Anda di halaman 1dari 3

II.

TERAPI KELUARGA

A Konsep Terapi Keluarga

Dampak negatif dari perawatan di rumah sakit,, mendorong dicanangkannya pela-yanan kesehatan jiwa
masyarakat yaitu mempertahankan klien sedapat mungkin dimasyarakat. Hal ini mungkin dilakukan
melalui integrasi kesehatan jiwa masyarakat di Puskesmas. Dengan demikian maka rentang asuhan
keperawatan adalah dari pelayanan di masyarakat sampai pelayanan di rumah sakit dan sebaliknya.
Dengankata lain pelayanan berfluktuasi di sepanjang rentang sehat-sakit. Keluarga merupakan sistem
pendukung utama yang memberi perawatan langsung pada setiap keadaan (sehat-sakit) klien.
Umumnya, keluarga meminta bantuan tenaga kesehatan jika mereka tidak sanggup lagi merawatnya.
Oleh karena itu asuhan keperawatan yang berfokus pada keluarga bukan hanya memulihkan keadaan
klien tetapi bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan keluarga tersebut. secara terus menerus pada setiap keadaan klien yang mungkin

Perawat membantu keluarga agar dapat/mampu melakukan lima tugas kesehatan:

1. Mengenal masalah kesehatan.

2. Membuat keputusan tindakan kesehatan.

3. Memberi perawatan pada anggota yang senat

4. Menciptakan lingkungan keluarga yang sehat.

5. Menggunakan sumber yang ada dalam masyarakat. (Bailon dan Maglaya, 1978)

1. Tujuan Terapi Keluarga

Pentingnya perawatan di lingkungan keluarga dapat dipandang dari berbagai segi yaitu: Keluarga
merupakan suatu konteks dimana individu memulai hubungan interpersonal. Keluarga mempengaruhi
nilai, kepercayaan, sikap, dan perilaku klien (Clemen dan Buchaman, 1982: 171). Sedangkan Spradey
(1985) mengemukakan bahwa keluarga mempunyai fungsi dasar seperti memberi kasih sayang, rasa
aman, rasa dimiliki, dan menyiapkan peran dewasa individu di masyarakat. Jika keluarga dipandang
sebagai suatu sistem, maka gangguan jiwa pada satu anggota keluarga akan mengganggu semua sistem
atau keadaan keluarga. Hal ini merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa pada
anggota keluarga. Dari kedua pernyataan di atas, dapat disimpulkan betapa pentingnya peran keluarga
pada peristiwa terjadinya gangguan jiwa dan proses penyesuaian kembali setelah selesai program
perawatan. Oleh karena itu keterlibatan keluarga dalam perawatan sangat menguntungkan proses
pemulihan klien.

2. Model Terapi Keluarga


Pada saat sekarang ini kegiatan terapi keluarga telah dikembangkan beberapa pendekatan berupa
model-model terapi keluarga, di antaranya:

a. Teori Konsep Bowen

1) Pembeda diri: menentukan bagaimana hubungan emosional dibentuk dan bagaimana


perkembangannya dari tiap individu. Misalnya: Menggali siapa saya? Apa peran saya? Hal apa yang
membedakan saya dengan anggota keluarga lainnya? (umur, tugas, tanggung jawab, kebutuhan) dalam
keluarga.

2) Triangle dibentuk dari beberapa sistem emosi dan respon emosional automatik dalam keluarga yang
digunakan untuk mengatur dan meredam kecemasan dalam berhubungan. Menggali bagaimana peran
segi tiga: Ayah, lbu dan Anak agar dapat mencapai keseimbangan dan rasa aman dalam keluarga.

3) Dinamik (bergerak): proses perpindahan beberapa generasi suatu keluarga. Isu dan masalah dapat
berubah dari satu generasi ke generasi lain begitu pula pola dari hubungan. Menggali apa masalah
dominan generasi kakek, apa masalah dominan generasi ayah ibu, apa masalah dominan anak-anak
sekarang, apa potensi masalah generasi berikutnya? Misalnya penyebab kecemasan keluarga adalah
adanya masalah warisan yang belum selesai pada generasi kakek. Masalah yang belum selesai pada
generasi ayah ibu adalah adanya pernikahan yang melanggar adat atau tabu. Masalah dominan pada
generasi anak adalah masalah narkoba.

4) Posisi sibling adalah seorang anggota keluarga ada perhatian pada sibling lainnya.

Peran perawat menggali adakah dalam keluarga tersebut suasana pilih kasih yang dirasakan oleh anak
tertentu? Adakah seseorang yang merasa mendapat perhatian lebih atau sangat kurang dibanding anak
lainnya? Misalnya sistem keluarga menjadi terganggu setelah perhatian ibunya tercurah pada anak yang
baru lahir sehingga terjadi pergeseran peran sebelumnya dan terganggunya seluruh sistem keluarga.

Sistem emosi nuclear family berarti pengkajian diarahkan pada pola dari interaksi keluarga yang meliputi
ayah, ibu, dan anak tanpa ada pihak keluarga lain. Sehingga bentuk perhatian, kasih sayang, komunikasi
lebih terfokus pada keluarga inti. Perawat mencoba menganalisa siapa sebenarnya keluarga inti dan
mencoba mengesampingkan anggota keluarga lain yang bukan keluarga inti.

(a) Emosional dihambat: antara keluarga inti mencoba untuk berlatih menahan amarah, merubahnya
menjadi ungkapan kasih sayang dan saling perhatian. Perawat mencoba memusatkan pada upaya agar
keluarga tidak bersifat emosional tetapi memecahkan konflik dengan cara hangat dan intim.

(b) Proses proyeksi keluarga: menggambarkan suatu kecemasan tentang isu yang ditransfer melalui
suatu generasi. Fokus telaahan dimana masalah yang belum tuntas pada suatu generasi mungkin
diwariskan pada generasi berikutnya. Masalah yang diwariskan dari generasi sebelumnya coba dianalisa
oleh keluarga inti serta dampaknya pada keluarga inti dengan difasilitasi perawat.
3. Terapi Struktur Keluarga

a. Model terapi ini pada mulanya dikembangkan oleh Minuchin. Konsep keluarga sebagai suatu sistem
sosiokultural terbuka digambarkan sebagai sarana dalam memenuhi kebutuhan adaptasi. Fungsi keluarga
berkurang apabila kebutuhan individu dan anggota keluarga lain dijumpai maladaptif dan tidak bisa
saling menyesuaikan. Misalnya penyesuaian pola makan dari latar belakang suami, istri, keponakan, bibi
atau anggota keluarga lain yang berbeda, penyesuaian kondisi lingkungan dari background yang berbeda,
penyesuaian komunikasi dari pola asuh sebelumnya yang berbeda.

b. Fokus dari terapi struktur ini adalah perubahan adaptasi dari maladaptif menjadi adaptif atau
perubahan pola untuk memudahkan perkembangan. Untuk usaha terapi meliputi hubungan keluarga,
evaluasi struktur dasar keluarga. Kemampuan dan upya seluruh anggorta keluarga untuk saling
menerima perbedaan dan saling memahami karakter.

4. Strategi Terapi Keluarga

Nama Jay Harley erat hubungannya dengan model ini. Dasar dari ajaran teori komunikasi adalah sebagai
berikut: semua tingkah laku adalah komunikasi. Terapi ini dapat dilakukan oleh klien maupun anggota
keluarga lainnya. Gambaran terperinci dari problem dan penentuan tujuan keluarga dalam pengobatan
merupakan langkah pertama dalam terapi.

Anda mungkin juga menyukai