Anda di halaman 1dari 58

ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

WARUNG INTERNET (WARNET)


(Studi Kasus Pada Warnet “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten Bogor)

Oleh
INDRADI AGUNG SETIAWAN
H 24076058

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
ABSTRAK
Indradi Agung Setiawan. H24076058. Analisis Studi Kelayakan Bisnis Warung
Internet (Warnet) Studi Kasus Pada Warnet “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten
Bogor. Di bawah bimbingan Farida Ratna Dewi.
Menurut data Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah
pengguna internet (netter) di dunia meningkat secara drastis. Pada sekitar 1990-
an, Internet telah berkembang dan menambah banyak pengguna jaringan-jaringan
internet. Dari 0.4 persen pengguna internet dari seluruh penduduk dunia di tahun
1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008. Dan sejak tahun 2000,
pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2 persen terhadap total populasi dunia.
Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang
menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet banyak dimanfaatkan
oleh mahasiswa, pelajar, pekerja dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk
bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar, dan mahasiswa warnet banyak digunakan
untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah dari sekolah atau kampus,
melakukan riset, dan menulis skripsi. Bagi masyarakat umum warnet digunakan
untuk memeriksa kiriman surat elektronik (e-mail), melamar pekerjaan,
bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting), sebagai sarana menikmati hiburan
dan mencari informasi (browsing).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yang telah
dijalankan Warnet “Yo Net” yang berada di Cibinong, Kabupaten Bogor.
Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara
kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha Warnet ”Yo Net” dilihat dari
aspek manajemen usaha. Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara
menghitung kelayakan usaha ini dari aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek
finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Return (IRR), Net Benefit/Cost, Payback Periode (PBP) dan analisis sensitivitas.
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Excel.
Hasil analisis kelayakan pada aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan
teknologi dan aspek manajemen dan operasional menunjukkan bahwa usaha
warnet ini layak untuk dilaksanakan. Sedangkan hasil analisis aspek finansial
menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan Warnet “Yo Net” telah memenuhi
persyaratan sebagai usaha yang layak dijalankan dan dapat dikembangkan untuk
ke depan. Hal ini terlihat dari nilai NPV yang bernilai positif Rp 12.823.954, nilai
Net B/C lebih besar dari 1, yaitu 1,29, nilai IRR 34,66 persen yang lebih besar
dari tingkat diskon rate 16 persen dan masa pengembalian modal (PP) yang lebih
cepat dari umur proyek yaitu 18 bulan 6 hari.
Dari hasil analisis sensitifitas yang dilakukan pada Warnet “Yo Net”
terhadap adanya kenaikan biaya variabel, usaha ini dapat bertahan apabila biaya
variabel naik tidak lebih dari 632,27 persen. Kemudian hasil perhitungan analisis
sensitifitas yang dilakukan terhadap penurunan harga jual produk dan penurunan
kapasitas produksi menunjukkan usaha ini mampu bertahan apabila penurunan
kapasitas produksi tidak lebih dari 8,9 persen.
ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS
WARUNG INTERNET (WARNET)
(Studi Kasus Pada Warnet “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten Bogor)

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Oleh
INDRADI AGUNG SETIAWAN
H24076058

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
Judul Skripsi : Analisis Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet (Warnet) (Studi Kasus Pada
Warnet “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten Bogor)
Nama : Indradi Agung Setiawan
NIM : H24076058

Menyetujui
Pembimbing,

(Farida Ratna Dewi, SE, MM)


NIP: 197103072005012001

Mengetahui :
Ketua Departemen,

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc)


NIP: 196101231986011002

Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 20 Maret 1986, penulis merupakan


putra kedua dari tiga bersaudara. Penulis memulai sekolahnya pertama kali dari taman
kanak-kanak di TK Tadika Puri dan lulus pada tahun 1992. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan pada sekolah dasar di SDN Polisi 4 Bogor dan selesai pada
tahun 1998. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan tingkat menengah di
SLTPN 4 Bogor. Pendidikan tingkat atas dapat diselesaikan penulis pada tahun 2004 di
SMUN 1 Bogor.
Pada tahun 2004 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur
penerimaan USMI IPB pada program Diploma Manajemen Agribisnis, Fakultas
Pertanian. Kemudian pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan pada Program
Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus di Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Prestasi yang pernah diperoleh penulis yaitu juara tiga bulutangkis ganda putra
Bogor Open pada tahun 2004, kemudian pada tahun 2005 penulis mendapatkan juara 3
drag race pada event One Night Race Kemayoran. Penulis saat ini bekerja di salah satu
perusahaan yang bergerak di bidang retail tanaman dan juga aktif di forum otomotif.
.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis
Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet (Warnet) (Studi Kasus Pada Warnet “Yo Net”,
Cibinong, Kabupaten Bogor).
Skripsi ini berisi tentang analisis kelayakan bisnis warung internet atau yang
biasa disebut warnet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha warnet
dilihat dari berbagai aspek finansial maupun non finansial. Skripsi ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pembaca sebagai informasi dan referensi, dan juga bahan pertimbangan
bagi Warnet “Yo Net” dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya.

Bogor, Juni 2010

Penulis

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam menyelesaikan skripsi ini tentu penulis tidak terlepas dari berbagai pihak
yang mendukung, baik secara moril maupun materil. Sebagai bentuk rasa syukur kepada
Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen pembimbing, yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran, pengarahan dan semangat dengan penuh kesabaran
hingga selesainya skripsi ini.
2. Ibu Wita Juwita Ermawati S.TP, MM dan Bapak Nurhadi Wijaya S.TP, MM selaku
dosen penguji.
3. Bapak/Ibu Dosen pengajar Departemen Manajemen yang telah memberikan ilmunya
selama penulis melaksanakan perkuliahan.
4. Bapak dan Ibunda tercinta yang selama ini telah mencurahkan segenap kasih sayang,
doa restu dan perhatiannya kepada penulis. Terima kasih kepada kakak dan adik
tercinta atas doa dan dukungannya.
5. Bapak Muhtar Mulyono selaku pemilik Warnet “Yo Net” yang telah mengijinkan
penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan informasi yang dibutukan
dalam skripsi ini.
6. Sekretariat Fakultas Ekonomi Manajemen, Mba Fitri, B-Man, dan Babeh atas
pelayanan yang telah diberikan.
7. Semua teman-teman MABERS 41 dan Eksman angkatan 3, Ngopdul, Sudirboy,
KCBL team, dan Fansus yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah
memberikan dukungan dan kebersamaannya sampai saat ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, Juni 2010

Penulis

v
DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. x

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian................................................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5


2.1 Definisi Internet ............................................................................... 5
2.1.1 Sejarah Internet ....................................................................... 5
2.2 Warung Internet ............................................................................... 6
2.3 Studi Kelayakan Bisnis .................................................................... 6
2.3.1 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis ..................................... 6
2.4 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 9

III. METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 11


3.1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 11
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................. 13
3.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 13
3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................. 13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 19


4.1 Sejarah Berdirinya Warnet “Yo Net” ............................................... 19
4.2 Studi Kelayakan Aspek Pasar Dan Pemasaran................................... 20
4.2.1 Product (Produk) .................................................................... 20
4.2.2 Price (Harga) .......................................................................... 21
4.2.3 Place (Distribusi) .................................................................... 21
4.2.4 Promotion (Promosi) .............................................................. 22
4.2.5 People (Orang) ....................................................................... 22
4.2.6 Physical Evidence (Bukti Fisik) .............................................. 23
4.2.7 Process (Proses) ..................................................................... 23
4.2.8 Pesaing dan persaingan .......................................................... 24
4.3 Aspek Teknis ................................................................................... 24
4.3.1 Lokasi ..................................................................................... 24

vi
4.3.2 Peralatan dan Fasilitas Produksi ............................................ 25
4.3.3 Proses Produksi ...................................................................... 25
4.4 Aspek Manajemen ........................................................................... 26
4.5 Aspek Finansial ............................................................................... 27
4.5.1 NPV (Net Present Value) ........................................................ 30
4.5.2 IRR (Internal Rate of Return) ................................................. 30
4.5.3 Net B/C) ................................................................................. 30
4.5.4 PP (Payback Period) ............................................................... 31
4.5.5 BEP (Break Even Point) ......................................................... 31
4.5.6 Analisis Sensitivitas) ............................................................... 31

KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 33


1. Kesimpulan............................................................................................. 33
2. Saran ...................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 35

vii
DAFTAR TABEL

No. Halaman
1. Persentase pengguna Internet di Negara-Negara Asia Tahun 2008 ............. 2
2. Biaya investasi........................................................................................... 28
3. Biaya tetap................................................................................................. 29
4. Hasil analisis kelayakan usaha Warnet “Yo Net”........................................ 30

viii
DAFTAR GAMBAR

No. Halaman
1. Diagram alur kerangka pemikiran .............................................................. 12
2. Struktur organisasi warnet “Yo Net” .......................................................... 26

ix
DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman
1. Biaya variabel ........................................................................................... 31
2. Biaya penyusutan ...................................................................................... 32
3. Pendapatan ................................................................................................ 33
4. Nilai sisa.................................................................................................... 34
5. Proyeksi laba rugi ..................................................................................... 35
6. Cashflow warnet ....................................................................................... 36
7. Switching value terhadap kenaikan biaya variabel
maksimum sebesar 855,66 persen ............................................................... 37
8. Switching value terhadap penurunan penjualan
maksimum sebesar 39,48 persen ................................................................. 39

x
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi ini, Internet telah menggantikan posisi perpustakaan
ataupun buku yang merupakan gudang ilmu pengetahuan. Semua informasi
dari dulu hingga kini termuat dengan cukup lengkap di internet. Situs-situs
seperti wikipedia menjadi perpustakaan online terbesar, dimana hampir
semua informasi akan kita peroleh dengan mudah hanya dengan membayar
biaya akses internet saja. Belum lagi layanan ebook-ebook gratis yang isinya
tidak usang dimakan waktu. Negara yang menguasai internet di era
millenium ini dipastikan menjadi negara yang maju jika internet
dipergunakan secara bijak terutama dalam bidang riset, pendidikan,
administrasi, sosialisasi, networking dan bisnis. Dengan internet, kita
mengetahui secara cepat perkembangan riset teknologi di berbagai belahan
dunia. Begitu juga di dalam bidang ekonomi dan bisnis. Di bidang ekonomi
dan bisnis berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa
dilakukan dengan cara tatap muka dan sebagian sangat kecil melalui pos
atau telepon, kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet yaitu
dengan penjualan produk secara online, cost of marketing dan cost of
employee pun menjadi semakin rendah sehingga margin keuntungan pun
dapat ditingkatkan.
Menurut data Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir
jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat secara drastis. Pada
sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menambah banyak pengguna
jaringan-jaringan internet. Dari 0,4 persen pengguna internet dari seluruh
penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008.
Dan sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2 persen
terhadap total populasi dunia.
Dengan pertumbuhan internet dalam beberapa tahun terakhir ini,
Indonesia menjadi pangsa pasar netter yang sangat potensial. Diperkirakan
2

untuk tahun 2008, 2009 dan 2010, trend pertumbuhan netter Indonesia akan
meningkat rata-rata sebesar 20 persen. Di awal tahun 2008, jumlah netter
Indonesia sekitar 25 juta pengguna internet. Di akhir 2008 diperkirakan telah
mencapai 30 juta pengguna internet. Namun, angka 30 juta ini masih relatif
kecil karena baru 13 persen penduduk Indonesia menikmati fasilitas
internet, angka ini masih jauh dari jumlah pengguna internet di dunia yang
mencapai 23.5 persen pengguna atau 17.2 persen di Asia (Internet World
Stats, 2009).
Persentase netter Indonesia (13 persen) masih kalah jauh dengan
negara-negara tetangga di Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan
China. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Persentase Pengguna Internet di Negara – Negara Asia Tahun


2008
Negara Pengguna Internet (Netter)
Indonesia 13 %
Malaysia 62,8 %
Filipina 14,6 %
Thailand 20,5 %
Vietnam 24,2 %
China 22,4 %
Korea Selatan 76,1 %
Jepang 73,1 %
Sumber : www.internetworldstats.com, 2010

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat penguasaan informasi teknologi


bidang internet Indonesia masih jauh dengan negara-negara tetangga. Hal ini
seharusnya menjadi pemicu pemerintah dan penyedia jasa layanan internet
agar terus mendorong pertumbuhan internet, baik dari segi fasilitas,
kecepatan dan biaya.
Akses internet di Indonesia banyak menggunakan fasilitas Public
Internet Access seperti warnet, cybercafe, hotspot dan lain-lain. Tempat
umum lainnya yang sering dipakai untuk akses internet adalah kampus dan
3

kantor (Anonymous, 2009). Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis
wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet
banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, pekerja dan wisatawan asing.
Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar, dan
mahasiswa warnet banyak digunakan untuk mengerjakan tugas atau
pekerjaan rumah dari sekolah atau kampus, melakukan riset, dan menulis
skripsi. Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk memeriksa kiriman
surat elektronik (e-mail), melamar pekerjaan, bersosialisasi dan
berkomunikasi (chatting), sebagai sarana menikmati hiburan dan mencari
informasi (browsing).
Umumnya warnet paling banyak terdapat / tersebar terutama di kota-
kota besar seperti di ibukota propinsi, kabupaten, dan di kota-kota kecil
lainnya. Wilayah-wilayah tersebut sebagai penyedia jasa untuk melayani
kebutuhan masyarakat di daerah tersebut dalam mengakses informasi.
Kebanyakan warnet tersebar di dekat tempat-tempat pendidikan seperti
universitas atau sekolah-sekolah. Warnet akhir-akhir ini berkembang
menjadi bisnis yang menjanjikan untuk menambah pemasukan bagi pihak-
pihak tertentu yang menjalani usaha tersebut. Dengan alasan peneliti ingin
mengetahui sejauh mana Warnet ini dapat menjadi mata pencaharian baru
bagi orang-orang yang akan membuka usaha baru dalam bisnis Warnet,
maka peneliti mengadakan penelitian berjudul “Studi Kelayakan Bisnis
Warung Internet Studi Kasus Pada Warnet ”Yo Net” yang berlokasi di
Cibinong, Kabupaten Bogor. Warnet ini berdiri pada tahun 2009 dan
beralamatkan di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong, Kabupaten Bogor.

1.2. Perumusan Masalah

Kesuksesan bisnis Warnet ini tidak sekedar tergantung dari besar atau
kecil tempat usaha yang dijalankan. Akan tetapi satu sama lain akan saling
terkait, sehingga masing-masing bagian harus saling mendukung atau ideal
untuk mencapai keberhasilan bersama sebagai satu usaha yang menjanjikan.
Maka peneliti melakukan studi kelayakan terhadap bisnis yang baru
dijalankan oleh Warnet “Yo Net”:
4

1. Bagaimana kelayakan usaha Warnet “Yo Net” jika dilihat dari berbagai
aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek
Manajemen, dan Aspek Sosial?
2. Bagaimana kelayakan finansial usaha Warnet “Yo Net”?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Menganalisa kelayakan usaha Warnet “Yo Net” dilihat dari berbagai
aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek
Manajemen, dan Aspek Sosial.
2. Menganalisa kelayakan usaha Warnet “Yo Net” dilihat dari aspek
finansial.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Warnet “Yo Net”


sebagai bahan pertimbangan dalam pengusahaan warung internet. Manfaat
bagi peneliti yaitu dapat memberikan kesempatan untuk belajar dan
menambah pengalaman serta media penerapan ilmu yang didapatkan di
bangku kuliah. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan masukan dan informasi mengenai studi kelayakan usaha
warnet dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

I.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah untuk meneliti kelayakan usaha


yang dijalankan Warnet “Yo Net” dengan mempertimbangkan aspek-
aspek dalam studi kelayakan bisnis, baik dari segi finansial maupun non-
finansial. Sehingga dapat diketahui bisnis ini layak untuk dijalankan atau
tidak.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Internet

Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-


networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa
rangkaian. Internet juga berarti sistem komputer umum, yang terhubung
secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket
(packet switching communication protocol). Cara menghubungkan
rangkaian dengan jaringan internet dinamakan internetworking
(Wikipedia, 2010).
Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung secara
global yang memungkinkan pengguna internet saling bertukar
informasi/data melalui jaringan tersebut. Internet adalah sistem
komunikasi data berskala global, suatu infrastruktur yang terdiri dari
hardware dan software yang menghubungkan komputer yang berada di
jaringannya (Fikri, 2010).

2.1.1 Sejarah Internet

Kemunculan internet dimulai pada 1966, oleh ARPA (Advanced


Research Project Agency – Salah satu divisi di departemen pertahanan
U.S.) dengan ide yang sangat simpel: membuat jaringan komputer militer
yang mampu bertukar data dari tempat yang jauh. Di tahun 1969, ARPA
dengan ARPANET-nya berhasil menghubungkan dua komputer di
University of California, Los Angeles dan SRI International di Menlo
Park, California. Hal ini lah yang menjadi salah satu embrio kelahiran
internet. Di tahun 1974, TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol) diperkenalkan dan menjadi sangat populer serta diterima di
tahun 80-an. TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan
untuk proses tukar-menukar data dalam jaringan internet. Sederhananya,
TCP/IP adalah protokol/aturan yang digunakan bersama dalam
6

mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan


internet (Fikri, 2010).

2.2 Warung Internet

Warung Internet (disingkat: warnet) adalah salah satu jenis


wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet
adalah tempat dimana orang bisa menggunakan komputer untuk
mengakses Internet dengan biaya tertentu, biasanya menggunakan tarif per
jam atau per menit (Wikipedia, 2010).

2.3 Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana


bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak suatu bisnis
dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka
pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan
(Umar, 2003). Menurut Ibrahim (2003), studi kelayakan bisnis adalah
kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Studi kelayakan bisnis
adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis. Keberhasilan ini
ditafsirkan sebagai manfaat ekonomis.
Menurut Kadariah (1999) proyek sebagai suatu keseluruhan aktivitas
yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan
(benefit), atau suatu aktivitas di mana dikeluarkan uang dengan harapan
untuk mendapatkan hasil (return) di waktu yang akan datang dan dapat
direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit. Tujuan
dilakukannya analisis bisnis adalah (1) untuk mengetahui tingkat
keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu proyek; (2)
menghindari pemborosan sumber-sumber daya, yaitu menghindari
pelaksanaan kegiatan yang tidak menguntungkan; (3) mengadakan
penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga kita dapat memilih
alternatif kegiatan yang paling menguntungkan; (4) menentukan prioritas
investasi (Gray et al, 2007).
7

2.3.1. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Umar (2003), belum ada keseragaman mengenai aspek


bisnis apa yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis.
Beberapa aspek yang perlu diteliti adalah :

1. Aspek Pemasaran (Pasar)

Pengkajian terhadap aspek ini penting dilakukan, karena tidak ada


bisnis atau usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau
jasa yang dihasilkan. Pada dasarnya, analisis aspek pemasaran (pasar)
bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan
permintaan, pangsa pasar dari produk bersangkutan, kondisi persaingan
antara produsen dan siklus hidup produk.

2. Aspek Keuangan

Dari sisi keuangan, suatu usaha dikatakan sehat, apabila dapat


memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban
keuangan. Kegiatan pada aspek keuangan ini, antara lain penghitungan
perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal
dan pengadaan harta tetap.
Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan apakah
suatu proyek menguntungkan selama umur proyek (Husnan dan
Muhammad, 2000). Analisis finansial berkaitan dengan sumber dana
(investasi) yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan
tingkat biaya modal (biaya yang akan dikeluarkan) dan sumber dana yang
bersangkutan. Analisis finansial meliputi :
1) Net Present Value (NPV)
NPV suatu proyek menunjukkan manfaat bersih yang diterima
proyek selama umur proyek pada tingkat suku bunga tertentu. NPV
juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang
ditimbulkan oleh investasi. Dalam menghitung NPV, perlu
ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria kelayakan
investasi berdasarkan NPV yaitu :
8

i. NPV > 0, artinya proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan


dapat dilaksanakan
ii. NPV < 0, artinya proyek tidak menghasilkan nilai biaya yang
dipergunakan. Dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan
sebaiknya tidak dilaksanakan.
iii. NPV = 0, artinya proyek mampu mengembalikan persis sebesar
modal sosial opportunity cost faktor produksi normal, dengan kata
lain proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi.
2) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio)
Net B/C Ratio menyatakan besarnya pengembalian terhadap setiap
satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek. Net B/C
merupakan angka perbandingan antara present value dari benefit yang
positif dengan present value dari benefit yang negatif. Kriteria
investasi berdasarkan Net B/C rasio adalah :
i. Net B/C > 0, maka NPV > 0. proyek menguntungkan
ii. Net B/C < 0, maka NPV < 0. proyek merugikan
iii. Net B/C = 1, maka NPV = 0. proyek tidak untung dan tidak
rugi
3) Internal Rate Return (IRR)
IRR adalah tingkat bunga yang menyamakan present value (PV)
kas keluar yang diharapkan dengan PV kas masuk yang diharapkan
atau dapat diartikan sebagai tingkat bunga yang menyebabkan NPV =
0. Gittinger (1986) menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rataan
keuntungan internal tahunan bagi perusahaan yang melakukan
investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR
mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh
proyek untuk sumber daya yang digunakan. Suatu investasi dikatakan
layak, apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang
berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku
bunga yang berlaku, maka proyek tersebut tidak layak untuk
dilaksanakan.
9

4) Payback Period (PP)


PP atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode
dalam menilai kelayakan usaha yang digunakan untuk mengukur
periode waktu pengembalian modal yang digunakan. Semakin cepat
modal dapat kembali, maka semakin baik suatu proyek untuk
diusahakan karena modal yang digunakan akan cepat kembali dan
digunakan untuk membiayai kegitan lain (Husnan dan Muhammad,
2000).
5) Analisis Switching Value
Analisis Switching Value adalah analisis yang digunakan untuk
meneliti kembali analisis kelayakan usaha yang telah dilakukan.
Analisis ini ditujukan untuk melihat pengaruh yang terjadi apabila
keadaan berubah. Menurut Kadariah et al. (1999), analisis sensitivitas
bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi terhadap analisis proyek,
jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan
biaya atau manfaat.

3. Aspek Teknis (Produksi)

Studi teknis akan mengungkapkan kebutuhan apakah yang


diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan
dilaksanakan. Beberapa hal umum yang perlu diperhatikan adalah
mengenai kapasitas produksi, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi
dan tata letak usaha yang paling menguntungkan.

4. Aspek Manajemen

Studi aspek manajemen meliputi penyusunan rencana kerja, siapa


saja yang terlibat, bagaimana mengkoordinasi dan mengawasi
pelaksanaan usaha, jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi dan
pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan.
10

2.4. Penelitian Terdahulu

Heidyningsih (2009) “Analisis Kelayakan Usaha Death By


Chocolate & Spaghetti Restaurant Kota Bogor”, hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant
jika dilihat dari analisis kelayakan usaha maka usaha ini layak untuk
dilanjutkan, dan dapat terus dikembangkan dengan menaikkan tingkat
penjualan agar mencapai target penjualan perusahaan. Dilihat dari aspek
finansial usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant layak untuk
dijalankan, hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan analisis kelayakan
finansial pada tingkat diskonto tujuh persen diperoleh nilai NPV sebesar
Rp. 632,62 juta, Net B/C sebesar 3; IRR sebesar 27 persen dan Payback
Period selama enam tahun tujuh bulan. Dari analisis switching value
diketahui perusahaan ini tidak sensitif terhadap penurunan jumlah output
hingga tujuh persen menjadikan nilai IRR sebesar 18 persen, sedangkan
nilai Net B/C sebesar 2,15 kemudian payback period sembilan tahun tiga
bulan menjadikan usaha ini masih layak untuk dijalankan dan tidak sensitif
terhadap perubahan kenaikan harga input.
Afrilia (2004), menganalisis kelayakan finansial usaha ulat sutera
di kecamatan Ngalik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada penelitian ini umur usaha ulat sutera yang dianalisis selama sepuluh
tahun berdasarkan pada pertimbangan umur teknis tanaman murbei.
Indikator kelayakan finansial usaha ulat sutera menggunakan nilai NPV,
IRR, dan BCR dengan suku bunga tabungan 12 persen. Nilai pada rata-rata
luas lahan usaha ternak 0,006 Ha, 0,15 Ha dan 0,4 Ha masing-masing
adalah Rp 747.635,39; Rp 6.117.546,15 dan Rp 11.443.982,51
menunjukkan bahwa nilai NPV lebih besar dari nol. Nilai BCR rata-rata
luas lahan ternak 0,006 Ha, 0,15 Ha dan 0,4 Ha masing-masing adalah
1,16; 1,60; 1,5. Nilai BCR menunjukkan usaha ini layak secara finansial
untuk diusahakan karena nilai BCR lebih besar dari satu. Nilai IRR pada
rata-rata luas lahan 0,006 Ha, 0,15 Ha dan 0,4 Ha masing-masing adalah
21,42 persen; 41,15 persen; 44,74 persen sehingga usaha ini layak untuk
dijalankan.
III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Penelitian

Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan


dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya
dengan software, membuat jaringan agar komputer satu dengan yang lainnya
terhubung, dan akhirnya menghubungkan koneksi internet ke jaringan
tersebut, maka jadilah warnet. Cara mengelolanya juga tidak diperlukan
orang-orang yang mempunyai skill tinggi. Semua orang bisa melakukannya
asalkan dia mengerti komputer.
Selain dari kemudahan-kemudahan tersebut, trend teknologi yang
semakin berkembang juga mempunyai andil besar dalam pembentukan pasar
dari usaha warnet. Komunikasi dan informasi tiada batas itulah yang
ditawarkan internet. Dua hal yang dibutuhkan suatu peradaban untuk maju,
jika tidak mau tertinggal dari peradaban lain. Inilah yang menyebabkan
semakin banyak masyarakat yang menjadi pengguna internet. Artinya,
semakin banyak pula yang membutuhkan warnet. Semakin banyaknya usaha
warnet membuat persaingan semakin ketat. Untuk itu, para pengusaha
warnet dituntut lebih kreatif dan memberikan pelayanan yang lebih agar
pelanggan tetap merasa puas. Dengan begitu tidak perlu untuk menurunkan
harga, namun dituntut untuk menambah nilai tersendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yang
telah dijalankan Warnet “Yo Net” yang berada di Cibinong, Kabupaten
Bogor. Analisis kelayakan yang akan dilakukan dengan menganalisa aspek-
aspek kelayakan usaha seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek finansial,
aspek manajemen dan aspek sosial. Dari aspek finansial dilakukan analisis
mengenai NPV, Net B/C, IRR, PP, dan analisis switching value dari usaha
warnet ini. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman
bagi Warnet “Yo Net untuk melakukan usahanya. Apabila hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pengusahaan ini layak dilakukan maka akan
dilanjutkan. Sedangkan apabila dari hasil analisis kelayakan fiansial tidak
12

layak maka tidak akan dilakukan dan akan menjadi bahan evaluasi bagi
Warnet “Yo Net”. Berdasarkan uraian di atas maka maka gambaran
kerangka pemikiran usaha Warnet “Yo Net” dapat dilihat pada Gambar 1.

Usaha Warnet “Yo Net”

 Bagaimana analisis kelayakan usaha Warnet “Yo Net”


 Adanya persaingan dengan usaha sejenis

Analisis Kelayakan Usaha

Aspek Non finansial Aspek Finansial


 Aspek pasar  NPV
 Aspek teknis  Net B/C
 Aspek manajemen  IRR
 Aspek sosial  Payback Period
 Analisis Sensitivitas
 Analisis Rugi-laba

Layak Tidak Layak

Rekomendasi

Gambar 1. Diagram alur kerangka penelitian


13

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Warnet ”Yo Net” yang beralamatkan di


Jalan Mayor Oking No 122, Cibinong, Kabupaten Bogor. Penelitian ini
berlangsung dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Maret 2010.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam membuat penelitian ini adalah data


primer dan sekunder. Data primer dan sekunder yang digunakan adalah data
yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data primer merupakan data yang
diambil atau diperoleh secara langsung melalui hasil dari pengamatan di
lapang, dan wawancara. dengan pihak Warnet ”Yo Net”. Data sekunder
merupakan dokumen-dokumen tertulis yang diperoleh dari Warnet ”Yo
Net”, lembaga-lembaga yang terkait dan studi pustaka.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis


secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha Warnet ”Yo Net”
dilihat dari aspek manajemen usaha. Metode analisis secara kuantitatif
dilakukan dengan cara menghitung kelayakan usaha ini dari aspek
pemasaran, aspek teknik dan aspek finansialnya, dengan menghitung Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost,
Break even Point (BEP), Payback Periode (PBP) dan analisis sensitivitas.
Alat bantu yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Microsoft Excel.

1 Aspek Pemasaran

Pada aspek pemasaran, pengkajian dengan menganalisis


permintaan, penawaran, harga, peluang pasar, program pemasaran
dan juga kebijakan bauran pemasaran, serta pesaing dan prediksi
penjualan yang akan dilakukan.

2 Aspek Keuangan

Analisis aliran kas atau cash flow mencakup kriteria


kelayakan usaha yang terdiri dari analisis NPV (Net Present Value),
analisis manfaat biaya bersih atau Net B/C (Net Benefit-Cost),
14

analisis IRR (Internal Rate of Return), dan analisis PP (Payback


Period).
a. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah manfaat bersih yang
diterima perusahaan selama umur proyek. NPV dapat diartikan
sebagai nilai selisih present value antara nilai investasi dengan
penerimaan arus kas bersih pada masa yang akan datang (Kadariah,
2001). Rumus yang digunakan untuk menghitung NPV adalah :
n n
Bt Ct
NPV     ............... (1)
t 0 (1  i ) t
t  0 (1  i )
t

Keterangan :
Bt = Penerimaan (benefit) bruto pada tahun ke-t (Rp);
Ct = Biaya (cost) bruto (Rp);
t = Tahun;
n = Umur ekonomis proyek (tahun);
i= Tingkat suku bunga atau discount rate yang berlaku (%).
Penilaian kelayakan investasi berdasarkan nilai NPV adalah sebagai
berikut :
1. NPV > 0, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan untuk
dilaksanakan.
2. NPV = 0, maka usaha tersebut tidak memperoleh keuntungan
dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas).
3. NPV < 0, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak
menguntungkan untuk dilaksanakan.

b. Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk mencari
tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas
diharapkan dimasa datang, atau arus penerimaan kas dengan
mengeluarkan investasi awal (Umar, 2003). Menurut Gittinger
(1986), IRR dapat pula dianggap sebagai tingkat keuntungan atau
investasi bersih dari suatu usaha maksimal yang dapat dibayarkan
15

oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. IRR biasanya


dinyatakan dalam persen. Rumus yang digunakan untuk menghitung
IRR adalah :

 NPV1 
IRR  i1   x(i2  i1 ) ............... (2)
 NPV1  NPV2 
Keterangan :
i1 = Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV positif;
i2 = Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV negatif;
NPV1 = NPV yang bernilai positif;
NPV2 = NPV yang bernilai negatif.
Kriteria kelayakan investasi berdasarkan metode IRR adalah
sebagai berikut :
1. Jika IRR > i, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan
untuk dilaksanakan.
2. Jika IRR = i, maka usaha tersebut tidak memperoleh
keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas).
3. Jika IRR < i, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak
menguntungkan untuk dilaksanakan.

c. Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C)


Net benefit cash ratio menunjukkan tingkat besarnya
tambahan manfaat pada tambahan biaya sebesar satu satuan. Angka
ini merupakan perbandingan antara jumlah NPV positif dengan NPV
negatif (Kadariah, 2001). Rumus yang digunakan untuk menghitung
Net B/C adalah :
n
Bt  Ct
 1 i
t 0
t untuk (Bt-Ct) > 0
NetB/ C  n
Bt  Ct ..................... (3)
 1 i
t 0
t
untuk (Bt-Ct) < 0
16

Keterangan :
Bt = Penerimaan (benefit) sosial bruto pada tahun ke-t (Rp);
Ct = Biaya (cost) bruto (Rp);
t = Tahun;
n = Umur ekonomis proyek (tahun);
i = Tingkat suku bunga atau discount rate yang berlaku (%).
Kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilai Net B/C adalah
sebagai berikut :
a. Net B/C Ratio > 1, maka usaha tersebut layak atau
menguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan
modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih besar.
b. Net B/C Ratio = 1, maka usaha tersebut tidak memperoleh
keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian (titik impas)
karena tiap satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih
yang sama besar.
c. Net B/C Ratio < 1, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak
menguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan
modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih kecil.

d. Payback Period (PP)


Payback Period (PP) merupakan jangka waktu yang
diperlukan bagi pelunasan biaya investasi dari manfaat bersih
(Kadariah, 2001). PP digunakan untuk menghitung manfaat
sekarang dari suatu nilai yang akan datang pada akhir periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan
menggunakan aliran kas (Gittinger, 1986). Rumus yang digunakan
untuk menghitung Payback Period adalah :

V
PP  ............... (4)
I /(1  i ) n
Keterangan :
PP = Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal
investasi;
17

V = Jumlah modal investasi;


I = Manfaat hasil bersih rata-rata per tahun periode.
Nilai PP berbanding terbalik dengan nilai NPV. Jika nilai
NPV semakin besar, maka menunjukkan waktu pengembalian
semakin cepat. Suatu proyek dikatakan layak jika PP lebih kecil
dari umur proyek (PP < n).

e. BEP
BEP atau titik impas adalah suatu keadaan dimana tingkat
produksi atau besarnya pendapatan sama dengan besarnya
pengeluaran pada suatu proyek, sehingga pada keadaan tersebut
usaha tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami
kerugian.

f. PBP
PBP digunakan untuk memperkirakan lama waktu yang
dibutuhkan usaha untuk mengembalikan investasi dan modal kerja
yang ditanam. Nilai PBP yang lebih pendek dari jangka waktu
usaha menyatakan layak usaha, sedangkan apabila nilai PBP lebih
tinggi dari jangka waktu yang ditetapkan maka usaha yang
dijalankan tidak layak.

g. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas dimaksudkan untuk menguji seberapa jauh
proyek yang dilaksanakan sensitif terhadap perubahan dari harga-
harga input dan output, kesalahan estimasi dalam pembangunan
fisik dan keperluan sarana operasional atau kelemahan estimasi
hasil produksi.

3 Aspek Teknis

Aspek teknis dinilai dengan cara menganalisis segi


pembangunan dan segi implementasinya, yaitu dengan dengan
mengetahui rancangan penaksiran biaya investasi awal dari usaha
ini. Hal-hal yang dianalisis adalah :
18

a Lokasi berdirinya usaha


b Peralatan dan fasilitas produksi
c. Proses produksi
4 Aspek Manajemen

Aspek ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembangunan


dan implementasi usaha dapat direncanakan, dilaksanakan, dan
dikendalikan. Hal yang dianalisis pada aspek manajemen adalah
manajemen dalam operasi seperti bentuk organisasi, kebutuhan
sumber daya manusia atau tenaga kerja, sistem penggajian,
rekruitmen, sanksi-sanksi sampai dengan pemecatan tenaga kerja.

5 Aspek Dampak Usaha

Menganalisis dampak dari usaha terhadap lingkungan sekitar,


jika banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dan
lingkungan, maka pendirian usaha tersebut memiliki dampak yang
baik, sehingga dapat dinyatakan layak apabila didirikan. Namun,
bila yang terjadi sebaliknya, manfaat yang dirasakan oleh
masyarakat dan lingkungan sedikit atau tidak ada, maka usaha
tersebut dinyatakan tidak layak.
19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Berdirinya Warnet “Yo Net”

Warnet “Yo Net” merupakan merupakan kegiatan usaha dalam bidang


jasa internet yang didirikan oleh Muhtar Mulyono pada bulan Oktober tahun
2009. Sebelum mendirikan Warnet “Yo Net”, awalnya pemilik bekerja di
salah satu pabrik kendaraan roda dua selama beberapa tahun, namun pemilik
melihat peluang bisnis yang terbuka yaitu jasa internet. Setelah modal yang
dikumpulkan dari hasil bekerja di pabrik kendaraan roda dua tersebut cukup,
lalu pemilik mulai mendirikan usaha warnet tersebut. Saat penelitian ini
dibuat, Warnet “Yo Net” baru berjalan sekitar empat bulan.
Ide untuk membuka usaha di bidang jasa internet ini dipilih karena
berdasarkan pengamatan pemilik, terdapat peluang pasar terhadap
kebutuhan jasa internet yang masih dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan
membuka Warung Internet di lokasi yang strategis seperti wilayah
perkantoran dan perkuliahan, tentunya akan menghasilkan keuntungan yang
besar karena Warnet yang akan dikelola ini akan selalu didatangi
pengunjung seperti mahasiswa yang membutuhkan informasi sebagai bahan
acuan tugas mereka atau mereka yang membutuhkan rekreasi dengan cara
bermain game,mencari kenalan melalui chatting atau Friendster, menulis
artikel/blog telah menjadi fenomena tersendiri untuk menulis, bahkan suatu
karya ilmiah di dunia maya yang bukan tidak mungkin menarik minat orang
lain untuk mengutip dan membukukannya. Kemudian Setelah
memperhatikan beberapa warnet terkenal ternyata setiap warnet memiliki
kekurangan tersendiri yang apabila dapat kita tutupi dengan fasilitas yang
ada pada warnet kita, maka dapat dipastikan para pengunjung akan
berpindah kepada warnet yang kita kelola. Selain itu tempat tinggal pemilik
berada di dekat jalan utama yaitu Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong, yang
merupakan tempat yang sangat strategis untuk membuka usaha jasa internet.
20

4.2. Studi Kelayakan Aspek Pasar Dan Pemasaran

Bentuk pasar produsen untuk usaha warnet adalah pasar persaingan


sempurna. Pada jenis pasar ini, jumlah produsen tidak terbatas karena pada
dasarnya usaha ini dapat dijalankan oleh berbagai pihak selama memiliki
kemampuan. Sedangkan pasar konsumen yang dipilih adalah pasar
penjualan langsung (direct selling), karena telah memiliki tempat usaha yang
tetap dan memungkinkan untuk menjual jasa langsung ke tangan konsumen.
Semakin sering dan luasnya orang yang mengakses situs internet baik
muda maupun tua, sehingga kebutuhan akan internet dan warnet semakin
pesat. Dengan jumlah penduduk sebesar 4.316.236 jiwa penduduk yang
terbagi atas 2.204.952 jiwa laki-laki dan 2.111.284 jiwa perempuan (Ismet,
2009), Kabupaten Bogor merupakan pasar potensial bagi pemasaran usaha
warnet.

4.2.1 Product (Produk)

Produk yang ditawarkan Warnet “Yo Net” yaitu berupa jasa yang
menyediakan layanan akses internet selama 24 jam penuh. Konsumen
dapat mengakses internet tanpa batasan waktu, sehingga konsumen
bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan sewaktu-waktu. Koneksi
internet yang lambat tentunya akan membuat kesal para pelanggan
selaku penyewa yang membutuhkan efisiensi waktu karena harga sewa
berdasarkan waktu pemakaian, yang sering membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk membuka satu page saja. Berdasarkan pemantauan
penulis, warnet yang sudah ada memiliki kecepatan di atas rata-rata
256 kbps. Kemudian kondisi warnet yang tidak nyaman seperti tidak
adanya sekat-sekat yang melindungi privasi pelanggan, asap rokok
yang menimbulkan aroma tidak sedap, dan tidak tersedianya air
conditioner (AC) dan rata-rata pengunjung lebih menyukai warnet
dengan format lesehan daripada warnet yang menggunakan kursi
merupakan hal-hal yang harus sangat diperhatikan untuk mencapai
kepuasan pelanggan. Selain itu harus ada kontrol yang ketat terhadap
tingkat kelayakan pakai pada PC (Personal Computer) yang
21

digunakan,karena kualitas internet yang disajikan juga dipengaruhi


kemampuan komputer yang memadai. Maka dari itu warnet ini
didukung tujuh komputer dengan spek Processor Pentium 4 Core 2
Duo, RAM 2GB, dan Harddisk 180GB serta layar LCD 15 inch.
Warnet “Yo Net” juga dilengkapi dengan Webcam dan Headset pada
setiap komputer. Fasilitas pendingin udara dan ruang tunggu yang
dilengkapi TV diberikan agar konsumen merasa nyaman untuk
menggunakan jasa warnet tersebut.. Warnet “Yo Net” juga menerima
jasa print berwarna dan hitam serta dilengkapi areal parkir yang aman
dan cukup luas.

4.2.2 Price (Harga)

Penetapan harga berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel yang


dikeluarkan oleh perusahaan dan mengikuti harga pasar dan mark up.
Warnet “Yo Net” berada dalam pasar persaingan sempurna yang
merupakan tempat usaha yang bertindak sebagai price taker, artinya
dalam penetapan harga jual jasanya harus mengikuti harga yang
berlaku di pasar. Harga yang ditetapkan oleh Warnet “Yo Net” adalah
Rp.3000/jam.

4.2.3 Place (Distribusi)

Bagaimana perusahaan menempatkan usahanya supaya mudah


dijangkau oleh konsumen yaitu dengan menempatkannya dekat dengan
jalan raya. Berkaitan dengan hal ini maka pemilik mendirikan
usahanya di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong yang merupakan jalan
utama dan banyak dilalui oleh banyak orang. Selain itu Lokasi ini
dinilai cukup strategis dan mudah dijangkau, karena merupakan daerah
yang ramai dilalui kendaraan. Selain itu warnet ini terletak di seberang
Rumah Sakit Bina Husada Cibinong yang merupakan salah satu
Rumah Sakit swasta yang cukup dikenal di Kabupaten Bogor serta
terdapat beberapa sekolah dan pabrik yang tersebar di daerah tersebut.
22

4.2.4 Promotion (Promosi)

Kegiatan promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk


kepada konsumen dan memudahkan pelaksanaan penjualan. Bentuk
promosi yang dilakukan oleh Warnet “Yo Net”selama ini masih
promosi dari mulut ke mulut serta testimonial dari konsumen yang
telah menggunakan jasa Warnet “Yo Net”, kemudian ada pula spanduk
yang dipasang di depan pintu masuk warnet agar mudah dilihat
konsumen. Selain itu, Warnet “Yo Net”juga memberikan potongan
harga untuk pemakaian internet selama beberapa jam dengan paket-
paket harga tertentu seperti paket 8 jam dimulai dari pukul 10 malam
sampai pukul 6 pagi dengan hanya membayar Rp. 15.000, namun
paket ini berlaku pada waktu-waktu tertentu karena maraknya
perampokan-perampokan terhadap Warnet yang sering terjadi akhir-
akhir ini yang kondisi cukup meresahkan bagi pengusaha warnet. Jadi
hal ini perlu menjadi perhatian utama dengan mengantisipasi masalah
keamanan tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan mengintensifkan
penjagaan terutama pada waktu malam hari yang sangat rentan akan
terjadi perampokan. Selain itu pula perlu meningkatkan keamanan
pada waktu siang hari.

4.2.5 People (Orang)

Orang merupakan unsur penting dalam pemasaran. Setiap


organisasi jasa harus jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap
karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. Pelayanan/service
harus dapat memuaskan pelanggan dengan baik. Pengalaman
membuktikan bahwa pelayanan yang paling baik adalah keramah-
tamahan dan senyuman dari operator dalam menjalankan tugas
mereka. Seringkali terjadi operator/karyawan memasang muka yang
dingin dan cenderung tidak bersahabat dan bersikap seolah-olah
pelangganlah yang membutuhkan mereka dan bukannya mereka yang
membutuhkan pelanggan. Perlakuan seperti ini terkadang akan
membuat beberapa orang tersinggung atau merasa kecil hati karena
23

keluhan-keluhannya ditanggapi dengan sikap seperti itu. Hal seperti ini


harus dihindari dalam membuka usaha dalam bidang jasa karena
apabila dihadapkan dengan kondisi seperti ini bukan tidak mungkin
pelanggan akan “lari ke toko sebelah”.
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Warnet “Yo Net” saat
ini masih sangat terbatas yaitu 2 orang operator yang juga merangkap
pada bagian keuangan dan juga sebagai pemilik warnet. Namun hal ini
dapat dimaksimalkan dengan fasilitas warnet yang memadai dan
pelayanan yang memuaskan.

4.2.6 Physical Evidence (Bukti fisik)

Produk berupa pelayanan jasa warnet merupakan sesuatu hal


yang bersifat in-tangible atau tidak dapat diukur secara pasti seperti
halnya pada sebuah produk yang berbentuk barang. Jasa warnet lebih
mengarah kepada rasa atau semacam testimonial dari orang-orang
yang pernah menggunakan jasa Warnet “Yo net”. Cara dan bentuk
pelayanan kepada pelanggan Warnet “Yo Net” merupakan bukti
nyata yang bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik (physical
evidence) bagi para pelanggannya.

4.2.7 Process (Proses)

Proses produksi merupakan faktor penting bagi konsumen,


yaitu bagaimana caranya membuat proses produksi berupa jasa dapat
diterima oleh konsumen Warnet “Yo Net”. Sebagai wirausahawan
kita harus peka dan hati-hati dalam menyikapi pelanggan yang
datang karena sebesar apapun reaksi yang kita berikan kepada
pelanggan akan memberikan bekas kepada mereka yang akan
menentukan apakah mereka akan datang lagi ke warnet kita atau
tidak. Dalam membangun usaha berarti juga membangun reputasi
karena usaha yang kita jalankan akan dibicarakan dari mulut kemulut
pelanggan yang tentunya membentuk penilaian orang-orang dan
akan membawa dampak baik atau buruk bagi kelangsungan usaha.
Mulai dari cara menerima konsumen yang datang hingga
24

memberikan pilihan kepada konsumen untuk memilih tempat dan


komputer yang akan digunakan, sampai pada proses akhir saat
konsumen selesai menggunakan jasa internet dan melakukan
pembayaran.

4.2.8 Pesaing dan Persaingan

Menjamurnya bisnis warnet saat ini membuat persaingan usaha


warnet ini sangat ketat. Dengan modal yang terjangkau setiap orang
dapat mengusahakan bisnis ini. Pesaing utama Warnet “Yo Net”
adalah warnet-warnet yang berada di Jalan Mayor Oking yaitu
“Flashnet” yang terletak di deretan Warnet “Yo Net” dan “Upnet”
yang terletak di seberang jalan. Kemudian menjamurnya mobile
modem yang sekarang banyak digunakan dan mudah dibawa
kemana-mana dapat menjadi ancaman bagi kelanjutan usaha warnet
di masa depan.

4.3 Aspek Teknis

Aspek teknis diperlukan untuk melihat apakah dari segi pembangunan


usaha dan implementasi secara teknis dapat dilaksanakan. Berdasarkan
analisis ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi dari
usaha ini.

4.3.1 Lokasi

Faktor utama yang paling berpengaruh terhadap aspek teknis


dalam usaha ini yaitu aspek lokasi. Dimana lokasi usaha Warnet “Yo
Net” berada di dekat jalan utama yaitu di Jl. Mayor Oking No 122,
Cibinong. Lokasi ini dinilai cukup strategis dan mudah dijangkau,
karena merupakan daerah yang ramai dilalui kendaraan. Selain itu
warnet ini terletak di seberang Rumah Sakit Bina Husada Cibinong
yang merupakan salah satu Rumah Sakit swasta yang cukup dikenal
di Kabupaten Bogor. Hal-hal tersebut sangat mendukung untuk
kegiatan operasional usaha “Yo Net”.
25

4.3.2 Peralatan dan Fasilitas Produksi

Peralatan dan fasilitas produksi yang digunakan yaitu:


a. 6 set komputer client dan layar LCD
b. 1 set komputer server dan layar LCD
c. 2 unit pendingin udara
d. 1 unit modem
e. 1 rol kabel lan
f. 1 unit switch hub
g. 7 unit kursi
h. 7 unit meja
i. 1 unit printer
j. 1 unit televisi
k. 1 unit UPS
l. 6 unit headphone
m. 1 set speaker
n. 7 unit webcam
o. 1 unit spanduk
p. 1 set meja operator
q. 1 set kursi operator
r. 1 unit telepon
s. 7 unit kursi plastik
t. 1 set antena televisi

4.3.3 Proses Produksi


Proses produksi berlangsung selama 24 jam, rata-rata
pemakaian satu komputer yaitu 14 jam/hari. Apabila komputer tidak
digunakan atau tidak dipakai, komputer dibiarkan dalam keadaan
standby. Billing atau tagihan pemakaian jasa warnet mulai berjalan
ketika user atau konsumen sudah melakukan log in atau registrasi
pada komputer yang akan digunakan. Setelah selesai pemakaian,
konsumen tinggal melakukan proses log out dan akan terlihat jumlah
26

waktu pemakaian dan tagihan yang harus dibayar. Kemudian apabila


warnet dalam keaadan penuh atau semua komputer sedang dalam
keadaan terpakai, konsumen dapat menunggu di ruang tunggu yang
dilengkapi televisi.

4.4 Aspek Manajemen

Legalitas suatu usaha berkaitan dengan sahnya keberadaan usaha di


mata hukum. Manfaat dari adanya legalitas adalah usaha tersebut akan
diakui eksistensinya, dengan pengakuan eksistensi ini, maka usaha tersebut
akan dikenal oleh masyarakat, kemudian memudahkan usaha untuk
mengembangkan bisnisnya, karena mendapatkan perlindungan secara
hukum dari pemerintah.
Warnet “Yo Net”didirikan oleh Muhtar Mulyono yang juga merupakan
pemilik dari tempat usaha ini, karena masih sangat sederhana, masih banyak
bagian yang tumpang tindih. Seperti pemilik yang bertugas sebagai operator
warnet juga merangkap bagian keuangan. Bagian keuangan bertugas untuk
mengatur pendapatan dan pengeluaran Warnet “Yo Net”, menginput setiap
data transaksi harian kedalam komputer yang akan digunakan sebagai
database. Oleh karena itu posisi yang terdapat dalam struktur organisasi
Warnet “Yo Net”masih sangat sederhana dan dalam kenyataannya masih
terjadi pembagian tugas yang kurang sempurna. Akan tetapi secara umum,
susunan struktur organisasi Warnet “Yo Net”dapat dilihat pada Gambar 2.

Pemilik

Operator Operator

Gambar2. Struktur organisasi Warnet “Yo Net”


27

4.5 Aspek Finansial


Pada penelitian ini digunakan beberapa ketentuan-ketentuan dasar.
Ketentuan dasar tersebut meliputi :
1. Analisis kelayakan finansial diproyeksikan dengan jangka waktu dua
tahun.
2. Penentuan jam dalam satu hari adalah 24 jam.
3. Penentuan bulan dalam satu tahun adalah 12 bulan.
4. Penentuan hari dalam satu bulan adalah 30 hari.
5. Tarif per jam jasa warnet dari tahun pertama sampai tahun kedua
dianggap sama yaitu Rp. 3000.
6. Tarif print warna per lembar Rp. 1500.
7. Tarif print hitam per lembar Rp. 250.
8. 1 komputer dipakai selama 14 jam per hari.
9. Tingkat discount rate yang digunakan 16 persen diambil dari Kredit
Usaha Rakyat BRI tahun 2009.
10. Komputer yang dibeli sudah termasuk dengan OS Windows.
11. Tarif listrik dihitung flat sebesar Rp.500.000/bulan.
12.Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus (straight line).
13. Nilai sisa yang diperoleh sebesar Rp. 23.939.000.
14.Pajak pendapatan usaha didasarkan pada UU No. 17 tahun 2000 tentang
Pajak Pendapatan Usaha dan Perseroan, yaitu :
a. Apabila mengalami kerugian tidak dikenai pajak.
b. Apabila pendapatan kurang dari Rp 50.000.000, dikenakan pajak
sebesar 10 persen.
c. Apabila pendapatan antara Rp 50.000.000 sampai Rp 100.000.000,
dikenakan pajak 10 persen dari Rp 50.000.000 pertama dan ditambah
dengan 15 persen dari pendapatan setelah dikurangi Rp 50.000.000.
d. Apabila pendapatan diatas Rp 100.000.000, dikenakan pajak sebesar
10 persen dari Rp 50.000.000 pertama ditambah dengan 15 persen
dari Rp 50.000.000 kedua dan ditambah dengan 30 persen dari
pendapatan yang telah dikurangi Rp 100.000.000.
28

Analisis kelayakan finansial dilakukan pada penelitian ini untuk


mengetahui kelayakan usaha sehingga diketahui apakah usaha warnet yang
dijalankan layak secara finansial. Arus biaya pada analisis kelayakan ini
terdiri dari biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel. Biaya investasi
yang dikeluarkan antara lain untuk pembelian komputer server, komputer
client, dan pendingin ruangan, dan lain-lain. Biaya investasi dapat dilihat
pada Tabel 2.

Tabel 2. Biaya Investasi

Umur Harga
Nilai
No Uraian Satuan Jumlah Ekonomis Satuan
(Tahun) (Rp) (Rp)
1 Komputer Client Unit 6 5 3.800.000 22.800.000
2 Komputer server Unit 1 5 4.500.000 4.500.000
3 AC Unit 2 5 2.700.000 5.400.000
4 Modem Unit 1 2 400.000 400.000
5 Kabel Lan Rol 1 2 350.000 350.000
6 Switch hub Unit 1 2 250.000 250.000
7 Meja Unit 7 5 150.000 1.050.000
8 Kursi Unit 7 5 120.000 840.000
9 Printer Unit 1 2 1.500.000 1.500.000
10 Televisi Unit 1 5 2.400.000 2.400.000
11 UPS Unit 1 3 600.000 600.000
12 Headphone Unit 6 3 120.000 720.000
13 Speaker Unit 1 3 750.000 750.000
14 Webcam Unit 7 3 150.000 1.050.000
15 Spanduk Unit 1 3 250.000 250.000
16 Meja Operator Unit 1 5 400.000 400.000
17 Kursi Operator Unit 1 5 200.000 200.000
18 Telepon Unit 1 3 250.000 250.000
19 Kursi Plastik Unit 7 3 25.000 175.000
20 Antena TV Unit 1 5 200.000 200.000
Total 44.085.000
Selain biaya investasi, biaya lain yang harus dikeluarkan oleh Warnet
”Yo Net” adalah biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya
yang tidak berubah dengan tingkat penjualan.. Jika kenaikan atau penurunan
penjualan tetapi tidak ada perubahan lain maka biaya tetap sama digunakan
29

untuk membiayai gaji tenaga kerja, internet, telepon, biaya listrik, sewa
tempat dan maintenance komputer. Biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Biaya Tetap
Harga per
No Uraian Satuan Jumlah Nilai (RP)
Satuan (Rp)
1 Tenaga Kerja Orang 2 1.200.000 28.800.000
2 Internet Bulan 12 800.000 9.600.000
3 Telfon Bulan 12 200.000 2.400.000
4 Listrik Bulan 12 500.000 6.000.000
5 Biaya Perawatan 24 300.000 7.200.000
6 Sewa Tempat Bulan 12 1.500.000 18.000.000
Total 72.000.000
Kemudian, biaya variabel adalah biaya yang berubah secara
proporsional dengan penjualan. Contohnya meliputi biaya yang digunakan
untuk pembelian kertas dan tinta printer. Total biaya variabel pada tahun
pertama sampai tahun kedua dapat dilihat pada Lampiran 1.
Selain biaya yang telah diperkirakan, terdapat biaya penyusutan yang
diperhitungkan berdasarkan umur ekonomis semua peralatan yang
digunakan untuk kegiatan produksi. Biaya penyusutan yang dikeluarkan
Rp.10.073.000. Rincian biaya penyusutan dapat dilihat pada Lampiran 2.
Penerimaan pada usaha Warnet ”Yo Net” didapat dari penjualan jasa
internet, jasa print dan nilai sisa pada akhir periode jangka waktu analisis
kelayakan finansial. Pada tahun pertama pendapatan yang diperoleh
Rp.92.070.000, kemudian pada tahun kedua Rp.107.820.000. Rincian
pendapatan dapat dilihat pada Lampiran 3.
Penerimaan dari nilai sisa diperoleh dari sisa umur ekonomis pada
akhir jangka waktu analisis kelayakan finansial. Nilai sisa yang diperoleh
Rp.23.939.000. Rincian nilai sisa usaha Warnet “Yo Net” dapat dilihat pada
Lampiran 4.
Untuk total pengeluaran tahun pertama adalah Rp.73.140.000 dan
tahun kedua Rp.73.710.000. Berdasarkan perhitungan penerimaan dan
pengeluaran tersebut maka keuntungan bersih yang diperoleh Warnet ”Yo
Net” pada tahun pertama Rp.18.044.300, dan tahun kedua Rp.55.645.300.
30

Proyeksi laba rugi Warnet “Yo Net” dapat dilihat pada Lampiran 5 dan
aliran arus kas (cashflow) dapat dilihat pada Lampiran 6.
Analisis arus kas mencakup kriteria kelayakan usaha yang terdiri dari
NPV (Net Present Value), Net B/C (Net Benefit Cost), IRR (Internal Rate of
Return), dan PP (Payback Period). Hasil perhitungan analisis tersebut dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 4. Hasil Analisis Kelayakan Usaha Warnet “Yo Net”
No Kriteria Kelayakan Kelayakan Satuan Jumlah
1. NPV NPV > 0 Rp 12.823.954
2. IRR IRR > DR Persen 34,66
3. Net B/C Net B/C > 1 - 1,29
4. PP PP < jangka waktu Tahun 1,55

4.5.1 NPV (Net Present Value)

Pada hasil analisis kelayakan finansial yang dilakukan pada Warnet


“Yo Net” menunjukkan nilai NPV positif Rp.12.823.954. Hal ini
menunjukkan bahwa usaha tersebut layak dijalankan karena usaha tersebut
dapat menghasilkan arus kas masuk dengan persentase lebih besar
dibandingkan opportunity cost modal yang ditanamkan.

4.5.2 IRR (Internal Rate of Return)


Nilai IRR yang diperoleh berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan adalah 34,66 persen. Ini berarti usaha yang dijalankan oleh
Warnet “Yo Net” layak karena memiliki nilai pengembalian yang lebih
besar dari tingkat Discount Rate sebesar 16 persen.

4.5.3 Net B/C


Untuk nilai Net B/C pada analisis kelayakan usaha Warnet “Yo Net”
diperoleh nilai 1,29. Hal ini menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan
Warnet “Yo Net” layak. Karena angka tersebut menunjukkan bahwa setiap
Rp 1 biaya yang akan dikeluarkan akan menghasilkan manfaat Rp 0,29,
sehingga manfaat yang didapat lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
31

4.5.4 PP (Payback Period)


Untuk melengkapi analisis kelayakan usaha maka dilakukan
perhitungan pengembalian modal usaha. Nilai PP yang diperoleh adalah
1,55. Angka tersebut menunjukkan bahwa usaha ini mampu mengembalikan
modal usaha dalam jangka waktu 18 bulan 6 hari. Hal ini menunjukkan
bahwa usaha ini layak dijalankan karena kemampuan mengembalikan modal
usaha lebih cepat daripada jangka waktu analisis yang direncanakan yaitu 2
tahun.

4.5.5 BEP (Break Even Point)


BEP atau titik impas adalah keadaan dimana tingkat produksi atau
besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran pada suatu proyek,
untuk usaha warnet ini BEP diperoleh ketika warnet memberikan pelayanan
sebanyak 48.000 jam atau sama dengan biaya yg dikeluarkan sebesar
RP.144.000.000.

4.5.6 Analisis Sensitivitas


Untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu dalam setiap
usaha diperlukan persiapan apabila terjadi guncangan ekonomi yang
menyebabkan adanya kenaikan biaya produksi atau penurunan penjualan.
Maka dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui sejauh mana Warnet
“Yo Net” dapat bertahan dalam kondisi krisis.
Dalam analisis sensitivitas untuk kenaikan biaya variabel dengan
asumsi harga penjualan dan kapasitas produksi tetap perusahaan dapat
mentolerir kenaikan biaya variabel maksimum sebesar 632,27 persen.
Apabila kenaikan biaya variabel tersebut lebih besar dari 632,27 persen
maka usaha tersebut akan mengalami kerugian dan tidak layak untuk
dilanjutkan kembali.
Untuk analisis sensitivitas terhadap penurunan harga jual atau adanya
penurunan kapasitas penjualan dengan asumsi biaya variabel tetap. Didapat
bahwa usaha ini dapat mentolerir penurunan penjualan maksimum sampai
8,9 persen. Apabila penurunan penjualan melewati angka 8,9 persen maka
usaha ini akan mengalami kerugian dan tidak layak untuk dilanjutkan.
32

Hasil perhitungan analisis sensitifitas pada Warnet “Yo Net”dapat


dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8.
32

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Hasil analisis kelayakan pada aspek pasar dan pemasaran menunjukkan


semakin seringnya dan luasnya orang yang mengakses situs internet baik
muda maupun tua, sehingga kebutuhan akan internet dan warnet semakin
pesat. Dengan jumlah penduduk sebesar 4.316.236 jiwa penduduk yang
terbagi atas 2.204.952 jiwa laki-laki dan 2.111.284 jiwa perempuan (Ismet,
2009), Kabupaten Bogor merupakan pasar potensial bagi pemasaran usaha
warnet, kemudian aspek teknis yang menunjukkan lokasi usaha Warnet “Yo
Net” berada di dekat jalan utama yaitu di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong.
Lokasi ini dinilai cukup strategis dan mudah dijangkau, karena merupakan
daerah yang ramai dilalui kendaraan serta memiliki peralatan yang sangat
memadai dari komputer dan layar LCD serta pendingin udara agar konsumen
nyaman. Lalu pada aspek manajemen dan operasional menunjukkan bahwa
usaha warnet ini layak untuk dilaksanakan karena legalitas usahanya sudah
sah di mata hukum. Sedangkan hasil analisis aspek finansial menunjukkan
bahwa usaha yang dijalankan Warnet “Yo Net” telah memenuhi persyaratan
sebagai usaha yang layak dijalankan dan dapat dikembangkan untuk ke depan.
Hal ini terlihat dari nilai NPV yang bernilai positif Rp 12.823.954, nilai Net
B/C lebih besar dari 1, yaitu 1,29, nilai IRR 34,66 persen yang lebih besar dari
tingkat diskon rate 16 persen dan masa pengembalian modal (PP) yang lebih
cepat dari umur proyek yaitu 18 bulan 6 hari.
b. Hasil analisis sensitifitas yang dilakukan pada Warnet “Yo Net” terhadap
adanya kenaikan biaya variabel, usaha ini dapat bertahan apabila biaya
variabel naik tidak lebih dari 632,27 persen. Kemudian hasil perhitungan
analisis sensitifitas yang dilakukan terhadap penurunan harga jual produk dan
penurunan kapasitas produksi menunjukkan usaha ini mampu bertahan apabila
penurunan kapasitas produksi tidak lebih dari 8,9 persen.
34

2. Saran

Usaha Warnet yang dijalankan oleh Bapak Muhtar Mulyono ini sangat
menjanjikan dan cukup mudah untuk dijalankan, namun akan lebih baik
apabila usaha ini dikembangkan lebih lanjut seperti menambah kapasitas
komputer atau merambah ke usaha game online.
DAFTAR PUSTAKA

Afrilia, 2004. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ulat Sutera di Kecamatan


Ngalik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi pada
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut
Pertanian Bogor. Bogor
Anonymous. 2009. Apa itu internet dan sejarah singkat internet.
(http://bloggingly.com/apa-itu-internet-dan-sejarah-singkat-internet/)
Anonymous. 2009. Daftar Jumlah Pengguna Internet Dunia 1995-2008.
(http://nusantaranews.wordpress.com/2009/02/28/daftar-jumlah-
pengguna-internet-dunia-1995-2008/)
Gittinger, J P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian (Terjemahan).
Universitas Indonesia-Press, Jakarta.
Gray, C dan E. Larson. 2007. Manajemen Proyek - Proses Manajerial
(Terjemahan). Penerbit Andi. Yogyakarta.
Heidyningsih, NA. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Death By Chocolate &
Spaghetti Restaurant Kota Bogor. Skripsi pada Departemen Agribisnis.
Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Husnan, S. dan S. Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta.
Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.
Internet World Stats. 2009. Internet Usage Statistics.
(www.internetworldstats.com). 12 Januari 2010.
Ismet. 2009. (http://buruhindependent.blogspot.com/2009/07/populasi-penduduk-
kabupaten-bogor.html)
Kadariah, L. Kahlien dan G. Clive. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. FEM UI,
Jakarta.
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan, Jilid 1). PT. Prehallindo,
Jakarta.
Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis : Manajemen, Metode dan Kasus. PT.
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Wikipedia. 2010. Internet. (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet).
Wikipedia. 2010. Warnet. Fikri, (http://id.wikipedia.org/wiki/Warnet).
LAMPIRAN
37

Lampiran 1. Biaya Variabel


Tahun ke-1
Nama
No Satuan Jumlah Harga Beli (RP) Nilai (Rp)
Barang
1 Kertas A4 rim 4 35.000 140.000
2 Tinta Warna cartridge 4 150.000 600.000
3 Tinta Hitam cartridge 4 100.000 400.000
Total 1.140.000

Tahun ke-2
Nama
No Satuan Jumlah Harga Beli (RP) Nilai (Rp)
Barang
1 Kertas A4 rim 6 35.000 210.000
2 Tinta Warna cartridge 6 150.000 900.000
3 Tinta Hitam cartridge 6 100.000 600.000
Total 1.710.000
Lampiran 2. Biaya Penyusutan
Umur Sisa Umur Nilai Penyusutan
Harga
No Uraian Satuan Jumlah Nilai (Rp) ekonomis Ekonomis
Satuan (Rp)
(Tahun) (Tahun)
1 Komputer Client Unit 6 3.800.000 22.800.000 5 3 4.560.000
2 Komputer server Unit 1 4.500.000 4.500.000 5 3 900.000
3 AC Unit 2 2.700.000 5.400.000 5 3 1.080.000
4 Modem Unit 1 400.000 400.000 2 0 200.000
5 Kabel Lan Rol 1 350.000 350.000 2 0 175.000
6 Switch hub Unit 1 250.000 250.000 2 0 125.000
7 Meja Unit 7 150.000 1.050.000 5 3 210.000
8 Kursi Unit 7 120.000 840.000 5 3 168.000
9 Printer Unit 1 1.500.000 1.500.000 2 0 750.000
10 Televisi Unit 1 2.400.000 2.400.000 5 3 480.000
11 UPS Unit 1 600.000 600.000 3 1 200.000
12 Headphone Unit 6 120.000 720.000 3 1 240.000
13 Speaker Unit 1 750.000 750.000 3 1 250.000
14 Webcam Unit 7 150.000 1.050.000 3 1 350.000
15 Spanduk Unit 1 250.000 250.000 3 1 83.333
16 Meja Operator Unit 1 400.000 400.000 5 3 80.000
17 Kursi Operator Unit 1 200.000 200.000 5 3 40.000
18 Telepon Unit 1 250.000 250.000 3 1 83.333
19 Kursi Plastik Unit 7 25.000 175.000 3 1 58.333
20 Antena TV Unit 1 200.000 200.000 5 3 40.000
Total 44.085.000 10.073.000

38
39

Lampiran 3. Pendapatan
Tahun ke-1
Harga per
No Keterangan Satuan Jumlah Total
Satuan
1 Internet Jam 30.240 3.000 90.720.000
2 Print Warna Lembar 720 1.500 1.080.000
3 Print Hitam Lembar 1.080 250 270.000
Total 92.070.000

Tahun ke-2
Harga per
No Keterangan Satuan Jumlah Total
Satuan
1 Internet Jam 34.560 3.000 103.680.000
2 Print Warna Lembar 1.080 3.000 3.240.000
3 Print Hitam Lembar 1.800 500 900.000
Total 107.820.000
Lampiran 4. Nilai Sisa
Sisa Umur
Harga Satuan Umur ekonomis
No Uraian Satuan Jumlah Nilai (Rp) Ekonomis Nilai Sisa
(Rp) (Tahun)
(Tahun)
1 Komputer Client Unit 6 3.800.000 22.800.000 5 3 13.680.000
2 Komputer server Unit 1 4.500.000 4.500.000 5 3 2.700.000
3 AC Unit 2 2.700.000 5.400.000 5 3 3.240.000
4 Modem Unit 1 400.000 400.000 2 0 0
5 Kabel Lan Rol 1 350.000 350.000 2 0 0
6 Switch hub Unit 1 250.000 250.000 2 0 0
7 Meja Unit 7 150.000 1.050.000 5 3 630.000
8 Kursi Unit 7 120.000 840.000 5 3 504.000
9 Printer Unit 1 1.500.000 1.500.000 2 0 0
10 Televisi Unit 1 2.400.000 2.400.000 5 3 1.440.000
11 UPS Unit 1 600.000 600.000 3 1 200.000
12 Headphone Unit 6 120.000 720.000 3 1 240.000
13 Speaker Unit 1 750.000 750.000 3 1 250.000
14 Webcam Unit 7 150.000 1.050.000 3 1 350.000
15 Spanduk Unit 1 250.000 250.000 3 1 83.333
16 Meja Operator Unit 1 400.000 400.000 5 3 240.000
17 Kursi Operator Unit 1 200.000 200.000 5 3 120.000
18 Telepon Unit 1 250.000 250.000 3 1 83.333
19 Kursi Plastik Unit 7 25.000 175.000 3 1 58.333
20 Antena TV Unit 1 200.000 200.000 5 3 120.000
Total 44.085.000 23.939.000

40
41

Lampiran 5.Proyeksi Laba Rugi

Tahun
Uraian
1 2
Penerimaan

Internet 90.720.000,00 103.680.000,00

Print Warna 1.080.000,00 3.240.000,00

Print hitam 270.000,00 900.000,00


Total Penerimaan 92.070.000 107.820.000
Pengeluaran
Biaya variabel 1.140.000 1.710.000
Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000
Biaya Penyusutan 10.073.000 10.073.000
Total
Pengeluaran 83.213.000 83.783.000
EBT 8.857.000 24.037.000
Pajak Progresif:
10% 885.700 2.403.700
15%
30%
Total Pajak 885.700 2.403.700
EAT 7.971.300 21.633.300
42

Lampiran 6. Cashflow Warnet

Tahun
Uraian
0 1 2
Inflow
Nilai Penjualan 92.070.000 107.820.000
Nilai Sisa 23.939.000
Total Inflow 92.070.000 131.759.000
Total Biaya Investasi 44.085.000
Total Biaya Reinvestasi
Total Biaya Variabel 1.140.000 1.710.000
Total Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000
Total Biaya Operasional 73.140.000 73.710.000
Total Outflow 44.085.000 73.140.000 73.710.000
Cashflow -44.085.000 18.930.000 58.049.000
Pajak 885.700 2.403.700
Penerimaan Setelah
Pajak -44.085.000 18.044.300 55.645.300
DF (16%) 1 0,862068966 0,743162901
Present Value -44.085.000 15.555.431 41.353.523
PV (+) 56.908.954
PV (-) -44.085.000
NPV 12.823.954
IRR 34,66%
Net B/C 1,29
PP 1,55
43

Lampiran 7. Switching Value Terhadap Kenaikan Biaya Varibel


Maksimum Sebesar 632,27 Persen

Uraian Tahun
1 2
Penerimaan
Intenet 90.720.000 103.680.000
Print Warna 1.080.000 3.240.000
Print Hitam 270.000 900.000
Total Penerimaan 92.070.000 107.820.000
Pengeluaran
Biaya variabel 8.347.983 12.521.975
Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000
Biaya Penyusutan 10.073.000 10.073.000
Total Pengeluaran 90.420.983 94.594.975
EBT 1.649.017 13.225.025
Pajak Progresif:
10% 164.902 1.322.503
15%
30%
Total Pajak 164.902 1.322.503
EAT 1.484.115 11.902.523
46

Lanjutan Lampiran 7.

Tahun
Uraian
0 1 2
Inflow
Nilai Penjualan 92.070.000 107.820.000
Nilai Sisa 23.939.000
Total Inflow 92.070.000 131.759.000
Total Biaya Investasi 44.085.000
Total Biaya Reinvestasi
Total Biaya Variabel 8.347.983 12.521.975
Total Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000
Total Biaya Operasional 80.347.983 84.521.975
Total Outflow 44.085.000 80.347.983 84.521.975
Cashflow -44.085.000 11.722.017 47.237.025
Pajak 164.902 1.322.503
Penerimaan Setelah
Pajak -44.085.000 11.557.115 45.914.523
DF (16%) 1 0,862068966 0,743162901
Present Value -44.085.000 9.963.030 34.121.970
PV (+) 44.085.000
PV (-) -44.085.000
NPV 0
IRR 16,00%
Net B/C 1,00
PP 2,00
45

Lampiran 8. Switching Value Terhadap Penurunan Penjualan


Maksimum Sebesar 8,9 persen

Uraian Tahun
1 2
Penerimaan
Intenet 90.720.000 103.680.000
Print Warna 1.080.000 3.240.000
Print Hitam 270.000 900.000
Total Penerimaan 83.844.905 98.187.875
Pengeluaran
Biaya variabel 1.140.000 1.710.000
Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000
Biaya Penyusutan 10.073.000 10.073.000
Total Pengeluaran 83.213.000 83.783.000
EBT 631.905 14.404.875
Pajak Progresif:
10% 63.191 1.440.488
15%
30%
Total Pajak 63.191 1.440.488
EAT 568.715 12.964.388
46

Lanjutan Lampiran 8.

Tahun
Uraian
0 1 2
Inflow
Nilai Penjualan 83.844.905 98.187.875
Nilai Sisa 23.939.000
Total Inflow 83.844.905 122.126.875
Total Biaya Investasi 44.085.000
Total Biaya Reinvestasi
Total Biaya Variabel 1.140.000 1.710.000
Total Biaya Tetap 72.000.000 72.000.000
Total Biaya Operasional 73.140.000 73.710.000
Total Outflow 44.085.000 73.140.000 73.710.000
Cashflow -44.085.000 10.704.905 48.416.875
Pajak 63.191 1.440.488
Penerimaan Setelah
Pajak -44.085.000 10.641.715 46.976.388
DF (16%) 1 0,862068966 0,743162901
Present Value -44.085.000 9.173.892 34.911.109
PV (+) 44.085.000
PV (-) -44.085.000
NPV 0
IRR 16,00%
Net B/C 1,00
PP 2,00

Anda mungkin juga menyukai