TINJAUAN PUSTAKA
A. Darah
1. Pengertian Darah
Darah adalah cairan jaringan tubuh pada makhluk hidup mulai dari
yaitu sebagai fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen dan asupan nutrisi ke
a. Pembuluh darah/Korpuskula terdiri dari sel darah merah atau eritrosit yang
darah atau trombosit untuk pembekuan darah dan mencegah perdarahan. Sel
darah putih atau lekosit berperan sebagai imun tubuh sehingga tidak mudah
terserang penyakit.
b. Plasma darah terdiri dari komponen darah berbentuk cair, volume plasma
darah yang terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, air,
8
http://repository.unimus.ac.id
9
bagian tubuh. Saluran darah ini merupakan sistem kerja jantung yang
manusia yang akan terkonversi menjadi glukosa di dalam hati. Glukosa akan
berperan sebagai salah satu molekul utama untuk pembentukan energi di dalam
glukosa yang tidak sempurna dan dapat menyebabkan DM. Salah satu
pemeriksaan glukosa yang baik untuk penderita DM adalah glukosa darah puasa
(Syaifuddin, 2002).
dilepas ke seluruh tubuh dan menjadi sumber energi utama untuk semua makhluk
http://repository.unimus.ac.id
10
Kadar glukosa darah yang normal akan bertahap secara perlahan meningkat
pada usia 50 tahun keatas, terutama untuk orang yang tidak aktif bergerak.
Peningkatan kadar glukosa darah yang berlanjut akan menyebabkan juga kadar
dikatakan menderita penyakit Diabetes Milletus apabila meiliki kadar gula darah
> 126 mg/dL. Seseorang yang menderita diabetes dan pra-diabetes dapat
didiagnosis dengan menggunakan tes glukosa darah puasa. Tes glukosa darah
sampel orang tersebut tidak makan selama 8 – 10 jam. Glukosa darah puasa dapat
digunakan untuk memantau kadar glukosa darah pada penderita diabetes. Kadar
gula darah setiap hari bervariasi, akan meningkat setelah makan dan kembali
normal dalam waktu 2 jam (Nabyl,2012). Orang dikatakan DM atau tidak bisa
Tabel 2 Kadar Glukosa darah Puasa Dengan Metode Enzimatik Sebagai Patokan
http://repository.unimus.ac.id
11
a. Hipoglikemia
secara abnormal rendah, itu keadaan gawat darutan yang dapat terjadi pada
dimakan, aktivitas fisik dan obat yang digunakan akan berpengaruh terhadap
Gejala hipoglikemia terjadi pada orang dewasa jika kadar glukosa darah kapiler
2,2 mmol/l atau < 2,2 mmol/l. Otak yang terbiasa dengan kadar glukosa darah
rendah atau akibat dari Diabetes yang diobati secara berlebihan. Gejala yang
timbul akibat bila glukosa darah pada tingkat rendah seperti 1,7 mmol/l. Otak
yang terbiasa dengan kadar glukosa darah yang selalu tinggi seperti Diabetes
Milletus yang tidak terkontrol. Glukosa darah yang tinggi dan kritis bisa diatas
b. Hiperglikemia
naik secara tiba tiba, disebabkan karena stres, infeksi vagina dan mengkonsumsi
melebihi ambang ginjal normal (konsentrasi glukosa darah besar 160 – 180
http://repository.unimus.ac.id
12
mg/100 ml), tubulus renalis tidak dapat menyerap kembali semua glukosa akan
(Nabyl, 2012).
c. Diabetes Milletus
keadaan kadar glukosa darah yang tinggi, sehingga tidak dapat melepaskan
insulin dan menggunakan insulin secara cukup. Insulin merupakan hormon yang
dilepaskan oleh pankreas yang harus mempertahankan gula darah yang normal.
disimoan. Normal kadar glukosa darah puasa 80 – 108 mg/dl (Sunani, 2012).
darah keseluruh tubuh, yang mengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel
atau jaringan untuk mekanisme imun tubuh. Pembuluh darah merupakan sebagai
tolak ukur kesehatan bagi tubuh, jika apabila pembuluh darah tersumbat oleh zat
zat yang berbahaya seperti nikotin, lemak dan logam logam berat lainnya fungsi
http://repository.unimus.ac.id
13
a. Darah vena
jantung. Pembuluh vena terbentuk dari penyatuan kapiler. Dinding vena terdiri
dari 3 lapisan yaitu lapisan terluar terdiri atas jaringan ikat fibrus yang disebut
tunika adventisia, lapisan tengah berotot lebih tipis, lebih mudah kempes dan
kurang elastis dari pada arteri, lapisan dalam yang endotelial disebut tunika
intima. Pembuluh balik atau vena yang memiliki dinding tipis, tidak elastis dan
diameter lebih besar dari pada pembuluh nadi karena jalur menuju jantung
pembuluh vena ukurannya semakin besar, hal ini terjadi karena darah dalam
perjalanan ke jantung memiliki tekanan yang sangat rendah. Tekanan yang sangat
rendah mengakibatkan darah tidak sampai kejantung, dengan pembuluh vena yang
mempunyai banyak kutup akan memastikan darah mengalir ke satu arah menuju
ke jantung (Pearce,2009).
Dewasa meggunakan salah satu vena dalam fossa cubiti dan untuk bayi
vena jugularis superficialis dapat dipakai atau juga darah dari sinus sagittalis
a. Menyediakan alat dan bahan yang akan diperlukan, dipastikan alat dan bahan
mengering.
http://repository.unimus.ac.id
14
c. Memilih vena dalam fossa cubiti, lalu dipasang ikatan pembendung pada
lengan atas dan pasien diminta untuk mengepalkan dan membuka tangannya
d. Menusukkan ke kulit dengan jarum dan spuit dalam tangan kanan sampai
b. Darah kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah yang paling kecil dan tempat arteri
terakhir. Makin kecil, akan semakin menghilang ke tiga lapis dindingnya ketika
sampai pada kapiler yang sehalus rambut, dinding itu tinggal satu lapis saja yaitu
mikrometer, hampir tidak cukup untuk aliran sel darah merah. Bahan bahan larut
menembus sel sel endotel. Pertukaran oksgen dan karbondioksida serta suplai
hasil difusi yang melintasi kapiler sel tunggal. Garis tengah pori pori pada kapiler
lebih kecil dari pada garis tengah protein plasma dan sel darah merah
( Corwin, 2001).
http://repository.unimus.ac.id
15
a. Dewasa: ujung jari (jari ketiga atau ke empat) atau anak daun telinga.
b. Bayi dan anak kecil : di bagian tumit atau ibu jari kaki. Tempat yang di pilih
a. Alat dan bahan yang akan digunakan pasatikan alat tersebut steril.
c. Memegang bagian yang akan ditusuk dan di tekan sedikit agar rasa nyeri
berkurang.
e. Menusuk jari ke tiga atau ke empat dengan arah tegak lurus,pada garis garis
f. Menusuk bagian pinggir jika menggunakan anak daun telinga, jangan sisinya.
Tusukan harus cukup dalam agar darah mudah keluar. Jangan sampai
menekan nekan jari atau telinga untuk mendapat cukup darah karna darah
yang diperas keluar semacam itu telah bercampur dengan cairan jaringan
g. Membuang tetes darah yang pertama keluar dengan memakai segumpal kapas
( Gandasoebrata,2007).
http://repository.unimus.ac.id
16
E. Pemeriksaan Glukosa
1. Metode pemeriksaan
dan lainnya. Pemeriksaan paling sering digunakan dengan metode enzimatik yaitu
metode glukose oksidase. Metode GOD banyak digunakan saat ini karena akurat
Alat pemeriksaan kadar glukosa darah cara reagen kering sederhana dan mudah
dipakai sendiri. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah memakai alat tersebut
dapat dipercaya sejauh dengan cara pemeriksaan sesuai dengan cara standar yang
bahan plasma darah yang diambil dari pembuluh vena secara langsung, karena
metode ini bersifat lebih spesifik. Prinsip metode ini adalah glukosa oksidase
dan akan bereaksi dengan fenol dan 4- aminoantipirin dengan enzim peroksidase
http://repository.unimus.ac.id
17
Alat pengukur glukosa darah secara reagen kering lebih sederhana dan
memakai alat tersebut dapat dipercaya sejauh melakukan kalibrasi secara rutin
dan cara pemeriksaan yang sesuai dengan cara standar yang dianjurkan oleh
kadar glukosa darah perifer atau sentral. Satuan 2 jenis yaitu dalam mg/dL atau
mmol/L. Nilai kadar glukosa darah adalah nilai klinis dalam gangguan
http://repository.unimus.ac.id
18
2. Hasil pemeriksaan yang cepat dan bermafaat untuk dokter yang merawat
penderita.
cairan serosa.
2. Glucometer tidak dapat mencatat hasil pemeriksaan dalam jumlah yang besar
atau banyak.
a. Darah Kapiler
keluar.
http://repository.unimus.ac.id
19
b. Darah Vena
hemokonsentrasi.
antikoagulan (Gandasoebrata,2007).
termasuk cukup akurat. Hasil pembacaan kurang baik dan tidak akurat bisa jadi
pada alatnya. Strip sudah terisi darah sebelum dimasukkan ke dalam alat,saat
Glukosa darah sewaktu yaitu kadar glukosa darah yang dapat berubah ubah
http://repository.unimus.ac.id
20
jam. Pemeriksaan Glukosa darah puasa diambil saat pasien benar benar tidak
mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula kecuali air putih.
Kadar glukosa darah puasa tinggi menunjukan produksi insulin tidak cukup.
Pengambilan sampel Glukosa darah puasa pasien dianjurkan untuk makan terlebih
dahulu, lalu melakukan puasa lagi selama 2 jam terhitung setelah pasien makan,
dan setelah 2 jam akan dilakukan pengambilan darah lagi. Kadar Glukosa 2 jam
post pandrial hasilnya mendekati kadar glukosa darah puasa (Yayasan Spiritia,
2010).
Glukosa Toleransi Tes adalah salah satu pemeriksaan yang digunakan pada
dosis tertentu contohnya 75 gram makanan, gula darah akan lebih meningkat lebih
tinggi dari pada orang normal dan untuk penurunan kadarnya memerlukan waktu
yang lambat. Ada 2 macam jenis Tes Toleransi yairu oral dan intravena. Keadaan
pada saluran cerna. Tes toleransi umumnya dilakukan secara oral untuk
http://repository.unimus.ac.id
21
B. Kerangka Teori
a. Rendahnya
kadar glukosa
darah akibat
a. Bekuan
keseimbangan
dalam spuid
makanan
b. Bekuan
b. Aktifitas dan
dalam botol.
obat
Darah Hipoglikemia
vena
Metode glucometer
(Gluco Dr) Glukosa darah
Darah
kapiler
Hiperglikemia
a. Stress
a. Tetes darah pertama
b. Mengkonsumsi
digunakan untuk
obat obat
pemeriksaan
tertentu
b. Penusukan pada kulit yang
masih basah alkohol
c. Penusukan kurang dalam
sehingga darah harus
diperas peras keluar
http://repository.unimus.ac.id
22
C. Kerangka Konsep
E. Hipotesa
Ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa pada darah
vena dan darah kapiler dengan menggunakan tes strip metode Glucometer (Gluco
Dr)
http://repository.unimus.ac.id