Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan

hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Pemasaran".

Makalah ini diajukan guna memenuhi nilai mata kuliah yang diberikan oleh Dosen. Tidak

lupa, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam

penyusunan makalah ini.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,

kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca makalah ini. Harapan kami

semoga makalah ini bermanfaat dan menjadikan sumber pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, November 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 3

A. Latar Belakang ................................................................................................ 3


B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 5

1. Sejarah dan perluasan PT.Unilever .................................................................. 5


2. Visi Misi dan Tujuan PT. Unilever .................................................................. 7
3. Produk dan Brand PT.Unilever ........................................................................ 9
4. Tipe Perusahaan PT.Unilever .......................................................................... 10
5. Strategi Bersaing PT.Unilever ......................................................................... 11
6. Analisa SWOT ................................................................................................. 17

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 19

1. Kesimpulan ...................................................................................................... 19
2. Saran ................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 21

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi merupakan tren di seluruh dunia mengenai perekonomian dunia yang


menjadi tanpa batas dan perusahaan yang saling terkait tidak lagi dibatasi oleh batas-batas
negeri mereka dan dapat melakukan kegiatan bisnis di mana saja di dunia. Globalisasi berarti
bahwa perusahaan lebih cenderung untuk bersaing dimanapun. Banyak perusahaan saat ini
menjual produk mereka dimanapun, memperoleh bahan baku mereka atau mengadakan
penelitian dan pengembangan (R&D), dan melakukan produksi dimanapun.

Globalisasi mungkin merupakan alasan utama mengapa kita harus mempelajari bisnis
internasional. Seperti yang sudah marak akhir-akhir ini, banyaknya perusahaan yang mulai
meramba bisnisnya di dunia internasional, seperti yang dilakukan pula oleh PT. Unilever.

PT. Unilever Indonesia Tbk adalah Perusahaan multinasional yang


memasarkan berbagai barang konsumen di berbagai negara untuk memenuhi kebutuhan akan
nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membuat
para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.

Di dalam menghadapi persaingan antar perusahaan, PT. Unilever Indonesia Tbk


sudah menyiapkan strategi dan taktik dalam menghadapi persaingan-persaingan antar
perusahaan. Mengingat banyaknya pesaing yang berkiprah di dunia internasional, maka
sangat diperlukan adanya strategi yang sangat jitu dari perusahaan yang mampu mengangkat
namanya di benak para konsumen di berbagai Negara.

Dalam hal ini, kami akan menganalisis beberapa point penting dari PT. Unilever
tentang strategi yang digunakan dalam memenangkan persaingan.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana sejarah serta perluasan dan perkembangan PT. Unilever ?
b. Bagaimana visi misi dan tujuan dari PT. Unilever ?
c. Apa sajakah produk dan Brand dari PT. Unilever ?
d. Termasuk dalam tipe perusahaan apakah PT. Unilever ini ?
e. Apa dan bagaimana strategi bersaing yang digunakan oleh PT. Unilever ?

3
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui sejarah serta perluasan dan perkembangan PT. Unilever.
b. Untuk memahami dan mempelajari, visi misi dan tujuan PT. Unilever.
c. Untuk mengetahui produk dan brand yang menjadi out put andalan dari PT. Unilever.
d. Untuk menganalisa tipe perusahaan dari PT. Unilever dalam persaingan antar
perusahaan internasionmal.
e. Untuk mengetahui penerapan dari strategi bersaing yang digunakan oleh PT.
Unilever.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah dan Perluasan PT. Unilever


A. Sejarah PT. Unilever Indonesia

PT Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen


yang bermarkas di Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1930. Perusahaan ini
mempekerjakan 206.000 pekerja. Memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan
konsumen pribadi. Beberapa merek terkenal milik Unilever adalah: Rinso, Sunsilk, Dove,
dan Clear.

Unilever memiliki beberapa perusahaan lain di Indonesia:


1. PT Anugrah Lever - didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan,
pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan
merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain
2. PT Technopia Lever - didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi,
ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos
Nomos
3. PT Knorr Indonesia - diakuisisi pada 21 Januari 2004

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai


Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen,
notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan
surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan
No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada
tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli
1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang
dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah
menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan
keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di
Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

5
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang
saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100
per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta
No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.
C-17533 HT.01.04-TH.2003.

Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur
dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-
produk kosmetik.

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni,
2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo,
S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan
memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan
No. C-18482HT.01.04-TH.2000.

B. Perluasan PT. Unilever Indonesia

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT


Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL)
yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus
cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain
atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.

Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani


perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra)
sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek
“Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan
Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.

6
Kronologi Perkembangan
1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers
1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV - Angke, Jakarta
1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya
1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)
1965-66 Di bawah kendali pemerintah
1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan UU penanaman modal asing
1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya
1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Rungkut, Surabaya
1990 Terjun di bisnis teh
1992 Membuka pabrik es krim
1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut
1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang
2000 Terjun ke bisnis kecap
2001 Membuka pabrik teh – Cikarang
2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
2004 Terjun ke bisnis makanan ringan
2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah

2. Visi Misi dan Tujuan PT. Unilever

Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan
di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari
jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Misi adalah
penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi
seluruh staf perusahaan.
a) Visi

Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and community”

7
b) Misi

Misi Unilever adalah :


 Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan
aspirasi konsumen
 Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
 Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
 Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
 Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan
imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.Mendapatkan kehormatan
karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup.
Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan kualitas
kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis
kami, meningkat pula tanggung jawab kami. Kami mengenali tantangan global seperti
perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang
lebih luas dari tindakan kami selalu menyatu dalam nilai-nilai kami dan merupakan bagian
fundamental mengenai siapa diri kami.

c) Tujuan dan Prinsip

Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan “standar tertinggi dari
perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami
sentuh dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami.”

Selalu bekerja dengan integritas


Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis kami
pada organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawab corporate kami.

- Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brand
kami, melalui kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui kontribusi sukarela, serta
berbagai cara lain dimana kami berhubungan dengan masyarakat.

- Komitmen yang berlanjut


Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak
lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam mengembangkan bisnis
yang berkelanjutan.

8
- Menjalankan aspirasi kami
Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola bisnis.
Hal ini diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar
operasional yang diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh
dunia. Aturan ini juga mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab
corporate.

- Bekerja dengan yang lain


Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan
standar yang sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan
dengan peraturan prinsip bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas
bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.

3. Produk dan Brand PT. Unilever

Unilever adalah salah satu dari perusahaan produsen produk makanan terkemuka
dunia. Semangat kami untuk memahami apa yang diinginkan dan diperlukan masyarakat dari
makanan mereka - dan apa yang mereka sukai darinya membuat brand-brand kami menjadi
pilihan masyarakat.

Bagi PT. Unilever peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun sebagai
pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu untuk dapat
menjadi “trend setter” di bidang industri. Banyak perusahaan yang berhasil karena memiliki
reputasi merek, sehingga dapat membuka distribusi di kota-kota lain bahkan negara-negara
lain dengan menarik pelanggan sasaran melalui kekuatan-kekuatan merek yang mereka
miliki. Sebuah merek yang telah mencapai ekuitas tinggi merupakan asset yang berharga bagi
perusahaan.

Untuk itu, mempertahankan dan meningkatkan ekuitas merek bukan pekerjaan


mudah, karena yang dihadapi adalah ekspektasi pelanggan. Konsumen akan merasa
“familiar” dengan nama merek yang pertama masuk ke pasar, sekalipun merek-merek yang
masuk belakangan berkinerja lebih baik. Ini akan mengarah kepada terciptanya kesetiaan
yang lebih besar pada merek pertama dan produsen.

Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukses tidak hanya dalam jangka pendek tetapi
keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux,
yang merupakan sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabun

9
kecantikan merek Lux memperluas jenis produk sabun mandinya, yang tidak hanya sabun
mandi yang berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun mandi cair.

Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga


konsumen dapat memahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan
mutu.Kualitas di mata konsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung bagaimana persepsi
konsumen terhadap produk itu.Ketika kemudian jumlah merek yang dikenal konsumen
semakin banyak, maka peranan merek dapat diperluas sehingga mampu memberikan asosiasi
tertentu dibenek konsumen. Seuah merek akan sering dihubungkan dengan fungsi dan citra
khusus. Nilai yang didasari merek sering kali didasari pada asosiasi-asosiasi spesifik yang
berkaitan dengannya.

4. Tipe Perusahaan PT. Unilever

PT Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen


yang bermarkas di Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1930. Perusahaan ini
mempekerjakan 206.000 pekerja. Memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan
konsumen pribadi.

Mengapa bisa dikategorikan sebagai tipe perusahaan multinasional ?

Karena PT. Unilever termasuk perusahaan yang memproduksi produk yang


disesuaikan dengan selera local. Salah satu contohnya, untuk lebih dikenal oleh masyarakat
indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever membuat produk
yang sesuai dengan cita rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang
terbuat dari kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang khas dari
Indonesia.

Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat
Indonesia. Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih
terkenal karena kecap bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh
Unilever. Terlebih iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat
mencerminkan negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan
lebih membangun image Unilever dimata konsumen di Indonesia. Konsumen akan
mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango karena terkesan melihat iklan
yang ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-coba membeli merek tersebut
namun setidaknya produk tersebut sangat dikenal oleh masyarakat.

10
5. Strategi Bersaing PT. Unilever

Strategi adalah pendekatan (cara) umum yang dilakukan suatu organisasi atau
perusahaan untuk mencapai dan memperoleh tujuan. Sedangkan taktik adalah cara-cara yang
bersifat spesifik yang dilakukan untuk menerapkan strategi yang dipilih. Nah, setelah kita
mengetahui perbedaan dari kedua kata tersebut saya akan membahas penerapan Manajemen
Strategi dan taktik di perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk.

PT. Unilever Indonesia Tbk. adalah Perusahaan multinasional yang


memasarkan berbagai barang konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan
dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membuat para pemakainya
merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.

Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. Unilever Indonesia Tbk sudah
menyiapkan strategi dan taktik dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan,
untuk memudahkan kita memahami bagaimana PT.Unilever melakukan penestrasi pada
pasar, saya membagi ada beberapa cara unggulan yang di lakukan perusahaan ini ,antara lain
:

Ada beberapa cara jitu yang di lakukan perusahaan ini agar dapat tetap bersaing di
tengah ketat nya pasar terutama dari pesaing-pesaing mereka, pesaing utama unilever adalah
Prector & Gamble dan Kraft Foods memiliki penjualan di kira-kira 140-150 negara yang
berbeda pada tahun 2003 dan Nestle, termasuk saingan utama unilever, memiliki penetrasi
pasar di hampir setiap negara di dunia( bukti bahwa perusahaaan unilever merupakan
perusahaan global ). Pesaing-pesaing lainnya :PT Wings, PT Kao, PT Mandom, PT Johnson
& Jhonson. Selain itu, Unilever harus mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi trend
dan kebutuhan konsumen dan kemudian memenuhi kebutuhan mereka dengan berbagai cara
yang bisa di terima masyarakat antara lain dengan strategi pemasaran;

a) Differensiasi Produk

Deferensiasi produk adalah strategi bersaing yang dimana menekankan pada


Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik, sejuk,
aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil, berwawasan, dan mampu
mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen dibandingkan dengan
produk pesaing lainnya.

11
Pada Differensiasi produk Unilever mempunyai strategi winning with brand and
innovation, kuncinya adalah pengembangan produk baru dan tepat guna, terutama pada
kategori hair, male grooming, home and personal, serta food and beverages di tahun lalu.

Di samping factor keunikan produk, perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing


juga menerapkan strategi marketing mix yangmeliputi harga yang mampu bersaing, tempat
atau lokasi strategis, dan promosi yang memadai.Simpulan yang dapat ditarik dari konsep
keunggulan bersaing melalui diferensiasi produk adalah bagaimana perusahaan dapat
menciptakan produk unik yang memberikan tingkat keuntungan diatas rata-rata yang mampu
diraih oleh industri melalui kombinasi manusia, lingkungan, dan proses.

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi


Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca,
sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.

b) Kepemimpinan Harga Rendah

Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan
sistim pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis
eceran di amerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang
baru secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada
kasir.terminal titik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan
mengirimkan transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer
mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke
pemasok.Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart
menggunakan teknologi web.Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya
rendah sembari menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.

c) Segmentasi Produk

Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk, sehingga membagi


pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala
manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena
cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain serta menonjolkan keistimewaan
formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun), atau
bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol Sosro (umum),
Estea (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tea (anak muda/khususnya anak sekolah
yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis). Unilever tidak saja menjawab

12
kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa kali
sebelum menyemplungkan diri kekancah persaingan tersebut.

Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau
kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah
memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan
agar setiap negara dapat membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan
mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa negaranya.

d) Berfokus Pada Peluang Pasar

Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang berbeda dengan


yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya
dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya
dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk
Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.

e) Menguatkan Keakraban dengan Pelanggan dan Pemasok

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok


terhadap jadwal produksi dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana
dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan tanya
jawab konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh dalam
PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik.
Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak
hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak,sponsorship,
mengadakan event-event.

f) Strategi Penjualan atau Promosi

Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:


- Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa
yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
- Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
- Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk mempromosikan dan
atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

13
- Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk
melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
- Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat
penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat,
berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi
Promosi dirumuskan menjadi:
o Advertising
o Consumer Sales Promotion
o Trade Promotion and Co-Marketing
o Packaging. Point Of Purchase
o Personal Selling
o Public relations
o Brand Publicity
o Corporate Advertising
o The Internet
o Direct Marketing
o Experiantial contact: Event, sponsorship
o Customer Service
o Word Of Mouth
g) Strategi Sumber Daya Manusia

Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar
perlu disiapkan sistem yang handal.Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM,
rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara
kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu
diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi,
penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja.Terakhir, pada
tahapan pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan
merasa puas bekerja.

Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia.Unilever secara
rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka.Setelah itu diberikan pelatihan sistem

14
produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan.Mereka tidak langsung kerja tetapi
ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan
pengembangan.Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah
3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap
berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga
maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.

Mengembangkan SDM untuk Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian utama
di Unilever Indonesia. Pandangan kami terhadap karyawan terwujud dalam visi kami:
‘mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus
tumbuh, karyawanpun perlu terus dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan.Harus
diupayakan terciptanya sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan.Agar
dapat mencapai hasil terbaik, strategi kami harus berdasarkan pada dinamika antara
organisasi dan manusianya.Energi inilah yang membangkitkan keunggulan kami dalam
menghadapi persaingan.

Bagi kami, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah intelektualitas


dan keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan menyentuh hati mereka.
Kami menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang penuh energi yang berjuang untuk
melampaui target bisnis dan melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil sekaligus
menikmati proses dalam mencapainya.

Memupuk Kepemimpinan

Kami sadar, bahwa aset kami yang paling penting adalah sumber daya manusia yang
tepat.Itulah sebabnya kami menginvestasikan banyak waktu dan tenaga untuk pengembangan
karyawan.Pendekatan ini secara penuh mencakup kebutuhan individu, tanggung jawab dan
kinerja.Kami mengidentifi kasi individu-individu dengan potensi dan hasil kerja terbaik,
kemudian mengembangkan mereka melalui penempatan di berbagai bidang kerja serta
pelatihan.Ada penekanan khusus bagi para manajer muda yang membutuhkan program
pembinaan yang sesuai. Melalui Leadership Growth Profi le kami menyusun rencana bagi
program pengembangan mereka masing-masing.Untukmencapai tujuan, perusahaan terus
meningkatkan standar untuk menghapus kinerja yang buruk dan mendorong orang keluar dari
“zona kemapanan”, agar mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai yang terbaik.

15
h) Strategi Operasi

Di sisi operasi, Unilever Indonesia memperhatikan efisiensi dan efektivitas


penggunaan air di pabrik Rungkut, Jawa Timur dalam strategi winning with continous
improvement. Isu kelangkaan air dan sanitasi tidak luput dari perhatian Unilever Indonesia.
“Dengan menurunkan jumlah limbah produksi, kami menciptakan efisiensi dan menurunkan
biaya, yang pada akhirnya akan meningkatkan marjin dan menurunkan resiko.

i) Strategi Teknologi Informasi

Banyak strategi yg digunakan perusahaan khususnya dibidang teknologi informasi


untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. PT. Unilever menjalankan Komunikasi pasar
terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC).Strategi ini merupaka upaya perusahaan
untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan
pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi-organisasi
produknya.

IMC (menurut buku Advertising Management; chapter 3) adalah sebuah konsep dari
perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana
komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—
misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR—dan
mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak
komunikasi yang maksimal.

Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer
relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC dapat
diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan
memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer dan stakeholder lainnya
dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada
kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.”

Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang
tersedia guna membina hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan
proses customer-centric lainnya adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi, yang
merupakan jantung dari semua hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler.

Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah
komunikasi.Dengan komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan
meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong
16
brand relationship.Untuk membangun hubungan jangka panjang, IMC juga digunakan untuk
membangun dan memperkuat brand. Brand relationship yang positif juga akan menghasilkan
keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.

6. ANALISA SWOT
INTERNAL PERUSAHAAN
A. Kekuatan (Strengths)
a) Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model
yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih
spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang
diterima si model dalam iklan tersebut.
b) PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus
terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong
pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah
satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey,
edisi khusus 2007)
c) Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
d) Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di
segenap jajaran.
e) Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care,
savoury, dan ice cream.
f) Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor
untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
g) PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya
hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
h) PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”.
Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan
kualitas produk.

B. Kelemahan (Weaknesses)
a) PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti
dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang
mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa
menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari

17
dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang
biasanya sangat berorientasi komersial.
b) Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
c) Jumlah karyawan yang tambun.
d) Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever
indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
e) Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
f) Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
g) Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
h) Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.

18
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
A. PT Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang
konsumen yang bermarkas di Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan
tahun 1930. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember
1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh
Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia.Perusahaan ini mempekerjakan
206.000 pekerja. Memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan konsumen
pribadi.
B. Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and
community”
C. Misi Unilever adalah :
- Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan
aspirasi konsumen
- Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
- Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
- Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
- Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan
imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
- Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan
lingkungan hidup.
D. PT. Unilever adalah perusahaan yang memproduksi makanan, minuman,
pembersih, dan konsumen pribadi. Seperti Beberapa produk Unilever
: Surf, Rinso, Buavita, Sunsilk, Taro, Pepsodent, Molto, Lifebuoy, Clear, Close
Up, Citra, Axe, Royco, Kecap Bango, dll.
E. Bagi unilever merek bukan lagi hanya nama, tetapi sudah menjadi salah satu
factor penentu dalam bersaing. Jika perusahaan mampu menarik pelanggan
sasaran melalui kekuatan-kekuatan merek yang mereka miliki, maka perusahaan
tersebut akan dengan mudah mengambil posisi yang besar dalam bisnis

19
internasional. Sebuah merek yang telah mencapai ekuitas tinggi merupakan asset
yang berharga bagi perusahaan.
F. PT Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang
konsumen yang bermarkas di Rotterdam, Belanda. PT. Unilever termasuk
perusahaan yang memproduksi produk yang disesuaikan dengan selera local.
G. Strategi yang digunakan PT Unilever adalah Pendekatan (cara) umum yang
dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai dan memperoleh
tujuan. Sedangkan taktik adalah cara-cara yang bersifat spesifik yang dilakukan
untuk menerapkan strategi yang dipilih.
H. Strategi bersaing yang digunakan oleh PT. Unilever adalah sebagai berikut :
- Differensiasi produk
- Kepemimpinan Harga Rendah
- Segmentasi Pasar
- Berfokus pada peluang pasar
- Menguatkan hubungan dengan pelanggan dan pemasok
- Strategi penjualan atau promosi
- Strategi sumber daya manusia
- Strategi operasi
- Strategi Teknologi Informasi

2. Saran
Saran kami bagi perusahaan adalah seyogyanya perusahaan lebih meningkatkan
strategi penjualan produk-produknya dengan cara yang lebih inovatif dan memperbaiki
produk dari segi kualitas agar konsumen tidak mudah berpindah ke produk dari brand lain.

Pendekatan terhadap konsumen sudah sangat bagus dengan menberikan stimulan-


stimulan yang jarang dilakukan oleh perusahaan pesaing. Perlu ada tindak lanjut maupun
pengembangan inofasi-inofasi baru agar konsumen tidak merasa jenuh dan menghindari
percontohan dari perusahaan pesaing.

Selalu memperhatikan keamanan maupun kelayakan produk yang akan diberikan /


didistribusikan kepada konsumen, baik melalui berbagai macam bentuk menetapkan standar-
standar industrial dan komersial dunia atau seringdi sebut ISO ( International Organization
for Standardization

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9186790/Competing_In_Global_Marketplace_Bersaing_Di_Pasar_Global
_
http://antoghdoank.mhs.narotama.ac.id/2014/06/14/manajemen-strategi-perusahaan/unilever
http://swa.co.id/business-strategy/management/empat-strategi-business-excellence-unilever
https://siskarachman.wordpress.com/category/persaingan-bisnis-internasional-dan-nasional
http://id.wikipedia.org/wiki/Unileverl

21

Anda mungkin juga menyukai