Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“METODE KANGURU”
KLINIK ANAK

OLEH :
ARISTA ANGGRAINI (15.20.011)
MARSIS ANASARI (14.20.064)
AGUNG TRI (15.20.004)
YEGA LAKSINTIA (15.20.039)

TIM PROMOSI KESEHATAN


RSU DR.SAIFUL ANWAR MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) di Klinik Anak RSU Dr. Saiful Anwar Malang
dengan topik “Metode Kanguru”, telah dikonsultasikan dan disetujui pada,
Hari :
Tanggal : Desember 2019

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Ruangan

(………………………) (……………………….)

Ka.Ur. Klinik Anak

(…………………………..)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Anak


Sub Pokok Bahasan : Metode Kanguru
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien di Poli Anak
Hari/ Tanggal : Desember 2019
Jam : WIB
Waktu : 25 Menit
Tempat : Klinik Anak di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang

I. LATAR BELAKANG

Metode kanguru merupakan perawatan bayi dengan berat badan


lahir rendah ( kurang dari 2.500 gram ), terutama yang terlahir dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Bayi dalam kondisi ini
membutuhkan pengawasan khusus untuk mencegah hypothermia atau
keadaan dimana bayi mengalami cidera dingin akibat pengaturan suhu
dalam sistem syaraf pusatnya belum sempurna. Diperlukan perawatan
bayi sederhana untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar bayi,
antara lain kehangatan, ASI, perlindungan infeksi, dan stimulasi.

Perawatan bayi dengan berat badan rendah maupun prematur


tentu membutuhkan bantuan alat penghangat atau inkubator. Namun
bila keadaan tidak memungkinkan seperti tidak tersedianya alat
penghangat, maka pilihan alami adalah dengan menggunakan metode
kanguru. Metode kanguru adalah melakukan kontak dari kulit ke kulit
secara langsung antara ibu dan bayi. Metode ini dapat dilakukan dua
minggu setelah kelahiran.

Secara global terdapat sekitar 15,5% atau berjumlah sekitar 20,6 juta
bayi berat lahir rendah (BBLR) yang lahir setiap tahun, dimana 96,5% dari
jumlah tersebut terdapat di negara-negara berkembang. Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS) Depkes tahun 2013 menyatakan bahwa terdapat
variasi angka kejadian BBLR di berbagai provinsi di Indonesia. Kasus
BBLR di Indonesia tertinggi berada di Provinsi Sulawesi Tengah (16,8%),
di posisi kedua Papua (16%) dan yang terendah berada di Sumatera Utara
(7,2%).2 Persentase BBLR di Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar 3,75%
dimana jumlah tersebut meningkat apabila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yaitu sebesar 3,73%.

Secara ekonomi, pada negara-negara berkembang termasuk Indonesia,


masih terdapat banyak keterbatasan dalam sumber daya manusia, oleh
karena itu diperlukan suatu metode yang dapat berguna dalam menurunkan
angka kematian neonatal dan morbiditas sebagai pengganti inkubator yang
efisien dan efektif, yaitu metode kanguru. Metode kanguru untuk BBLR
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1983 oleh dua orang ahli neonatologi
dari Bogota, Colombia yaitu Rey dan Martinez.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta dapat


mengerti dan memahami tentang Metode Kanguru.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :

Setelah diberikan penyuluhan peserta menjelaskan kembali tentang :


1. Menjelaskan Pengertian Perawatan Metode Kanguru
2. Mengetahui Tujuan Perawatan Metode Kanguru
3. Mengetahui Keuntungan Perawatan Metode Kanguru Untuk Bayi
4. Kriteria Bayi yang Dilakukan Perawatan Metode Kanguru
5. Cara Melakukan Perawatan Metode Kanguru
6. Pelaksanaan Metode Kanguru
7. Mengetahui Penanganan Metode Kanguru

IV. LAMPIRAN

Terlampir
V. SETTING TEMPAT

Keterangan :

= Pemateri

= Moderator
= Peserta Penyuluhan
= Observer
= Fasilitator

VI. METODE

1. Ceramah
2. Tanya jawab

VII. MEDIA

1. Power Point
2. Laptop
3. LCD

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN
TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
Pendahuluan 1. Salam pembuka. 1. Menjawab salam
5 Menit 2. Memperkenalkan diri. 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan. Keterangan Dari
4. Menggali pengetahuan keluarga Penyaji
pasien mengenai Metode Kanguru
Penyajian 1. Menjelaskan Materi Penyuluhan 1. Mendengarkan
15 Menit a. Menjelaskan Pengertian Metode Penjelasan Penyaji.
Kanguru
b. Menjelaskan Tujuan Perawatan
Metode Kanguru
c. Menjelaskan Keuntungan
Perawatan Metode Kanguru
Untuk Bayi
d. Kriteria Bayi yang Dilakukan
Perawatan Metode Kanguru
e. Cara Melakukan Perawatan
Metode Kanguru
f. Pelaksanaan Metode Kanguru
g. Mengetahui Penanganan Metode
Kanguru
2. Memberi kesempatan kepada klien 2. Bertanya
untuk bertanya
3. Menjawab Pertanyaan Peserta 3. Mendengarkan
4. Feedback atau menanyakan kembali 4. Memberi Pendapat
kepada peserta tentag materi Atas Pertanyaan
penyuluhan.
Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah 1. Mendengarkan
5 Menit disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih atas 2. Menjawab Salam
perhatian dan waktu yang telah
diberikan
3. Mengucapkan salam
IX. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan
b. Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan
c. Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan

2. Evaluasi Proses

a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan


b. Waktu sesuai dengan yang direncana
c. Selama proses berlangsung diharapkan audiens dapat mengikuti
seluruh kegiatan penyuluhan/tidak ada yang meninggalkan ruangan
d. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens berperan aktif

3. Evaluasi Hasil

Audience mampu :
a. Mengerti dan memahami pengertian Metode Kanguru.
b. Mengerti dan memahami tujuan perawatan Metode Kanguru.
c. Mengerti dan memahami keuntungan perawatan Metode Kanguru
Untuk Bayi.
d. Mengerti dan memahami kriteria bayi yang dilakukan perawatan
Metode Kanguru
e. Mengerti dan memahami cara melakukan perawatan Metode
Kanguru
f. Mengerti dan memahami pelaksanaan Metode Kanguru
LAMPIRAN MATERI
A. PENGERTIAN

Metode kangguru merupakan sebuah metode perawatan bayi baru


lahir dengan cara meletakkan bayi didada ibu ( skin to skin ) untuk
menyalurkan kehangatan pada si bayi dan dikombinasi dengan pemberian
ASI eksklusif (Ulfah, 2010). Perawatan metode kanguru (Kangaroo Mother
Care) atau disebut juga asuhan kontak kulit dengan (skin to skin contact)
merupakan metode khusus asuhan bagi bayi berat lahir rendah atau bayi
prematur (Dadangsjarif, 2010).

Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun


1983 oleh dua orang ahli neonatologi dari Bogota, Colombia yaitu Rey dan
Martinez. Perawatan dengan metode ini sangat bermanfaat untuk merawat
bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan di rumah
sakit ataupun di rumah. Metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan asasi
bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip
dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik
dengan dunia luar (Prassasti, 2008).

B. Tujuan Perawatan Metode Kanguru

Menurut Ulfah (2010), tujuan dalam perawatan metode kangguru


yaitu kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi dapat menurunkan hilangnya
panas melalui konduksi dan radiasi serta bertujuan untuk mempertahankan
neutral thermal environment/NTE, yaitu kisaran suhu lingkungan sehingga
bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya tetap normal dengan
metabolisme basal minimum dan kebutuhan oksigen terkecil. Metode ini
dapat juga dilakukan untuk bayi sehat. Sehingga dengan kontak langsung
kulit ibu bayi ini kebutuhan dasar dari bayi berupa kehangatan, ASI, kasih
sayang dan perlindungan bisa dipenuhi.
C. Keuntungan Perawatan Metode Kangguru Untuk Bayi

Menurut Febri (2009), keuntungan perawatan metode kangguru untuk bayi


yaitu :

1. Meningkatkan hubungan emosi ibu dan bayi.

2. Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi.

3. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik.

4. Mengurangi stress pada ibu dan bayi.

5. Mengurangi lama menangis pada bayi.

6. Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi.

7. Meningkatkan produksi ASI.

8. Menurunkan risiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit.

9. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit.

D. Kriteria Bayi yang dilakukan Perawatan Metode Kanguru

Menurut Prassasti (2008), kriteria bayi yang harus dilakukan perawatan


metode kangguru yaitu :

1. Bayi dengan berat badan ≤ 2500 g.

2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.

3. Refleks dan kordinasi isap serta menelan pada bayi yang sudah
membaik.

4. Perkembangan selama di inkubator baik (stabil).

5. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam


keberhasilan

E. Cara Melakukan Perawatan Metode Kanguru

1. Tahap Persiapan

a. Persiapan Alat

1. Alat pengukur tanda vital bayi (thermometer, stetoskop, jam).


2. Timbangan bayi.

3. Gendongan kangguru dan topi bayi.

b. Persiapan Orang Tua

1. Cuci tangan (ibu atau ayah yang akan melakukan PMK).

2. Buka pakaian atas ibu atau ayah kemudian di ganti dengan baju
khusus untuk perawatan kangguru yang disediakan.

2. Tahap Pelaksanaan.

Berdasarkan WHO (2002), tahap pelaksanaan perawatan metode


kangguru yaitu :

a. Beri bayi pakaian, topi, popok/diapers dan kaos kaki yang telah
dihangatkan lebih dahulu.

b. Letakkan bayi diantara payudara dengan posisi tegak, dada bayi


menempel kedada ibu.

c. Posisi bayi diamankan agar dengan kain panjang atau pengikat


lainnya. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dan dengan
posisi sedikit tengadah (ekstensi). Ujung pengikat berada tepat
dibawah kuping bayi. Posisi kepala bayi seperti ini bertujuan untuk
menjaga saluran nafas tetap terbuka dan memberi peluang agar
terjadi kontak mata antara ibu dan bayi. Hindari posisi kepala
merunduk kedepan dan sangat tengadah. Pangkal paha bayi haruslah
dalam posisi fleksi dan ekstensi seperti dalam posisi “kodok” ;
tanganpun harus dalam posisi fleksi.

d. Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak
tergelincir. Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut
menutupi dada si bayi. Perut bayi jangan sampai tertekan dan
sebaiknya berada disekitar epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi
dapat melakukan pernafasan perut. Nafas ibu akan merangsang bayi.

e. Ajarkan ibu cara bagaimana memasukkan dan mengeluarkan bayi


dari gendongan, yaitu dengan cara :
1. Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan dibelakang leher
sampai punggung bayi.

2. Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari-jari
lainnya agar kepala bayi tidak tertekuk dan tak menutupi saluran
nafas ketika bayi berada pada posisi tegak.

3. Tempatkan tangan lainnya dibawah pantat bayi.

F. Pelaksanaan Metode Kanguru

1. Segera setelah lahir.

2. Sangat awal, setelah 10-15 menit.

3. Awal, setelah umur 24 jam.

4. Menengah, setelah 7 hari perawatan.

5. Lambat, setelah bayi bernafas sendiri tanpa O2

6. Setelah keluar dari perawatan incubator.


DAFTAR PUSTAKA

WHO (2002), Perawatan Metode Kanguru, Departement of Reproductive Health


and Reseacrh World Health Organization, Jakarta : Perinasia

Ulfah (2010), Kangguru Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kangguru,
Izoel (2008), Metode Kangguru Perawatan Untuk Bayi Prematur,

Prassasti (2008), Metode Kangguru Untuk Merawat Bayi Prematur,

http://izoel04.multiply.com/jounal/item/47/METODE_KANGURU_PERA

WATAN

UNTUK_BAYI_PREMATUR diakses pada tanggal 07 Desember 2013

Febri (2009), Metode Kangguru Penting Buat Bayi,

http://bidanshop.blogspot.com

/2009/12/metode-kangguru-penting-buat-bayi_31.html diakses pada tanggal 07

Desember 2019

Dadangsjarif (2010), SOP Perawatan Metode Kangguru,

http://dadangsjarif.wordpress.com/lain-lain/sop-perawatan-metode-

kanguru/ diakses pada tanggal 07 Desember 2019

http://prassasti.blogspot.com/2008/05/metode-kanguru-untuk-merawat-bayi.html

diakses pada tanggal 07 Desember 2019

http://catatanbidanmaria.blogspot.com/2010/07/kangguru-mother-care-kmc-atau

perawatan. html diakses pada tanggal 07 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai