Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PERTUMBUHAN BAKTERI E.

coli TERHADAP
MEDIA KALDU LAKTOSA DENGAN BERBAGAI
KONSENTRASI

Muhamad Zalil Efendi, Rahma Dalia, Riani Zulisma Fitri, Yulpa Wulandari

Program Studi Biologi Fmipa Universitas Negeri Padang

ABSTRAK
Bakteri membutuhkan nutrisi, sumber energi dan kondisi lingkungan
tertentu untuk pertumbuhannya termasuk E.coli. salah satu media tumbuh bakteri
E.coli tersebut adalah Media EMB (Agar Eosin Methylene Blue Agar), yaitu
media selektif untuk menumbuhkan bakteri gram negatif pada umumnya dan
digunakan untuk isolasi dan diferensiasi bakteri non fecal coliform dan fecal
coliform. Salah satu komposisi penyusun EMB adalah laktosa. Kaldu laktosa bisa
digunakan sebagai media tumbuh untuk bakteri E. coli karena fungsinya untuk
meyediakan sumber karbohidrat untuk difermentasi bakteri sehingga dapat
membedakan koloni bakteri yang bisa memfermentasi laktosa dengan koloni
bakteri yang tidak memfermentasi laktosa. Pada penelitian ini digunakan kaldu
laktosa dengan konsentrasi berbeda yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100% untuk media
tumbuh E.coli . metode yang digunakan adalah EMB dengan melihat warna hijau
metalik pada petridish yang menandakan bakteri tersebut dapat
memfermentasikan laktosa dan dilanjutkan dengan pewarnaan gram. Tetapi pada
penelitian ini mengalami kegagalan karena adanya kontaminasi , sehingga bakteri
E.coli yang tumbuh pada kaldu laktosa tidak dapat dihitung jumlah koloninya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan E.coli dalam
media kaldu laktosa dengan konsentrasi berbeda.
Key word: Kaldu laktosa, konsentrasi, pertumbuhan E.coli

PENDAHULUAN Harga media Nutrient Agar (NA)


Bakteri membutuhkan nutrisi, relatif mahal yaitu RP 1.223.000,-
sumber energi dan kondisi setiap 500 g. Selain itu, untuk
lingkungan tertentu untuk mendapatkan media NA hanya dapat
pertumbuhannya. Media Nutrient dibeli di toko bahan kimia atau di
Agar (NA) sering digunakan untuk laboratorium mikrobiologi. Hal ini
media biakan bakteri di menjadi kendala untuk beberapa
laboratorium. Media NA dibuat dari sekolah di daerah tertentu, sehingga
3 g ekstrak daging, 5 g pepton, 1000 mendorong peneliti untuk
ml air, dan 15 g agaragar. Ekstrak menemukan media dari bahan yang
daging dapat digantikan dengan air mudah didapat, harganya murah, dan
kaldu yang dibuat dari 1 kg daging terdapat sumber nutrisi untuk
segar bebas lemak yang direbus pertumbuhan bakteri.
dengan air sampai diperoleh air Nutrisi yang dibutuhkan
kaldu 2000 ml, kemudian ditambah untuk pertumbuhan mikroorganisme
0.5% natrium klorida (Irianto, 2014). yaitu karbon, nitrogen, unsur non
logam (sulfur, fosfor), unsur logam Media pertumbuhan
(Ca++,Zn++,Na +,K+,Cu++,Mn ++, mikroorganisme adalah suatu bahan
Mg++ dan Fe+2+3), vitamin, air, yang terdiri atas campuran nutrisi
energi (Cappuccino, 2014). Bakteri (nutrient) yang digunakan oleh suatu
membutuhkan sumber-sumber mikroorganisme untuk tumbuh dan
makanan yang mengandung C, H, O berkembangbiak pada media
dan N yang berguna untuk menyusun tersebut. Mikroorganisme
protoplasma (Dwidjoseputro, 2005). memanfaatkan nutrisi pada media
Karbon merupakan substrat utama berupa molekul-molekul kecil yang
untuk metabolisme bakteri, sehingga dirakituntuk menyusun komponen sel-
dapat jadikan sebagai sumber nutrisi nya. Dengan media pertumbuhan juga
bakteri. Sumber karbon dapat bisa digunakan untuk mengisolasi
diperoleh dari karbohidrat, protein mikroorganisme, identifikasi dan
dan lemak. membuat kultur murni. Komposisi
E. coli merupakan bakteri media pertumbuhan dapat
Gram negatif berbentuk batang dimanipulasi untuk tujuan isolasi dan
pendek, tumbuh baik pada identifikasi mikroorganisme tertentu
MacConkey agar (MCA) dengan sesuai dengan tujuan masing-masing
koloni berbentuk bulat dan cembung, pembuatan suatu media. Media
bersifat memfermentasikan laktosa. adalah suatu bahan yang terdiri dari
Escherichia coli memiliki panjang campuran zat-zat hara (nutrient) yang
sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar berguna untuk membiakkan mikroba.
0,4-0,7 μm, dan bersifat anaerob Dengan mempergunakan bermacam-
fakultatif. Escherichia coli macam media dapat dilakukan
membentuk koloni yang bundar, isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-
cembung, dan halus dengan tepi yang sifat fisiologis dan perhitungan
nyata. jumlah mikroba.
Beberapa peneliti telah Lactose broth
berhasil membuat media digunakansebagai media untuk
pertumbuhan mikroorganisme dari mendeteksi kehadiran koliform
sumber daya alam yang mudah dalam air, makanan, dan produk
ditemukan. Seperti pemanfaatan susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-
tumbuhan polong-polongan yaitu enrichment broth) untuk Salmonellae
kacang tunggak, kacang hijau, dan dan dalam mempelajari fermentasi
kacang kedelai hitam yang laktosa oleh bakteri pada umumnya.
digunakan sebagai media Pepton dan ekstrak beef
pertumbuhan mikroorganisme . menyediakan nutrient esensia luntuk
Media yang berasal dari sayuran memetabolisme bakteri.Laktosa
seperti wortel, buncis, tomat, dan menyediakan sumber karbohidrat
labu juga dapat digunakan sebagai yang dapat difermentasi untuk
media pertumbuhan mikroorganisme. organism koliform.
Media Eosin Methylene Blue 1 ose dan diinkubasi pada tabung
(EMB) mempunyai keistimewaan yang berisi media Brilliant Green
mengandung laktosa dan berfungsi Lactose Broth(BGLB) dan tabung
untuk memilah mikroba yang durham. dengan inkubasi dilakukan
memfermentasikan laktosa seperti E. pada suhu 37ºC selama 2 x 24
Coli sehingga nanti akan jam.Selanjutnya jumlah tabung yang
menghasilkan warna hijau positif berupakekeruhan dan
metalik.Oleh karena itu, penelitian gelembung gas dalam tabung
ini dilakukan untuk mengetahui durham dihitung dan dicocokkan
pengaruh pertumbuhan bakteri dengan tabelperhitungan
terhadap media laktosa dengan MPN.Masing-masing biakan positif
konsentrasi berbeda. pada uji konfirmasi bakteri E coli
,diambil satu sengkelit dan
METODE diinokulasikan pada media Eosin
Kegiatan ini dilakukan di Methylene Blue Agar (EMBA),dan
Laboratorium Mikrobiologi FMIPA diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24
Universitas negeri Padang. jam.Pertumbuhan E. coli ditandai
Pembiakan E.coli dilakukan dengan dengan pertumbuhan koloni yang
Menggunakan medium LB (Lactosa berwarna hijau dengan kilap logam
Broth) konsentrasi 75%, uji penegas dan bintik biru kehijauan, Koloni
menggunakan medium BGLB yang tumbuhpada medium EMBA
(Brillian green laktosa broth), uji selanjutnya dilakukanpewarnaan
kesempurnaan menggunakan gram untuk melihat bentuk
medium EMBA(Eosin methylen blue sertawarna yang terbentuk.
agar), dan grampewarnaan untuk Warna merah menandakan gram
membedakan bakteri grampositif dan negatif sedangkan warna ungu
gram negatif. menunjukkan gram positif.
dan gelembung gas dalam
tabung durham,selanjutnya diambil

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada penelitian ini menggunakan media kaldu laktosa dengan konsentrasi
yang berbeda untuk pertumbuhan bakteri E. Coli, didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel 1. Hasil pertumbuhan bakteri E. coli pada media kaldu laktosa dengan
konsentrasi berbeda
Jenis Konsentrasi Media kaldu laktosa
bakteri 25% 50% 75% 100%
E. Coli 0 0 0 0

*mengalami kontaminasi
Berikut ini adalah gambar hasil penelitian pengaruh pertumbuhan bakteri
E. Coli pada media kaldu laktosa dengan konsentrasi berbeda :

Kaldu laktosa 25% kaldu laktosa 50% kaldu laktosa 75% kaldu laktosa 100%
Gambar 1. pertumbuhan bakteri E. Coli pada media kaldu laktosa dengan
konsentrasi berbeda.
Praktikum ini membahas dengan koloni bakteri yang tidak
mengenai pengaruh pertumbuhan memfermentasi laktosa. Interprestasi
bakteri E. Coli terhadap media kaldu dari praktikum ini adalah untuk
laktosa dengan berbagai konsentrasi menguji kualitas air untuk
yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100%. membedakan bakteri non
Media kaldu laktosa merupakan fecal coliform dan fecal coliform
salah komposisi penyusun media yang menandakan kemungkinan
EMB (Agar (Eosin Methylene Blue kontaminasi mikroorganisme
Agar), yaitu media selektif untuk patogen dalam sampel air (adanya
menumbuhkan bakteri gram negatif Escherichia coli di sungai / sampel
dan pada umumnya dan digunakan air menunjukkan kemungkinan
untuk isolasi dan diferensiasi bakteri kontaminasi tinja di sungai / sampel
non fecal coliform dan fecal air, begitu juga dengan
coliform. Media EMB dapat adanya bakteri patogen usus
digunakan untuk membedakan antara lainnya).
koloni bakteri yang dapat Berdasarkan hasil penelitian,
memfermentasi laktosa dengan yang semua media kaldu laktosa dengan
tidak dapat memfermentasi laktosa. berbagai konsentrasi yang
Di media EMB juga ditambahkan digunakan untuk pertumbuhan E.coli
sukrosa untuk membedakan antara mengalami kontaminasi. Dapat
koloni bakteri coliform yang mampu dilihat pada setiap petri yang berisi
memfermentasi sukrosa lebih cepat E.coli dengan kaldu laktosa berwarna
dari laktosa dengan koloni bakteri coklat kehitaman. Artinya bakteri
yang tidak mampu memfermentasi E.coli tidak dapat memfermentasikan
sukrosa. laktosa. Hal ini bisa terjadi karena
Kaldu laktosa yang beberapa faktor seperti kontaminasi
digunakan sebagai media tumbuh oleh bakteri lain, kurang steril dalam
bagi E. Coli berfungsi untuk melaksanakan prosedur kerja, dan
meyediakan sumber karbohidrat keadaan lingkungan sekitar yang
untuk difermentasi bakteri sehingga kurang mendukung.
dapat membedakan koloni bakteri Hasil seharusnya yang
yang bisa memfermentasi laktosa didapatkan adalah bakteri E.coli
yang memfermentasi laktosa dapat Apabila praktikum yang
menghasilkan asam, dalam kondisi dilaksanakan berhasil maka E.coli
asam akan menghasilkan warna yang menghasilkan warna hijau
kompleks berwarna ungu gelap atau metalik pada setiap konsentrasi kaldu
warna hijau metalik. Warna hijau laktosa akan dihitung jumlah
metalik ini merupakan indikator dari koloninya. Fungsinya adalah untuk
bakteri yang dapat memfermtasi melihat pengaruh berbagai
laktosa dengan kuat dan/atau bakteri konsentrasi kaldu laktosa terhadap
yang dapat memfermentasi sukrosa pertumbuhan E.coli. sehingga dapat
(khas pada bakteri coliform fecal). ditentukan pada konsentrasi berapa
Pada bakteri yang memfermentasi E.coli bisa tumbuh dengan baik.
laktosa dengan lambat akan Berdasarkan teori-teori dapat
menghasilkan asam dengan jumlah disimpulkan bahwa E.coli akan
yang sedikit sehingga koloni akan tumbuh dengan baik dalam jumlah
berwarna coklat atau merah muda. koloni yang banyak apabila
Pada bakteri yang tidak dapat nutrisinya terpenuhi salah satunya
memfermentasi laktosa koloni akan adalah jika konsentrasi kaldu
berwarna merah muda atau laktosanya juga tinggi.
transparan.
Jika hasil pengamatan SARAN
menunjukan positif mengandung Kepada penelitian selanjutnya
E.coli , maka akan dilanjutkan disarankan untuk lebih hati-hati dan
dengan pewarnaan gram. Pewarnaan teliti dalam melaksanakan prosedur
gram merupakan proses untuk kerja supaya tidak mengalami
mendeteksi dan mengidentifikasi kontaminasi. Selain itu juga
bakteri. Perbedaan pada gram positif diharapkan bisa melakukan inovasi
dan gram negatif terjadi karena baru pada media pertumbuhan
penyusun peplidoglikan dan struktur bakteri tidak hanya laktosa tetapi
selnya berbeda. Pewarnaan gram juga bisa menggunakan bahan-bahan
dapat menggunakan metilen blue lain seperti umbi-umbian atau
atau safranin, jika warnanya biru atau polong-polongan.
keunguan maka itu adalah gram
negatif, sedangkan gram positif DAFTAR PUSTAKA
berwarna merah muda. E. Coli Anisah.2015. Media Alternatif untuk
merupakan bakteri gram negatif yang Pertumbuhan Bakteri
berbentuk batang , memiliki sedikit Menggunakan Sumber
lapisan peptidogligan dan tidak Karbohidrat yang Berbeda.
mengandung asam pada dinding Surakarta: UMS.
selnya namun mengandung sejumlah Arulanantham, R., Pathmanathan, S.,
Ravimannan, N., & Niranjan,
polisakarida dan lebih rentan
K. 2012. “Alternative Culture
terhadap kerusakan mekanik dan Media for Bacterial Growth
kimia. Using Different Formulation
of Protein Sources”. Journal Umum.
of Natural Product and Plant Yogyakarta:Departemen
Resourse, 2 (6): 697-700. Mikrobiologi
Berde, C. V., & Berde, V. B. 2015. Fakultas PertanianUGM.
“Vegetable Waste as Lay, W. B. 1994. Analisis Mikroba
Alternative Microbiological di Laboratorium.Jakarta:
Media for Laboratory and Raja Grafindo Perkasa.
Industry”. World Journal of Lehninger. 1995. Dasar –
Pharmacy and dasar Biokimia, Jilid I.
Pharmaceutical Sciences, 4 Jakarta:Erlangga.
(5), 1488-1494. Pelczar. M.J dan Chan, E.C.S. 1988.
Cappuccino, J. G., & Sherman, N. Dasar-dasar Mikrobiologi.
2013. Manual Laboratorium Jakarta:UI Press.
Mikrobiologi. Jakarta: Buku Robert, S.B., E.G.D. Murray, L.R.
Kedokteran EGC. dan Smith. Bergey’s Manual
Deivanayaki M, & Iruthayaraj, A. of
2012. “Alternative Vegetable Determinative Bacteriology.
Nutrient Source for Microbial USA:WaverlyPressInc.
Growth”. International Sale, A.J., 1961, Laboratory Manual
Journal of Biosciences (IJB), on Fundamental Principle Of
2 (5) : 47-51. Bakteriology, Toronto
Jutono, J. Soedarsono, S. Hartadi, S. :MacGrewHill.Inc,
Kabirun, S. Suhadi, D. dan Suriawiria, U. 1985. Dasar-Dasar
Soesanto. 1980. Pedoman Mikrobiologi.Bandung:Angk
Praktikum Mikrobiologi asa.

Anda mungkin juga menyukai