Text
Text
Text
O2. Hingga 40% volume sel otot jantung ditempati oleh mitokondria, yang menunjukkan
betapa bergantungnya jantung pada penyaluran O2 dan metabolisme aerobik untuk
menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk kontraksi. Otot jantung juga memiliki
banyak mioglobin, yang menyimpan O2 dalam jumlah terbatas di jantung untuk dapat
digunakan segera.
Sebagian besar sel tubuh tidak berkontak langsung dengan lingkungan eksternal,
tetapi sel-sel ini harus melakukan pertukaran dengan lingkungan tersebut, misalnya
menyerap O2 dan nutrien serta mengeluarkan zat sisa. Selain itu, berbagai caraka
kimia harus diangkut antara sel-sel untuk melaksanakan aktivitas terintegrasi. Agar
pertukaran jarak jauh ini tercapai, sel-sel dihubungkan satu sama lain dan dengan
lingkungan eksternal oleh sistem vaskular (pembuluh darah). Darah diangkut ke semua
bagian tubuh melalui suatu sistem pembuluh yang membawa pasokan segar ke sekitar
semua sel sambil membersihkan zat-zat sisa.
Darah terus-menerus mengalami "rekondisi" sehingga komposisinya relatif konstan
meskipun bahan-bahannya terus dikuras untuk menunjang aktivitas metabolik dan
selalu mendapat tambahan zat sisa dari jaringan. Organ-organ yang merekondisi darah
normalnya menerima jauh lebih banyak darah daripada yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan metabolik dasar mereka sehingga mereka dapat menyesuaikan darah tambahan
untuk mencapai homeostasis. Sebagai contoh, sebagian besar curah jantung
didistribusikan ke saluran cerna (untuk menyerap nutrien), ke ginjal (untuk
membuang zat sisa metabolik dan menyesuaikan komposisi air dan elektrolit), dan ke
kulit (untuk mengeluarkan panas). Aliran darah ke organ lain— jantung, otot rangka,
dan sebagainya—semata-mata untuk memenuhi kebutuhan metabolik organ-organ ini dan
dapat disesuaikan menurut tingkat aktivitas mereka.