Anda di halaman 1dari 6

PROFIL NILAI INTERNATIONAL NORMALIZED RASIO (INR) PADA

PASIEN STROKE ISKEMIK DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA


ACEH

Nessy Raina Sara*, Syahrul, Vivi K Mutiawati


Program Study Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh-Indonesia
*
Email: nessyrainasara4@gmail.com
ABSTRAK
Stroke merupakan kematian jaringan otak yang bersifat irevesibel oleh kerusakan, penyumbatan,
atau perdarahan otak. Salah satu penyebab stroke adalah gangguan hemostatis seperti kelainan
koagulasi pembuluh darah. Kelainan koagulasi darah dapat diukur dengan menggunakan
International Normalized Ratio/INR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil nilai
INR pada stroke iskemik di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh dengan menggunakan data
sekunder yaitu rekam medik dan hasil laboratorium pada bulan Oktober-Desember 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan
retrospektif teknik consecutive sampling selama 1 tahun, populasi dari 476 pasien didapatkan 41
responden yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini didapatkan nilai rerata INR pada
laki-laki 2.3191 detik dan perempuan 1,1979 detik. Nilai rerata INR berdasarkan usia adalah
kurang dari 55 tahun 2,0793 detik, usia 55-65 detik tahun 1,2655 detik dan usia lebih dari 65
tahun 1,9113 detik.

Kata kunci: Stroke, koagulasi darah, International Normalized Ratio/INR


ABSTRACT
Stroke is the death of brain tissue which is irreversible toward the demage, stoppage, or cerebral
hemorrhage. One cause of stroke is a hemostatic disorder such as blood vessels coagulation
disorder. Blood vessels coagulatiom disorder can be measured by using International
Normalized Ratio/INR. The objective of this research was to find out the INR score profile on
ischemic stroke at RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh by using secunder data namely medical
record and laboratory result on October-December 2016. This research was a descriptive
research. Sampling process was conducted by using retrospective consecutive sampling
technique for a year, population from 476 pasient there was obtained 41 respondents who
fulfilled the inclution requirement. From the result of this research, obtained the average score
of INR on man is 2.3191 seconds and woman is 1,1979 seconds. The average score of INR based
on age is that less than 55 years old is 2,0793 seconds, 55-65 years of age is 1,2655 seconds and
up to 65 years of age is 1,9113 seconds.

Keywords: Stroke, blood coagulation, International Normalized Ratio/ INR

1
PENDAHULUAN
Stroke merupakan kematian jaringan otak yang bersifat irevesibel oleh kerusakan pembuluh
darah otak akibat penyumbatan ataupun perdarahan pada otak.(1) Penyumbatan pada pembuluh
darah otak akibat trombus atau emboli disebut stroke isemik, dan perdarahan pada otak akibat
pecah pembuluh darah otak disebut stroke hemoragik. Akibat kerusakan pada pembuluh darah
otak menyebabkan menurunnya oksigensasi dan nutrisi ke otak.(2) Tingkat kematian sel otak
adalah dua juta sel per menit dalam keadaan kadar oksigen rendah di dalam otak akan
meningkatkan risiko cedera otak permanen, cacat atau meninggal pada pasien dengan stroke
iskemik.(3) Klinis pasien yang mengalami stroke akan tampak berbeda tergantung pada area otak
yang terkena.
Stroke merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja dan juga merupakan penyebab
kematian nomor dua di dunia setelah panyakit jantung coroner/PJK.(4) Penderita stroke
meninggal setiap tiga menit sekali dan menewaskan hampir 130.000 orang setiap tahunnya di
Amerika Serikat.(5, 6) Chinese National Stroke Registry mencatat angka kejadian stroke di Cina
sekitar 157 per 100.000 orang.(7) Riset Kesehatan Dasar/RESKESDAS tahun 2013 mencatat
prevalensi stroke di Indonesia yang mendapat diagosis oleh tenaga kesehatan sebesar 7% dan
dengan gejala stroke sebesar 12,1%. Prevalensis stroke di provinsi Aceh yang memperoleh
diagnosis oleh tenaga kesehatan sebesar 6,6% dan yang dengan gejala stroke sebesar 10,5%.(8)
Stroke merupakan penyakit serius yang dapat menggangu berbagai fungsi seperti, gangguan
kognitif, sensorik, motorik, dan emosional.(9) Faktor yang menyebabkan terjadinya stroke
iskemik dan hemoragik meruapakan kelainan pada hemostatis darah yang dapat menyebabkan
keadaan koagulasi abnormal.(10, 11)
Hemostatis berfungsi sebagai respon tubuh dalam penghentian perdarahan pada luka.
Gangguan hemostatis dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa atau terjadi
koagulasi darah yang menyumbat pembuluh darah. Kelainan koagulasi meningkat dengan
bertambahnya usia karena peningkatan aktivitas koagulasi atau disebabkan oleh karena
penurunan aktivitas antikoagulasi.(12) koagulasi darah dapat diukur dengan pemeriksaan
laboraturium Protrombin Time/PT, international normalized ratio/INR, dan partial
thromboplastin time/APTT.
Protrombin Time/PT diukur dan dinyatakan sebagai rasio normalisasi internasional (INR)
yang diukur dengan rerata PT normal yang menggunakan tromboplastin terkalibrasi.(13) Keadaan
koagulasi yang normal dan adnornmal dapat dikur diantaranya dengan PT dan INR. Penelitian
Gala dkk, menggunakan INR untuk mengontrol penggunaan obat anti-koagulan seperti warfarin,
yang diberikan pada pasien yang mengalami stroke kardioemboli. International normalized
ratio/INR dipakai untuk mengontrol faktor koagulasi, dengan nilai INR yang rendah atau ≤2 dan
nilai INR yang tinggi atau ≥3 terjadi perdarahan.(14, 15)
Pemeriksaan INR sangat penting pada pasien yang mengalami stroke iskemik yang
disebabkan oleh trombus atau emboli yang terjadi akibat koagulasi abnormal. Pemeriksaan INR
dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke yang berulang serta pengawasan sebelum
diberikan obat anti koagulan pada pasien stroke iskemik. Permasalahan tersebut menyebabkan
peneliti ingin mengetahui profil nilai INR pada pasien stroke iskemik akut di RSUDZA (Rumah
Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin) Banda Aceh.

2
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Pengambilan data dilakukan
dari rekam medik pasien yang sudah mendapat diagnosis stroke iskemik oleh dokter ahli dan
memiliki nilai INR pada hasil laboratorium di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin
(RSUDZA) Banda Aceh. Tempat penelitian dilakukan di ruang Geulima I, ruang Rekam Medik
dan Instalasi Laboratorium Klinik Terpadu. Waktu pengambilan data dimulai sejak 14 Oktober –
16 Desember 2016. Populasi penelitian ini didapat dari seluruh pasien stroke iskemik yang
dirawat inap bagian Saraf pada periode Juni 2015 s/d Juni 2016 yang telah mendapat diagnosis
oleh dokter ahli saraf.

HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di ruang Geulima I, ruang Rekam Medik dan Instalasi Laboratorium
Klinik Terpadu di RSUDZA Banda Aceh. Jumlah sampel penelitian ini adalah 41 orang.
Pengambilan data dilakukan pada 14 Oktober – 11 November 2016.
1. Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik subjek penelitian berdasarkan usia dan jenis kelamin pasien stroke iskemik
dalam Tabel 1.
Tabel 1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin (%)
Karakteristik Subjek (n=41)
Laki-laki perempuan
Usia (tahun)
<55 15 9 6 36,6
55-65 11 5 6 26,8
>65 15 8 7 36,6
Keterangan: n=Subjek penelitian, %=persentase, usia dikelompokan berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Berdasarkan Tabel 1. karakteristik subjek penelitian berdasarkan usia terbanyak adalah usia
kurang dari 55 tahun (36,6 %) dan lebih dari 65 tahun (36,6 %),untuk lebih jelas dapat dilihat
pada gambar 4.1. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki 22 orang (53,7 %) dari jumlah sampel
sebanyak 41 orang, dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar. 1 Grafik perbandingan Jenis Kelamin dan klompok usia pada stroke iskemik

3
2. Profil Nilai INR pada Pasien Stroke Iskemik
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan rerata nilai INR adalah 1,7995 s.
Penilaian terhadap distribusi data nilai INR dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2 Distribusi Profil Nilai INR pada Jenis Kelamin dan Usia
(n=41) Mean SD
(detik) (detik)
Jenis Kelamin
Laki-laki 22 2,3191 2,71328
Perempuan 19 1,1979 0,30997
Usia
<55 Tahun 15 2,0793 2,44801
55-65 Tahun 11 1,2655 0,50899
>65 Tahun 15 1,9113 2,36275
Keterangan: n=jumlah sabjek penelitian, Mean= rata-rata, SD=standar deviasi

Tabel 2 diatas menunjukkan dari total 41 pasien stroke iskemik dengan nilai mean INR pada
laki-laki adalah 2,3191 (SD; 2,71328) dan pada perempuan 1,1979 (SD; 0,30997). Berdasarkan
usia nilai mean INR pada usia kurang dari 55 tahun 2,0793 (SD;2,44801), usia 55 sampai 65
tahun 1,2655 (SD; 0,50899) dan usia diatas 65 tahun 1,9113 (2,36275).

PEMBAHASAN
1. Karakteristik Subjek Penelitian
Hasil analisis data pada Tabel 1 menyatakan subjek penelitian paling banyak berada pada
kelompok usia kurang dari 55 tahun yaitu berjumlah 15 orang (36,6 %) dan lebih dari 65 tahun
yaitu berjumlah 15 orang (36,6%). Umumnya risiko terjadinya stroke dimulai pada usia 35 tahun
dan akan meningkat dua kali dalam dekade berikutnya.(16) Penelitian Lannywati dkk
menyebutkan prevalensi stroke di Indonesia semakin meningkat seiring dengan peningkatan
usia, usia ≥55 tahun berisiko 5,8 kali terkena stroke dibandingkan usia 15-44 tahun.(17) Penelitian
Brett dkk dengan populasi 1,3 juta pada tahun 2005 peningkatan proporsi stroke terjadi antara
usia 20-54 tahun.(18) Data dari seluruh rumah sakit di Amerika Serikat mencatat penderita stroke
iskemik pada ruang rawat inap pada tahun 2000-2010. Penelitian tersebut paling banyak terdapat
pada klompok usia lebih dari 85 tahun yaitu 2077 per 100.000 pasien dan paling sedikit pada
klompok usia 25-44 tahun yaitu 23 per 100.000 pasien. Mukherjee dkk melaporkan bahwa dalam
20 tahun terakhir terlihat beban stroke meningkat secara global.(19,20)
Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian paling banyak yaitu jenis kelamin laki-laki yang
berjumlah 22 orang (53,7%) sedangkan perempuan berjumlah 19 orang (46,3%). Hasil penelitian
ini sejalan dengan Glen dkk tahun 2015 di RSUP Prof. DR. D. Kandou Manado pada 60 orang
pasien stroke iskemik didapatkan laki-laki sebanyak 33 orang (55%) dan perempuan sebanyak 27
orang (45%).(21) Mozaffarian dkk berdasar National Health and Nutrition Examination Survey
2009-2012 di Amerika Mendapat prevalensi stroke pada laki-laki lebih besar dibandingkan
dengan perempuan.(22) Penelitian Brett M Kissela dkk didapatkan penderita stroke lebih besar
terjdi pada perempuan dibandingkan laki-laki.(18) Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 yang
melaporkan berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan, prevalensi stroke pada laki-laki 7,1% dan
perempuan 6,8%.(8) Riset Kesehatan Dasar Aceh melaporkan insiden stroke lebih tinggi pada
laki-laki yaitu 12,1% dibandingkan peremuan 9,0% pada tahun 2007. Risiko stroke lebih tinggi
pada laki-laki dibandingkan perempuan muda, namun akan meningkat pada usia ≥74 tahun yaitu

4
pada perempuan yang telah mengalami monopause. Perempuan yang belum mengalami
monopause lebih kecil risiko terkena stroke karena adanya hormon estrogen dan progesteron
yang berfungsi sebagai neuroprotektif dan antiinflamasi. Penelitian Rosjidi dkk di rumah sakit
umum Ponogoro, laki-laki lebih besar terkena stroke iskemik karena memiliki perilaku merokok.
Merokok dapat menyebabkan aterosklerosis, peningkatan trombogenesis dan vasokontriksi,
peningkatan tekanan darah dan peningkatan kebutuhan oksigen.

2. Profil Nilai International Normalized Rasio/INR pada Stroke Iskemik


Hasil penelitian pasien stroke iskemik yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel
Abidin/RSUDZA Banda Aceh adalah sebanyak 467 pasien dan yang memenuhi kriteria inklusi
adalah sebanyak 41 pasien. Nilai rerata INR pasien stroke iskemik jenis kelamin laki-laki adalah
2,3191 detik dan pada perempuan 1,1979 detik. Nilai rerata INR berdasarkan usia kurang dari 55
tahun 2,0793 detik dari 15 pasien, usia 55-65 tahun 1,2655 detik dari 11 pasien dan usia lebih
dari 65 tahun 1,9113 detik dari 15 pasien. Penelitian Winnie dkk dari 100 sampel pasien stroke
iskemik memiliki nilai rerata INR <2.(23) menurut Japan guidline managament stroke tahun
2009, nilai optimal INR 2.0-3.0 pada usia kurang dari 70 tahun, dan nilai 1,6-2,6 pada pasien
lebih dari 70 tahun.(24) Penelitian Lee, dkk menyebutkan pasien yang belum diberi pengobatan
trombolitik tissue plasminogen activator (tPA) secara intravena (IV) memiliki nilai INR rerata
0,9-1,2. Pasien yang sudah diberikan pengobatan tPA memiliki nilai INR rerata 1,5-4,7.(25) Nilai
target INR pada pasien stroke iskemik adalah 2.0-3.0, pemberian obat anti-koagulan seperti
warfarin harus dilakukan evaluasi dengan pemeriksaan INR. Pemeriksaan INR pada pasien
stroke iskemik bertujuan untuk memantau pengobatan untuk mencegah stroke iskemik yang
berulang pada nilai INR <2 dan risiko perdarahan organ atau stroke hemoragik pada nilai INR
>3. Pentingnya pemeriksaan INR dilakukan pada pasien stroke iskemik untuk mendapat
pengobatan yang adekuat, sehingga menghasilkan luaran klinis yang baik pada pasien stroke
iskemik(14)

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan profil nilai INR pada pasien stroke iskemik periode
Juni 2015 s/d Juni 2016 adalah nilai rerata INR pada laki-laki 2.3191 detik dan nilai rerata INR
pada perempuan 1,1979 detik. Profil nilai rerata INR pada pasien stroke iskemik berdasarkan
usia adalah kurang dari 55 tahun 2,0793 detik, usia 55-65 tahun 1,2655 detik dan usia lebih dari
65 tahun 1,9113 detik.

DAFTAR PUSTAKA
1. Nolte J. The Human Brain An Introduction to its functional anatomy. 6 E, editor.2009.
2. Emilie M.M S. Thrombus Permeability Is Associated With Improved Functional
Outcome and Recanalization in Patients With Ischemic Stroke. strokeAha. 2015.
3. Stroke and Management. 2nd International Conference on Neurological Disorders and
Stroke.2016.
4. Geoffrey A. Asia Pacific Consensus Forum on Stroke Management. American Heart
Association. 2011.
5. WHO. atlas death from stroke.2016. 52-3 p.
6. CDC N. Underlying Cause of Death 1999-2013 on CDC WONDER Online Database,
released 20152015 3 February.

5
7. Liu Liping M, PhD, et all. Stroke Care in China Huge Burden, Significant Workload, and
a National Priority. American Heart Association. 2011.
8. Trihono. Riset Kesehatan Dasar Laporan Nasional. jakarta: kementrian kesehatan
Republik Indonesia; 2013.
9. Gang YW. White Matter Injury in Ischemic Stroke. Progress in Neurobiology. 2016.
10. Lamont W. Gaston MD, John E. Brooks, M.B MRCP, Harvey J, Blumental. A study of
blood coagulation following an acute stroke. American Heart Association. 2016.
11. Marco Witkowski M, Ulf Landmesser, MD, and Ursula Rauch, MD. Tissue factor as a
link between inflammation and coagulation. Department of Cardiology, Medical Clinic
II, Charite Universita tsmedizin, Campus Benjamin Franklin, Berlin, Germany. 2016.
12. Made BI. Trombosis dan usia lanjut. J Peny. 2007;08.
13. Atul Mehta VH. At a Glance Hematologi Edisi Kedua. Series EM, edito.r2006.
14. Gala II. Effect of anticoagulation on cardioembolic stroke severity, outcomes and
response to intravenous thrombolysis. Department of Neurology and Stroke Center. 2016.
15. Lefever KJ. Pedoman Pemeriksaan Laboraturium dan Diagnostik. Jakarta: EGC; 2007.
16. Ovina Y. Hubungan pola makan, olahraga, dan merokok terhadap prevalensi penyakit
stroke non hemoragik. jambi medical journal. 2013;1:1.
17. Lannywati Ghani LKM, delima. Faktor Risiko Dominan Penderita Stroke di Indonesia.
Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan. 2016;44.
18. Kissele BM kJ, Awell k, Moomaw CJ et all. Age at Stroke: temporal trends instroke
incidence in a large, biracial population. Neurology. 2012;79:17.
19. lee LK BB, Wang S, Schumacher HC, Pile-Spellman J, Saposnik G. Trends in the
hospitalization of ischemic stroke in the United States 2000-2010. Int J Stroke. 2012;7:3.
20. Mukherjee D, Patil CG. Epidemiology and the Global Burden of Stroke. World
Neurosurgery. 2011;76(6, Supplement):S85-S90.
21. Glen Y C R Kabi RT, Mieke A H N Kembuan. Gambaran faktor risiko pada penderita
stroke iskemik yang dirawat inap neurologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Periode Juli 2012-Juni 2013. e-Clinic. 2015;3(1).
22. Mozaffarian D BE, Go AS, Amett DK, Blaha MJ, Cushman M, et al. Heart disease and
stroke statistics. American Heart Association. 2015;29.
23. Winnie W N, Li Wang, Onur Baser et al. Out-of-range INR values and outcomes among
new warfarin patients with non-valvular atrial fibrillation. Int J Clin Pharm. 2015;37.
24. Shinohara Y yT, Abe K, et al. Stroke in general. J Stroke Cerebrovasc Dis. 2011;20.
25. Lee VH, Conners JJ, Cutting S, Song SY, Bernstein RA, Prabhakaran S. Elevated
International Normalized Ratio as a Manifestation of Post-thrombolytic Coagulopathy in
Acute Ischemic Stroke. Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases.
2014;23(8):2139-44.

Anda mungkin juga menyukai