Anda di halaman 1dari 7

ANDREAS SARDO RADITYA

REKAYASA TRANSPORTASI

1953050901

PAPER BANDARA

Air Side (Sisi Udara)

Air side adalah bagian dari bandaran yang berhubungan dengan kegiatan take off (lepas
landas) maupun landing (pendaratan). Bagian air side terdiri dari runway, taxiway dan apron.

1. Runway

Runway atau landasan pacu adalah area yang digunakan pesawat terbang untuk melakukan
lepas landas. Panjangnya landasan pacu tergantung pada besarnya pesawat yang dilayani.
Runway sendiri memiliki karakteristik sebagai berikut :

- Struktur perkerasan untuk menahan beban peswat terbang.


- Bagian samping kanan dan kiri berfungsi unutk menahan erosi.
- Strip runway: perkerasan, bahaya dan daerah luarnya diratakan dan diatur drainasenya
untuk menahan agar pesawat tak tergelincir.
- Blast pad: adalah wilayah yang sudah di aspal atau bisa juga wilayah rerumputan
yang berfungsi untuk mehanan erosi di sekitar ujung runway karena pesawat yang
mengalami jet-blast.
- Runway end safety area, adalah wilayah kosong yang diperuntukkan untuk pesawat
yang melakukan pendaratan over-shooting.
- Stopway: adalah wilayah kosong yang berada di ujung runway untuk menahan
pesawat yang berhenti.
- Clearway: adalah wilayah di ujung bandara yang digunakan saat keadaan darurat.
2. Taxiway

Taxiway sebenarnya adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menunjukan jalan yang
menghubungkan landasan pacu dengan hangar, terminal, apron dan fasilitas lainnya. Istilah
pesawat sedang ‘taxiing’ berarti pesawat sedang berjalan di area landasan pacu, baik itu saat
persiapan untuk take-off maupun landing (mendarat). Jalan taxiway ini kebanyakan memiliki
permukaan yang keras seperti aspal atau beton, walaupun bandar udara yang lebih kecil
kadang-kadang menggunakan kerikil atau rumput. Dari sisi keamanan pesawat, jelas taxiway
dengan permukaan aspal atau beton lebih diutamakan ketimbang permukaan kerikil atau
rumput (ini biasa hanya untuk bandara kecil dengan tipe pesawat kecil atau helikopter saja).

Pada bandara yang ramai intensitas penerbangannya, biasa taxiway didesain khusus agar
pesawat dapat segera meninggalkan area landasan pacu (take-off atau pun landing). Ini
disebut desain high-speed atau rapid-exit taxiway. Tujuannya agar pesawat dapat segera
meninggalkan area landasan pacu dan memungkinkan pesawat lain menggunakan landasan
pacu. Tentu saja ini memerlukan perencanaan dan perancangan desain yang matang.

Perbedaan antara taxiway dengan runway adalah apabila runway ditandai dengan angka,
maka taxiway ditandai dengan huruf.

Tanda-tanda di Taxiway
 Normal Centreline. Sebuah garis kuning tunggal yang berkesinambungan yang
terletak ditengah-tengah landasan, selebar 6 inci (15 cm) sampai 12 inci (30 cm).
 Enhanced Centreline. Garis tengah yang diperpanjang ini terdiri dari garis parallel
berwarna di kedua sisi garis tengah landasan. Garis tengah landasan bisa diperpanjang
hingga 150 kaki (45,7 m) sebelum sampai pada tanda posisi siap-pacu.
 Taxiway Edge Markings. Digunakan untuk menunjukan ujung landasan pacu
apabila ujung landasan pacu tidak ditandai (sampai dengan) dengan ujung
perkerasan. Continuous Markings. Tanda berkesinambungan terdiri dari garis
kuning ganda, dengan setiap garis setidaknya selebar 6 inci (15 cm) dan berjarak 6
inci (15 cm) saling terpisah dan menunjukan ujung landasan dari bahu perkerasan atau
dari permukaan beraspal lainnya yang tidak dimaksudkan untuk digunakan oleh
pesawat.
 Taxi Shoulder Markings. Taxiway, holding bays, dan apron terkadang diberikan
bahu perkerasan untuk mencegah tabrakan dan erosi air. Bahu perkerasan ini tidak
dimaksudkan untuk digunakan oleh pesawat terbang, dan mungkin tidak dapat
memikul beban pesawat. Bahu landasan ditandai dengan garis kuning yang tegak
lurus terhadap tepi landasan, dari ujung landasan ke tepi perkerasan, sekitar 10 meter.
 Surface Painted Taxiway Direction Signs. Latar belakang kuning dengan tulisan
hitam, dan diberikan bila tidak mungkin untuk memberikan tanda arah landasan pacu
di persimpangan, atau bila diperlukan untuk melengkapi tanda-tanda seperti itu.
Tanda-tanda ini terletak di kedua sisi tengah landasan.
 Surface Painted Location Signs. Latar belakang hitam dengan tulisan kuning. Bila
diperlukan, tanda-tanda ini melengkapi tanda lokasi yang berada di sepanjang
landasan pacu dan membantu pilot dalam menunjukan jalan menuju tempat pesawat
akan ditempatkan. Tanda-tanda ini terletak di sisi kanan garis tengah.
 Geographic Position Markings. Tanda-tanda ini terletak pada titik-titik di sepanjang
rute taxi dengan visibilitas rendah (ketika RVR berada di bawah 1.200 kaki (360m)).
Mereka diposisikan di sebelah kiri garis tengah landasan ke arah taxi.

Lampu taxiway

Untuk operasi malam, taxiway di banyak bandara dilengkapi dengan lampu, meskipun
beberapa bandara kecil yang tidak dilengkapi dengan peralatan ini.

 Taxiway Edge Lights. Digunakan untuk garis tepi taxiway selama periode kegelapan
atau kondisi visibilitas terbatas. Perlengkapan ini akan meningkat dan memancarkan
cahaya biru.
 Taxiway centerline Lights. Peralatan ini tetap menyala dan memancarkan cahaya
hijau yang terletak di sepanjang landasan tengah
 Clearance Bar Lights. Tiga lampu berwarna kuning di posisi siap pacu di taxiway
 Runway Guard Lights.
 Stop Bar Light
3. Apron

Pelataran pesawat / Apron adalah bagian dari bandar udara yang digunakan sebagai
tempat parkir pesawat terbang. Selain untuk parkir, pelataran pesawat digunakan
untuk mengisi bahan bakar, menurunkan penumpang, dan mengisi penumpang
pesawat terbang. Pelataran pesawat berada pada sisi udara (air side) yang langsung
bersinggungan dengan bangunan terminal, dan juga dihubungkan dengan jalan
rayap (taxiway) yang menuju ke landas pacu.

- TEKNIS

Pada umumnya landasan pacu memiliki lapisan aspal "hotmix" dengan identifikasi angka
derajat dan arah yang dituliskan dengan huruf, serta garis garis yang mirip dengan "zebra
cross" pada ujung ujungnya yang semakin berkurang jumlah garisnya bila menuju ke tengah
landasan yang menunjukkan saat saat pesawat harustouch down (roda roda menyentuh
landasan saat mendarat) serta take off (melandas). Pada landasan-landasan tertentu, ujung
ujung landasan yang digunakan untuk touch down atau take off digunakan
lapisan beton, bukan aspal, untuk menghindari melelehnya aspal pada saat pesawat take
off dengan kekuatan mesin penuh, khususnya pesawat tempur yang menggunakan
mekanisme afterburner sehingga menimbulkan semburan api padanozzle (saluran
buang) mesin pesawat. Aspal yang digunakan yang terbaik adalah aspal alam, dan yang
terbaik digunakan adalah aspal yang dihasilkan dari negara Trinidad dan Tobago, jadi tidak
menggunakan aspal hasil olahan minyak bumi, yang mudah mencair/melunak akibat panas
matahari, tekanan dan panas yang ditimbulkan dari semburan gas buang mesin pesawat. Pada
bagian bawah lapisan aspal digunakan lapisan batu kali, bukan batu koral seperti halnya
penggunaan pengaspalan jalan raya. Landasan pacu dibuat dengan perhitungan teknis tertentu
sehingga permukaannya tetap kering, sekalipun pada musim hujan, dan mencegah
tergenangnya landasan yang mengakibatkan pesawat mengalami aquaplanning, terutama saat
mendarat yang sangat membahayakan.

Pada tepi kanan dan kiri serta ujung ujung landas pacu diberi lampu-lampu dan tiang-
tiang navigasi yang digunakan untuk membantu navigasi terlebih lebih pada cuaca buruk dan
penerbangan malam hari.

Landas pacu bandara perintis memiliki konstruksi yang lebih sederhana dibandingkan
bandara bandara komersial terlebih lebih di kawasan terpencil. Landasan pacu ini dikenal
sebagai airstrip. Terkadang hanyalah lajur tanah yang diperkeras yang diberi lapisan rumput,
dan untuk mencegah amblasnya tanah digunakan lonjoran lonjoran baja atau alas marston
(lapisan plat baja yang berlubang lubang). Di Indonesia, landasan seperti ini digunakan di
daerah pedalaman Irian jaya atau Papua. Konstruksi landas pacu seperti ini digunakan pada
masa Perang Dunia II untuk kepentingan militer karena pembuatannya lebih praktis.

Panjang landasan pacu bergantung pada suhu, kecepatan dan arah angin, serta tekanan
udara di sekitarnya. Di daerah gurun dan di dataran tinggi, umumnya landas pacu yang
digunakan lebih panjang daripada yang umum digunakan di bandara -bandara
bahkan bandara internasional, karena tekanan udara yang lebih rendah. Sebagai contoh,
landas pacu di kota Doha, Qatar memiliki ukuran panjang sampai lebih dari 5.000 meter.

Landasan tertentu dilengkapi dengan kabel penahan pesawat untuk pendaratan (arrester
cable) bahkan pelontar pesawat (catapult), terutama untuk landasan pendek dan landasan
pada kapal induk.
- PEMELIHARAAN

Landas pacu pada setiap bandara umumnya dibersihkan dari debu atau kerikil, bahkan
benda benda asing lainnya yang akan membahayakan keselamatan penerbangan (dalam dunia
penerbangan, benda asing tersebut dikenal sebagai FOD). Kecelakaan pesawat terbang di
landasan pacu umumnya disebabkan karena adanya benda benda asing baik yang masuk ke
dalam mesin pesawat maupun merusak badan pesawat atau roda pesawat saat pesawat lepas
landas atau mendarat. Hal tersebut seperti yang dialami pesawat Concorde di Bandara
Charles de Gaulle, Paris, Perancis pada tahun 2000 yang menyebabkan pesawat terbakar dan
jatuh yang menewaskan seluruh penumpang, krew dan penduduk setempat. Selebihnya
karena cuaca dan bahkan gangguan burung sehingga umumnya di setiap bandara komersial
bahkan perintis dilengkapi menara pengawas yang mengawasi lalu lintas penerbangan,
komunikasi bahkan informasi cuaca. Pada bandara tertentu, dilengkapi sensor dan pengusir
burung dan sensor cuaca serta sensor untuk mengukur tingkat kebisingan yang ditimbulkan
dari mesin pesawat.

Selain itu pula, setiap landasan dilengkapi dengan kendaraan penyapu landasan dan
peralatan bahan kimia pembersih landasan khususnya untuk membersihkan sisa sisa jejak
karet yang ditimbulkan oleh roda-roda pesawat yang bila tidak dibersihkan juga dapat
mengganggu keselamatan penerbangan

Anda mungkin juga menyukai