PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mahasiswa kepaniteraan klinik senior dapat mampu mengetahui, memahami, dan
menjelaskan tentang :
a. Definisi otitis eksterna
b. Etiologi otitis eksterna
c. Faktor resiko otitis eksterna
d. Patofisiologi otitis eksterna
e. Klasifikasi otitis eksterna
f. Gejala klinik otitis eksterna
g. Diagnosis otitis eksterna
h. Diagnosis banding otitis eksterna
i. Penatalaksanaan otitis eksterna
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penimbunan air yang masuk ke dalam saluran ketika berenang, kulit pada saluran
telinga menjadi basah sehingga mudah terinfeksi bakteri atau jamur
2.9 Penatalaksanaan
Terapi utama dari otitis eksterna melibatkan menajemen rasa sakit,
pembuangan debris dari kanalis auditorius eksternal, penggunaan obat topical untuk
mengontrol edema dan infeksi, dan menghindari factor pencetus.
Dengan lembut membersihkan debris dari kanalis auditorius eksternal dengan
irigasi atau dengan menggunakan kuret plastic lembut atau kapasdibawah visualisasi
langsung. Pembersihan kanal meningkatkan efektifitas dari obat topical. Obat topical
aural biasanya termasuk asam ringan (untuk mengubah pH dan menghambat
pertumbuhan mikroorganisme), kortikosteroid ( untuk mengurangi peradangan) agen
antibiotic atau anti jamur.
Infeksi ringan : Otitis eksterna ringan biasanya merespon dengan penggunaan
kortikosteroid. Antibiotic oral digunakan pada pasien demam, imunodefisiensi,
diabetes, adenopati atau pada individu dengan ekstensi infeksi di saluran luar telinga.
Dalam bebrapa kasus, kasa dengan panjang ¼ inci dapat dimasukkan ke
dalam kanal, dan obat ototopic dapat di terapkan secara langsung ke kasa (2-4 kali
sehari tergantung frekuensi dosis yang dianjurkan). Setelah kasa digunakan harus
dicabut kembali 24-72 jam setelah insersi.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
No. RM : 00.78.23.56
Tanggal masuk : 12 Agustus 2019
3.1.2 Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : Terasa nyeri dan gatal di dalam telinga
Diasnostik masuk : Otitis Eksterna
Riwayat kesehatan sekarang :
“Klien mengatakan keluar cairan pada telinga 2 sejak minggu yang lalu
disertai dengan nyeri yang hilang timbul. Hal itu dialami karna telinga klien
kemasukan air pada saat berenang dilaut. Klien senang berenang di laut pada saat
subuh menjelang pagi hari. Klien juga sering mengorek-ngorek telinganya sejak
telingnya kemasukan air laut. Klien juga mengeluh pada saat telinganya terasa sangat
gatal, kulit telinganya terkelupas. Klien melakukan hal tersebut karena telinganya
terasa penuh dan kadang terasa nyeri. Beberapa hari setelah telinganya kemasukan
air, klien mengalami demam. Klien merasa cemas akan telinganya, apakah dia bisa
sembuh seperti semula atau akan ada perubahan pada pendengarannya ”.
b. Uji Weber :
Klien mengatakan suara yang didengan lebih keras di telinga yang sakit (Telinga
kanan) dibandingkan telinga yang sehat (Telinga kiri)
c. Uji Rinne :
Klien mengatakan Suara lebih besar saat ditempelkan di tulang mastoid dibandingkan
di depan telinga
d. Uji Schwabach :
Uji Schwabach memanjang (Hantaran tulang mastoid klienlebih lama dibandingkan
hantaran tulang mastoid pemeriksa)
e. Inspeksi :
Inspeksi liang telinga, perhatikan adanya cairan atau bau, pembengkakan pada MAE,
warna kulit telinga, apakah terdapat benda asing, peradangan, tumor. Inspeksi dapat
menggunakan alat otoskopik (untuk melihat MAE sampai ke membran timpany).
Apakah suhu tubuh klien meningkat.
f. Palpasi:
Lakukan penekanan ringan pada daun telinga, jika terjadi respon nyeri dari klien,
maka dapat dipastikan klien menderita otitis eksterna sirkumskripta.
2. Pemeriksaan Hidung
1. Pemeriksaan Hidung :
Telinga simetris kiri dan kanan, Tidak ada nyeri tekan dan benjolan saat
dipalpasi.
2. Pemeriksaan Rinoskopi menggunakan Spekulum Hidung :
Mukosa hidung berwarna merah dan nampak adanya sekret.
3. Pemeriksaan Tenggorokan : Tonsil nampak berwarna kemerahan dan
bengkak
3.1.4 Pengobatan
1. Akilen tetes Telinga 5ml : Akilen di indikasikan untuk OMSK dan Otitis
Eksterna biasanya efek samping yang dialami
pasien yaitu mual, berkurangnya pendengaran,
seborrhea, tinnitus.
2. Ambroxol (3 x 1) : Ambroxol yang berefek mukokinetik dan
sekretolitik, dapat mengeluarkan lendir yang
kental dan lengket dari saluran pernapasan dan
mengurangi staknasi cairan sekresi
3. Cetirizine (1 x 1) : Antihistamin potensial yang memiliki efek
sedasi (kantuk) ringan dengan sifat tembahan
anti alergi, khususnya alergi rhinitis.
Cetirizine di HCL mampu menurunkan gejala
mayor rinisits alergi seperti hidung berair,
bersin dan hidung gatal.
DS :
- Klien merasa cemas akan penyakit Cemas b.d koping mal adaptif
yang dideritanya
DO:
- Klien nampak khawatir/cemas
DS : Kurang pengetahuan
- Klien mengatakan kulit telinganya b.d kurang informasi, kesalahan
terkelupas ketika gatal interpretasi
DO:
- Klien bertanya-tanya mengapa kulit
telinganya terkelupas ketika gatal
6. Mansjoer, Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III jilid 1. Jakarta :
Media Aeculapius FKUI.
7. Anonim. 2006. Otitis Eksterna. Available
from :http://www.kalbe.co.id. Accessed : 2015, June 22.
8. Carr, MM. 2000. Otitis Eksterna. Available from : http://www.
icarus.med.utoronto.ea/carr/manual/otitisexterna.htm. Accessed : 2015, June
21.
9. Sosialisman & Helmi. Kelainan Telinga Luar dalam Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-5. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2001.