Anda di halaman 1dari 3

3 Tips dan Cara menyembuhkan sakit

demam dengan cepat tanpa obat


Sakit demam sering dialami oleh anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa
terkena walaupun frekuensinya yang tidak terlalu tinggi seperti anak-anak.
Salah satu penyebab sakit demam biasanya diawali dengan sakit kepala
terlebih dahulu. Sewaktu mas kanak-kanak ketika sakit demam perasaan kita
tidak susah tetapi enak sebab ada orang tua yang selalu merawat kita kapan
saja. Tetapi bagaimana saat menjadi seorang mahasiswa yang tinggal ngekost
sendirian atau sedang bekerja di daerah jauh sendirian?. Tentunya kita harus
mandiri dan dapat mengobati diri sendiri ketika demam sedang melanda tubuh
kita.

Semenjak menjadi seorang mahasiswa terhitung beberapa kali saya mengalami


demam, tetapi dari situ saya belajar bagaimana cara mengatasi demam
sendirian tanpa harus ke dokter dan tanpa minum obat sekalipun. Biasanya
saya hanya mengalami demam 1 hari sampai 2 hari saja. Kali ini saya akan
berbagi tips dan cara menyembuhkan demam dengan cepat tanpa obat.

ilustrasi : yaiyalah.net

Cara menyembuhkan sakit demam


1. Minum air hangat sebanyak-banyaknya
Meminum air hangat dapat mengeluarkan racun di dalam tubuh melalui air
seni. Salah satu penyebab demam adalah karena banyaknya racun di dalam
tubuh, sehingga tubuh perlu membersihkan diri mengeluarkan racun tersebut.
Cara yang paling efektif dan tidak berbahaya adalah dengan minum air
banyak-banyak saat sedang terkena demam. Sebaliknya kurangi konsumsi
makanan kasar ketika sedang demam.

2. Kompres dengan es
Jika sedang demam biasanya suhu badan akan naik, terkadang tubuh merasa
kedinginan dan merasa menggigil. Ambillah Es batu atau air dingin, kemudian
simpan di atas kain dan letakkan di atas jidat dan perut anda. Tujuannya
adalah untuk menurunkan panas tubuh anda. Ulangi hal tersebut bila kain yang
berisi es tadi sudah tidak dingin lagi.

3. Istirahat
Setelah badan di kompres dengan Es batu, maka segera istirahatkan diri anda.
Berusahalah untuk tidur, biarkan tubuh anda bekerja menghentikan sakit
demam anda. Saat demam biasanya anda akan merasa mual, jika itu terjadi
jangan tahan diri anda untuk muntah, sebab itu adalah pertanda baik bahwa
tidak lama lagi anda akan sembuh.

Itulah 3 cara yang biasanya saya lakukan ketika sedang demam, terbukti saya
tidak perlu lagi ke rumah sakit dan tidak perlu mengkonsumsi obat-obatan
kimia.

Parasetamol: Obat Demam dan Antinyeri


Pilihan
December 7th, 2013/Kesehatan dan Pengetahuan Umum/3 Comments

Parasetamol merupakan salah satu obat paling populer di masyarakat. Siapa pun yang pernah
mengalami demam atau nyeri kepala biasanya meminum parasetamol sebagai obat alternatif
pertama. Salah satu pilihan merek parasetamol – seperti: Tempra, Bodrex, Panadol, atau
Pamol – bahkan sudah mendiami kotak P3K di rumah. Memang parasetamol dikenal aman
bagi bayi, anak-anak, ibu hamil dan menyusui, maupun orang dewasa pada umumnya.
Namun pemakaian obat paling aman pun perlu rambu-rambu agar tidak mengakibatkan
keracunan. Yuk, kita kenali parasetamol lebih dekat!

Parasetamol termasuk dalam golongan obat penurun demam (antipiretik) dan penghilang
nyeri (analgesik) untuk nyeri ringan hingga sedang. Akan tetapi parasetamol tidak memiliki
efek anti-rematik dan anti-radang. Selain itu, parasetamol tidak menimbulkan iritasi di
lambung sehingga bisa diminum sebelum makan.
Dosis yang diberikan pada anak-anak berumur kurang dari 12 tahun adalah 10–15 mg/kg
berat badan setiap 4–6 jam jika dibutuhkan. Adapun dosis untuk orang dewasa adalah 325–
650 mg setiap 4–6 jam atau 1000 mg 3–4 kali per hari. Penggunaan parasetamol tidak boleh
melebihi 4 g per hari untuk dewasa dan 2,6 g per hari untuk anak-anak karena dapat
menyebabkan overdosis.

Overdosis parasetamol dapat terjadi pada penggunaan akut maupun penggunaan berulang.
Overdosis parasetamol akut dapat terjadi jika seseorang mengkonsumsi parasetamol dalam
dosis besar dalam waktu 8 jam atau kurang. Overdosis akut dapat menyebabkan kejadian
toksik pada hati (hepatotoksisitas) dan kerusakan sel ginjal. Kematian bisa terjadi (mencapai
3-4% kasus) jika parasetamol digunakan sampai 15 gram. Adapun overdosis pada
penggunaan berulang dapat menyebabkan anemia dan gangguan saluran pencernaan.

Risiko kejadian toksik pada hati dapat meningkat jika parasetamol digunakan bersamaan
dengan obat-obatan lain, seperti: karbamazepin, fenitoin, barbiturate, rifampisin,
sulfinpirazon, dan isoniazid. Jika Anda menggunakan obat-obatan tersebut, konsultasikan
pada dokter untuk memilih obat demam dan antinyeri yang sesuai untuk Anda. Demikian
juga resiko kejadian toksik juga meningkat pada alkoholik kronik. Segeralah menghubungi
dokter jika dicurigai terjadi overdosis parasetamol.

Meskipun parasetamol mudah diakses di apotek terdekat, gunakanlah parasetamol dengan


hati-hati. Jika demam atau nyeri tidak kunjung sembuh lebih dari 3–5 hari, ada baiknya
segera memeriksakan diri ke dokter.

Semoga bermanfaat. Semoga lekas sembuh.

Pustaka :

 Ikawati, Zullies, 2009, Parasetamol, Seberapa Amankah?,


http://zulliesikawati.wordpress.com, diakses 4 Desember 2013.
 Chairun, 2006, Obat-Obat Penting untuk Pelayanan Kefarmasian, Obat-Obat
Analgetika, Bagian Farmasetika Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.
 Lacy, C.F., et. al,2006, Drug Information Handbook, 14th Edition, Lexi-Comp, Ohio.

Penulis: Mutia Nova Abidin, S. Farm., Apt.

Anda mungkin juga menyukai