Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JUDUL :
Oleh :
YOGYAKARTA
2017
USULAN TUGAS AKHIR
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui/Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Geologi
Winarti, ST, MT
NIK. 19730134
JUDUL : GEOLOGI DAERAH KAWITAN DAN SEKITARNYA,
koordinat 108º 15’ 00’’ – 108 º 18’ 30’’ BT dan 7 º 30’ 15’’ – 7 º 35’ 15’’ LS.
dengan menggunakan kendaraan roda dua atau kendaraan roda empat dengan
jarak tempuh lebih kurang ± 230 km selama ± 8 jam. Untuk sampai ke daerah
(survey awal dan “recognize”, observasi, perijinan tempat tinggal dan persiapan
laporan dan Presentasi hasil laporan. Gambar 1 menunjukkan diagram alir dari
GEOLOGI REGIONAL
Barat pada masa Kenozoikum telah mengalami beberapa kali tektonik. Tktonik
pertama terjadi pada akhir Paleogen, kemudian yang kedua pada kala Pilo-
daerah penelitian.
dan pola struktur sesar terhadap Pulau Jawa berdasarkan data geologi permukaan
dan gravitasi.Supriatna (1992), mengatakan bahwa struktur geologi utama yang
ada di daerah Karangnunggal dan sekitarnya adalah sesar normal dan lipatan.
Lipatan yang terdapat di daerah lembar ini mempunyai arah sumbu Barat-
Timur dan Utara-Selatan. Dibagian timur meskipun tak begitu jelas nampaknya
sumbu siklin menerus ke lembar Pengandaran, dengan arah Barat-Timur. Hal ini
Dibagian lembar, sumbu lipatan tersebut berbelok kearah utara san timur laut,
diperkirakan ebagai lipatan orde II dari lipatan utama. Sedang lipatan yang
: Daerah penelitian
Gambar 1.1. Peta Fisiografi daerah Jawa Barat (Van Bemmelen, 1949)
2. Stratigrafi : Zona Pegunungan Selatan Jawa Barat merupakan bagian
barat dari Zona Pegunungan Selatan yang membentang dari Jawa Barat sampai
stratigrafi secara regional dan hasil yang diperoleh menunjukkan adanya kesamaan
dan perbedaan. Adapun urut-urutan formasi dari tua ke muda adalah sebagai
berikut :
breksi dasit, dasit massif, tuf dasit, tuf abu, batupasir tufan, breksi (andesit-
basalt), aliran lava, napal dan lensa marmer (gamping kristalin). Formasi
tersingkap, sedang yang dianggap paling bawah diwakili oleh lava dan breksi
bersusunan andesit dan basalt, ketebalan formasi ini diperkirakan ± 900 meter
Formasi kalipucang menindih Formasi Jampang secara selaras dan tertindih oleh
Formasi Bentang dan Formasi Halang secara tidak selaras. Sementara itu
batugamping, napal, batu lempung dan tuf. Fosil foraminifera yang dijumpai
dalam napal dan batugamping adalah Globocassidulina sp, Amphistegina sp.,
dan Ellisor dan Gyordina sp. Kumpulan fosil tersebut menunjukkan umur
Miosen Tengah dengan lingkungan pengendapan laut dangkal dan agak terbuka.
dengan Formasi Kalipucang serta tertindih tidak selaras Formasi Bentang. Tebal
Tuf Napalan Formasi Pamutuan terdiri dari tuf napalan berselingan dengan
dangkal dan terbuka (Simanjuntak, 1981. Tebal satuan diperkirakan antara 200
meter sampai 500 meter dan mempunyai hubungan menjemari dengan Anggota
ketebalan 500 meter. Anggota batugamping ini menjemari dengan Anggota Tuf
plantonik formasi ini menunjukan umur Miosen Akhir bagian awal. Tebal satuan
berdsarkan penampang geologi tidak lebih dari 800 meter. Sebarannya terutama
7. Batuan Gunungapi Muda litologinya terdiri dari breksi gunungapi, lava dan
tufa. Umur satuan batuan ini dikorelasikan dengan batuan yang sama dilembar
menyebut satuan batuan ini sebagai Formasi Andesit Muda. Selain satuan-satuan
lembar.
8. Endapan Sungai dan Pantai. Endapan termuda di daerah ini terdiri dari
endapan sungai dan pantai yang terjadi akibat proses pengikisan dan
Tabel 1.1. Kolom stratigrafi regional daerah Karangnunggal (Datun dkk., 1996)
Stratigrafi : secara umum stratigrafi daerah penelitian menunjukan urutan
stratigrafi dari tua ke muda adalah Formasi Jampang (Tomm) berumur Miosen
awal menerus dengan Formasi Pamutuan (Tmpa) dan menjemari dengan Anggota
Batugamping Formasi Pamutuan (Tmpl) yang berumur Miosen tengah setelah itu
tidak selaras dengan Formasi Bentang (Tmb) yang berumur Miosen Akhir sampai
Pliosen awal.
PENELITI TERDAHULU :
Lembar Karangnunggal.
LAMPIRAN :