikan
Lalu Karu pergi meninggalkan nurse station
SUPERVISI
Di nurse station PP dan PA sedang berbicara menganai supervisi
PP : Assalamualaikum sus
PA: Walaikumsalam juga sus
PP : Sus saya mendapat tugas dari Karu untuk melakukan supervisi
kepada anda.
PA: Supervisi nya mengenai tindakan apa ya bu,
PP : Jadi tindakannya yaitu pemasangan NGT pada Ny. C dengan no
RM 654321 pada no kamar 4B, dikarenakan pasien tersebut
mengalami ileus obstruksi.
POST SUPERVISI
Saat semua tindakan telah dilakukan, PP memanggil PA untuk membicarakan
evaluasi pemasangan NGT kepada Ny. C
PP : Selamat pagi Ners A. Kita akan melakukan evaluasi tindakan
pagi hari ini. Saya akan menjabarkan hasil supervisi atau penilaian
yang telah saya buat tentang proses tindakan pemasangan NGT
oleh ners A. Bagaimana Ners A pada saat tindakan pemasangan
NGT tadi, apakah ada yang kurang atau belum dilakukan mulai
dari identifikasi pasien hingga pendokumentasian pemasangan
NGT?
PA : Saya rasa tidak ada Ners D
PP : Saya akan memberikan pertanyaan kepada anda Ners A
PA : Iya silahkan Ners D
PP : Bagaimana untuk prinsip pemasangan NGT tadi ? Saat sebelum
ke pasien apakah Ners A telah melakukan proses identifikasi
pasien dan menyampaikan maksud dari tindakan?
PA : Saya tadi sudah menerapkan sistem steril sesuai SOP yang ada,
dengan menjaga privasi, mencuci tangan sebelum menyentuh
pasien dan memakai sarung tangan bersih untuk persiapan alat dan
pemeriksaan pasien, lalu mengganti sarung tangan steril untuk
mengukur dan memasukkan NGT ke hidung sampai mulut. Saya
juga telah memastikan bahwa pasien ini benar yang akan
dilakukan pemasangan NGT dengan melakukan proses identifikasi
pasien terlebih dahulu, dan menyampaikan tujuan pemasangan
NGT kepada pasien
PP : Baiklah Ners A, semua tindakan yang Ners A lakukan tadi sudah
sesuai prinsip SOP yang ada, mulai dari persiapan alat, identifikasi
pasien, melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien, tindakan
yang dilakuakan sudah sesuai dengan SOP pemasangan NGT, serta
mendokumentasikannya dalam catatan Rekam Medis sudah
dilakukan dengan baik dan lengkap. Tetap tingkatkan kinerja dan
performa ini ya seterusnya
PA : Iya, baik Ners , saya akan meningkatkan kinerja saya
PP : Untuk kegiatan supervisi nantinya dilakukan secara berkala
kepada perawat-perawat diruangan ini. Agar perawat lainnya selalu
melakukan tindakan sesuai SOP yang ada dan selalu bertindak
dengan kinerja yang baik.
PA : Iya Ners
PP : Baiklah, sekarang Ners A bisa kembali ke ruangan untuk
bertugas.
PA : Baik, sama-sama Ners D