Anda di halaman 1dari 10

PERUBAHAN PSIKOLOGI WANITA DEWASA

A. Pengertian Wanita Dewasa

Dewasa sendiri berasal dari kata latin bentuk past participle


dari kata kerja Adultus yang berarti telah tumbuh menjadi
kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa.

Wanita dewasa adalah seorang wanita yang telah


menyelesaikan proses pertumbuhan fisiknya, dan siap menerima
peran dan kedudukan di masyarakat bersama dengan orang
dewasa lainnya.

Fase-fase
Masa Dewasa,
yaitu : Masa Dewasa Dini (18-40 tahun)

Pada masa ini perubahan-perubahan fisik relative


sudah tidak sepesat masa sebelumnya (puber dan remaja),
bahkan di awal usia dewasa dini (sekitar 18 tahun) kondisi
fisik cenderung sudah menetap, dalam arti bila terjadi
perubahan tidak signifikan lagi.

Masa Dewasa Madya (40 - 60 tahun)

Pada masa awal dewasa madya (40-50 tahun) kondisi


ini menimbulkan sikap penolakan (denial) yang
ditunjukkan dengan sikap over acting, untuk menunjukkan
kepada orang lain, bahwa dirinya masih potensialdan
tetap muda seperti dua puluh tahun lalu, dengan berusaha
mencari pasangan baru yang berusia jauh di bawah
individu (usia dua puluhan), atau menutupi kerut-kerut
wajah dengan menebalkan kosmetik yang digunakan.
Lanjutan. . . Masa Dewasa Lanjut (60 – dan seterusnya)

Masa ini sering diistilahkan senescence atau usia


lanjut. Pada masa ini baik kemampuan fisik maupun
psikologis cepat mengalami penurunan, dan cenderung
untuk terus-menerus menurun.

B. Perubahan Psikologi Wanita


Dewasa pada Masa Kehamilan

Kehamilan merupakan periode krisis yang akan berakhir dengan dilahirkannnya


bayinya. Selama kehamilannya, pada umumnya ibu mengalami perubahan baik fisik
maupun psikis yang tampaknya hal tersebut berhubungan dengan perubahan biologis
atau hormonal yang dialaminya.Emosi ibu hamil cenderung labil. Reaksi yang
ditunjukan terhadap kehamilan dapat saja berlebihan dan mudah berubah-ubah.

Masa kehamilan
menurut beberapa teori,
yaitu:

Teori Rubin
Menurut Reva Rubin, seorang
Untuk mencapai peran ini seorang wanita sejak hamil sudah memiliki
wanita memerlukan proses belajar melalui harapan-harapan antara lain:
serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan
Kesejahteraan ibu dan bayi
demikian, seorang wanita terutama calon ibu
dapat mempelajari peran yang akan Penerimaan dari masyarakat
dialaminya kelak sehingga ia mampu
Penentuan identitas diri
beradaptasi dengan perubahan-perubahan
yang terjadi khususnya perubahan psikologis Mengetahui tentang arti memberi
dalam kehamilan dan setelah persalinan. dan menerima.
Lanjutan. . . Perubahan umum pada perempuan
hamil:

Ketergantungan dan butuh perhatian.

Membutuhkan sosialisasi.

Tahap-tahap psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai peran nya:

Anticipatory stage

Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan
anak yang lain.

Honeymoon stage

Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini
ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.

Plateu stage

Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Pada tahap
ini ibu memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.

Disengagement

Merupakantahapan
Beberapa tahap penyelesain latihan sebelum
aktifitas penting peran sudah berakhir.Ibu
menjadi seorangsudah
ibu,mampu
melakukan perannya.
yaitu :
yaitu :

Taking on (tahapan meniru)

Seorang wanita dalam pencapaian sebagai ibu akan


memulainya dengan meniru dan melakukan peran seorang ibu.

Taking in

Seorang wanita sedang membayangkan peran yang


dilakukannya.

Letting go

Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah


dilakukanya. Pada tahap ini seseorang akan meninggalkan perannya
di masa lalu.
1. Teori Ramona T.Mercer
Teori ini lebih menekan pada stress antepartum(sebelum melahirkan) dalam
pencapaian peran ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan:

b. Pencapaian peran ibu


Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi
dekat dengan bayinya termasuk
a. Efek stress Anterpartum
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan
Stress Anterpartum adalah
peran, lebih lanjut mercer menyebutkan
komplikasi dari resiko kehamilan dan
tentang stress anterpartum terhadap fungsi
pengalaman negative dari hidup
keluarga, baik yang positif ataupun yang
seorang wanita, asuhan yang diberikan
negative. Bila fungsi keluarganya positif
adalah memberikan dukungan selama
maka ibu hamil dapat mengatasi stress
hamil untuk mengurangi
anterpartum, stress anterpartum karena resiko
ketidakpercayaan ibu.
kehamilan dapat mempengaruhi persepsi
terhadap status kesehatan, dengan dukungan
keluarga dan bidan maka ibu dapat
mengurangi atau mengatasi stress
anterpartum.

Empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menurut Mercer:


Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan
penyesuaian social dan psikologis dengan mempelajari segala
sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran
dibutuhkan sesuai dengan kondisi system social.
Lanjutan

Informal
Di mana wanita telah mampu menemukan jalan yang
unik dalam melaksanakan perannya.
Personal
Merupakan peran terakhir, dimana wanita telah
mahir melakukan perannya sebagai ibu.

Mercer mengidentifikasikan adanya empat factor


pendukung:
Emotional support :Yaitu perasaan mencintai, penuh
perhatian, percaya dan mengerti.
Informational support : Yaitu memberikan informasi yang
sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu
ibu untuk menolong dirinya sendiri
Physical support : Misalnya dengan membantu merawat
bayi dan memberikan tambahan dana
Appraisal support : Ini memungkinkan individu mampu
mengevaluasi dirinya sendiri dan pencapaiaan peran ibu
Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat
pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi dan
konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat
berpengaruh dalam pencapaiaan peran ibu. Peran bidan
yang diharapkan oleh mercer dalam teorinya adalah
membantu wanita dalam melaksanakan tugas dan
adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pencapaian peran ini dan kontribusi
dari stress antepartum.

Adat Kebiasaan Melahirkan


Perubahan Psikologi Wanita Dewasa pada Masa Persalinan
Banyak orang berspekulasi tentang mudah atau
sulitnya aktivitas melahirkan bayi itu dengan
memperbandingkan prosesnya diantara berbagai suku
bangsa yang mempunyai bermacam kebudayaan.
Orang menyebutnya beberapa faktor penyebab dari
mudah sulitnya aktivitas melahirkan bayi antara lain :
Perbedaan iklim dan lingkungan sosial yang
mempengaruhi fungsi-fungsi kelenjar
endokrin, kelenjar endokrin ini sangat
penting fungsinya pada saat melahirkan
bayi.
Cara hidup yang baik atau cara hidup yang
sangat ceroboh dari wanita yang
bersangkutan, sebab cara hidup tersebut
terutama cara hidup seksualnya
mempengaruhi kondisi rahim dan organ
genitalnya.
Kondisi otot panggul wanita.
Cemas adalah suatu emosi yang sejak dulu
Kondisi psikis wanita yang bersangkutan.
dihubungkan dengan kehamilan, yang hubungan
ini tidak jelas. Cemas mungkin emosi positif
Upacara menujuh
sebagaibulan wanita hamil
perlindungan dan selamatan
menghadapi tradisional
stres, yang bisa untuk
menyambut bayi. Pada umumnya
menjadi upacaraberlebihan.
masalah apabila tradisional bertujuan untuk :
Menjauhkan pengaruh buruk
Pada dari
setiap lingkungan.
wanita baik yang bahagia maupun
Menghindarkanyang
godaan setan apabila
tidak, atau tenaga gaib. hamil pasti akan
dirinya
Mengundang roh yang baikcampuran
dihinggapi untuk merestui ibu yaitu
perasaan hamilrasa
berserta
kuat bayinya.
dan
berani menanggung segala cobaan dan rasa lemah
hati, takut, ngeri, rasa cinta, benci, keraguan dan
Lanjutan
kepastian, kegelisahan dan rasa tenang bahagia,
Emosi pada saat penuh
harapan hamil kegembiraan
dan proses melahirkan
dan kecemasan yang
melahirkan
semuanya menjadi semakin intensif pada saat
mendekati masa kelahirannya bayinya. Hal ini
disebabkan oleh :
Takut mati
Trauma kelahiran
Perasaan bersalah/berdosa

Faktor Somatis dan Psikis yang Mempengaruhi Interdependensi di antara


Kelahiran Bayi faktor-faktor somatis
Setiap proses biologis dari fungsi keibuan dan (jasmaniah) dan faktor-

reproduksi, yaitu sejak turunnya bibit kedalam rahim faktor psikis.

ibu sampai kelahiran bayi itu senantiasa saja Jadi pada fungsi reproduksi
yang sifatnya biologis itu
dipengaruhi (distimulir atau justru terhambat) oleh
selalu dimulai pula oleh
pengaruh-pengaruh psikis tertentu maka ada:
elemen-elemen psikis.
Perubahan Psikologi
Wanita
DewasapadaMasaNifas

2.Boundingattachement
(ikatan kasih)
1. Fase honey moon
Bounding attachment terjadi
Fase setelah anak lahir, terjadi pada Kala IV, diadakan
hubungan yang intim antara kontak pada ibu, ayah, anak
ibu, ayah dan anak. dan tetap dalam ikatan kasih.

3. Fase Taking In 4. Fase Taking Hold


Yaitu periode Yaitu periode yang
4. Fase Letting Go
ketergantungan yang berlangsung antara 3-10
Merupakan fase
berlangsung dari hari hari setelah melahirkan.
menerima tanggung jawab
pertama sampai dengan Pada fase ini ibu merasa
akan peran barunya,
hari kedua setelah khawatir akan
berlangsung 10 hari setelah
melahirkan. Pada saat itu ketidakmampuan dan rasa
melahirkan.
fokus perhatian ibu tanggung jawabnya dalam
terutama pada diri sendir merawat bayi.
Kegelisahan dan ketakutan menjelang
melahirkan
Pada setiap wanita hamil, ketakutan
untuk melahirkan bayi nya itu bisa diperkuat
oleh sebab-sebab konkrit lainnya, missal
takut bayi lahir cacat, bayi bernasib buruk,
beban hidup makin bertambah, takut
dipisahkan, takut kehilangan bayinya.

5.Reaksi wanita hypermaskulin dalam


menghadapi kelahiran
Wanita yang sangat aktif dan
hypermaskulin bersifat kejantanan ekstrim,
sejak mula pertama kehamilannya
senantiasa diombang-ambingkan diantara
keinginan instinktif untuk memiliki
seorang anak melawan rasa keengganan
untuk melahirkan anak sendiri, karena
anak tersebut dianggap menghambat karier
dan kebahagiaannya

Anda mungkin juga menyukai