Revisi Bab 1&2 Amri Dan Kezia
Revisi Bab 1&2 Amri Dan Kezia
Disusun oleh :
BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Christaller, kota merupakan pusat pelayanan yang berfungsi sebagai Commented [AX1]: Tahun brp?
penyelenggara dan penyedia jasa-jasa bagi wilayah sekitarnya. Jadi, pada mulanya kota bukan
merupakan pemukiman, melainkan pusat pelayanan. Seberapa jauh kota menjadi pusat pelayanan
bergantung pada seberapa jauh daerah-daerah di sekitarnya mamanfaatkan jasa kota.
Menurut Rully Damayanti (2005), pengertian pusat kota pada kota-kota di Jawa terus
berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Keadaan sosial, politik, termasuk sistem
pemerintahan, letak geografis, serta sejarah masa lalu sebuah kota sangat berpengaruh pada
kawasan yang disebut sebagai pusat kota. Setelah tahun 1980an dengan adanya perpindahan
industri skala kecil dan menengah dari negara maju ke negara berkembang yang sebagian besar
bertempat di pinggiran kota-kota besar di Jawa seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang, maka
kesenjangan jarak antara pusat dan pinggiran ini makin tipis. Majunya transportasi mengurangi
kesenjangan antara pusat dan pinggiran kota tersebut. Karena panjang jalan yang tidak seimbang
dengan jumlah kendaraan pada abad 21, di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan
Semarang, maka timbullah lagi kesenjangan antara pusat dan pinggiran.
Sektor industri merupakan sektor yang banyak dikembangkan oleh pemerintah karena
sektor industri membantu pertubuhaan ekonomi negara. Pada saat ini, bukan hanya industri besar
yang berkontribusi dalam pembangunan sektor industri tetapi banyak berkembangnya sektor
industri kecil yang berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sektor industri
banyak berkembang di kota-kota besar di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh pusat
perekonomian yang ada di kota.
Kota Bandung sendiri merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang banyak
berkembang sektor industrinya. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang bertambah setiap
tahunnya. Pertumbuhan penduduk yang tidak pernah berhenti mengakibatkan semakin meningkat
jumlah kebutuhan yang harus terpenuhi dan semakin pesat persaingan setiap penduduk dalam
memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut membuat Kota Bandung banyak mengembangkan sektor-
sektor yang menunjang kebutuhan penduduknya. Dengan kondisi perkembangan industri di Kota
Bandung tersebut maka perlu dilakukan identifikasi kesesuaian jarak industri khususnya industri
mebel dan manufaktur ke pusat kota.
Pada sektor industri yang ada saat Kota Bandung hanya memiliki luas 8000 Ha letaknya
berada di pinggir Kota Bandung, namun pada saat sekarang yang memiliki luas 16.729,65 Ha
maka letak posisi lokasi industri yang berada di pinggir kota sebelumnya dengan sendirinya
bergeser dan berada di wilayah tengah-tengah Kota Bandung. Perhitungan luasan itu didasarkan
pada Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung sebagai tindak lanjut dari
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya
Daerah Tingkat II Bandung dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung.
Kenyataan bahwa terjadi kesenjangan perkembangan industri antara pusat kota dan
pinggirannya di Kota Bandung yang tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia tentang Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Industri. Untuk itu perlu meninjau
kesesuaian jarak industri khususnya industri mebel dan manufaktur ke pusat kota. Berdasarkan
rumusan permasalahan tersebut maka dapat terbentuk pertanyaan penelitian yaitu apakah jarak
industri mebel dan manufaktur di Satuan Wilayah Kecamatan Karees sudah sesuai dengan
Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Industri?
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian kecil ini adalah untuk dapat mengaplikasikan sistem informasi
geografis dalam pemecahan masalah, menjelaskan kesesuaian jarak lokasi industri, dan menjadi
tolak ukur untuk penentuan lokasi industri.
Sebaran industri mebel dan manufaktur yang terdapat di Satuan Wilayah Commented [AX2]: Yg termasuk mebel dan manufaktur
itu apa saja? Sebutkan yg sebagai lingkup penelitian kalian
Kecamatan Karees. saja!
Kesesuaian jarak lokasi perindustrian dalam Peraturan Menteri Perindustrian Commented [AX3]: Jarak darimana? Berapa meter atau
km?
Republik Indonesia No. 40 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Kawasan Industri
1.6 Metodologi
Untuk mempermudah penelitian maka kami sebagai peneliti menggunakan beberapa
metode penelitian diantaranya:
BAB 1 PENDAHULUAN berisi latar belakang permasalahan penelitian, rumusan masalah, tujuan
dan sasaran dilakukan penelitian, manfaat penilitian, ruang lingkup yang terdiri dari ruang lingkup
wilayah dan substansi penelitian, serta sistematika penyajian laporan penelitian ini.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA berisi kajian pustaka tentang kota dan pusat kota, perindustrian,
pedomana mengenai struktur kota, permukiman dan juga perindustrian menurut para ahli, serta Commented [AX5]: Ini copas ya? Dibaca/diperhatikan
lagi ya
pedoman pembangunan kawasan industri yang akan menjadi landasan penelitian ini.
BAB 3 GAMBARAN UMUM berisi gambaran umum wilayah studi, deskripsi keadaan eksisting,
dan hasil observasi berupa survey primer ataupun sekunder.
BAB 4 HASIL ANALISIS berisi beberapa sasaran yang telah dianalisis menggunakan metode
yang telah ditentukan dalam penelitian ini.
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI berisi hasil kesimpulan dari seluruh analisis dan
pembahasan untuk menjawab tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada penelitian ini. Lalu,
disertai dengan saran dan rekomendasi terhadap permasalahan di wilayah kajian.
BAB II
KAJIAN LITERATUR
2.1 Industri
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi dan atau barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya,
termasuk kegiatan rancang bangunan dan perekayasaan industri yakni kelompok industri
hulu (kelompok industri dasar), kelompok industri hilir, dan kelompok industri kecil.
Bidang usaha industri adalah lapangan kegiatan yang bersangkutan dengan cabang industri
yang mempunyai ciri khusus yang sama dan atau hasilnya bersifat akhir dalam proses
produksi (UU RI No.5 Tahun 1984 tentang Perindustrian).
Istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing).
Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia
dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Secara umum dan luas,
industri sering diartikan sebagai semua usaha dan kegiatan di bidang ekonomi yang
produktif. Namun dalam pengertian yang sempit, industri diartikan sebagai segala usaha
dan kegiatan yang sifatnya mengubah dan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi
atau setengah jadi.
Industri merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri
berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin maju tingkat
perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam
industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menyaksikan beragam sekali kegiatan dan
hasil dari industri. Industri erat hubungannya dengan berbagai keperluan hidup manusia,
maka industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi manusia yang amat penting. Saat
ini industri merupakan sumber nafkah bagi sebagian besar penduduk di dunia. Lebih dari
30% penduduk dunia dan lebih dari 10% seluruh jumlah tenaga kerja di dunia bekerja di
bidang industri, dan setengah dari 100 juta tenaga kerja industri di dunia terdapat di Eropa
dan Amerika Utara.
Jumlah dan macam industri sangat beragam dan berbeda-beda untuk tiap daerah
atau negara, tergantung pada sumber daya yang tersedia, teknologi, dan perkembangan
ekonomi di tiap daerah atau tiap negara tersebut. Umumnya semakin maju tingkat
perkembangan perindustrian di suatu daerah atau negara, makin banyak jumlah dan macam
industri, serta makin beragam sifat kegiatan dan usaha industrinya tersebut.
Dengan demikian, pemilihan lokasi industri mempunyai arti penting sekali. Sebab,
akan mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan proses dan kegiatan-kegiatan
industri. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan menentukan pilihan lokasi industri
antara lain:
Masalah lokasi timbul karena unsur-unsur yang menjadi faktor lokasi tersebut tidak
selalu terdapat dan ada di daerah yang sama dan sering terpencar. Karena itu, berdasarkan
faktor-faktor tersebut, maka kecenderungan lokasi industri yaitu sebagai berikut :