-:-'\
Disusun Oleh:
ROM DANI
NIM. 802011001350
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarj ana Pendidikan Islam
Oleh:
ROM DANI
NIM.802011001350
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing II
telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 09 Juni 2005. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S 1)
Sidang Munaqasyah
Anggota:
r . . m Sadri MA.
1dl;p;;;~
Dr. H. Abdul Rahman Ghazaly, MA
. 150 203 3 0 NIP. 150 063 509
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis panjatkan hanya kepada Allah swt. penguasa
alam semesta, tanpa taufiq dan inayah dari-Nya mustashil skripsi ini bisa terwujud.
Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada figur tlunia akhirat Nabi besar
Muhammad saw.
Karya tulis ini merupakan skripsi yang ditujukan kepada Fakultas Ilmu
Tarbiyah d:m Keguruan Universitas Islam l'iegeri (UIN) Syarif HidByatullah Jakarta
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar smjana pendidikan Islam.
sumbangan dan dorongan dari bcrbagai pihak. Olch karcna itu pada kcsempatan ini
1. Bapak Prof. Dr. H. Salman I-Jarun. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
2. Bapak Drs. Abdul Fatah Wibisono. Mi\. Sclaku ~ctua Jurusan Pcndidikan
3. Bapak Dr. H. Abel. Rahman Ghazaly, M.A. Dan Bapak Dr. Abdul Majid
bcrakhir.
Akhirnya pcnulis bcrdoa scrnoga Allah swt membalas jasa clan amal baik
mereka. Harapan penulis khususnya clan bagi pembaca pada umumnya, amin.
Penulis
DAFTARISI
KA1'A PENGAN~fAR........................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
C. Metode Pembahasan................................................................ 4
D. Sistematika Penulisan.............................................................. 5
A. Pengertian Ziarah Kubur.......... ... ....... ... ....... ................ ...... ...... 6
D. Pembagian Akhlak................................................................... 28
BAB IV HUBUNGAN ZIARAH KUBUR DENGAN PENDIDIKAN
AKHLAK
Manusia ............................................................................. 36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 55
B. Saran........................................................................................ 57
PENDAHULUAN
Pada dasarnya ziarah kubur adalah salah Satu earn manusia untuk
bersabda:
:~ j ~~
,..
:JJI ~ :_,.J1
.. ,,.
Jt.; :Jt.; ~ :JJI ~~
.. ....
;;;.;, 01:;.
/
o ;;, ,, _,,, Jo o
Artinya:
"Berziarah ke kubur, karena sesungguhnya ziarah kubur itu
mengingatkan akan mati." 1 ...
Dalam masyarakat Islam, praktek ziarah kubur sering kita jumpai, bahkan
praktek ini telah menjadi tradisi yang telah menyebar luas. Hal demikian tei:jadi
karena ziarah kubur dalam ajaran agama Islam telah dianjurkan, guna
1
Ahn1ad Abdullah Haddad, Renungan tentang Un1ur A;fanusia, 'ferj. M. Baqir, (Bandung:
Mizan, 1992), hal. 111.
2
kitab Fiqh, Ala al-Madzhabi al-Arba'ah sebagaimana clikutip oleh Syekh Ja'far
Subbani dalam bukunya "Tauhid dan Syirik" ziarah kubur aclalah perbuatan yang
akhirat." 2
J J
G.:s--
Artinya:
"Oulu aku melarang kamu rncnziarahi kubur sekarang berziarahlah,
karena ziarah kubur dapat mengingatkan kamu pacla akhirat" (HR.
Tarmidzi). 4
Ketika Rasulullah melarang ziarah kubur tersebut, masih berlaku adat kebiasaan
Jahiliyah, di mana seseorang menclatangi kubur bukan bntuk berziarah tapi untuk
kepada kubur, atau kepacla arwah-arwah orang yang sudah mati yang di kuburkan
2
Ja'far, Subhani, Tauhid dan Syirik, ·reij. (Bandung: Mizan, 1987), ha!. 221.
3
Ibid,
bermohon dan diperlukan sebagai Tuhan, rnalah ada yang sampai melebihi Tuhan
sendiri. Tetapi setelah ajaran Islam sudah rneresap clan mendalam climana-mana
manusia sudah bertauhid, tidak acla Tuhan selain Allah yang Maha Tunggal dan
kepadanya sajalah kita menyembah, bermohon dan · memuji maka ketika itu
cliperbolehkan ziarah kubur, yang bertujuan hanya untuk mengingatkan kita akan
akhirat.
ziarah kubur tersebut, maka penulis tertarik untuk membahasnya ke dalam sebuah
I. Ziarah kubur adalah sualu hal yang telah menjadi tradisi rnasyarakal,
ziarah kubur ini terdapat rahasia clan hikmah yang terkandung cliclalarnnya
akan tetapi rncrcka belurn rncrnaklurni sccara bcnar, baik tata cara
si penziarah tersebut.
4
sebagai berikut:
dengan masalah yang dibahas. Adapun teknik penulisan skripsi ini penulis
mengacu kepada buku "Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang
berlaku untuk UIN, STAIN, Perguruan Tinggi Swasta (PERTAIS) clan yang
D. Sistematika Pcnulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terdiri
kubur, landasan hukum tentang ziarah kubur, tujuan ziarah kubur, hikmah ziarah
pendiclikan akhlak, clasar clan tujuan pcnclidikan akhlak, pentingnya akhlak, serta
pembagian akhlak.
akhlak, terdiri dari pengaruh ziarah kubur dalam pembinaan akhlak seseorang
serta membahas aspek pendidikan akhlak yang terkandung dalam ziarah kubur
ZIARAH KUBUR
Ziarah kubur terdiri dari kata ziarah dan kubur. Dalam kamus bahasa, istilah
ziarah berasal dari bahasa Arab (o J~j- )jj!. - )j) yang mengandung arti
menaruh atau memendam mayat atau pemakamnn. Melihat dari pengerlian kedua
istilah tersebut, maka ziarah kubur dapat diartikan dengan mcnengok di mana tempat
Dikatakan oleh Sibtu Asnawi bahwa ziarah kubur bukan hanya menengok
ataupun mengunjungi tetapi juga mendo'akan kepada ahli kubur. 3 Bey Arifin
penglmni kubur itu dan untuk mengambil pelajaran dan peringatan bagi orang yang
...
4
hidup. Masih senada dengan pendapat di atas ziarah kubur diartikan dengan
1
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: l-lidakarya Agung, 1972), ha!. 159
2
Labib Mz., Hidup Pasti Berakhir, (Surabaya: Bandung Usaha Jaya, 1995), cet. I. ha!. 71.
3
Sibtu Asnawi, Adah Tata Cara Ziarah Kubur, (Menara Kudus, 1989), ha!. 2
4
Bey Arifin, Hidup Sesudah Mati, (Jakarta: Kinta, 1994), cet. XIV, ha!. 113.
6
7
Mengenai hal ini, Ibnu Qoyyim berkata bahwa Nabi SAW. Apabila
menziarahi kubur, maka ia menziarahinya untuk berclo'a bagi isi kubur se1ta
memo hon rahmat clan ampunan bagi mereka. 6 Dengan demikian, jelaslah bahwa
ziarah kubur pada dasarnya merupakan permohonan rahmat dan ampunan kepada
Allah SWT. clari orang yang rnasih hidup bagi isi kubur.
kaum mukminin ·.mtuk rnendo 'akan dan mcnshalatkan rncrcka. Scbagaimana firman
Allah SWT.:
J. ~
/
_c;._1
, ,
/
,
r+.
J ,
,,.
' TA. Latief Rusdiey, Sunah Rusul tenta11g Jenazah, (Medan: Firman Rimbou, 1994), cet. 111,
hal. 265.
6
TM. Hasbi Ash-Siddiqi, Koleksi f-ladits-hadits f-!ukum, (Bandung: PT. Al-Ma'arif, 1976),
eel. L hal. 302.
8
Berkenaan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT. melarang Rasul-
Nya memintabm rahmat bagi orang munafik, baik lewat shalat bagi mayat atau do'a.
sebagaimana juga dilarang berdiri atas kuburannya, baik ketika memakamkan atau
memintakan rnhrnat dan berdiri atas kuburan (termasuk· ziarah kubur), boleh dan
' <:.'',:
r--~
Artinya: ··Oulu aku melarang kamu mcnziarahi kubur sekarang bcrziarahlah, karena
ziarah kubur dapat mengingalkan kamu pada akherat." 7
Artinya: "Dari Abu I-lurairah ra. Rasulullah ziarah ke kuburan ibunya, lalu menangis
yang menyebabkan orang di sekelilingnya ikut menangis. Maka beliau
berkata. aku memohon izin kepada Tuhanku supaya aku diperkenankan
rnohon ampun untuk ibuku. rnaka tidak diizinkan-Nya. Lalu aku 111ohon
7
HS. Al-l lamda11y. Risa/ah .lanai:. (lla11Jun!>: Al-Ma'arii', 1989), hal. .12
9
~L..P
o...- 0
d'
,,
_,J. / /// /
~ l.5""1
- / ,,,,. /
j. 0 \ j. / / _,.,,, / / ,, /
~ _;~1
/
o~l!.j J- ~-"" ,ill\ J~~ J5 0LS" ~1 4J Jvj ~:}1
/ / /
Artinya: "Abdullah lbnu Abi Malaikah. menerangkan babwasanya pacla suatu hari
Aisyah kembali clari kubur, maka aku bertanya: "Ya Ummul Mukrninin, clari
nrnna kau datang'J. ia mcnjawab. dari kubur sauclaraku, Abdurrahman. Maka
aim bertanya, bukankah Nabi mclarang kita mcnziarahi kubur? Bcliau
menjawab. ya. kcrnudian Nabi mcnyuruh kita mcnz.iarahi kubur.'' (HR. /\!-
/\tsram) "
C. Tujuan Ziarah Kubur
sctiap kali n1engingat n1ati, ia pun scn1nkin jauh dari J\llah 1~a'a\a. Di antara inanusia,
ada yang n1cnghadap /\.llah S\f1/']~, lalu bcrtobal. !Vfaka dcngan rnengingal n1a11, ia
semakin takut dan s.cmakin banyak pcrsiapannya. Scbab. i:1 ingin hidup untllk
.
bersiap-siap clan bcrharap kiranya bekalnya sudah cukup sehingg& kcmatian
menyebabkannya be1jumpa dcngan Allah Ta'ala clan tinggal di sisi-Nya yang rnulia.
~Say id Sabiq, 1''/ltilt .\'111111uli, (lh:irut: ! )and i:ikri, I 98 I), .ht/. I, eel. l 11, 11<1!. ·177.
1
9
Tfvt, I-1asbi 1-\s-Shidiqi, ()p.(';1., hal. JS'-1.
10
Ziarah kubur merupakan salah satu cara agar kita tidak lupa terhadap
Pada dasarnya. ziarah kubur bertuj uan untuk· mendo' akan kepada ahli
dikatakan oleh Ja' for Subhani bahwa bcrdiri di sisi kuburan-kuburan kaum
10
Nabi SA W Sebagai orang yang beriman kita diharuskan untuk saling
(\ .
;\rtinya: "'Ya -l'uhan kan1i heri a1npun!nh kan1i dan saudanJ-~audara k.an1i yang
telah mendahului kami (ma ti) ckngan irnan." (Q~;. Ai-! lasr: 10)
10
Ja'far S11bhani. Tau ass1tl, Tahruk, lJarah Kuhur, Karo11u1h lYali (Jakarta : Pustaka
1
Artinya: "Alrn melarang kcpacla kamu sekalian unluk berziarah kubur, maka
berziarahhtl1 kc kubur, sesungguhnya ziarah kubur itu clap at
11
mengingatkan diri pacla akhcrat." (llR. Muslim)
Berziarah kubur, dapat pula rnengingatkan kepacla mati, dalarn arti orang
yang masih hiclup ini rnenjadi ingat bahwa dirinya pun kelak akan mengalami
Artinya: '·Scsungguhnya ziarah kubur itu akan dapat rnengigatkan pada rnati.''
(HR. Abu Daud) 12
kcluarganya. I !al ilu 11dali1h s111111ah 11ut/1i\'llh (kc·biasa:tn keaganrnan yang kual
I,
dasar hukurnnya). ·'
SWT. 14
12
Ibid., ha!. 33
13
Ja 'far Subhani, Tauhid dan Syirik, rcrj., (Bandung: Mizan, 1987), ha!. 2u7.
11
• .Ja'lilr Subhani. Op.Cit .. hal. 77
12
baik bagi mayit maupun bagi si pcnziarah. Di antara haclits-haclits Nabi yang
,
J.IJ ...li'-\J ~ olJ_)) .~wl
Artinya: "Selamat atasmu wahai ahli kubur, yang muslim clan yang mukmin. Dan
jika dikehendaki Allah kelak kita akan betiemu. Kami memohon agar
selalu menclapatkan keselamatan clan perlindungan clari Allah SWT."
16
(HR. Imam Muslim)
15
I-lasby As-Shiddiqi, Op.Cit., ha!. 384
16
Al-Ghazali, Mengingat Kematian, terj. (Jakarta: Pustaka lmani, l 989), ha!. 88
13
Hadits Nabi:
4''.\J\ \') / , ,
)
uy _; J:i. :J\j
} 0 / /
}.~~ o,~j i"~i,.\:
,...R..'.lt.~ 1 ,,~ \ LA u
j ,. --'~'. :._,,'
Artinya: "Dari lbnu Abbas berkata, Rasulullah telah lewat di pekuburan Madinah,
lalu beliau menghadapkan Wltjahnya dan bcrsabda, semoga kcselamatan
atasmu wahai ahli kubur kami memohon kepada Allah semoga
mengampuni dosa kami dan dosa kamu sekalian. Kamu sekalian telah
17
rnendahului kami dan akan mengikuti kamu sekalian. (HR. Tarmidzi)
sebutkan hikmah ziarah kubur sebagairnana yang dikemukakan oleh Ali Usman
1. Supaya sifat hahimiyah (sifat binatang jinak) dan sahu 'iyah (sifat binatang
buas) yang ada pada kita manusia itu dapat direm, ditahan demikian rupa
sehingga tidak akan melampaui batas-batas yang telah ditentukan oleh agama
dan tidak meningkat menjadi sifat ;,yailaniyah (sifat kesetanan) perusak
masyarakat, pengacau keamanan dan keientraman.
2. lngat mati mendorong untuk memperbanyak berbuat baik, amal shalih, amar
ma'rufnahi munkar, sebagai perbekalan untuk perji\!ananjauh yang memakan
tempo yang lama sekali. Orang yang demikianlah yang sebcnarnya disebut-
sebut orang-orang yang cerdik (berakal) di dalam sebuah hadits yang artinya
·'Orang yang paling banyak ingat kepada mati dan yang paling baik
persiapannya untuk perbekalan di balik mati, itulah mereka orang-orang yang
betlll cerdas. ··
3. Ingat akan mati, mendorong supaya berlaku zuhud dalam dunia dan qanaah
(berkecukupan dan merasa puas dengan apa yang ada) sehingga ia berlaku
sederhana dalam segala hal, 1:dak sombong atau keras kepala dan lain-lain.
Haclits Nabi, "l'erbanyaklah mcngingat rnali yang memutuskan segala macam
17
TM. Hasbi As-Shiddiqi, Op.Ci!., ha!. 302
14
Hema! penulis, berbicara tentang hikmah ziarah kubur adalah tidak lepas dari
secara tidak langsung akan membawa si penziarah untuk ingat kepada kematian
sebagia konsekuensi kunjungnya terhaclap mayit yang diziarahinya, yang harus diakui
pengaruhnya yang sangat besar bagi si penziarah. Banyak hadits yang menjelaskan
0 0 0 /
18
M. Ali Us1nan, Alcn(I clan Segala Persoalannya, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), cet. 1, him.
87-88
19
I111an1 Ghazali, ()p.C'it., hal. 12
15
membawa diri menjauh dari negeri kehidupan dunia clan menyebabkan kita menekuni
persiapan untuk ke akherat. Sedangan melengahkan mati, n1enarik kita untuk semakin
0 0 J J
, '.' I\ , ' '/. I\ ·· ·' ~
u .r-' ~ _r., ~
Artinya: "Hadiah berharga untuk orang mukrnin ialah kematian." (HR. Hakim) 21
Dikatakan bahwa orang yang cerdik ialah orang yang terbanyak mengingat
0 ,
, , ,
2-,W JI '~ \~\~\
20
!hid, hal. 11
21
Ibid., hal. 12
22
Ibid.,
16
bahwa:
"Tiadalah orang tak hadir yang ditunggu-tunggu orang mukmin, yang lebih
baik untuknya dari al-maut." Beliaupun biasa pula mengatakan "Biarlah daku
ditarik Tuhanku kehadirat-Nya dengan serta-merta." Seorang hukama
menyurati salah seorang rekannya sebagai berikut: "Wahai saudaraku,
bersiap-siaplah terhadap maut di negeri ini, sebelimmya anda tiba di suatu
23
negeri dimana anda mengingali mati, lapi tak bisa menemukannya.
tenggelam karena. terlipu oleh keindahannya serta yang amal mencintai kesyahwatan-
akan mati. Jika diingatkan oleh orang lain pun, ia malahan membencinya dan lari dari
nasihat yang baik tersebut. Golongan manusia yang semacarn inilah yang clisebutkan
Artinya: "Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka
sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemuclian kamu akan
clikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib clan yang nyata,
lalu dia bcritakan kcpadamu apa yang tclah l<.'!imu kerjakan." (QS. Al-
Jumu'ah: 8)
pahala sebab melaksanakan sunnah Rasulullah Saw. Pada waktu ziarah kubur kita
23
Ibid., ha!. 13
17
kepada tradisi bid' ah. Tentang ini diperingatkan bahwa, "Jangan sekali-kali berziarah
kubur, siapapun dengan tujuan meminta syafa'at, sebab tidak ada kubur yang dapat
24
memberikan syafa'at".
')CJ\
i
Artinya: "Selamat atasmu wahai ahli kubur, yang rnuslirn dan yang rnukrnin. Dan jika
dikehendaki Allah kelak kita akan bertemu. Kami memohon agar selalu
mendapatkan keselarnatan dan perlindungan clari Allah SWT." (HR. Ahmad
clan Muslim)
Sesuai clengan suasana kubur yrn1g sunyi, hendaklah setiap pengunjung rnasuk
..,.
ke claerah kubur dengan hati yang tunduk karena mengingat tuhan clan seirama pula
clengan suasana itu, maka pakaian yang clipakai henclaklah pakaian yang seclerhana.
24
Abbas Hasan, Pedon1an Penyele11ggaraa11.Jenazah, (Jakarla: Hannonis, 1982), eel. Ill, ha!.
93.
1s
,, 0 ;1
Artinya: "Dan Rasulullah senang sekali jika orang masuk ke daerah kubur dengan
hati tunduk dan memakai pakaian orang-orang khusu' ." (HR. Abu Daud,
Nasai dan lbnu Majah)
Sebelum masuk daerah kubur. alas kaki baik sepatu maupun sandal harus
dibuka kecuali jika tanah bccck dan banyak duri. Rasulullah pernah rnclihat orang
masuk dan be1jalan di sela-sela kubur, mcmakai sepatu. Maka Rasululiah Saw.
Memberikan peringatan:
,,
()Jb y.I olJ_,,) .~ j l ~)~\~Gil!.
,,.,,.. ,,.. ,,. // / ,,.
Artinya: "Hai orang yang bcrsepalu, bcrhati-hatilah ' Ayo tanggalkan sepatumu!"
(HR. Abu Dami)
6r>.-
,
/ 0 /
:.r
Artinya: "Lebih ·aaik salah seorang kamu clucluk di atas bara api sampai terbakar
pakaian clan kulitnya claripada ia ducluk di atas sebuah kubur." (HR. Ahmad,
Muslim dan Abu Daud)
19
Termasuk adabnya pula untuk tidak mengusap-usap tanah kuburan dan tidak
pula menciumnya, sebab semua ini adalah termasuk adat-istiadat kaum Nasrani. 25
Menziarahi kubur dapat dilakukan pada setiap waktu. baik siang rnaupun malam
seperti yang dicontohkan rasul clan dianjurkan berdo'a dengan mengangkat tangan
. . 26
agaI( tmgg1.
PENDIDIKAN AKHLAK
ada usaha pendidikan. Orang tua menclidik anaknya kendatipun dengan earn yang
amat scderhana. Dcmikian juga dalam pergaulan. acla usaha c!ari orang-orang
yang telah mampu atau berpengetahuan dalam hal tertentu untuk mempengaruhi
ac!alah salah satu usaha 111anusia yang sangat pcnling artinya bagi kcmajuan
manusia, dimana sebagian anggota dengan sengaja meil\pengaruhi yang lain atau
dengan ticlak sengaja orang lain terpengaruh olelmya ini menimbulkan pendidikan
ticlak disengaja yang terjacli akibat keadaan lingkungan, yang dapat clisebut
1
J.1\. Battle, Gagasan Baru dalan1 Pendidikan, tc1j. San S. l-lutabarat, (Jakarta : Mutiara,
l 978), ha!. 96
21
seperti keadaan sosial ekenomi, struktur keluarga, earn dan sikap dalam
seclerhana clan clapat pula merupakan racun yang seclang beke1ja atau merupakan
anugerah yang terus menerus clan belurn c!apat clitentukan dcngan segera, apakah
ia lebih lernal· atau lebih kuat dari pernbawaan. Sering c!ikernukakan bahwa batas
akhir clari pendidikan adalah keclewasaan. Narnun pada prinsipnya batas akhir dari
pendiclikan itu ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai. Langeveld M.J.
mengatakan bahwa:
"Harta kebudayaan aclalah me1~jacli tujuan clan alat pencliclikan sekaligus. Ilmu
pcngetahuan ticlak dcngan scngaja dijadikan alat untuk mcncapai suatu tujuan
pcndidikan, scbagai ilmu pcngctahuan ia menjacli alat bagi scscorang yang
membentuk dirinya sendiri atas tanggung jawab sencliri. Nilai yang terdapat
pada ilmu pengetahuan, kescnianan kesusilaan yang turut memberi bentuk
pacla manusia itu tidak mungkin dircndahkan 111cnjadi bahan scmata-mala."'
pergaulan hiclupnya sesama manusia atau dengan cita rasa/kebudayaan yang acla .
...
Dalam pengertian ini tampak bahwa pendidikan dipakai untuk pengcrtian yang
luas sekali, yaitu tidak terbatas pada lembaga-lembaga pencliclikan formal, tetapi
juga informal dan nonformal. Dan tidak hanya mengantarkan anak sampai
2
Langeveld, M.J., Teori Pendidikan, tct:j; Sin1anjuntak, (Jakarta: Nasco, 1973), hal. 156
22
bahwa "Program pendidikan henclaklah dengan sengaja climulai anak sejak lahir
sampai urnur 50 tahun."' Dari jangka umur ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
program penclidikan itu clengan proses bclajarnya dapat berlangsung selama hayat
masih clikandung baclan. PendiJikan dalam arti seperti di atas dapat menjadi
pengertian lsla111. f)alan1 hal ini para alili n1en1bcr-i deflnisi tent::u1g akhak scbagai
berikut:
A.rtinya: "Akhlak ialah pcrangai. tabiat dan kebiasaaan yang lazim dilakukan oleh
sescorang.' 1
Artinya: "Suatu ungkapan tentang keadaan jiwa yang tetap, dari padanya timbul
perbuatan-perbuatan clengan mudah clan gampang tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbaagan. "'
II11a1n Bernadib, Filsl{/at Pendidikan, ('{ogyakarta: FIP-IKIP !974), cct. VII, ha!. S~t
3
1
Abdul i\dzim Mansur . .•11-Akh/ak, lcrj: Muhanrnd Tauliq. (Mcsir: Uwaidah, 1953). hal. 12
5
Zakki rvtubarrak, Al-Akh!uk lnda/-(i'ha::ali, (Mesir: i)aru!-Kitabil, t.th), hal.131
23
Abu Bakar Aceh menyebutkan bahwa akhlak ialah sikap yang digerakkan
oleh jiwa, yang menimbulkan tindakan atau perbuatan dari manusia baik terhadap
Tuhan maupun terhadap sesama manusia ataupun terhadap dirinya sendiri. 6 Dar·i
beberapa batasan di atas kiranya clapat dimengerti bahwa akhlak ialah sikap yang
cligcrakkan olch kcadaaan jiwa yang tctap, yang menimbulkan tindakan dari
manusia baik lerhaclap Allah, lerhadap sesamanya. terhadap dirinya dan terhadap
apakah perbuatan itu baik atau buruk mcnurut ctika. Sedangkan yang dimaksud
etika alau ilmu akhlak itu scndiri adalah, "limn yang menjclaskan arti baik dan
kepada lainya, menyalakan lujuan yang harus dituju olch manusia di dalam
perbuatan mercka clan mcnunjukkan jalan untuk mclakukan apa yang harus
cliperbuat. "7
"
linclakan pada seseorang dalam pergaulan hidup clan kehidupanya, climana
tindakan-lindakan itu mempunyai nilai baik atau buruk, baik terhadap Allah,
''Abu 13akar Aceh, Akh/ak Dala111 /s/a111, (Cirebon: Toko Kitab Mesir. 1996), hal. 6
7
Ahmad Amin, Etika, terj: Farid Ma'ruf, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hal. 15
24
Pergaulan hidup meliputi banyak scgi, 111aka sangat cl(perlukan sikap dasar yang
yang clianggap baik atau buruk oleh kelompok atau bangsa itu. Secara naluri
dasar atau prinsip yang dipcgang dalam pendidikan akhlak lersebul adalah sistcrn
nilai yang dihasilkan oleh adat kebi:1saan dan pcmikiran. Dan sislcrn nilai itu
dipandang baik dan dapal 111cnja111in kcbutuhan mereka secara individual atau
mereka berlainan pula. Sebagai muslim, baik incliviclu maupun t1111at, Al-Qur'an
dan Sunnah Nabi aclalah merupakan pecloman dalam semua prilaku hiclup dan
setiap muslim, baik yang clijelaskan secara terperinci atau sccara garis besar. Al-
hal-hal yang kuarang jclas dalam .i\1-Qur'an. Maka Sunah Nabi adalah menduduki
.(1\· :t/,L....:JI)
clikaji ajaran-ajaranya itu, tetapi yang lebih prinsip claripacla itu adalah keyakinan
bahwa Al-Qur'an sebagai wahyu Allah yang harus clitaati clan cliamalkan,
Artinya: "Apa yang diberikan Allah kepadarnu, rnaka terirnalah dia dan apa yang
dilarang bagirnu rnaka tinggalkanlah" (Al-Hasyr: 7).
Adapun tujuan penclidikan akhlak tidak terlepas clari dasar yang menjadi
pedoman pendidikan akhlak tersebut, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Dalarn
dasar itu terclapat kemana tujuan yang akan dicapai, secara gampang tujuan yang
akan clicapai ialah te1:jclrnanya suatu pribadi atau masyarakal yang berakhlak
Islam, yaitu akhlak yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Haclits. Nabi
Artinya: "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung" (QS.
Al-Qalarn : 3).
Oleh karena itu dialah figur yang harus dicontoh dan diikuti clalarn segala
aspek kehidupan, baik sebagai pribadi atau sebagal"' pemimpin umat dialah
tauladan bagi kaum mus! imin. I-Jal itu terse but dinyatakan clalam firman Allah:
.~ ,,. j. \
Artinya: "Sesungglmya telah ada pada diri Rasulullah itu sul'i tauladan yang baik
bagimu .... " (Al-Akhzab: 21 ).
27
tinggi dan sempurna, dan membedakannya dari makhluk i<1innya. Akhlak hendak
scsama manusia, terhadap sesama makhluk dan terhadap Allah, Tuhan yang
perangai manusia yang baik clan jahat, agar manusia c!apat mernegang dengan
teguh perangai-perangai yang baik dan menjauhkan c!iri dari perangai ym1g jahat
n1ernbenci. tld8k ZJdn curign-nh."ncuri~~1i antar satu dcngan yang lain, tidak ada
kesimpulan bahwa semuanya itu menuju kepada tujuan yang satu, yaitu
"
akherat, dan membuka jalan-jalan kebahagiaan masyarakat. Kejayaan bangsa dan
kejayaan uma_t terletak pada akhlaknya. Selama bangsa itu masih memegang pada
norma-norma akhlak dan kesusilaan yang teguh, maka selama im bangsa menjadi
dengan baik clan sempurna, sehingga menjadikan orang itu hidup ba.l1agia,
walaupun faktor-faktor hidup yang lain, seperti harta, pangkat, dan ga.11 yang
besar tidak acla padanya. Sebaliknya apabila manusia buruk akhlaknya, kasar
tabiatnya, buruk prasangkanya pada orang lain, maka itu sebagai pertanda bahwa
orang itu hidup resah sepanjang hayatnya, walaupun hartanya menyamai harta
karun dan pangkataya menandingi pangkat Firnun yang sombong dan angkuh itu.
D. Pembagian Akhlak
8
H. An\var Masy'ari, Akhlak A!-Qur'an, (Surabaya: Bina lln1u, 1990), cet. I, h. 21
29
yaitu dengan pengakuan bahwa penglihatan Allah itu maha luas dan tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu. Allah Maha Mengetahui tentang segala sesuatu
yang bagi kita terikat oleh ruang dan waktu, masa dahulu, sekarang dan masa
yang akan datang dan perbuatan sekecil apapun terlihat oleh Allah.
~
<
" °j ~
)\ o~
) /
J~/
~·-
::,. ~ JL:i::.. ~
/ ,.. 0 • 0
JI ~l ~
,.. / "
~ ~ / ~ /
J\ Q
J )\ olj.:,.:'..Ji
"'"" ;JJ /0 / /
:r\/~) ~ ~,
"1ll Jl "1ll 4', ,ol;, J>~'JI
·< \ "\
Artinya: "Wahai anakku! Sesungguhnya sesuatu yang dike1jakan itu walaupun
dia setimpal biji sawi, terletak di langit atau di bumi. niscaya Allah
mendatangkannya, sesungguhnya Allah senantiasa lembul lagi maim
mengetahui hakikat sesuatu" ( Luqman: 16).
memuliakan kedua orang tuanya, scbab melalui kedua orang tua itulah
scmbilan bulan, dengan kclernahan yang semakin lemah dan dcmikian juga
raganya agar anaknya lahir dengan selamat dan senipurna jasmani rohani serta
tidak langsung. Olch karena itu scorang anak diwajibkan berbuat baik kepada
kedua orang tuanya. Hal dcrnikian discbutknn dalarn al-Qur'an QS. Lukman
ayat 14:
Artinya: "Dan karni perintahkan kepada rnanusia untuk berbuat baik kepada
kedua orang tuanya yang telah mengandungnya dalam keadaan
lcmah yang bertambah lcrnah dan rnenyapihnya dalam dua talnm.
Bcrsyukurlah kcpadaku dan kcpada kcdua orang tuamu, hanya
kcpadakulah kamu kcmbali" (Luqman: 14)'.'>
kesukaran-kesukaran.
dalam teorinya bahwa manusia adalah Zoon Poliiikon yaitu makhluk sosial
!lakim rncndidik anaknya agar bcrbuat amar ma'ru/ 11ahi mzmkar terhadap
9
I-lasan Shadaly, Sosio/ogi Untuk AiaS)'llrakat Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1983), cet.
IX. ha!. 56
32
clengan aclanya pencliclikan akhlak kcpada cliri sencliri, maka akan tercipta
Dalam hal ini Lugrnanul Hakim menclidik anaknya agar berbuat amar
ma'ruf nahi munkar, terutama kepada cliri sendiri. I-Jal ini te1:jacli karena pacla
tiap-liap manusia ilu adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarga dan
masyarakat.
tcrmasuk amanal terhaclap diri scndiri. Oleh 'lkarena itu agar mampu
memegang amanat lerhadap cliri scndiri, maka tcrlebih dahulu dibekali clcngan
memimpin dan bertanggung jawab baik terhaclap cliri sencliri maupun orang
lain.
10
hnan1 Bukhari, Shahih Bukhari, te1j., Jilid Ill, ha!. 34
BAB IV
suatu upaya yang dapat mengingatkan kita kepada kematian, karena dengan
ziarah kubur kita akan dihadapkan pada sosok manusia yang telah ditinggal
rolmya. Seorang manusia yang pada masa hidupnya sangatlab disegani kini ia
Dikatakan oleh seorang bijak. "Maul menimpa orang lain dan cngkau lak
tahu kapan j,·_ menimpamu." Bagi seorang mukmin, kematian yang mcnirnpa
tidak akan lama lagi kita yang akan menclapat giliran berikutnya. Oleh karcna ilu,
ziarah kubur sebagai salah satu upaya dalam mengingat kernatian, clapat
Allah SWT, agar ahli kubur rncndapalkan rahrnal ampunan dan ridla-Nya. Kctika
34
berdo'a untuk ahli kubur, hal ini berkaitan erat dengan masalah yang ghaib, hal ini
dan penolongnya, yaitu Allah Swt. Alam gaib merupakan alam yang tidak dapat
dihinclari, karena alam ghaib itu ticlak tunduk pacla sunnatullah fisika, kimia
ataupun biologi. 1 Ticlak berlebihan kiranya apabila clibtakan bahwa pacla waktu
Keadaan alam kubur aclalah merupakan salah satu alam ghaib yang tidak
bisa dilihat dan diperkirakan oleh aka! fikiran manusia. Alam kubur merupakan
tahap pcrlama mcnuju akhcral. Kcadaan di alam kubur sclamat atau cclaka dapat
clijadikan ukuran untuk mcnentulwn kcadaan pada tahap bcrikutnya yang kckal
clan abadi, yaitu alam akhcral. Suatu hal yang tidak bisa disangkal kcbcnarannya
bahwa dengan berdo'a akan mcnimbulkan keimanan pada scscorag terhaclap alam
ghaib. Berdo'a agar ahli kubur terhinclar dari siksaan-Nya yang terdapat dalam
kubur (siksa kubur), hal ini juga rnenunjukkan bahwa seseorang itu meyakini
adanya siksa kubur yang termasuk ghaib bagi si peziarah itu sendiri.
kubur yang diisi clengan clo'a tersebut menandakan adanya keyakinan seseorang
terhndap adanya alam ghaib, yang mesti cliyakini akan kebenarannya clan
1
I-IS. Zuardin Az Zaino, Peperangan Ghaibiyah 11/ahiyah, (Jakarta: Pustaka l-lidayah, 1990),
cet., ke-3, hal. 33.
35
semua orang, baik kaya maupun miskin, kuat maupun lemah, akan padam hanya
membawa tiga lembar kain di bawah tanah akan menggerakan hati dan jiwa
kecamatan ibarat, ia akan dapat mengambil pelajaran dari peristiwa itu. la akan
bcrlikir dan berkata pada diri sendiri bahwa kebidupan dunia adalah scmenlara.
enam puluh atau tujuh puluh lahun, dan akan berakhir dengan kemusnahan
(kematian).
paling keras, mernbuat rnendengar telinga yang paling tuli clan memberikan
.
kembali earn hidupnya, berfikir mengenai pertanggungjawaban yang berat di
muslim yang selalu membina clirinya akan timbul perasaan muqarrabah atau rasa
perbuatan itu untuk clirinya sendiri maupun perbuatan itu untuk orang lain.
36
Dikatakan bahwa manusia pada hakekatnya adalah satu, sama dan saling
menuntun prilaku clan perasaan, sumber petunjuk clalam menghadapi alam dan
kehidupan alam ha! ini. 2 Pengambilan suri taulaclan dapat pula clihasilkan dengan
jalan menggambarkan orang yang sudah mati clalam hati sanubari, bagaimana
Hal ini akan memberi keinsyafan bagi si peziarah bahwa dirinyapun tidak lama
hid up dengan yang mati. yailu dcngan adanya perrnohonan (do'a) yang
mernohonkan arnpunan bagi dirinya juga ahli kubur. Ia berharap clengan do'anya
schingga tcrbatas dnri siksa kubur. I-Jal ini jclas ll11,f11Ulljukkan adanya ikalan
hanya dilakukan tatkala ia masih hidup, akan tctapi juga clapat clilakukan
2
Sayyid Quthub, lslan1 dan Perdc11uaian J)unia, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), cet. I, hal.4.
37
pcrsauclaraan. karcna lidak akan pcrnah berjurnpa dengannya lagi. Secara fisik,
rnemang orang yang hiclup tidak akan pernah bertemu/bc1jumpa lagi dengan
orang yang sudah rneninggal karena telah berlainan alam. Akan tetapi secara
psikis (batin), orang hidup dapat berhubungan dengan orang yang telah
meninggal. Melalui rohani, rnaka antara keduanya akan dapat saling merasakan
pendidikan akhlak apa saja yang terdapat dalarn ziarah kubur, baik sebagai suatu
tersebut. Penulis melihat clengan ziarah kubur akan dapat menimbulkan sikap-
sikap terpuji yang akan cliwujuclkan clalarn kehiclupannya, baik terhaclap Allah,
pribacli ataupun kepacla rnasyarakat. Secara garis besar aspek penclidikan akhlak
yang terclapat dalam ziarah kubur pcnulis kelornpokan 'foenjadi tiga, yaitu akhlak
kepacla Allah, akhlak terhadap sesarna rnanusia dan akhlak terhadap cliri sencliri.
ditimbulkan dari ziarah kubur tcrscbut mla yang berkaitan langsung dcngan Allah
sebagai khaliknya, juga acla akhlak yang berhubungan clengan sesama manusia
38
serta akhlak terhadap diri sencliri sebagai akibat/pengaruh clari ziarah kubur.
Mengenai ha! ini, untuk selanjutnya akan cliuraikan clalam pembahasan berikut:
Allah Swt. ha! ini clapat dilihat dalarn ziarah kubur rnanakala si peziarah
melakukan do'a untuk rnernohon ampunan kepacla Allah Swt. baik untuk
dirinya rnaupun untuk si rnayit (ahli kubur). Dalam do'anya itu disebutkan
Tau bat adalah langkah perlama seseorang harnba dalam me! intasi
firmannya:
} '"\ ;;iJ
~~ ~\ 01
Artinya: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang bertaubat clan
mencintai orang-orang yang mensucikan cliri." (QS. Al-
Baqarah: 222).
39
seperti orang yang tidak acla closanya." 3 Aclalah kewajiban setiap mukmin
rnelakukan taubat dan beristighfor lebih clari tujuh puluh kali sctiap
harinya.
Allah Swt. Hal demikian dapat clipahami karena ziarah kubur bertujuan
kubur clan banyak lagi harapan yang intinya aclalah harapan kepada Allah
Swt. untuk keselamatan clan kesejahteraan bagi dirinya clan ahli kubur.
...
Dari uraian tersebut. dapat clikatakan bahwa dengan ziarah kubur
3
Abdullah Haddad, 1'liariqah Menuju Kebahagiaan, Te1j: M. Baqir, (Bandung: Mizan, 1996),
cet, VIII, ha!. 238.
40
bekcrja lerus. la tidak kenal 111enyerah dan lerhcnti di jalan. Dunia ini
rncnjacli luas clan lapang dengan adanya harapan. Dalam suatu tamsil
tumbuhan.
namanya. Allah Swl. ticlak akan meruhah Sunnahnya, siapa yang ingin
pintar harus bclajar, orang yang bcrcita-cita rnenjadi hartawan harus rajin
tabah rnengatasi segala lantangan clan rintangan aclalah syarat utama dalam
mencapai harapan.
bahwa harapan tanpa tindakan dan perbuatan tidak ada artinya. Seorang
akan selalu berusaha, beke1ja, be1:juang dan tidak pernah putus asa, karena
putus asa berarti hilang harapan. Dalam syair lain dikafakan: "Tidaklah
mati orang yang mati dalam pe1juangan, sesungguhnya telah mati orang
hidup yang tidak punya harapan orang hidup yang sclalu dalam kesedihan,
5
mati cila-cilanya dan tidak ada kcmauan."
dilakukan dengan jiwa yang sadar yang penuh dengan kemuliaan, tidak
kembali pacla Allah Swt. ticlak acla yang dapat diperbuat manusia yang
4
1-1. Oc111ar Bakry, :lkhlak ti/11sli111, (Handung,: Ang,kasa, 1993), cct., Ill, hat. 76
'Ibid,
42
dari murka-Nya.
hati) kepada ketetapan Allah Swt. yang berlaku, baik itu manis maupun
, /
//
/
.~lili
Artiny,a: "Apabila Allah mencintai suatu kaum, niscaya ia menguji
rnereka. Maka barangsiapa menghadapinya dengan ridha, Allah
akan ridha kcpadanya, dan apabila ia marah, maka Allah akan
marah kepadanya. "7
menyadari dan meyakini bahwa Allah Swt. Dialah yang memberi petunjuk
manfaat. Berclasar ha! clemikian, kewajiban kita ialah ticlak mencntang dan
memprotes segala perbuatan Allah Swt. Dia bebas bcrbuat apa saja yang
7
Ibid, hal. 270
43
1
l(arcna walau bagain1anapun. tcrhadap do a yang telah disan1paikan,
haruslah scpcnuhnya discrahkan pada Allah Swl. Do'a dalam ha! ini
adalah hanya merupakan upaya (ikhtiar) yang hnrus dilakukan oleh orang
yang masih hidup, yang pada akhirnya terhad~p hasil do'a tersebut kita
harus bertawakal.
clan memimpinnya.
44
Artinya: "Dialah Tuhan Timur clan barat, tiada Tuhan selain dia, maka
ambillah clia sebagai pelindung." (QS. al-Muzammil/73 : 9)
Dari ayat di atas, dapat dipahami betapa Allah Swt. telah mulai
"
berada di tangan Allah, baik yang bermanfaal maupun tidak, yang
scbaliknya.
lain. Oleh karena itu sifat tolong menolong harus dipupuk suburkan pada
setiap insan.
menghubungkan antara orang yang masih hidup dengan orang yang telah
uraian terse but, jelaslah bahwa clalam ziarah kubur terkandung nilai to long
rncrnpcrolch do'anyn.
') Al-Ghazali, A1etode Aie1?jen1pu1 Alcntl, (Bandung: Mizan, 1999), cet., IV, hal. 104
46
"Orang yang mati itu di dalam kuburnya, tak lain bagaikan orang
yang tenggelarn clan meminta tolong, sambil menanti clo'a yang
datang clari ayahnya, sauclaranya, atau sahabatnya. Oleh karena itu,
jika clo'a itu datang, ha! itu akan lebih dicintainya daripacla clunia
dan isinya. Sesungguhnya, hadiah-hadiah dari orang yang masih
hiclup kepada orang yang suclah mati aclalah clo'a clan perrnohonan
ampunan kepacla Allah." 10 •
/ 0// 0 -'\
(~ olJ.J) ¥\ J°j- J
// / /
~I 0\S'G ~I J°j- J ~I)
/ / /
11
rrolong 111enolong 111cnghidupkan rasa kctcrgnntungan anggota
0
' /hi{/, hal. 114
11
!-!. Oen1ar Bakry, Akhlak t'v/11sli111_ (Bandung: Ang.kasa, 1993), cct. X, hal. 118.
12
!bicl, hal. 116
47
selain clipruntukkan untuk clirinya juga untuk simayit (ahli kubur). Bernat
penulis, ha! ini rnerupakan suatu inclikasi aclanya rasa kasih sayang yang
dan kasih sayang scsarna manusia. I Jal ini mcngingal karcna kasih sayang
kelompok yang lebih Juas. Tidak tcrbatas pada keluarga, anak cucu, karib
Artinya: "Nabi Saw bersabda: tidaklah sempurna iman kalian sehingga kalian
saling berkasih sayang kepacla sesama kalian. Mereka (para sahabat)
berkata: Wahai Rasulullah, karni semua mcnaruh kasih sayang. Nabi
bersabda kasih sayang dirnaksud bukan sekedar ditujukan kepada
13
M. Ali Hasyin1i, Apakah Anda /Jerkepribadian !vlusli111?, Tetj, I-L
(Jakarta: Gema lnsan Press, 1994), ha!. 36
48
Allah Swt. tidaklah mungkin ia melakukan hal itu, jika tidak terlebih
Oleh karena itu hemat penulis, ziarnh kubur secra tidak langsung
Manusia tidak sunyi dari kesalahan. Salah dan lupa sudah menjadi
sifat manusia. Sdama ia hidup ia pasti akan mencmui kesalahan dari itu
maaf atas kesalahan orang lain adalah tali penghubung dan pengikat
clan menggembirakan.
Firman Allah:
l·I f/Jid., h. J7
49
Artinya: "Siapa yang memaafkan kesalahan orang lain dan lantas berbuat
baik maka Allah akan memberinya pahala." (QS. As-Syura: 40)
kubur, menunjukan tanda balas budi yang dilakukan tileh orang yang
"
Islam memerintahkan kepada umatnya untuk rnengucapkan terima
kasih Kepada orang yang tclah berbuat baik, sehingga akan rnendatangkan
dengan hanya bersyukur kepada Allah saja, tetapi dia juga hams bersyukur
15
M. Ali I lasyi1ni, op.cit., hal. I 38
50
tidak dibarengi dengan rasa syukur terhadap manusia yang telah berbuat
baik padanya.
a. Sabar
yang ·.abah, ia tidak keccwa tcrhadap ha! yang telah tc1:jacli. bahkan
suatu ha! yang pasti te1:jadi clan berlaku pada yang hidup.
ajaran untuk bersabar, yakni sabar akan kejadian yang telah rnenirnpanya
16
Ibid. hal. 139
\
51
menimpa clihaclapinya clengan dacla lapang, pikiran tenang clan iman yang
begilu saja. Dcngan hati yang lclap tabah 111aka kcbcrhasilan akan
lcrcapai. Sifat sabar akan tcrlihat 111anakala scscorang clitimpa cobaan clan
"'
bantuan clan pertolongan Tuhan selalu mendampingi orang sabar. Orang
sabar kckasih Allah. Orang sabar dckat di sisi Allah. Firman Allah:
17
Oe1nar Bakry, op.cit., ha!. 56
52
tawadlu (rendah hati). Ini terlihat dari adab (tata earn) ziarah kubur itu
Allah Swt. Tanpa sikap tersebut maka mustahil Allah akan menclengarkan
'*1ran untuk bersikap tawadlu (rcndah hati), tanpa sikap tawadlu maka
sebab ha! itu termasuk akhlak kaum mukminin scjati. Jauhkanlah dirimu
.
SwL Dari Qaes bin Hasim diriwayatkan, "Seorang laki-laki datang kepada
18
/hid. hal. 79
53
'f) ~I ~
~
:b.-1 ~':}
,..
::?- l~ly 0\ Jl ,..
,.. ,,. ,,.. 0
c. Ihklas
untuk bersikap ikhlas. Sebab, ziarah kubur hams dilakukan dengan ikhlas.
dirinya tetapi juga ia telah membohongi ahli kubur dan Allah Swt.
"
mengajarkan dan membenluk seseorang untuk bersikap ikhlas. Seseorang
19
Ibid.
20
!hid hal. 37
BABY
'
'
A. Kcsimpulan
I. Menurut ajaran Islam yang di maksud dengan ziarah kubur bukan hanya
namun lcbih dari itu ziarah kubur adalah unluk mencloa'kan kepada
seseorang yang ada di dala111 kubur tersebul. Ziarah kubur merupakan hal
kepada akhcral.
"
ini d4pal dilihat perbuatan yang dilakukan si peziarah manakala ia
melakukan permohonan (clo'a) di mana ha! itu merupakan ha! yang abstrak
tcrhadap perbuatan yang akan dilakukan. Dengan ziarah kubur juga dapat
peziarah).
hubungan akhlak, dalam ha! ini terdapal tiga hubungan akhlak yang
rahmat Allah SWT berlmrap agar diampuni dosa dan kcsalahannya dan
ujian yang pcnuh hikmah dari Allah SWT serta akhlak bertawakkal
...
kepacla Allah mcnyerahkan segala yang telah te1:iacli kepada-Nya.
c. Akhlak terhadap diri sendiri, yang meliputi akhlak untuk bersabar, akhlak
untuk tawadhu' (rendah hati), serta akhlak untuk ikhlas yakni ikhlas dalam
beramal.
B. Saran
I. Ziarah kubur sebagai suatu kegiatan ibadah yang penuh dengan hikmah
""
sehingga praktek khurafal (seperti menyembah orang yang sud ah
dan clitinggalkan.
DAFTAR PlJSTAKA
Amin, Ahmad, Etika, Tc1j: Farid Ma 'ru/; Jakarta : Bulan Bintang, 1975
Arifin, Bey, Hidup Sesudah Mati, Jakarta: Kinta, 1994, Cet. XIV
Bakar /\cch, Abu, Akhlak Da!wn !sla111, Circbon: Toko Kitab Mcsir, 1996
Battle, J.A. Gagasan Barn Dalc1111 f'endidikan, Te1j, San Hutabarat, Jakarta: Mutiara
1978
-·----' Renungan Tentang Umur Manusia, Ter. M. Baqir, Bandung: Mizan, 1992
llasyimi. i\li. Dr. ilpalwh .·lndu /Jalu:1;rihudi1111 ;\/11sli111?. Tcrj.11. Salim Basyarahil,
Jakarta: Gema lnsani Press, 1994
Labib, Ustadz, Mz, Hidup Pasti Berakhir, Surabaya: Bintang Usaha .laya, 1995, Cet. I
Masy'ari Anwar, MA. Ors. H, Akhlak Al-Qur'an, Surabaya: Bina Ilmu, 1990, Cet. I
Qutub, Sayyid, Islam dan Perdamaian Dzmia, Jakmia: Pustaka Firclaus, 1987, Cet. I.
Rusdiey, Latiel'.- TA. Sunnah Rasul Tenlang Jenazah, Medan: Firrna Rimbou, I 994,
Cet. III
Sabiq, Syakh Sayyicl, Fiqih Szmnah, Bairut: Darul Fiqri, 1981, .Juz l, Cet. Ill
Shadaly, Hasan, Sosio/ogi 1111/uk M({.\yarakat Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1983,
Cct. IX
Siddiqi 1lasbi Ash, TM. Ko!eksi lladi!s-1/mlils /lukum, Bandung: PT. Al-Ma'arif,
I 976, Cet. 1
Subhani. Syakh Ja'for, Tmrnss11!. Tuhurmk. /i11rah Kuhar. K11romah l-V11/i, Jakarta:
Pustaka 1lidayah. 1989
U:;man, Ali, M, KH, Maul Dun Segala /'ersoa/annya, Jakarta: nulan llintang. 1975