Anda di halaman 1dari 1

c.

Banyak waktu dihabiskan dalam kegiatan untuk alkohol * 3,3 juta penduduk dunia meninggal akibat alkohol per tahunnya
d. Keinginan untuk mengkonsumsi alkohol * Di indonesia, konsumsi alkohol sebanyak 0,48 liter per kapita pada
Alkohol dan Gangguan Terkait e.
f.
g.
Penurunan produktivitas
Muncul permasalahan sosial atau masalah interpersonal
Mengurangi kegiatan sosial, pekerjaan, atau rekreasi penting
tahun 2018. Dengan Provinsi Sulawesi Utara, NTT, Kalimantan Utara, D.I.
Yogyakarta, dan Papua Barat sebagai daerah dengan prevalensi
konsumsi alkohol tertinggi yaitu 29%
h. Penggunaan alkohol berulang dalam situasi yang berbahaya
I. Penggunaan alkohol dilanjutkan meskipun mengerti dampaknya * Perbandingan konsumsi alkohol (liter) per kapita pada tahun 2017:
j.
I.
Toleransi (konsumsi meningkat, efek yang berkurang)
Withdrawal :
Catatan:
Tingkat gangguan Mild (2-3 gejala), Moderate (4-5 gejala), Severe (>6
gejala). Gangguan terjadi dalam periode 12 bulan.
Treatment Gangguan Penggunaan Alkohol
a. The Relay Model
b. Terapi Individual
Tipe Gangguan Penggunaan Alkohol c.
d.
The Self-Match
The Cue Exposure
Definisi a.
b.
Alcohol induced Injury (terlibat dalam perilaku berisiko)
Highly problematic, low perceived interference
e. The Healthy Lifestyle

c. Adverse effect only (mengalami hangover, withdrawal)


Alkohol merupakan zat adiktif depresan
d.
e.
Difficulty cutting back (kesulitan mengurangi konsumsi)
Highly problematic (memiliki keseluruhan gejala alcohol use disorder)
Prevensi Penyalahgunaan Alkohol
Fungsi a. Keluarga berperan mencegah penyalahgunaan alkohol, yaitu engan
mengawasi anggota keluarganya, menanamkan pendidikan agama, dan
Alkohol diklasifikasikan sebagai depresan sistem saraf pusat
(Central Nervous System) yang berfungsi memperlambat fungsi otak
Faktor Penyebab Penyalahgunaan pembinaan kehidupan keluarga yang harmonis.
b. Sekolah dapat mengadakan program pencegahan penyalahgunaan
dan aktivitas saraf sehingga menghasilkan perasaan lebih rileks, nyaman, alkohol. Salah satunya P4G N yaitu Program Pencegahan dan
Faktor Individu:
bugar, disinhibisi (hambatan sosial berkurang), dan euforia pada individu. Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Napza dengan
a. faktor psikologi (menghindari kecemasan/stress, karakteristik)
mengarah pada kegiatan penyuluhan terkait bahaya Napza. Program
b. faktor genetika (perilaku minum anggota keluarha)
Adapun, efek disinhibisi tersebut dinilai mampu meningkatkan pencegahan lainnya yaitu “AJI” dan metode role-play untuk
keterampilan sosial dan kognitif individu. Selain itu, konsumsi alkohol meningkatkan efikasi diri
Faktor lingkungan:
ringan/sedang juga diyakini mampu mengurangi risiko penyakit c. Di tempat kerja dapat dilakukan kampanye gaya hidup (lifestyle) dalam
a. faktor pembelaaran perilaku (kebiasaan minum orag sekitar)
kardiovaskular hingga 25-40%. rangka mengurangi stres, meningkatkan nutrisi dan olahraga, dan
b. faktor sosial dan kultural (pengaruh adat istiadat, lingkungan)
mengurangi perilaku berisiko, seperti minum minuman beralkohol,
c. faktor pendidikan
merokok, dan penggunaan narkoba lainnya. Selain itu, juga dapat
dilakukan pelatihan ‘Team Awareness’
Gejala gangguan Penggunaan Alkohol
Berdasarkan DSM-5, kriteria diagnosis untuk alcohol use disorder
Dampak Penyalahgunaan
yaitu sebagai berikut:
a. Mempengaruhi fungsi berbagai organ
a. Konsumsi alkohol berlebihan dan dalam waktu lama b. Mempengaruhi GABA, sehingga neurotransmitter sulit berkomunikasi
b. Terdapat usaha untuk mengurangi penggunaan alkohol tetapi gagal c. Gangguan ingatan dan kognitif (contoh: blackout)
c. Banyak waktu dihabiskan dalam kegiatan untuk alkohol d. Pada peminum berat, withdraw disertai tremor, mual, kecemasan,
halusinasi, agitasi, dan insomnia. Kasus ekstrim dapat mengalami
Delirium Tremens
e. Menyebabkan gangguan hati, pankreasitis, kardiovaskular, dan
kerusakan otak (demensia, wernicke-korsakoff)
f. Pada ibu hamil dapat mengakibatkan gangguan pada janin

Prevalensi Gangguan Penggunaan Alkohol


* 61.7% penduduk dunia usia 15 th < pernah mengkonsumsi alkohol
, dengan 16% adalah peminum berat (WHO, 2014)
* Konsumsi alkohol mengalami peningkatan sekitar 70% sejak tahun
1990 hingga 2017 lalu

Anda mungkin juga menyukai