Anda di halaman 1dari 11

NAMA: ELFIAN ERVIN

NIM : 20180611044017

APLIKASI ELEKTROKIMIA PADA PROSES SINTESA


Sintesa atau pembuatan senyawa basa, cara elektrolisa merupakan teknik yang handal.
Misalnya pada pembuatan logam dari garam yaitu K, Na dan Ba dari senyawa KOH, NaOH,
Ba(OH)2, hasil samping dari proses ini adalah terbentuknya serta pada pembuatan gas H2, O2,
dan Cl.

NATRIUM

A. Pembuatan Natrium
Logam alkali pada umumnya diperoleh dengan mengelektrolisis lelehan garam
kloridanya atau NaCl. Misalnya logam natrium dibuat dengan mengelektrolisis campuran lelehan
NaCl dan CaCl2. Fungsi CaCl2 pada proses ini adalah menurunkan titik leleh NaCl.
Reaksi yang terjadi:
Katoda : Na+ (l) + e- Na (l)
Anoda : 2Cl- (l) Cl2 (g) + 2e-
Hasil : 2Na+ (l) + 2Cl- 2Na (l) + Cl2 (g)
Dua senyawa natrium yang penting untuk kita pelajari adalah NaOH dan Na2CO3.

NaOH dibuat dengan elektrolisis larutan NaCl.


Katoda : 2H2O(l) + 2e 2OH–(aq) + H2(g)
Anoda : 2Cl–(aq) Cl2(g) + 2e
Hasil : 2H2O(l) + 2Cl–(aq) 2OH–(aq) + H2(g) + Cl2(g)
Na+ dalam larutan bergabung dengan OH– di katoda membentuk NaOH.

Na2CO3 dibuat dengan proses Solvay


Metode pembuatan Na2CO3 ini dikembangkan oleh Ernest Solvay (1838–1922) dari Belgia
sebagai bahan bakunya adalah batu kapur CaCO3. Batu kapur dipanaskan untuk memperoleh gas
CO2
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (panas)
CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
H2CO3(aq) + NH3(g) NH4HCO3(aq) NH4HCO3(aq) + NaCl(aq) NaHCO3(s) + NH4Cl
Endapan NaHCO3 dipisahkan dengan penyaringan kemudian dipanaskan
2 NaHCO3(s) Na2CO3(s) +H2O(g)+ CO2(g) (panas)

B. Penggunaan Natrium
1. Natrium
Dewasa ini, penggunaan yang semakin penting dari natrium adalah sebagai cairan pendingin
(coolant) pada reaktor nuklir. Selain itu, karena merupakan reduktor kuat, natrium digunakan
pada pengolahan logam-logam tertentu seperti litium, kalium, zirkonium dan logam alkali yang
lebih berat. Natrium juga digunakan untuk membuat senyawa natrium yang tidak dapat dibuat
dari natrium klorida, seperti natrium peroksida (Na2O2). Sedikit natrium digunakan dalam lampu
natrium yang banyak digunakan sebagai penerangan jalan raya.

2. Natrium klorida (NaCl)


Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl). Natrium klorida
dibuat dari air laut atau dari garam batu. Kegunaan natrium klorida antara lain sebagai
bahan baku untuk membuat natrium, klorin, dan senyawa-senyawa natrium seperti NaOH dan
natrium karbonat (Na2CO3); dalam industri susu; mengawetkan ikan dan daging; mencairkan
salju di jalan raya di Negara yang bermusim dingin; regenerasi alat pelunak air; pengolahan
kulit; serta sebagai bumbu masak (garam dapur).
3. Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan natrium klorida. Natrium hidroksida
digunakan terutama dalam industri sabun, detergen, pulp, dan kertas, pengolahan bauksit untuk
pembuatan aluminium, tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta untuk membuat senyawa
natrium lainnya seperti natrium hipoklorit (NaClO).
4. Natrium karbonat (Na2CO3)
Natrium karbonat berasal dari sumber alam, yaitu trona, yang terdapat melimpah di Wyoming,
Amerika Serikat. Natrium karbonat dapat juga dibuat dari NaCl menurut proses Solvay, dengan
reaksi sebagai berikut.
NaCl(aq) + CO2(g) + NH3(aq) + H2O(l) → NaHCO3(s) + NH4Cl(aq)
Natrium hidrogen karbonat (NaHCO3) yang terbentuk dipisahkan, kemudian dipanaskan
sehingga membentuk Na2CO3.
2NaHCO3(s) → Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
Kegunaan utama dari natrium karbonat adalah untuk pembuatan kaca (terutama kaca bejana).
Selain itu untuk membuat bahan-bahan kimia lainnya, industri pulp dan kertas, industri detergen,
dan bahan pelunak air.
5. Natrium bikarbonat (NaHCO3)
Natrium bikarbonat terbentuk sebagai hasil antara pada proses Solvay. Natrium bikarbonat
disebut jugasoda kue. Jika adonan yang mengandung natrium bikarbonat dipanggang, senyawa
itu akan terurai membebaskan CO2 yang memekarkan adonan sehingga menjadi empuk karena
adanya rongga-rongga gas di dalamnya. Baking powder adalah campuran serbuk natrium
bikarbonat dengan suatu zat yang bersifat asam, seperti kalium hidrogen tartrat (KHC4H4O6).
Campuran bahan itu tidak bereaksi dalam keadaan kering, tetapi sekali bubuk itu berada dalam
adonan, keduanya akan bereaksi dan menghasilkan gas karbon dioksida yang memekarkan
adonan.

ALUMINIUM
A. Pembuatan Aluminium
Meskipun aluminium tergolong melimpah di kulit bumi, mineral ini dapat dijadikan
sumber komersial aluminium hanya bauksit. Bauksit mengandung aluminium yang adalah
aluminium oksida (Al2O3). Pengolahan aluminium dari bauksit ini berlangsung dalam dua
tahap. Tahap pertama adalah pemurnian bauksit sehingga diperoleh aluminium oksida murni
(alumina).
Aluminium diperoleh dengan elektrolisis lelehan bauksit Al2O3 dalam kriolit cair Na3AlF6 pada
proses Hall melalui 2 tahap, yaitu:
1. Pemurnian Al2O3 dari bauksit (alumina)
Ke dalam bauksit ditambahkan larutan NaOH pekat sehingga Al2O3 larut, sedangkan zat lain
tidak larut. Dipisahkan melalui penyaringan.
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) 2NaAlO2 (aq) + H2O (l)
Larutan NaAlO2 diasamkan.
NaAlO2 (aq) + H2O (l) + HCl (aq) Al(OH)3 (s) + NaCl (aq)
Endapan Al(OH)3 disaring & dipanaskan sehingga terurai.
Al(OH)3 (s) Al2O3 (s) + 3H2O (g) (panas)
2. Elektrolisis Al2O3 dengan kriolit cair
Al2O3 murni dicampur dengan kriolit Na3AlF6. Dinding bejana untuk elektrolisis terbuat dari
besi yang dilapisi grafit (katoda). Anodanya, batang karbon yang dicelupkan ke dalam campuran.
Larutan Al2O3 dalam kriolit dimasukkan ke dalam sel Hall-Heroult, kemudian dialiri listrik. Ion
Al3+ direduksi di katoda menjadi Al cair dan ion O2- dioksidasi di anoda menjadi gas oksigen.
Reaksi yang terjadi:
Al2O3(l) 2Al3+(l) + 3O2-(l)
Katoda : Al3+(l) + 3e Al(l) ×4
2-
Anoda : 2O (l) O2(g) + 4e × 3
Hasil : 4Al3+(l) + 6O2-(l) 4Al(l) + 3O2(g)
Gas oksigen yang terbentuk dapat bereaksi dengan anoda karbon membentuk CO2sehingga
anoda semakin habis dan pada suatu saat harus diganti.
Fungsi kriolit adalah untuk menurunkan titik leleh alumina yang awalnya sekitar 2000°C
menjadi 900°C.
B. Penggunaan Aluminium dan Senyawanya
1. Sektor industri otomotif: untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor lainnya,
untuk membuat badan pesawat terbang.
2. Sektor pembangunan perumahan: untuk kusen dan jendela.
3. Sektor industri dan makanan: aluminium foil dan kaleng aluminium untuk kemasan berbagai jenis
produk makanan dan minuman.
4. Sektor lainnya: untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan barang kerajinan.
5. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida. Termit
digunakan untuk mengelas baja di tempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api.
Campuran itu bereaksi sangat eksoterm sehingga panas yang dihasilkan dapat melelehkan baja,
sementara besi yang terbentuk akan menyambung baja yang dilas.Persamaan reaksinya adalah:
2Al +Fe2O3 → Al2O3 + 2Fe
6. Aluminium sulfat [Al2(SO4)3]
Aluminium sulfat yang digunakan pada pengolahan air minum, yaitu untuk mempercepat
koagulasi lumpur koloidal.
MAGNESIUM
A. Pembuatan Magnesium
Di antara logam alkali tanah, magnesium paling banyak diproduksi. Sama seperti pembuatan
natrium, pembuatan magnesium juga dilakukan melalui elektrolisis lelehan garam kloridanya.
Dalam industri,magnesium dibuat dari air laut melalui tahap-tahap sebagai berikut. Mula-mula
air laut dicampur dengan kapur (CaO) sehingga magnesium mengendap sebagai magnesium
hidroksida (Mg(OH)2).

CaO(s) + H2O(l) → 2Ca2+(aq) + 2OH-(aq)


Mg2+(aq) + 2OH-(aq) → Mg(OH)2(s)
· Adapun CaO dibuat dari batu kapur atau kulit kerang melalui pemanasan.
CaCO3(s) → CaO(s) +CO2(g)
· Endapan magnesium hidroksida yang terbentuk, disaring kemudian direaksikan dengan
larutan asam klorida pekat.
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l)
· Selanjutnya, larutan diuapkan sehingga diperoleh kristal magnesium klorida (Mg Cl2). Kristal
itu kemudian dicairkan dan dielektrolisis.
MgCl2(l) → Mg2+(l) + 2Cl-(l)
Katode: Mg2+(l) +2e → Mg(l)
Anode : 2Cl-(l) → Cl2(g) + 2e
B. Penggunaan Magnesium
Kegunaan utama magnesium adalah untuk membuat logam-campur. Paduan magnesium
dengan aluminium yang disebut magnalium, merupakan logam yang kuat tetapi ringan, resisten
terhadap asam maupun basa, serta tahan korosi. Paduan itu digunakan untuk membuat komponen
pesawat terbang, rudal, bak truk, serta berbagai peralatan lainnya. Oleh karena merupakan
reduktor kuat, sedikit magnesium digunakan pada pengolahan logam tertentu. Pembakaran
magnesium menghasilkan cahaya yang sangat terang, sehingga unsur itu digunakan untuk
membuat kembang api.

BESI
A. Pembuatan Besi
Besi diolah dari bijihnya dalam suatu tungku yang disebut tanur tiup (blast furnace).
Tanur tiup berbentuk silinder raksasa dengan tinggi 30 m atau lebih dan diameter bagian tengah
sekitar 8 m.

Bahan yang digunakan pada pengolahan besi, selain bijih besi adalah kokas (C) dan batu
kapur (CaCO3). Kokas berfungsi sebagai reduktor, sedangkan batu kapur berfungsi sebagai fluks,
yaitu bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam bijih besi dan memisahkan pengotor itu
dalam bentuk cairan kental yang disebutterak (slag). Komposisi bahan-bahan tersebut
bergantung pada pengotor dalam bijih besi. Bijih besi mengandung pengotor, baik yang bersifat
basa seperti CaO, MgO, dan MnO. Akan tetapi, biasanya pengotor yang bersifat asam lebih
banyak, sehingga perlu ditambahkan fluks yang bersifat basa, yaitu CaCO3.
Proses/reaksi yang terjadi pada pengolahan besi scara garis besar sebagai berikut. Bijih
besi, kokas, dan batu kapur diumpankan dari puncak tanur, sementara dari bagian bawah
ditiupkan udara panas. Kokas terbakar pada bagian bawah tanur dengan membebaskan kalor,
sehingga suhu di daerah itu dapat mencapai 2000⁰C.
C(s) + O2(g) → CO2(g) + kalor
Ketika bergerak naik, gas CO2 yang baru terbentuk itu bereaksi lagi dengan kokas yang bergerak
turun membentuk CO.
CO2(g) + C(s) → 2CO(g)
Gas CO inilah yang akan mereduksi bijih besi secara bertahap.
(+3) (+3/+2) (+2) (0)
Fe2O3 → Fe3O4 → FeO → Fe
Tahap 1 : 3Fe2O3 +CO → 2Fe3O4 + CO2
Tahap 2 : Fe3O4 +CO → 3FeO + CO2
Tahap 3 : FeO + CO → Fe + CO2
Reaksi totalnya dapat dituliskan sebagai berikut.
Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(l) + 3CO2(g)
Oleh karena suhu tanur sangat tinggi, besi yang terbentuk berupa lelehan. Reaksi pembentukan
terak yang menghilangkan pengotor berlangsung sebagai berikut.
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) (800-900⁰C)
CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(l) (1200⁰C)
3CaO(s) + P2O5(g) → Ca3(PO4)2(l) (1200⁰C)
Besi yang dihasilkan dari tanur tiup disebut besi gubal (pig iron) atau besi kasar,
mengandung kira-kira 95% besi, 3-4% karbon, dan sisanya pengotor lain seperti Mn, Si, dan P.
Besi gubal bersifat keras tetapi rapuh. Pada umumnya, sebagian besar besi gubal langsung
diproses untuk membuat baja. Sebagian lain dapat dialirkan ke dalam cetakan sehingga
diperoleh besi tuang (cast iron). Besi tempa diperoleh dari besi gubal dengan mengurangi kadar
karbon. Besi tempa lebih lunak dan tidak rapuh.

B. Penggunaan Besi
Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaannya, yaitu sekitar 14 kali
total penggunaan semua logam lainnya. Hal tersebut disebabkan tiga alasan berikut.
1. Bijih besi relatif melimpah dan tersebar di berbagai penjuru dunia.
2. Pengolahan besi relatif mudah dan murah.
3. Sifat-sifat besi mudah dimodifikasi.
Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja. Baja adalah istilah yang digunakan
untuk semua logam campur (aliase) dari besi. Jenis baja sangat beragam, sehingga
penggunaannya sanagt luas, mulai dari mainan anak-anak, perkakas dapur, industri kendaraan,
konstruksi bangunan, jembatan, rel kereta api, dan sebagainya. Salah satu contoh baja yag paling
terkenal adalah baja tahan karat (stainless steels), yang merupakan paduan besi dengan kromium
(14-18%) dan nikel (7-9%). Baja tahan karat digunakan untuk membuat perkakas seperti
gunting, obeng, dan kunci; perkakas dapur seperti sendok, dan panic; dan sebagainya.
C. Pembuatan Baja
Logam-logam campur dari besi disebut baja. Perubahan yang harus dilakukan pada
pembuatan baja dari besi gubal, yaitu:
1. Menurunkan kadar karbon dari 3-4% menjadi 0-1,5%,
2. Menghilangkan pengotor seperti Si, Mn, dan P,
3. Menambahkan logam-logam campur seperti Ni dan Cr, sesuai dengan jenis baja yang akan dibuat.
Teknologi pembuatan baja secara murah dan cepat ditemukan oleh Henry Bessemer dari
Inggris pada tahun 1856. Setelah itu, terjadi perkembangan pesat. Pada tahun 1860,
dikembangkan tungku terbuka (open hearth furnance) oleh William Siemens, juga dari Inggris.
Kini, kebanyakan baja dibuat dengan tungku oksigen (basic oxygen process).
Tungku oksigen adalah silinder baja raksasa dengan pelapis yang bersifat basa pada
bagian dalamnya. Tungku ini berkapasitas sekitar 200 ton besi cair, 80 ton besi bekas, dan 18 ton
kapur (CaO) sebagai fluks. Ke dalam campuran yang berupa cairan yang sangat panas ini
ditiupkan oksigen murni melalui pipa berpendingin. Gas oksigen akan mengoksidasikan karbon
menjadi karbon monoksida (CO), sedangkan pengotor lainnya dipisahkan ke dalam terak. Proses
pembuatan baja dengan tungku oksigen hanya memerlukan waktu sekitar 22 menit.
Beberapa jenis baja diberikan pada Tabel berikut

Nama Komposisi Sifat Khas Penggunaan


Baja mangan 10-18% Mn Keras, kuat, dan awet Rel kereta api, lapis
baja kendaraan perang,
mesin penghancur batu

Baja silicon 1-5% Si Keras, kuat, sifat Magnet


magnetnya kuat

Durion 12-15% Si Tahan karat, tahan Pipa, ketel, kondensor


asam dan lain-lain

Invar 36% Ni Koefisien mulai rendah Alat pengukur


(meteran)

Baja kromium- 1-10% Cr Kuat, tahan terhadap As kendaraan


vanadium 0,15 V tekanan/beban

Baja tahan karat 14-18% Cr Tahan karat Alat-alat pemotong,


7-9% Ni perkakas dapur, alat-
alat lain
TEMBAGA
A. Pembuatan Tembaga
Bijih tembaga yang terpenting adalah kalkopirit(CuFeS2). Sebenarnya tembaga mudah
direduksi. Akan tetapi, adanya besi dalam bijih tembaga membuat proses pengolahan tembaga
menjadi relatif sulit. Pengolahan tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi, pemanggangan,
peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.
Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu. Melalui pengapungan dapat
diperoleh bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu. Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk
mengubah besi sulfide menjadi besi oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfida.
4CuFeS2 + 9O2 → 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur sehingga bahan tersebut
mencair dan terpisah menjadi dua lapisan. Lapisan bawah disebut “copper matte” yang
mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan atas merupakan terak silikat yang antara lain
mengandung FeSiO3. Selanjutnya, “copper matte”dipindahkan ke dalam tungku lain dan
ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks yang menghasilkan tembaga lepuh (blister
copper).
2Cu2S + 3O2 → 2Cu2O + 2SO2
Cu2S + Cu2O → 2Cu + SO2
Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO2 beku. Tembaga
lepuh mengandung 98-99% Cu dengan berbagai jenis pengotor seperti besi, zink, perak, emas,
dan platina.
Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis. Tembaga lepuh digunakan sebagai
anode, sedangkan tembaga murni digunakan sebagai katodenya. Elektrolit yang digunakan
adalah larutan CuSO4. Selama elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke katode. Dengan
menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor dapat terpisah.
B. Penggunaan Tembaga
Tembaga adalah logam yang berwarna kuning merah dan tergolong logam yang kurang
aktif. Dalam udara lembab, tembaga terkorosi secara perlahan-lahan. Mula-mula warnanya
menjadi cokelat karena terbentuknya lapisan tipis CuO atau CuS. Lama kelamaan menjadi
berwarna hijau karena terbentuknya tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3. Hal seperti itu sering
terlihat pada patung atau barang kerajinan yang terbuat dari tembaga atau perunggu.
Penggunaan utama tembaga adalah untuk kabel listrik. Selain itu, tembaga digunakan
untuk membuat paduan logam seperti perunggu (Cu + Sn) dan kuningan (Cu + Zn). Perunggu
banyak digunakan untuk perhiasan, senjata (seperti pisau dan tombak), lonceng, dan alat musik.
Perunggu berwarna kuning cerah seperti emas, sehingga banyak digunakan untuk perhiasan.
TIMAH, KROMIUM, DAN EMAS
A. Pembuatan
Timah adalah logam yang relatif lunak, berwarna putih perak dan tahan karat. Timah
terutama digunakan untuk membuat kaleng kemasan, seperti untuk roti, susu, cat, dan buah.
Kegunaan lain dari timah adalah untuk membuat logam campur, misalnya perunggu (paduan
timah, tembaga, dan zink) dan solder (paduan timah dan timbel).
Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras dan tahan karat. Lebih dari separo
produksi kromium digunakan dalam industri logam dan sekitar seperti lainnya sebagai refraktori
terutama karena mempunyai titik leleh yang tinggi (1875⁰C) dan koefisien muai yang tidak
terlalu besar. Dalam industri logam, kromium terutama digunakan untuk membuat paduan
(aliase) dengan besi, nikel, dan kobalt. Penambahan kromium memberikan kekuatan dan
kekerasan serta sifat tahan karat pada paduan logam. Baja tahan karat (stainless
steel) mengandung sekitar 14% kromium. Oleh karena kekerasannya, paduan kromium dengan
kobalt dan tungsten (wolfram) digunakan untuk membuat mesin potong. Kromium digunakan
dalam membuat berbagai macam pernik kendaraan bermotor karena sangat mengkilap.
Emas tergolong logam mulia, berwarna kuning mengkilap, tahan karat, mudah ditempa dan
dapat diukur. Pada umumnya, emas ditemukan sebagai unsur bebas. Emas mempunyai massa
jenis yang relatif besar, sehingga pemisahannya dilakukan dengan mengayak. Butiran emas
dapat dipisahkan dengan menggunakan raksa. Emas selanjutnya dapat dipisahkan dengan
pemanasan sehingga raksa menguap dan dapat digunakan kembali.
B. Penggunaan
1. Timah
Penggunaan Logam Timah
a.Kaleng (besi yang dilapisi timah)
b. Timah solder: ada tiga jenis timah solder, yaitu antimonial tin solder (95% Sn dan 5% Pb), tin
silver solder (95% Sn dan 5% Ag) dan soft solder (70% Sn dan 30% Pb)
c. Perunggu (70-95% Cu, 1-25%Zn, dan 1-18%Sn)
d. Pewter (92% Sn, 6% Sb, dan 2% Cu) digunakan untuk perhiasan dan cinderamata
Penggunaan Senyawa Timah
a. Timah (II) klorida, SnCl2
b. Digunakan sebagai pereduksi dlam pembutan zat warna
c Timah (II) flourida, SnF2
d. Digunakan dalam pasta gigi (odol) yang mengandung flourin untuk menguatkan gigi karena
SnF2 larut dalam air
2. Krom
a. Krom digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan membentuk banyak
alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan digunakan dalam proses pelapisan logam
untuk menghasilkan permukaan logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah
korosi(Cromium platting). Khrom memberikan warna hijau emerald pada kaca.
b. Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit memiliki
titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan kestabilan struktur kristal.
Beberapa senyawa kromium digunakan sebagai katalis. Misalnya Phillips katalis untuk produksi
polietilen adalah campuran dari kromium dan silikon dioksida atau campuran dari krom dan
titanium dan aluminium oksida. Kromium (IV) oksida (CrO 2) merupakan sebuah magnet
senyawa
c. Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat.
Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen
bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis
perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas
putih.
d. Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
Kromium (IV) oksida digunakan untuk pembuatan pita magnetik digunakan dalam performa
tinggi dan standar kaset audio.
e. Asam kromat adalah agen oksidator yang kuat dan merupakan senyawa yang bermanfaat
untuk membersihkan gelas laboratorium dari setiap senyawa organik. Hal ini disiapkan dengan
melarutkan kalium dikromat dalam asam sulfat pekat, yang kemudian digunakan untuk mencuci
aparat. Kalium dikromat merupakan zat kimia reagen, digunakan dalam membersihkan gelas
laboratorium dan sebagai agen titrating.
3. Emas
a. Jaman dahulu, emas dugunakan untuk pembuatan koin.
b. Untuk menabung dan mendapatkan keuntungan
c. Untuk perhiasan, dan macam-macam.
d. Untuk melapisi piala dalam ibadat misa ekaristi.

Anda mungkin juga menyukai