Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
EPISTEMOLOGI
Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Disusun oleh :
2019
A. Pendahuluan
Abad pertengahan adalah periode sejarah yang terjadi di daratan Eropa
yang ditandai sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran
Romawi Barat pada abad ke-5 M hingga abad ke-15 M.
Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi
masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu
gereja Kristiani yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta
mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik. Mereka berpendapat
hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan kehidupan, pemikiran,
politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri
daripada ahli-ahli sains merasa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran
1
mereka pun ditolak, dan timbul ancaman dari gereja, yaitu siapa yang
mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan
ditangkap dan didera, malah ada yang dibunuh.
Masa ini disebut sebagai Era Medieval atau lebih dikenal dengan istilah
the dark age (zaman kegelapan) dan dimulai setelah masa Nabi Isa bin
Maryam ‘alaihis salam menapakkan kaki di muka Bumi dan berdakwah.
Beliau dikenal juga sebagai Isa bin (anak) Maryam, yang dengan sejumlah
perkecualian dan catatan perbedaan mendasar adalah hampir dapat dikenal
sama juga sebagai Yesus Kristus atau Yesus dari Nazareth dalam khazanah
Kristen.
2
Gereja. Tidak setiap individu berhak berpendapat, karena pada zaman itu
yang berhak mengeluarkan pendapat keputusan adalah para ahli agama. 1
1
Bill Arg, “Zaman kegelapan Eropa Dark Age”, di akses dari
http://billargon.blogspot.com/2017/02/zaman-kegelapan-eropa-dark-age.html?m=1, pada 15 Februari 2019
pukul 12.37 WIB
3
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari
gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi).
Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka
tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu
pengetahuan banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat
berkembang sehingga lahir filsafat skolastik yaitu suatu pemikiran filsafat
yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena
itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.2
Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi
masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu
gereja Kristiani yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta
mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik. Mereka berpendapat
hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan kehidupan, pemikiran,
politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri
dari ahli-ahli sains merasa mereka ditekan dan dikawal ketat.
4
Pemikiran mereka pun ditolak dan timbul ancaman dari gereja, yaitu
siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja
akan ditangkap dan didera, malah ada yang dibunuh. Segala keputusan
pemerintah dan hukum negara tidak diambil berdasarkan demokrasi di
parlemen seperti ketika zaman kekasiaran Roma. Keputusan tersebut
diambil oleh majelis dewan Gereja. Tidak setiap individu berhak
berpendapat, karena pada zaman itu yang berhak mengeluarkan pendapat-
keputusan adalah para ahli agama. Bahkan segala sesuatu yang bertentangan
dengan penafsiran dewan gereja merupakan pelanggaran hukum berat.
Ibnu Khaldun ahli sosiologi, filsafat sejarah, politik, ekonomi, sosial, dan
kenegaraan. Anzahel ahli dan penemu teori peredaran planet. Tetapi setelah
perang salib, umat Islam mengalami kemunduruan, umat Islam dalam
keadaan porak-poranda oleh beberapa peperangan.3
3
Supena, Ilyas, Filsafat Ilmu ,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015, hlm 3.
5
Masa Abad Pertengahan diawali dengan lahirnya filsafat Eropa yang
ditandai dengan tampilnya para theolog dalam dunia ilmu pengetahuan
dalam belahan bumi Eropa. Sebagaimana halnya dengan filsafat Yunani
yang dipengaruhi oleh kepercayaan maka filsafat atau pemikiran pada abad
pertengahan pun dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen. Artinya, pemikiran
filsafat abad pertengahan didominasi oleh agama. Pemecahan semua
persoalan selalu didasarkan atas agama sehingga corak pemikiran
kefilsafatannya bersifat teosentris.
Baru pada abad ke-6 Masehi, setelah mendapatkan dukungan dari Karel
Agung, didirikanlah sekolah-sekolah yang memberi pelajaran gramatika,
dialektika, geometrika, aritmetika, astronomi, dan musik.4 Di kesempatan
lain, belahan bumi Timur, Islam pada abad ke-7 M telah mengalami
kemajuan pesat. Pada abad ke-8 M yakni 7 abad sebelum Galileo Galilei
dan Copernicus Berjaya, telah didirikan sekolah Kedokteran dan Astronomi
di Jundhishapur. Pada masa ini, sumbangan Islam untuk ilmu pengetahun
meliputi :
4
Suaedi, Pengantar Filsafat Ilmu, Bogor: IPB Press, 2016, hlm 3.
6
Ibn Al-Haytun dengan Kitab Al-Munadhir yang membuktikan hukum
refleksi cahaya. Bidang kedokteran, Ibn Siena mengarang buku teks dalam
bidang medis berjudul Al-Qanun yang menjadi buku standar selama 500
tahun di dunia Islam dan Eropa. Ia juga meneliti masalah Astronomi,
kesehatan anak, Ginaecology.
5
Ibid, hlm 31.
7
Plato dan Al-Qur’an adalah benar, mereka mengadakan perpaduan serta
sinkretisme antar agama dan filsafat.
8
menggambarkan suatu zaman yang baru di tengah-tengah suatu
perkumpulan bangsa yang baru, yaitu bangsa Eropa Barat.6
Ciri khas filsafat abad pertengahan ini terletak pada rumusan terkenal
yang dikemukakan oleh Anselmus, yaitu “Fides quarens intellectum” atau
iman berusaha untuk mengerti dan “Credo Ut Intelligam” yang artinya
agama/iman lebih dahulu, setelah itu mengerti.8 Pandangan-pandangan
teologi Anselmus mempunyai pengaruh yang besar dalam teologi gereja
pada Abad Pertengahan. Gagasan yang dikembangkan Anselmus
merupakan pemikiran dialektika yang bisa membuat orang menjadi yakin
dan percaya.
6
Hambali,Filsafat Ilmu Islam dan Barat, Bandung: Alfabet, 2017, hlm.7.
7
Muzairi, Filsafat Umum.Yogyakarta: Teras, 2015, hlm 86.
8
Jamin, Ahmad, Filsafat Ilmu Islam Telaah Pengetahuan, Ilmu, dan Sain dalam Islam, Bandung: Alfabet,
2016, hlm 112.
9
yang percaya akan agama memiliki pengertian tentang Tuhan, manusia, dan
dunia secara mendalam. Agama menolong manusia untuk sampai kepada
kebenaran itu. Anselmus mempertahankan kemampuan budi sebagai jalan
untuk mencapai kebenaran. Anselmus yakin akan adanya akal, sehingga ia
memohonkan rahmat illahi untuk menemukan titik terang yang meyakinkan
akal (ratio) yakni percaya dengan hati (fides).9
Selain itu juga terdapat beberapa tokoh lain yang berperan dalam
perjalanan ilmu di zaman pertengahan, Gregorius yang berasal dari
Nazianze dengan konsep kependudukan akalnya, Basilus yang berbicara
9 https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/anselmus-dari-centerbury-filpspf-abad-
pertengahan/amp/, diakses 23 Februari 2019 pukul 19.08 WIB.
10
mengenai eksistensi alam, dan Gregoris dan Nizza yang menelaah tentang
eksistensi manusia yang ditinjau dari segi jasmani dan rohani.10
Dalam perjalanan ilmu dan juga filsafat di dunia Islam, pada dasarnya
terdapat pula rekonsiliasi dalam arti mendekatkan dan mempertemukan dua
pandangan yang berbeda, bahkan sering kali ekstrim antar filsafat Yunani,
seperti filsafat Plato dan Aristoteles, dengan pandangan keagamaan Islam
yang sering kali menimbulkan benturan-benturan. Sebagai contoh konkrit
dapat disebutkan bahwa Plato dan Aristoteles telah memberikan pengaruh
besar pada mazhab-mazhab Islam, khususnya mazhab Eklektisme.
10
Hambali, Op.cit., hlm 8.
11
kemudian Islam. Dapat kita ketahui bahwasanya pada awal Islam pengaruh
Helenisme dan filsafat Yunani edisi keilmuan, Islam sudah sedemikian
kental itu pun terus mewarnai perkembangan ilmu pada masa-masa
berikutnya.
11
Hambali, Op.cit., hlm 9.
12
Ghazali karena ia menolak filsafat seperti yang ia tulis dalam Tahaful Al-
Falasifah.
C. Penutup
Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1. Zaman Kegelapan (The Dark Age) adalah zaman dimana Eropa
mengelami masa-masa kemunduran intelektual dan ilmu
pengetahuan. Hal ini disebabkan karena pemikiran manusia pada
Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Siapa yang
mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan
ditangkap dan didera, bahkan dibunuh.
2. Periode pertengahan merupakan periode kebangkitan Islam (Abad 6-
13 M). Masa kebangkitan Islam ditandai dengan banyaknya
ilmuwan-ilmuwan Islam yang ahli dibidang masing-masing.
3. Zaman pertengahan memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda
dengan karakter filsafat di zaman klasik, coraknya yang paling
menonjol adalah teosentris. Corak ini lebih mengutamakan Tuhan
sebagai pusat eksistensinya.
4. Ciri khas filsafat abad pertengahan ini terletak pada rumusan terkenal
yang dikemukakan oleh Anselmus, yaitu “Fides quarens
12
Hambali, Op.cit, hlm 10.
13
intellectum” atau iman berusaha untuk mengerti dan “Credo Ut
Intelligam” yang artinya agama/iman lebih dahulu, setelah itu
mengerti.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://billargon.blogspot.com/2017/02/zaman-kegelapan-eropa-dark-
age.html?m=1, di akses 15 Februari 2019 pukul 12.37 WIB.
http://sumainis.blogspot.com/2015/06/zaman-kegelapan.html?m=1, di akses 18
Februari 2019 pukul 17.13 WIB.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/anselmus-dari-centerbury-
filpspf-abad-pertengahan/amp/, diakses 23 Februari 2019 pukul 19.08
WIB.
15