Asumsi
Modal awal
Lahan alang-alang adalah tipe tutupan lahan kering yang didominasi oleh rumput
alang-alang (Imperata sp.). Lahan alang-alang adalah salah satu ciri dari kondisi lahan yang
telah mengalami degradasi dan merosotnya status kesuburan tanah. Sebagian besar lahan
alang-alang memiliki potensi rendah sampai sedang. Rekomendasi pemupukan dan
pengelolaan lahan untuk tanaman kedelai pada lahan alang-alang
No Pupuk Dosis
1 Urea 25 kg
2 SP-36 100 kg
3 KCL 50 kg
4. Dolomit 200 kg
5. Organik 2.000 kg
Pupuk P diberikan dalam bentuk pupuk tunggal SP-36 diberikan dengan dosis
100 kg/ha pada alang-alang berpotensi tinggi. Sedangkan pada alangalang berpotensi sedang
dan rendah masing-masing dianjurkan 200 kg/ha dan 300 kg/ha. Bila menggunakan inokulan
bakteri pelarut P, dosis pemupukan P bisa ditekan sampai sampai 50%. Pada lahan alang-
alang yang tanahnya masam, sumber P dapat menggunakan fosfat alam. Penggunaan fosfat
alam (rock phosphate) lebih menguntungkan karena selain harganya lebih murah, juga bisa
meningkatkan pH tanah. Dosis fosfat alam yang direkomendasikan adalah 350 – 500 kg/ha.
Pupuk K diberikan dalam bentuk pupuk tunggal KCl diberikan dengan dosis 50 kg/ha pada
alang-alang berpotensi tinggi. Sedangkan alang-alang berpotensi sedang diperlukan 100
kg/ha, dan alang-alang berpotensi rendah diperlukan 150 kg KCl/ha. Penentuan dosis
pemupukan K secara lebih akurat bisa menggunakan PUTK Pupuk majemuk standar yang
ada di pasaran saat ini tidak efisien karena tanaman kedelai hanya membutuhkan N dalam
jumlah kecil, disisi lain kebutuhan P dan K cukup tinggi. Penggunaan pupuk majemuk tidak
disarankan untuk lahan alang-alang karena akan terjadi inefisiensi penggunaan pupuk.