Anda di halaman 1dari 19

KARYA TULIS

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH


TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

OLEH

NUEL SABINUS

NIP. 19611231 198712 1 019

DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU TUGAS DAN PERSYARATAN DALAM


MENGIKUTI UJIAN DINAS TINGKAT III

KABUPATEN MANGGARAI BARAT

TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan

rahmat dan berkat-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa, pengetahuan dan ketrampilan yang penulis peroleh

masih sangat terbatas, sehingga penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna.

Dengan segala kerendahat hati penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelasaikan karyatulis ini yang tidak dapat penulis

cantumkan satu persatu dank arena karya tulis ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan

saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi penyempunaan karya tulis ini.

Wae Nakeng, ………………….

Penulis,

NUEL SABINUS

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................

Daftar Isi...................................................................................................................

Bab I Pendahuluan....................................................................................................

1. Latar Belakang..............................................................................................

2. Tujuan...........................................................................................................

3. Ruang Lingkup...............................................................................................

4. Metode Penulisan.........................................................................................

5. Sistematika Pembahasan..............................................................................

6. Rumusan Masalah........................................................................................

Bab II Pembahasan...................................................................................................

1. Profil Kantor Kecamatan Lembor.................................................................

2. Perspektif Peningkatan Sumber Daya Aparatur..........................................


3. Pendidikan dan Pelatihan............................................................................

Bab III Penutup........................................................................................................

1. Kesimpulan...................................................................................................

2. Saran.............................................................................................................

Daftar Pustaka..........................................................................................................

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH


TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelaksanaan Otonomi Daerah telah mendorong lahirnya Perubahan- Perubahan baik
aspek kelembagaan, Sumber Daya Manusia maupunadministrasi pemerintahan secara
menyeluruh. Oleh karena itu Peningkatan kualitas sumber daya aparatur perlu dilakukan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan
kemampuan dan profesionalisme dalam bekerja.
Sasaran dari pengembangan kualitas sumber daya aparatur adalah untuk meningkatkan
kinerja aparatur dalam melaksanakan tugas pemerintahan sesuai Tupoksi masing-masing
selain itu kualitas sumber daya aparatur akan mempengaruhi kualitas pelayanan kepada
masyarakat. Kualitas sumber daya aparatur yang tinggi akan bermuara pada lahirnya
komitmen yang kuat dalam memberikan tugas-tugas rutin sesuai tanggung jawab dan
fungsinya.
- Kebijakan otonomi Daerah dalam undang-undang nomor: 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, secara eksplisit memberikan otonomi yang luas kepada
Pemerintah Daerah untuk mengurus dan mengelola berbagai kepentingan dan
kesejahteraan masyarakat daerah.
Pemerintah Daerah harus mengoptimalkan pembangunan daerah yang berorentasi
kepada kepentingan masyarakat, melalui Undang-undang No: 32 Tahun 2004.
- Pemerintah Daerah dan masyarakat di daerah lebih diberdayakan sekaligus diberi
tanggung jawab yang lebih besar untuk mempercepat laju pembangunan di Daerah.
- Dari uraian diatas jelas betapa pentingnya Struktur Organisasi pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah, Khususnya Struktur Organisasi Pada Kantor Kecamatan Lembor.
- Tanpa Struktur Organisasi yang jelas maka kualitas pelayanan kepada masyarakat bisa
terlambat.

2. Tujuan
a. Menganalisa aspek yang berhubungan dengan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah terhadap kualitas Pelayanan kepada Masyarakat di Kecamatan Lembor
Kabupaten Manggarai Barat.
b. Sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Dinas Tingkat III dari
Penata Tingkat I, III/d menjadi Pembina, IV/a, sesuai surat Gubernur Nusa
tenggara Timur Nomor: BKD.013.1/I/027/PP.PF/ 2016 tanggal 26 Januari 2016,
dan surat Bupati Manggarai Barat Nomor: BKD.870/90/II/ 2016 tentang
Pelaksanaan Ujian Dinas dan Ujian Kenaikan Pangkat Penyusuaian Ijasah tahun
2016.

3. Ruang Lingkup
Dari Uaraian diatas yang menjadi fokus penulis adalah: Pengaruh Struktur Organisasi
Perangkat Daerah terhadap kualitas pelayanan kepada masyarakat di Kantor
Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat.
4. Metode Penulisan
a. Jenis Penulisan
Penulisan ini menggunakan metode penulisan deskriptif dengan pendekatan
kualitatif dan penulisan ini tidak hanya terbatas pada pengumpulan dan
penyusunan Data tetapi meliputi analisa dan Interprestasi data yang telah
dikumpulkan.
b. Sumber Data
Sesuai dengan masalah, maka penulisan ini sumber data adallah buku literature
dan Rajalasi yang terkait dengan Peraturan Pemerintah yang terkait dengan
Struktur Organisasi, Perangkat Daerah terhadap kualitas pelayanan kepada
Masyarakat.
c. Pengumpulan Data
Berdasarkan pada jenis Data yang diperlukan/ pengumpulan data yang digunakan
adallah buku: Literatur, Dokumen dan Peraturan Pemerintah.
5. Sistematika Pembahasan;
Karya Penulisan ini disusun dengan Sistematika Pembahasan sebagai berikut:
Bab I: Pendahuluan yang menguraikan :
Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup, Metode Penulisan dan Sistematika
Pembahasan.
Bab II: Pembahasan Diuraikan Tentang Profil Kantor Camat, Struktur Organisasi kantor
Camat, Tugas Pokok dan Wewenang Camat, Sekretaris Camat, Kepala Seksi dan
Kepala Sub Bagian.
Bab III: Kesimpulan dan Saran.

6. Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas Pendidikan dan Pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara seperti
PIM I, II, dan PIM III dan IV juga pendidikan sesuai dengan jabatan yang dimilikinya
sangat penting dalam meningkatkan kinerja sesuai dengan tuntutan dalam Struktur
organisasi Birokrasi Pemerintahan, sehingga kualitas pelayanan kepada masyarakat
sangat memuaskan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Kantor Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat
I. Sumber Daya Aparatur
- Upaya untuk membangun kualitas sumber daya aparatur tetap menjadi
perhatian yang sangat penting dalam menjalankan tugas-tugas pokok dan
fungsi bagi aparatur untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat baik
sarana maupun prasaran.
- Keberadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai salah satu unsur aparatur
Pemerintah Daerah terutama dilihat dari segi: Pendidikan jumlah Pegawai,
golongan dan Pengalaman di Bidang Birokrasi.
- Untuk menentukan Sumber Daya Aparatur di Kantor Kecamatan Lembor ada
beberapa indicator sebagai tolak ukur yakni jenjang pendidikan formal dan
non formal , kepangkatan dan golongan berdasarkan data yang ada sebagai
berikut :
a. Tingkat pendidikan formal sesuai Struktur Organisasi Yaitu:
Tabel I: Tingkat Pendidikan Aparatur pada Kantor Kecamatan Lembor:
NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
1. S1 6 orang
2. D3 8 orang
3. SLTA 9 orang

Tabel II: Klasifikasi PNS berdasarkan Pendidikan Penjenjangan


NO PENDIDIKAN PENJENJANGAN STRUKTURAL
1 Diklat Pim III 1 Orang
2 Diklat PIM IV -

b. Menurut Kepangkatan/ Golongan


NO GOLONGAN JUMLAH
1. Golongan IV/a 1 orang
2. Golongan III/d 1 orang
3. Golongan III/c 4 orang
4. Golongan III/b 1 orang
5. Golongan III/a 2 orang
6. Golongan II/d 3 orang
7. Golongan II/c
8. Golongan II/b
9. Golongan II/a 1 orang
3

II. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor Camat Lembor


a. Kedudukan
Menurut Widada,SH dalam bukunya:”Mengenal Pemerintahan Daerah “
menyatakan:
- Kecamatan dibentuk di wilayah Kabupaten/ kota dengan perda
berpedoman pada peraturan Pemerintah. Kecamatan di pimpin oleh
Camat. Dalam menjalankan tugasnya Camat memperoleh sebagian
wewenang Bupati menangani sebagian urusan otonomi Daerah.
- Camat diangkat oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah dari Pegawai
Negeri Sipil yang menguasai Pengetahuan teknis Pemerintahan dan
memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
- Camat dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Perangkat Kecamatan
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah,
Sedangkan Perangkat Kecamatan bertanggung jawab kepada Camat.

b. Susunan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan
Bab V pasal 23 (ayat 1 dan ayat 2) mengatakan bahwa:
Ayat 1: Organisasi Kecamatan terdiri dari 1(satu) Sekretaris paling banyak 5
seksi dan secretariat membawahi paling banyak 3(tiga) sub bagian namun
kenyataannya yang ada yaitu 2 Kepala Sub Bagian dan 4 Kepala Seksi.
Untuk lebih jelasnya lihat table berikut:

CAMAT

SUB BAGIAN SUB BAGIAN


KELOMPOK UMUM DAN PROGRAM
DAN
JABATAN PERLENGKAPAN PELAPORAN
FUNSIONAL

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PEMERINTAHAN TRANTIB KESRA EKBANG

PERDA NOMOR 38 TAHUN 2008


4
c. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 19 Tahun 2008 Bab IV
(pasal 14 ayat 1 dan 2) dan ditindaklanjuti Peraturan Bupati Manggarai Barat Nomor:
38 tahun 2008 (pasal 3 ayat 1 dan 2) menyatakan:
Ayat I: Kecamatan yang dipimpin oleh camat mempunyai tugas Merencanakan,
Melaksanakan dan mengevaluasi Kegiatan Pemerintahan sesuai Kewenangan
yang dilimpahkan oleh Bupati untuk melayani sebagian urusan Otonomi
Daerah.
Ayat 2: Camat dalam melaksanakan tugas sebagai dimaksud pada ayat 1
penyelenggaraan fungsi:
a. Pengaturan Pembinaan dan Pengawasan dan Pengendalian
Kesekretariatan.
b. Mengkoordinasi Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.
c. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pelayanan
Umum
d. Pengaturan Pembinaan dan Pengawasan dan Pengendalian Bidang
Pemberdayaan Masyarakat Desa/ Kelurahan.
B. Pengaruh Struktur Organisasi
Dari uraian diatas sesuai PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah, dan PP Nomor 19 tahun 2008 Bab IV pasal 19 (ayat 1 dan 2) dan
ditindaklanjuti
dengan Peraturan Bupati Manggarai Barat Nomor 38 tentang Struktur Organisasi
Pemerintah Daerah ini tidak sesuai dengan aturan yang ada.
Dimana penempatan Jabatan dalam Jabatan tertentu tidak sesuai dengan disiplin
ilmu
yang di miliki, pada hal kalau kita mengacu pada aturn yang ada dan sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara pasal 56
ayat 1 mengatakan setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah
dan
jenis jabatan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Beban
Kerja.
Dalam Struktur Organisasi di Pemerintahan dimanapun dengan dikeluarkannya
Undang-Undang baru yaitu Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara maka penempatan jabatan didalam Struktur Organisasi Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor 12 tahun 2011
Tentang Analisis Jabatan (ANJAB) bahwa Penempatan Jabatan harus sesuai dengan
Disiplin Ilmu.
Sebagai contoh : Untuk Jabatan Camat dia harus berlatar belakang sekolah
Pemerintahan. Kalau bukan berlatarbelakan sekolah Pemerintahan, maka yang
bersangkutan harus mengikuti Pendidikan khusus berkaitan Pemerintahan juga dari
segi kepangkatan dan sesuai Petunjuk dari Badan Kepegawaian Negara. Pada saat
rapat Sosialisasi Penyelenggaraan Implementasi Penataan Pegawai Negeri Sipil tahun
2016 menyatakan bahwa: Kalau menduduki Jabatan Eselon II harus memiliki latar
belakang
5

pendidikan S2, juga Eselon III harus berpendidikan S1, demikian Eselon IV harus
berpendidikan DIII.

Kalau melihat kenyataan yang terjadi, kebanyakan jabatan tidak sesuai dengan
pangkat/ golongan dan latar belakang pendidikan yang dimiliki juga harus memiliki
sertifikat kursus seperti dalam Analisis Jabatan (ANJAB).
Persyaratan untuk menduduki jabatan yaitu:
1. Pangkat/ Golongan Ruang
- Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 100 tahun 2000 atau Peraturan
lain yang terkait.
- Pendidikan: Pendidikan formal minimal yang dibutuhkan untuk melakukan
tugas jabatan.
- Pelatihan: Pelatihan Manajerial maupun Teknis yang dibutuhkan dalam
penguasaan prosedur kerja
- Pengalaman kerja: Pengalaman yang dibutuhkan dalam bidang tertentu yang
linier dengan tugas jabatan

C. Tugas Pokok dan Wewenag Camat, Sekretaris, Kepala Seksi dan Kasubag.
a. Tugas Pokok dan Wewenang Camat
Menurut Pereturan Pemerintah nomor:19 tahun 2008 Bab IV (pasal 14 (ayat 1 dan
2) pasal 15 ayat 1 dan 2 bagian antara lain mengatakan : Ayat 1 camat merupakan
perangkat Daerah sebagai Pelaksana Teknis yang dipimpin oleh Camat
Ayat 2 Camat berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati.
Pasal 15 Camat menyelenggarakan tugas umum dibidang Pemerintahan,
Pembangunan dan kemasyarakatan.
Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 camat melaksanakan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani
sebagian urusan otonomi Daerah yang meliputi:
- Perijinan
- Rekomendasi
- Koordinasi
- Pembinaan
- Pengawasan
- Fasilitasi
- Kewenangan lain yang dilimpahkan

b. Didalam Peraturan Bupati Nomor: 38 tahun 2008 pasal 4 ayat 1 dan 2 mengatakan
Ayat 1: Sekretariat Kecamatan yang dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas
pokok membantu camat dalam melaksanakan pembinaan administrasi yang
meliputi urusan penyusunan program dan pelaporan.
Urusan umum dan kepegawaian serta urusan Keuangan
Ayat 2: Sekretariat Kecamatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 menyelenggarakan fungsi
- Penyusunan Program, evaluasi dan Pelaporan
- Pelaksanaan Urusan Umum dan Kepegawaian
- Pelaksanaan Urusan Keuangan
- Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan atasan.

Pasal 5 (ayat 1) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan:


1. Mengelola Urusan Tata Usaha Surat menyurat dan Kearsipan Dokumentasi
2. Mengelola Urusan Kepegawaian
3. Perencanaan dan Pelaksanaan barang inventaris
4. Urusan Perlengkapan dan Rumah Tangga
5. Penyajian Data Informasi Kepegawaian
6. Melaksanakan Tugas Lain yang diperintahkan oleh atasan

Pasal 5 (ayat 2) Sub Bagian Program dan Pelaporan:


1. Penyelenggaraan Kerjasama antar Pegawai
2. Menyiapkan pengadministrasian hasil evaluasi Pelaksanaan Program.
3. Menyiapkan Dokumen Pengolahan Data
4. Menginventaris Perencanaan Kegiatan, Program dan Pelaporan
5. Mengevaluasi hasil kegiatan dan Pengurusan hasil kegiatan

Pasal 6 Seksi Pemerintahan al:


1. Mengumpulkan bahan pedoman/ petunjuk tehnik dibidang Pemerintahan dan
peternakan.
2. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap Pemerintahan Desa/
Kelurahan
3. Melakukan pembinaan Wilayah
4. Melaporkan dan mendata data tanah
5. Membina Administrasi pemerintahan Desa
6. Menentas pelaksanaan pemilihan kepala desa
7. Melaksanakan Pelantikan kepala Desa
8. Melayani kartu Identitas Penduduk
7

9. Mengawasi Tanah Negara


10. Melaksanakan pungut pajak
11. Melaksanakan tugas lainya yang diberikan atasan.

Pasal 7: Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum antara lain:


1. Mengumpulkan bahan pedoman/ petunjuk tehnis di bidang Ketentraman dan
Ketertiban Umum.
2. Membina secara preventif terhadap gangguan Ketentraman dan Ketertiban.
3. Membina Anggota Polisi Pamong Praja dan Linmas tingkat kecamatan.
4. Melakukan Pengamanan terhadap pelaksanaan Peraturan daerah dan
Peraturan PerUndangan lainnya di daerah.
5. Mencegah penyakit masyarakat, antara lain Perjudian, Miras, dll.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 8: Seksi Ekonomi dan Pembangunan, antara lain:


1. Mengumpulkan Pedoman dan Petunjuk Teknis dibidang Ekonomi dan
Pembangunan.
2. Melaksanakan kegiatan Musrenbang di tingkat Kecamatan .
3. Memfasilitasi Musrenbang tingkat Desa / Kelurahan.
4. Monitoring kegiatan Pembangunan di tingkat Desa/ Kelurahan.
5. Memfasilitasi pembangunan ekonomi di tingkat Desa/ Kelurahan.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 10: Seksi Kesejahteraan Sosial, antara lain:


1. Mengumpulkan Bahan/ Petunjuk tehnis dibidang Kesejahteraan Sosial.
2. Melakukan Bimbingan dan Pembinaan Pemuda dan Olah raga dan Remaja
wanita.
3. Melaksanakan Pembinaan dalam rangka mencagah bencana.
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
c. Pendidikan dan Pelatihan
1. Pendidikan:
Bentuk organisasi apapun baik Struktur Organisasi dibidang Pemerintah
maupun Swasta seperti LSM, Yayasan Pendidkan sangatlah penting tanpa
dilatarbelakang oleh pendidikan yang baik, maka organisasi apapun tidak akan
berjalan dengan baik.
Kalau Struktur organisasi dibidang pemerintah baik mulai dari tingkat pusat
sampai ke desa/ Kelurahan. Faktor pendidkan itu sangat penting kalau kita
8

mengacu pada Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) nomor 5 tahun


2014 pasal 56 (ayat 1) itu jelas sekali pemerintah wajib menyusun jumlah dan
jenis jabatan berdasarkan analisi jabatan dan beban kerja.
Namun kenyataan yang terjadi sekarang bahwa penempatan jabatan tidak
sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya, ini akibatnya kualitas pelayanan
kepada masyarakat kurang memuaskan.
Salah satu metode Pengembangan sumber daya Aparatu yaitu melalui
pendidikan.
Dr. Siagian (1979.29) mengatakan pendidikan sebagai suatu proses teknis dan
metode mengajar dalam menghasilkan suatu pengetahuan dari seorang
kepada orang lain, sesuai standar yang dimilikinya.
Selanjutnya Purwono (1982:76) mengatakan: Manusia itu belajar untuk
berpikir sendiri dan mendorong perkembangan dasar yang ada padanya.
Pendidikan pegawai untuk meningkatkan kinerja sangat penting agar prinsip
“The righ man on the righ pleace” dapat diterapkan dalam kehidupan suatu
organisasi diharapkan kedepan penempatan jabatan itu harus sesuai dengan
disiplin ilmi yang dimilikinya.
Menurut Siiagian (1994:173) mengatakan prinsip yang sangat mendasar dalam
manajemen Sumber Daya Manusia melalui pendidikan, tanpa melalui
pendidikan maka organisasi apapun tidak dapat berjalan dengan baik sesuai
yang diharapkan.
Siagian (1997:57) mengatakan bahwa pendidikan yaitu ada dua jenis antara
lain:
1. Pendidikan Formal: Mulai dari TK sampai dengan tingkat pendidikan
perguruan tinggi.
2. Pendidikan Non Formal: yaitu Pendidikan yang diselenggarakan diluar
pendidikan formal yaitu: Kursus, pelatihan, dll.
Adapun tujuan pendidikan menurut Kaho (2002-71-72) mengatakan:
1. Pendidikan dapat memberikan pengetahuan yang luas dan mendalam
tentang bidang yang dimilikinya.
2. Melatih untuk berpikir secara rasional dalam bidangnya.
3. Memberikan kemampuan dan ketrampilan untuk memuaskan pikiran dan
pendapat yang disampaikan kepada orang lain, untuk meingkatkan
pengetahuan seseorang terutama yang mengangkat pengetahuan teori
untuk memutuskan persoalan berkaitan dengan tujuan organisasi.
2. Pelatihan
Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi bagi pegawai Negeri Sipil sesuai dengan bidang keahliannya
dalam suatu organisasi, maka diperlukan pelatihan –pelatihan untuk
9

meningkatkan pengalaman ataupun perubahan sesorang.


Dengan adanya pelatihan atau kursus sebagai pengembangan pegawai maka
organisasi dapat meningkatkan sumber daya aparatur Negara.
Ketrampilan dapat dibagi menjadi 3 bagian pokok menurut Robert R.Katz
dalam hasibuan (1996.34) yaitu: Technikal Skill, Conceptual Skill , and Human
Skill.
Technikal Skill Yaitu: Kemampuan manusia dari kursus dari lembaga
pendidikan . Stoner (1989:21) menguraikan bahwa Technikal Skill, yaitu
kemampuan untuk menggunakan alat, Prosedur dan Tehnik suatu bidang
tertentu dalam melakukan tugasnya. Aparat membantukan ketrampilan tehnik
yang cukup.
Ketrampilan konseptual yaitu kemampuan mental untuk mengkordinasikan
dan menadakan semua kepentingan dalam kegiatan suatu organisasi. Secara
keseluruhan dan memahami masalah yang dihadapi dengan kemampuan ini,
aparat dapat melakukan perencanaan dengan memperhitungkan kemampuan
organisasi serta tujuan yang hendak dicapai.
Hubungan social aparat sangatlah penting untuk mendukung kondisi kerja
suatu organisasi.

Kemampuan Manusia atau Human Skill yaitu kemampuan untuk bekerja


dengan orang lain , memahami orang lain dan mendorong orang lain.
Memahami orang lain dan mendorong orang lain baik sebagai perorangan
maupun sebagai kelompok. Dengan kemampuan kerjasama yang baik aparat
mampu menciptakan suasana kerja yang baik dalam mencapai tujuan
organisasi sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik
sesuai yang diharapkan.
“Marsono (2002:219) mengatakan bahwa diklat aparatur mengarah pada
upaya peningkatan yaitu:
1. Sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan
masyarakat, Bangsa Negara dan Tanah Air.
2. Kompetesi teknik manajerial dan/ atau kepemimpinan
3. Efisiensi, efektifitas dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan
semangat dan tanggungjawab sesuai dengan lingkungan kerja dan
organisasi.
“Menurut Siagian” (1997) manfaat yang dapat diambil dari penyelenggaraan
program pelatihan dan pengembangan yakni:
1. Peninngkatan produktifitas kerja organisasi keseluruhan
2. Terwujutnya hubungan yang serasi antara atasan bawahan.

10

3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.


4. Meningkatkan semangat kerja seluruh karyawan dalam organisasi dengan
komitmen organisasional yang lebih tinggi.
5. Sikap keterbukaan manajemen malalui penerapan yang manajerial yang
partisipatif
6. Komuikasi yang efektif untuk memperlancar perumusan kebijakan
organisasi dan operasional
7. Penyelasaian konflik secara funsional yang dampaknya tumbuh suburnya
rasa persatuan dan suasana kekeluargaan dalam organisasi.

Menurut Syuhadhak (1995:125) mengatakan: Pendidikan dan Pelatihan adalah


suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu Instansi untuk memperbaiki mutu,
pengembangan sikap, tingkah laku dan ketrampilan pegawai sesuai
persyaratan yang terdapat dalam organisasi.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa “ Pendidikan lebih
berorientasi teoritis dan lebih banyak ditujukan pada pembinaan mental dan
kejiwaan ( sikap, tingkah laku, kedewasaan berpikir dan kepribadian).
Sedangkan “ Pelatihan” lebih banyak berorientasi pada Praktek dan lebih
banyak ditujukan pada kecekatan, kecakapan, dan ketrampilan.
Berdasarkan uraian diatas pengembangan pegawai ada kaitanya dengan
tujuan dan sasaran Diklat yaitu:
1. Perbaikan sikap dan kepribadian suatu dedikasi sesuai tuntutan tugas dan
jabatanya.
2. Memberikan penghargaan menurut prestasi kerja dan pengembangan
karier.
3. Membina kesatuan dan kerjasama dalam rangka terwujutnya keberhasilan
dalam suatu organisasi.
4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuaim tugas dan jabatan
yan diembannya.
5. Mengembangkan kemampuan dan dedikasi serta motifasi dalam
menjalankan tugas.

Menurut Miftah Thoha (1983:23) mengatakan bahwa: alas an perlunya


pendidikan dan pelatihan bagi aparatur sipil Negara yaitu:
1. Perlunya pembaruan dan penyempurnaan dibidang administrasi sesuai
tupoksinya masing-masing organisasi, orientasi baru, perkenalan pada
berbagai teknik administrasi maupun manajemen yang dirasakan masih
lemah.

11

2. Bertambahnya permintahan yang harus dilaksanakan.


3. Masih kurangnya tenaga/ penempatan jabatan tidak sesuai dengan disiplin
ilmu yang dimilikinya.
Pendidikan dan pelatihan bagi pegawai negeri sipil yang merupakan internal
dari administrasi kepegawaian yang merupakan bagian dari administrasi
Negara, yang berorientasi pada pelaksanaan tugas pokok, peningkatan
produktifitas dan peningkatan kemampuan serta dedikasi pegawai negeri sipil.
Dari uraian diatas tujuan pendidikan dan pelatihan secara umum adalah:
a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan sikap untuk
melaksanakan tugas jabatan secara professional sesuai kebutuhan
organisasi.
b. Menciptakan pegawai negeri sipil yang mampu berkenan sebagai
pembaharu, persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan
pemberdayaan masyarakat.
d. Menciptakan keamanan visi dan dinamika pola piker dalam
melaksanakantugas pemerintahan umum dan pembangunan serta
terwujutnya pemerintahan yang baik.
Secara khusus pendidikan dan pelatihan mengarah pada;
a. Meningkatkan kepribadian dan semangat pengabdian kepada masyarakat
b. Meningkatkan mutu dan kemampuan dalam bidang tugasnya maupun
kemampuan.
c. Dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan
kerja dan organisasinya.
Sesuai PP nomor: 14 Tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian yang
membagi pendidikan dan pelatihan terdiri dari 2 bagian yaitu:
1. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
2. Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan adalah suatu pelatihan yang diberikan
kepada Calon Pegawai Negeri Sipil, agar ia dapat terampil dalam
melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.
Sedangkan Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan adalah suatu kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian, kemampuan dan ketrampilan,
pendidikan dan pelatihan dalam jabatan yang tercantum dalam peraturan
Pemerintah nomor 14 tahun 2014, meliputi:
1. Pendidikan dan Pelatihan Struktural
2. Pendidkan dan Pelatihan Fungsional
3. Pendidkan dan Pelatihan Teknis
12

Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan untuk memberikan


ketrampilan dan penguasaan pengetahuan di bidang teknis tertentu kepada
Pegawai Negeri Sipil untuk mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawab
yang diberikan dengan sebaik-baiknya kepada pegawai yang bersangkutan,
tetapi bagi organisasi yaitu:
1. Pendidikan adalah salah satu alat ukur utama untuk mengetahui sejauh
mana tingkat pengetahuan seseorang atau pegawai yang bersangkutan,
karena melalui pendidikan akan diwujutkan peningkatan kemampuan dan
ketrampilan melalui pelaksanaan pendidikan formal dengan fariebel yaitu
tingkat pendidikan.
2. Pelatihan yaitu proses untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
melalui pendidikan non formal, seperti diklat, kursus dan kursus diklat.
3. Penempatan Pegawai Negeri Sipil yaitu memberi kepercayaan untuk
menduduki jabatan dalam organisasi dengan memperhatikan jenjang
kepangkatan dan pendidikan yang dimilikinya.
13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka penulis mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Program pendidikan dan pelatihan sangatlah penting untuk meningkatkan kinerja
bagi suatu organisasi di instansi pemerintah.
2. Penempatan jabatan disetiap organisasi apapun harus mengacu pada pendidikan
kompetensi yang dimilikinya dengan persyaratan yang lain yaitu :
- Daftar Urutan Kepangkatan
- Latar belakang pendidikan
- Pengalaman bekerja, yaitu melalui siding BAPERJAKAT
3. Penempatan jabatan disetiap organisasi pemerintah harus mengacu ppada
peraturan pemerintah nomor: 19 tahun 2008.
4. Pendidikan dan pelatihan sangatlah penting bagi pegawai negeri sipil untuk
peningkatan kompetensi bagi aparatur yang dapat memberikan manfaat bagi
organisasi pemerintah.

B. Saran
1. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang nomor 5 tahun 2014, maka penempatan
jabatan disetiap organisasi pemerintah harus mengacu pada Undang-Undang
maupan peraturan pemerintah dibidang kepegawaian.
2. Apabila penempatan jabatan seseorang dalam struktur organisasi pemerintahan,
maka diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sehingga
dalam menjalankan roda organisasi pemerintahan dapat berjalan dengan baik
sehingga pada akhirnya kualitas pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan
dengan baik.
14

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelaksanaan Otonomi Daerah telah mendorong lahirnya perubahan baik dari segi
kelembagaan, sumber daya manusia maupun dari segi organisasi pemerintahan
secara menyeluruh.
Oleh karena itu peningkatan sumberdaya aparatur perlu dilakukan secara terencana,
terarah, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Sasaran dan pemgembangan struktur organisasi dan sumber daya aparatur adalah
untuk meningkatkan kinerja aparatur dalam melaksanakan tugas pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai