1. Angel 7. Naufal
2. Manda 8. Fajar
3. Fahrun 9. Kadek
4. Ita 10. Lensa
5. Fauza 11. Farhan
6. Hanifah 12. Padila
A. TUJUAN
Mencakup (Pre, Proses, Pasca)
1. Mahasiswa dapat melakukan teknik radiografi ossa clavicula dengan baik dan benar simulasi,
role play, realplay.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan jenis teknik radiografi pada kasus clavicula.
Alat :
a. Hanger ukuran 18x24 cm
b. Kaset dan Film ukuran 18x24 cm
c. Ruang laboratorium radiografi
d. Pesawat sinar – X siap pakai
e. Manual Prosessing
f. Mesin Pengering
g. Radiographic phantom body
h. Marker
i. Meteran
j. Lead apron
Bahan:
a. Cairan developer
b. Air mengalir
c. Cairan fixer
a) Pra pemeriksaan
1. Pemanggilan pasien
a. Pemanggilan pasien sesuai dengan nama yang ada pada lembar permintaan foto
b. Mencocokkan identitas pasien (nama, umur, alamat) apabila benar pasien dipersilahkan
masuk ke dalam ruangan pemeriksaan
2. Perkenalan diri
a. Mahasiswa memperkenalkan diri dengan memberi salam, menyebutkan nama dan unit
tugasnya kepada pasien
b. Contoh : “ selamat pagi nama saya Naufal, saya mahasiswa radiologi yang akan
melakukan pemeriksaan radiologi kepada bapak/ ibu “
3. Anamnesa singkat (keluhan pasien dan keadaan umum pasien)
a. Mahasiswa melihat keadaan umum pasien (datang sendiri, dibantu orang lain, dapat
berdiri / menggunakan alat tertentu mis : infuse)
b. Mahasiswa menanyakan perihal keluhan yang dirasakan oleh pasien dan posisi yang
sakit tanpa menyebutkan apa yang tertulis pada lembar permintaan foto. Contoh : ‘maaf
Pak/Ibu ,keluhan apa yang dirasakan? nyeri / sakit? Sudah berapa lama? Boleh
ditunjukkan bagian yang mana ?
c. Mahasiswa menanyakan apakah pernah dilakukan pemeriksaan radiologi yang sama ?
apabila pernah tanyakan foto lama dari pemeriksaan tersebut!
d. Mahasiswa melakukan “recall” gambaran anatomi normal region bagian tubuh pasien
yang akan diperiksa secara radiografi mengacu pada informasi kriteria anatomi radiologI.
6. Persiapan pasien
Pastikan tidak ada benda logam atau benda lain pada daerah abdomen yang akan diperiksa
c) Proteksi radiasi
1. Gunakan apron untuk menutupi daerah panggul pasien agar organ reproduksi
terlindungi dari sinar hambur
2. Beri arahan kepada pasien agar pandangan mata menjauh dari sumber sinar-x.
3. Mempersilahkan orang yang tidak berkepentingan di dalam ruang pemeriksaan untuk
keluar ruangan, apabila terpaksa harus ada orang yang mendampingi, maka orang
tersebut harus dikenakan apron.
4. Atur luas lapangan seoptimal mungkin,objek yang diperiksa masuk dalam penyinaran.
5. Hindari pengulangan foto.
2. Pemprosesan film
a. Dilakukan di kamar gelap, lampu general dimatikan
b. Buka kaset dan pasang film pada hanger
c. Masukkan film ke dalam cairan developer hingga muncul gambaran laten (4
menit) dengan cara menginspeksi film menggunakan cahaya safety light (jangan
sering dilakukan)
d. Bila bayangan laten muncul, film di rinshing pada tangki rinshing kemudian
masukkan film pada cairan fixer agar gambaran menjadi gambaran tetap.
e. Kemudian film di washing dan dikeringkan pada mesin pengering.
5. Pesiapan pasien
Memastikan tidak ada benda logam atau benda lain pada bahu dan leher yang
akan diperiksa
6. Persiapan alat
Pesawat sinar-x siap pakai
Kaset radiografi dan film ukuran 18x24 cm
Marker
Lembar Pb
Meteran
b) Real Play
Pra Pemeriksaan :
1. Pemanggilan Pasien
a. Mencocokkan identitas pasien (nama, umur, alamat) apabila benar pasien
dipersilakan masuk ke dalam ruang pemeriksaan.
2. Perkenalan diri
a. Mahasiswa memperkenalkan diri dengan memeberi salam, menyebutkan nama dan
unit tugasnya kepada pasien
Contoh : “Selamat siang, namasaya Munizar, saya mahasiswa radiologi yang akan
Pasca Pemeriksaan :
Pemprosesan film (pemberian ID pada kaset)
e. Dilakukan di kamar gelap, lampu general dimatikan
f. Buka kaset, keluarkan film, kemudian pasang film pada hanger
g. Masukkan film ke dalam cairan developer hingga muncul gambaran laten (4 menit)
dengan cara menginspeksi film menggunakan cahaya safety light (jangan
seringdilakukan)
h. Bila bayangan laten muncul, film di rinshing pada tangka rinshing kemudian
celupkan film pada cairan fixer agar gambaran menjadi gambaran tetap (selama 8
F. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan pada objek clavicula,kami dapat mengetahui
Anatomi clavicula,dapat mengetahui dan memahami bagaimana teknik pemeriksaan dengan baik dan
benar melalui role play dan real play. Hasil pemrotetan yang kami lakukan objek clavicula sudah cukup
baik, karena sudah mencakup semua informasi yang dibutuhkan.Menurut kami kualitas radiograf yang
dihasilkan sudah tinggi ,karena sudah memenuhi beberapa aspek pada sebuah radiograf yaitu
densitas,kontras,ketajaman,detail sudah baik. Sehingga bisa digunakan untuk membantu menegakkan
diagnosa.
Kontras yang dihasilkan juga sudah baik karena pengaturan faktor eksposi sudah benar,sehingga
dapat membedakan antara tulang dengan soft tissue.
Dalam pembuatan foto rontgen diperlukan ketelitian dan ketelatenan serta kesabaran dalam
potitioning sehingga ketika objek siap diexpose hasilnya akan tepat. Factor exposi setiap objek berbeda-
beda sehingga kita harus paham dalam penggunaan agar hasil foto terlihat jelas. Ketelitian pada
pemrosesan film (menggunakan teknik celup) juga sangat penting, ketepatan dalam perhitungan waktu
menjadi kunci dalam menghasilkan gambar yang bagus.
Serangkaian teknik pada foto rontgen harus benar benar dipahami, selain itu pelayanan yang baik
pada pasien juga sudah harus mulai dibiasakan mulai dari 5S, recall, anamnase, prinsip proteksi dll
sehingga kita mampu memenuhi standar kerja dan belajar menjadi tenaga radiografi yang professional.