Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Diet Pada Pasien Diabetes Melitus


Sasaran : Pasien diabetes
Hari/tanggal : Senin, 31-01-2919
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang melati RSUD Dr. Haryoto Lumajang
Penyuluh : Sholeha

A. Latar Belakang
Diabetes melitus adalah sindroma yang ditandai oleh kadar glukosa
darah yang tinggi (hiperglisemia) menahun karena gangguan produksi,
sekresi insulin maupun resistensi insulin. Saat ini diduga secara global
jumlah penderita DM adalah 200 juta orang. Di Amerika Serika, kurang
lebih 650.000 kasus diabetes mellitus baru didiagnosis setiap tahunnya
(Healthy People 2000, 1990). Setengah dari jumlah kasus Diabetes
Mellitus (DM) tidak terdiagnosa karena pada umumnya diabetes
mellitus tidak disertai gejala sampai terjadinya komplikasi. Prevalensi
penyakit diabetes mellitus meningkat karena terjadi perubahan gaya
hidup, kenaikan jumlah kalori yang dimakan, kurangnya aktifitas fisik
dan meningkatnya jumlah populasi manusia usia lanjut.
Diabetes mellitus terutama prevalen diantara kaum lanjut usia.
Diantara individu yang berusia lebih dari 65 tahun, 8,6 % menderita
diabetes mellitus tipe II. Di Amerika Serikat, diabetes mellitus
merupakan penyebab utama kebutaan diantara penduduk berusia 25
tahun hingga 74 tahun akibat retinopati diabetik dan juga menjadi
penyebab utama amputasi diluar trauma kecelakaan. Pada usia yang
sama, penderita diabetes mellitus paling sedikit 2,5 kali lebih sering
terkena serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak
menderita diabetes mellitus.
75% penderita diabetes mellitus akhirnya meninggal karena penyakit
vascular. Serangan jantung, gagal ginjal, stroke dan gangrene adalah
komplikasi yang paling utama. Selain itu, kematian janin intrauterine
pada ibu-ibu yang menderita diabetes mellitus tidak terkontrol juga
meningkat. Sedangkan di Indonesia sendiri jumlah penderita DM sekitar
1,5% dari jumlah penduduk (Marwani Bratasaputra, 2000).
Melihat pola pertambahan penduduk saat ini diperkirakan pada tahun
2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia di atas 20
tahun dan dengan asumsi prevalensi Diabetes Mellitus sebesar 2 %,
akan didapatkan 3,56 juta pasien Diabetes Mellitus, suatu jumlah yang
besar untuk dapat ditanggani sendiri oleh para ahli DM. Oleh karena itu
antisipasi untuk mencegah dan menanggulangi timbulnya ledakan
pasien DM ini harus sudah dimulai dari sekarang. Untuk itu perlu
dilakukan penanganan serius terpadu agar tidak menjadi masalah
kesehatan nasional di kemudian hari. Ada 5 komponen dalam
penatalaksanaan diabetes mellitus yaitu diet, latihan, pemantauan,
terapi (jika diperlukan), dan pendidikan. Diet dan pengendalian berat
badan merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes mellitus. Begitu
pula dengan latihan sangat penting untuk menurunkan kadar glukosa
darah dan mengurangi faktor risiko kardiovaskuler.
Penanganan pertama yang harus dilakukan agar klien mampu
melakukan kelima komponen tersebut dengan baik adalah dengan
memberikan health education mengenai pengontrolan gula darah agar
mencegah terjadinya komplikasi pada penderita DM dan pencegahan
DM pada orang yang belum terdiagnosis diabetes melitus serta orang
beresiko tinggi menderita DM. Penyuluhan merupakan dasar utama
untuk pengobatan diabetes mellitus bagi pasien dan juga pencegahan
diabetes bagi keluarga pasien serta masyarakat.
Diet bagi pasien DM merupakan komponen yang sangat penting
dalam mengontrol gula darah agar tetap dalam batas normal dan stabil.
Untuk itu, penting untuk dilakukan edukasi kepada penderita beserta
keluarganya akan pentingnya pendidikan akan nutrisi makanan dan
cara menerapkan resep-resep masakan yang sehat di dalam keluarga
dengan memperhatikan jumlah kalori yang dibutuhkan, jadwal, dan
jenis makanan yang baik dikonsumsi, untuk menanamkan pola makan
sehat kepada penderita diabetes beserta anggota keluarga.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 40 menit
diharapkan peserta dapat mengetahui diet pada pasien Diabetes
Melitus.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit,
diharapkan peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian diet
2. Menyebutkan 3 dari 5 tujuan diet pada pasien Diabetes Melitus
3. Menyebutkan komposisi makanan yang dianjurkan untuk pasien
Diabetes Melitus

C. Syarat-syarat diet
 Jumlah kalori ditentukan menurut keadaan penderita
 jumlah hidrat arang disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk
menggunakan% gula murni tidak diperbolehkan"
 Pemberian makanan disesuaikan dengan ma0am obat yang
diberikan

D. Standar diet
 Kalori : 500 kal
 Protein : 65 gr
 Lemak : 45 gr
E. Strategi Pelaksanaan
 Metode : Ceramah, Tanya Jawab
 Media : Lembar Balik dan Leaflet
 Alat : Meja, kursi.

F. Proses Penatalaksanaan

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu


1. Pendahuluan  Salam pembuka  Menjawab 5 Menit
 Perkenalan salam
 Menyampaikan  Mendengarkan
tujuan penyuluhan  Menyimak
 Mengingatkan penyuluh
kontrak yang telah  Mendengarkan
disepakati Mendengarkan,
sebelumnya menjawab
 Apersepsi pertanyaan

2. Kerja  Penyampaian garis


besar materi Diabetes
Millitus:  Mendengarkan
1. Pengertian diet dengan penuh
2. Tujuan Diet pada perhatian
Pasien Diabetes  Menanyakan
Melitus hal-hal yang
3. Komposisi belum jelas
Makanan yang  Mendengarkan 22
Dianjurkan untuk dan Menit
Pasien Diabetes memperhatikan
Melitus jawaban dari
 Memberi penyuluh
kesempatan peserta  Menjawab
untuk bertanya pertanyaan
 Menjawab penyuluh
pertanyaan
 Evaluasi
3. Penutup  Menyimpulkan  Mendengarkan 3 Menit
 Salam penutup  Menjawab
salam
TOTAL WAKTU 30
Menit
G. LAMPIRAN MATERI
DIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS
1. Pengertian Diet
Diet adalah pengaturan makanan dan minuman yang dikonsumsi
seseorang secara rutin untuk menjaga kesehatan. Diet lebih
mengarah pada pengaturan pola makan yang baik untuk mencapai
kondisi sehat.

2. Tujuan Diet pada Pasien Diabetes Melitus


 Tujuan Umum
Membantu penderitan diabetes mellitus (diabetetisi) memperbaiki
kebiasaan hidup dan olah raga untuk mendapatkan kontrol
metabolik yang lebih baik.
 Tujuan khusus
 Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal
dengan keseimbangan asupan makanan dengan insulin
(endogen atau eksogen) atau obat hipoglikemik oral dan
tingkat aktifitas.
 Mencapai kadar serum lipid yang optimal.
 Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau
mempertahankan berat badan yang memadai orang dewasa,
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal
pada anak dan remaja, untuk meningkatkan kebutuhan
metabolik selama kehamilan dan laktasi penyembuhan dari
penyakit katabolik. Berat badan memadai diartikan sebagai
berat badan yang dianggap dapat dicapai dan dipertahankan
baik jangka pendek maupun jangka panjang oleh orang
dengan diabetes itu sendiri maupun oleh petugas kesehatan.
 Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan
diabetes yang menggunakan insulin seperti hipoglikemia,
penyakit-penyakit jangka pendek, masalah yang
berhubungan dengan kelainan jasmani dan komplikasi kronik
diabetes seperti: penyakit ginjal, neuropati automik,
hipertensi dan penyakit jantung.
 Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi
yang optimal. (Pramono, 2012)

3. Komposisi Makanan yang Dianjurkan untuk Pasien Diabetes


Melitus
Prinsip pengaturan makan pada diabetisi hampir sama dengan
anjuran makan untuk orang sehat masyarakat umum, yaitu makanan
yang beragam bergizi dan berimbang atau lebih dikenal dengan gizi
seimbang maksudnya adalah sesuai dengan kebutuhan kalori dan
zat gizi masing-masing individu. Hal yang sangat penting ditekankan
adalah pola makan yang disiplin dalam hal Jadwal makan, Jenis dan
Jumlah makanan atau terkenal dengan istilah 3 J. Pengaturan porsi
makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi tersebar
sepanjang hari. Penurunan berat badan ringan atau sedang (5-10kg)
sudah terbukti dapat meningkatkan kontrol diabetes, walaupun berat
badan idaman tidak dicapai. Penurunan berat badan dapat
diusahakan dicapai dengan baik dengan penurunan asupan energi
yang moderat dan peningkatan pengeluaran energi. Dianjurkan
pembatasan kalori sedang yaitu 250-500 kkal lebih rendah dari
asupan rata-rata sehari.
Komposisi makanan yang dianjurkan meliputi:
a. Karbohidrat
Rekomendari ADA tahun 1994 lebih memfokuskan pada jumlah
total karbohidrat daripada jenisnya. Rekomendasi untuk sukrosa
lebih liberal. Buah dan susu sudah terbukti mempunyai respon
glikemik yang lebih rendah dari pada sebagian besar tepung-
tepungan. Walaupun berbagai tepung-tepungan mempunyai
respon glikemik yang berbeda, prioritas hendaknya lebih pada
jumlah total karbohidrat yang dikonsumsi daripada sumber
karbohidrat.
Anjuran konsumsi karbohidrat untuk diabetesi di Indonesia:
45-65% total asupan energi.
Pembatasan karbohidrat tidak dianjurkan < 130 g/hari.
Makanan harus mengandung lebih banyak karbohidrat terutama
berserat tinggi.
Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% sehari ( 3-4 sdm)
Makan 3 kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat
dalam sehari.
b. Serat
Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama
dengan untuk orang yang tidak diabetes yaitu dianjurkan
mengkonsumsi 20-35 gr serat makanan dari berbagai sumber
bahan makanan. Di Indonesia anjurannya adalah kira-kira 25
gr/1000 kalori/ hari dengan mengutamakan serat larut air.
c. Protein
Menurut konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia tahun
2006 kebutuhan protein untuk diabetisi 15%-20% energi. Perlu
penurunan asupan protein menjadi 0,8 g/kg berat badan perhari
atau 10% dari kebutuhan energi dengan timbulnya nefropati
pada orang dewasa dan 65% hendaknya bernilai biologic tinggi.
Sumber protein yang baik adalah ikan, seafood, daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-
kacangan dan tahu-tempe.
d. Total lemak
Anjuran asupan lemak di Indonesia adalah 20-25% energi.
lemak jenuh < 7% kebutuhan energi dan lemak tidak jenuh
ganda <10% kebutuhan energi, sedangkan selebihnya dari
lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan
hendaknya dibatasi tidak lebih dari 300 mg perhari.
Apabila peningkatan LDL merupakan masalah utama, dapat
diikuti anjuran diet disiplin diet dislipidemia. Tujuan utama
pengurangan konsumsi lemak jenuh dan kolesterol adalah untuk
menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
e. Garam
Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan
penduduk biasa yaitu tidak lebih dari 3000 mgr atau sama
dengan 6-7 g (1 sdt) garam dapur, sedangkan bagi yang
menderita hipertensi ringan sampai sedang, dianjurkan 2400 mgr
natrium perhari atau sama dengan 6 gr/hari garam dapur.
Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin dan
soda.
f. Kebutuhan kalori
Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mempertahankan
berat badan ideal. Komposisi energy adalah 45-65% dari
karbohidrat, 10-20% dari protein dan 20-25% dari lemak. Ada
beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan
orang dengan diabetes. Di antaranya adalah dengan
memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30
kalori/kg BB ideal, ditambah dan dikurangi bergantung pada
beberapa faktor yaitu jenis kelamin, umur, aktivitas,
kehamilan/laktasi, adanya komplikasi dan berat badan.
 Perhitungan berat badan ideal (BBI) dengan rumus Brocca
yang dimodifikasi:
 BBI = 90% x (TB dalam cm-100) x 1 kg
 Bagi pria dengan TB di bawah 160 cm dan wanita di
bawah 150 cm, rumus modifikasi menjadi: BBI = (TB
dalam cm – 100) x 1 kg
 BB Normal : bila BB ideal ± 10%
 Kurus : < BBI - 10%
 Gemuk : > BBI + 10%

 Faktor-faktor penentu kebutuhan energy yaitu:


 Jenis kelamin
Kebutuhan kalori wanita sebesar 25 kkal/kg BB ideal dan
pria 30 kkal/kg BB ideal
 Umur
 Pasien usia > 40 tahun , kebutuhan kalori :
 40-59 tahun dikurangi 5% dari energi basal
 60-69 tahun dikurangi 10 % dari energi basal
 > 70 tahun dikurangi 20% dari energi basal
 Pada bayi dan anak-anak kebutuhan kalori adalah jauh
lebih tinggi daripada orang dewasa, dalam tahun
pertama bisa mencapai 112 kal/kg BB.
 Umur 1 tahun membutuhkan lebih kurang 1000 kalori
dan selanjutnya pada anak-anak lebih daripada 1 tahun
mendapat tambahan 100 kalori untuk tiap tahunnya.
 Berat badan
 Bila gemuk: dikurangi 20-30% tergantung dari tingkat
kegemukan
 Bila kurus: ditambah 20-30% tergantung dari tingkat
kekurusan untuk menambah berat badan.
Untuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori yang diberikan
paling sedikit 1000-1200 kalori perhari untuk wanita dan 1200-1600
kalori perhari untuk pria. Pembagian makanan sejumlah kalori
terhitung dibagi dalam 3 porsi besar makan pagi (20%), siang (30%)
dan sore (25%) serta 2-3 porsi makanan ringan (10-15%). Untuk
meningkatkan kepatuhan pasien, sejauh mungkin perubahan
dilakukan secara bertahap dan harus disesuaikan dengan kebiasaan
makan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2008. Terapi Gizi Untuk Diabetes Melitus. (online)
http://www.gizi.net/makalah/Makalah%20Pekan%20DM.PDF diakses
pada tanggal 20 Maret 2011
Anonym. 2009. Penatalaksanaan diet Pada Diabetes Melitus.
(online) www.wrm-indonesia.org diakses pada tanggal 22 Maret
2011
Hiswani. 2007. Penyuluhan Kesehatan Pada Penderita Diabetes
Mellitus. (online) http://www.fkm-hiswani3.pdf diakses pada tanggal
21 Maret 2011
Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3 Jilid I. Jakarta:
Media Aesculapius
Price, A. Silvia. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Volume 2. Jakarta: EGC
Smeltzer, C. Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Ed. 8 Volume 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai