Anda di halaman 1dari 10

AAJ 4 (3) (2015)

Accounting Analysis Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN


KONSERVATISME AKUNTANSI

Fani Risdiyani, Kusmuriyanto

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh mekanisme good corporate governance, leverage,
Diterima Juni 2015 pertumbuhan perusahaan dan financial distress terhadap konservatisme akuntansi. Populasi
Disetujui Juli 2015 penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-
Dipublikasikan Agustus 2013 yang melaporkan laporan keuangan yang lengkap dan dipublikasikan pada Indonesian Capital
2015 Market Directory berjumlah 136 perusahaan. Teknik pemilihan sampel dengan purposive sampling.
________________ Sampel yang masuk kriteria sebanyak 38 perusahaan dengan 92 unit analisis. Metode analisis data
Keywords: menggunakan analisis regresi berganda dengan alat bantu program SPSS 21 for windows. Hasil
Accounting Conservatism; pengujian secara parsial menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dan financial distress
Good Corporate Governance berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi, sedangkan leverage dan pertumbuhan
perusahaan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi. Sementara itu, kepemilikan
Mechanism; Leverage;
manajerial dan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hasil
Company Growth;
pengujian simultan menunjukkan bahwa seluruh variabel berpengaruh terhadap konservatisme
Financial Distress
akuntansi. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain terkait dengan mekanisme
____________________
good corporate governance untuk menghasilkan hasil yang lebih variatif.

Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this research is to determine the effect of good corporate governance mechanisms, leverage,
company growth and financial distress to accounting conservatism.The population of this research are all
manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2011-2013 who reported financial statements
completely which published in Indonesian Capital Market Directory. The sampling technique used in this
research is purposive sampling. There are 38 companies that qualified as sample with 92 unit of analyse. The
method of data analysis is multiple regression analysis, using SPSS 21 program for windows. The results show
that partially institusional ownership and financial distress have negative significant effect on accounting
conservatism, but leverage and company growth have positive effect on accounting conservatism. Meanwhile all
variables have significant effect on accounting conservatism. Next research should use another variable of good
corporate governance mechanisms for more variatif result.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765
Gedung C6 Lantai 2 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: fanirisdiyani36@gmail.com

1
Risdiyani & Kusmuriyanto/ Accounting Analysis Journal 4 (3) (2015)

PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan suatu disajikan perusahaan. Manipulasi laporan


bentuk pertanggungjawaban manajemen dalam keuangan tersebut dapat terjadi karena adanya
mengelola sumber daya perusahaan. Standar penyalahgunaan wewenang oleh manajer
Akuntansi Keuangan memberikan kebebasan perusahaan tentang metode akuntansi dan
bagi perusahan untuk memilih metode maupun kebijakan yang diambil oleh perusahaan. Kasus-
estimasi akuntansi yang digunakan dalam kasus manipulasi keuangan sudah banyak terjadi
penyusunan laporan keuangan. Laporan khususnya pada perusahaan manufaktur, karena
keuangan harus memenuhi tujuan, aturan serta perusahaan manufaktur memiliki jumlah yang
prinsip – prinsip akuntansi yang sesuai dengan lebih banyak dibandingkan dengan industri
standar yang berlaku umum agar dapat lainnya. Perusahaan manufaktur memiliki
menghasilkan laporan keuangan yang dapat kegiatan operasional yang kompleks sehingga
dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi kemungkinan adanya risiko manipulasi
setiap penggunanya. Salah satu konsep yang keuangan juga semakin besar, oleh karena itu
dianut dalam proses pelaporan keuangan adalah perusahaan perlu menyajikan laporan keuangan
konsep konservatisme. Definisi konservatisme yang berkualitas dan tidak menyesatkan
menurut FASB dalam Hellman (2007) adalah penggunanya.
reaksi kehati-hatian atas ketidakpastian untuk Penelitian tentang konservatisme
mencoba memastikan bahwa ketidakpastian akuntansi telah banyak dilakukan namun
tersebut dan risiko yang melekat dapat hasilnya masih belum konsisten. Konservatisme
dipertimbangkan secara memadai. Menurut dipengaruhi oleh beberapa faktor berdasarkan
Soewardjono (2008) Konservatisme adalah sikap penelitian terdahulu diantaranya kepemilikan
atau aliran mazhab dalam menghadapi manajerial, kepemilikan institusional,
ketidakpastian untuk mengambil tindakan atau kepemilikan publik, risiko litigasi, debt covenant,
keputusan atas dasar munculan (outcome) yang size, investment opportunity set, karakteristik dewan
terjelek dari ketidakpastian tersebut. komisaris dan tingkat kesulitan keuangan.
Banyaknya kasus kecurangan di Penelitian sebelumnya yang dilakukan
Indonesia secara tidak langsung oleh Limantauw (2010) yang menyatakan
mengindikasikan rendahnya tingkat bahwa struktur kepemilikan manajerial
konservatisme akuntansi yang diterapkan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi,
perusahaan dalam menyusun laporan hasil tersebut berbeda dengan penelitian yang
keuangannya (Wardhani, 2008). Contoh dilakukan oleh Wardhani (2008) yang
kecurangan tersebut adalah manipulasi laporan menyatakan bahwa struktur kepemilikan
keuangan yang dilakukan oleh PT.Kimia manajerial tidak berpengaruh terhadap
Farma yang telah melakukan manipulasi konservatisme akuntansi. Selanjutnya penelitian
laporan keuangan yaitu dengan adanya yang dilakukan oleh Ningsih (2013) menyatakan
penggelembungan laba bersih tahunan senilai bahwa tingkat kesulitan keuangan berpengaruh
Rp 32,668 miliar yaitu pada laporan keuangan terhadap konservatisme akuntansi sedangkan
yang seharusnya adalah Rp 99,594 miliar hasil penelitian Alhayati (2007) menyatakan
namun ditulis Rp 132 miliar. Laba bersih yang bahwa tingkat kesulitan keuangan tidak
overstate tersebut terjadi karena adanya berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
kesalahan penilaian persediaan barang jadi dan Begitu pula pada penelitian Widayati (2011)
kesalahan pencatatan penjualan (Bapepam, menyatakan bahwa growth tidak berpengaruh
2002). terhadap konservatisme akuntansi, sedangkan
Adanya manipulasi laporan keuangan penelitian yang dilakukan oleh Resti (2012)
tersebut dapat menurunkan kepercayaan menyatakan bahwa growth berpengaruh terhadap
pengguna terhadap laporan keuangan yang konservatisme akuntansi.

2
Risdiyani & Kusmuriyanto/ Accounting Analysis Journal 4 (3) (2015)

Teori keagenan menurut Jensen dan apabila inside directors dan manajemen
Meckling (1976) adalah sebuah kontrak antara menjalankan fungsi pengawasannya dengan
principal (pemilik/pemegang saham) dan agent baik, maka ia akan mensyaratkan informasi dari
(manajer/pengelola) yang mana baik pemilik pelaporan keuangan yang memiliki kualitas
dan pengelola sama-sama melakukan tinggi sehingga mereka akan menuntut
pemaksimuman kesejahteraan. Pemilihan penggunaan prinsip konservatisme yang lebih
penggunaan metode konservatisme oleh tinggi pula. Apabila kepemilikan saham oleh
perusahaan berkaitan dengan teori ini, karena pihak manajer lebih tinggi, maka perusahaan
manajer memilih metode konservatisme tidak cenderung akan menerapkan prinsip akuntansi
terlepas dari keinginan untuk mengoptimalkan yang konservatif. Hal ini terjadi karena
kinerjanya dalam perusahaan. Teori keagenan perusahaan tidak hanya berorientasi pada laba
digunakan dalam penelitian ini untuk yang besar, tetapi lebih mementingkan
menjelaskan penerapan konservatisme dalam keberlangsungan perusahaan.
perusahaan yang dapat dilihat dari laporan
keuangan perusahaan yang dapat menyebabkan H2: kepemilikan manajerial berpengaruh
adanya masalah keagenan antara manajer (agen) terhadap konservatisme akuntansi
dengan stakeholder (prinsipal). Keberadaan dewan komisaris dalam
Sesuai dengan teori keagenan, perusahaan dimaksudkan untuk mengurangi
kepemilikan saham oleh institusional akan adanya konflik kepentingan antara pemegng
meningkatkan peran pihak institusional dalam saham dan manajer. Menurut Watts (2003)
melakukan pengawasan terhadap kinerja konservatisme merupakan salah satu prinsip
manajer. Hal ini pernah diungkap oleh Ahmed akuntansi yang diperlukan untuk membantu
dan Duellman (2007) yang menyatakan bahwa dewan komisaris dalam mengurangi biaya
dengan adanya kepemilikan institusional yang keagenan dan meningkatkan kualitas informasi
tinggi maka pemegang saham institusional ini laporan keuangan sehingga pada akhirnya akan
dapat menggantikan atau memperkuat fungsi meningkatkan nilai perusahaan dan harga
monitoring dari dewan dalam perusahaan sahamnya. Dewan komisaris melakukan
Apabila investor institusional mempunyai pengawasan terhadap manajemen dalam
kepemilikan saham dalam jumlah lebih tinggi, mengelola perusahaan, sebagai pengawas dewan
maka mereka mempunyai hak untuk mengawasi komisaris menghendaki adanya laporan
perilaku dan kinerja manajemen. Investor keuangan yang akurat, andal dan dapat
institusional akan menekan pihak manajer untuk dipercaya. Penerapan konservatisme dapat
menerapkan akuntansi yang konservatif, agar menghindari perilaku oportunistik manajer
investasi yang mereka tanamkan di dalam sehingga dewan komisaris cenderung
perusahaan aman dan mempunyai tingkat return menginginkan penerapan prinsip akuntansi yang
yang tinggi. konservatif.

H1: kepemilikan institusional berpengaruh H3: proporsi komisaris independen


terhadap konservatisme akuntansi berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi
Jensen dan Meckling (1976) membentuk Teori keagenan menyatakan bahwa
suatu teori yang menyatakan bahwa antara manajer, pemegang saham dan kreditur
kepemilikan saham oleh manajemen akan mungkin terjadi konflik kepentingan ketika
menurunkan permasalahan agensi karena perusahaan menggunakan hutang sebagai salah
semakin banyak saham yang dimiliki oleh satu sumber pendanaannya. Konflik tersebut
manajemen maka semakin kuat motivasi mereka tercermin dari kebijakan dividen, kebijakan
untuk bekerja dalam meningkatkan nilai saham investasi serta penambahan utang baru (Juanda,
perusahaan. Hal ini pernah diungkap oleh 2007). Leverage menunjukkan seberapa besar aset
Wardhani (2008) yang menyatakan bahwa perusahaan dibiayai oleh hutang dan merupakan

3
Risdiyani & Kusmuriyanto/ Accounting Analysis Journal 4 (3) (2015)

indikasi tingkat keamanan dari para pemberi Salah satu konflik kepentingan yang
pinjaman. Perusahaan yang mempunyai hutang terjadi antara pemegang saham dan manajer
relatif tinggi, kreditor mempunyai hak lebih disebabkan karena adanya asimetri informasi,
besar untuk mengetahui dan mengawasi informasi tentang kesulitan keuangan yang
penyelenggaraan operasional perusahaan. Hak dialami oleh perusahaan dapat menyebabkan
yang lebih besar tersebut untuk mengurangi adanya konflik kepentingan. Lo (2005)
asimetri informasi di antara kreditor dengan menyatakan bahwa tingkat kesulitan keuangan
manajer perusahaan. Semakin tinggi tingkat yang semakin tinggi akan mendorong manajer
hutang atau leverage maka hal tesebut akan untuk menaikkan tingkat konservatisme
mempengaruhi perilaku manajer untuk akuntansi. Perusahaan yang mengalami
menerapkan akuntansi yang konservatif. kesulitan keuangan merupakan kondisi
perusahaan yang mengarah pada
H4: Leverage berpengaruh terhadap ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi
konservatisme akuntansi kewajiban pembayarannya dan apabila
Pertumbuhan yang dialami oleh perusahaan tidak mampu menyelesaikannya
perusahaan dapat memunculkan adanya akan mengarah pada kebangkrutan.Perusahaan
asimetri informasi antara pemegang saham dan yang mengalami kesulitan keuangan akan
manajer, karena umumnya pihak manajer menerapkan prinsip konservatisme, karena
memiliki informasi yang lebih besar perusahaan akan lebih berhati-hati dalam
dibandingkan dengan pemegang saham. memprediksi kondisi sekonomi yang akan
Pertumbuhan penjualan (sales growth) akan datang.
mempengaruhi konservatisme melalui ukuran
akrual dan nilai pasar (Ahmed dan Duellman, H6: financial distress perusahaan berpengaruh
2007). Konservatisme cenderung diterapkan terhadap konservatisme akuntansi
oleh perusahaan yang mengalami pertumbuhan, Berdasarkan uraian diatas, dapat
karena perusahaan akan terus melakukan upaya disimpulkan bahwa kepemilikan institusional,
untuk memperbesar perusahaan dimana hal kepemilikan manajerial, komisaris independen,
tersebut merupakan tantangan bagi manajer leverage, pertumbuhan perusahaan dan financial
untuk menyeimbangkan pendapatan dan distress berpengaruh terhadap konservatisme
penggunaan utang yang diperlukan perusahaan. akuntansi.
Semakin besar dana yang dibutuhkan
perusahaan menyebabkan manajer menerapkan H7: kepemilikan institusional, kepemilikan
prinsip konservatisme agar pembiayaan untuk manajerial, komisaris independen, leverage,
investasi dapat terpenuhi. pertumbuhan perusahaan dan financial distress
berpengaruh terhadap konservatisme
H5: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh akuntansi.
terhadap konservatisme akuntansi

4
Risdiyani & Kusmuriyanto/ Accounting Analysis Journal 4 (3) (2015)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang


berjumlah 136 perusahaan. Metode
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan pengambilan sampel menggunakan metode
Sampel purposive sampling dengan kriteria sebagai
Populasi dalam penelitian ini adalah berikut:
seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

Tabel 1. Prosedur Penentuan Sampel


Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013 136
Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tidak menggunakan (16)
mata uang Rupiah
Perusahaan yang mengalami kerugian (28)
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara (17)
berturut-turut 2011-2013
Perusahaan dengan nilai market to book ratio kurang dari 1 37
Perusahaan yang dijadikan sampel 38
Sumber: www.idx.co.id

Variabel Penelitian

Tabel 2. Definisi Operasional Variabel


Variabel Keterangan Pengukuran
Konservatisme Konservatisme akuntansi MTB =
Akuntansi (Y) menunjukkan reaksi kehati-
hatian perusahaan dalam
menghadapi ketidakpastian
ekonomi di masa yang akan
datang dengan lebih cepat
mengakui kerugian atau beban
daripada keuntungan atau
pendapatan
Kepemilikan kepemilikan institusional Kepemilikan Institusional =
Institusional (X1) mencerminkan saham yang
dimiliki pihak institusional dari
seluruh jumlah saham

5
Risdiyani & Kusmuriyanto/ Accounting Analysis Journal 4 (3) (2015)

perusahaan
Kepemilikan Kepemilikan manajerial Kepemilikan Manajerial =
Manajerial (X3) merupakan persentase jumlah
saham yang dimiliki pihak
perusahaan (direksi, komisaris,
karyawan)
Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen =
Independen merupakan anggota dewan
komisaris yang berasal dari luar
perusahaan (tidak memiliki
hubungan afiliasi dengan
perusahaan).

Variabel Keterangan Pengukuran


Leverage Leverage menunjukkan seberapa Leverage=
besar perusahaan menggunakan
utang dari pihak eksternal untuk
membiayai operasi perusahaan
ataupun untuk melakukan
ekspansi.
Pertumbuhan Pertumbuhan perusahan Sales growth=
Perusahaan menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam meningkatkan
skala perusahaan.
Financial distress Gejala-gejala awal terhadap Model Altman:
(X6) penurunan kondisi laporan Z = 1.2Z₁ + 1.4Z₂ + 3.3Z₃ + 0.6Z₄ +
keuangan perusahaan. 0.99Z₅

Sumber: Olahan peneliti dari berbagai jurnal, 2015

Teknik Pengumpulan Data dan Teknik HASIL PENELITIAN


Analisis Data Statistik Deskriptif
Teknik pengumpulan data yang Populasi yang diperoleh dalam penelitian
digunakan adalah dengan metode dokumentasi ini sebanyak 136 perusahaan manufaktur, dari
laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di populasi tersebut yang memenuhi kriteria
Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Teknik sampel sebanyak 38 perusahaan. Periode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini penelitian sebanyak 3 tahun, menjadi 114 unit
terdiri dari analisis statistik deskriptif dan analisis.Terdapat 22 data outlier sehingga
analisis regresi linear berganda. jumlah unit analisis menjadi 92. analisis statistik
deskriptif yang disajikan pada Tabel 1

6
Risdiyani & Kusmuriyanto/ Accounting Analysis Journal 4 (3) (2015)

Tabel 3. Analisis Deskriptif


Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KNSRV 92 1,02 7,32 3,2018 1,73066
INST 92 ,33 ,96 ,6970 ,17480
MANJ 92 ,00 ,18 ,0163 ,04182
INDP 92 ,20 ,75 ,3807 ,10874
LEVR 92 ,00 ,81 ,4023 ,17497
PRTMB 92 -,04 ,54 ,1753 ,10779
FNCDR 92 2,26 27,40 7,0138 4,78176
Valid N (listwise) 92
. Sumber: data sekunder yang diolah, 2015

Hasil analisis deskriptif menunjukkan financial distress sebesar 7,0138, hal ini
nilai rata-rata variabel komisaris independen menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur
sebesar 0,3807. Hal tersebut menunjukkan yang dijadikan sampel tidak memiliki masalah
bahwa proporsi komisaris independen dalam kesulitan keuangan karena memiliki nilai 7,0138
perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel > 2,67 jadi berada dalam kategori kemungkinan
berada dalam kategori baik, karea sesuai dengan bangkrut rendah.
peraturan Bapepam proporsi komisaris
independen minimal sebesar 30%. Nilai rata-rata Uji Parsial

Tabel 4. Uji Parsial


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 6,849 ,845 8,101 ,000*
INST -4,007 ,736 -,405 -5,447 ,000*
MANJ -3,686 2,918 -,089 -1,263 ,210
1 INDP 1,442 1,092 ,091 1,321 ,190
LEVR 3,254 ,916 ,329 3,553 ,001*
PRTMB 2,757 1,139 ,172 2,420 ,018*
FNCDR -16,108 1,608 -,903 -10,014 ,000*
*: signifikan pada 0,05
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015
Y = 6,849 – 4,007X1 - 3,686X2 + 1,442X3 + 3,254X4 + 2,757X5 -16,108X6 + e

Berdasarkan Uji parsial Hipotesis 1 institusional berpengaruh terhadap


diterima, kepemilikan institusional berpengaruh konservatisme akuntansi. Namun Kepemilikan
terhadap konservatisme akuntansi, namun tanda saham yang tinggi oleh pihak institusional
negartif berarti bahwa peningkatan kepemilikan menginginkan deviden yang tinggi pula atas
institusional akan menurunkan penerapan saham yang ditanamkan sehingga ada
konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini kecenderungan manajer perusahaan untuk
konsisten dengan penelitian Rahmawati (2010) melakukan manajemen laba untuk melaporkan
yang menyatakan bahwa kepemilikan laba yang tinggi. Pihak institusional yang

7
Risdiyani & Kusmuriyanto/ Accounting Analysis Journal 4 (3) (2015)

menanamkan saham tidak memperhatikan Wardhani (2008) yang menyatakan bahwa


metode dan konsep yang digunakan oleh peningkatan leverage akan meningkatkan
perusahaan dalam pengakuan biaya dan penerapan konservatisme akuntansi. Leverage
perhitungan laba karena pada dasarnya investor menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
institusional hanya menilai positif pelaporan membayar hutang jangka panjangnya sehingga
laba yang tinggi. Hal tersebut akan membuat manajer perusahaan akan memilih berbagai
manajer menjadi kurang konservatif. pertimbangan untuk mengambil kebijakan
Hipotesis 2 ditolak, Hal ini terkait dengan hutang yang akan dilakukan.
menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial Manajer perusahaan akan memikirkan adanya
tidak berpengaruh signifikan terhadap bunga yang harus dibayar dari hutang tersebut,
konservatisme akuntansi, sehingga tinggi atau dan adanya campur tangan dari pihak luar
rendahnya kepemilikan manajerial tidak (kreditor) terkait dengan hutang yang diberikan.
berpengaruh terhadap penerapan konservatisme Hal tersebut akan mempengaruhi perilaku
pada perusahaan. Wu (2006) dalam Wardhani manajer dalam menggunakan metode akuntansi,
(2008) menjelaskan bahwa hubungan negatif manajer akan menerapkan akuntansi yang
antara konservatisme dengan kepemilikan konservatif untuk menghindari risiko yang lebih
manajerial dapat disebabkan oleh adanya besar.
kecenderungan manajer dengan kepemilikan Hipotesis 5 diterima, pertumbuhan
ekuitas tinggi akan memilih untuk menggunakan perusahaan berpengaruh terhadap
tingkat konservatisme yang lebih rendah untuk konservatisme akuntansi, namun tanda negatif
menghindari penurunan harga saham. Selain menunjukkan bahwa semakin tinggi kesulitan
itu hipotesis dari variabel kepemilikan keuangan yang dialami perusahaan maka akan
manajerial yang terbukti tidak berpengaruh menurunkan penerapan konservatisme
diduga karena persentase kepemilikan saham akuntansi. Hasil penelitian ini konsisten dengan
oleh manajerial pada perusahaan manufaktur penelitian yang dilakukan Ahmed dan Deulman
yang dijadikan sampel berada dalam kategori (2007) yang menyatakan bahwa pertumbuhan
sangat rendah. penjualan akan mempengaruhi konservatisme
Hipotesis 3 ditolak, komisaris melalui ukuran akrual dan nilai pasar. Semakin
independen tidak berpengaruh terhadap tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, maka
konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini manajer akan memilih metode akuntansi yang
konsisten dengan penelitian Limantauw (2010) konservatif agar perusahaan dapat
yang menyatakan bahwa komisaris independen meminimalkan risiko ketidakpastian ekonomi di
tidak berpengaruh terhadap konservatisme masa mendatang. Salah satu upaya yang dapat
akuntansi, karena pengawasan yang dilakukan ditempuh perusahaan adalah dengan
oleh pihak komisaris independen yang kurang menerapkan prinsip akuntansi yang konservatif
optimal. Keberadaan komisaris independen demi tercapainya keberlangsungan perusahaan
dalam perusahaan ternyata tidak terbukti sehingga pertumbuhan perusahaan dapat terus
berpengaruh terhadap pelaporan akuntansi yang meningkat.
konservatif. Hal ini dapat dijelaskan bahwa Hipotesis 6 diterima, financial distress
pengangkatan anggota komisaris independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
oleh perusahaan mungkin hanya dilakukan konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini
untuk memenuhi ketentuan formal atau regulasi mendukung hasil penelitian Alhayati (2013)
saja tetapi tidak dimaksudkan untuk yang menyatakan bahwa kesulitan keuangan
menegakkan good corporate governance di dalam berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi,
perusahaan. hal tersebut terjadi karena konservatisme
Hipotesis 4 diterima, leverage berpengaruh diterapkan untuk menghindari konflik dengan
terhadap konservatisme akuntansi. Hasil kreditor. Apabila tingkat kesulitan keuangan
penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dimiliki perusahaan tinggi, maka manajer

8
Risdiyani & Kusmuriyanto/ Accounting Analysis Journal 4 (3) (2015)

perusahaan akan melaporkan laba yang tinggi membuat pemegang saham dan kreditor tidak
untuk menghindari tuntutan dari kreditor dan menuntut perusahaan atas pinjaman dan
pihak eksternal perusahaan. Hal ini berarti investasinya. Adanya asimetri informasi akan
bahwa ketika perusahaan berada dalam kondisi membuat manajer menutupi kesulitan keuangan
kesulitan keuangan yang tinggi, perusahaan yang dialami oleh perusahaan.
tidak menerapkan metode akuntansi yang
konservatif dalam perhitungan labanya. Adanya Uji Simultan
pelaporan laba perusahaan yang tinggi, akan

Tabel 5. Uji Simultan


ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 168,993 6 28,165 23,116 ,000b
1 Residual 103,568 85 1,218
Total 272,561 91
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015

Hasil F hitung sebesar 23,116 dengan dan financial distress berpengaruh terhadap
signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan konservatisme akuntansi, dengan demikian
bahwa secara simultan variabel kepemilikan Hipotesis 7 diterima.
institusional, kepemilikan manajerial, komisaris
independen, pertumbuhan perusahaaan,leverage Koefisien Determinasi
Tabel 6. Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,787a ,620 ,593 1,10383
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015

Nilai adjusted R square sebesar 0,593 konservatisme akuntansi pada perusahaan


menunujukkan bahwa sebesar 59% variasi manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun
variabel dependen yaitu konsevatisme akuntansi 2011 sampai dengan 2013. Kepemilikan
dapat dijelaskan oleh variasi variabel institusional, leverage, pertumbuhan perusahaan
kepemilikan institusional, kepemilikan dan financial distress memiliki pengaruh
manajerial, komisaris independen, leverage, signifikan terhadap penerapan konservatisme
pertumbuhan perusahaan dan financial distress akuntansi pada perusahaan manufaktur yang
sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain terdaftar di BEI dari tahun 2011 sampai dengan
diluar model regresi. 2013. Kepemilikan manajerial dan komisaris
independen tidak berpengaruh signifikan
SIMPULAN terhadap konservatisme akuntansi pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Simpulan dalam penelitian ini dari tahun 2011 sampai tahun 2013. Proporsi
menunjukkan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan komisaris
kepemilikan manajerial, komisaris independen, independen tidak terbukti berpengaruh terhadap
leverage, pertumbuhan perusahaan dan financial penerapan konservatisme akuntansi.
distress secara simultan berpengaruh terhadap

9
Risdiyani & Kusmuriyanto/ Accounting Analysis Journal 4 (3) (2015)

Saran yang dapat penulis berikan Juanda, Ahmad. 2007. Pengaruh Risiko Litigasi dan
berdasarkan hasil penelitian ini adalah: Tipe Strategi terhadap Hubungan Antara
Penelitian selanjutnya dapat menambahkan Konflik Kepentingan dan Konservatisme
Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi X.
variabel-variabel lain terkait dengan mekanisme
Makasar.
good corporate governance agar mendapatkan hasil
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, Terry D.
yang lebih variatif. Penelitian selanjutnya dapat Warfield. 2007. Akuntansi Intermediete Jilid
melakukan penelitian pada sektor-sektor lain 1. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
yang ada pada Bursa Efek Indonesia, seperti Limantauw, Shirly. 2010. Pengaruh Karakteristik
sektor keuangan, property dan real estate, Dewa Komisaris sebagai Mekanisme Good
pertanian, pertambangan untuk mengetahui Corporate Governance terhadap Tingkat
penerapan konservatisme akuntansi pada sektor- Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan
sektor tersebut. Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1 No.1
Lo, Eko Widodo. 2005. Pengaruh Tingkat Kesulitan
DAFTAR PUSTAKA
Keuangan Perusahaan Terhadap
Konservatisme Akuntansi. SNA VIII Solo.
Ahmed, A.S, Duellman, S., 2007. Accounting Ningsih, Euis. 2008. Pengaruh Tingkat Kesulitan
Conservatism and board of director Keuangan dan Risiko Litigasi Terhadap
characteristics: An empirical analysis. Konservatisme Akuntasi. Universitas Negeri
wwww.ssrn.com Padang.
Alhayati, Fajri. 2007. Pengaruh Tingkat Hutang Rahmawati, Fitri, 2010. Pengaruh Karakteristik
(Leverage) Dan Tingkat Kesulitan Keuangan Dewan Sebagi Salah Satu Mekanisme Good
Perusahaan Terhadap Konservatisme Corporate Governance Di Indonesia. Skripsi.
Akuntansi. Universitas Negeri Padang Universitas Diponegoro
Faradillah. 2010. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial Resti. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang
Dan Investment Opportunity Set (Ios) Mempengaruhi Konservatisme Akuntansi.
Terhadap Konservatisme Akuntansi”. Skripsi. Skripsi. Universitas Hasanudin.
Universitas Sebelas Maret. Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi dan
Fatmariani.2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi
Debt Covenant Dan Growth Opportunities Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Terhadap Konservatisme Akuntansi Pada Wardhani, Ratna. 2008. Tingkat Konservatisme
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Akuntansi Di Indonesia Dan Hubugannya
Bursa Efek Indonesia. Universitas Negeri Dengan Karakteristik Dewan Sebagai Salah
Padang. Satu Mekanisme Good Corporate Governance.
Hellman, Niclas. 2007.Accounting conservatism under SNA 11. Ikatan Akuntan Indonesia.
IFRS.Stockholm School of Economics. Watts, R.L. 2003. Conservatism in Accounting part 1:
Jensen, M.C. dan W.H. Meckling. 1976. Theory of Explanation and Implication. www.ssrn.com.
the Firm: Manager Behavior, Agency Cost Widayati, Endah. 2011. Analisis Faktor-faktor yang
and Ownership Structure. Journal of Finance Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap
and Economics. Konservatisme Akuntansi. Skripsi. Universitas
Diponegoro.

10

Anda mungkin juga menyukai