A.

Tujuan dan Asumsi – Asumsi Metateoritis

Brown dan Levinson (1987), merupakan para sarjana sosiolinguistik yang mengamati
bahwa dalam interaksi sehari – hari kita kadang – kadang mengatakan secara langsungb apa yang
kita maksud, tetapi sering kali kita juga mengatakannya secara tidak langsung.

Brown dan Levinso juga mengamati bahwa ciri – ciri bahasa yang digunakan untuk
tujuan – tujuan ini terdapat dalam tiga bahasa yang berbeda.. mereka pikir bahwa pasti terdapat
prinsip – prinsip sosial yang yang menjelaskan mengapa orang didunia telah mengembangkan
ciri – ciri linguistic ini. Teori ini menggambarkan berbagai bentuk bahasa yang kita gunakan dan
kondisi – kondisi sosial berhubungan dengan penggunaan dan penafsiaran mengenai bentuk
bentuk bahasa ini.

Teori kesopansantunan merupakan model yang rasional. Teori ini mengarahkan perhatian
kita bagaiamana ciri – ciri bahasa ditafsirkan dalam konteks sosial dan menjelaskan mengapa
kita melihat pola – pola berulang tentang struktur bahasa, penggunaan dan kesimpulan. Teori ini
membuat prediksi – prediksi mengenai pola – pola dan penafsiran – penafsiran tentang
penggunaan bahasa (menyerupai pendekatan post positivistic), tetapi daripada menjelaskan
pembuatan pesan pesan individual, malah memfokuskan pada rancangan dan penafsiran pesan
dalam hubungannya dengan struktur sosial (menyerupai pendekatan – pendekatan interpretif).

B. Ciri – Ciri Utama Teori