Oleh :
ADRYAN SAPUTRA
M1A1 16 171
KONSERVASI HUTAN
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
LAPORAN PRAKTIKUM
VALUASI JASA EKOSISTEM HUTAN
Oleh :
ADRYAN SAPUTRA
M1A1 16 171
KONSERVASI HUTAN
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui:
Asisten Praktikum,
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah
Konservasi Tumbuhan Obat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa
Jasa Ekosistem Hutan “Valuasi Jasa Lingkungan Karbon Pada Tegakan Hutan
telah penulis rasakan, oleh sebab itu, kami berterimakasih kepada beberapa pihak
Selain itu kami juga sadar bahwa pada laporan Praktikum kami ini dapat
ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi
dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari
bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif. Dan
Penulis,
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Adryan Saputra, lahir di
219 Bakung-bakung dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis
Universitas Halu Oleo pada tahun 2016. Semasa studi penulis ikut aktif dalam
DAFTAR ISI
Halaman
5.1. Hasil...............................................................................................
5.2. Pembahasan ...................................................................................
I. PENDAHUALUAN
1.1. Latar Belakang
Hutan sebagai bagian dari sebuah ekosistem yang besar memiliki arti dan
peran penting dalam menyangga sistem kehidupan. Berbagai manfaat besar dapat
pemasok oksigen di udara, penyedia jasa wisata dan mengatur iklim global.
Manfaat yang diberikan oleh keberadaan hutan sangat tinggi baik berupa manfaat
bantuan cahaya matahari dan air dari tanah, vegetasi yang berklorofil mampu
menyerap CO2 dari atmosfer melalui proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini
antara lain disimpan dalam bentuk biomassa yang menjadikan vegetasi tumbuh
menjadi makin besar atau makin tinggi. Pertumbuhan ini akan berlangsung terus
sampai vegetasi tersebut secara fisiologis berhenti tumbuh atau dipanen. Secara
umum hutan dengan ”net growth” (terutama dari pohon-pohon yang sedang
berada fase pertumbuhan) mampu menyerap lebih banyak CO2, sedangkan hutan
dewasa dengan pertumbuhan yang kecil hanya menyimpan stock karbon tetapi
ekosistem hutan hujan pegunungan rendah, hutan bakau, hutan pantai, savana, dan
hutan rawa air tawar di Sulawesi. Vegetasi savana di taman nasional ini memiliki
ciri khas dan keunikan, karena merupakan asosiasi antara padang rumput dengan
tumbuhan agel, lontar dan bambu duri serta semak belukar, juga tumbuhan di
Rawa Aopa Watumoahi. terdiri dari jenis tumbuhan yang dapat hidup di dalam
genangan air atau rawa-rawa sekunder dan jenis yang hidup diwilayah terestrial.
manfaat dari ekosistem hutan sebagai jasa lingkungan di Taman Nasional Rawa
Aopa Watumohai.
karbon pada tegakan hutan pegunungan rendah Taman Nasional Rawa Aopa
Watumohai.
jasa lingkungan karbon pada tegakan yang terdapat dihutan pegunungan rendah
alam dan kawasan pelestarian alam. Taman nasional merupakan salah bentuk dari
Alam berupa Cagar Alam dan Suaka Margasatwa serta Kawasan Pelestarian Alam
meliputi Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Tawan Wisata Alam dan Taman
(Qudriyatun, 2010).
budidaya, pariwisata, dan rekreasi Sistem zonasi merupakan cara atau metode
ekosistem alam maupun buatan yang nilai dan manfaatnya dapat dirasakan secara
Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam mitigasi perubahan iklim melalui
manajemen hutan, meliputi: (1) konservasi dan menjaga stok karbon yang
terdapat di hutan, (2) meningkatkan stok karbon melalui aforestasi, (3) modifikasi
penanaman jenis-jenis yang lebih resilien, dan (5) menanam pohon untuk
kayu, dan jasa lingkungan merupakan barang dan jasa ekosistem hutan yang
keberadaan nilai manfaatnya saling berkaitan satu dengan yang lainnya, misalnya
apabila tegakan hutan rusak, maka jasa lingkungan pun akan rusak atau hilang
2.4.1. Biomassa
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses
fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain
adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja
dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan,
pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga
digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Pada umumnya yang digunakan
sebagai bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau
ranting, cabang, buah, bunga, batang maupun fauna yang jatuh di lantai hutan.
lantai hutan terbagi dalam tiga lapisan, yaitu: litter, fermentasi/ forna, dan humus.
dan menjadi salah satu parameter untuk mengetahui perubahan struktur hutan,
karena jumlah stok biomassa bergantung pada ada atau tidaknya pemudaan alam,
terganggu atau tidaknya hutan, dan peruntukan hutan Di permukaan bumi ini,
kurang lebih terdapat 90 % biomassa yang terdapat dalam hutan berbentuk pokok
kayu, dahan, daun, akar dan sampah hutan (serasah), hewan, dan jasad renik.
2.4.2. Karbon
Hutan merupakan penyerap gas rumah kaca terutama CO2 hingga
mencapai tingkat keseimbangan. Emisi gas rumah kaca (GRK) yang utama dari
sektor kehutanan terjadi selama proses perubahan penggunaan lahan. Dua proses
penyerapan oleh vegetasi. Hutan yang mempunyai komposisi vegetasi yang be-
pada suatu lahan dapat menggambarkan berapa banyak CO2yang diserap oleh
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2019 pukul 08.00
digunakan dalam praktikum ini adalah :pita meter,tally sheet, alat tulis dan
handphone.
dilapangan.
alometrik melalui pengolahan data yang meliputi penghitungan biomassa dan stok
karbon pada seluruh komponen di atas permukaan tanah. Biomassa dan stok
persamaan yaitu:
berikut:
BK = 0,11 × 𝜌 × 𝐷2,62
Keterangan :
BK : Berat kering
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑜𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝐵𝑖𝑜𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠 = (Hairiah, et al., 2009)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑟𝑒𝑎