Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DI
PLTD Aneuk Laot PT PLN (PERSERO) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sabang
(01 Agustus 2019 – 31 Agustus 2019)
Disusun oleh :
Zaki Sirat
NIM: 1721401027
Diketahui oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke Hadhirat Allah SWT, yang telah memberikan Hidayah dan
Kekuatan sehingga dengan Izinya penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang di
PLTD Aneuk laot Sabang yang dilaksanakan mulai 01 Agustus sampai 31 Agustus
2019. Selanjutnya Shalawat beriring salam marilah kita sanjung sajikan kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat sekalian yang telah
membimbing ummat manusia dari jalan kesesatan ke alam kebenaran yang saat ini
sedang kita rasakan bersama.
Dalam kesempatan ini penulis mengambil judul laporan Perawatan mesin
caterpillar 3512 unit 2 di PLTD Aneuk Laot Sabang yang ditulis dalam rangka
melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan pendidikan
diploma III pada jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Selama pelaksanaan Kerja Praktek penulis banyak mendapatkan pengetahuan
dan wawasan baru yang sangat berharga. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih setulus-tulusnya kepada keluarga yang telah memberikan doa dan
dukungan kepada penulis selama ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada:
ii
8. Semua teman-teman seperjuangan di Jurusan Teknik Mesin, yang banyak
memberi dukungan moril kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan
Kerja Praktek ini, oleh Karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga
Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
untuk referensi ataupun untuk melakukan Kerja Praktek selanjutnya.
ZAKI SIRAT
NIM. 1721401027
iii
DAFTAR ISI
iv
2.2 Mesin Diesel 4 langkah ............................................................................................. 10
2.2.1 Langkah pengisian (hisap) ...................................................................................... 10
2.2.2 langkah kompresi ............................................................................................ 11
2.2.3 Langkah Usaha ................................................................................................ 11
2.2.4 Langkah Pembuangan ...................................................................................... 12
v
4.4 Sistem pendingin ...................................................................................................... 22
4.4.1 pemeriksaan sistem pendingin ....................................................................... 22
4.4.2 Bagian bagian sistem pendingin ..................................................................... 23
4.4.3 Perawatan sistem pendingin ........................................................................... 26
4.4.4 Sebab sebab utama kerusakan sistem pendingin ........................................... 26
4.5 Sistem bahan bakar .................................................................................................. 26
4.4.1 bagian bagian sistem bahan bakar ................................................................. 26
4.5.2 SEBAB SEBAB KERUSAKAN SISTEM PEMBAKARAN DIESEL ............................. 30
a. Filter bahan bakar tersumbat .................................................................................... 30
b. Injektor mesin diesel tersumbat ............................................................................. 31
c. Kerusakan 4 siklus mekanisme mesin ..................................................................... 31
BAB V PENUTUP ...................................................................................................................... 32
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 32
B. Saran ....................................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 33
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Letak PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sabang........4
Gambar 1. 1 Logo PT. PLN (Persero)..........................................................................4
Gambar : 1.3 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan
Sabang.......................................................................................................................................7
Gambar 2.1 langkah hisap...........................................................................................11
Gambar 2.2 Langkah Kompresi..................................................................................11
Gambar 2.3 Langkah Usaha........................................................................................11
Gambar 2.4 Langkah Pembuangan.............................................................................12
Gambar 2.5 Diagram P-V............................................................................................12
Gambar 2.6 Mesin caterpillar 3512 unit 2...................................................................14
Gambar 3.1 PLTD Aneuk laot Sabang........................................................................15
Gambar 4.1 Mesin caterpillar 3512 unit 2...................................................................17
Gambar 4.2 Pemeriksaan mesin perjam......................................................................18
Gambar 4.3 Stick oli pada mesin caterpillar 3512 unit 2............................................21
Gambar 4.4 Pemeriksaan stick oli...............................................................................21
Gambar 4.5 tutup kap pengisian oli.............................................................................21
Gambar 4.6 Cover filter oli.........................................................................................22
Gambar 4.7 Radiator dan kipas pendingin..................................................................23
Gambar 4.8 Siklus sistem pendingin...........................................................................25
Gambar 4.9 fuel tank caterpillar 3512 unit 2...............................................................27
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun tujuan umum dari kegiatan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Menyelesaikan salah satu mata kuliah dalam kurikulum pendidikan Jurusan
Teknik Mesin di Politeknik Negeri Lhokseumawe.
2. Mengaplikasikan serta membandingkan ilmu-ilmu yang pernah dipelajari
selama di bangku kuliah di dalam pekerjaan yang sebenarnya.
1
3. Menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai dunia kerja yang
sesungguhya sehingga dapat dijadikan bekal saat bekerja nantinya.
4. Membangun serta mempererat hubungan silaturrahmi dengan pihak
perusahaan.
2
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kesempatan ini dimanfaatkan bangsa
Indonesia untuk mengambil alih perusahaan listrik yang dikuasai Jepang.
Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan
Irian Jaya dari jajahan Belanda, maka dikeluarkan UU No. 28 tahun 1958 tentang
Nasionalisme Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda maka dengan Undang-
undang tersebut seluruh perusahaan listrik Belanda di ambil alih Indonesia.
Pada tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal Hari Listrik Nasional
(HARLISNAS) berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga No. 20
tahun 1960. Mengingat pentingnya semangat akan nilai-nilai hari listrik, maka
berdasarkan keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1134.k/43.pe/1992
tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.
1.3.2 Sejarah Ringkas PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP)
Sabang
Berawal dari cikal bakal pembangunan proyek kelistrikan Sabang dibangun
atas prakarsa ADMINISTRATOR DPBDPBS diserahka kepada PLN. pada tanggal
13-2-1984 SABANG. 15-2-1984 ADMINISTRATOR daerah perdagangan bebas
dengan pelabuhan bebas sabang.
Sistem pelistrikan tenaga Diesel sabang di bina atas inisiatip administrator
daerah perdagangan bebas dengan pelabuhan bebas sabang, ir.IBRAHIM
ABDULLAH MA. Mulai dikerjakan tanggal 26 JULY 1969 sampai selesai pada
tanggal 31 DESEMBER 1979 yang dilaksanakan oleh PT.INDONESIAN MARINE
CORPORATION diresmikan pengunaan nya untuk umum pada tanggal 1 JANUARY
1980.
1.3.3 Lokasi dan Area PLTD Aneuk laot PT. PLN (Persero) Unit Layanan
Pelanggan (ULP) Sabang
Lokasi PLTD Aneuk laot PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP)
Sabang terletak di wilayah zona pariwisata kota Sabang dengan beralamat Jl. Cut
Nyak Dien, Aneuk Laot, Sukakarya, Kota Sabang, Aceh 24416.
3
Gambar 1.2 Letak PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sabang
4
bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan
masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-
nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga
bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan,
penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para
insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi
pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan
(sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan
keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan
layanan terbaik bagi para pelanggannya.
Visi dan Misi Unit Layanan Pelanggan Sabang, PLTD Aneuk laot Unit
Layanan Pelanggan Sabang, Pembangkit di pulau weh Sabang adalah sebagai berikut:
5
a. Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul
dan terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
b. Misi
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
c. Moto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
d. Tujuan
1. Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus menerus dalam
penggunaan sumber daya perusahaan.
2. Meningkatkan pertumbuhan secara berkesinambungan dengan bertumpu
pada usaha penyediaan tenaga listrik dan sarana penunjang yang
berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan.
3. Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari
berbagai sumber yang saling menguntungkan.
4. Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta mencapai
standar kelas dunia dalam hal keamanan, kehandalan, efisiensi, maupun
kelestarian lingkungan.
5. Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat diatas saling
menghargai antar karyawan dan mitra serta mendorong terus kekokohan
integritas pribadi dan profesionalisme.
6
1.3.6 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Sabang.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian dan
serta posisi yang ada pada suatu perusahaan dalam menjalankan suatu kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan di inginkan. Adapun
gambarnya dapat di lihat pada gambar Struktur Organisasi dibawah ini.
MANAGER
AHMAD FAUZI
TOMI DALIANI
RIZKI IKRAMULLAH
ARINUS
M.FAUZAN
OP.KIT
- SURBAINI - M. RAJAB
- AFZAR - MUYASIR
- RIDHA FADILLAH - MAULIZAR
- FAISAL - SURYADI
- BAIHAQQI - MUHAMMADAN
HAR.KIT - M. HAFIZ - LEO CHANDRA
- ARIFIN
- YUNARDI
- SURIADI
Gambar : 1.3 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Sabang
7
1.3.7 Dampak Lingkungan
Untuk menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan, dilakukan
pengendalian dan pemantauan secara terus menerus agar rmemenuhi persyaratan
yang ditentukan oleh Pemerintah dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 02/MENLH/1988 tanggal 19-01-1988 tentang Nilai Ambang Batas
No.13/MENLH/3/1995 tanggal 07-03-1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
Bergerak Untuk itu PLTD Rayon sabang dilengkapi peralatan antara lain:
Cerobong asap setinggi 120 cm, agar kandungan debu dangan sisa pembakaran
sampai ground level masih dibawah ambang batas.
8
4 langkah untuk selamat agar tidak terjadi kecelakaan kerja, pencemaran,
kebakaran, kehilangan produksi, dan kerusakan alat kerja.
- Apakah ada situasi/ kondisi yang membahayakan.
- Apakah ada peralatan/ perlengkapan yang membahay akan.
- Apakah ada orang yang melakukan sesuatu yang membahayakan.
- Apakah ada yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki.
9
BAB II
TEORI DASAR
Mesin diesel 4 langkah ialah: - Mesin diesel dimana setiap satu kali proses usaha
terjadi 4 (empat) kali langkah piston atau 2 kali
putaran poros engkol
Mesin diesel 2 langkah ialah : - Mesin diesel dimana setiap satu kali proses usaha
terjadi 2 (dua) kali langkah piston atau satu kali
putaran poros engkol
10
Gambar 2.1 langkah hisap
11
2.2.4 Langkah Pembuangan
2.3 Diagram P – V
Siklus adalah suatu proses yang
terjadi berulang - ulang secara kontinyu dan
setiap proses tersebut merubah kondisi gas
didalam ruang bakar.
Siklus dari suatu mesin diesel terdiri
dari 4 (empat) tahapan yaitu ; pengisian,
kompresi, usaha dan pembuangan.
Gambar 2.5 Diagram P-V
Piston bergerak dati TMA ke TMB oleh perputaran poros engkol dan secara
praktis katup masuk terbuka sebelum mulai langkah hisap.
Volume didalam silinder akan bertambah, tekanan turun lebih kecil dari
tekanan udara luar (vacuum) menyebabkan udara masuk kedalam silinder melalui
katup isap
12
bertambah. Pada akhir langkah kompresi mesin diesel tekanan dalam silinder 30 bar
dan temperature 550 C.
Beberapa saat sebelum akhir langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan
kedalam silinder, maka akan terjadi atomisasi bahan bakar didalam silinder karena
semprotan bahan bakar yang sangat cepat.
Campuran terbentuk karena atomisasi atau uap bahan bakar dan udara panas
akan dapat mengawali pembakaran. Pada waktu piston hampir mencapai TMA,
campuran bahan bakar/udara didalam silinder akan terbakar dengan cepat.
13
2.5 Spesifikasi Mesin Caterpillar 3512 unit 2
Berikut adalah spesifikasi mesin Caterpillar 3512 unit2 yang di gunakan di
PLTD Aneuk laot Unit Layanan Pelanggan Sabang.
Merek :Caterpillar
Type :3512
Amphere :8,7 A
Cos hpi :0,8
Frekuensi Hz :50,2/50,0
Oil press :207 kPa
Voltage :400 V
No seri :2GN01389
Rpm :1500
Berat (weight) :6078 kg
Penuh (full load) :38,7 V / 3,04 A
Tanpa beban (at no load) :0,83 A
Tanggal (Date) :2003
14
BAB III
METODELOGI
3.1.1 Tempat
Tempat pengambilan data dilaksanakan di PLTD Aneuk laot PT PLN
(PERSERO) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sabang
3.1.2 Waktu
Waktu Peninjaun data dilakukan mulai tanggal 01 – 31 Agustus 2019 di PLTD
Aneuk laot PT PLN (PERSERO) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sabang
15
3.3 Menganalisa
Metode analisis data dalam penulisan laporan ini yaitu dengan cara observasi
lapangan, studi literature dan metode wawancara, dimana metode-metode yang
dilakukan sebagai berikut :
1. Observasi lapangan, yaitu suatu metode yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dengan meninjau langsung PLTD Aneuk laot Studi
perpustakaan, yaitu suatu metode pengambilan data dari buku referensi yang
menjadi suatu acuan dalam penulisan laporan ini.
2. Metode wawancara, yaitu melakukan diskusi dengan supervisor tentang
“Perawatan mesin caterpillar 3512 unit 2”
16
BAB IV
Perawatan mesin caterpillar 3512 unit 2
17
4.2 Jadwal Perawatan Mesin Caterpillar 3512 Unit 2
18
4.2.3 pemeriksaan setiap 250 jam kerja mesin (P3)
Pemerikasan mesin setia 250 jam kerja mesin biasanya lebih ke dalam
pemeliharaan atau pergantian beberapa part, sebagai berikut:
- Penggantian oli pelumas
- Penggantian filter oli
- Penggantian filter bahan bakar
- Pembersihan mesin
- Menanbah air accu batterai
- Menambah air radiator
4.2.4 Pemeriksaan setiap 2500 jam kerja mesin Top Overhaul (P4)
- Pemeriksaan nozzel
- Pemeriksaan katup katup
- Pemeriksaan sudut kemiringan katup
- Pemeriksaan kebengkokan katup
- Periksaan ketebalan katup
4.2.5 Pemeriksaan setiap 4000 jam kerja mesin Semi Overhaul (P5)
4.2.6 Pemeriksaan setiap 6000 jam kerja mesin Mayor Overhaul (P6)
19
- Pemeriksaan common rail
- Pemeriksaan bantalan duduk
- Pemeriksaan keseluruhan sistem
20
Gambar 4.3 Stick oli pada mesin caterpillar 3512 unit 2
21
B. Bagian sistem pelumas
Periksa kondisi sistem pelumasan seperti koneksi perpipaan, seal, filter,
sensor dan cover pada tutup mesin.
22
Gambar 4.7 Radiator dan kipas pendingin
Water pump: Water pump terdiri dari sebuah impeller dengan kipas-kipas
berbentuk kurva di dalam rumah water pump tersebut. Bila impeller berputar,
baling-baling kurva mengalirkan air keluar rumah water pump.
Oil cooler (pendingin oli): Dari saluran keluar water pump, cairan pendingin
mengalir ke oil cooler. Oil cooler terdiri dari satu set tabung dalam rumahnya.
Pada contoh ini cairan pendingin mengalir melalui tabung-tabung membuang
panas oli yang ada di sekeliling tabung. Oil cooler membuang panas dari oli
pelumas sehingga sifat-sifat dan konsentrasi oli tetap terpelihara.
After Cooler: Dari oil cooler, cairan pendingin mengalir ke engine block atau
ke after cooler untuk engine yang dilengkapi turbocharger. Beberapa engine
yang menggunakan turbocharger juga menggunakan jacket water pump
aftercooler sehingga cairan pendingin mengalir ke sana. After cooler
membuang panas dari udara yang masuk. Pada jacket water after cooler
sistem pendingin membuang panas dari udara. Konstruksi aftercooler seperti
radiator dengan tabung-tabung dan sirip-sirip. Udara panas yang ditekan oleh
23
turbo melewati sirip-sirip dan memindahkan panas ke air pendingin di dalam
tabung.
Water Jacket: Dari aftercooler, air pendingin mengalir ke engine block dan di
sekitar cylinder liner. Membuang panas yang tidak berguna dari piston, ring
dan liner. Rongga-rongga tempat air tersebut disebut water jacket.
Cylinder head: Air pendingin bergerak dari lubang-ubang pada engine block
menuju cylinder head, mengambil panas dari valve seat dan valve guide.
Regulator housing/rumah regulator: Apabila air pendingin meninggalkan
cylinder head, air pendingin masuk ke thermostat atau regulator housing.
Pengatur suhu (temperature regulator) dipasang di dalam rumah regulator.
Pengatur suhu/temperatur regulator: Temperature regulator bekerja seperti
polisi jalan raya pada sistem pendingin. Regulator bekerja untuk menjaga
suhu kerja engine. Kadang-kadang regulator mengalirkan air pendingin
melalui radiator, kadang-kadang ke pipa bypass untuk kembali ke pompa air
(water pump). Bila engine dingin, regulator menutup. Air pendingin mengalir
kembali ke water pump, tidak melalui radiator, tetapi melalui pipa bypass. Ini
akan membantu mempercepat memanaskan engine. Bila engine mulai panas,
suhu air pendingin mulai naik sampai mencapai suhu pembukaan radiator.
Bila regulator membuka lebih lebar dan lebih banyak lagi air yang menuju
radiator.
Radiator: Bila regulator membuka, air pendingin mengalir melalui pipa-pipa
atau slang-slang ke bagian atas radiator yang telah mengambil panas engine.
Di dalam radiator situasinya dibalik. Air pendingin melepaskan panas ke
atmosfir. Di dalam radiator air pendingin mengalir dari atas ke bawah. Tabung
dan sirip-sirip bekerja sama membuang panas. Radiator umumnya dipasang
dimana udara paling banyak dan pembuangan panas paling baik. Tutup
radiator air di dalam radiator bertekanan. Tutup radiator akan menentukan
berapa besar tekanan sistem pendingin selama engine bekerja. Sistem
pendingin yang bertekanan membantu mencegah air radiator mendidih pada
tempat operasi yang lebih tinggi. Bila anda berada pada permukaan yang lebih
24
tinggi, titik didih akan turun. Bila sistem pendingin tidak bertekanan, maka air
pendingin cepat mendidih sehingga mempercepat kerusakan engine.
Fan ( Kipas ) Pemindahan panas melalui radiator adalah dengan bantuan
kipas-kipas menambah aliran udara melewati tabung dan sirip radiator. Ada 2
tipe kipas, hisap (suction) dan tiup (blower), kipas hisap (1) menarik udara
melalui radiator dan kipas tiup (2) menekan udara melalui radiator. Beberapa
engine menggunakan tali kipas untuk mengerakkan kipas, pompa air atau
komponen lainnya. Bila tali kipas terlalu kendor, kecepatan putar kipas turun,
Ini akan mengurangi aliran udara melewati radiator dan akan menurunkan
kemampuan sistem pendingin.
25
4.4.3 Perawatan sistem pendingin
a) Kekurangan air
b) Pipa radiator buntu
c) Pipa (karet) radiator kempes
d) Terdapat kotoran pada sirip sirip radiator
e) Thermostat rusak
f) Water pump rusak
g) Dan lain lain
Sistem bahan bakar dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menyimpan bahan bakar secara aman, menyalurkan bahan bakar ke mesin dan
mengkabutkan bahan bakar agar bercampur dengan udara.
26
panas. Dalam tanki bahan bakar mesin caterpillar 3512 unit 2 di PLTD Aneuk laot
dengan kapasitas mencapai 2500 liter.
Pompa bahan bakar elektrik adalah sebuah komponen yang berfungsi memompa
atau menyuplai solar dari tanki ke pompa tekanan tinggi pada mesin.
Baik diesel konvensional atau common rail sama-sama memiliki komponen ini,
tapi pada tipe modern fuel pump sudah bersifat elektrik dan posisinya
ditenggelamkan kedalam tanki. Dengan kata lain, pompa bekerja menggunakan motor
listrik dimana seluruh fuel pump akan tenggelam oleh solar didalam tanki. Sehingga
kalau anda mencari dimana letak pompanya, anda harus membuka bagian tanki.
Didalam satu set electric fuel pump ini, juga terdapat saringan kasar dan fuel lever
gauge.
saringan kasar berfungsi untuk menyaring kotoran berukuran besar dari solar.
fuel lever gauge berfungsi untuk mendeteksi volume solar didalam tanki
c) Filter solar
Fungsi filter saya rasa sudah jelas untuk membersihkan solar dari kotoran. Pada
filter solar diesel ada dua unit. Unit pertama terletak pada saluran input pompa solar,
27
unit ini disebut dengan saringan kasa. Fungsi saringan kasa adalah untuk mencegah
kotoran dengan diameter besar memasuki line injeksi. Sementara unit kedua, terletak
sebelum memasuki pompa injeksi. Unit ini biasa disebut saringan halus. Saringan
halus terbuat dari serat kain dengan lubang yang cukup kecil, fungsinya untuk
mencegah kotoran dengan partikel kecil dan memisahkan air dari aliran solar.
Berbeda dengan saringan kasa, saringan halus memiliki batas pemakaian. Biasanya
setiap 20 hingga 30 Km pemakaian harus diganti. Hal ini dikarenakan kotoran yang
tersaring akan mengendap pada permukaan element saringan.
d) Pompa Injeksi
Pompa injeksi memiliki beberapa fungsi antara lain ;
Memperbesar tekanan solar
Menekan aliran solar sesuai timming
Menahan tekanan solar yang sudah masuk ke injektor
Mengatur RPM mesin diesel
Secara umum ada dua jenis pompa injeksi yang digunakan, yaitu pompa injeksi
tipe inline dan tipe distributor. Keduanya sama-sama berfungsi menaikan tekanan
solar sesuai timming pengapian, perbedaannya terletak pada mekanisme
pengerjaannya.
Pada tipe inline, memiliki jumlah element pompa sesuai jumlah injektor. Teknik
penaikan tekanan dilakukan oleh plunger melalui camshaft yang diatur pada sudut
tertentu. Sementara pada tipe distributor, hanya memiliki satu element pompa yang
melayani seluruh injektor. Teknik penaikan tekanan dilakukan oleh poros yang
menekan plat nok agar bergerak maju. Sementara itu, pengaturan RPM dilalukan
dengan mengatur volume solar yang dinjeksikan kedalam ruang bakar melalui
mekanisme governoor.
28
e) Injektor
Injektor berfungsi mengeluarkan solar bertekanan tinggi dalam bentuk kabutan.
Perlu diketahui juga, kinerja injektor dipengaruhi oleh tekanan bahan bakar pada
pompa injeksi, karena semakin kuat tekanan injeksi maka semakin kuat pula solar
didalam injektor menekan niple jet.
Cara kerja injektor, yakni dengan meletakan sebuah jarum yang disebut niple
jet didalam nozzle yang memiliki diameter kecil. Jarum tersebut secara default
menutup lubang nozzle, dan diatas jarum sudah diletakan mekanisme pegas.
Sehingga lubang nozzle akan terbuka jika ada fluida yang menekan jarum.
Saat pompa injeksi menekan solar, otomatis niple jet terangkat dan solar
keluar dari lubang nozzle yang cukup kecil dengan tekanan tinggi sehingga bentuk
solar yang keluar seperti kabut yang memiliki partikel kecil tersebar.
f) Selang Solar
Pada sistem bahan bakar diesel ada dua macam selang, yakni selang karet yang
elastis dan selang besi dengan lekukan permanen. Selang elastis digunakan untuk
menyalurkan solar dari tanki ke pompa injeksi, sementara selang besi digunakan
sebagai penyalur solar bertekanan tinggi dari pompa injeksi ke injektor.
g) Return Feed
Komponen ini, berbentuk sama seperti selang solar elastis. Fungsinya untuk
mengalirkan lebihan solar dari injektor dan pompa injeksi kembali ke tanki bahan
bakar. Lebihan solar ini timbul karena solar yang diinjeksikan oleh pompa injeksi
tidak seluruhnya keluar melalui injektor. Ada sebagian solar yang keluar melalui
delivery valve return feed untuk kembali dikirimkan kedalam tanki solar.
h) Common rail
common rail adalah inovasi baru pada mesin berbahan bakar solar. Layaknya EFI
pada mesin bensin, sistem common rail juga menerapkan skema pengontrol
elektronik dalam menentukan jumlah solar yang dinjeksikan kedalam ruang
29
bakar.Hasilnya, pembakaran berlansung lebih efisien, hemat BBM dan lebih ramah
lingkungan.
i) Fuel rail
Fuel rail terletak setelah pompa tekanan tinggi. Fungsi fuel rail adalah untuk
mempertahankan bahan bakar dalam tekanan tinggi setelah dibangkitkan oleh pompa
tekanan tinggi.
Pompa ini juga tidak mempedulikan timing seperti pada diesel konvensional, karena
pompa ini hanyalah membangkitkan tekanan bahan bakar. Untuk masalah timing,
diatur oleh solenoid pada injector.
k) ECM
ECM adalah kependekan dari Engine Control module. Beberapa menyebutnya ECU
(Electronic Control Unit). Fungsinya sebagai processor utama pada mesin untuk
melakukan berbagai perhitungan khususnya menghitung jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan ke dalam mesin sesuai data sensor yang masuk.
Perlu diketahui bahwa salah satu penyebab mesin diesel pincang adalah karena
filter atau saringan bahan bakar yang tersumbat. Hal ini mengakibatkan suplai bahan
bakar berjalan tidak lancar. Jika dibiarkan, maka Anda akan kesulitan menyalakan
30
mesin diesel atau kalau pun menyala, putaran mesin berbahan bakar solar ini menjadi
tidak stabil. Oleh karena itu, segera bersihkan atau ganti filter bahan bakar tersebut.
Penyebab mesin diesel pincang atau mengeluarkan getaran yang cukup keras juga
bisa diakibatkan oleh injektor diesel yang mampet atau tersumbat. Kondisi ini
disebabkan oleh penggunaan bahan bakar solar berkualitas rendah ataupun mesin
diesel yang tidak dirawat dengan baik. Gejala pincang ini umumnya terjadi ketika
mesin diesel dinyalakan pertama kali.
Secara umum, terdapat empat siklus mekanisme pada mesin diesel. Dimulai dari
tahap isap, kompresi, usaha, dan buang. Apabila terjadi kerusakan pada salah satu
siklus, maka pembakaran mesin pun menjadi bermasalah. Penyebab mesin diesel
pincang ini juga akan mengakibatkan dinding silinder aus, ring piston, serta katup
yang tidak bisa tertutup rapat. Jika terjadi kerusakan mekanisme mesin ini, sebaiknya
segera di perbaiki.
Mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati. Dengan mengetahui apa saja
penyebab mesin diesel pincang, maka mulai saat ini kita bisa lebih berhati-hati dalam
merawat mesin tersebut. Selain bisa menyebabkan kerusakan mekanisme mesin, mesin
diesel yang pincang juga membuat munculnya asap pekat yang membumbung di udara
dan mengganggu pengguna jalan lainnya.
Jadi, sebisa mungkin selalu pilih bahan bakar solar yang berkualitas terbaik dan
sesuai dengan kebutuhan mesin diesel. Lebih lanjut, jangan lupa untuk membersihkan
filter bahan bakar dan karaburator secara berkala agar mesin diesel dapat lebih terawat
sempurna.
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah di lakukan pengamatan dilapangan dan analisa dilakukan dalam kerja
praktek di PLTD Aneuk laot dengan judul Perawatan mesin caterpillar 3512 unit 2
Di PLTD Aneuk laot PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sabang
maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem pemeliharaan yang dilakukan oleh Departemen mekanik adalah
Preventime Maintenance adalah pemeriksaan P1 perjam, pemeriksaan P2
harian, pemeriksaan P3 setiap 250 jam, pemeriksaan P4 setiap 2500 jam( Top
overhaul ), pemeriksaaan P5 setiap 4000 jam ( Semi overhaul ), pemeriksaan
P6 setiap 6000 jam ( Mayor overhaul ) kerja mesin.
2. Perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan sesuai dengan interval
maintenance dari data sheet manual book dan kondisi mesin di lapangan.
B. Saran
3. Kerja sama antara mekanik dengan operator harus tetap dipertahankan dan
lebih ditingkatkan.
4. Mohon untuk Departemen Mekanis, Mahasiswa yang praktek agar dapat
berinteraksi langsung dalam proses perawatan agar mahasiswa dapat lebih
mudah memahami baik dalam proses pengambilan data maupun dalam proses
pembelajaran.
5. Melakukan perawatan rutin agar mesin caterpillar 3512 unit 2 tersebut bekerja
pada performance dan efesiansi normal.
32
DAFTAR PUSTAKA
Frank L. Evans,Jr. Equipment Design Hand book for Refineries and Chemical
Plants, Gulf Publisthing Company, Texas,1979.
https://www.autoexpose.org/2017/03/komponen-common-rail.html
https://www.caroline-id.com/blog/mesin-mobil-diesel-anda-pincang-mungkin-ini-
penyebabnya/
33