MANAJEMEN INVESTASI
(Pasar Derivatif)
Oleh :
KELOMPOK III
3.1 kesimpulan
Mekanisme transaksi derivative pada dasarnya sama dengan transaksi
saham pada umumnya, yaitu sebelum seseorang melakukan transaksi terlebih
dahulu harus menjadi nasabah di sebuah atau beberapa perusahaan sekuritas, baru
kemudian seseorang dapat bertransaksi membeli atau menjual saham atau
derivatifnya dengan order melalui broker-broker di perusahaan sekuritas yang
menaunginya. Dalam transaksi derivative seorang nasabah yang melakukan
transaksi baik jual atau beli diharuskan menyetorkan sejumlah margin kepada
KPEI untuk menjamin integritas derivatif tersebut selama masa sebelum
jatuhtempo dengan atau tanpa pergerakan dana.
Prinsip dasar dari hedging adalah mengalihkan atau mentransfer risiko
harga dari pihak hedger kepada pihak speculator, atau dengan kata lain risiko
tersebut dialihkan dari seseorang yang bersedia membayar untuk menghindari
risiko kepada orang yang berani menanggung risiko dengan harapan memperoleh
keuntungan. Aktifitas lindung nilai dalam hal ini adalah penggunaan transaksi
derivative sebagai pengganti sementara dari transaksi di pasar spot. Sepanjang
harga spot dan harga derivative bergerak bersama-sama, adanya kerugian pada
satu posisi (spot atau derivative) akan dihapuskan dengan adanya keuntungan di
posisi lainnya.
Mekanisme transaksi derivative yang mengharuskan seorang nasabah
menyetor sejumlah margin terlebih dahulu, serta prinsip hedging untuk
melindungi nilai investasi dari transaksi jual-beli yang bersifat spekulasi tidak
dibenarkan dalam Islam. Transaksi derivative yang penuh dengan spekulasi
tersebut secara tegas dilarang dalam Islam, karena sifat spekulasi yang
mengakibatkan ada satu pihak yang akan dirugikan dengan adanya transaksi
tersebut. Pada hedging, secara implisit memang berfungsi untuk meminimalisir
risiko, tetapi risiko yang dihedge merupakan akibat yang muncul dari transaksi
yang bersifat spekulasi