990 2968 1 PB PDF
990 2968 1 PB PDF
ABSTRAK
Daun sansakng (P. cauliflora Diels) telah dimanfaatkan sejak lama sebagai penyedap rasa dan
pengempuk daging oleh masyarakat pedalaman Kalimantan Barat karena mengandung enzim protease.
Salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi enzim protease adalah temperatur. Dalam penelitian
ini dilakukan penentuan temperatur optimum reaksi enzimatis protease dari daun sansakng. Temperatur
divariasi dari 30, 40, 50 dan 60oC. Aktivitas unit enzim ditentukan dengan substrat kasein menggunakan
spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas ekstrak kasar mencapai optimum pada
temperatur 50oC yaitu sebesar 1,1170 U/mL.
31
JKK, tahun 2012, volume 1 (1), halaman 45-48 ISSN 2303-1077
disaring. Endapan dibuang, filtrat ditambahkan Indonesia Pusat Penelitian BIOLOGI Bogor
ammonium sulfat pada tingkat kejenuhan 50% Bidang Botani diketahui bahwa daun sansakng
dan distirer pada temperatur 4oC selama 20 yang digunakan merupakan spesies:
menit sampai tercampur rata. Sampel lalu Pycnarrhena cauliflora Diels dari keluarga
disentrifus pada temperatur 4oC dengan Menispermaceae (Ardiningsih dan Risa, 2010).
kecepatan 4000 rpm selama 15 menit. Endapan
yang terbentuk setelah sentrifugasi, dilarutkan
dalam 0,5 mL larutan 0,05 M buffer fosfat pH 7,0
dan digunakan sebagai ekstrak kasar enzim
protease daun sansakng.
32
JKK, tahun 2012, volume 1 (1), halaman 45-48 ISSN 2303-1077
33
JKK, tahun 2012, volume 1 (1), halaman 45-48 ISSN 2303-1077
substrat, sehingga produk yang terbentuk Kosim, M., Surya, R.P., 2010, Pengaruh Suhu
semakin banyak. Pada temperatur optimum, pada Protease dari Bacillus subtilis,
tumbukan antara enzim dan substrat sangat Fakultas MIPA ITS, Surabaya.
efektif, sehingga pembentukan kompleks enzim- Kumanaung, M., dan Vanda, K., 2011, Aktivasi
substrat makin mudah dan produk yang Enzim Bromelin dari Ekstrak Kulit Nenas
terbentuk meningkat. Peningkatan temperatur (Ananas comosus), Jurnal Ilmiah Sains,
mengakibatkan enzim mengalami denaturasi Vol. 11, No. 2: 198-201
dan substrat mengalami perubahan konformasi Mahajan, R. T. dan Shamnkant, B.B., 2010,
sehingga sisi aktif substrat tidak dapat lagi atau Biological aspects of proteolytic enzymes: A
mengalami hambatan dalam memasuki sisi aktif Review, India J. Pharm., research, 3(9),
enzim dan menyebabkan turunnya aktivitas 2048-2068.
enzim (Kosim & Surya, 2010). Mehrnous et al., 2011, Optimization of the
Conditions for Extraction of Serine
SIMPULAN Protease from Kesinai Plant (Streblus
asper) Leaves Using Response Surface
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat Methodology, J. Mol., 2011, 16: 9245-9260.
disimpulkan bahwa ekstrak kasar enzim Moon, S.H. and S.J., Parulekar, 1993, Some
protease daun sansakng mencapai aktivitas observation on protease producing in
optimum pada temperatur 50oC yakni sebesar continuous suspention cultures of Bacillus
1,1170 U/mL. firmus. Biotechnology and Bioengineering
41, 43-45.
DAFTAR PUSTAKA Muchtadi, D., S.R Palupi dan M. Astawan, 1992,
Al-Sayed Al-Tanboly, 2003, Production of Plant Enzim dalam Industri Pangan, PAU Pangan
Proteinase from Jack Fruit (Artocarpus dan Gizi IPB, Bogor.
integrifolis) as a Source of Dairy Enzyme I. Mutiah, D., 2005, Ultrafiltrasi, Presipitasi
Isolation, Partial Purification and Some Bertingkat dan Kromatografi Penukar Ion
Properties, J. Bio. Sci., 6(16): 1435-1441. sebagai Tahapan Pemurnian Enzim
Ardiningsih, P., dan Risa, N., 2010, Eksplorasi Protease Bacillus megaterium MS-961,
Daun Sangsakng sebagai Enhancer Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Flavour Alamiah, Laporan Penelitian. Pertanian Bogor. (Skripsi).
Fakultas Matematika dan Ilmu Rachmadani, D., 2007, Mempelajari Pemurnian
Pengetahuan Alam, Pontianak. Enzim Kitosanase Termostabil dari Isolat
Astuti, W., 2008, Suhu Optimum Protease dari Bacillus licheniformis MB-2 asal Tompaso,
Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc), J. Manado, Sulawesi Utara, Fakultas
Kimia Mulawarman, Vol. 5 No. 2, ISSN: Teknologi Pertanian Institut Pertanian
1693-5616. Bogor. (Skripsi).
Baehaki, A., dkk., 2008, Purifikasi dan Wijaya, S.K.S. 2002. Isolasi Kitinase dari
karakterisasi protease dari bakteri patogen Scleroderma columnare dan Trichoderma
Pseudomonas aeruginosa, Jurnal Teknologi harzianum (Isolation of Chitinase From
dan Industri Pangan, Vol. XIX No. 1: 80-87 Scleroderma columnare and Trichoderma
Enggel, J.; Meriandini, A. dan Natalia, L., 2004. harzianum). J. Ilmu Dasar, 3 (1): 30-35.
Karakterisasi Protease Ekstraseluler Witono, Y., dkk., 2006, Pemurnian Parsial
Clostridiun bifermentans R14-1-b. J. Enzim Protease dari Getah Tanaman Biduri
Mikrobiologi Indonesia, 9 (1): 9–12. (Calotropis gigantae) Menggunakan
El-Sayed, S.T., 2001, Purification and Ammonium Sulphat, Jurnal Teknologi
Characterization of Rhapanin, A Neutral Pertanian, Vol. 7 No. 1: 20-26.
Protease, from Raphanus sativus Leaves, Whitaker, J.,R., 1994, Principle of Enzymology
J. Bio. Sci., 4(5): 564-568. for The Food Science, Second Edition. New
El-Tanboly, E., 2001, The B-galactosidase York: Marcel Decker
System of a Novel Plant from Durian Seeds Wuryanti, 2004, Isolasi dan Penentuan Aktivasi
(Durio zibethinus). I, Isolation and Partial Spesifik Enzim Bromelin dari Buah Nanas
Characterization Pak. J. Bio. Sci., 12: 1531- (Ananas comosus L.,), Artikel: JKSA, Vol.
1534. VII No. 3: 83-87
Gaur, S. and Wadhwa, N., 2008, Alkaline Yuningsih, S., 2006, Isolasi dan Pencirian
protease from senesced leaves of invasive Protease dari Bakteri Isolat Natto, Fakultas
weed Lantana camara, African Journal of MIPA Institut Pertanian Bogor, (Skripsi).
Biotechnology, 7 (24): 4602-4608.
34