Anda di halaman 1dari 2

 Pengertian

Asumsi rasionalitas adalah anggapan bahwa manusia yang berperilaku secara rasional
dan tidak akan secara sengaja membuat keputusan yang lebih buruk. Terdapat dua makna
dari perilaku rasional yaitu metode dan hasil. Dalam metode, perilaku rasional berarti
(tindakan yang dipilih berdasarkan pikiran yang beralasan, bukan berdasarkan kebiasaan,
prsangka, atau emosi) sedangkan dalam makna hasil, perilaku rasional berarti (tindakan
yang benar-benar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai).
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi seseorang untuk bertindak yaitu faktor
eksternal (lingkungan, baik lingkungan fisik, ekonomi, politik, dan sebagainya) Faktor
lingkungan ini sering menjadi faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang,
termasuk di dalamnya faktor lingkungan yang bercirikan keagamaan.
Sebuah keputusan yang rasional adalah salah satu yang tidak hanya beralasan, tetapi
juga optimal untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah. Menentukan optimal
untuk perilaku rasional membutuhkan formulasi diukur dari masalah, dan membuat
beberapa asumsi utama. Ketika tujuan atau masalah melibatkan membuat keputusan,
faktor rasionalitas dalam berapa banyak informasi yang tersedia (misalnya lengkap atau
pengetahuan yang tidak lengkap).

 Jenis-jenis asumsi rasional


Ada dua jenis rasional, yakni :
a. Self Interest rationality ( Rasional kepentingan Pribadi )
Prinsip pertama dalam ilmu ekonomi menurut Edgeworth, adalah bahwa setiap
pihak digerakkan hanya oleh self interst. Hal ini mungkin saja benar pada masa-
masa edgeworth, tetapi salah satu pencapaian daro teori utilities modern adalah
pembahasan ilmu ekonomi dari prinsip pertama yang meragukan tersebut.
Self interst tidak harus memperbanyak kekayaan seseorang dalam satuan
rupiah tertentu. Kita berasumsi bahwa individu mengejar berbagai tujuan, bukan
hanya memperbanyak kekayaan secara material.dengan demikian self interst
mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan pershabatan, cinta, kekuasaan,
menolong sesama . dimana individu dalam rangka untuk mencapai sesuatu yang
menjadikan mereka lebih baik, pada saat yang sama membuat orang-orang
disekelilingnya menjadi lebih baik pula.
b. Present-aim Rationality
Teori ultilities modern yang aksiomatis tidak berasumsi bahwa manusia
bersikap mementingkan kepentingan pribadinya ( Self interested ). Teori ini hanya
berasumsi bahwa manusia menyesuaikan preferensinya dengan sejumlah aksioma.

 Prinsip-Prinsip Rasionalitas Ekonomi


a. Kelengkapan (Completeness)
Prinsip ini mengatakan bahwa setiap individu selalu dapat menentukan
keadaan mana yang lebih disukainya diantara dua keadaan. Bila A dan B
merupakan dua keadaan yang berbeda, maka individu selalu dapat menemukan
secara tepat satu diantara kemungkinan berikut :
1. A lebih disukai daripada B
2. B lebih disukai daripada A
3. A dan B sama-sama disukai
4. A dan B sama-sama tidak disukai
b. Transitivitas (Transitivity)
Prinsip ini menerangkan mengenai konsistensi seseorang dalam menentukan
dan memutuskan pilihannya bila dihadapkan oleh beberapa alternatif pilihan
produk. Dimana jika seseorang individu mengatakan bahwa “produk A lebih
disukai daripada produk B”, dan “produk B lebih disukai daripada produk C”,
maka ia pasti akan mengatakan bahwa “produk A lebih disukai produk C”. prinsip
ini sebenarnya untuk memastikan adanya konsistensi internal di dalam diri
individu dalam hal pengambilan keputusan.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap alternatif pilihan seorang individu akan
selalu konsisten dalam memutuskan preferensinya atas suatu pruduk dibandingkan
dengan produk lain.
c. Kesinambungan (Continuity)
Prinsip ini menjelaskan bahwa jika seorang individu mengatakan “produk A
lebih disukai daripada produk B”, maka setiap keadaan yang mendekati produk A
pasti juga akan lebih disukai lebih dari pada produk B. Sebagai contoh dimana
seorang individu lebih menyukai mobil dengan merek Honda daripada merek
Suzuki, maka setiap tipe model dari mobil merek Honda apapun akan jauh lebih
disukai dari pda tipe model apapun dari model merek Suzuki.
d. Lebih banyak selalu lebih baik (The more is always the better)
Prinsip ini menjelaskan bahwa jumlah kepuasan akan meningkat, jika individu
mengonsumsi lebih banyak barang atau produk tersebut. Hal ini bisa di jelaskan
dengan kurva kepuasan konsumen -- dalam ilmu ekonomi hal ini dikenal dengan
kurva indiferen (indeference curve) -- yang semakin meningkat akan
memberikan kepuasan yang lebih baik. Sehingga konsumen cenderung akan selalu
menambah konsumsinya demi kepuasan yang akan didapat. Meskipun dalam
peningkatan kurva ideferent ini akan dibatasi oleh keterbatasan anggaran (budget
constraint).
Adapun bagi konsumen muslim hal di atas masih harus dimodifikasi lagi,
sebab tidak cukup bila hanya mengandalkan pada prinsip rasionalitas yang
diajukan oleh ekonomi konvensional, yaitu :

 Contoh dari tindakan rasional antara lain seperti:


a. Seorang penjahat diadili karena kejahatannya
b. Seseorang diberi hadiah karena sudah menolong orang lain
c. Seseorang harus menabung agar menjadi orang kaya
d. Seseorang tidak mempercayai hal - hal yang belum dilihatnya
e. Seseorang akan lebih berhati hati pada malam hari

Anda mungkin juga menyukai