Anda di halaman 1dari 234

PENYUSUNAN ROAD MAP

REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
memasuki tahapan kedua yakni mencapai birokrasi
yang berkinerja tinggi (Performance Based
Beureaucracy) pada akhir tahun 2019, suatu proses
yang harus dilalui. Keberhasilan dalam tahap
pertama memberikan bekal yang cukup dalam
menghadapi dan menata pada tahapan berikutnya.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015 – 2019


merupakan dokumen yang digunakan sebagai alat bantu dalam
pengukuran pencapaian kinerja serta monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan
dalam mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik.

Road Map ini memuat program dan kegiatan yang selaras dengan
sasaran strategis Kementerian Kesehatan dalam mendukung
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan.

Melalui kesempatan ini saya mengharapkan dan mengajak kepada


seluruh pegawai di Kementerian Kesehatan untuk terus berupaya
meningkatkan kemampuan dan kinerja individu yang akan bermuara
pada kinerja organisasi. Kepada Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan hendaknya mampu menjadi lokomotif dengan membuat
terobosan yang inovatif dalam mengembangkan reformasi di
lingkungan Kementerian Kesehatan dengan mengacu pada
Road Map yang telah dibuat serta mengembangkan jejaring di setiap
unit.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam


penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 i


2015–2019, semoga mampu mewujudkan sasaran guna mencapai
“Birokrasi yang berkinerja tinggi”.

Semoga upaya kita mendapat Ridho Allah SWT dan diberikan


kemudahan dalam menjalankannya.

Jakarta, 16 Mei 2016

Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp. M (K)

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 ii


Daftar Isi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii

I. PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN


KESEHATAN

1.1 Reformasi Birokrasi dan RPJMN 2015-2019 ...................... 2


1.2 Reformasi Birokrasi dan Renstra Kemenkes 2015-2019 4
1.3 Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
2015-2019 ....................................................................................... 9
1.4 Penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2015-2019 ................................................................. 12

II. KEMAJUAN DAN TANTANGAN REFORMASI BIROKRASI

2.1 Kemajuan Pelaksanaan................................................................. 18


2.2 Tantangan Permasalahan. ........................................................... 26

III. ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI


KEMENTERIAN KESEHATAN

3.1 Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019 ............. 31


3.2 Agenda Kementerian Kesehatan 2015-2019 ....................... 33
3.3 Sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan ...... 41
3.4 Ukuran Keberhasilan Strategi .................................................... 50
3.5 Area Perubahan yang diharapkan ........................................... 51

IV. STRATEGI PELAKSANAAN DAN PROGRAM REFORMASI


BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN

4.1 Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi ............................. 58

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 iii


4.2 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi ......................... 60

V. QUICK WINSS REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN


KESEHATAN

5.1 Pendekatan Penjaringan Quick Winss


Kementerian Kesehatan ............................................................... 78
5.2 Penetapan Usulan Quick Wins Kementerian
Kesehatan .......................................................................................... 101
5.3 Penjelasan Usulan Quick Wins Kementerian
Kesehatan .......................................................................................... 101

VI. RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN


KESEHATAN

6.1. Tahapan Pencapaian Sasaran Reformasi


Birokrasi Kementerian Kesehatan ............................................ 109
6.2. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan ............................................ 120
6.3. Rencana Aksi .................................................................................... 150

VII. MANAJEMEN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

7.1 Organisasi Pelaksana Reformasi Birokrasi ............................ 152


7.2 Uraian Tugas Tim Pelaksana RB ................................................ 155
7.3 Tata Kerja Tim Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan ............................................................... 169
7.4 Monitoring dan Evaluasi .............................................................. 172

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 iv


Daftar Tabel

Tabel 1 Delapan Area Perubahan Capaian Sasaran Reformasi


Birokrasi Kementerian Kesehatan............................................ 18
Tabel 2 Tabel Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2010-2014 .................................................................. 23
Tabel 3 Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-2019 RB
Kementerian Kesehatan .............................................................. 36
Tabel 4 Fungsi Pengintegrasian Sistem Berbasis TIK dan
Penerapan E-government .......................................................... 40
Tabel 5 Renstra, Isu Strategis-Agenda Prioritas, dan Arah
Kebijakan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2015-2019 .................................................................. 45
Tabel 6 Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2015-2019 ....................................... 52
Tabel 7 Area Perubahan dan Hasil Yang diharapkan ...................... 54
Tabel 8. Ketentuan atau Kriteria Cakupan AOC .................................. 63
Tabel 9 Program Manajemen Perubahan ............................................ 67
Tabel 10 Kondisi yang diharapkan Program Penguatan
Sistem Pengawasan ...................................................................... 68
Tabel 11 Kondisi yang diharapkan dari Program
Penguatan Akunbilitas Kerja ..................................................... 70
Tabel 12 Kondisi yang diharapkan dari Program
Penguatan Kelembagaan ........................................................... 71
Tabel 13 Kondisi yang diharapkan dari Program
Penguatan Tatalaksana ............................................................... 72

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 v


Tabel 14 Kondisi yang diharapkan dari Program Penguatan
Sistem Manajemen SDM ASN .................................................. 73
Tabel 15 Kondisi yang diharapkan 0064ari Program
Penguatan Perundang-undangan........................................... 75
Tabel 16 Kondisi yang diharapkan dari Program Penguatan
Kualitas Pelayanan Publik ........................................................... 76
Tabel 17 Pemangku Kepentingan Utama Kementerian
Kesehatan ......................................................................................... 79
Tabel 18 Identifikasi 5 Keluaran Utama Kementerian Kesehatan .. 79
Tabel 19 Identifikasi Harapan Pemangku Kepentingan
Utama terhadap Kementerian Kesehatan ............................ 80
Tabel 20 Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja Saat ini .................... 85
Tabel 21 Peningkatan Kinerja ...................................................................... 90
Tabel 22 Kegiatan Terpilih yang akan dijadikan Quick Wins .......... 98
Tabel 23 Quick Wins Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan ......................................................................................... 101
Tabel 24 Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes
Berkinerja Tinggi yang Bersih dan Akuntabel..................... 110
Tabel 25 Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes
Berkinerja Tinggi yang Efektif dan Efisien ............................ 114
Tabel 26 Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes
Berkinerja Tinggi memiliki Pelayanan Publik
yang berkualitas ............................................................................. 118
Tabel 27 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Manajemen Perubahan ............................................................... 122
Tabel 28 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Penguatan Sistem Pengawasan ............................................... 126

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 vi


Tabel 29 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Penguatan Akuntabilitas Kinerja .............................................. 132
Tabel 30 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Penguatan Kelembagaan ........................................................... 135
Tabel 31 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Penguatan Tata Laksana ............................................................. 138
Tabel 32 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN ........................... 141
Tabel 33 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Penguatan Paraturan Perundang-undangan ...................... 146
Tabel 34 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik................................. 148
Tabel 35 Pembagian Tim Asesor................................................................ 166

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 vii


Daftar Gambar
Gambar 1 Strategi Pembangunan Nasional 2015 – 2019.................. 2
Gambar 2 Program Indonesia Sehat serta Kaitannya dengan
Visi-Misi Presiden .......................................................................... 6
Gambar 3 Peta Strategi Pencapaian Visi Kementerian
Kesehatan 2015-2019 .................................................................. 7
Gambar 4 Tujuan Jangka Panjang Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi............................................................................................. 9
Gambar 5 Keterkaitan Road Map Reformasi Birokrasi dengan
RPJPN, RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan ...... 12
Gambar 6 Faktor-faktor Pendukung Perlunya Penguatan
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 13
Gambar 7 Penilaian PMPRB dan Kemenpan RB atas Komponen
Hasil Reformasi Birokrasi Kemenkes 2010-2014 ............... 19
Gambar 8 Penilaian PMPRB dan Kemenpan RB atas
Pencapaian Komponen Pengungkit Reformasi
Birokrasi Kemenkes 2010-2014 ................................................ 20
Gambar 9 Hubungan Pengarusutamaan RB Kemenkes
dengan Peningkatan Kapasitas Birokrasi dan
Kualitas Pelayanan Publik .......................................................... 41
Gambar 10 Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemenkes
Tahun 2015 – 2019 dari Segi Proses ...................................... 58
Gambar 11 Manajemen Perubahan sebagai Lokomotif
Reformasi Birokrasi Kemenkes Tahun 2015-2019............. 59
Gambar 12 Organisasi Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan ........................................................................................ 156

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 viii


I. PENGUATAN REFORMASI
BIROKRASI KEMENTERIAN
KESEHATAN

1.1 Reformasi Birokrasi dan RPJMN


2015-2019
1.2 Reformasi Birokrasi dan Renstra
Kemenkes 2015-2019
1.3 Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2015-2019
1.4 Penguatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2015-2019

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 1


1.1. Reformasi Birokrasi dan RPJMN 2015-2019
Dalam Strategi Pembangunan Nasional 2015 – 2019, yang
terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)
2015-2019, tata kelola dan reformasi birokrasi merupakan kondisi perlu
untuk mewujudkan 3 (tiga) dimensi pembangunan. Aspek yang lain
untuk dapat mewujudkan 3 dimensi tersebut adalah kepastian dan
penegakan hukum, keamanan dan ketertiban, politik dan demokrasi.

Gambar 1. Strategi Pembangunan Nasional 2015 – 2019


(Norma, Dimensi, dan Prasyarat Pembangunan Nasional)

Dengan demikian, pelaksanaan reformasi birokrasi memiliki


peran yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan
pembangunan nasional. Tanpa adanya dukungan tata kelola yang baik,
target-target pembangunan nasional tidak mungkin dapat dicapai
dengan baik pula.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Permen PAN & RB) Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 menegaskan pentingnya
keberlanjutan pelaksanaan reformasi birokrasi dalam mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik. Hasil-hasil yang telah diperoleh dari

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 2


pelaksanaan reformasi birokrasi pada periode 2010-2014 menjadi
dasar bagi pelaksanaan reformasi birokrasi pada tahapan selanjutnya
(2015-2019). Karena itu, pelaksanaan reformasi birokrasi 2015-2019
merupakan penguatan dari pelaksanaan reformasi birokrasi tahapan
sebelumnya. Penguatan dilakukan melalui langkah-langkah umum
sebagai berikut.

1. Memelihara dan atau meningkatkan/memperkuat.

Reformasi birokrasi dilakukan melalui upaya memelihara dan


atau meningkatkan/memperkuat area perubahan yang sudah
mencapai kemajuan, sehingga terjadi perbaikan berkelanjutan.

2. Melanjutkan upaya-upaya perubahan.

Reformasi birokasi dilakukan melalui upaya untuk melanjutkan


langkah-langkah perubahan positif yang sedang berlangsung
terhadap seluruh aspek dalam area perubahan. Langkah-langkah
perubahan dilakukan dengan melihat berbagai pengalaman
masa lalu, keterkaitannya dengan langkah-langkah perubahan
lainnya, serta hasil pembelajaran dari instansi lain, sebagai upaya
untuk mempercepat keberhasilan.

3. Mengidentifikasi masalah lain dan mencari solusi pemecahannya.

Reformasi birokrasi dilakukan untuk menjawab secara cepat


berbagai permasalahan baru yang muncul dalam
penyelenggaraan pemerintahan.

4. Memperluas cakupan pelaksanaan reformasi birokrasi

Reformasi birokrasi dilakukan dengan memperluas cakupan dari


berbagai aspek yang belum tersentuh dan muncul sesuai dengan
perkembangan terkini. Dalam lima tahun ke depan diharapkan
melalui reformasi birokrasi pemerintah sudah beranjak ke
tahapan pemerintahan yang berbasis kinerja dan pada tahun
2025 diharapkan pemerintahan sudah sampai pada tatanan
pemerintahan yang dinamis.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 3


1.2 Reformasi Birokrasi dan Renstra Kemenkes 2015-2019

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa
setiap Kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN). Pembangunan nasional bidang kesehatan pada periode
2015-2019 yang tercantum dalam RPJMN diarahkan untuk mencapai
peningkatan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, melalui
upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.
Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 bidang kesehatan tersebut adalah
sebagai berikut.

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak.

2. Meningkatnya pengendalian penyakit.

3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan


rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan.

4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui


Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN)Kesehatan.

5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin.

6. Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.

Selanjutnya, Kementerian Kesehatan menetapkan bahwa keenam


sasaran pokok tersebut akan dicapai melalui Program Indonesia Sehat.

Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019, Kementerian


Kesehatan kemudian menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun
2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat
program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan
oleh Kementerian Kesehatan serta menjadi acuan dalam penyusunan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 4


rencana tahunan. Penyusunan Renstra Kementerian Kesehatan
dilaksanakan melalui pendekatan teknokratik, politik, partisipatif, atas-
bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up).

Program Indonesia Sehat memiliki 3 pilar utama yaitu (1)


Penerapan Paradigma Sehat, (2) Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan
(3) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta dilaksanakan dengan
pendekatan keluarga. Dengan demikian Indonesia Sehat akan dicapai
melalui pencapaian Keluarga-keluarga Sehat. Untuk daerah-daerah
tertentu, yakni daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK),
diterapkan konsep Nusantara Sehat, dengan tujuan serupa, yakni
tercapainya Keluarga Sehat.

1. Pilar Penerapan Paradigma Sehat dilakukan dengan strategi


pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan
promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat;

2. Pilar Penguatan Pelayanan Kesehatan dilakukan dengan strategi


peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem
rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi
berbasis risiko kesehatan;

3. Sementara itu Pilar Jaminan Kesehatan Nasional dilakukan


dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu
dan kendali biaya

Untuk jelasnya dapat disimak Gambar 2 dibawah ini.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 5


VISI DAN MISI PRESIDEN

TRISAKTI:
PEMBANGUNAN

Berdaulat di Bidang Politik; Mandiri di Bidang Ekonomi;


MANUSIA

Berkepribadian dalam Budaya

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
3 DIMENSI PEMBANGUNAN

Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia


Indonesia
UNGGULAN
SEKTOR

RPJMN
2015-2019

PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA
PINTAR SEHAT SEJAHTERA

RENSTRA
PEMERATAAN DAN
KEWILAYAHAN

2015-2019

PENERAPAN PENGUATAN JAMINAN KES NAS


PARADIGMA SEHAT YANKES (JKN)
PENDEKATAN
KELUARGA

KELUARGA
SEHAT
Gambar 2. Program Indonesia Sehat serta Kaitannya Dengan
Visi-Misi Presiden

Dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 disebutkan


bahwa strategi Kemenkes merupakan rangkaian pencapaian sasaran-
sasaran strategisuntuk mencapai tujuan Kementerian Kesehatan (T1
dan T2), dalam rangka mencapai visi dan misi Presiden. Terdapat 12
(dua belas) sasaran strategis yang secara hipotesis membentuk jalinan
sebab-akibat untuk mewujudkan tercapainya T1 dan T2. Keduabelas
sasaran strategis dikelompokkan ke dalam tiga lapisan, yaitu kelompok
sasaran strategis pada aspek masukan (organisasi, sumber daya
manusia, dan manajemen); kelompok sasaran strategis pada aspek
penguatan kelembagaan; dan kelompok sasaran strategis pada aspek
upaya strategis (lihat Gambar 3).

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 6


PETA STRATEGI PENCAPAIAN VISI 2019 KEMENTERIAN KESEHATAN
VISIVISI
KEMENKES
& MISI2019 T2. MENINGKATNYA RESPONSIVENESS & PERLIN-
T1. MENINGKATNYA STATUS KESEHATAN MASYARAKAT Masy Sehat Yg Mandiri & DUNGAN MASY THD RISIKO SOSIAL & FINANSIAL DI
KEMENKES
Berkeadilan BIDANG KESEHATAN
(MENGIKUTI VISI &
MISI KEMENKES % PASIEN YG PUAS, CAKUPAN JKN, % UNMET NEED,
AKI, AKB, % STUNTING, % RMH TANGGA PHBS,
MISI2015-2019
PRESIDEN) PEMANFAATAN BAHAN BAKU OBAT

ARAH SASARAN STRATEGIS/PROGRAM


KEBIJAKAN & KERANGKA
STRATEGI REGULASI:
PROGRAM GENERIK & TEKNIS KEMENTERIAN

(1) (2) (3)


NASIONAL Meningkatnya Kesehatan Meningkatnya Meningkatnya Akses • Percepatan
Regulasi
(RPJMN 2015- Masyarakat Pengendalian Penyakit & Mutu Faskes
• Penyempur-
2019)
naan Sistem JKN
(4) (5)
Meningkatnya Jumlah, Jenis, Meningkatnya Kemandirian,
ARAH Kualitas, dan Pemerataan Tenaga Akses & Mutu Sediaan Farmasi KERANGKA
KEBIJAKAN PENDANAAN:
Kesehatan (Obat, Vaksin, Biosimilar) & Alkes
KEMENKES: • Peningkatan
Pendanaan
•Penguatan Preventif &
Primary Health Meningkatnya Dayaguna Promotif
Care (UKP dan Meningkatnya Kemitraan (DN & LN) Meningkatnya • Peningkatan
(7)
UKM) Sinergitas Antar Koordinasi & Efektivitas
K/L Pusat & Efektivitas Pembiayaan
•Continum of Meningkatnya Integrasi
Daerah Litbangkes Kesehatan
Care thru Life (6) Perencanaan, Bimtek & Monev (9)
(8)
Cycle
KERANGKA
•Intervensi KELEMBAGAAN:
Berbasis Meningkatnya Tata Meningkatnya Kom- Meningkatnya Sistem Peningkatan
Health Risk Kelola Kepemerintahan petensi & Kinerja Informasi Kesehatan Efektivitas
Organisasi
yang Baik dan Bersih (10) Aparatur Kemenkes (11) Terintegrasi (12)

LINGKUNGAN STRATEGIS: GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL


Gambar 3. Peta Strategi Pencapaian Visi Kementerian Kesehatan
2015-2019

A. Kelompok sasaran strategis pada aspek masukan.

Dalam lapisan ini berlangsung proses-proses organisasi, sumber


daya manusia dan manajemen yang merupakan fondasi dalam
pencapaian sasaran-sasaran lainnya. Fondasi ini berupa
pencapaian sasaran-sasaran strategis (SS) berikut.

1. Meningkatnya Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan


Bersih (SS10).

2. Meningkatnya Kompetensi dan Kinerja Aparatur


Kementerian Kesehatan (SS11).

3. Meningkatnya Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi


(SS12).

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 7


B. Kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan kelembagaan.

Dalam lapisan ini berlangsung upaya pencapaian sasaran-sasaran


strategis sebagai berikut.

1. Meningkanya Sinergitas Antar kementerian/lembaga (SS6).

2. Meningkatnya Daya Guna Kemitraan DN & LN (SS7).

3. Meningkatnya Integrasi Perencanaan, Bimbingan Teknis


serta Pemantauan dan Evaluasi (SS8).

4. Meningkatnya Efektivitas Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan (SS9).

C. Kelompok sasaran strategis pada aspek upaya strategis

Dalam lapisan ini berlangsung upaya pencapaian sasaran-sasaran


strategis sebagai berikut.

1. MeningkatnyaKesehatan Masyarakat (SS1).

2. MeningkatnyaPengendalian Penyakit (SS2).

3. MeningkatnyaAkses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan


(SS3).

4. MeningkatnyaJumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga


Kesehatan (SS4).

5. Meningkatnya Akses, Kemandirian dan Mutu Sediaan


Farmasi dan Alat Kesehatan (SS5).

Dari Gambaran peta strategi Pencapaian Visi Kementerian


Kesehatan 2015-2019 dapat dilihat bahwa kelompok sasaran strategis
pada aspek masukan dan penguatan kelembangan memberikan arti
penting sebagai daya dukung dalam pencapaian sasaran strategis
pada aspek upaya strategis. Dari sisi reformasi birokrasi dapat
dikatakan bahwa aspek reformasi pelayanan publik (kelompok sasaran
strategis pada aspek upaya strategis) akan didukung oleh aspek-aspek
reformasi birokrasi lainnya (kelompok sasaran strategis pada aspek

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 8


input dan kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan
kelembagaan).

1.3 Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019

Melalui reformasi birokrasi, dalam lima tahun ke depan


diharapkan pemerintahan sudah beranjak ke tahapan pemerintahan
yang berbasis kinerja. Dengan demikian, pada tahun 2025 diharapkan
pemerintahan sudah sampai pada tahapan pemerintahan yang
dinamis.

Gambar 4. Tujuan Jangka Panjang Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Pemerintahan berbasis kinerja ditandai dengan beberapa hal,


antara lain sebagai berikut.

1. Penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan dengan berorientasi


pada prinsip efektif, efisien, dan ekonomis.

2. Kinerja pemerintah difokuskan pada upaya untuk mewujudkan


outcomes (hasil).

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 9


3. Seluruh instansi pemerintah menerapkan manajemen kinerja yang
didukung dengan penerapan sistem berbasis elektronik untuk
memudahkan pengelolaan data kinerja.

4. Setiap individu pegawai memiliki kontribusi yang jelas terhadap


kinerja unit kerja terkecil, satuan unit kerja di atasnya, hingga pada
organisasi secara keseluruhan. Setiap instansi pemerintah, sesuai
dengan tugas dan fungsinya, secara terukur juga memiliki
kontribusi terhadap kinerja pemerintah secara keseluruhan.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dirumuskan sasaran


reformasi birokrasi berikut.

1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel.

2. Birokrasi yang efektif dan efisien.

3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.

Di tingkat Kementerian Kesehatan, rencana pelaksanaan


reformasi birokrasi dijabarkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi
yang menjadi panduan bagi pengelola reformasi birokrasi di tingkat
Kementerian Kesehatan dalam melakukan langkah-langkah konkrit
memperbaiki kualitas birokrasi Kementerian Kesehatan.

Dari uraian yang sudah dimukakan di atas, dapat disimpulkan


bahwa Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-
2019 harus menganut 2 (dua) prinsip dasar yaitu Prinsip
Kesinambungan dan Prinsip Keselarasan. Kedua prinsip ini perlu
ditegaskan untuk menjaga sinergisme semua aspek birokrasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang sudah ditetapkan.

Prinsip Kesinambungan bermakna penyusunan Road Map


Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 harus
merupakan proses kesinambungan, yang secara konsisten melanjutkan
capaian pelaksanaan reformasi yang ada sampai saat ini dengan
mengacu pada hal-hal sebagai berikut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 10


a. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025.

b. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pedoman Evaluasi
Reformasi Institusi Pemerintah.

c. Progress Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan


sampai dengan Desember tahun 2014.

d. Profil pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan


2012-2014.

e. Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi kepada Menteri Kesehatan Nomor
B/319.1/M.PANRB/09/2015 tanggal 30 September 2015 tentang
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Prinsip keselarasan bermakna penyusunan Road Map Reformasi


Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 harus selaras dengan:

a. Amanat Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJP


Nasional 2005-2025.
b. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
c. Peraturan Presiden Nomor 35 tahun 2015 tentang Kementerian
Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Roadmap Reformasi
Birokrasi 2015-2019.
e. Dokumen Perencanaan Strategis Kementerian Kesehatan 2015-
2019 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK
02.02/Menkes /52/2015.

Sebagaimana tercantum dalam Dokumen Grand Design


Reformasi Birokrasi 2010-2025, Road Map Reformasi Birokrasi juga
harus mengacu pada RPJPN 2005-2025 (UU Nomor 17 Tahun 2007)

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 11


dan RPJMN 2010-2014 (Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010).
Untuk konteks Road Map Kementerian Kesehatan 2015-2019,
keterkaitannya dalam hubungan sinergi perencanaan dapat dilihat
pada Gambar 5 dibawah ini.

Gambar 5. Keterkaitan Road Map Reformasi Birokrasi dengan RPJPN, RPJMN


dan Renstra Kementerian Kesehatan

1.4 Penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan


2015 -2019

Penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan dilandasi


pemahaman menyeluruh terhadap pencapaian reformasi birokrasi saat
ini dan pilihan yang terbaik jalan untuk mencapai sasaran reformasi
birokrasi 2015-2019, yaitu membangun pemerintahan berbasis kinerja.
Sasaran reformasi birokrasi dan strategi implementasinya disusun
berdasarkan pendekatan 8 (delapan) area perubahan, program-
program, prioritas, quick wins, dan rencana aksi. Sedangkan Renstra
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 disusun berdasarkan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 12


pendekatan kinerja yang dikembangkan secara sistematis melalui 3
(tiga) kelompok sasaran strategis pada aspek masukan, aspek
penguatan kelembangaan dan aspek upaya strategis untuk mencapai
sasaran Pembangunan Kesehatan pada RPJMN 2015-2019.
Keselarasannya terletak pada pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2015-2019,yaknimembangun birokrasi
Kementerian Kesehatan berbasis kinerja, sedangkan Renstra
Kementerian Kesehatan 2015-2015 disusun berdasarkan basis kinerja
yang diterjemahkan secara detail dalam Matrik Target Kinerja Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019. Oleh sebab itu jelas
bahwa keberhasilan Renstra Kementerian Kesehatan harus didukung
oleh penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan.

Selain itu, perlunya penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian


juga dikarenakan adanya faktor internal lain dan faktor-faktor eksternal
seperti pada Gambar 6 dibawah ini.

HASIL-HASIL REFORMASI REORGANISASI KEMENKES


BIROKRASI KEMENKES (TINDAK LANJUT PERPRES
2011-2014 NO. 35 TH 2015)

INTERNAL
KEMENKES

REFORMASI BIROKRASI KEMENKES 2015-2019

EKSTERNAL
KEMENKES

ASEAN
UU NO. 40 PP NO. 46 UU NO. 5 TH
ECONOMIC
TH 2004 TH 2014 2015
COMM
(SJSN) (SIK) (ASN)
(2016)

Gambar 6. Faktor-faktor Pendukung Perlunya Penguatan


Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019

1. Faktor Internal. Selain hasil-hasil Reformasi Birokrasi Kementerian


Kesehatan 2010-2014 (baik capaian maupun tantangan
permasalahan), perlunya penguatan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan dalam periode 2015-2019 juga
dikarenakan adanya reorganisasi Kementerian Kesehatan yang

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 13


merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun
2015. Dengan berubahnya struktur organisasi, sudah pasti
diperlukan langkah-langkah berikutnya, khususnya penyusunan
kembali orang-orang yang akan mengemban jabatan-jabatan
baru (staffing, serta perumusan tatalaksana dan tata hubungan
kerja (sistem dan prosedur kerja) baru. Langkah-langkah tindak
lanjut tersebut harus diintegrasikan dengan langkah-langkah
Reformasi Birokrasi agar tercapai organisasi dan birokrasi
Kementerian Kesehatan yang bersih dan akuntabel, efektif dan
efisien, serta memiliki pelayanan publik yang berkualitas.

2. Faktor-faktor Eksternal. Banyak faktor eksternal yang mendukung


perlunya penguatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan,
namun yang terpenting adalah hal-hal berikut.

a. Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004


tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Menurut Peta
Jalan Menuju Jaminan Kesehatan Nasional ditargetkan pada
tahun 2019 semua penduduk Indonesia telah tercakup dalam
JKN (Universal Health Coverage - UHC). Diberlakukannya JKN
ini jelas menuntut dilakukannya peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan, baik pada fasilitas kesehatan tingkat
pertama (FKTP) maupun fasilitas kesehatan tingkat lanjutan
(FKRTL), serta perbaikan sistem rujukan pelayanan kesehatan.
Untuk mengendalikan beban anggaran negara yang
diharuskan dalam JKN, diperlukan dukungan dari upaya
kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif
agar masyarakat tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit.
Sementara itu, perkembangan kepesertaan JKN ternyata
cukup baik. Sampai awal September 2014, jumlah peserta
telah mencapai 127.763.851 orang (105,1% dari target).
Penambahan peserta yang cepat ini belum diimbangi dengan
peningkatan jumlah fasilitas kesehatan, sehingga terjadi

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 14


antrian panjang yang bila tidak segera diatasi, kualitas
pelayanan bisa turun.

b. Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014


tentang Sistem Informasi Kesehatan. Peraturan Pemerintah
(PP) ini mensyaratkan agar data kesehatan terbuka untuk
diakses oleh unit kerja instansi Pemerintah dan Pemerintah
Daerah yang mengelola SIK sesuai dengan kewenangan
masing- masing. Jelas bahwa dengan demikian keterbukaan
informasi di Kementerian Kesehatan harus semakin
ditingkatkan.

c. Penerapan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memberi arah baru dalam
pengembangan pegawai pemerintahan. Dalam ASN ada
beberapa pendekatan yang berbeda dengan Undang-
UndangKepegawaian sebelumnya yaitu mendorong
penerapan sistem merit dalam promosi aparatur, mendorong
transformasi manajemen ASN menuju human capital
management, menjadikan ASN sebagai aset, dan menjadikan
ASN sebuah profesi yang harus terus mengembangkan
dirinya termasuk mengikuti serangkaian pelatihan.

d. Mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) secara


efektif pada tanggal 1 Januari 2016. Pemberlakuan ASEAN
Community yang mencakup total populasi lebih dari 560 juta
jiwa, akan memberikan peluang (akses pasar) sekaligus
tantangan tersendiri bagi Indonesia. Implementasi ASEAN
Economic Community mencakup liberalisasi perdagangan
barang dan jasa serta investasi sektor kesehatan. Untuk itu
perlu dilakukan upaya meningkatkan daya saing
(competitiveness) dari fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan
dalam negeri. Pembenahan fasilitas-fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada, baik dari segi sumber daya manusia,
peralatan, sarana dan prasarana, maupun dari segi

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 15


manajemennya perlu digalakkan. Akreditasi fasilitas pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dan lain-lain) harus
dilakukan secara serius, terencana, dan dalam tempo yang
tidak terlalu lama.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 16


II. KEMAJUAN DAN TANTANGAN
REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KESEHATAN

2.1 Kemajuan Pelaksanaan


2.2 Tantangan Permasalahan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 17


2.1 Kemajuan Pelaksanaan
Kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan ditinjau dari 8 (delapan) area perubahan yang harus dicapai
oleh Kementerian Kesehatan dalam Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2010-2014, sebagaimana tergambar dalam
tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Delapan Area Perubahan Capaian Sasaran Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan

Sasaran Birokrasi Area Perubahan


(Hasil) (Pengungkit)

1. Birokrasi yang Bersih 1. Manajemen Perubahan


dan Bebas KKN 2. Penguatan Sistem Pengawasan
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

2. Birokrasi yang Efektif 1. Penguatan Kelembagaan


dan Efisien 2. Penguatan Tata Laksana
3. Penguatan Sistem Manajemen SDM
ASN
4. Penguatan Peraturan Perundangan

3. Kualitas Pelayanan 1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik


2. Quick Win
Publik

Adapun data dan informasi yang digunakan untuk menyusun


bab ini berasal dari berbagai dokumen yang diperoleh baik dari
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) maupun dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan
RB).

Dari perbandingan antara target Reformasi Birokrasi 2010-2014


dengan hasil penilaian Kemenpan RB tahun 2014 dan hasil Penilaian
Mandiri Program Reformasi Birokrasi (PMPRB) Kemenkes tahun 2015
(sampai dengan Mei 2015), dapat diketahui Gambaran hasil
pencapaian sasaran seperti pada Gambar 7 dibawah ini.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 18


Penilaian Hasil
25.00

20.00
20.00

15.72
15.00 13.94

10.00 10.00 10.00 10.00


10.00 8.48 8.05

5.00

-
Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan yang bersih dan bebas Kulaitas Pelayanan Publik
Organisasi KKN
Target RB Penilaian Kemenpan dan RB 2014 Penilaian Kemenkes 2015

Penilaian Kemenpan & Penilaian PMPRB


PENILAIAN HASIL Target RB
RB Tahun 2014 Kemenkes 2015
I. Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi 20.00 13.94 15.72
II. Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN 10.00 8.48 10.00
III. Kulaitas Pelayanan Publik 10.00 8.05 10.00

Gambar 7. Penilaian PMPRB dan Kemenpan RB Atas Komponen Hasil Reformasi


Birokrasi Kemenkes 2010-2014

Sampai dengan akhir 2014 telah terjadi kemajuan dalam hal


peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Kemenkes, walaupun
pencapaian nilainya (13,94) masih agak jauh dari target nilai yang telah
ditetapkan (20,00). Dengan terus dilanjutkannya Reformasi Birokrasi di
Kemenkes, pada awal tahun 2015 nilai sasaran ini, menurut PMPRB
Kemenkes, telah meningkat lagi menjadi 15,72.

Kemajuan yang cukup bermakna terjadi pada pencapaian sasaran


peningkatan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. Sampai
dengan akhir 2014 telah tercapai nilai sebesar 8,48, yang berarti sudah
dekat dengan target nilai yang telah ditetapkan (10,00). Bahkan
menurut PMPRB Kemenkes, sampai dengan awal tahun 2015, target
nilai peningkatan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN telah
tercapai.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 19


Demikian pula dengan pencapaian sasaran kualitas pelayanan
publik. Sampai dengan akhir 2014 telah tercapai nilai 8,05, yang berarti
sudah dekat dengan target nilai yang telah ditetapkan (10,00). Menurut
PMPRB Kemenkes, sampai dengan awal tahun 2015, target nilai
kualitas pelayanan publik juga telah tercapai.

Hasil pencapaian nilai sasaran Reformasi Birokrasi tersebut di


atas tentu tidak terlepas dari kemajuan-kemajuan yang dicapai faktor-
faktor pengungkit sebagaimana tampak pada Gambar 8 dibawah ini.
Perbandingan Nilai Pengungkit
16.00 15.00
Target RB Penilaian Kemenpan dan RB 2014 Penilaian Kemenkes 2015
14.00 13.36

12.00
12.00
10.70

10.00
8.96
8.10
8.00
6.00 6.00 6.00
6.00 5.40
5.00 5.00 5.00 5.01 5.00 4.99
4.26 4.25
3.63 3.88
4.00 3.47
3.13 2.82
2.45
2.00

-
Manajemen Perubahan Penataan Peraturan Penataan dan Penataan Tatalaksana Penataan Sistem Penguatan Penguatan Peningkatan Kualitas
Perundang-undangan Penguatan Organisasi Manjemen SDM Akuntabilitas Pengawasan Pelayanan Publik

Penilaian Kemenpan & Penilaian PMPRB


URAIAN POKJA Target RB
RB Tahun 2014 Kemenkes 2015

I. Manajemen Perubahan 5.00 3.63 4.26


II. Penataan Peraturan Perundang-undangan 5.00 3.13 5.00
III. Penataan dan Penguatan Organisasi 6.00 2.82 5.01
IV. Penataan Tatalaksana 5.00 3.47 3.88
V. Penataan Sistem Manjemen SDM 15.00 8.96 13.36
VI. Penguatan Akuntabilitas 6.00 2.45 4.99
VII. Penguatan Pengawasan 12.00 8.10 10.70
VIII. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6.00 4.25 5.40

Gambar 8. Penilaian PMPRB dan Kemenpan RB Atas Pencapaian Komponen


Pengungkit Reformasi Birokrasi Kemenkes 2010-2014

Manajemen perubahan mengalami kemajuan, sehingga


mencapai nilai 3,43, walaupun angka itu masih agak jauh dari target
nilai yang sebesar 5,00. Betapapun pada awal 2015, menurut PMPRB
Kemenkes, nilai manajemen perubahan telah naik lagi nilainya menjadi
4,26.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 20


Penataan peraturan perundang-undangan sampai dengan akhir
2014 telah mencapai nilai 3,13. Walaupun pada saat itu pencapaiannya
masih agak jauh dari target nilai yang telah ditetapkan (5,00), menurut
PMPRB Kemenkes target nilai akhirnya tercapai juga pada awal tahun
2015.

Penataan dan penguatan organisasi juga mencapai kemajuan,


yakni pada akhir 2014 telah mencapai nilai 2,82, walaupun masih cukup
jauh dari target nilai yang sebesar 6,00. Sampai awal 2015 target nilai
tersebut belum tercapai, namun sudah terjadi kemajuan, yang menurut
PMPRB Kemenkes nilainya telah mencapai 5,01.

Penataan tatalaksana yang ditargetkan mencapai nilai 5,00, pada


akhir 2014 baru mencapai nilai 3,47 (masih agak jauh dari target). Tidak
banyak kemajuan dicapai dalam penataan tatalaksana sampai dengan
awal 2015. Menurut PMPRB Kemenkes, sampai dengan awal 2015,
penataan tatalaksana baru mencapai nilai 3,88. Hal ini dapat dipahami
sebab penataan tatalaksana adalah upaya tindak lanjut dari penataan
organisasi. Karena sampai dengan awal 2015 penataan dan penguatan
organisasi Kemenkes masih belum mencapai target nilai, maka dengan
sendirinya penataan tatalaksananya pun belum banyak mengalami
kemajuan.

Penataan sistem manajemen SDM telah mencapai nilai 8,96 pada


akhir 2014. Tetapi nilai ini ternyata masih jauh dari target nilai yang
telah ditetapkan, yakni sebesar 15,00. Walaupun sampai dengan awal
2015 pencapaian masih meningkat lagi, tetapi menurut PMPRB
Kemenkes baru mencapai nilai 13,36.

Penguatan akuntabilitas, walaupun juga mengalami kemajuan,


tetapi kemajuan tersebut masih belum sesuai harapan. Pada akhir
2014 ditargetkan mencapai nilai 6,00, dan pencapaiannya hanya 2,45.
Walaupun sampai awal 2015 terjadi peningkatan, menurut menurut
PMPRB Kemenkes nilainya baru mencapai 4,99.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 21


Penguatan pengawasan yang ditargetkan mencapai nilai 12,00,
pada akhir 2014 ternyata baru mencapai nilai 8,10. Sampai dengan
awal 2015, menurut PMPRB Kemenkes, penguatan pengawasan telah
mencapai nilai 10,70.

Peningkatan kualitas pelayanan publik pada akhir 2014 telah


mencapai nilai 4,26, yang berarti masih agak jauh dari target nilai yang
sebesar 6,00. Namun demikian, selanjutnya terjadi kemajuan yang
cukup bermakna dalam peningkatan kualitas pelayanan ini. Menurut
PMPRB Kemenkes, sampai dengan awal 2015, peningkatan kualitas
pelayanan telah mencapai nilai 5,40.

PMPRB adalah penilaian terhadap pencapaian Reformasi


Birokrasi yang dilakukan oleh internal Kementerian Kesehatan, yakni
oleh Kelompok Kerja (Pokja) Monitoring dan Evaluasi. Nilai dari PMPRB
ini selanjutnya diserahkan ke Kantor MenpanRB secara daring (online)
untuk dievaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh Kemenpan RB pada
umumnya memberikan nilai yang lebih rendah dibanding nilai dari
PMPRB Kemenkes. Namun demikian, betapa pun telah terjadi
peningkatan kinerja Reformasi Birokrasi di Kemenkes. Surat MenpanRB
kepada Menteri Kesehatan Nomor B/3198.1/M.PANRB/09/2015
tanggal 30 September 2015 tentang Hasil Evaluasi Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi menyatakan bahwa Indeks Reformasi Birokrasi
Kemenkes menjadi 72,07 (BB). Secara lebih terinci capaian tersebut
dapat dilihat di Tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Tabel Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2010-2014

Nilai Nilai %
No. Komponen Penilaian Capaian
Maksimal Capaian
A Pengungkit

1 Manajemen Perubahan 5,00 3,89 77,72

Penataan Peraturan 62,50


2 5,00 3,13
Perundang-undangan
Penataan dan Penguatan 64,06
3 6,00 3,84
Organisasi

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 22


Nilai Nilai %
No. Komponen Penilaian Capaian
Maksimal Capaian

4 Penataan Tatalaksana 5,00 3,60 71,90

Penataan Sistem 76,67


5 15,00 11,50
Manajemen SDM
6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 3,85 64,16

7 Penguatan Pengawasan 12,00 8,22 68,54

Peningkatan Kualitas 59,59


8 6,00 3,58
Pelayanan Publik
Sub Total Komponen 60,00 41,60 69,33
Pengungkit
B Hasil

Kapasitas dan Akuntabilitas 69,72


1 20,00 13,94
Kinerja Organisasi
Pemerintah yang Bersih 84,82
2 10,00 8,48
dan Bebas KKN
3 Kualitas Pelayanan Publik 10,00 8,05 80,50

Sub Total Komponen Hasil 40,00 30,48 76,19

INDEKS REFORMASI BIROKRASI 100,00 72,07 72,07

Secara khusus, surat Menpan RB tersebut memberikan apresiasi atas


kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan
dalam hal-hal sebagai berikut.

1. Telah dilaksanakannya pengisian jabatan pimpinan tinggi secara


terbuka sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.

2. Pengukuran kinerja individu telah dilaksanakan berdasarkan


Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.

3. Telah diterapkan sistem pemberian penghargaan kepada pegawai


berprestasi seperti pengharagaan Satria Bhakti Husada yang diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 38 Tahun 2014.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 23


4. Telah dioperasikan “Halo Kemenkes” sebagai sarana komunikasi
untuk mempermudah stakeholders dalam menyampaikan
pengaduan mengenai layanan Kementerian Kesehatan dan
memperoleh informasi mengenai produk-produk Kementerian
Kesehatan, baik produk regulasi maupun produk layanan lainnya.

Di luar hal-hal yang mendapat apresiasi Menpan RB di atas, beberapa


kemajuan lain yang perlu dicatat adalah sebagai berikut.

1. Telah terbentuk Tim Reformasi Birokrasi dan tersusun Road Map


Reformasi Birokrasi Tahun 2012-2014. Tim telah diperbarui dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/266/2015
tentang Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan tanggal 9
Juli 2015. Selain itu juga sudah terbentuk Agent of Change secara
formal dan sesuai ukuran organisasi, serta sudah mengikuti
pelatihan sebagai role model dalam perubahan.

2. Telah terdapat kebijakan penanganan gratifikasi dan evaluasi


terhadap kebijakan tersebut, public campaign secara berkala,
laporan secara berkala tentang praktik gratifikasi, kebijakan
penanganan pengaduan dan Whistle Blowing System, dan
pelaksanaan kebijakan Penanganan Benturan Kepentingan. Di
samping itu, telah disusun pula Dokumen Pencanangan Zona
Integritas yang ditandatangani sesuai ketentuan dan ada Surat
Keputusan tentang unit yang ditetapkan. Juga telah ada nota
kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) antara
Kemenkes dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK).

3. Telah disusun rencana pengembangan e-government di


lingkungan Kemenkes dan telah ada kebijakan pimpinan tentang
keterbukaan informasi publik.

4. Telah dilaksanakan analisis jabatan dan analisis beban kerja,


perhitungan kebutuhan pegawai, disusun dokumen rencana
redistribusi pegawai, disusun dokumen tentang proyeksi

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 24


kebutuhan 5 tahun, serta perhitungan formasi jabatan yang
menunjang kinerja utama instansi.

5. Pengumuman penerimaan menjadi ASN telah disebarluaskan


melalui berbagai media (misal: website, jejaring sosial, dsb),
pendaftaran menjadi ASN dapat dilakukan secara online dan dapat
segera diperoleh informasi mengenai kepastian status
pendaftaran, seleksi jelas kriteria dan prosesnya (tahapan
diumumkan secara terbuka, tidak terjadi KKN dan dapat
dipertanggungjawabkan), dan pengumuman hasil seleksi dapat
diakses oleh publik dengan mudah.

6. Telah dikembangkan sistem informasi kepegawaian yang dapat


diakses oleh pegawai dan digunakan sebagai pendukung
pengambilan kebijakan manajemen SDM, di mana seluruh unit
organisasi terus memutakhirkan datanya.

7. Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan telah


mensyaratkan adanya rapat koordinasi, naskah akademis/
kajian/policypaper, dan paraf koordinasi, yang harus dipenuhi
seluruhnya.

8. Telah terdapat kebijakan standar pelayanan publik yang mencakup


kejelasan biaya, waktu, dan persyaratan perijinan, bukti inovasi
pelayanan yang diciptakan dan bermanfaat bagi penerima
pelayanan, media pengaduan pelayanan yang jelas, terbuka, dan
telah ditetapkan unit pengelola pengaduannya, serta tersedia
media untuk mengakses data hasil survei dengan mudah.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 25


2.2 Tantangan Permasalahan

Di samping kemajuan yang telah dicapai dan apresiasi dari


KemenpanRB, Surat MenpanRB kepada Menteri Kesehatan Nomor
B/3198.1/M.PANRB/09/2015 juga menyampaikan beberapa hal yang
perlu diperhatikan Kementerian Kesehatan dalam pelaksanaan
Reformasi Birokrasi, yaitu antara lain sebagai berikut.

1. Perlu diimplementasikannya sistem pengukuran kinerja yang


berbasis elektronik.

2. Perlu diterapkannya penetapan kinerja individu yang terkait


dengan kinerja organisasi dan sesuai dengan indikator kinerja
individu level di atasnya, sehingga hasil penilaian kinerja individu
dapat menjadi dasar untuk pemberian tunjangan kinerja.

3. Perlu dilakukannya pengukuran kesenjangan kompetensi bagi


seluruh pegawai sebagai bahan untuk penyusunan rencana
kebutuhan pendidikan dan pelatihan berorientasi pada
peningkatkan kompetensi.

4. Perlu dilakukannya tindak lanjut rekomendasi atas hasil evaluasi


Whistle Blowing System yang telah dilakukan.

5. Perlu diperluas ruang lingkup Reformasi Birokrasi hingga ke UPT-


UPT yang berada dalam lingkungan organisasi Kementerian
Kesehatan, terutama berkaitan dengan peningkatan pelayanan
publik.

Selain hal-hal yang yang disebutkan Menpan RB tersebut di atas, dapat


diidentifikasi tantangan permasalahan lain sebagai berikut.

1. Birokrasi belum sepenuhnya bersih dan akuntabel. Beberapa


tantangan dalam permasalahan ini adalah:

 Baru sebagian kecil pegawai Kemenkes yang telah


mendapatkan sosialisasi dan internalisasi Road Map Reformasi
Birokrasi.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 26


 Rencana Aksi dan Tindak Lanjut (RATL) Road Map Reformasi
Birokrasi belum dikomunikasikan dan dilaksanakan.

 Belum semua unit organisasi di Kemenkes


mengimplementasikan penanganan pengaduan masyarakat,
menindaklanjuti hasil penanganan pengaduan masyarakat,
serta penanganan pengaduan masyarakat pun belum
dipantau dan dievaluasi secara berkala.

 Belum semua unit organisasi disosialisasi tentang Whistle


Blowing System, dan Whistle Blowing System itu pun belum
dipantau dan dievaluasi secara berkala.

 Penanganan Benturan Kepentingan belum dipantau dan


evaluasi secara berkala, serta belum semua hasil evaluasi atas
Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti.

 Pembangunan zona integritas belum dilakukan secara intensif


dan zona integritas yang telah ditentukan belum dipantau
dan evaluasi secara berkala.

 Unit-unit organisasi di Kemenkes telah membangun Sistem


Pengendalian Intern (SPI), tetapi belum melaksanakan
penilaian risiko, melakukan kegiatan pengendalian untuk
meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi, serta SPI tidak
secara berkala dipantau dan dievaluasi.

 Baru 1 (satu) unit kerja yang berpredikat Wilayah Bebas dari


Korupsi (WBK), baru sebagian rekomendasi yang memerlukan
komitmen pimpinan telah di tindaklanjuti, dan baru sebagian
kecil fungsi pengawasan internal yang tertangani oleh SDM
kompeten.

2. Birokrasi belum efektif dan efisien. Beberapa tantangan dalam


permasalahan ini adalah:

 Belum semua unit organisasi memiliki peta proses bisnis yang


sesuai dengan tugas dan fungsi, serta belum semua peta

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 27


proses bisnis telah dijabarkan dalam Prosedur Operasional
Tetap (SOP).

 Belum semua unit organisasi menerapkan SOP, serta belum


dilakukan analisis efisiensi dan efektivitas peta proses bisnis
dan SOP.

 E-government di lingkungan internal dalam rangka


mendukung proses birokrasi (misal: intranet, sistem
perencanaan dan penganggaran, sistem data base SDM, dll)
dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat (misal: website untuk penyediaan informasi
kepada masyarakat, sistem pengaduan) belum terintegrasi.

 E-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada


masyarakat dalam tingkatan transaksional (masyarakat dapat
mengajukan perijinan melalui website, melakukan
pembayaran, dll) belum terintegrasi.

 Belum semua peraturan perundang-undangan yang tidak


harmonis/sinkron diidentifikasi, dianalisis, dan dipetakan,
upaya revisi atas peraturan perundang-undangan yang tidak
harmonis/tidak sinkron belum selesai dilakukan, serta evaluasi
atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan
perundang-undangan belum dilakukan secara berkala.

3. Pelayanan publik belum mencapai kualitas yang diharapkan

 Belum semua kegiatan sosialisasi/pelatihan telah dilakukan


dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima, dan sistem
reward&punishment bagi pelaksana layanan belum
diimplementasikan.

 Belum semua jenis pelayanan dibuatkan SOP, review dan


perbaikan atas standar pelayanan dan SOP belum
dilaksanakan secara berkala dan melibatkan stakeholders.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 28


 Belum seluruh SOP pengaduan pelayanan dibuat, belum
semua pengaduan pelayanan untuk perbaikan kualitas
pelayanan ditindaklanjuti, dan evaluasi atas penanganan
keluhan/masukan belum dilakukan secara berkala.

 Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan belum


dilakukan secara berkala, dan belum semua hasil survei
kepuasan masyarakat ditindaklanjuti.

 Belum semua pelayanan telah menerapkan teknologi


informasi dalam memberikan pelayanan, dan perbaikan
teknologi informasi tidak dilakukan secara terus menerus.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 29


III. ARAH PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KESEHATAN

3.1 Road Map Reformasi Birokrasi Tahun


2015-2019
3.2 Agenda Kementerian Kesehatan
2015-2019
3.3 Sasaran Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan
3.4 Ukuran Keberhasilan
3.5 Area Perubahan Yang Diharapkan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 30


3.1 Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019

Road Map Reformasi Birokrasi berdasarkan Permenpan RB


Nomor 11 Tahun 2015 telah menempatkan Nawacita menjadi arahan
pelaksanaan reformasi birokrasi untuk tahun 2015-2019. Nawacita
Nomor 2 menyebutkan frasa “membuat Pemerintah selalu hadir
dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya”.Secara utuh dapat dilihat dalam
penjelasannya sebagai berikut.

“Kami memberikan prioritas pada upaya pemulihan kepercayaan


publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi
demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga
perwakilan.Diikuti dengan upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang transparan.Dengan meningkatkan pengelolaan dan pelayanan
informasi di lingkungan instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, mewajibkan instansi pemerintah pusat dan daerah untuk
membuat laporan kinerja serta membuka akses informasi publik seperti
diatur dalam UU No. 12 Tahun 2008. Kami juga akan secara konsisten
menjalankan agenda reformasi birokrasi secara berkelanjutan dengan
restrukturisasi kelembagaan, perbaikan kualitas pelayanan publik,
meningkatkan kompetensi aparatur, memperkuat monitoring dan
supervisi atas kinerja pelayanan publik, serta membuka ruang
partisipasi publik melalui citizen charter dalam UU Kontrak Layanan
Publik. Mendorong partisipasi publik dalam proses pengambilan
kebijakan publik dengan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam
pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang
baik.”

Penyebutan secara spesifik komitmen untuk menjalankan


reformasi birokrasi dan pelayanan publik, dapat dilihat pada butir 12
agenda yang diberi perhatian khusus dalam Visi-Misi pemerintah Joko
Widodo dan Jusuf Kalla, sebagai berikut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 31


“Kami berkomitmen menjalankan Reformasi Birokrasi dan
pelayanan publik. Dalam kebijakan Reformasi Birokrasi dan pelayanan
publik, kami akan memberi penekanan pada 5 (lima) prioritas utama
berikut.

a. Kami akan mengambil inisiatif penetapan payung hukum yang


lebih kuat dan berkesinambungan bagi agenda reformasi
birokrasi. Hal ini penting untuk memberikan kepastian dan
kesinambungan perhatian terhadap arah, tahapan, strategi, dan
capaian reformasi birokrasi di Indonesia.

b. Kami akan menjalankan aksi-aksi konkrit untuk restrukturisasi


kelembagaan yang cenderung gemuk, baik di kelembagaan
pemerintah pusat yang berada di bawah Presiden maupun
kelembagaan Pemerintah Daerah melalui revisi UU Pemerintahan
Daerah.

c. Kami akan menjalankan secara konsisten UU Aparatur Sipil


Negara sehingga tercipta aparatur sipil negara yang kompeten
dan terpercaya.

d. Kami berkomitmen memberantas korupsi di kalangan aparatur


sipil negara dengan memastikan komitmen terbuka dan terekspos
dari Presiden untuk secara tegas menegakkan aturan yang terkait
dengan korupsi.

e. Kami akan melakukan aksi-aksi bagi perbaikan kualitas


pelayanan publik. Perbaikan layanan publik dilakukan dengan
berbagai cara: meningkatkan kompetensi aparatur, memperkuat
monitoring dan supervisi atas kinerja pelayanan publik, serta
membuka ruang partisipasi publik melalui citizen charter dalam
UU Kontrak Layanan Publik.”

Pada tahapan lima tahun kedua tahun 2015-2019 sesuai Grand


Design Reformasi Birokrasi, Reformasi Birokrasi memasuki tahapan
penguatan. Tahapan penguatan bertujuan menciptakan performance
based bureaucracy. Arah kebijakan ini menjadi acuan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 32


Kementerian/Lembaga dalam melaksanakan program-program konkrit
guna memperbaiki kualitas birokrasi pemerintahan, sehingga Road
Map Reformasi Birokrasi yang disusun memenuhi prinsip-prinsip
reformasi birokrasi yang menekankan kepada prinsip outcomes
oriented, terukur, efisien, efektif, realistik, konsisten, sinergi, inovatif,
kepatuhan, dan dimonitor.

3.2 Agenda Kementerian Kesehatan 2015-2019

A. Agenda Kementerian Kesehatan dalam Renstra 2015-2019

Langkah penyusunan Road Map reformasi birokrasi di


Kementerian Kesehatan harus memperhatikan keberadaan
Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019.Renstra
Kementerian Kesehatan menjadi entry point dalam kegiatan
penyusunan Road Map reformasi birokrasi pada tingkat mikro ini.
Terkait hal itu, Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 telah
menyusun dan memiliki Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019, yang disahkan berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan R.I
NomorHK.02.02./MENKES/52/2015. Renstra Kemenkes 2015-
2019 ini merupakan pelaksanaan amanah Undang-undang R.I
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional yang mengharuskan kementerian
memiliki Rencana Strategis yang disusun secara berkala lima
tahunan.

Sasaran strategis terkait agenda reformasi birokrasi pada


Renstra Kemenkes 2015-2019 adalah sebagai berikut.

1. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan


bersih, dengan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai
berikut.

a. Persentase satuan kerja yang diaudit dan memiliki


temuan kerugian negara ≤1% sebesar 100%.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 33


2. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur
Kementerian Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai
adalah sebagai berikut.

a. Persentase pejabat struktural di lingkungan


Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai
persyaratan jabatan sebesar 90%.

b. Persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan


nilai kinerja minimal baik sebesar 94%.

3. Meningkatnya sistem informasi kesehatan terintegrasi,


dengan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut.

a. Persentase Kabupaten/Kota yang melaporkan data


kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu
sebesar 70%.

b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang


diperuntukkan bagi akses pelayanan e-health sebesar
50%.

4. Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan


kesehatan dengan sasaran yang akan dicapai adalah
sebagai berikut.

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1


Puskemas yang terakreditasi sebanyak 5600.

b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal 1


RSUD yang tersertfikasi akreditasi nasionalsebanyak
481 kabupaten/kota.

5. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis


dan pemantauan-evaluasi, dengan sasaran yang akan
dicapai adalah sebagai berikut.

a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan


anggaran kesehatan terintegrasi sebanyak 34 provinsi.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 34


b. Jumlah rekomendasi pemantauan evaluasi terpadu
sebanyak 100 rekomendasi.

Kelima sasaran utama Kementerian Kesehatan ini akan menjadi arahan


dalam penyusunan Road Map Kementerian Kesehatan 2015-2019.

B. Isu-Isu Strategis-Agenda Reformasi Birokrasi Kementerian


Kesehatan 2015-2019

Isu strategis-agenda Reformasi Birokrasi Kementerian


Kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hal-hal
berikut.

(i) Isu-agenda strategis Reformasi Birokrasi Makro


(Nasional), yaitu bahwa reformasi birokrasi tahapan 2015-
2019 memasuki tahapan penguatan dengan tujuan
tercapainya birokrasi pemerintah yang berbasis kinerja;

(ii) Tuntutan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan


kualitas pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, sampai ke daerah terpencil,
tertinggal dan perbatasan;

(iii) Lingkungan strategis (peraturan perundangan,


lingkungan internal dan eksternal Kementerian
Kesehatan), yaitu terkait dengan organisasi Kemenkes,
SDM Aparatur dan pemberlakuan peraturan di bidang
kesehatan dan lainnya.

(iv) Capaian Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan


2010-2014 dengan hasil capaian sangat baik (BB/72,07).

Memperhatikan kaitan isu strategis-agenda Reformasi Birokrasi


Kementerian Kesehatan dengan empat hal tersebut di atas, maka
dapat dirumuskan agenda prioritas Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan 2015-2019 sebagaimana tercantum dalam tabel 3 berikut
ini.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 35


Tabel. 3. Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-2019 RB Kementerian Kesehatan
No Isu Strategis Agenda Prioritas 2015-2019
a. RB Kemenkes
(a) Perluasan ruang lingkup implementasi
Secara Umum
Reformasi Birokrasi Kemenkes hingga lingkup
UPT dan Unit Pelayanan Lainnya milik Pusat.
(b) Pengintegrasian sistem berbasis TIK dan
penguatan lembaga dan SDM pengelolanya
dalam rangka mewujudkan Birokrasi
Kemenkes yang lebih efektif dan efisien.
(c) Penguatan manajemen pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Kemenkes melalui peningkatan
anggaran, penguatan fungsi organisasi dan
tata kerja Tim Reformasi Birokrasi.
(d) Peningkatan kompetensi dan kinerja Tim RB,
Asesor dan Agent of Change (AoC).
(e) Peningkatan persepsi positif pemangku
kepentingan terhadap Reformasi Birokrasi
Kemenkes.
(f) Peningkatan engagement pegawai terhadap
RB Kemenkes.
(g) Pencapaian Quick Wins Reformasi Birokrasi
Kemenkes 2015-2019.
b. Pengawasan
(a) Penguatan sistem pengaduan yang berindikasi
kerugian negara yang terintegrasi di
Kemenkes.
(b) Sinergi pengawasan internal dan eksternal.
(c) Penguatan pelaksanaan Whistle Blowing
System di semua unit organisasi.
(d) Peningkatan pelaksanaan benturan
kepentingan di semua unit organisasi
(e) Peningkatan pelaksanaan SPIP di unit-unit
organisasi
(f) Pembangunan unit-organisasi Kemenkes
untuk mendapat predikat WBK dan WBBM

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 36


No Isu Strategis Agenda Prioritas 2015-2019
(g) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM
APIP
c. Akuntabilitas
(a) Penyempurnaan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP)
(b) Pembangunan/pengembangan sistem dan
teknologi informasi dalam manajemen kinerja
untuk pengukuran/pelaporan akuntabilitas
kinerja Kemenkes berbasis TIK
(c) Pelibatan secara aktif unsur pimpinan dalam
penyusunan, penetapan sertapemantauan dan
evaluasi pencapaian kinerja secara berkala.
(d) Pelaporan kinerja Kemenkes secara terbuka.
d. Kelembagaan
(a) Pelembagaan Reformasi Birokrasi ke dalam
Organisasi Kemenkes.
(b) Penyesuaian organisasi Kemenkes dengan
perkembangan dan tantangan
(c) Sinergisme organisasi Kemenkes dengan
organisasi Dinas Kesehatan Propinsi dan
Kabupaten/Kota.
e. Ketatalaksanaan
(a) Perluasan penerapan e-government Yang
terintegrasi dalam penyelenggaraan
Pemerintahan dan pembangunan
diKementerian Kesehatan
(b) Penerapan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan di Kementerian Kesehatan
(c) Penerapan Undang-Undang Keterbukaan
Informasi Publik di Di Kementerian Kesehatan
(d) Penerapan sistem kearsipanyang handal di Di
Kementerian Kesehatan
f. SDM Aparatur (a) Penetapan kinerja individu ASN Kemenkes
yang terkait kinerja organisasi dan indikator
kinerja individu level di atasnya untuk
pemberian tunjangan kinerja.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 37


No Isu Strategis Agenda Prioritas 2015-2019

(b) Pengukuran kesenjangan kompetensi bagi


seluruh pegawai untuk penyusunan rencana
pendidikan dan pelatihan berbasis
kompetensi.
(c) Penetapan dan penerapan secara konsisten
terbuka sistem promosi dan pola karir
berbasis kompetensi ASN Kemenkes.
(d) Penyempurnaan sistem diklat untuk
mendukung kinerja.
(e) Penguatan reward and punishment secara fair.
(f) Penguatan budaya disiplin, integritas, budaya
kerja, dan budaya melayani ASN Kemenkes.
(g) Penyempurnaan pemutakhiran dan
pengintegrasian sistem informasi
kepegawaian Kemenkes.
g. Peraturan
(a) Harmonisasi peraturan perundang-undangan
Perundang-
untuk tahun berjalan.
Undangan
(b) Penguatan pengendalian penyusunan
peraturan perundang-undangan di Kemenkes
(c) Penguatan pengendalian penyusunan
peraturan perundang-undangan di Kemenkes
h. Pelayanan
(a) Penguatan sistem pelayanan satu atap
Publik
Kemenkes berbasis TIK.
(b) Modernisasi sistem dan manajemen Pelayanan
Publik (SDM, ICT, Standar Pelayanan).
(c) Peningkatan akses dan mutu pelayanan publik
sampai ke tingkat UPT milik Pusat.
(d) Monitoring dan Supervisi Kinerja pelayanan
public

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 38


C. Pengarusutamaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
2015-2019

Road Map Reformasi Birokrasi di tingkat makro telah menetapkan


pengarusutamaan diarahkan untuk memperkuat kapasitas birokrasi
dan mendorong partisipasi masyarakat. Pengarusutaman Reformasi
Birokrasi tingkat Kementerian Kesehatan akan diarahkan pada upaya
memperkuat kapasitas birokrasi Kementerian Kesehatan sampai ke
seluruh unit kerja Pusat dan unit pelaksana teknis (UPT) Pusat yang ada
di daerah. Tujuannya adalah tercapainya kinerja penguatan pelayanan
birokrasi Kementerian Kesehatan melalui: (i) peningkatan akses
pelayanan kesehatan, (ii) optimalisasi sistem rujukan, (ii) peningkatan
mutu layanan kesehatan, (iii) pendekatan continum of care dan (iv)
intervensi berbasis risiko kesehatan.

Pengarusutamaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan


dilaksanakan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Penguatan peran komunikasi dan pelayanan masyarakat untuk


memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan dan akses
informasi. Di internal peran komunikasi diperkuat dalam rangka
sosialisasi dan internalisasi agenda Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan.

2. Perluasan agenda reformasi birokrasi Kementerian Kesehatan


hingga lingkup UPT Kemenkes.

3. Peningkatan integritas dan kompetensi SDM, nilai inti dan budaya


birokrasi Kementerian Kesehatan.

4. Modernisasi birokrasi melalui komputerisasi dan pengintegrasian


sistem berbasis TIK.

Dari keempat pengarusutamaan reformasi birokrasi yang


disebutkan di atas, modernisasi birokrasi melalui komputerisasi dan
pengintegrasian sistem berbasis TIK memiliki peran pengungkit
terbesar dalam menciptakan Kementerian Kesehatan yang efektif dan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 39


efisien.Modernisasi organisasi juga akan mampu mendorong
meningkatnya kapasitas birokrasi dalam peningkatan kualitas
pelayanan masyarakat di Kementerian Kesehatan.

Modernisasi birokrasi melalui komputerisasi dan pengintegrasian


sistem berbasis TIK dapat meningkatkan diseminasi, interaksi, transaksi,
kolaborasi, dan transformasi sebagaimana disajikan table 4 berikut ini.
Tabel. 4. Fungsi Pengintegrasian Sistem Berbasis TIK dan Penerapan E-government
No Fungsi Penjelasan

Sarana untuk memudahkan penyebarluasan informasi


1. Diseminasi terkait semua aspek dari Kementerian Kesehatan

Sarana untuk bisa lebih akrab melalui:

 Pelaporan yang melibatkan partisipasi masyarakat.


2. Interaksi
 Forum, diskusi, tanya-jawab, tematik dengan
moderator.
 Survei, jajak pendapat.
Sarana pendukung pelaksanaan kegiatan dan layanan
Kementerian Kesehatan.
3. Transaksi
 Kebutuhan masyarakat.
 Kebutuhan Kemenkes.
4. Kolaborasi Sarana untuk memudahkan terjadinya kolaborasi.

Sarana untuk mengubah budaya kerja Kementerian


5. Transformasi
Kesehatan.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 40


Peningkatan
Kapasitas
Birokrasi dan
Kualitas
Pelayanan
Publik

Pengarusutama-
Pengarusutamaan an "4" Pengarusutamaan
"2" Perluasan Modernisasi "3" Peningkatan
Agenda Reformasi Birokrasi Kapasitas SDM
Kemenkes

Pengarusutamaan
"1". Peguatan
Peran Komunikasi
& Pelayanan
Masyarakat

Gambar 9. Hubungan Pengarusutamaan RB Kemenkes dengan Peningkatan


Kapasitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik

Dengan demikian hubungan keempat pengarustamaan


Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 dalam
meningkatkan kapasitas birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan
publik dapat di gambarkan sebagai berikut.

3.3 Sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan

Mengacu pada Road Map Reformasi Birokrasi berdasarkan


Permen PAN & RB Nomor 11 Tahun 2015 dapat ditetapkan bahwa
hasil (output) yang diharapkan dari Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan periode 2015-2019 adalah terwujudnya birokrasi
Kementerian Kesehatan yang berkinerja tinggi. Adapun sasarannya
adalah:

1. Birokrasi Kementerian Kesehatan yang bersih dan akuntabel.

2. Birokrasi Kementerian Kesehatan yang efektif dan efisien.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 41


3. Birokrasi Kementerian Kesehatan yang memiliki pelayanan publik
berkualitas.

Mencermati apa yang sudah dicapai saat ini, isu strategis dan
agenda prioritas, serta pengarusutamaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan, maka arah kebijakan yang sesuai untuk
mencapai ketiga sasaran reformasi birokrasi tersebut adalah sebagai
berikut.

1. Birokrasi Kementerian Kesehatan yang bersih dan akuntabel

Arah kebijakan Kementerian Kesehatan untuk mencapai sasaran


ini adalah sebagai berikut.

a. Peningkatan integritas dan kompetensi, serta pembentukan


mental model dan nilai inti aparatur birokrasi Kementerian
Kesehatan yang bersih dan melayani.

b. Penurunan tingkat penyimpangan, baik yang berakibat


kerugian negara maupun yang tidak berakibat kerugian
negara, melalui peningkatan capaian rata-rata Opini WTP
per-satuan kerja di Kementerian Kesehatan.

c. Peningkatan unit organisasi Kementerian Kesehatan yang


berpredikat WBK, WBBM.

d. Penguatan pelaksanaan Whistle Blowing System dari sudut


evaluasi, penanganan dan tindak lanjut.

e. Peningkatan implementasi SPIP.

f. Penyempurnaan sistem manajemen dan pelaporan kinerja


untuk meningkatkan satuan kerja di Kementerian
Kesehatan yang akuntabel.

g. Penerapan open government.

2. Birokrasi Kementerian Kesehatan yang efektif dan efisien

Arah kebijakan Kementerian Kesehatan untuk mencapai sasaran


ini adalah sebagai berikut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 42


a. Peningkatan ruang lingkup dan kualitas pelaksanaan Agenda
Reformasi Birokrasi sampai ke seluruh unit Kementerian
Kesehatan dan UPT Pusat.

b. Peningkatan sinergitas perencanaan, bimbingan teknis,


pemantauan dan evaluasi pembangunan kesehatan dengan
provinsi di seluruh Indonesia.

c. Modernisasi birokrasi melalui komputerisasi dan


pengintegrasian sistem berbasis TIK.

d. Pengembangan dan peningkatan penerapan e-Government


secara terintegrasi.

e. Peningkatan penerapan manajemen ASN Kementerian


Kesehatan yang transparan, kompetitif, berbasis merit untuk
mewujudkan ASN yang profesional dan bermartabat.

f. Peningkatan kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian


Kesehatan baik pejabat struktural maupun pejabat
fungsional.

3. Peningkatan kualitas regulasi Kementerian Kesehatan melalui


peningkatan keterlibatan publik. Birokrasi Kementerian
Kesehatan yang memiliki pelayanan publik berkualitas

Arah kebijakan Kementerian Kesehatan untuk mencapai sasaran


ini adalah sebagai berikut.

a. Peningkatan sistem informasi kesehatan (SIK) untuk layanan


laporan data kesehatan dan jaringan komunikasi untuk
akses layanan.

b. Peningkatan akses fasilitas dan peningkatan pelayanan


kesehatan di UPT Kemenkes.

c. Penguatan peran komunikasi dan pelayanan masyarakat


untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan
dan akses informasi.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 43


d. Penguatan kelembagaan, manajemen pelayanan publik dan
kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik
Kementerian Kesehatan.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 44


Tabel 5. Renstra, Isu Strategis-Agenda Prioritas, dan Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2015-2019
Renstra Kemenkes Terkait dengan Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
Arah Kebijakan RB Kemenkes
RB 2019
Renstra Kemenkes Terkait Birokrasi A. RB Kemenkes Tingkat Pusat 1. Birokrasi Kementerian Kesehatan
Bersih dan Akuntabel adalah sebagai c. Perluasan ruang lingkup yang bersih dan akuntabel
berikut. implementasi RB Kemenkes a. Peningkatan integritas dan
1. Meningkatnya tata kelola hingga, UPT-UPT dilingkungan kompetensi, serta pembentukan
kepemerintahan yang baik dan Kementerian Kesehatan. mental model dan nilai inti
bersih, dengan sasaran yang akan d. Pengintegrasian sistem berbasis Aparatur Birokrasi Kementerian
dicapai: TIK dan penguatan lembaga Kesehatan yang bersih dan
a. Persentase satuan kerja yang dan SDM pengelolanya dalam melayani.
dilakukan audit memiliki rangka mewujudkan Birokrasi b. Penurunan tingkat
temuan kerugian negara ≤1% Kemenkes yang lebih efektif dan penyimpangan, baik yang
sebesar 100%. efisien. berakibat kerugian negara
2. Meningkatnya kompetensi dan e. Penguatan manajemen maupun yang tidak berakibat
kinerja aparatur Kemenkes, dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi kerugian negara, melalui
sasaran yang akan dicapai: Kemenkes melalui peningkatan peningkatan capaian rata-rata
anggaran, penguatan fungsi Opini WTP per satuan kerja di
organisasi dan tata kerja Tim Kementerian Kesehatan.
a. Meningkatnya persentase
Reformasi Birokrasi. c. Peningkatan unit organisasi
pegawai Kemenkes dengan
f. Peningkatan kompetensi dan Kementerian Kesehatan yang
nilai kinerja minimal baik
kinerja Tim RB, Asesor dan berpredikat WBK, WBBM.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 45


Renstra Kemenkes Terkait dengan Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
Arah Kebijakan RB Kemenkes
RB 2019
sebesar 94%. Agent of Change (AoC). d. Penguatan pelaksanaan Whistle
b. Persentase pegawai g. Peningkatan persepsi positif Blowing System dari sudut
Kementerian Kesehatan pemangku kepentingan evaluasi, penanganan dan
dengan nilai kinerja minimal terhadap RB Kemenkes. tindak lanjut.
baik sebesar 94%. h. Peningkatan engagement e. Peningkatan implementasi SPIP.
3. Meningkatnya sistem informasi pegawai terhadap RB f. Penyempurnaansistem
kesehatan terintegrasi, dengan Kemenkes. manajemen dan pelaporan
sasaran yang akan dicapai adalah i. Pencapaian Quick Wins RB kinerja untuk meningkatkan
sebagai berikut. Kemenkes 2015-2019 satuan kerja di Kementerian
a. Persentase Kabupaten/Kota B. Akuntabilitas Kinerja Kesehatan yang akuntabel.
yang melaporkan data a. Pengelolaan dan pengukuran g. Penerapan open government.
kesehatan prioritas secara akuntabilitas kinerja Kemenkes 2. Birokrasi Kementerian Kesehatan
lengkap dan tepat waktu berbasis TIK yang dapat diakses yang efektif dan efisien
sebesar 70%. oleh seluruh ASN. a. Peningkatan ruang lingkup dan
b. Persentase tersedianya b. Pelibatan secara aktif unsur kualitas pelaksanaan Agenda
jaringan komunikasi data yang pimpinan dalam penyusunan, Reformasi Birokrasi sampai ke
diperuntukkan bagi akses penetapan serta pemantauan seluruh unit Kementerian
pelayanan e-health sebesar dan evaluasi pencapaian kinerja Kesehatan dan UPT Pusat.
50%. secara berkala. b. Peningkatan sinergitas
c. Pelaporan kinerja Kemenkes perencanaan, bimbingan
4. Meningkatnya akses dan mutu secara terbuka. teknis, pemantauan dan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 46


Renstra Kemenkes Terkait dengan Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
Arah Kebijakan RB Kemenkes
RB 2019
fasilitas pelayanan kesehatan C. Pengawasan evaluasi pembangunan
dengan sasaran yang akan dicapai a. Penguatan sistem pengaduan kesehatan dengan provinsi di
adalah sebagai berikut. yang berindikasi kerugian seluruh Indonesia.
a. Jumlah kecamatan yang negara yang terintegrasi di c. Modernisasi birokrasi melalui
memiliki minimal 1 Puskemas Kemenkes. komputerisasi dan
yang terakreditasi sebanyak b. Penguatan pelaksanaan Whistle pengintegrasian sistem
5600. Blowing System disemua unit berbasis TIK.
b. Jumlah kabupaten/kota yang organisasi. d. Pengembangan dan
memiliki minimal 1 RSUD yang c. Peningkatan penanganan peningkatan penerapan e-
tersertfikasi akreditasi benturan kepentingan di semua Government secara terintegrasi.
nasionalsebanyak 481 unit organisasi e. Peningkatan penerapan
kabupaten/kota. d. Peningkatan pelaksanaan SPIP manajemen ASN Kementerian
di unit-unit organisasi Kesehatan yang transparan,
5. Meningkatnya integrasi
e. Pembangunan unit-organisasi kompetitif, berbasis merit
perencanaan, bimbingan teknis dan
Kemenkes untuk mendapat untuk mewujudkan ASN yang
pemantauan-evaluasi, dengan
predikat WBK dan WBBM di profesional dan bermartabat.
sasaran yang akan dicapai adalah
Kemenkes. f. Peningkatan kompetensi dan
sebagai berikut.
f. Peningkatan kapasitas kinerja aparatur Kementerian
a. Jumlah provinsi yang memiliki
kelembagaan dan SDM APIP. Kesehatan baik pejabat
rencana lima tahun dan
D. Kelembagaan struktural maupun pejabat
anggaran kesehatan
a. Pelembagaan Reformasi fungsional.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 47


Renstra Kemenkes Terkait dengan Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
Arah Kebijakan RB Kemenkes
RB 2019
terintegrasi dari berbagai Birokrasi ke dalam Organisasi g. Peningkatan kualitas regulasi
sumber sebanyak 34 provinsi. Kemenkes. Kementerian Kesehatan melalui
b. Jumlah rekomendasi b. Penyesuaian organisasi peningkatan keterlibatan
pemantauan evaluasi terpadu Kemenkes dengan publik.
sebanyak 100 rekomendasi. perkembangan dan tantangan. 3. Birokrasi Kementerian Kesehatan
c. Sinergisme organisasi yang memiliki pelayanan publik
Kemenkes dengan organisasi berkualitas
Dinas Kesehatan Propinsi dan a. Peningkatan sistem informasi
Kabupaten/Kota. kesehatan (SIK) untuk layanan
E. Ketatalaksanaan laporan data kesehatan dan
a. Penyiapan proses bisnis jaringan komunikasi untuk
birokrasi yang sederhana, cepat, akses layanan.
dan terintegrasi (review dan b. Peningkatan akses fasilitas dan
penyempurnaan). peningkatan pelayanan
b. Pelaksanaan asessment TIK kesehatan di UPT Kemenkes.
Kemenkes menuju sistem TIK c. Penguatan peran komunikasi
terintegrasi, efektif dan efisien. dan pelayanan masyarakat
c. Harmonisasi SOP Kementerian untuk memudahkan
Kesehatan. masyarakat mendapatkan
d. Pemantapan Sistem Informasi pelayanan dan akses informasi.
Kesehatan (SIK) Nasional d. Penguatan kelembagaan,

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 48


Renstra Kemenkes Terkait dengan Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
Arah Kebijakan RB Kemenkes
RB 2019
terintegrasi dan berbasis TIK. manajemen pelayanan publik
e. Mengembangkan e-Government dan kapasitas pengelolaan
secara terintegrasi. kinerja pelayanan publik
F. SDM Aparatur Kementerian Kesehatan.
a. Penetapan kinerja individu ASN
Kemenkes yang terkait kinerja
organisasi dan indikator kinerja
individu level di atasnya untuk
pemberian tunjangan kinerja.
b. Pengukuran kesenjangan
kompetensi bagi seluruh pegawai
untuk penyusunan rencana
pendidikan dan pelatihan
berbasis kompetensi.
c. Penetapan dan penerapan secara
konsisten terbuka sistem promosi
dan pola karir berbasis
kompetensi ASN Kemenkes.
d. Penyempurnaan sistem diklat
untuk mendukung kinerja.
e. Penguatan reward and

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 49


Renstra Kemenkes Terkait dengan Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
Arah Kebijakan RB Kemenkes
RB 2019
punishment secara fair.
f. Penguatan budaya disiplin,
integritas, budaya kerja, dan
budaya melayani ASN Kemenkes.
g. Penyempurnaan pemutakhiran
dan pengintegrasian sistem
informasi kepegawaian
Kemenkes.
G. Peraturan Perundang-Undangan
a. Harmonisasi peraturan
perundang-undangan untuk
tahun berjalan.
b. Penguatan pengendalian
penyusunan peraturan
perundang-undangan di
Kemenkes.
c. Penguatan pengendalian
penyusunan peraturan
perundang-undangan di
Kemenkes.
d. Penguatan partisipasi pemangku

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 50


Renstra Kemenkes Terkait dengan Isu Strategis-Agenda Prioritas 2015-
Arah Kebijakan RB Kemenkes
RB 2019
kepentingan dalam penyusunan
peraturan perundang-undangan
bidang kesehatan.
H. Pelayanan Publik
a. Penguatan sistem pelayanan satu
atap Kemenkes berbasis TIK.
b. Modernisasi sistem dan
manajemen Pelayanan Publik
(SDM, ICT, Standar Pelayanan).
c. Peningkatan akses dan mutu
pelayanan publik sampai ke
tingkat UPT milik Pusat.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 51


3.4. Ukuran Keberhasilan

Ukuran keberhasilan dan indikator untuk mengukur


pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan diambil dari
Permen PAN & RB Nomor 11 Tahun 2015, dan peraturan yang terkait.
Ukuran keberhasilan tersebut adalah sebagaimana tercantum pada
tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi 2015-2019


Base Target
Sasaran Indikator Keberhasilan Satuan Line 2019

1. Opini WTP Atas


74 95
Laporan Keuangan %
K/L
2. Tingkat Kapabilitas
Skor 1- 1 3
APIP
5
1. Birokrasi yang 3. Tingkat Kematangan Skor 1- 1 3
Bersih dan Implementasi SPIP 5
Akuntabel
4. Satuan Pemerintah
39,3 85
yang Akuntabel (Skor %
B Atas SAKIP) K/L
5. Penggunaan e-
30 80
Procurement untuk %
belanja pengadaan
1. Indeks Reformasi
Skor 1- 47 75
Birokrasi Rata-rata
100
2. Birokrasi yang Nasional K/L
Efektif dan
2. Indeks Profesionalitas Skor 1- 76 86
Efisien
ASN 100
3. Indeks e – Govermant Skor 1- 2,66 3,4
Nasional K/L 4
3. Birokrasi dgn 7,22 9
1. Indeks Integritas Skor 1-
Pelayanan Pelayanan Publik 10
Publik yang Pusat

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 52


Base Target
Sasaran Indikator Keberhasilan Satuan Line 2019

Berkualitas
2. Survei Kepuasan 80 95
%
Masyarakat (SKM)
3. Presentasi Kepatuhan
Pelaksanaan UU
64 100
Pelayanan Publik %
(Zona Hijau)
Kementerian

3.5. Area Perubahan Yang Diharapkan

Untuk menjamin tercapainya sasaran Reformasi Birokrasi


Kementerian Kesehatan diperlukan kejelasan hasil yang diharapkan
dari setiap area perubahan. Hasil yang diharapkan merupakan
pemahaman yang utuh dari capaian Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan dan isu strategis terkait dengan target yang harus dicapai
dalam masing-masing area perubahan.

Hasil yang diharapkan dalam 8 (delapan) area perubahan


reformasi birokrasi ada di tabel 7 berikut ini.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 53


Tabel 7. Area Perubahan dan Hasil Yang diharapkan
Area Perubahan Hasil yang diharapkan
 Ruang lingkup implementasi RB Kemenkes hingga UPT Kementerian Kesehatan.
1. Mental Aparatur
 Meningkatnya penerapan/internalisasi asas, prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku,
termasuk penguatan budaya kerja dan budaya pelayanan di Kemenkes.
 Meningkatnya profesionalisme aparatur Kemenkes.
 Meningkatnya citra positif aparatur Kemenkes sebagai pelayan masyarakat.
 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan aparatur Kemenkes.
 Semakin baik dan terintegrasinya penanganan pengaduan yang berindikasi kerugian negara
2. Pengawasan
di Kemenkes.
 Meningkatnya Pelaksanaan Whistle Blowing System di Kemenkes.
 Semakin sedikitnya temuan benturan kepentingan di semua unit organisasi Kemenkes.
 Semakin meningkatnya jumlah unit kerja yang memperoleh predikat WBK dan WBBK di
Kemenkes.
 Meningkatnya penerapan SPIP di semua unit organisasi Kemenkes.
 Meningkatnya kapasitas APIP Kemenkes.
 Pengelolaan dan pengukuran kinerja Kemenkes berbasis TIK yang dapat diakses oleh seluruh
3. Akuntabilitas
aparatur.
 Meningkatnya kualitas penerapan sistem pengadaan barang dan jasa yang adil, transparan,
dan profesional.
 Meningkatnya keterlibatan secara aktif unsur pimpinan di Kemenkes dalam penyusunan,
penetapan, pemantauan dan evaluasi pencapaian kinerja secara berkala.
 Terlaksananya pelaporan kinerja Kemenkes secara terbuka.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 54


Area Perubahan Hasil yang diharapkan
 Meningkatnya kualitas pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi Kemenkes.
4. Kelembagaan
 Meningkatnya ketepatan ukuran, ketepatan fungsi dan sinergisme kelembagaan Kemenkes.
 Menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi antar unit organisasi di Kemenkes.
 Terlaksananya kajian organisasi secara berkala untuk mengantisipasi tantangan organisasi
Kemenkes ke depan.
 Meningkatnya sinergisme kelembagaan antara instansi pemerintah pusat dan daerah di
bidang kesehatan.
 Percepatan penerapan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, cepat,
5. Tatalaksana
terukur, sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis e-Government di Kemenkes.
 Terselesaikannya semua proses bisnis birokrasi Kemenkes yang sederhana, cepat dan
harmonis.
 Meningkatnya efektivitas dan efisiensi organisasi melalui komputerisasi dan TIK yang
terintergasi.
 SIK yang terintegrasi didukung kualitas SDM yang semakin baik.
 Meningkatnya kemampuan unit yang mengelola SDM ASN untuk mewujudkan SDM
6. Sumber daya manusia aparatur
aparatur yang kompeten dan kompetitif di Kemenkes.
sipil negara
 Meningkatnya penerapan manajemen SDM aparatur yang berbasis merit di Kemenkes.
 Meningkatnya penerapkan manajemen kinerja individu untuk mengidentifikasi dan
meningkatkan kompetensi SDM aparatur di Kemenkes.
 Terbentuknya talent pool (kelompok suksesi) untuk pengembangan karier pegawai di
Kemenkes.
 Terlaksananya pengukuran kesenjangan kompetensi bagi seluruh pegawai secara berkala
untuk penyusunan rencana pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.
 Semakin baiknya sistem informasi manajemen SDM yang terintegrasi di Kemenkes.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 55


Area Perubahan Hasil yang diharapkan
 Semakin baiknya pelaksanaan reward and punishment secara fair di Kemenkes.
 Meningkatnya profesionalisme aparatur Kemenkes.
 Terdapatnya daftar peraturan yang telah dan akan direvisi berdasarkan periodisasi tahunan;
7. Peraturan Perundang-undangan
 Meningkatnya kualitas regulasi Kemenkes yang melindungi, berpihak pada publik, harmonis,
tidak tumpang tindih dan mendorong iklim kondusif bagi publik.
 Terlaksananya mekanisme partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan peraturan
perundang-undangan.
 Meningkatnya kualitas proses bisnis, standar pelayanan, SOP, kepuasan masyarakat dan
8. Pelayanan Publik
sistem monitoring dan evaluasi pelayanan publik semua unit kerja pelayanan Kemenkes.
 Meningkatnya kinerja dan mutu pelayanan publik sampai UPT Kemenkes.
 Sistem penilaian, evaluasi kinerja dan tindak lanjut di Kemenkes yang semakin baik dalam
meningkatkan kualitas pelayan publik semua unit organisasi kemenkes.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 56


IV. STRATEGI PELAKSANAAN DAN
PROGRAM REFORMASI
BIROKRASI KEMENTERIAN
KESEHATAN

4.1 Strategi Pelaksanaan Reformasi


Birokrasi

4.2 Program dan Kegiatan Reformasi


Birokrasi

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 57


4.1. Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan


pada dasarnya adalah suatu carayang dipilih dan digunakan untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan periode 2015-2019. Sebagaimana
telah dikemukakan di Bab I, Reformasi Birokrasi periode 2015-2019
memasuki tahapan penguatan dari pelaksanaan reformasi birokrasi
tahapan sebelumnya (2010-2014). Kondisi saat ini, berupa hasil-hasil
yang telah diperoleh dari pelaksanaan reformasi birokrasi pada periode
2010-2014, menjadi dasar bagi pelaksanaan reformasi birokrasi pada
tahapan2015-2019.Hal-hal yang sudah tercapai dengan baik harus
dipelihara, dilanjutkan, ditingkatkan/diperkuat, dan bahkan diperluas
cakupannya.Sedangkan hal-hal yang belum tercapai dengan baik harus
dipecahkan permasalahan dan dihadapi tantangannya melalui
pembentukan/ penciptaan, penerapan dan pelaksanaan sistem dan
prosedur yang sesuai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019 dari segi proses terdiri atas dua dimensi besar, yakni:

1. Strategi Pelaksanaan RB untuk mengelola kemajuan-kemajuan


yang telah dicapai dalam RB Tahun 2012-2014.

2. Strategi Pelaksanaan RB untuk mengelola permasalahan dan


tantangan dalam RB Tahun 2012-2014.

Strategi Pelaksanaan RB untuk mengelola kemajuan-kemajuan


yang telah dicapai dalam RB Tahun 2012-2014 berupa pemeliharaan,
peningkatan, penguatan/percepatan, dan perluasan. Hal-hal yang telah
baik (dengan nilai A) harus terus dipelihara dengan tetap
mempertahankan faktor-faktor pengaruh/penentunya.Bahkan jika
dimungkinkan, hal-hal tersebut diperluas skala penerapannya,
sehingga mencakup unit-unit kerja yang lebih banyak atau lingkup
yang lebih luas. Terhadap hal yang sudah cukup baik (dengan nilai B),
harus dilakukan peningkatan dan penguatan atau percepatan, dengan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 58


cara memperbaiki faktor-faktor pengaruh/penentunya. Sedangkan
terhadap hal-hal yang belum baik (dengan nilai C ke bawah), harus
dilakukan kajian terhadap faktor-faktor yang kuat pengaruhnya, agar
dapat diupayakan pembentukan/penciptaan, penerapan dan
pelaksanaan sistem dan prosedur yang sesuai.Untuk jelasnya dapat
disimak Gambar 10 berikut.

Gambar 10. Strategi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemenkes Tahun


2015-2019 dari Segi Proses.

Sedangkan dari segi area perubahan, mengacu pada Peraturan


Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025 dan Permen PAN & RB Nomor 11 Tahun 2015
tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019, strategi pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 berupa
menjadikan “Manajemen Perubahan” sebagai “lokomotif” yang akan
mendorong perubahan di area-area lain. Hal ini berarti bahwa
“Manajemen Perubahan” akan diberi perhatian khusus dan dilakukan
seawal mungkin. Walaupun pada akhirnya perubahan di semua area
akan berjalan parallel, diharapkan imbas dari “Manajemen Perubahan”
akan mengakselerasi perubahan di area-area lain. Dalam bentuk
diagram, strategi ini digambarkan sebagai Gambar 11 berikut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 59


Gambar 11. Manajemen Perubahan sebagai Lokomotif Reformasi Birokrasi
Kemenkes Tahun 2015-2019

4.2 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi


Mengacu pada Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 dari
Kementerian PAN & RB, Program-program Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2015- 2019 (sebagai program tingkatan mikro)
harus mencakup:

1. Program Manajemen Perubahan.

2. Program Penguatan Sistem Pengawasan.

3. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja.

4. Program Penguatan Kelembagaan.

5. Program Penguatan Tatalaksana.

6. Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN.

7. Program Penguatan Peraturan Perundang-undangan.

8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Penjelasan dan perincian kegiatan dari masing-masing program


tersebut adalah sebagai berikut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 60


1. Program Manajemen Perubahan. Program ini ditujukan untuk
mengubah mental model/perilaku aparatur Kementerian Kesehatan
yang diharapkan akan mendorong terciptanya budaya kerja positif.
Pada gilirannya, budaya kerja ini akan menjadi sarana yang
kondusif bagi terciptanya birokrasi yang bersih dan akuntabel,
efektif dan efisien, serta mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan telah memiliki
kelompok Agent of Change (AoC) yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor
Hk.03.01/III/SK/073/2015 tentang Tim Asesor dan Agen Perubahan
(AoC) Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan.

Agen perubahan (AoC) dibentuk dalam rangka mengubah sistem


dan mekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja
individu atau unit kerja menjadi lebih baik sesuai tujuan Reformasi
Birokrasi.Dalam Permen PAN & RB Nomor 27 tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Agen Perubahan di Instansi Pemerintah
disebutkan bahwa agen perubahan adalah individu /kelompok
terpilih yang menjadi pelopor perubahan dan sekaligus dapat
menjadi contoh dan panutan dalam berperilaku yang
mencerminkan integritas dan kinerja yang tinggi di lingkungan
organisasinya. Tugas dan tanggung jawab AoC adalah:

1. Katalis, untuk meyakinkan pegawai yang ada di masing-masing


unit organisasi tentang pentingnya perubahan menuju kondisi
yang lebih baik (tujuan yang direncanakan).

2. Pemberi Solusi, sebagai pemberi alternatif solusi kepada


pegawai di masing-masing unit organisasi yang mengalami
kendala dalam proses berjalannya perubahan menuju tujuan
akhir.

3. Mediator, untuk melancarkan proses perubahan terutama


menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan
reformasi birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 61


yang ada di dalam dan pihak di luar unit organisasi terkait dalam
proses perubahan.

4. Penghubung Sumber Daya, untuk menghubungkan pegawai


yang ada di dalam unit organisasi kepada pembuat kebijakan.

5. Kompilator, untuk mengkompilasi dokumen pelaksanaan


reformasi birokrasi di lingkungan satuan kerjanya masing-
masing.

Di Kementerian Kesehatan telah terdapat 335 orang AoC, di mana


di masing-masing unit eselon 2 terdapat 1 orang koordinator AoC
yaitu pimpinan/kepalanya dan 1 orang wakil koordinator dengan 3
orang anggota. Bila dirasiokan dengan jumlah aparatur di tingkat
pusat yaitu 4.875 orang, maka rasionya adalah 1: 15. Untuk tingkat
pusat rasio ini relatif sudah cukup memadai. Namun demikian,
sebenarnya jumlah aparatur Kementerian Kesehatan terbesar ada
di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat, yaitu sebesar 47.600 orang.
Oleh karena itu, Reformasi Birokrasi Kemenkes 2015-2019 akan
meluaskan cakupan AoC sampai ke UPT-UPT Pusat, dengan
berpegang pada ketentuan atau kriteria berikut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 62


Tabel 8. Ketentuan atau Kriteria Cakupan AOC

Proses Rekruitmen  AoC direkrut berdasarkan kriteria ketaatan, disiplin, tanggung jawab, kemampuan memberi
pengaruh positif, inovatif dan produktif.
 Proses seleksi dilakukan melalui 2 tahap yaitu tahapan penjaringan dan assessment. Assesment
dilakukan untuk mengetahui kepribadian dan potensi.

Kualifikasi AoC Karena direkrut melalui proses yang baik, maka AoC adalah pegawai terpilih yang memiliki
integritas dan kompetensi yang memadai dan memiliki kinerja baik dalam pekerjaannya.

Potensi AoC untuk AoC merupakan pegawai potensial, di mana di dalam UU ASN dapat dimasukkan ke dalam talent
manajemen pool.
perubahan
Karena AoC merupakan pegawai potensial, AoC harus diberi wadah dan fasilitas untuk
membangun forum berkala dan melakukan rencana tindak dalam melaksanakan manajemen
perubahan. Dengan demikian AoC akan dapat “menularkan” ciri-ciri baiknya kepada pegawai-
pegawai lain.

Pembinaan, Pembinaan AoC harus dilakukan dengan:


pelatihan dan
1. Dimulai dari membangun rasa bangga menjadi AoC. Pimpinan harus mengumumkan dengan
pengembangan
cara melantik dan memberi penghargaan, untuk menunjukkan bahwa penetapan seorang
kapasitas AoC
pegawai sebagai AoC merupakan bagian dari reward pimpinan secara objektif kepada pegawai
Kemenkes
yang berprestasi. Para anggota AoC otomatis masuk ke dalam talent pool yang mendapat

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 63


prioritas pembinaan, peningkatan kompetensi dan pengembangan karir.
2. Kegiatan pembinaan dan pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi mereka
sebagai tim AoC. Pada gilirannya yang bersangkutan juga dapat menjadi pembina dan pelatih
di unitnya masing-masing.
a. Kegiatan Team Building yang ditujukan untuk mengembangkan soft skill AoC terutama
untuk meningkatkan kemampuan team work, manajerial, kemandirian, kepedulian,
empati, kepemimpinan, komunikasi, kesabaran dan lain-lain, sesuai dengan tujuan
pembentukan soft skill yang ingin dicapai.
b. Kegiatan training untuk AoC diprioritaskan untuk meningkatkan kemampuan spesifik
terutama yang terkait dengan peningkatan kompetensi, komunikasi dan lain-lain.
c. Kegiatan coaching dan mentoring, menyediakan kegiatan bimbingan dan instruksi secara
one–on-one untuk pengembangan pengetahuan, kemampuan dan performa kerja.
Mentoring lebih kepada bimbingan senior ke yunior tentang bagaimana organisasi
menjalankan proses bisnisnya (bussiness proccess).
d. Kegiatan konseling, AoC harus diberi kemampuan dengan melatih bagaimana
memberikan motivasi dan meningkatkan kualitas kerja.
3. Melakukan perekrutan dan penambahan anggota AoC secara berkala setiap tahun dengan
model penjaringan sama sampai ke UPT Pusat di daerah, sehingga tercapai tingkat rasio yang
sama antara AoC dengan pegawai ASN di pusat dan di daerah.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 64


4. Sekretariat Reformasi Birokrasi untuk team RB Kemenkes, Asesor dan AoC sesuai dengan
tingkatan.
a. Untuk Tingkat Kementerian Kesehatan diperlukan sekretariat yang representatif yang di
kelola oleh Tim sekretariat di bawah kendali Biro Hukor. Sekretariat ini penting untuk
menjadi pusat informasi, koordinasi, dan monitoring evaluasi pelaksanaan agenda
Reformasi Birokrasi kementerian Kesehatan.
b. Untuk tingkat unit eselon 1diperlukan sekretariat yang representatif yang di kelola oleh
bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg di sekretariat unit eselon 1. Sekretariat ini penting
untuk pusat informasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di tingkat Unit Eselon

Tugas prioritas AoC Harus ditetapkan skala prioritas yang jelas dan terukur rencana tindak AoC dalam melakukan
untuk Reformasi perubahan di Kemenkes. Prioritas rencana tindak AoC tersebut adalah:
Birokrasi Kemenkes
a. Memahami Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 dan
menyiapkan rencana aksi untuk skala unit kerja masing-masing.
b. Memahami tugas dan fungsi unit kerja, kuantitas dan kualitas pegawai di unitnya, dan
melakukan pemetaan organisasi unit berdasarkan tugas, fungsi, kuantitas dan kualitas
pegawai.
c. Identifikasi masalah dan menetapkan target tujuan perubahan di unit masing masing.
d. Merumuskan dan menetapkan rencana prioritas perubahan atau from-to, yang
diformulasikan di unitnya masing-masing. Rencana perubahaan from-to merupakan bagian

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 65


dari agenda pengarustamaan Reformasi Birokrasi yaitu mempercepat proses modernisasi
organisasi.
e. Menyepakati aktivitas Capacity Building di unitnya masing-masing dalam rentang rencana
waktu tertentu. Karena AoC terdiri dari koordinator dan wakil yang merupakan unsur
pimpinan di unitnya masing-masing, proses merumuskan, menetapkan dan menyepakati
kegiatan Capacity Building tidaklah sulit.
f. Kegiatan Capacity Building di unitnya masing-masing yang dapat dilakukan adalah kegiatan
sama untuk meningkatkan kapasitas AoC yaitu (i) team building, (ii) training, (iii) coaching
dan mentoring, serta (iv) konseling.
g. Melakukan evaluasi Capacity Building dengan menggunakan format evaluasi yang tersedia.
h. Sesuai dengan Permen PAN & RB tentang AoC, tim AoC secara berkala melakukan
mekanisme kerja dengan pimpinan, Tim RB Kemenkes, terutama pokja manajemen
perubahan dan sesama AoC untuk mensinergikan rencana perubahan dan meningkatkan
lingkup perubahaan baik secara vertikal maupun horizontal.
i. Menjaga capaian kinerja individu sehingga performa sebagai AoC tidak mengalami
degradasi (penurunan).

Manajemen Mutu  Manajemen Mutu terhadap kegiatan AoC harus dilaksanakan secara sistematis dan terukur
Untuk AoC sehingga proses perubahan di semua unit organisasi Kemenkes dapat terjadi secara gradual,
dan bersamaan.
 Sub Kelompok Kerja Jaminan Mutu bersama Asesor di Unit Eselon I, membuat stategi

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 66


komunikasi dan publikasi yang memberikan rangsangan kepada unit yang melakukan rencana
perubahan from – to dengan benar dan mendorong unit yang lambat berbenah.
 Sub Kelompok Kerja Manajemen Mutu bersama Asesor di Unit Eselon I, menetapkan secara
jangka menengah (2015-2017) bahwa target perubahan unit organisasi kementerian tingkat
pusat telah dapat dievaluasi pelaksanaan rencana perubahannya.
 Pendampingan dapat dilakukan baik dengan menggunakan unsur Kemen PAN & RB, pihak
ketiga atau lainnya, maupun dengan unsur di tingkat kementerian, untuk memperkuat kinerja
AoC.

Sedangkan kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam Program Manajemen Perubahan
adalah sebagai berikut.
Tabel 9. Program Manajemen Perubahan

Kondisi Yang 1. Ruang lingkup implementasi RB Kemenkes hingga ke UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan.
diharapkan
2. Meningkatnya penerapan/internalisasi asas, prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku,
termasuk penguatan budaya kerja dan budaya pelayanan di Kemenkes.
3. Meningkatnya profesionalisme aparatur Kemenkes.
4. Meningkatnya citra positif aparatur Kemenkes sebagai pelayan masyarakat.
5. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan aparatur Kemenkes.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 67


Kegiatan 1. Sosialisasi Roadmap Reformasi Birokrasi Kemenkes 2015-2019
2. Meningkatkan peran AoC dalam RB Kemenkes
3. Meningkatkan gerakan perubahan unit-unit organisasi di Kemenkes
4. Mendorong gerakan perubahan di RS Pusat dan UPT Pusat
5. Meningkatkan engagement pegawai terhadap RB Kemenkes
6. Meningkatkan persepsi positif pemangku kepentingan thd RB Kemenkes
7. Menyiapkan Sekretariat representatif RB di tingkat Kementerian Kesehatan, dan unit eselon 1.

2. Program Penguatan Sistem Pengawasan. Program ini ditujukan untuk memelihara, meningkatkan dan
memperkuat pencegahan berbagai penyimpangan yang terjadi dalam birokrasi, yang mendorong tumbuhnya
perilaku koruptif dan/atau perilaku negatif lainnya menjadi kebiasaan. Adapun kondisi yang diharapkan dan
kegiatan-kegiatan dari program ini adalah sebagai berikut.
Tabel 10. Kondisi Yang Diharapkan Program Penguatan Sistem Pengawasan

Kondisi Yang 1. Semakin baik dan terintegrasinya penanganan pengaduan yang berindikasi kerugian negara di
Diharapkan Kemenkes.
2. Meningkatnya Pelaksanaan Whistle Blowing System di Kemenkes.
3. Semakin kecil temuan benturan kepentingan di semua unit organisasi Kemenkes.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 68


4. Semakin meningkat jumlah unit kerja yang memperoleh predikat WBK dan WBBK di Kemenkes.
5. Meningkatnya penerapan SPIP disemua unit organisasi Kemenkes.
6. Meningkatnya kapasitas APIP Kemenkes.

Kegiatan 1. Meningkatkan implementasi penanganan pengaduan masyarakat di semua unit organisasi


2. Meningkatkan implementasi Whistle Blowing System (WBS) di semua unit organisasi
3. Meningkatkan pencegahan benturan kepentingan di semua unit organisasi
4. Meningkatkan pelaksanaan dengan baik SPIP di unit-unit organisasi
5. Membangun unit-organisasi Kemenkes untuk mendapat predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi)
dan WBBM (Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani)
6. Meningkatkan kapabilitas APIP

3. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja. Program ini ditujukan untuk terciptanya kemampuan Kemenkes
menunjukkan kinerja melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang menghasilkan dampak bagi masyarakat.
Program ini diharapkan dapat mendorong birokrasi Kemenkes lebih berkinerja dan mampu
mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan semua sumber daya yang telah digunakannya. Adapun
kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dalam program ini adalah sebagai berikut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 69


Tabel 11. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Akunbilitas Kerja

Kondisi Yang 1. Pengelolaan dan pengukuran kinerja Kemenkes berbasis TIK yang dapat diakses oleh seluruh
Diharapkan aparatur.
2. Meningkatnya kualitas penerapan sistem pengadaan barang dan jasa yang adil, transparan, dan
profesional.
3. Meningkatnya keterlibatan secara aktif unsur pimpinan di Kemenkes dalam penyusunan,
penetapan, pemantauan dan evaluasi pencapaian kinerja secara berkala.
4. Terlaksananya pelaporan kinerja Kemenkes secara terbuka.

Kegiatan 1. Memperluas unit-unit organisasi yang menggunakan e-procurement (termasuk e-catalog)


2. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan barang milik negara
3. Mengintegrasikan manajemen kinerja Kemenkes secara terbuka

4. Program Penguatan Kelembagaan. Program ini diitujukan untuk terlaksananya kajian-kajian kelembagaan
Kementerian Kesehatan guna dapat dilakukannya perubahan yang mungkin dilakukan dan/atau disusunnya
rekomendasi untuk perubahan pada periode mendatang, dalam rangka mencegah timbulnya proses yang
berbelit, kelambatan pelayanan dan pengambilan keputusan yang dapat menciptakan budaya feodal pada
aparatur. Program ini diharapkan akan mendorong efisiensi, efektivitas, dan percepatan proses pelayanan dan
pengambilan keputusan dalam birokrasi di Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, akan tercipta

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 70


budaya/perilaku yang lebih kondusif dalam upaya mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien di
Kementerian Kesehatan. Adapun kegiatan-kegiatan dalam program ini adalah sebagai berikut.
Tabel 12. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Kelembagaan

Kondisi Yang 1. Meningkatnya kualitas pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi Kemenkes.


Diharapkan
2. Meningkatnya ketepatan ukuran, ketepatan fungsi dan sinergisme kelembagaan Kemenkes.
3. Menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi antar unit organisasi di Kemenkes.
4. Terlaksananya kajian organisasi secara berkala untuk mengantisipasi tantangan organisasi Kemenkes ke
depan.
5. Meningkatnya sinergisme kelembagaan antara instansi pemerintah pusat dan daerah di bidang
kesehatan.

Kegiatan 1. Melembagakan pelaksanaan Agenda Reformasi Birokrasi ke dalam organisasi Kemenkes


2. Menyesuaikan organisasi Kemenkes dengan perkembangan/tantangan
3. Menyinergikan organisasi Kemenkes dengan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 71


5. Program Penguatan Tatalaksana. Program ini ditujukan untuk menciptakan kejelasan tatalaksana/tatakerja atau
proses bisnis di Kementerian Kesehatan, guna mencegah terciptanya perilaku hirarkhies, feodal, dan kurang
kreatif pada birokrat Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, program ini juga diharapkan dapat berdampak
pada perubahan sistem dan prosedur kerja yang diperlukan untuk efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan, serta perubahan mental aparatur. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dalam
program ini adalah sebagai berikut.
Tabel 13. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Tatalaksana

Kondisi Yang 1. Percepatan penerapan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, cepat, terukur, sederhana,
diharapkan transparan, partisipatif, dan berbasis e-Government di Kemenkes.

2. Terselesaikannya semua proses bisnis birokrasi Kemenkes yang sederhana, cepat dan harmonis.
3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi melalui komputerisasn dan TIK yang terintergasi.

4. SIK yang terintegrasi didukung kualitas SDM yang semakin baik.

Kegiatan 1. Merumuskan tatalaksana (proses-proses bisnis) di Kemenkes sesuai organisasi baru

2. Melaksanakan asesmen TIK Kemenkes menuju sistem TIK terintegrasi, efektif, efisien

3. Harmonisasi Standard Operating Procedure (SOP) Kementerian Kesehatan

4. Memantapkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Nasional terintegrasi berbasis TIK


5. Mengembangkan e-Government di Kemenkes

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 72


6. Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN. Program ini ditujukan untuk mengupayakan terbentuknya
SDM aparatur Kementerian Kesehatan yang kompeten, melalui penerapan secara baik sistem manajemen SDM
yang meliputi perencanaan, pengadaan, penempatan, pengembangan, dan pemberhentian. Dengan demikian
program ini diharapkan juga berdampak pada peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan di Kementerian Kesehatan. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dalam program
ini adalah sebagai berikut.
Tabel 14. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN

Kondisi Yang 1. Meningkatnya kemampuan unit yang mengelola SDM ASN untuk mewujudkan SDM aparatur yang
diharapkan kompeten dan kompetitif di Kemenkes.

2. Meningkatnya penerapan manajemen SDM aparatur yang berbasis merit di Kemenkes.


3. Meningkatnya penerapkan manajemen kinerja individu untuk mengidentifikasi dan meningkatkan
kompetensi SDM aparatur di Kemenkes.

4. Terbentuknya talent pool (kelompok suksesi) untuk pengembangan karier pegawai di Kemenkes.

5. Terlaksananya pengukuran kesenjangan kompetensi bagi seluruh pegawai secara berkala untuk penyusunan
rencana pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.

6. Semakin baiknya sistem informasi manajemen SDM yang terintegrasi di Kemenkes.

7. Semakin baiknya pelaksanaan reward and punishment secara fair di Kemenkes.

8. Meningkatnya profesionalisme aparatur Kemenkes.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 73


Kegiatan 1. Merencanakan kembali kebutuhan pegawai sesuai organisasi baru

2. Menempatkan pegawai sesuai bakat/minat dan kompetensi

3. Meningkatkan pembinaan disiplin pegawai


4. Mengembangkan sistem penilaian kinerja pegawai berbasis TIK

5. Mengembangan sistem karier pegawai Kemenkes

6. Meningkatkan sistem pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan (diklat)

7. Program Penguatan Peraturan Perundang-undangan. Program ini ditujukan untuk meminimalkan tumpang-
tindih, disharmoni, ketidakjelasan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan, yang dapat membuka
peluang untuk penyimpangan atau perilaku negatif aparatur Kementerian Kesehatan. Dengan demikian,
program ini diharapkan mengubah sistem peraturan perundang-undangan di Kementerian Kesehatan kea rah
yang lebih efektif dan menyentuh kebutuhan masyarakat. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-
kegiatan dari program ini adalah sebagai berikut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 74


Tabel 15. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Perundang-undangan

Kondisi Yang 1. Terdapatnya daftar peraturan yang telah dan akan direvisi berdasarkan periodesasi tahunan.
diharapkan
2. Meningkatnya kualitas regulasi Kemenkes yang melindungi dan berpihak pada publik, harmonis,
tidak tumpang tindih, dan mendorong iklim kondusif bagi publik.
3. Tersedianya dan dapat diterapkannya SOP untuk evaluasi dan pengendalian penyusunan peraturan
perundang-undangan.

Kegiatan 1. Melakukan harmonisasi peraturan perundang-undangan untuk tahun berjalan


2. Memperkuat pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan di Kemenkes
3. Memperkuat partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunanperaturan perundang-
undangan bidang kesehatan`

8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Program ini ditujukan untuk diterapkannya sistem manajemen
pelayanan publik yang sepenuhnya mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan, yakni yang lebih
cepat, murah, berkekuatan hukum, nyaman, aman, jelas, dan terjangkau, serta dilandasi profesionalisme
aparatur, di Kementeritan Kesehatan. Adapun kondisi yang diharapkan dan kegiatan-kegiatan dalam program
ini adalah sebagai berikut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 75


Tabel 16. Kondisi Yang Diharapkan Dari Program Penguatan Kualitas Pelayanan Publik

Kondisi Yang 1. Meningkatnya kualitas proses bisnis, standar pelayanan, SOP, kepuasan masyarakat dan sistem
diharapkan monitoring dan evaluasi pelayanan publik semua unit kerja pelayanan Kemenkes.
2. Meningkatnya kinerja dan mutu pelayanan publik sampai UPT Kemenkes.
3. Sistem penilaian, evaluasi kinerja dan tindak lanjut di Kemenkes yang semakin baik dalam
meningkatkan kualitas pelayan publik semua unit organisasi kemenkes.

Kegiatan 1. Penyempurnaan Proses Bisnis pelayanan publik Kemenkes.


2. Melakukan Pemetaan Kualitas Pelayanan Publik di UPT Kementerian Kesehatan
3. Penilaian dan evaluasi kinerja pelayanan publik Kemenkes.
4. Mengupayakan kepuasan publik terhadap pelayanan Kemenkes

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 76


V. QUICK WINS REFORMASI
BIROKRASI KEMENTERIAN
KESEHATAN

5.1 Pendekatan Penjaringan Quick Wins


Kementerian Kesehatan
5.2 Penetapan Usulan Quick Wins
Kementerian Kesehatan
5.3 Penjelasan Usulan Quick Wins
Kementerian Kesehatan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 77


5.1 Pendekatan Penjaringan Quick Wins Kementerian Kesehatan

Quick Wins menurut Permen PAN & RB Nomor 11 tahun 2011


disebut juga low-hanging fruit, yakni suatu inisiatif yang mudah dan
cepat dicapai yang mengawali suatu program besar dan sulit. Dalam
penerapannya Quick Wins bermanfaat untuk mendapatkan momentum
awal yang positif dan kepercayaan diri untuk selanjutnya melakukan
sesuatu yang berat. Sesuatu yang berat ini merupakan inti dari suatu
program besar tersebut.

Secara spesifik kriteria dalam merumuskan Quick Wins adalah


sebagai berikut.
1) Merupakan program reformasi birokrasi.
2) Merupakan bagian utama dari peran, tugas, fungsi, dan
karakteristik perundang-undangan.
3) Memberikan dampak perubahan yang besar.
4) Manfaat perbaikan dan perubahan dapat dirasakan secepatnya
(waktu pelaksanaan kurang dari 12 bulan).

Pendekatan penjaringan Quick Wins Kementerian Kesehatan


mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1) Penetapan pemangku kepentingan utama Kementerian
Kesehatan.
2) Identifikasi keluaran utama Kementerian Kesehatan.
3) Identifikasi harapan pemangku kepentingan utama terhadap
Kementerian Kesehatan.
4) Penilaian pencapaian tingkat kinerja saat ini.
5) Peningkatan kineja.
6) Memilih kegiatan yang akan dijadikan Quick Wins.

Adapun langkah untuk secara detailnya disampaikan pada table-tabel


dibawah ini

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 78


Tabel 17. Pemangku Kepentingan Utama Kementerian Kesehatan

No. Pemangku Kepentingan Utama


Masyarakat Indonesia
1.
Fasilitas pelayanan kesehatan
2.
Organisasi Profesi Kesehatan (Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan
3.
Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, dll)
Dewan Perwakilan Rakyat
4.
Asosiasi Perusahaan Farmasi, obat tradisional, dll
5.
Pemerintah Propinsi, Kabupaten/kota
6.

Tabel 18. Identifikasi 5 Keluaran Utama Kementerian Kesehatan

No. Keluaran Utama

1. Meningkatnya kesehatan masyarakat

2. Meningkatnya akses dan mutu fasilitaspelayanankesehatan


Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi
3.
dan alat kesehatan
Meningkatnya, Jumlah,Jenis,KualitasdanPemerataanTenaga
4.
Kesehatan
5. Meningkatnya Pengendalian Penyakit

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 79


Tabel 19. Identifikasi Harapan Pemangku Kepentingan Utama terhadap Kementerian Kesehatan

Pemangku
No. Keluaran Utama Ekspektasi Utama
Kepentingan
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat 1) Kemenkes mampu mendorong penurunan umlah Masyarakat, DPR
masyarakat yang terkena penyakit.
2) Kemekes mampu mendorong penciptaan
llingkungan dan ruang publik yang menjamin
kesehatan masyarakat.
3) Kemenkes mampu menciptakan aturan yang
mengurangi resiko masyarakat terkena penyakit
terutama penyakit berbahaya dan mematikan.
2. Meningkatnya Akses dan Mutu 1) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan Fasilitas layanan
FasilitasPelayananKesehatan masyarakat mengakses fasilitas kesehatan. kesehatan (FKTP,
RS), masyarakat
 Akses informasi ketersediaan tempat tidur RS
dan DPR
UPT Kemenkes.
2) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan
masyarakat mengakses fasilitas kesehatan.
 Akses pelayanan gawat darurat terpadu berupa
layanan ambulans, informasi faskes terdekat,

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 80


Pemangku
No. Keluaran Utama Ekspektasi Utama
Kepentingan
3) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan
layanan informasi publik pelayanan kesehatan di
fasilitas layanan kesehatan UPT Kemenkes.
 Layanan melalui pojok informasi di setiap lobby
rumah sakit yang dilengkapi dengan perangkat
layanan informasi tentang aktivitas rumah
sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan
masyarakat.
 Signane TV(tanda informasi publik melalui
media elektronik lainnya/disesuaikan dengan
kemampuan rumah sakit) di tempat keramaian,
lift, ruang tunggu yang menginformasikan jalur
penanganan keluhan, keluhan yang
diselesaikan, dan lain-lain.
4) Kemenkes mampu mendorong penerapan standar
customer care dengan customer service online di
UPT Kemenkes.
5) Kemenkes mampu mendorong peningkatan
inovasi dan kreativitas pelayanan dan mutu fasilitas

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 81


Pemangku
No. Keluaran Utama Ekspektasi Utama
Kepentingan
kesehatan UPT Kemenkes melalui layanan
unggulan.
 Ruang inovasi dan kreativitas dibuka luas dan
diberi reward untuk UPT Kemenkes.
6) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan
kreativitas pemangku kepentingan terkait bidang
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan
pelayanan dan mutu fasilitas kesehatan.
3. Meningkatnya akses, kemandirian, dan 1) Kemenkes mampu mendorong kemandirian dan Masyarakat,
mutu sediaan farmasi dan alat mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan dari karya Asosiasi Farmasi,
kesehatan dan produksi anak bangsa. Obat dan Alkes.
2) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi
dibidang kesediaan farmasi, alat kesehatandalam
negeri dan memfasilitasi pembuatan paten HAKI.
3) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi
dalam negeri di bidang obat-obatan dan obat
alternatif yang mudah dan murah serta
memfasilitasi pembuatan paten HAKI dan
pengurusan ijin usahanya.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 82


Pemangku
No. Keluaran Utama Ekspektasi Utama
Kepentingan
4. MeningkatnyaJumlah,Jenis,KualitasdanP 1) Kemenkes mampu mendorong tenaga kesehatan Assosiasi Profesi,
emerataanTenaga Kesehatan profesional semakin merata sampai ke wilayah Lembaga
terpencil. Pendidikan
Kesehatan, DPR
2) Kemenkes mampu mendorong puskesmas memiliki
tenaga kesehatan yang lengkap dan memiki
kemampuan profesional dan pelayanan yang baik.
3) Kemenkes mampu mendorong kualitas pelayanan
& profesi kesehatan dengan regulasi dan
akreditasi.
4) Kemenkes mampu mendorong sistem pendidikan,
pelatihan dan akreditasi profesi di bidang
kesehatan terjamin dan transparan.
5. Meningkatnya Pengendalian Penyakit 1) Kemenkes mampu mendorong sistem penanganan Masyarakat,
penyakit berbahaya yang dapat menjamin Asosiasi Profesi
masyarakat tidak terjangkit di wilayah endemi. Kesehatan,
Asosiasi Farmasi,
2) Kemenkes mampu menciptakan pusat-pusat
Obat dan Alkes.
penanggulanagan dan pengendalian penyakit yang
semakin merata di seluruh Indonesia, serta mudah
dan murah di akses masyarakat dari rumah sakit

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 83


Pemangku
No. Keluaran Utama Ekspektasi Utama
Kepentingan
3) Kemenkes mampu menciptakan inovasi dan kreasi
dalam pengendalian penyakit.
4) Kemenkes mampu menyediakan layanan informasi
& pengaduan terkait pengendalian penyakit.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 84


Tabel 20. Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja Saat ini

Tingkat
No Keluaran Utama Ekspektasi Utama Pencapaian
Kinerja (1-5)

1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, 1) Kemenkes mampu mendorong penurunan jumlah 3


masyarakat yang terkena penyakit.
2) Kemenkes mampu mendorong penciptaan
3
lingkungan dan ruang publik yang menjamin
kesehatan masyarakat.
3) Kemenkes mampu menciptakan aturan yang 2
mengurangi resiko masyarakat terkena penyakit
terutama penyakit berbahaya dan mematikan.
2. Meningkatnya Akses dan Mutu 1) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan
FasilitasPelayananKesehatan masyarakat mengakses fasilitas kesehatan.
2
 Akses informasi ketersediaan tempat tidur RS
UPT Kemenkes.
2) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan
masyarakat mengakses fasilitas kesehatan 2

 Akses pelayanan gawat darurat terpadu berupa

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 85


Tingkat
No Keluaran Utama Ekspektasi Utama Pencapaian
Kinerja (1-5)
layanan ambulans, informasi faskes terdekat,
ketersediaan tempat tidur, dan algoritma
kegawat daruratan.
3) Kemenkes mampu menciptakan kemudahan
layanan informasi publik pelayanan kesehatan di 3
fasilitas layanan kesehatan UPT Kemenkes.
 Layanan melalui pojok informasi di setiap
lobby rumah sakit yang dilengkapi dengan
perangkat layanan informasi tentang aktivitas
rumah sakit, mekanisme dan penanganan
pengaduan masyarakat.
 Signane TV(tanda informasi publik melalui
media elektronik lainnya/disesuaikan dengan
kemampuan rumah sakit) di tempat keramaian,
lift, ruang tunggu yang menginformasikan jalur
penanganan keluhan, keluhan yang
diselesaikan, dan lain-lain.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 86


Tingkat
No Keluaran Utama Ekspektasi Utama Pencapaian
Kinerja (1-5)

4) Kemenkes mampu mendorong penerapan 3


customer care dengan customer service online di
UPT Kemenkes.
5) Kemenkes mampu mendorong peningkatan
inovasi dan kreativitas pelayanan dan mutu fasilitas 3
kesehatan UPT Kemenkes melalui layanan
unggulan.
 Ruang inovasi dan kreativitas dibuka luas dan
diberi reward untuk UPT Kemenkes.
6) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan
kreativitas pemangku kepentingan terkait bidang 2
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan
pelayanan dan mutu fasilitas kesehatan.
3. Meningkatnya akses, kemandirian, dan 1) Kemenkes mampu mendorong kemandirian dan
mutusediaan farmasidanalat kesehatan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan dari karya
2
dan produksi anak bangsa.
2) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 87


Tingkat
No Keluaran Utama Ekspektasi Utama Pencapaian
Kinerja (1-5)
dibidang kesediaan farmasi, alat kesehatandalam
3
negeri dan memfasilitasi pembuatan paten HAKI.
3) Kemenkes mampu mendorong inovasi dan kreasi
dalam negeri di bidang obat-obatan dan obat 2
alternatif yang mudah dan murah serta
memfasilitasi pembuatan paten HAKI dan
pengurusan ijin usahanya.
4. MeningkatnyaJumlah,Jenis,KualitasdanPe 1) Kemenkes mampu mendorong tenaga kesehatan 3
merataanTenaga Kesehatan semakin merata sampai ke wilayah terpencil.
2) Kemenkes mampu mendorong puskesmas
memiliki tenaga kesehatan yang lengkap dan
memiki kemampuan profesionaldan pelayanan 2
yang baik.
3) Kemenkes mampu mendorong kualitas pelayanan 3
dan profesi kesehatan yang semakin baik dengan
regulasi dan akreditasi.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 88


Tingkat
No Keluaran Utama Ekspektasi Utama Pencapaian
Kinerja (1-5)

4) Kemenkes mampu mendorong sistem pendidikan, 4


pelatihan dan akreditasi profesi di bidang
kesehatan yang terjamin dan transparan.
5. Meningkatnya Pengendalian Penyakit 1) Kemenkes mampu mendorong penanganan 2
penyakit berbahaya yang dapat menjamin
masyarakat tidak terjangkit di wilayah endemi.
2) Kemenkes mampu menciptakan pusat-pusat
penanggulangan dan pengendalian penyakit yang
semakin merata di seluruh Indonesia, mudah dan 2
murah diakses masyarakat dari rumah sakit yang
ada saat ini.
3) Kemenkes mampu menciptakan inovasi dan kreasi
dalam pengendalian penyakit. 2

4) Kemenkes mampu menyediakan layanan informasi


dan pengaduan masyarakat yang terpadu dan 3
terintegrasi terkait pengendalian penyakit.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 89


Tabel 21. Peningkatan Kinerja
Dalam Kurang Kandidat
Dapat
Keluaran Kendali Dari 12 Quick
Identifikasi Kegiatan Ditingkatkan?
No. DenganTingkatPencapaianKinerja Penuh? Bulan? wins?
terpilih
(Skor < 4)
(Y/T)
(Y/T) (Y/T) (Y/T)
1. 1) Kemenkes mampu mendorong Program Penurunan
penurunan jumlah masyarakat Penderita Penyakit menular. Y T T T
yang terkena penyakit.
2) Kemenkes mampu mendorong Penghargaan Inovasi
penciptaan lingkungan dan ruang penerapan ruang bebas
publik yang menjamin kesehatan asap rokok kategori pusat
masyarakat. perbelanjaan, stasiun dan Y T Y T
terminal, pusat
perkantoran, pendidikan,
dll.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 90


Dalam Kurang Kandidat
Dapat
Keluaran Kendali Dari 12 Quick
Identifikasi Kegiatan Ditingkatkan?
No. DenganTingkatPencapaianKinerja Penuh? Bulan? wins?
terpilih
(Skor < 4)
(Y/T)
(Y/T) (Y/T) (Y/T)
3) Kemenkes mampu menciptakan Pusat data Publik informasi
aturan yang mengurangi resiko Penanganan penyakit
masyarakat terkena penyakit berbahaya di Indonesia. Y T Y T
terutama penyakit berbahaya dan
mematikan.

2. 1) Kemenkes mampu menciptakan Sistem Informasi


kemudahan masyarakat Ketersediaan Tempat Tidur
mengakses fasilitas kesehatan. online dan real time Rumah
Sakit Nasional Kementerian Y T Y T
 Akses informasi ketersediaan
tempat tidur RS UPT Kesehatan yang bisa di
Kemenkes. akses via gadget.

2) Kemenkes mampu menciptakan Sistem Penanganan Gawat


kemudahan masyarakat Darurat Terpadu Inpres No.
mengakses fasilitas kesehatan. 4 Tahun 2013. Y T Y T
 Akses pelayanan gawat
darurat terpadu berupa

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 91


Dalam Kurang Kandidat
Dapat
Keluaran Kendali Dari 12 Quick
Identifikasi Kegiatan Ditingkatkan?
No. DenganTingkatPencapaianKinerja Penuh? Bulan? wins?
terpilih
(Skor < 4)
(Y/T)
(Y/T) (Y/T) (Y/T)
layanan ambulans, informasi
faskes terdekat, ketersediaan
tempat tidur.
3) Kemenkes mampu menciptakan Pojok informasi di setiap
kemudahan layanan informasi lobbyrumah sakit yang
publik pelayanan kesehatan di dilengkapi dengan
fasilitas layanan kesehatan UPT perangkat layanan
Kemenkes. informasi tentang aktivitas
Melalui pojok informasi dan rumah sakit, mekanisme
Signane TV (tanda informasi dan penanganan
Y Y Y Y
publik melalui media elektronik pengaduan masyarakat.
lainnya/disesuaikan dengan Signane TV (tanda
kemampuan rumah sakit). informasi publik melalui
media elektronik
lainnya/disesuaikan
dengan kemampuan
rumah sakit)

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 92


Dalam Kurang Kandidat
Dapat
Keluaran Kendali Dari 12 Quick
Identifikasi Kegiatan Ditingkatkan?
No. DenganTingkatPencapaianKinerja Penuh? Bulan? wins?
terpilih
(Skor < 4)
(Y/T)
(Y/T) (Y/T) (Y/T)
di tempat keramaian, lift,
ruang tunggu yang
menginformasikan jalur
penanganan keluhan,
keluhan yang diselesaikan,
dan lain-lain.
4) Kemenkes mampu mendorong Penerapan customer care
penerapan customer care dengan dan customer online UPT
Y Y Y Y
customer service online di UPT Kemenkes.
Kemenkes.

5) Kemenkes mampu mendorong Penghargaan Inovasi dan


peningkatan inovasi dan Kreatifitas Bidang
kreativitas pelayanan dan mutu Pelayanan dan Mutu Y Y Y Y
fasilitas kesehatan UPT Kemenkes Fasilitas Kesehatan UPT
melalui layanan unggulan. Kemenkes melalui layanan
Unggulan.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 93


Dalam Kurang Kandidat
Dapat
Keluaran Kendali Dari 12 Quick
Identifikasi Kegiatan Ditingkatkan?
No. DenganTingkatPencapaianKinerja Penuh? Bulan? wins?
terpilih
(Skor < 4)
(Y/T)
(Y/T) (Y/T) (Y/T)
6) Kemenkes mampu mendorong Penghargaan inovasi dan
fasilitas kesehatan melakukan kreasi Faskes (kategori
inovasi dan kreasi bidang Puskesmas dan Rumah
pelayanan kesehatan untuk Y Y Y Y
Sakit) dan Bidang Layanan
meningkatkan pelayanan dan dan Mutu Fasilitas
mutu fasilitas kesehatan. Kesehatan.

3. 1) Kemenkes mampu mendorong Peningkatan mutu


kemandirian dan mutu sediaan penelitian terkait
farmasi dan alat kesehatan dari peningkatan mutu dan Y T T T
karya dan produksi anak bangsa. temuan baru bidang
farmasi dan alat kesehatan.
2) Kemenkes mampu mendorong Penghargaan inovasi dan
inovasi dan kreasi penemuan obat kreasi bidang penemuan
alternatif dari produksi anak obat dan pengobatan Y Y Y Y
bangsa dan memfasilitasi alternatif untuk
pembuatan paten HAKI. meningkatkan kesehatan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 94


Dalam Kurang Kandidat
Dapat
Keluaran Kendali Dari 12 Quick
Identifikasi Kegiatan Ditingkatkan?
No. DenganTingkatPencapaianKinerja Penuh? Bulan? wins?
terpilih
(Skor < 4)
(Y/T)
(Y/T) (Y/T) (Y/T)
3) Kemenkes mampu mendorong Penghargaan inovasi dan
inovasi dan kreasi dalam negeri di kreasi bidang obat – obatan
bidang obat-obatan dan obat dan obat alternatif untuk
alternatif yang mudah dan murah meningkatkan kesehatan Y Y Y Y
serta memfasilitasi pembuatan masyarakat.
paten HAKI dan pengurusan ijin
usahanya.
4. 1) Kemenkes mampu mendorong Perekrutan tenaga
tenaga kesehatan profesional kesehatan profesional Y Y T T
semakin merata sampai ke wilayah untuk daerah terpencil
terpencil. prioritas.
2) Kemenkes mampu mendorong Standarisasi dan akreditasi
puskesmas memiliki tenaga bidang tenaga kesehatan
kesehatan yang lengkap dan puskesmas. Y T T T
memiliki kemampuan
profesionalisme dan pelayanan
yang baik.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 95


Dalam Kurang Kandidat
Dapat
Keluaran Kendali Dari 12 Quick
Identifikasi Kegiatan Ditingkatkan?
No. DenganTingkatPencapaianKinerja Penuh? Bulan? wins?
terpilih
(Skor < 4)
(Y/T)
(Y/T) (Y/T) (Y/T)
3) Kemenkes mampu mendorong Standar kompetensi dan
kualitas pelayanan dan profesi sertifikasi tenaga kesehatan. Y T T T
kesehatan semakin baik dengan
regulasi dan akreditasi.
4) Kemenkes mampu mendorong Akreditasi dan sertifikasi
sistem pendidikan, pelatihan dan lembaga pendidikan dan
akreditasi profesi di bidang pelatihan bidang kesehatan. Y T T T
kesehatan terjamin dan
transparan.

5. 1) Kemenkes mampu mendorong Peningkatan penanganan


penanganan penyakit berbahaya peyakit berbahaya di Y T T T
yang dapat menjamin masyarakat wilayah endemi.
tidak terjangkit di wilayah endemi.
2) Kemenkes mampu menciptakan Meningkatkan sistem
pusat-pusat penanggulangan dan informasi publik dan Y Y T Y
pengendalian penyakit yang memperbanyak Rumah

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 96


Dalam Kurang Kandidat
Dapat
Keluaran Kendali Dari 12 Quick
Identifikasi Kegiatan Ditingkatkan?
No. DenganTingkatPencapaianKinerja Penuh? Bulan? wins?
terpilih
(Skor < 4)
(Y/T)
(Y/T) (Y/T) (Y/T)
semakin merata di seluruh Sakit Rujukan pusat
Indonesia, mudah dan murah di penanggulanagan dan
akses masyarakat dari rumah sakit pengendalian penyakit.
yang ada saat ini.
3) Kemenkes mampu menciptakan Penghargaan inovasi dan
inovasi dan kreasi dalam kreasi bidang penanganan Y Y Y Y
pengendalian penyakit yang dan pengendalian penyakit
semakin berkembang. masyarakat.
4) Kemenkes mampu menyediakan Pusat layanan Masyarakat
layanan informasi dan pengaduan penanganan dan
masyarakat terpadu, terintegrasi pengendalian penyakit. Y Y Y Y
terkait pengendalian penyakit.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 97


Tabel 22. Kegiatan Terpilih yang akan dijadikan Quick Wins
Tingkat Kesulitan
Apa Yang
Kandidat Bagaimana Perbaikan
No. Harus
Quick wins Memperbaikinya? (Tinggi,
Diperbaiki?
Sedang, Rendah)
1. Sistem Informasi Ketersediaan 1) Sistem Informasi internal 1) Menyiapkan anggaran operasional Tingkat kesulitan
Tempat Tidur online dan real time rumah sakit terkait informasi untuk mantenance sistem perbaikan tinggi
Rumah Sakit Nasional Kementerian real time ketersediaan informasi dan Rumah Sakit
Kesehatan yang bisa di akses via tempat tidur. menyediakan SDM untuk
gadget. 2) Layanan Informasi real time mengupdate data TT online secara
ketersediaan tempat tidur real time.
untuk pasien rawat inap 2) Melakukan audit dan asessment
dapat di akses melalui sistem informasi rumah sakit
gadget. untuk mendapatkan standar
3) Untuk pemeliharaan sistem informasi yang diinginkan.
di butuhkan SDM yang selalu 3) Mengintegrasikan sistem untuk
melakukan up date real time dapat diakses masyarakat.
TT online. 4) Dilakukan secara bertahap di
seluruh rumah sakit UPT
Kementerian Kesehatan.
2. Pojok informasi di setiap loby 1) Menyiapkan Unit layanan 1) Melakukan monev dan tindak Tingkat kesulitan
rumah sakit yang dilengkapi dengan pengaduan meliputi lanjut peningkatan standar perbaikan
perangkat layanan informasi tentang mekanisme dan SOP serta layanan. sedang.
aktivitas rumah sakit, mekanisme evaluasi target. 2) Membentuk tim unit layanan
dan penanganan pengaduan penanganan pengaduan.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 98


Tingkat Kesulitan
Apa Yang
Kandidat Bagaimana Perbaikan
No. Harus
Quick wins Memperbaikinya? (Tinggi,
Diperbaiki?
Sedang, Rendah)
masyarakat. 2) Menyiapkan desain dan 3) Implementasi standar layanan
Signane TV (tanda informasi publik standar pojok layanan penanganan pengaduan
melalui media elektronik informasi di UPT masyarakat.
lainnya/disesuaikan dengan Kementerian Kesehatan. 4) Melakukan penilaian kecepatan
kemampuan rumah sakit) di tempat 3) Menyiapkan tanda-tanda respon terhadap komplain.
keramaian, lift, ruang tunggu yang informasi di UPT
menginformasikan jalur penanganan 5) Merekapitulasi hasil penanganan
Kementerian Kesehatan. pengaduan komplain.
keluhan, keluhan yang diselesaikan,
dan lain-lain.
3. Penerapan customer care dan 1) Memperbaiki mekanisme 1) Menyiapkan aturan peningkatan Tingkat kesulitan
customer service online UPT customer care berdasarkan standar customer care dengan perbaikan
Kemenkes. karakteristik layanan. customer onlinesesuai dengan sedang.
2) Mengumumkan ke publik karakteristiknya.

3) Memperbaiki sistem dan 2) Melakukan assesment.


Kualitas SDM 3) Melakukan pilot project.
4) Memperbaiki monitoring dan 4) Melakukan monev dan tindak
evaluasi penerapannya. lanjut.
4. Kompetisi inovasi dan kreasi bidang 1) Mendorong semua pemangku 1) Mendorong pengembangan Tingkat kesulitan
kesehatan. kepentingan melakukan model inovasi dan kreasi bidang perbaikan
(penggabungan identifikasi kegiatan inovasi dan kreasi dalam kesehatan untuk semua sedang.
percepatan Pelayanan Publik pemangku kepentingan bidang

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 99


Tingkat Kesulitan
Apa Yang
Kandidat Bagaimana Perbaikan
No. Harus
Quick wins Memperbaikinya? (Tinggi,
Diperbaiki?
Sedang, Rendah)
terpilih pada ekspektasi utama Bidang Kesehatan. kesehatan.
Kemenkes) 2) Melakukan kerjasama dengan 2) Melakukan sosialisasi akan adanya
semua stakeholder, mulai dari kompetisi model inovasi dan
masyarakat, asosiasi profesi kreasi bidang kesehatan kepada
kesehatan, DPR/D, pemerintah semua pemangku kepentingan.
daerah propinsi/kab/kota, 3) Melakukan kerjasama
Asosiasi Faskes, Perguruan kelembagaan dengan instansi
Tinggi, alkes dan farmasi, obat terkait untuk menindak lanjuti
tradisional untuk melahirkan hasil inovasi dan kreasi.
inovasi dan kreasi yang bisa
diangkat di tingkat nasional. 4) Kompetisi secara bertingkat
sampai puncaknya tingkat
3) Kerjasama dengan riset, DIKTI nasional.
dan HAKI dalam menindak
lanjuti inovasi dan kreasi.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 100


5.2 Penetapan Usulan Quick Wins Kementerian Kesehatan
Berdasarkan analisis melalui langkah-langkah tersebut di atas,
ditetapkan Quick Wins Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
dapat dilihat pada table 23 dibawah ini.
Tabel 23. Quick Wins Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
No. Quick Wins

1. Pojok informasi di setiap lobby rumah sakit yang dilengkapi dengan


perangkat layanan informasi tentang aktivitas rumah sakit, mekanisme
dan penanganan pengaduan masyarakat.

Signane TV (tanda informasi publik melalui media elektronik


lainnya/disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit) di tempat
keramaian, lift, ruang tunggu yang menginformasikan jalur penanganan
keluhan, keluhan yang diselesaikan, dan lain-lain.

2. Penerapan customer care dan customer service online UPT Kemenkes.

3. Kompetisi inovasi dan kreasi bidang kesehatan.

5.3. Penjelasan Usulan Quick Wins Kementerian Kesehatan

5.3.1 Pojok dan Tanda Informasi Publik (PTIP)


A. Latar Belakang

Pojok Informasi adalah fasilitas layanan informasi publik melalui


proses tatap muka. Tanda Informasi Publik adalah fasilitas/media
layanan informasi tentang semua layanan penting yang ada di Rumah
Sakit, seperti dokter yang bertugas, ketersediaan tempat tidur, alur
layanan, penanganan pengaduan/keluahan dan informasi lainnya di
Rumah Sakit yang mudah di akses oleh pemangku kepentingan.
Ketersediaan layanan Pojok dan Tanda Informasi Publik (PTIP) di
Rumah Sakit sangat penting untuk membantu masyarakat
memperoleh informasi yang berhubungan dengan kebutuhan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang bersangkutan. Oleh karena

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 101


itu, standar layanan ini harus selalu di tingkatkan agar menjadi
pengungkit peningkatan kepuasan masyarakat.

B. Tujuan

Tujuan dari Quick Wins Pojok dan Tanda Informasi Publik (PTIP)
adalah meningkatnya akses informasi masyarakat terkait dengan
aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan
masyarakat secara lebih mudah dan terjangkau.

C. Sasaran

Sasaran Quick Wins Pojok dan Tanda Informasi Publik (PTIP)


adalah:

1. Bagi Pemerintah:

 Menjadikan PTIP sebagai Instrumen untuk menerapkan


keterbukaan informasi pada publik/masyarakat terutama terkait
dengan aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan
pengaduan masyarakat dan lain-lain;

 Sebagai salah satu sarana untuk akuntabilitas publik.

2. Bagi Masyarakat:

 Mendapatkan akses informasi terkait dengan aktivitas rumah


sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan masyarakat secara
lebih mudah karena ditempatkan di tempat-tempat strategis;

 Meningkatkan kepercayaan masyarakat atas kualitas pelayanan


publik oleh Kemenkes.

D. Keluaran

Keluaran (deliverables) yang diharapkan dapat diperoleh


dengan tergarapnya QuickWins ini adalah:

 Tersedianya Pojok informasi di setiap lobby rumah sakit yang


dilengkapi dengan perangkat layanan informasi tentang

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 102


aktivitas rumah sakit, mekanisme dan penanganan pengaduan
masyarakat.

 Tersedianya Signane TV (tanda informasi publik melalui media


elektronik lainnya/disesuaikan dengan kemampuan rumah
sakit) di tempat keramaian, lift, ruang tunggu yang
menginformasikan jalur penanganan keluhan, keluhan yang
diselesaikan, dan lain-lain.

E. Rencana Aksi

 Menyiapkan aturan dan standar pojok informasi, dan signane


TV di UPT pelayanan publik dan RS sesuai dengan karakteristik
masing-masing.

 Melakukan assessment dan supervisi penyiapan pojok layanan

 Melakukan assesment dan supervisi atas publikasi layanan dan


implementasi standar layanan.

 Melakukan monitoring dan evaluasi dan tindak lanjut


peningkatan standar layanan.

 Melaksanakan ploting dan ditargetkan dalam waktu 2 tahun


semua unit layanan dan RS UPT Kemenkes sesuai dengan
karakteristik memiliki pojok informasi dan signane TV yang
mampu meningkatkan kepuasan publik.

5.3.2 Customer Care Online UPT

A. Latar Belakang

Customer Care dalam bahasa lainnya adalah pelayanan prima.


Dalam pendekatan marketing, pelayanan prima bukan hanya sekedar
memberikan suatu layanan, tapi sampai kepada membangun
kedekatan dengan pelanggan melalui attitute (sikap), attention
(perhatian) dan action (tindakan). Pengejawantahannya dilakukan
dalam sistem pelayanan terpadu (online), responsif, cepat, mudah dan
murah, yang di dukung oleh SDM yang kompeten.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 103


Menerapkan Customer Care Online di UPT Kemenkes yang
memiliki Fungsi Layanan (RS dan UPT layanan lainnya) akan
memberikan daya ungkit yang sangat besar untuk meningkatkan
kepuasan dan kepercayaan masarakat kepada Kementerian
Kesehatan.

a. Tujuan

Tujuan dari Quick Wins Customer Care Online UPT adalah


meningkatkan standar customer care melalui customer service online
di UPT Layanan yang ada di Kemenkes.

b. Sasaran

Sasaran dari Quick Wins Customer Care Online UPT adalah.

1. Bagi Pemerintah

 Menjadikan Customer Care Online UPTsebagai salah


satu cara untuk mengimplementasikan amanat UU
Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik yang
berfokus pada kepentingan pelanggan (masyarakat).

 Mendapatkan informasi umpan balik terhadap layanan


pengaduan atau penanganan pasien yang diberikan
oleh RS yang menjadi PT Kemenkes.

2. Bagi Masyarakat

 Mempunyai cara yang mudah untuk memberikan


informasi pengaduan atas pelayanan yang diberikan
UPT Kemenkes.

 Meningkatkan kepercayaan masyarakat atas kualitas


pelayanan publik oleh Kemenkes.

B. Keluaran

Keluaran (deliverables) yang diharapkan dapat diperoleh


dengan tergarapnya QuickWins ini adalah tersedianya online system

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 104


yang memungkinkan masyarakat (customer)mendapatkan pelayanan
prima di UPT Pelayanan Kemenkes.

C. Rencana Aksi

 Menyiapkan online system Customer Care yang handal.

 Menyiapkan aturan peningkatan standar customer care


dengan mekanisme citizen charter di UPT Pelayanan dan
Rumah sakit sesuai dengan karakteristiknya.

 Melakukan assesment dan supervisi.

 Melakukan pilot project

 Melakukan monev dan tindak lanjut

5.3.3. Kompetisi Inovasi dan Kreasi Bidang Kesehatan

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan satu pilar penting dalam kehidupan


manusia. Pembangunan bidang kesehatan merupakan satu bagian
besar dalam pembangunan. Oleh karena itu, partisipasi semua
pemangku kepentingan harus dibuka dan didorong secara bersama-
sama untuk mencapai hasil terbaik bidang kesehatan.

Ruang partisipasi yang paling besar daya ungkitnya dalam


meningkatkan capaian hasil pembangunan bidang kesehatan adalah
membuka dan mendorong inovasi dan kreasi bidang kesehatan
untuk semua pemangku kepentingan baik individu, kelompok
masyarakat maupun institusi. Ruang inovasi dan kreasi yang bisa
didorong mencakup bidang pelayanan, penanggulangan penyakit,
penanganan penyakit, budaya dan lingkungan sehat, inovasi bidang
obat lokal dan lain sebagainya dalam bentuk kompetisi.

B. Tujuan

Mendorong berbagai pihak (individu, kelompok masyarakat,


maupun institusi) untuk menampilkan inovasi dan kreasi bidang
pelayanan kesehatan prima, penanggulangan penyakit, penanganan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 105


penyakit, budaya dan lingkungan sehat, inovasi bidang obat lokal dan
inovasi lainnya dalam bentuk kompetisi.

C. Sasaran

Sasaran dari Quick Wins Kompetisi Inovasi Dan Kreasi Bidang


Kesehatan adalah.

1. Bagi Pemerintah

 Menjadikan Kompetisi Inovasi dan Kreasi Bidang Kesehatan


sebagai salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan
dan best practices terkait pelayanan bidang kesehatan yang
dilakukan oleh berbagai pihak (individu, kelompok
masyarakat, maupun institusi).

 Sarana untuk membangun kerjasama dengan pemangku


kepentingan (stakeholder).

 Memberikan fasilitasi bagi tindak lanjut temuan baru atau


inovasi bidang kesehatan pada institusi berwenang dalam
pemberian HAKI.

2. Bagi Masyarakat

 Menjadi sarana untuk mengembangkan kreasi dan inovasi


di bidang kesehatan yang dapat memberikan nilai tambah
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

 Mendapatkan apresiasi atas inovasi dan kreasi bidang


kesehatan yang sudah mereka buat.

D. Keluaran

Keluaran (deliverables) yang diharapkan dapat diperoleh


dengan tergarapnya QuickWins ini adalah terselenggaranya kegiatan
Kompetisi Inovasi dan Kreasi Bidang Kesehatanuntuk berbagai
kategori secara berjenjang dan berkesinambungan.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 106


E. Rencana Aksi

 Menyiapkan fasilitasiuntuk menggalakkan inovasi dan


kreasi bidang kesehatan untuk semua pemangku
kepentingan bidang kesehatan.

 Melakukan sosialisasi kepada semua pemangku


kepentingan (stakeholder).

 Melakukan kerjasama kelembagaan dengan instansi terkait


untuk menindak lanjuti hasil inovasi dan kreasi.

 Melaksanakan kompetisi secara bertingkat sampai


puncaknya di tingkat nasional

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 107


VI. RENCANA AKSI REFORMASI
BIROKRASI KEMENTERIAN
KESEHATAN

6.1 Tahapan Pencapaian Sasaran


Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
6.2 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
6.3 Rencana Aksi

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 108


6.1 Tahapan Pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan

Tahapan pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi Kementerian


Kesehatan merupakan arah dari Rencana aksi kegiatan. Tahapan ini
memberikan peta jalan reformasi birokrasi untuk menuju kondisi yang
diharapkan di tahun 2019. Tahapan pencapaian sasaran ini dapat
menjadi panduan bagi pengelola reformasi birokrasi Kementerian
Kesehatan melaksanakan rencana aksi kegiatan dalam memperbaiki
kualitas birokrasi Kementerian Kesehatan setiap tahunnya.

Tahapan pencapaian sasaran disusun berdasarkan 3 (tiga)


sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan yaitu:

1. Tahapan pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi Kemenkes


Berkinerja Tinggi yang Bersih dan Akuntabel.

2. Tahapan pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi Kemenkes


Berkinerja Tinggi yang Efektif dan Efisien

3. Tahapan pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi Kemenkes


Berkinerja Tinggi yang memiliki Pelayanan Publik yang berkualitas.

Untuk lengkapnya disajikan pada tabel-tabel berikut ini.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 109


Tabel 24. Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes Berkinerja Tinggi yang Bersih dan Akuntabel

2015 2016 2017 2018 2019


Tersusunnya Road Terbentuknya Tim RB, Meningkatnya Meningkatnya profil Terinternalisasinya seluruh nilai-
Map RB Kemenkes Asesor dan AoC kesadaran dan mental aparatur (AoC nilai Kemenkes oleh seluruh

K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
2015-2019. Kemenkes 2015-2019 peningkatan dievaluasi/ EBA ulang) pegawai.
(Pokja Manajemen penerapan RB
KONDISI SAAT INI

Perubahan dan Pokja (kuesioner Manajemen


Pengawasan) Perubahan/Puskom
bersama Badan
Litbangkes)
Terseleksinya Satuan Tersosialisasikannya Terlaksanangya Meningkatnya kapasitas Satuan kerja berkinerja tinggi,
Kerja yang akan Road Map RB 2015- midterm review AoC di lingkungan bersih dan akuntabel sebagai
diajukan WBK, 2019 (Kantor Pusat, Kementerian Kesehatan wujud transformasi dalam
WBBM untuk tahun Eselon 1 dan 2 melalui sampai dengan UPT institusi.
2016. rakorpimtas), Unit Kemenkes. (kuesioner
utama menindaklajuti oleh Pokja Manajemen
ke UPT masing- Perubahan/Puskom
masing. Paparan bersama Badan
dikoordinir oleh MP Litbangkes)
dengan materi semua
Pokja. oleh Eselon I)

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 110


2015 2016 2017 2018 2019
Terbitnya peraturan Terlaksananya Terlaksananya Semakin kecilnya Semakin berkurangnya
Menkes terkait teknis peningkatan Kapasitas peningkatan Kapasitas pengaduan masyarakat pengaduan masyarakat.
penanganan WBS Asesor, AoC dan APIP. AoC di lingkungan karena tidak ada

K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
PenguatanAoC melalui Kementerian penyimpangan yang
keahlian sebagai Kesehatan sampai berakibat kerugian
KONDISI SAAT INI

Coach dengan UPT (SK AoC negara. (a.Semakin


UPT tandatangan kecilnya opini negatif
Sekretaris Jenderal) dan b. Semakin kecilnya
dan Jambore AoC kerugian negara).
Terbentuknya tim Tertanganinya dengan Semakin kecilnya Totalitas tingkat kepatuhan.
penanganan baik semua pengaduan penyimpangan dari (Pokja Pengawasan)
pengaduan masyarakat masyarakat. (Pokja penanganan WBS.
pada setiap satuan Pengawasan) (Pokja Pengawasan)
kerja di lingkungan
Kantor Pusat
Kemenkes (Pokja
Pengawasan)
Terbitnya Juknis Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya kepatuhan
Penanganan Benturan penanganan WBS dan kepatuhan satuan kerja semua satuan kerja dalam
kepentingan dan benturan kepentingan. dalam pelaksanaan SPIP. pelaksanaan SPIP. (Pokja
penerapan SPIP di (Pokja Pengawasan) (Pokja Pengawasan) Pengawasan)
semua satuan kerja.
(Pokja Pengawasan)

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 111


2015 2016 2017 2018 2019
Diperolehnya Terlaksananya Meningkatnya
penghargaan dari pembinaan dan pelaksanaan SPIP yang
Menpan: Penetapan pendampingan satker baik di semua satuan
Satker Berpredikat pelayanan untuk kerja di lingkungan

K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
WBBM : 1 menerapkan indikator Kemenkes. (Pokja
WBK, baik pusat Pengawasan)
KONDISI SAAT INI

maupun UPT vertikal.


Diusulkannya satker Diusulkannya satker Diusulkannya satker Diusulkannya satker pelayanan
pelayanan berpredikat pelayanan berpredikat pelayanan berpredikat berpredikat WBK : 10
WBK : 10 satker. WBK : 10 WBK : 10
Diusulkannya satker Diusulkannya satker Diusulkannya satker pelayanan
pelayanan berpredikat pelayanan berpredikat berpredikat WBBM : 1
WBBM : 1 WBBM : 1
Terlaksananya Terlaksananya Terlaksananya pembinaan dan
pembinaan dan pembinaan dan pendampingan satker
pendampingan satker pendampingan satker pelayanan untuk menerapkan
pelayanan untuk pelayanan untuk indikator WBK, baik pusat
menerapkan indikator menerapkan indikator maupun UPT vertikal.
WBK, baik pusat WBK, baik pusat
maupun UPT vertikal. maupun UPT vertikal.
Terselesaikannya Terbangunnya Dapat Terwujudnya sistem e-planning,
asesmen dan konsep integrasi sistem e- diimplementasikannya e-budgeting, e-procurement, e-
integrasi e-planning, planning, e budgeting, sistem e-planning, e- catalog dan e-akun kinerja pada
e-budgeting, e- e procurement, e budgeting, e- setiap satuan kerja. (Pokja

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 112


2015 2016 2017 2018 2019
procurement, e- catalog dan e-akun procurement, e-catalog Akuntabilitas)
catalog dan e-akun kinerja yang dapat di dan e-akun kinerja yang
kinerja di semua akses oleh semua dapat diakses oleh
satuan kerja (Pokja satuan kerja (Pokja semua satuan kerja.

K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
Akuntabilitas) Akuntabilitas) (Pokja Akuntabilitas)
KONDISI SAAT INI

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 113


1. Tahapan pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi menuju Birokrasi Kemenkes Berkinerja Tinggi yang Efektif
dan Efisien adalah seperti pada Tabel berikut.

2. Tabel 25. Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes Berkinerja Tinggi yang Efektif dan Efisien

2015 2016 2017 2018 2019


Dimasukkannya Dimasukkannya kegiatan Dilaporkannya secara Dilaporkannya Dilaporkannya secara berkala

K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
agenda Reformasi Pelaksanaan RB berkala pelaksanaan secara berkala pelaksanaan agenda RB di Unit
Birokrasi ke dalam Kemenkes 2015-2019 ke agenda RB di Unit pelaksanaan agenda eselon I kepada Sekretaris
KONDISI SAAT INI

tugas dan fungsi di dalam Rencana Kegiatan eselon I kepada RB di Unit eselon I Jenderal.
masing-masing Unit masing-masing Unit Sekretaris Jenderal. kepada Sekretaris
eselon I eselon I Jenderal.

Terselesaikannya Diindentifikasinya Diinventarisasinya Diinventarisasinya Disusunnya proses bisnis


Analisa Jabatan dan tumpang tindih tugas organisasi Dinas organisasi Dinas semua satuan kerja dan
Informasi Jabatan dan fungsi serta adanya Kesehatan Provinsi dan Kesehatan Provinsi harmonisasi SOP unit
berdasarkan tugas tambahan di Kabupaten/ Kota yang dan Kabupaten/Kota Kemenkes sesuai dengan
Organisasi Baru. masing-masing satker telah sesuai dengan yang telah sesuai organisasi baru dalam rangka
dan dilaporkannya ke pedoman dengan pedoman peningkatan kecepatan proses
Biro Hukor penyelenggaraan pemerintah

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 114


2015 2016 2017 2018 2019
Terlaksananya Direncanakannya
perencanaan kembali kebutuhan
kebutuhan pegawai pegawai sesuai
di Unit-unit Eselon II organisasi baru

K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
(dengan Ditempatkannya pegawai
memperhitungkan sesuai bakat/minat dan
KONDISI SAAT INI

kondisi saat ini dan kompetensi


kebutuhan) sesuai Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya pembinaan
struktur organisasi pembinaan disiplin pembinaan disiplin pembinaan disiplin disiplin pegawai
baru) pegawai pegawai pegawai
Dikembangkannya Dikembangkannya Dikembangkannya Dikembangkannya sistem
sistem penilaian kinerja sistem penilaian kinerja sistem penilaian penilaian kinerja pegawai
pegawai berbasis TIK pegawai berbasis TIK kinerja pegawai berbasis TIK
berbasis TIK
Dikembangkannya Dikembangkannya Dikembangkannya Dikembangkannya sistem karier
sistem karier pegawai sistem karier pegawai sistem karier pegawai Kemenkes
Kemenkes Kemenkes pegawai Kemenkes
Dikembangkannya Dikembangkannya Meningkatnya Meningkatnya sistem
sistem pengembangan sistem pengembangan sistem pengembangan pegawai
pegawai melalui pegawai melalui pengembangan melalui pendidikan dan
pendidikan dan pelatihan pendidikan dan pegawai melalui pelatihan (diklat)
(diklat) pelatihan (diklat) pendidikan dan
pelatihan (diklat)

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 115


2015 2016 2017 2018 2019
Dirumuskannya Harmonisasi Standard Meningkatnya Mantapnya Sistem Dikembangkannya e-
tatalaksana (proses- Operating Procedure Penerapan TIK Informasi Kesehatan Government di Kemenkes
proses bisnis) di (SOP) Kementerian Kemenkes menuju (SIK) Nasional

K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
Kemenkes sesuai Kesehatan sistem TIK terintegrasi, terintegrasi berbasis
organisasi baru efektif, dan efisien TIK
KONDISI SAAT INI

Terlembagakannya Meningkatnya organisasi Sinergi organisasi Sinergi organisasi Meningkatnya pelaksanaan


Agenda RB kedalam Kemenkes yang right Kemenkes dengan Kemenkes dengan kinerja aparatur
Organisasi Kemenkes sizing serta menurunkan organisasi Dinas organisasi Dinas
tumpang tindih tugas Kesehatan Provinsi dan Kesehatan Provinsi
dan fungsi sampai Kabupaten/Kota dan Kabupaten/Kota
dengan UPT
Tersusunnya Diusulkannya perubahan Meningkatnya Meningkatnya Meningkatnya penggunaan
Pedoman tentang organisasi dan tata kerja penggunaan teknologi penggunaan teknologi informasi dalam
Road Map Teknologi satker di lingkungan informasi dalam teknologi informasi upaya pelaksanaan e
Informasi Kesehatan Kemenkes s/d UPT upaya pelaksanaan e dalam upaya Government Kemenkes yang
kepada Kemen PAN & Government Kemenkes pelaksanaan e terintegrasi, efektif dan efisien.
RB yang terintegrasi, Kemenkes yang
efektif dan efisien. terintegrasi, efektif
dan efisien.
Terlaksananya e- Tersusunnya Naskah
office di lingkungan Akademik (NA) tentang
Kemenkes pedoman organisasi
Dinas Kesehatan Provinsi

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 116


AT INI
2015 2016 2017 2018 2019
Tersusunnya Standar Tersusunnya rancangan
Kompetensi Jabatan Pedoman Organisasi
Struktural dan Dinas Kesehatan Provinsi
Fungsional di dan Kabupaten/Kota.

K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
lingkungan
Kemenkes
Terlaksananya Diperkuatnya Diperkuatnya Meningkatnya Meningkatnya partisipasi
harmonisasi pengendalian pengendalian partisipasi masyarakat dalam penyusunan
peraturan penyusunan peraturan penyusunan peraturan masyarakat dalam kebijakan dan peraturan
perundang- perundang-undangan di perundang-undangan penyusunan perundang-undangan di
undangan untuk Kemenkes di Kemenkes kebijakan dan Kemenkes
tahun berjalan peraturan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 117


3. Tahapan pencapaian Sasaran Reformasi Birokrasi menuju Birokrasi KemekesBerkinerja Tinggi yang memiliki
Pelayan Publik yang berkualitas adalah seperti pada Tabel 26 berikut

Tabel 26. Tahapan Pencapaian Sasaran RB Kemenkes Berkinerja Tinggi memiliki Pelayanan Publik yang berkualitas

2015 2016 2017 2018 2019


Disosialisasikannya RB dan Meningkatnya kecepatan Meningkatnya penerapan Terciptanya

K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
Ditetapkannya Quick Quick Wins proses pelayanan dengan manajemen complain kemudahan akses
KONDISI SAAT INI

Wins Kemenkes survey melalui assessment melalui IT masyarakat


mendapat pelayanan
melalui Customer
Care On Line
Dibuatnya pedoman alur Tersedianya SDM terlatih Meningkatnya penerapan Meningkatnya
manajemen pengaduan. untuk managemen customer care on line penggunaan
complain dan Customer on melalui IT teknologi informasi
Line sesuai dengan dalam pemberian
kompetensi pelayanan maupun
kemudahan bagi
masyarakat
Diterapkannya alur Meningkatnya Terselenggaranya Terciptanya budaya
manajemen pengaduan di penggunaan teknologi monitoring dan evaluasi pelayanan prima
setiap UPT sesuai pedoman informasi dalam pemberian manajemen pengaduan melalui manajemen
pelayanan, melalui melalui survei kepuasan pengaduan dan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 118


2015 2016 2017 2018 2019
persiapan mana-jemen masyarakat Customer Care
pengaduan dalam IT OnLine

Terselenggaranya Meningkatnya Terciptanya model budaya Terciptanya daya


monitoring dan evaluasi penggunaan teknologi Customer Care Online di 10 saing budaya melalui

K O N D I S I YANG DIHARAPKAN
informasi dalam pemberian Provinsi (FKTP dan FKRTL) Model Customer
pelayanan, melalui Care OnLine
KONDISI SAAT INI

persiapan customer care


online dalam IT
Tersusunnya Pedoman Meningkatnya inovasi Terselenggaranya Meningkatnya
Customer Care Online di dalam bidang kesehatan monitoring dan evaluasi kualitas pelayanan
UPT yang mendukung manajemen pengaduan publik melalui
pelayanan publik di elalui survei kepuasan Customer Care
masyarakat masyarakat OnLine yang setara
Meningkatnya partisipasi dengan negara maju
masyarakat dalam di Asia
mendorong peningkatan
kualitas pelayanan
kesehatan
Terselenggaranya monev
Customer Care Online
melalui Assesment
Meningkatnya
penghargaan terhadap
inovasi bidang kesehatan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 119


6.2 Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan

Kegiatan dan tahapan pelaksanaan merupakan penjabaran


Program 8 Area Perubahan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Tahapan
pelaksanaan adalah business process yang berupa bagaimana kegiatan
tersebut dilaksanakan dan pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam
pelaksanaan. Dokumen bukti adalah laporan atau bentuk lain yqng
menunjukkan bahwa kegiatan dan tahapan kegiatan telah
dilaksanakan.

Tahapan kegiatan juga menunjukkan tugas dan fungsi masing-


masing Tim pelaksana RB sebagai berikut.

1) Menteri Kesehatan sebagai penanggung jawab dan menerima


hasil pelaksanaan Reformasi Birokrasi melalui Sekretaris Jenderal.

2) Masing-masing pokja sebagai penggerak kegiatan.

3) Unit organisasi sebagai pelaksana kegiatan.

4) Asesor sebagai pemandu pelaksanaan RB di unit-unit eselon I.

5) AoC sebagai pelaksana program di unitnya masing-masing.

6) Biro Hukum sebagai sekretariat RB tingkat Kemenkes dan


sekaligus sebagai fasilitator pelaksanaan RB tingkat Kemenkes.

7) Bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg sebagai sekretariat Unit


Eselon I dan fasilitasor pelaksanaan RB Kemenkes tingkat Unit
Eselon I.

Adapun kegiatan dan tahapan pelaksanaan masing-msing


program Reformasi Birokrasi tersebut adalah sebagai berikut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 120


1. Program Manajemen Perubahan

Kegiatan/sub kegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program


Manajemen Perubahan adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel
27. berikut.

Tabel 27. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan

Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung


Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

Sosialisasi dan 1. Pembekalan kepada para Laporan Keg Pokja MP /Pus


Internalisasi AoC tentang Roadmap RB Pembekalan Determinan
Roadmap dan menugasi mereka
Reformasi melakukan sosialisasi RB
Birokrasi di semua satuan kerja
Kemenkes 2015- masing-masing di
2019 lingkungan Kementerian
Kesehatan
2. Sosialisasi dan Laporan Pokja MP /Unit
Internalisasi RB di unit- Sosialisasi RB Organisasi
unit eselon II Kemenkes di tiap Unit
dan laporan Org
pelaksanaannya ke Pokja
Manajemen Perubahan
3. Melaksanakan aksi Poster Tagline Pokja MP /Pus
peningkatan awareness RB Determinan
pegawai Kemenkes thd
RB melalui pemasangan
poster /tagline RB
Kemenkes
4. Melaksanakan aksi Buku Pokja MP /Pus
peningkatan pengetahuan Ringkasan RB Determinan
pegawai Kemenkes ttg RB & Distribusi di
melalui distribusi buku Tiap Unit Org
ringkasan Road Map RB
Kemenkes 2015-2019
Peningkatan 1. Rekrutmen AoC baru di Daftar nama Pokja MP /Pus
peran AoC lingkungan Kementerian AoC lama & Determinan
dalam RB Kesehatan baru
Kemenkes

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 121


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

2. Rekrutmen AoC baru di Daftar nama Pokja MP /Pus


UPT Kementerian AoC lama & Determinan
Kesehatan baru

3. Menyelenggarakan Laporan Pokja MP /Pus


pelatihan utk pelaksanaan Determinan
pengembangan kapasitas pelatihan
AoC di lingkungan
Kementerian Kesehatan
4. Menyelenggarakan Laporan Pokja MP /Pus
pelatihan utk pelaksanaan Determinan
pengembangan kapasitas pelatihan
AoC di lingkungan UPT
Kementerian Kesehatan
(PJ. : Masing-masing Unit
Eselon I)
5. Merumuskan draft Draft Rencana Pokja MP /Pus
Rencana Tindak (Action Tindak AoC Determinan
Plan) dalam melakukan
perubahan di Kemenkes
disertai penetapan skala
prioritas yang jelas dan
terukur
6. Menyelenggarakan Laporan LK Pokja MP /Pus
Lokakarya Penyusunan Pusat & LK Determinan
Rencana Tindak UPT - Rencana
Tindak AoC
Final
7. Memantau dan Hasil Pokja MP /Pus
mengevaluasi Pemantauan & Determinan
pelaksanaan Rencana Evaluasi
Tindak

Peningkatan 1. Mereview & memperbaiki From-To yg Pokja MP /Pus


gerakan rencana prioritas sdh diperbaiki Determinan
perubahan di perubahan (From – To) di
lingkungan semua satuan kerja di
Kementerian lingkungan Kementerian
Kesehatan Kesehatan Kemenkes
sampai dengan (sesuai OTK baru)

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 122


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

UPT dalam 2. Membantu AoC From-To Pokja/Pus


peningkatan memfasilitasi perumusan Determinan
budaya dan penetapan rencana
integritas, prioritas perubahan (From
budaya kinerja – To) di lingkungan
dan budaya Kementerian Kesehatan
melayani. 3. Memantau dan Hasil peman- Pokja MP /Pus
mengevaluasi tauan & Determinan
pelaksanaan rencana evaluasi
prioritas perubahan (From
– To) di semua satuan
kerja di lingkungan
Kementerian Kesehatan
sehingga terwujudnya
budaya kinerja, budaya
integritas dan budaya
melayani
4. Memantau dan Hasil peman- Pokja MP /Pus
mengevaluasi tauan & Determinan
pelaksanaan rencana evaluasi
prioritas perubahan (From
– To) di UPT lingkungan
Kemenkes sehingga
terwujudnya budaya
kinerja, budaya integritas
dan budaya melayani
Peningkatkan 1. Menyusun kerangka Kerangka Pokja MP /Pus
engagement acuan survei engagement Acuan Determinan
pegawai pegawai terhadap RB dan
terhadap RB menyerahkannya ke
Kemenkes Badan Litbangkes untuk
tindak lanjut
2. Melaksanakan survei Hasil Survei Badan
engagement pegawai thd Litbangkes
RB di lingkungan Pusat
Kemenkes dan
menyerahkan hasilnya ke
Pokja Program
Manajemem Perubahan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 123


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

3. Melaksanakan survei Hasil Survei Badan


engagement pegawai thd Litbangkes
RB di lingkungan UPT
Kemenkes dan
menyerahkan hasilnya ke
Pokja Program
Mananajemen Perubahan
4. Melaporkan hasil survei Laporan Hasil Pokja MP /Pus
engagement pegawai Survei Determinan
terhadap RB di
lingkungan Pusat kepada
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal
5. Melaporkan hasil survei Laporan Hasil Pokja MP /Pus
engagement pegawai Survei Determinan
terhadap RB di
lingkungan UPT kepada
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal
6. Membahas hasil survei Notulen Setjen
engagement pegawai Rakorpim
terhadap RB di
lingkungan Pusat dan
tindak lanjutnya dalam
Rakorpim
7. Membahas hasil survei Notulen Setjen
engagement pegawai Rakorpim
terhadap RB di
lingkungan UPT dan
tindak lanjutnya dalam
Rakorpim
8. Menginstruksikan Instruksi Pimp Unit Eselon I
dilaksana-kannya tindak Unit Eselon I
lanjut oleh unit-unit
organisasi yang berkaitan

9. Memantau dan Hasil peman- Pokja MP /Pus


mengevaluasi tauan & Determinan
pelaksanaan tindak lanjut evaluasi
survei engagement

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 124


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

Peningkatan 1. Menyusun kerangka Kerangka Pokja MP /Pus


persepsi positif acuan survei persepsi Acuan Determinan
pemangku pemangku kepentingan
kepentingan thd thd RB Kemenkes
RB Kemenkes 2. Melaksanakan survei Hasil Survei Badan
persepsi pemangku Litbangkes
kepentingan terhadap RB
Kemenkes
3. Melaporkan hasil survei Laporan Hasil Pokja MP /Pus
persepsi pemangku Survei Determinan
kepentingan terhadap RB
Kemenkes kepada
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal
4. Membahas hasil survei Notulen Setjen
persepsi pemangku Rakorpim
kepentingan terhadap RB
Kemenkes dan tindak
lanjutnya dalam Rakorpim
5. Menginstruksikan Instruksi Pimp Unit Eselon I
dilaksanakannya tindak Unit Eselon I
lanjut oleh unit-unit
organisasi yang berkaitan

6. Memantau dan Hasil peman- Pokja MP /Pus


mengevaluasi tauan & Determinan
pelaksanaan tindak lanjut evaluasi
survei persepsi pemangku
kepentingan thd RB
Kemenkes
Penyiapan 1. Melakukan analisis Dokumen Pokja MP /Pus
Sekretariat kebutuhan ruang usulan dan Determinan
Representatif Sekretariat RB (lengkap analisis
RB Tingkat dengan fasilitasnya) untuk kebutuhan
Kementerian diajukan ke Sekretaris
Kesehatan dan Jenderal Kemenkes
Unit Eselon I melalui Biro Hukor.
2. Mengajukan permintaan Surat permin- Pokja MP /Pus
pengadaan ruangan taan penga- Determinan
untuk Sekretariat RB daan ruangan
Kemenkes dan Tingkat Sekretariat RB
Eselon I kepada Sekjen &
Pimpinan Unit Eselon I

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 125


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

3. Melakukan penataan Berita acara Biro Umum


ruangan dan kelengkapan kesiapan ruang /Set Eselon I
sarana serta fasilitas Sek RB
informasi di ruangan
Sekretariat RB.

4. Memfungsikan ruang Laporan Asesor & AoC


Sekretariat RB untuk kegiatan
pelaksanaan tindak lanjut Sekretariat
agenda RB Kemenkes dan
melaporkannya ke Pokja
Manajemen Perubahan

2. Program Penguatan Sistem Pengawasan

Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program


Penguatan Sistem Pengawasan adalah sebagaimana tercantum
dalam Tabel 28 berikut.

Tabel 28. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan ProgramPenguatan


Sistem Pengawasan

Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung


Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

Peningkatan 1. Membentuk tim


implementasi penanganan
penanganan pengaduan
Daftar Tim
pengaduan masyarakat di Semua Satuan
Penanganan
masyarakat di lingkungan Kerja
Pengaduan
semua satuan Kementerian
kerja di Kesehatan sampai
lingkungan dengan UPT
Kementerian 2. Menyosialisasikan
Kesehatan sampai tentang tim
dengan UPT penanganan
pengaduan
Posting di Biro Kom Yan
masyarakat di
Website Mas
semua satuan kerja
di lingkungan
Kementerian
Kesehatan sampai

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 126


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

dengan UPT

3. Melaksanakan
pemantauan dan
evaluasi
Laporan
penanganan
Penanganan
pengaduan
Pengaduan
masyarakat di
disemua
semua satuan kerja
Satuan kerja Pokja PP/Set
di lingkungan
dilingkungan Itjen
Kemenkes sampai
Kementerian
dengan UPT serta
Kesehatan
melaporkan secara
sampai
berkala kepada
dengan UPT
Pokja Program
Peng. Pengawasan
dan It Jen.
Peningkatan 1. Menyelenggarakan
implementasi sosialisasi Peraturan
Whistle Blowing Menteri tentang
System (WBS)di WBS dan MoU
semua satuan antara Kemenkes
kerja di dan Lembaga
Laporan Pokja PP/Set
lingkungan Perlindungan Saksi
Sosialisasi Itjen
Kementerian dan Korban (LPSK)
Kesehatan sampai di semua Satuan
dengan UPT dalam Kerja di lingkungan
rangka penurunan Kementerian
tingkat Kesehatan sampai
penyimpangan dengan UPT
aparatur dan 2. Menerima laporan Daftar
penerepan sistem dari whistle blowers laporan dari Itjen
pengawasan yang (WB) WB
independen, 3. Memantau tindak
profesional dan lanjut laporan WB
sinergis oleh Semua Satuan
Laporan
Kerja di lingkungan Itjen
Pemantauan
Kementerian
Kesehatan sampai
dengan UPT

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 127


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

4. Memberikan Daftar pihak


reward/ punishment yg mendapat
Itjen
berkaitan dengan reward/
WBS punishment
Peningkatkan 1. Menerbitkan
pencegahan Peraturan Menteri
benturan Kesehatan tentang
Permenkes Biro Hukor
kepentingan di Petunjuk Teknis
semua satuan (Juknis) Penanganan
kerja di BK di Kemenkes
lingkungan 2. Menyelenggarakan
Kementerian sosialisasi Peraturan
Kesehatan sampai Menteri tentang Notulen
dengan UPT dalam Juknis Penanganan Sosialisasi Pokja PP/Ses
rangka BK di semua satuan masing2 Unit Itjen
meningkatkan kerja di lingkungan Eselon II
penyelenggaraaan Kemenkes sampai
Pemerintah yang dengan UPT
bersih bebas KKN 3. Menginventarisasi
hal-hal yang
berpotensi
Dokumen
mengakibatkan Semua Satuan
Hasil
benturan Kerja
Inventarisasi
kepentingan di
masing-masing
satuan kerja
4. Melaksanakan
penanganan
benturan
kepentingan, yaitu:
a. Meminta setiap
pegawai membuat -Pernyataan
pernyataan terbuka tertulis
hal-hal yang setiap Pimpinan Unit
berpotensi pegawai Eselon II
menimbulkan - Notulen
benturan rapat
kepentingan
b. Melakukan
tindakan-tindakan
khusus mencegah
benturan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 128


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

kepentingan

c. Mengeluarkan
pegawai dari rapat
penting/
pengambilan
keputusan yang
berpotensi memiliki
benturan
kepentingan
d. Mengikutsertakan
pejabat Inspektorat
Jenderal dalam
rapat-rapat
penting/
pengambilan
keputusan sebagai
pengamat
independen

5. Melaporkan secara Laporan


berkala kepada penanganan Pimpinan Unit
Inspektorat Jenderal BK di Unit Eselon II
ttg penanganan BK Eselon II

Peningkatan 1. Melaksanakan SPIP


pelaksanaan SPIP di unit-unit semua
dengan baik di satuan kerja Kemen-
semua satuan terian Kesehatan,
kerja Kementerian yaitu:
Kesehatan dalam a. Menciptakan dan Peta risiko
rangka memelihara masing- Semua Satuan
meningkatkan lingkungan masing Kerja
efisiensi pengendalian satuan kerja
penyelenggaraan b. Menilai dan
birokrasi memetakan risiko
c. Melaksanakan
pengendalian

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 129


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

d. Mengidentifikasi,
mencatat dan
mengkomunikasi
kan informasi
untuk
pengendalian
2. Memantau dan Laporan
mengevaluasi Pelaksanaan
pelaksanaan SPIP di SPIP di Semua Satuan
unit Eselon II dan masing- Kerja
melaporkan kepada masing
Inspektorat Jenderal satuan kerja

3. Mengajukan calon
satuan kerja Surat Usulan Unit Eselon I
WBK/WBBM
Peningkatan 1. Melakukan pre-
Laporan hasil
jumlah satuan assessment
pre- Itjen
kerja di terhadap unit yang
assessment
lingkungan diusulkan
Kementerian 2. Melakukan bimtek
Kesehatan yang Pencapaian Format
mendapatkan WBK/WBBM kepada Bimtek yg Itjen
predikat WBK Satuan Kerja Calon terisi
(Wilayah Bebas WBK/WBBM
Korupsi) dan 3. Melakukan penilaian
WBBM (Wilayah terhadap Satuan
Bebas dari Kerja Calon WBK/ Laporan Hasil
TPI
Korupsi dan WBBM dan Penilaian TPI
Wilayah Birokrasi melaporkan hasilnya
Bersih Melayani) kepada Itjen
4. Mengajukan calon
Surat Usulan
Satuan Kerja
ke Kemen Itjen
WBK/WBBM ke
PAN & RB
Kemen PAN & RB

5. Melakukan Hasil
inventarisasi dan pemetaan
Itjen
Pemetaan kapabilitas
Kapabilitas APIP APIP

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 130


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

Peningkatan 1. Meningkatkan
kapabilitas APIP kompetensi SDM Laporan Hasil
Itjen
APIP melalui Sertifikasi
program Sertifikasi
2. Melakukan
peningkatan
kompetensi SDM
Laporan Hasil
APIP melalui Itjen
Sertifikasi
program Sertifikasi
Profesi Internal
Audit
3. Melakukan penilaian
secara mandiri (self
assessment)
kapabilitas APIP
sesuai kriteria Dokumen
internasional, yaitu hasil self- Itjen
dengan assessment
menggunakan
Internal Audit
Capability Model
(IACM).
4. Mereview
peningkatan peran
Dokumen
APIP menjadi quality Itjen
hasil review
assurance dan
consulting

3. Program Penguatan Akuntabilitas

Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program


Penguatan Akuntabilitas adalah sebagaimana tercantum dalam
Tabel 29. berikut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 131


Tabel 29. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan
Akuntabilitas Kinerja

Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung


Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

Pengintegrasik 1. Melakukan koordinasi dan


an manajemen fasilitasi terhadap unit
kinerja Eselon I dalam Dokumen
Kemenkes penyusunan rencana Renstra, Renja
secara terbuka mulai dari penetapan K/L, RKT, RKP, Biro Ren-gar
sasaran sampai tolok ukur dan dokumen
dalam bentuk indikator RKKL
yang berorientasi hasil
(cascading)
2. Melakukan review
pelaksanaan penyusunan Biro Ren-gar
Dokumen
rencana secara berkala Set Unit Eselon
hasil review
terhadap dokumen I
perencanaan
Laporan
3. Menyusun laporan kinerja
Kinerja Unit Unit Eselon I
Unit Eselon I
Eselon I
4. Melakukan koordinasi dan
Laporan
fasilitasi terhadap unit
Kinerja seluruh
Eselon I dalam Biro Ren-gar
unit kerja
penyusunan laporan
Kemenkes
kinerja
Hasil evaluasi
5. Melakukan evaluasi
dan aplikasi Biro Ren-gar &
pelaksanaan kinerja dan
pelaporan Itjen
integrasi sistem pelaporan
terintegrasi

6. Melakukan perencanaan Dokumen


tindak lanjut pelaksanaan Renja tahun Biro Ren-gar
kinerja atas hasil evaluasi berikut
Peningkatan 1. Pembangunan /pengem- - Dok.
kualitas bangan sistem dan Pengem-
penerapan teknologi informasi dalam bang-an
sistem System TIK Pusdatin/ Ro
Manajemen Kinerja untuk
akuntabilitas Ren-gar
pengukuran / pelaporan - Dok.
kinerja yang akuntabilitas kinerja Pengelolaan
terintegrasi Kemenkes berbasis TIK /Laporan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 132


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

2. Penyiapan sumber daya Laporan


Pusdatin/ Ro
(SDM dan sarana/prasana) penyiapan
Ren-gar
dalam pelaksanaan sumber daya
1. Mendorong digunakannya
e-procurement (termasuk Daftar Unit
e-catalog) oleh satuan Org yg sdh Pokja PAK /Ro
kerja di lingkungan menggunakan Ren-gar
Kementerian Kesehatan e-procurement
sampai dengan UPT
2. Memantau dan
mengevaluasi penggunaan
e-procurement (termasuk Laporan
e-catalog) oleh semua penggunaan
Semua Satuan
satuan kerja di lingkungan e-procurement
Kerja & AoC
Perluasan Kementerian Kesehatan di unit
unit-unit dan secara berkala organisasi
Eselon II yang melaporkannya ke Biro
menggunakan Keuangan & BMN
e-procurement Daftar unit
3. Memberikan reward/
(termasuk e- organisasi
punish-ment berkaitan
catalog) yang pernah Setjen & Unit
dengan penggunaan e-
mendapat Eselon I
procurement (termasuk e-
reward/punish
catalog)
ment
4. Melaporkan
perkembangan
penggunaan e- Laporan
procurement (termasuk e- penggunaan Biro Keuangan
catalog) di Kemenkes e-procurement & BMN
kepada Menkes melalui di Kemenkes
Sekretaris Jenderal
minimal 1 kali setahun
1. Membuat/mengembangka
Peningkatkan
n aplikasi pengelolaan Daftar Unit
kualitas
keuangan dan BMN serta Eselon II
pengelolaan
SOP-nya dan terpasang Pusdatin
keuangan dan
memasangnya di semua Aplikasi Keu &
barang milik
satuan kerja di lingkungan BMN
negara
Kementerian Kesehatan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 133


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

2. Koordinasi pemantauan
dan evaluasi penggunaan
Laporan Peng-
aplikasi pengelolaan
gunaan
keuangan dan BMN secara
aplikasi keu & Pusdatin
berkala dan
BMN di Unit
menginformasikannya
Eselon II
kepada Biro Keuangan &
BMN
3. Memberikan reward/
Daftar Unit
punish-ment terhadap
Eselon II yg
satuan kerja di lingkungan
pernah
Kementerian Kesehatan Unit Eselon I
mendpt
terkait penggunaan
reward/
aplikasi dalam sistem
punishment
pelaporannya.
4. Melakukan pemutakhiran
Laporan hasil
terhadap aplikasi
pemutakhiran Pusdatin
pengelolaan keuangan
aplikasi
dan BMN.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 134


4. Program Penguatan Kelembagaan

Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program


Penguatan Kelembagaan adalah sebagaimana tercantum dalam
Tabel 30. berikut.

Tabel 30. Kegiatandan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Kelembagaan

Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung


Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

Pelembagaan 1. Memasukkan Dokumen inte- Biro Hukor


pelaksanaan Agenda grasi RB ke dlm
agenda Reformasi Permenkes OTK
Reformasi Birokrasi ke
Birokrasi ke dalam tugas dan
dalam fungsi di masing-
organisasi masing Unit
Kemenkes Eselon I
2. Memasukkan Dokumen Review Biro Ren-gar & Itjen
Kegiatan RKA/KL
Pelaksanaan RB
Kemenkes 2015-
2019 ke dalam
Rencana Kegiatan
masing-masing
Unit Eselon I
3. Menyiapkan Format Laporan Biro Hukor
format laporan Pelaksaaan RB
pelaksanaan RB
Unit Eselon I
4. Melaporkan Laporan Biro
secara berkala pelaksanaan Hukormas/Peg/Tah
pelaksanaan agenda RB Unit upeg Unit Eselon I
agenda RB di Unit Eselon I
Eselon I kepada
Sekretaris
Jenderal.
Peningkatan 1. Melakukan Hasil Evaluasi Bag. Hukormas
organisasi evaluasi di semua Satker /Peg/Tahupeg Unit
Kemenkes satuan kerja di Eselon I
yang right lingkungan
sizing serta Kementerian
mengurangi Kesehatan & UPT
tumpang Pusat

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 135


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

tindih tugas berdasarkan hasil


dan fungsi analisis jabatan
sampai dan
dengan UPT melaporkannya
Pusat ke Biro Hukor
2. Mengindentifikasi Hasil Identifikasi Bag. Hukormas
adanya tumpang tumpang tindih /Peg/Tahupeg Unit
tindiih tugas dan &tugas2 Eselon I
fungsi serta tambahan
adanya tugas
tambahan di
masing-masing
satker dan
melaporkannya
ke Biro Hukor
3. Melakukan kajian Rekomendasi Biro Hukor & Bag.
perubahan Perubahan/Nas- Hukormas /Peg
organisasi dan kah Akademik /Tahupeg Unit
tata kerja satker Eselon I
di lingkungan
Kemenkes s/d
UPT dan
melaporkannya
kepada Pimpinan
4. Mengusulkan Persetujuan Biro Hukor
perubahan Kemen PAN & RB
organisasi dan
tata kerja satker
di lingkungan
Kemenkes s/d
UPT kepada
Kemen PAN & RB
Sinergisme 1. Menyusun Naskah Biro Hukor & Bag.
organisasi Naskah Akademik Akademik Hukormas /Peg
Kemenkes (NA) tentang /Tahupeg Unit
dengan pedoman Eselon I
organisasi organisasi Dinas
Dinas Kesehatan
Kesehatan Provinsi dan
Provinsi dan Kabupaten/Kota

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 136


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab

Kabupaten/Ko 2. Menyusun Pedoman Biro Hukor & Bag.


ta rancangan Organisasi Dinas Hukormas /Peg
Pedoman Kesehatan /Tahupeg Unit
Organisasi Dinas Eselon I
Kesehatan
Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
3. Menginventarisasi Hasil inventarisasi Biro Hukor & Bag.
Organisasi Dinas Hukormas /Peg
Kesehatan /Tahupeg Unit
Provinsi dan Eselon I
Kabupaten/Kota
yang telah sesuai
dengan pedoman
4. Melaporkan Laporan Biro Hukor
secara berkala pelaksanaan
pelaksanaan
sinergi organisasi
Dinas Kesehatan
dan Kemenkes
kepada Menkes
melalui Sekretaris
Jenderal
Penigkatan 1. Menyelenggaraka Laporan Biro Hukor & Bag.
pelaksanaan n pertemuan pelaksanaan Hukormas /Peg
kinerja evaluasi kinerja /Tahupeg
aparatur aparatur tahun
2015
2. Mendorong Laporan Unit Eselon I
masing-masing Pertemuan
unit eselon I
untuk mening-
katkan kinerja
aparatur di satuan
kerja
3. Memantau dan Laporan kinerja Biro Hukor & Bag.
mengevaluasi Hukormas /Peg
pelaksanaan /Tahupeg
kinerja aparatur

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 137


5. Program Penguatan Tata Laksana

Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program


Penguatan Kelembagaan adalah sebagaimana tercantum dalam
Tabel 31. berikut.

Tabel 31. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan ProgramPenguatan Tata Laksana

Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung


Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab
Perumusan 1. Melakukan Hasil Review PB Biro Hukor &
tatalaksana (proses- identifikasi dan dan SOP Bag.
proses bisnis) di mereview proses Hukormas
Kemenkes sesuai bisnis dan SOP /Peg
organisasi baru berdasar organisasi /Tahupeg
baru Kemenkes Unit Eselon I
2. Harmonisasi Dokumen Pokja PT,
Standard Operating Konsep Biro Hukor &
Procedure (SOP) Harmonisasi Bag.
Kementerian Hukormas
Kesehatan /Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I
3. Memproses SK Pimpinan Biro Hukor &
Keputusan Unit Eselon I Bag.
Pimpinan Unit Hukormas
Eselon I tentang /Peg
Proses Bisnis dan /Tahupeg
SOP di Unit Eselon I Unit Eselon I
ybs.
Pemantauan dan 1. Menyusun Dok. Instrumen Biro Hukor
evaluasi Instrumen
pelaksanaan PB dan Pemantauan dan
SOP di Unit Eselon I Evaluasi
Pelaksanaan Proses
Bisnis dan SOP
2. Melaporkan hasil Laporan Bag.
pelaksanaan Proses masing-masing Hukormas
Bisnis dan SOP unit /Peg
berdasarkan /Tahupeg
Intrumen yang Unit Eselon I
sudah ditetapkak ke
Biro Hukor

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 138


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab
3. Melakukan Hasil penilaian Biro Hukor
Penilaian terhdap
laporan masing-
masing unit tentang
pelaksanaan Proses
Bisnis dan SOP
4. Menyusun Laporan Laporan hasil Biro Hukor
Hasil pemantauan Monev
dan evaluasi
pelaksanaan Proses
Bisnis dan SOP
Peningkatan 1. Menyusun konsep Konsep Pokja PT/
Penerapan TIK asesmen TIK Asesmen / Pusdatin
Kemenkes menuju Kemenkes Kerangka
sistem TIK Acuan
terintegrasi, efektif,
2. Melaksanakan Hasil Penataan Pusdatin dan
dan efisien
asesmen dan Ulang TIK Bag. PI Unit2
melakukan Kemenkes Es 1
penataan-ulang TIK
Kemenkes
3. Melakukan Laporan Pusdatin dan
pemantauan dan penerapan Bag. PI Unit2
evaluasi penerapan sistem TIK Es 1
sistem TIK terintegrasi
terintegrasi
Pemantapan Sistem 1. Menyusun konsep Dokumen Pokja PT/
Informasi Kesehatan pemetaan masalah konsep Pusdatin
(SIK) Nasional dan pelaksanaan
terintegrasi berbasis pengintegrasian
TIK SIK-SIK yang ada ke
dalam SIK Nasional
berbasis TIK
2. Membuat kerangka Kerangka Pusdatin
acuan pemetaan Acuan
masalah dan
pelaksanaan
pengintegrasian
SIK-SIK yang ada ke
dalam SIK Nasional
berbasis TIK

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 139


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab
3. Melaksanakan Laporan pelak- Pusdatin
pemetaan masalah sanaan
dan pelaksanaan
pengintegrasian
SIK-SIK yang ada ke
dalam SIK Nasional
berbasis TIK
Pengembangan e- 1. Menyusun konsep Dokumen Pokja/
Govern-ment di pengembangan konsep Pusdatin
Kemenkes komunikasi berbasis
TIK antara
masyarakat dg
Kemenkes, antara
Kemenkes dg
Kementerian/Lemba
ga-lembaga lain
terkait, dan antara
Kemenkes dg
masyarakat
2. Membuat kerangka Kerangka Pusdatin &
acuan Acuan Biro Kom Yan
pengembangan Mas
komunikasi berbasis
TIK antara
masyarakat dengan
Kemenkes, antara
Kemenkes dengan
Kementerian/Lemba
ga-lembaga lain
terkait, dan antara
Kemenkes dengan
masyarakat
3. Melaksanakan Dokumen Pusdatin &
pengem-bangan e- pelaksanaan Biro Kom Yan
Government di Pengembangan Mas
Kemenkes e Govt

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 140


6. Program Penguatan Sistem Manajemen SDM

Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program


Penguatan Kelembagaan adalah sebagaimana tercantum dalam
Tabel 32. berikut.

Tabel 32. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Sistem


Manajemen SDM ASN

Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung


Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab
Perencanaan 1. Menyelenggarakan
kembali kebutuhan perencanaan
pegawai sesuai kebutuhan pegawai
organisasi baru di Unit-unit Eselon II Rencana
Set Unit
(dengan kebutuhan
Eselon I &
memperhitungkan pegawai Unit
AoC
kondisi saat ini dan Eselon I
kebutuhan) sesuai
struktur organisasi
baru)
2. Melaporkan rencana Laporan
kebutuhan pegawai kebutuhan
Unit Eselon I ke Biro pegawai unit Set Unit
Kepegawaian Eselon I & Surat Eselon I
Usulan kebutuhan
pegawai
3. Menyusun rencana
Laporan tentang
kebutuhan pegawai
Kebutuhan
Kemenkes Tahun
Pegawai
2015-2019 dan
Kemenkes & Ro Peg
melaporkannya
Surat Usulan
kepada Menkes
kebutuhan
melalui Sekretaris
pegawai
Jenderal

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 141


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab
Penempatan 1. Melaksanakan
pegawai sesuai analisis jabatan dan
bakat/minat dan merumuskan Biro Hukor &
kompetensi sesuai persyaratan jabatan Bag.
dengan merit (struktural dan Informasi Jabatan Hukormas
Sistem non-struktural) di dan Peta Jabatan /Peg
Seluruh Satuan /Tahupeg
Kerja dilingkungan Unit Eselon I
Kementerian
Kesehatan
2. Menyelenggarakan
tes bakat/minat
(assesmen) Daftar Pegawai
BPPSDM/Ro
pegawai (struktural menurut bakat/
Peg/AoC
dan non-struktural) minatnya
Kementerian
Kesehatan
3. Menyelenggarakan
pengangkatan/
penempatan Daftar pejabat
kembali/diklat struktural yg
Setjen
pejabat struktural diangkat &
sesuai dengan dikirim diklat
kompetensi dan
bakat/minatnya
4. Menyelenggarakan
rotasi/ penempatan
kembali/diklat Daftar pegawai
pegawai non- menurut penem- Setjen
struktural sesuai patannya
kompetensi dan
bakat/minatnya
5. Memantau dan
Laporan
mengevaluasi
pengisian jabatan
pengisian jabatan Ro Peg
dan penempatan
dan penempatan
pegawai
pegawai serta

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 142


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab
melaporkannya
kpd Menkes
melalui Sekretaris
Jenderal

Peningkatan 1. Mengumpulkan
pembinaan disiplin data tentang
pegawai penerapan disiplin Surat Panggilan,
Ro Peg & Set
pegawai BAP, Teguran
Unit Eselon I
berdasarkan PP No. Tertulis, Dll
53 Tahun 2010 1
kali setahun
2. Melakukan analisis
jenis & penyebab
pelanggaran disiplin
pegawai dan
Laporan hasil
melaporkan Ro Peg
analisis
hasilnya kpd
Menkes melalui
Sekretaris Jenderal
1 kali setahun
3. Membahas hasil
analisis jenis &
penyebab
pelanggaran disiplin
pegawai serta Notulen
Setjen
tindak lanjut dan Rakorpim
cara2 pencegahan
pelanggaran disiplin
pegawai dalam
Rakorpim
4. Menyusun konsep
Konsep
pencegahan
Pencegahan
pelanggaran disiplin Ro Peg
Pelanggaran
pegawai berdasar
Disiplin
arahan Rakorpim

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 143


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab
5. Mengembangkan
sistem pelanggaran
Laporan Ro Peg
disiplin pegawai
yang teintegrasi
6. Menyampaikan
surat edaran
tentang Surat Edaran ttg
pencegahan Pencegahan
Setjen
pelanggaran disiplin Pelanggaran
pegawai ke Unit Disiplin
Eselon I untuk
dilaksanakan
Pengembangan 1. Mengumpulkan
sistem penilaian hasil penilaian Laporan Peni-
kinerja pegawai kinerja pegawai laian Kinerja Ro Peg & Set
berbasis TIK dalam berbasis TIK dan Berbasis TIK & Unit Eselon I
rangka pemberian hambatan hambatannya
renumerasi pelaksanaannya
2. Melakukan evaluasi
terhadap penilaian
kinerja pegawai
berbasis TIK dan
Hasil evaluasi dan
menjajagi Ro Peg
penjajagan
integrasinya dengan
penilaian kinerja
organisasi berbasis
TIK
3. Menindaklanjuti
hasil evaluasi
penilaian kinerja
Laporan tindak
pegawai berbasis
lanjut & surat Ro Peg
TIK dan mengirim
rekomendasi
rekomendasi
integrasi ke
Pusdatin

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 144


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab
4. Mengembangkan
aplikasi (berbasis
TIK) penilaian
kinerja pegawai
yang terintegrasi
Laporan kema-
dengan penilaian Pusdatin &
juan pengem-
kinerja organisasi Ro Peg
bangan aplikasi
dan melaporkan
perkembangannya
kepada Menkes
melalui Sekretaris
Jenderal
Rekap Penilaian
Kinerja per bulan,
5. Pemberian
Rekap Usulan Re-
Renumerasi Rop Peg
numerasi,
berbasis kinerja
Realisasi Re-
numerasi
Pengembangan 1. Melakukan asesmen
Hasil asesmen Ro Peg
sistem karier individu pegawai
pegawai Kemenkes 2. Merumuskan pola
yang dilakukan karir, jalur-jalur
Draft Pola dan
secara Terbuka karir, dan sistem Ro Peg
Jalur Karir
karier pegawai
Kemenkes
3. Memproses
Kepmenkes/
Kepmenkes/Per-
Permenkes ttg Biro Hukor
menkes
Sistem Karier
Pegawai Kemenkes
4. Menerapkan Sistem
Karir Pegawai
Kemenkes di lingkup
Laporan pelaks.
Unit Eselon I dan Set Unit
Sistem Karier di
melaporkan Eselon I
Unit2 Utama
kemajuan serta
hambatannya ke Biro
Kepegawaian

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 145


Kegiatan/ Sub Dokumen Penanggung
Tahapan
Kegiatan Bukti Jawab
5. Memantau dan Hasil Pemantauan
mengevaluasi dan Evaluasi
Ro Peg
pelaksanaan sistem Sistem Karier di
karir di Kemenkes Kemenkes
Peningkatan sistem 1. Melakunan Training
pengembangan Need Assessment
pegawai melalui (asesmen Laporan Hasil
BPPSDMK
pendidikan dan kebutuhan diklat) TNA
pelatihan (diklat) masing-masing
satker

2. Menyusun Rencana Rencana BPPSDMK &


& Anggaran Diklat Anggaran Diklat Semua Satker

3. Menyelenggarakan Laporan
diklat sesuai pelaksanaan
dengan hasil diklat & Daftar BPPSDMK
asesmen kebutuhan pegawai yg
diklat mendapat diklat

7. Program Penguatan Paraturan Perundang-undangan

Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program


Penguatan Peraturan Perundang-undangan adalah sebagaimana
tercantum dalam Tabel 33. berikut.

Tabel 33. Kegiatan Dan Tahapan Pelaksanaan Program Penguatan Paraturan


Perundang-undangan

Kegiatan/ Sub Penanggung


Tahapan Dok. Bukti
Kegiatan Jawab
Harmonisasi 1. Menginventarisasi Daftar peraturan Pokja PPU
peraturan peraturan perundang- per-UU-an yg
perundang- undangan yang akan akan
undangan diharmonisasi untuk diharmonisasi
untuk tahun tahun berjalan dan
berjalan menyampaikannya ke
Biro Hukor

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 146


Kegiatan/ Sub Penanggung
Tahapan Dok. Bukti
Kegiatan Jawab
2. Melaksanakan Hasil Pengkajian Biro Hukor &
pengkajian terhadap Bag. Hukormas
peraturan perundang- /Peg /Tahupeg
undangan yang akan Unit Eselon I
diharmonisasi
3. Memroses harmonisasi Kepmenkes/Per Biro Hukor &
peraturan per-UU-an menkes/bentuk Bag. Hukormas
melalui lain /Peg /Tahupeg
Kepmenkes/Permenkes Unit Eselon I
atau bentuk lain

Perkuatan 1. Memantau proses Laporan hasil Pokja & AoC


pengendalian penyusunan peraturan pemantauan Unit Eselon I
penyusunan perundang-undang-an
peraturan di Unit Eselon I dan
perundang- mengirimkannya ke
undangan di Biro Hukor
Kemenkes 2. Menindak lanjuti hasil Laporan Biro Hukor
pemantauan dan pengendalian
melaporkannya penyusunan
minimal 1 kali dalam peraturan
setahun kepada perundang-
Menteri Kesehatan undangan
melalui Sekretaris
Jenderal
Peningkatan 1. Meminta masukan dari Daftar & fisik Biro Hukor &
partisipasi masyarakat terhadap rancangan yg Bag. Hukormas
masyarakat rancangan kebijakan/ diunggah ke /Peg /Tahupeg
dalam peraturan perundang- website Unit Eselon I
penyusunan undangan yang akan
kebijakan dan dibuat melalui website
peraturan Kemenkes
perundang- 2. Menelaah masukan Rancangan yg Biro Hukor &
undangan di dari masyarakat dan sudah diperbaiki Bag. Hukormas
Kemenkes memper-baiki /Peg /Tahupeg
rancangan kebijakan Unit Eselon I
/peraturan perundang-
undangan jika perlu
3. Memproses penerbitan Daftar & fisik Biro Hukor &
kebijakan/ peraturan kebijakan/ Bag. Hukormas
perundang-undangan peraturan yang /Peg /Tahupeg
sudah terbit Unit Eselon I

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 147


8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanana Publik

Kegiatan/subkegiatan dan tahapan dalam pelaksanaan Program


Penguatan Peraturan Perundang-undangan adalah sebagaimana
tercantum dalam Tabel 34 berikut.

Tabel 34. Kegiatan dan Tahapan Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas


Pelayanan Publik

Kegiatan/ Sub Penanggung


Tahapan Dok. Bukti
Kegiatan Jawab
Pelaksanaan 1. Menyempurnakan proses
penyempurnaa bisnis (Standar Pelayanan
Proses binis
n proses bisnis Minimal, SOP, Survei Pokja
yang telah
pelayanan Kepuasan Masyarakat, dan PKPP/Biro
disempur-
publik sistem monev kualitas) Komyan mas
nakan
Kemenkes. pelayanan publik
Kemenkes.
2. Melaksanakan Aplikasi
komputerisasi proses bisnis Sistem
pelayanan publik Pusdatin
Pelayanan
Kemenkes Publik
3. Memantau dan
mengevaluasi penerapan Hasil
komputerisasi proses pemantauan Pusdatin
bisnis pelayanan publik & evaluasi

Pemetaan 1. Melakukan pemetaan


Dokumen Pokja
kualitas kualitas pelayanan publik di
Hasil PKPP/Biro
pelayanan UPT Kemenkes Pemetaan Kom Yan Mas
publik di UPT
Kementerian 2. Menindaklanjuti hasil
Kesehatan pemetaan berupa
Dokumen Biro Kom Yan
pembinaan kualitas
Tindak Lanjut Mas
pelayanan publik di UPT
Kemenkes
3. Memantau dan Laporan
mengevaluasi pelaksanaan pelaksa-naan
pembinaan kualitas pembinaan
AoC Unit
pelayanan publik di UPT kualitas
Eselon I
Kemenkes dan pelayanan
melaporkannya ke Biro publik di UPT
Komyanmas Unit Utama

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 148


Kegiatan/ Sub Penanggung
Tahapan Dok. Bukti
Kegiatan Jawab
Pemantauan 1. Melakukan pemantauan dan Laporan
dan supervisi supervisi kinerja pelayanan evaluasi
kinerja publik Kemenkes dan kinerja
Pokja PKPP
pelayanan melaporkan hasilnya kepada pelayanan
publik Menkes melalui Sekretaris publik
Kementerian Jenderal Kemenkes
Kesehatan 2. Membahas laporan
monitoring dan Supervisi
Notulen
kinerja pelayanan publik Setjen
Rakorpim
Kemenkes dan tindak
lanjutnya dalam Rakorpim
3. Melaksanakan tindak lanjut
hasil dari monitoring dan Dok. Set Unit
Supervisi kinerja pelayanan Kegiatan Eseelon I
publik
Peningkatan 1. Menyusun kerangka acuan
kepuasan survei kepuasan masyarakat Pokja PKPP/
Kerangka
publik terhadap pelayanan publik Biro Kom Yan
Acuan
terhadap Kemenkes Mas
pelayanan
2. Melaksanakan survei
Kemenkes
kepuasan masyarakat Biro Kom Yan
Hasil survei
terhadap pelayanan publik Mas
Kemenkes
3. Melaporkan hasil survei
kepuasan masyarakat Laporan hasil Biro Kom Yan
kepada Menkes melalui survei Mas
Sekretaris Jenderal

4. Membahas hasil survei


kepuasan masyarakat dan Notulen
Setjen
tindak lanjutnya dalam Rakorpim
Rakorpim
5. Menginstruksikan
dilaksanakannya tindak Instruksi
Set Unit
lanjut oleh unit-unit Pimp Unit
Eseelon I
organisasi yang berkaitan Utama

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 149


6.3 Rencana Aksi

Berdasarkan Tahapan Pencapaian Sasaran dan Kegiatan Pelaksanaan


Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan, disusun rencana aksi per
area perubahan. Rencana aksi terdiri dari Matrik Perkiraan Waktu
Pelaksanan Kegiatan RB Kemenkes 2015-2019, dan Matrik Anggaran
Kegiatan sebagaimana terlampir pada Lampiran Matriks Waktu
Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
2015-2019.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 150


VII. MANAJEMEN PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI

7.1 Organisasi Pelaksana Reformasi Birokrasi


7.2 Uraian Tugas Tim Pelaksana RB
Kemenkes
7.3 Tata Kerja Tim Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan
7.4 Monitoring dan Evaluasi

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 151


7.1. Organisasi Pelaksana Reformasi Birokrasi
Organisasi pelaksana Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/266/2015 tentang Tim Reformasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan, dan Keputusan Sekretaris Jenderal Kemenkes
Nomor Hk.03.01/III/Sk/073/2015 tentang Tim Asesor dan Agen
Perubahan (agent of change).

Berdasarkan kedua SK tersebut organisasi pelaksana Reformasi


Birokrasi (RB) Kementerian Kesehatan dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Penanggung jawab pelaksanaan program kegiatan RB Kementerian


Kesehatan adalah Menteri Kesehatan. Dengan demikian, semua
kegiatan RB harus dilaporkan ke Menteri Kesehatan melalui
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan. Sedangkan Sekretaris
Jenderal Kementerian Kesehatan di samping sebagai sekretaris Tim
Pengarah RB Kemenkes, juga sebagai ketua Tim Pelaksana RB
Kemenkes.

2. Ketua Pelaksana Program Reformasi Birokrasi Kementerian


Kesehatan adalah Sekretaris Jenderal dengan Kepala Biro Hukum
dan Organisasi sebagai Sekretaris Tim Pelaksana. Dengan demikian,
semua pelaksanaan kegiatan RB Tingkat Kementerian Kesehatan
dikoordinasikan oleh Biro Hukor yang berfungsi sebagai Sekretariat
Pusat RB Kemenkes.

3. Angota Tim Pengarah RB Kemenkes yang adalah Pejabat Eselon I,


merupakan penanggung jawab pelaksanaan RB di Unit Eselon I.
Tugas Pejabat eselon I adalah memberikan pengarahan dan
memastikan keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi yang
telah ditetapkan dari segi kualitas hasil, ketepatan waktu dan
anggaran melalui proses monitoring dan evaluasi secara berkala di
unit eselon I-nya. Di setiap Unit Eselon I terdapat Bagian
Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg. Tugasnya adalah sebagai fasilitator
pelaksanaan RB di unit tersebut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 152


4. Tim Monev RB Kementerian Kesehatan yang diketuai oleh Inspektur
Jenderal merupakan tim yang melakukan pemantauan secara
berkala pelaksanaan RB seluruh Unit Kementerian Kesehatan. Tim
Monev dibentuk untuk setiap Area Perubahan RB.

5. Kelompok Kerja (Pokja) Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan


adalah tim yang bertangung jawab menyusun Road Map untuk area
perubahaannya masing-masing. Pokja menjadi penggerak kegiatan
RB di areanya, dan mengumpulkan dokumen terkait pelaksanaan
kegiatan RB di area perubahaannya.

6. Tim Asessor adalah tim yang bertanggung jawab mendampingi


pimpinan unit eselon I dalam melakukan agenda RB di Unit eselon I.
Tim ini menjadi penilai, pengerak integritas aparatur dan menindak
lanjuti hasil monev pelaksanaan RB di Unit eselon I tempat dia
berada.

7. Agen of Change (AoC) merupakan ujung tombak pelaksana


reformasi birokrasi di unit kerjanya masing-masing.

Dari uraian tersebut di atas, maka bagan organisasi RB


Kementerian Kesehatan dapat digambarkan pada Gambar 12 berikut.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 153


Gambar 12.. Organisasi Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
TIM REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KESEHATAN 2015-2019
I. TM PENGARAH
Ketua: Menteri Kesehatan
Sekretaris: Sektretaris Jenderal

1 As es or INSPEKTUR JENDERAL SEKRETARIS JENDERAL KEPALA BRO HUKOR


KET UA T IM MONEV RB KET UA T IM PELAKSANA RB SEKRETARIS TIM PELAKSANA
AoC KEMENKES KEMENKES RB KEMENKES
(5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker) Sekretariat RB Kemenkes
SEKRETARIS : INSPEKTUR 6 SATKER PUSAT, 0 UPT (Bagian Ortala)
Sekreta ri a t RB
(Ba gi a n Ta hupeg Set. I tj en) 13 SATKER PUSAT

DIRJEN KESEHATAN 1 As es or
POKJA I MANAJEMEN PERUBAHAN
M ASYARAKAT
AoC SUB POKJA I DESAIN MANAJEMEN
Anggota T i m Pe ngarah RB 1 As es or
Monev SUB POKJA II MANAJEMEN
(5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker) PERUBAHAN
Manajemen
AoC SUB POKJA III JAMINAN MUTU
Sekreta ri a t RB Di tj en Kes ma s
6 SATKER PUSAT, 3 UPT (5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker)
(Ba gi a n Hukorma s Set. Di tj en)

Mo n e v Pe nataan POKJA II PENATAAN


DIRJEN PECEGAHAN DAN 1 As es or
Pe ra tu ran PERATURAN PERUNDANG-
PENGEDALIAN PENYAKIT Pe ru n d angan UNDANGAN
Anggota T i m pe ngarah RB AoC
(5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker)

6 SATKER PUSAT, 59 UPT Sekreta ri a t RB Di tj en P2P Mo n e v Pe nataan


(Ba gi a n Hukorma s Set. Di tj en) d a n Pe nguatan POKJA III PENATAAN DAN
Orga n isasi PENGUATAN ORGANISASI

DIRJEN PELAYANAN
KESEHATAN. 1 As es or
Anggota T i m Pe ngarah RB
AoC Monev POKJA IV PENATAAN TATA
(5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker) Penataan Tata LAKSANA
Laksana
6 SATKER PUSAT, 49 UPT Sekreta ri a t RB Di tj en Ya nkes
(Ba gi a n Hukorma s Set. Di tj en)

DIRJEN KEFARM ASIAN DAN Monev


1 As es or POKJA V PENATAAN SISTEM
ALAT KESEHATAN Pena ta a n
MSDM APARATUR
Anggota T i m Pe ngarah RB Si s tem MSDM
AoC
(5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker)

6 SATKER PUSAT, 0 UPT Sekreta ri a t RB Di tj en Fa ra l kes


(Ba gi a n Hukorma s Set. Di tj en) Monev POKJA VI PENGUATAN
Penguatan PENGAWASAN
Pengawasan
KEPALA BADAN LITBANGKES 1 As es or
Anggota T Im Pe ngarah RB
AoC
(5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker)
Monev POKJA VII PENGUATAN
5 SATKER PUSAT, 11 UPT Sekreta ri a t RB Ba l i tba ngkes Penguatan AKUNTABILITAS KINERJA
(Ba gi a n Hukorpeg Set. Ba da n) Akuntabilitas

KEPALA BADAN PPSDM KES 1 As es or


Anggota T i m Pe ngarah RB Monev POKJA VIII PENINGKATAN
AoC KUALITAS PELAYANAN
Peni ngka ta n
(5 Org Ma s i ng-ma s ing Sa tker) PUBLIK
5 SATKER PUSAT, 44 UPT Sekreta ri a t RB BPPSDMK
(Ba gi a n Hukorma s Set. Ba da n)

: Jalur Instruksi Menteri Kesehatan Ke Eselon I : Jalur Koordinasi dan Supervisi Pokja Manajemen Perubahan dengan AoC Satker

: Jalur instruksi Eselon I ke Sekretariat RB Unit Utama, Assesor dan AoC Satker : Jalur Koordinasi dan Supervisi Sekretarias RB Kemenkes ke Sekretariat RB Unit Utama

: Jalur Instruksi Ketua Tim RB Kementerian Kesehatan ke Pokja RB : Jalur Monev RB ke Pokja

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 154


7.2. Uraian Tugas Tim Pelaksana RB Kemenkes
Uraian tugas Tim Pelaksana RB Kemenkes terdiri dari: (1) Uraian
Tugas Tim RB Kementerian Kesehatan dan (2) Uraian Tugas Tim Asesor
dan Agen Perubahan (Agent of Change) RB Kementerian Kesehatan.

A. Uraian Tugas Tim RB Kementerian Kesehatan

Tim RB Kementerian Kesehatan yang dibentuk berdasarkan


Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/266/2015,
terdiri dari 4 (empat) tim berikut.

1. Tim pengarah

2. Tim Pelaksana

3. Tim Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

4. Sekretariat

A.1 Tim Pengarah

Tim pengarah terdiri dari:

Ketua : Menteri Kesehatan

Sekretaris : Sekretaris Jenderal

Anggota:

1. Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

2. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan


Lingukungan

3. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

4. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

5. Inspektur Jenderal

6. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

7. Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM


Kesehatan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 155


Tugas Tim Pengarah adalah:

1. Memberikan arahan danpandangan mengenai substansi dan


langkah-langkah reformasi birokrasi

2. Menetapkan tujuan dan target yang diharapkan, dalam kualitas


hasil, ketepatan waktu dan anggaran.

3. Memastikan keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi yang


telah ditetapkan dari kualitas hasil, ketepatan waktu dan anggaran,
melalui proses monitoring dan evaluasi berkala.

A.2 Tim Pelaksana

Tim pelaksana terdiri dari;

Ketua : Sekretaris Jenderal

Sekretaris : Kepala Biro Hukum dan Organisasi

Kelompok Kerja (Pokja) :


1. Pokja I. Program Manajemen Perubahan

Tugas Pokja I Manajemen Perubahan adalah:

1. Melaksanakan perubahan secara sistematis dan konsisten dari


sistem dan mekanisme kerja organisai serta pola pikir dan budaya
kerja individu atau unit kerja di dalamnya menjadi lebih baik sesuai
dengan tujuan dan sasaran RB.

2. Mengindentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program


dan kegiatan manajemen perubahan menjadi Road Map RB, dengan
target capaian masing-masing Sub Pokja adalah:

a. Sub Pokja Desain Manajemen (Design Management):

Menyusun desain teknis program RB dan strategi manajemen


perubahan;

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 156


b. Sub Pokja Manajemen Perubahan (Change Management);

1. Meningkatkan komitmen pimpinan dan pegawai


Kementerian Kesehatan/UPT dalam melakukan RB.

2. Mengupayakan terjadinya perubahan pola pikir dan


budaya kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan /UPT.

3. Menurunkan risiko kegagalan yang disebabkan


kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan.

4. Mengelola aktivitas manajemen perubahan (penetapan


media sosisaliasi, pelaksanaan sosialisasi, dan lain-lain)
untuk setiap program dan kegiatan reformasi birokrasi
yang berdampak pada perubahan pola pikir, cara kerja dan
budaya kerja.

c. Sub pokja Jaminan Mutu (Quality Assurance Management)

Memastikan kualitas perencanaan dan pelaksanaan program


manajemen perubahan termasuk pemeriksaan kepatuhan akan
realisasi dari perencanaan program serta keberhasilan tujuan
perubahan yang telah ditetapkan.

1. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan


program dan kegiatan reformasi birokrasi di unit kerjanya.

2. Melakukan kordinasi dengan unit–unit kerja di lingkungan


Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan program dan
kegiatan manajemen perubahan yang dituangkan dalam
Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan.

3. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program dan


kegiatan manajemen perubahan dan melakukan hal-hal
lainnya yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian
Kesehatan.

4. Mengumpulkan dokumen terkait program manajemen


perubahan di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 157


2. Pokja II. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Tugas Pokja II Penataan Peraturan Perundang-undangan adalah:

1. Melaksanakan peningkatan efektivitas pengelolalan peraturan


perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian
Kesehatan

2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan


kegiatan penataan peraturan perundangan-undangan menjadi Road
Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:

a. Menurunnya tumpang tindih dan disharmoni peraturan


perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian
Kesehatan dan

b. Mmeningkatnya efektivitas pengelolaan peraturan perundang-


undangan Kementerian Kesehatan.

3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program


dan kegiatan RB di unit kerjanya

4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit


kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program dan kegiatan penataan peraturan perundang-undangan
yang dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB
Kementerian Kesehatan.

5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penataan


peraturan perundang-undangan dan melakukan hal-hal lainnya
yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan.

6. Mengumpulkan dokumen terkait program penataan peraturan


perundang-undagan di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 158


3. Pokja III. Program Penataan dan Penguatan Organisasi

Tugas Pokja III Penataan dan Penguatan Organisasi adalah:

1. Melaksanakan peningkatan efisiensi dan efektivitas organisasi


Kementerian Kesehatan.

2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan


kegiatan penataan peraturan perundang-undangan menjadi Road
Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:

a. Menurunnya tumpang tindih tugas pokok dan fungsi internal


Kementerian Kesehatan/UPT.

b. Meningkatnya kapasitas Kementerian Kesehatan/UPT dalam


melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program


dan kegiatan RB di unit kerjanya.

4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit


kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program dan kegiatan penataan organisasi yang dituangkan dalam
Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan.

5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penataan


organisasi dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam
rangka RB Kementerian Kesehatan.

6. Mengumpulkan dokumen terkait program penataan dan penguatan


organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan /UPT

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 159


4. Pokja IV. Program Penataan Tata Laksana

Tugas Pokja IV Penataan Tatalaksana adalah:

1. Melaksanakan peningkatan efisiensi dan efektivitas sistem, proses


dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur di
lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.

2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan


kegiatan penataan tata laksana menjadi Road Map dan Dokumen
Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:

a. Meningkatnya penggunaan teknologi infomasi dalam proses


penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Kementerian
Kesehatan/UPT.

b. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen


pemerintahan di Kementerian Kesehatan/UPT.

c. meningkatnya kinerja di Kementerian Kesehatan/UPT.

3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program


dan kegiatan RB di unit kerjanya.

4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit


kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program dan kegiatan penataan tata laksana yang dituangkan
dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan.

5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penataan


tata laksana dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam
rangka RB Kementerian Kesehatan.

6. Mengumpulkan dokumen terkait program penataan tata laksana di


lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 160


5. Pokja V. Program Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Aparatur

Tugas Pokja V Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia


Aparatur adalah:

1. Melaksanakan peningkatan profesionalisme sumber daya manusia


aparatur di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT, yang didukung
oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis kompetensi,
transparansi, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan
kesejahteraan yang sepadan.

2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan


kegiatan penataan sistem manajemen SDM aparatur menjadi Road
Map dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:

a. Meningkatnya ketaatan pengelolaan SDM aparatur Kementerian


Kesehatan/UPT.

b. Meningkatnya transparasi dan akuntabilitas pengelolaan SDM


Aparatur Kementerian Kesehatan/UPT.

c. Meningktnya disiplin SDM Aparatur Kementerian Kesehatan/UPT.

d. Meningkatnya efektivitas manajemen SDM Aparatur Kementerian


Kesehatan/UPT.

e. Meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur Kementerian


Kesehatan/UPT.

3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program


dan kegiatan RB di unit kerjanya.

4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit


kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program dan kegiatan penataan sistem manajemen SDM aparatur
yang dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan Reformasi
Birokrasi Kementerian Kesehatan.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 161


5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penataan
sistem manajemen SDM aparatur dan melakukan hal-hal lainnya
yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan.

6. Mengumpulkan dokumen terkait program penataan sistem


manajemen sumber daya manusia aparatur di lingkungan
Kementerian Kesehatan/UPT.
6. Pokja VI. Program Penguatan Pengawasan

Tugas Pokja V Penguatan Pengawasan adalah:

1. Melaksanakan peningkataan penyelengaraan pemerintahan yang


bersih dan bebas KKN di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.

2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan


kegiatan penguatan pengawasan menjadi Road Map dan Dokumen
Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:

a. Meningkatnya kepatuhan pengelolaan keuangan negara pada


Kementerian Kesehatan/UPT.

b. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM


Aparatur Kementerian Kesehatan/UPT.

c. Meningkatnya opini BPK terhadap pengelolaan SDM aparatur


Kementerian Kesehatan/UPT.

d. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang di Kementerian


Kesehatan/UPT.

3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program


dan kegiatan terhadap di unit kerjanya.

4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit


kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program dan kegiatan penguatan pengawasan yang dituangkan
dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 162


5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penguatan
pengawasan dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan dalam
rangka RB Kementerian Kesehatan.

6. Mengumpulkan dokumen terkait program penguatan pengawasan


di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.
7. Pokja VII. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Tugas Pokja VII Penguatan Akuntabiliatas adalah:

1. Melaksanakan peningkatan kapasistas dan akuntabilitas kinerja


Kementerian Kesehatan/UPT.

2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan


kegiatan penguatan akuntabilitas kinerja menjadi Road Map dan
Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:

a. Meningkatnya kinerja Kementerian Kesehatan/UPT.

b. Meningkatnya akuntabilitas Kementerian Kesehatan/UPT.

3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program


dan kegiatan RB di unit kerjanya.

4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit


kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program dan kegiatan penguatan akuntabilitas kinerja yang
dituangkan dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian
Kesehatan.

5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program penguatan


akuntabilitas kinerja dan melakukan hal-hal lainnya yang diperlukan
dalam rangka RB Kementerian Kesehatan.

6. Mengumpulkan dokumen terkait program penguatan akuntabilitas


kinerja di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 163


8. Pokja VIII. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Tugas Pokja VIII Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik adalah:

1. Melaksanakan peningkataan kualitas pelayanan publik di


lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT sesuai dengan kebutuhan
dan harapan masyarakat.

2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan, rencana program dan


kegiatan peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi Road Map
dan Dokumen Usulan, dengan target capaian sebagai berikut:

a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih


murah, lebih aman dan lebih mudah dijangkau) di Kementerian
Kesehatan/UPT.

b. Meningkatnya jumlah unit pelayanan publik yang berstandar


internasional di Kementerian Kesehatan/UPT.

c. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap


penyelenggaraan pelayanan publik yang diberikan oleh
Kementerian Kesehatan.

3. Menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan program


dan kegiatan RB di unit kerjanya.

4. Melakukan koordinasi dengan satuan-satuan organisasi/unit-unit


kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan
program peningkatan kualitas pelayanan publik yang dituangkan
dalam Road Map dan Dokumen Usulan RB Kementerian Kesehatan.

5. Melakukan analisis dan pembahasan mengenai program


peningkatan kualitas pelayanan publik dan melakukan hal-hal
lainnya yang diperlukan dalam rangka RB Kementerian Kesehatan.

6. Mengumpulkan dokumen terkait program peningkatan kualitas


pelayanan publik di lingkungan Kementerian Kesehatan/UPT.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 164


A.3. Tim Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Tim monitoring, evaluasi dan pelaporan terdiri dari:

Ketua : Inspektur Jenderal

Sekretaris : Inspektur III

Tugas tim monitoring, evaluasi dan pelaporan adalah:

1. Melakukan monitoring untuk memastikan pelaksanaan setiap


aktivitas RB sesuai dengan Road Map yang telah disetujui.

2. Menyusun laporan hasil monitoring setiap 6 (enam) bulan sekali.

3. Mengolah hasil monitoring.

4. Memberikan masukan sebagai perbaikan berkelanjutan


pelaksanaan kegiatan RB.

5. Melakukan evaluasi setiap pelaksanaan aktivitas RB sesuai sasaran


pencapaian yang telah disepakati dalam Road Map.

6. Melakukan evaluasi setiap 5 (lima) tahun sekali terhadap


keseluruhan pelaksanan aktivitas RB sesuai dengan sasaran
pencapaian yang telah disepakati dalam Road Map.

7. Mengolah hasil evaluasi dan memberikan catatan dan


rekomendasi perbaikan bila hasil capaian tidak sesuai dengan
yang direncanakan.

A.4. Sekretariat

Tugas dan fungsi Sekretariat adalah menyelenggarakan tugas


kesekretariatan.

B. Tim Asesor dan Agen Perubahan (Agent of Change) RB


Kementerian Kesehatan

B.1. Asesor RB Kementerian Kesehatan

Tim Asesor dan Agen Perubahan (agent of change) ditetapkan


berdasarkan Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 165


Republik Indonesia Nomor HK.03.01/III/Sk/073/2015. Tim Asesor dan
Agen Perubahan dibentuk dalam rangka mengubah sistem dan
mekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja individu
atau unit kerja menjadi lebih baik sesuai tujuan RB.

Tim Asesor terdiri dari 8 orang, yang berasal dari satker eselon 2
di unit utama yaitu:

Koordinator : Inspektur III, Inspektorat Jenderal

Anggota :

Tabel 35. Pembagian Tim Asesor

No. Unit Organisasi Jabatan

1 Sekretariat Jenderal Kepala Biro Umum

2 Inspektorat Jenderal Inspektur Investigasi


3 Direktorat Jenderal Bina Upaya Direktur Bina Kesehatan Jiwa
Kesehatan

4 Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA Direktur Bina Kesehatan


Kerja dan Olahraga

5 Direktorat Jenderal Pengendalian Direktur Surveilans,


Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Imunisasi, Karantina, dan
Kesehatan Matra
6 Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Direktur Bina Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kefarmasian

7 Badan Penelitian dan Pengembangan Kepala Pusat Teknologi


Kesehatan Intervensi Kesehatan
Masyarakat

8 Badan Pengembangan dan Kepala Pusat Standardisasi,


Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Sertifikasi dan Pendidikan
Kesehatan Berkelanjutan SDM
Kesehatan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 166


Tugas dan tanggung jawab tim asesor adalah:

1. Menjalankan peran sebagai asesor yaitu:


a. Melakukan penilaian mandiri pelaksanaan RB (PMPRB) sesuai
dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 sebagai
berikut:

1) melakukan proses penilaian sesuai dengan ketentuan.

2) memberikan nilai sesuai aturan.

3) melakukan diskusi dalam grup dengan baik untuk


mencapai konsensus dalam hal penilaian.

4) menyelesaikan semua pekerjaan sesuai dengan jadwal.

b. Menetapkan langkah-langkah kerja yang harus dilakukan dalam


proses penilaian.

c. Menyusun rencana aksi tindaklanjut atas hasil penilaian mandiri


untuk perbaikan pelaksanaan dan pencapaian RB periode
selanjutnya;

d. Menyampaikan Laporan Penilaian Mandiri Pelaksanaan


Reformasi Birokrasi (PMPRB) kepada MenPAN dan RB dan
Eselon I masing-masing.

2. Menjalankan peran sebagai pembangun integritas, yaitu:

a. Melaksanakan sosialisasi tentang pembangunan Zona


Integritas.

b. Melakukan identifikasi dan pemetaan permasalahan Zona


Integritas.

c. Melakukan identifikasi dan pengusulan calon satker WBK.

d. Mendorong tercapainya nilai-nilai indikator sebagai syarat


tercapainya unit kerja dengan predikat WBK/WBBM

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 167


B.2 Agen Perubahan (Agent of Change) RB Kementerian Kesehatan

Agen perubahanan terdiri dari 5 orang masing-masing unit eselon 2


yang ada di pusat, dengan rincian:

1. Koordinator : 1 orang

2. Wakil koordinator : 1 orang

3. Anggota : 3 orang

Dengan demikian total jumlah AoC di Kementerian Kesehatan adalah


335 orang yang tersebar di 67 satker Eselon 2. Sementara masih ada
166 UPT di luar satker pusat yang belum ditetapkan AoCnya.

Agen Perubahan (Agent Of Change) mempunyai tugas dan tanggung


jawab:

1. Katalis, untuk meyakinkan pegawai yang ada di masing-masing Unit


Organisasi tentang pentingnya perubahan menuju kondisi yang
lebih baik (tujuan yang direncanakan).

2. Pemberi Solusi, sebagai pemberi alternatif solusi kepada pegawai di


masing-masing unit organisasi yang mengalami kendala dalam
proses berjalannya perubahan menuju tujuan akhir.

3. Mediator, untuk melancarkan proses perubahan terutama


menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi
birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak yang ada di
dalam dan pihak di luar Unit Organisasi terkait dalam proses
perubahan.

4. Penghubung Sumber Daya, untuk menghubungkan pegawai yang


ada di dalam Unit Organisasi kepada pembuat kebijakan.

5. Kompilator, untuk mengkompilasi dokumen pelaksanaan reformasi


birokrasi di lingkungan Satuan Kerjanya masing-masing.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 168


7.3. Tata Kerja Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan

A. Tata Kerja Tim Reformasi Birokrasi di tingkat Unit Utama

Dalam organisasi pelaksana RB Kemenkes, Menteri Kesehatan


selaku penanggung jawab dan pengarah RB di Kementerian
Kesehatan, memikili jalur instruksi kepada unit utama dan unit di
bawahnya untuk menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/266/2015.
Pimpinan unit utama selaku tim pengarah memiliki tugas dan
tanggung jawab di antaranya memastikan keberhasilan pelaksanaan
RB yang telah ditetapkan dari segi kualitas hasil, ketepatan waktu dan
anggaran, melalui proses monitoring dan evaluasi secara berkala.

B. Tata Kerja Sekretariat RB Kemenkes dan Unit Utama

Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015


tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, tugas dan
fungsi fasilitasi pelaksanaan RB Kementerian Kesehatan merupakan
bagian tugas Biro Hukum dan Organisasi. Ka Biro Hukum dan
Organisasi merupakan Sekretaris Tim RB Kementerian Kesehatan.
Dengan demikian, Biro Hukum dan Organisasi memiliki tugas fasilitasi
pelaksanaan RB. Sekretariat sebagai sentral, memiliki peran penting
suksesnya pelaksanaan RB Kementerian Kesehatan. Dengan demikian,
Biro Hukum dan Organisasi perlu melengkapi dan menata sarana dan
prasarana sekretariat yang memadai dan representatif.

Di setiap unit eselon I, yakni di Sekretariat unit Eselon I, terdapat


bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat
(Hukormas)/Hukorpeg/Tahupeg. Salah satu tugasnya adalah
memfasilitasi implementasi RB di unit Eselon I. Dengan demikian,
Bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg di unit Eselon I merupakan
sekretariat yang memfasilitasi pelaksanaan RB di unit Eselon I. Sistem
dan koordinasi kerja perlu dibangun antara Biro Hukum dan Organisasi

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 169


dengan Bagian Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg untuk pelaksanaan
kegiatan reformasi birokrasi Kementerian Kesehatan.

C. Tata Kerja Tim Pelaksana dan Pokja RB

Tim RB yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal Kementerian


Kesehatan memiki delapan Pokja. Tata kerja Pokja sebagaimana
dicantumkan dalam Kepmenkes adalah sebagai tim penggerak.
Sebagai tim penggerak, Pokja bertugas mendorong pelaksanaan
program RB sehingga mencapai sasaran yang telah dituangkan dalam
Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019. Tata
kerja Pokja RB Kementerian Kesehatan sesuai dengan arah
pelaksanaan, strategi, program, kegiatan, tahapan kerja dan rencana
aksi yang ada di Road Map RB Kementerian Kesehatan 2015-2019.

Sebagai tim penggerak, semua tugas dan aksi yang dilaksanakan


harus didokumentasikan, dikoordinasikan dan dilaporkan secara
berjenjang kepada Ketua Tim (Sekretaris Jenderal Kemenkes), dan
selanjutnya ke Menteri Kesehatan. Sekretariat RB di Biro Hukor
memfasilitasi Pokja tingkat kementerian, sedangkan Bagian
Hukormas/Hukorpeg/Tahupeg memfasilitasi Pokja di tingkat Unit
Eselon I Kementerian Kesehatan.

D. Tata Kerja Agent of Chage (AoC)

Sebagaimana dimuat dalam Permen PAN & RB Nomor 27 tahun


2014, AoC memiliki peran penting dan ujung tombak pelaksanaan RB
di semua unit organisasi Kementerian Kesehatan. AoC harus dibentuk
sampai ke UPT melalui SK yang sama dengan AoC di tingkat Pusat.
AoC pada tahap perekrutan, pembinaan dan penugasan awal di bawah
koordinasi Pokja Manajemen Perubahan, dan merupakan
perpanjangan tangan Pokja Manajemen Perubahan dalam melakukan
perluasan cakupan RB sampai ke UPTdi lingkungan Kementerian
Kesehatan.

Tahapan selanjutnya, AoC merupakan ujung tombak sebagai


katalisator, alternator, mediator dan kompilator setiap program

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 170


kegiatan RB Kementerian Kesehatan. Dengan beban yang sangat
stategis tersebut perlu dilakukan penambahan kapasitas AoC (team
building), dan reward untuk dapat menjalankan fungsinya dengan
optimal. Menempatkan AoC sebagai talent pool di Kementerian
Kesehatan merupakan salah satu reward untuk mendukung tata kerja
yang optimal.

E. Tata Kerja Tim Monev dan Asesor

SK Tim RB Kemenkes, menempatkan peran tim Monev sangat


penting, yakni memastikan pelaksanaan setiap aktivitas RB di
Kementerian Kesehatan sesuai dengan Road Map yang telah disahkan.

Mekanisme monitoring dan evaluasi serta rekomendasi tindak


lanjutnya harus sejalan dengan indikator keberhasilan baik dari sisi
proses (pengungkit) maupun hasil. Hasil monev harus disampaikan
setiap semester.

Forum pelaporan hasil monev per-semester adalah forum rakor


pimpinan, rakor di setiap unit utama dan unit organisasi Kementerian
Kesehatan. Dalam setiap laporan dan tindak lanjut, tim monev harus
selalu berkoordinasi dan melakukan konsultasi hasil laporan dengan
tim RB Kemen PAN & RB serta Tim RB Nasional.

Laporan monev terakhir adalah tahun 2019 yang menampilkan


profil capaian RB Kementerian Kesehatan dengan tingkat keberhasilan
dan tantangannya. Profil tersebut memberi Gambaran utuh capaian RB
Kemenkes menuju birokrasi berkinerja tinggi dengan kualitas
pelayanan masyarakat yang prima. Dengan demikian, penghargaan
dan kepercayaan publik terhadap birokrasi Kementerian Kesehatan
menjadi semakin baik.

Tim asesor dengan peran sebagai penilai selalu menjadi pemadu


serasi antara capaian pelaksanaan RB, laporan monev dengan Tim
Pokja RB. Penguatan tata kerja tim Asesor dilakukan melalui
pemahaman aturan dan standar penilaian dalam setiap indikator RB.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 171


7.4. Monitoring dan Evaluasi

A. Monitoring

Monitoring pelaksanaan RB dilakukan dalam lingkup


Kementerian Kesehatan dan lingkup nasional. Monitoring dilakukan
untuk mempertahankan agar rencana aksi yang dituangkan dalam
Road Map reformasi birokrasi dapat berjalan sesuai dengan jadwal,
target-target, dan tahapan sebagaimana telah ditetapkan. Dari proses
monitoring, berbagai hal yang perlu dikoreksi dapat langsung
dikoreksi pada saat kegiatan RB dilaksanakan, sehingga tidak terjadi
penyimpangan dari target-target yang telah ditentukan.

Dalam lingkup unit/satuan kerja, monitoring dapat dilakukan


melalui beberapa media sebagai berikut:

a. Pertemuan rutin dengan pimpinan unit/satuan kerja/AoC untuk


membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan
penyesuaian yang perlu dilakukan untuk merespon
permasalahan atau perkembangan lingkungan strategis.
Pertemuan ini penting mengingat RB harus terus dipantau oleh
masing-masing pimpinan unit/satuan kerja untuk menjaga
keberlanjutannya. Pertemuan rutin dengan pimpinan juga
dilakukan di unit/satuan kerja yang melaksanakan Quick Wins,
untuk membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan
penyesuaian yang perlu dilakukan untuk merespon
permasalahan atau perkembangan lingkungan strategis.

b. Pertemuan dengan pimpinan unit/satuan kerja/AoC untuk


merespon permasalahan yang harus cepat diselesaikan.

c. Survei terhadap kepuasan masyarakat dan pengaduan


masyarakat;

d. Pengukuran target-target kegiatan RB sebagaimana diuraikan


dalam Road Map dengan realisasinya.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 172


e. Pertemuan dalam rangka Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi, yang dikoordinasikan oleh Inspektorat
Jenderal.

Dalam lingkup Kementerian Kesehatan, monitoring dilakukan


melalui beberapa media sebagai berikut:

a. Pertemuan rutin Tim Pengarah.

b. Pertemuan rutin Tim Pelaksana.

c. Pertemuan rutin Kelompok Kerja (Pokja).

d. Survei kepuasan masyarakat dan pengaduan masyarakat.

e. Pengukuran target-target kegiatan pada tingkat sebagaimana


diuraikan dalam Road Map dengan realisasinya.

f. Pertemuan dalam rangka Penilaian Mandiri Pelaksanaan


Reformasi Birokrasi, yang dikoordinasikan oleh Inspektorat
Jenderal.

B. Evaluasi

Evaluasi terhadap pelaksanaan RB di Kementerian Kesehatan


dilakukan dalam rentang waktu tertentu. Evaluasi dilakukan setiap
enam bulan dan tahunan.

Evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan pelaksanaan RB


secara keseluruhan termasuk tindak lanjut hasil monitoring yang
dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan.

Evaluasi dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari unit kerja


sampai tingkat Kementerian, sebagai berikut:

a. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat unit kerja yang


dipimpin oleh pimpinan unit/satuan kerja/AoC untuk membahas
kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan penyesuaian kegiatan
yang perlu dilakukan pada 6 (enam) bulan atau 1 (satu) tahun ke
depan, sehingga tidak terjadi permasalahan yang sama atau
dalam rangka merespon perkembangan lingkungan strategis.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 173


Evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh prioritas
yang telah ditetapkan.

b. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat Kementerian, yang


dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pelaksana Reformasi
Birokrasi.

c. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat Kementerian, yang


dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pengarah Reformasi Birokrasi.

Berbagai informasi yang digunakan sebagai bahan


pengambilan keputusan dapat diperoleh dari:

a. Hasil-hasil monitoring;

b. Survei kepuasan masyarakat dan pengaduan masyarakat;

c. Pengukuran target-target kegiatan reformasi birokrasi


sebagaimana diuraikan dalam Road Map dengan realisasinya;

d. Pertemuan dalam rangka Penilaian Mandiri Pelaksanaan


Reformasi Birokrasi, yang dikoordinasikan oleh Inspektorat
Jenderal.

Hasil evaluasi diharapkan dapat secara terus menerus


memberikan masukan terhadap pelaksanaan RB di tahun-tahun
berikutnya.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 174


LAMPIRAN

MATRIK WAKTU PELAKSANAAN


KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI
KEMENTERIAN KESEHATAN
2015 - 2019

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 175


1. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Manajemen Perubahan

WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015
KEGIATAN

2016

2017

2018

2019
PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Sosialisasi dan Pembekalan kepada
Internalisasi para AoC tentang
Roadmap Roadmap RB dan Pokja MP
Reformasi menugasi mereka /Pus
Birokrasi melakukan sosialisasi RB Determ
Kemenkes di unit eselon II masing-
2015-2019 masing
Sosialisasi dan
Internalisasi RB di unit-unit
eselon II Kemenkes dan Pokja MP
laporan pelaksanaannya /Unit Org
Pokja Manajemen
Perubahan
Melaksanakan aksi
peningkatan awareness
Pokja MP
pegawai Kemenkes thd
/Pus
RB melalui pemasangan
Determ
poster tagline RB
Kemenkes

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 176


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015
KEGIATAN

2016

2017

2018

2019
PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Melaksanakan aksi
peningkatan
pengetahuan pegawai
Kemenkes ttg RB melalui Pokja MP
distribusi buku ringkasan /Pus
Road Map RB Kemenkes Determ
2015-2019

2. Meningkatkan Rekrutmen AoC baru di Pokja MP


peran AoC dilingkungan kemenkes /Pus
dalam RB Determ
Kemenkes
Rekrutmen AoC baru di Pokja MP
UPT Kementerian /Pus
Kesehatan Determ

Menyelenggarakan
pelatihan utk
Pokja MP
pengembangan
/Pus
kapasitas AoC di
Determ
lingkungan Pusat
Kementerian Kesehatan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 177


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015
KEGIATAN

2016

2017

2018

2019
PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menyelenggarakan
pelatihan utk Pokja MP
pengembangan kapasitas
/Pus
AoC di lingkungan UPT
Determ
Kemenkes (PJ. Masing Unit
Eselon I)

Merumuskan draft
Rencana Tindak (Action
Plan) dalam melakukan Pokja MP
perubahan di Kemenkes /Pus
disertai penetapan skala Determ
prioritas yang jelas dan
terukur
Menyelenggarakan Pokja MP
Lokakarya Penyusunan /Pus
Rencana Tindak Determ

Memantau dan
Pokja MP
mengevaluasi /Pus
pelaksanaan Rencana Determ
Tindak

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 178


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015
KEGIATAN

2016

2017

2018

2019
PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3. Mendorong Mereview &
gerakan memperbaiki rencana
Pokja MP
perubahan di prioritas perubahan
/Pus
lingkungan (From-To) di unit Eselon II
Determ
Kementerian Kemenkes (sesuai OTK
Kesehatan baru)
sampai dengan
Membantu AoC
UPTnya
memfasilitasi perumusan
Pokja/Pus
dan penetapan rencana
Determina
prioritas perubahan si
(From-To) di dilingkungan
Kementerian Kesehatan
Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan rencana Pokja MP
prioritas perubahan /Pus
(From-To) di unit Determ
organisasi eselon II
Kemenkes
Memantau dan Pokja MP
mengevaluasi /Pus
pelaksanaan rencana Determ

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 179


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015
KEGIATAN

2016

2017

2018

2019
PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
prioritas perubahan
(From-To) di UPT
lingkungan Kemenkes
4. Meningkatkan Menyusun kerangka
engagement acuan survei
pegawai engagement pegawai Pokja MP
terhadap RB terhadap RB dan /Pus
Kemenkes menyerahkannya ke Determ
Badan Litbangkes untuk
tindak lanjut
Melaksanakan survei
engagement pegawai
thd RB di lingkungan
Badan
Pusat Kemenkes dan Litbangkes
menyerahkan hasilnya ke
Pokja Program Man.
Perubahan
Melaksanakan survei
engagement pegawai
thd RB di lingkungan UPT
Kemenkes dan
menyerahkan hasilnya ke

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 180


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015
KEGIATAN

2016

2017

2018

2019
PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pokja Program Man.
Perubahan
Melaporkan hasil survei
engagement pegawai
Pokja MP
terhadap RB di
/Pus
lingkungan Pusat
Determ
kepada Menkes melalui
Sekretaris Jenderal
Melaporkan hasil survei
engagement pegawai
terhadap RB di
lingkungan UPT kepada
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal
Membahas hasil survei
engagement pegawai
terhadap RB di
Setjen
lingkungan Pusat dan
tindak lanjutnya dalam
Rakorpim

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 181


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015
KEGIATAN

2016

2017

2018

2019
PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Membahas hasil survei
engagement pegawai
terhadap RB di
lingkungan UPT dan
tindak lanjutnya dalam
Rakorpim
Menginstruksikan
dilaksanakannya tindak
Unit Eselon
lanjut oleh unit-unit
I
organisasi yang
berkaitan
Memantau dan
Pokja MP
mengevaluasi
/Pus
pelaksanaan tindak Determ
lanjut survei engagement
5. Meningkatkan Menyusun kerangka
Pokja MP
persepsi positif acuan survei persepsi
/Pus
pemangku pemangku kepentingan Determ
kepentingan thd RB Kemenkes
thd RB
Melaksanakan survei Badan
Kemenkes
persepsi pemangku Litbangkes
kepentingan terhadap

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 182


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015
KEGIATAN

2016

2017

2018

2019
PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
RB Kemenkes

Melaporkan hasil survei


persepsi pemangku Pokja MP
kepentingan terhadap /Pus
RB Kemenkes kepada Determ
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal
Membahas hasil survei
persepsi pemangku
kepentingan terhadap Setjen
RB Kemenkes dan tindak
lanjutnya dalam
Rakorpim
Menginstruksikan
dilaksanakannya tindak Unit Eselon
lanjut oleh unit-unit
I
organisasi yang
berkaitan
Memantau dan
Pokja MP
mengevaluasi
/Pus
pelaksanaan tindak

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 183


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015
KEGIATAN

2016

2017

2018

2019
PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
lanjut survei persepsi Determ
pemangku kepentingan
thd RB Kemenkes
6. Menyiapkan Melakukan analisis
Sekretariat kebutuhan ruang
Pokja MP
Representatif RB Sekretariat RB untuk
/Pus
Tingkat diajukan ke Sekretaris
Determ
Kementerian Jenderal Kemenkes
Kesehatan dan melalui Biro Hukor.
Unit Eselon I
Mengajukan permintaan
pengadaan ruangan
untuk Sekretariat RB
Tingkat Kemenkes dan Sekjen
Tingkat Eselon I kepada
Sekjen & Pimpinan Unit
Eselon I
Melakukan penataan
ruangan dan Biro Umum
kelengkapan sarana /Set
serta fasilitas informasi di Eselon I
ruangan Sekretariat RB.

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 184


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015
KEGIATAN

2016

2017

2018

2019
PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Memfungsikan ruang
Sekretariat RB untuk
pelaksanaan tindak
Asesor &
lanjut agenda RB
AoC
Kemenkes dan
melaporkannya ke Pokja
Manajemen Perubahan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 185


2. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Sistem Pengawasan

WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Meningkatkan Menyelenggarakan
implementasi pertemuan AoC tentang
penanganan pelaksanaan Pokja PP
pengaduan penanganan /Set Itjen
masyarakat di pengaduan masyarakat
semua unit di unit Eselon II masing2
Eselon II
Membentuk tim
penangananpengaduan
Unit
masyarakat lengkap Eselon II
dengan kontaknya
(tel/hp, email, twitter, dll)
Menyosialisasikan
tentang tim Biro Kom
penanganan Yan
pengaduan masyarakat Publik
di unit2 Eselon II (tmsk
cara kontaknya)
Melaksanakan
Unit
pemantauan dan
Eselon II&
evaluasi penanganan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 186


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pengaduan masyarakat AoC
di unit Eselon II serta
melaporkan secara
berkala kpd Pokja
Program Peng.
Pengawasan dan It Jen.
2. Meningkatkan Menyelenggarakan
implementasi pertemuan AoC
Pokja PP
Whistle Blowing implementasi WBS di
System (WBS)di Kemenkes
semua unit
Memroses penerbitan
Eselon II
Peraturan Menteri
Kesehatan tentang
Biro
Petunjuk Teknis Hukor
Pelaksanaan Whistle
Blowing System (WBS) di
Kementerian Kesehatan
Menyelenggarakan
sosialisasi Peraturan Pokja PP
Menteri tentang WBS /Set Itjen
dan MoU antara
Kemenkes dan Lembaga

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 187


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Perlindungan Saksi dan
Korban (LPSK) di unit2
Eselon II
Menyelenggarakan
upaya motivasi seluruh Pimpinan
pegawai di masing2 unit Unit
Eselon II dalam rangka Eselon II
WBS melalui rapat /AoC
minimal 1 tahun sekali
Menampung laporan dari
whistle blowers dan
memantau tindak Itjen
lanjutnya oleh unit-unit
Eselon II

Memberikan
reward/punishment Itjen
berkaitan dengan WBS
3. Meningkatkan Menerbitkan Peraturan
pencegahan Menteri Kesehatan Biro
benturan tentang Petunjuk Teknis Hukor
kepentingan di (Juknis) Penanganan BK

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 188


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
semua unit di Kemenkes
organisasi
Menyelenggarakan
sosialisasi Peraturan
Pokja/Ses
Menteri tentang Juknis
Itjen
Penanganan BK di unit2
Eselon II
Melaksanakan
penanganan benturan
kepentingan:
Pimpinan
a. Meminta setiap
Unit
pegawai membuat
Eselon II
pernyataan terbuka
hal-hal yang
berpotensi
menimbulkan
benturan
kepentingan
b. Melakukan tindakan2
khusus mencegah
benturan
kepentingan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 189


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
c. Mengeluarkan
pegawai dari rapat
penting/
pengambilan
keputusan yang
berpotensi memiliki
benturan
kepentingan
d. Mengikutsertakan
pejabat Inspektorat
Jenderal dalam
rapat-rapat
penting/pengambilan
keputusan sebagai
pengamat
independen
Melaporkan secara Pimpinan
berkala kepada
Unit
Inspektorat Jenderal ttg
Eselon II
penanganan BK
4. Meningkatkan Menyelenggarakan Pokja
pelaksanaan pertemuan AoC tetang PP/Ses

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 190


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dengan baik pelaksanaan SPIP di unit- Itjen
SPIP di unit-unit unit Eselon II
Eselon II
Melaksanakan SPIP di
unit-unit Eselon II:
a. Menciptakan dan
memelihara
lingkungan
pengendalian
b. Menilai dan AoC Unit
memetakan risiko Eselon II
c. Melaksanakan
pengendalian
d. Mengidentifikasi,
mencatat dan
mengkomunikasikan
informasi untuk
pengendalian
Memantau dan AoC Unit
mengevaluasi Eselon II
pelaksanaan Memantau

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 191


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
dan mengevaluasi
pelaksanaan SPIP di unit
Eselon II dan melaporkan
kepada Inspektorat
Jenderal
5. Membangun Menyelenggarakan
unit-organisasi pertemuan AoC tentang Pokja
Kemenkes pembangunan unit-unit PP/Ses
untuk Eselon II Kemenkes untuk Itjen
mendapat predikat WBK/WBBM
predikat WBK
Unit Eselon I mengajukan Masing2
(Wilayah Bebas
calon satuan kerja Unit
Korupsi) dan
WBK/WBBM Eselon I
WBBM (Wilayah
Bebas dari Melakukan pre-
Korupsi dan assessment terhadap Itjen
Wilayah unit yang diusulkan
Birokrasi Bersih
Melayani) Melakukan bimtek
Pencapaian WBK/WBBM Itjen
kepada unit Eselon II
Calon WBK/WBBM

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 192


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Melakukan penilaian
terhadap unit Eselon II
Calon WBK/ WBBM dan TPI
melaporkan hasilnya
kepada Itjen
Mengajukan calon unit
Eselon II WBK/WBBM ke
Itjen
Kemen PAN-RB

6. Meningkatkan Menyelenggarakan
kapabilitas pertemuan AoC tentang
APIP peningkatan kapabilitas
Pokja/Ses
APIP Kemenkes & Itjen
menyampaikan
rekomendasinya kepada
Itjen
Melakukan inventarisasi
dan Pemetaan Kapabilitas
APIP serta meminta kpd Itjen
Unit2 Eselon I utk
mensertifikasi APIP-nya

Mengirimkan APIP Unit Unit2

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 193


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Eselon I untuk mengikuti Eselon I
peningkatan kompetensi
SDM APIP melalui
program Sertifikasi
Melakukan peningkatan
kompetensi SDM APIP
melalui program Itjen
Sertifikasi Profesi Internal
Audit
Melakukan penilaian
secara mandiri (self
assessment) kapabilitas
APIP sesuai kriteria
Itjen
internasional, yaitu
dengan menggunakan
Internal Audit Capability
Model (IACM).
Mereview peningkatan
peran APIP menjadi Itjen
quality assurance dan
consulting

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 194


3. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja

PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN


KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN 1 1 1 PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2
1. Memperluas Mendorong
unit-unit Eselon digunakannya e- Pokja PAK
II yang procurement (termasuk /Ro Rengar
menggunakan e-catalog) oleh unit-unit
e-procurement Eselon II
(termasuk e-
catalog) Memantau dan
mengevaluasi
penggunaan e-
procurement (termasuk Unit Eselon II
e-catalog) oleh unit & AoC
Eselon II secara berkala
melaporkannya ke Biro
Keuangan dan BMN
Memberikan
reward/punishment
berkaitan dengan Setjen &
penggunaan e- Unit Eselon I
procurement (termasuk
e-catalog)
Melaporkan Biro
perkembangan Keuangan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 195


PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN 1 1 1 PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2
penggunaan e- dan BMN
procurement (termasuk
e-catalog) di Kemenkes
kepada Menkes melalui
Sekretaris Jenderal
minimal 1 kali setahun
2. Meningkatkan Membuat/mengembang
kualitas kan aplikasi pengelolaan
pengelolaan keuangan dan BMN serta Pusdatin
keuangan dan SOP-nya dan
barang milik memasangnya di semua
negara unit Eselon II
Koordinasi pelaksanaan
pemantauan dan
evaluasi penggunaan
aplikasi pengelolaan
keuangan dan BMN Pusdatin
secara berkala dan
menginformasikannya
kepada Biro Keuangan
dan BMN
Memberikan reward/
punishment terhadap unit Unit Eselon I
Eselon II terkait

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 196


PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN 1 1 1 PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2
penggunaan aplikasi
dalam sistem
pelaporannya.
Melakukan pemutakhiran
terhadap aplikasi Pusdatin
pengelolaan keuangan
dan BMN.
3. Mengintegrasik Melakukan koordinasi
an manajemen dan fasilitasi terhadap
kinerja unit Eselon I dalam
Kemenkes penyusunan rencana
secara terbuka mulai penetapan sasaran Biro Ren-gar
sampai tolok ukur dalam
bentuk indikator yang
berorientasi hasil
(cascading)
Melakukan review
pelaksanaan Biro Rengar
penyusunan rencana Set Unit
secara berkala terhadap Eselon I
dokumen perencanaan
Menyusun laporan kinerja Unit Eselon I
Unit Eselon I

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 197


PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB 2015 PNG JWB/
NO. TAHAPAN

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN 1 1 1 PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2
Melakukan koordinasi
dan fasilitasi terhadap
unit Eselon I dalam Biro Rengar
penyusunan laporan
kinerja
Melakukan evaluasi
pelaksanaan kinerja dan Biro Rengar
integrasi sistem & Itjen
pelaporan
Melakukan perencanaan
tindak lanjut Biro Rengar
pelaksanaan kinerja atas
hasil evaluasi

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 198


4. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Kelembagaan

PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/


KEGIATAN/ SUB
NO TAHAPAN 2015 PENGERAK

2016
2017
2018

2019
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Melembagakan Memasukkan Agenda
pelaksanaan Reformasi Birokrasi ke dalam
Biro Hukor
agenda tugas dan fungsi di masing-
Reformasi masing Unit eselon I
Birokrasi ke
Memasukkan Kegiatan
dalam
Pelaksanaan RB Kemenkes
organisasi Biro Ren-
2015-2019 ke dalam Rencana
Kemenkes gar & Itjen
Kegiatan masing-masing Unit
eselon I
Menyiapkan format laporan
Biro Hukor
pelaksanaan RB Unit eselon I
Melaporkan secara berkala Biro
pelaksanaan agenda RB di Hukormas/
Unit eselon I kepada Sekjen Peg/Tahu
peg Unit
Eselon I

2. Meningkatkan Melakukan evaluasi unit Bag.


organisasi Eselon II berdasarkan hasil Hukormas
Kemenkes yang analisis jabatan dan /Peg/Tahu
right sizing serta melaporkannya ke Biro Hukor peg Unit
menurunkan Eselon I

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 199


PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
KEGIATAN/ SUB
NO TAHAPAN 2015 PENGERAK

2016
2017
2018

2019
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
tumpang tindih Mengindentifikasi adanya
Bag.
tugas dan fungsi tumpang tindih tugas dan
Hukormas
sampai dengan fungsi serta adanya tugas
/Peg/Tahu
UPT tambahan di masing-masing
peg Unit
satker dan melaporkannya
Eselon I
ke Biro Hukor
Melakukan kajian perubahan Biro Hukor
organisasi dan tata kerja & Bag.
satker di lingkungan Hukormas
Kemenkes s/d UPT dan /Peg
melaporkannya kepada /Tahupeg
Pimpinan Unit Eselon
I

Mengusulkan perubahan
organisasi dan tata kerja
satker di lingkungan Biro Hukor
Kemenkes s/d UPT kepada
Kemen PAN & RB
3 Mensinergikan Menyusun Naskah Akademik Biro Hukor
organisasi (NA) tentang pedoman & Bag.
Kemenkes organisasi Dinas Kesehatan Hukormas
dengan Provinsi dan Kabupaten/Kota /Peg
organisasi Dinas /Tahupeg
Kesehatan Unit Eselon

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 200


PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
KEGIATAN/ SUB
NO TAHAPAN 2015 PENGERAK

2016
2017
2018

2019
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Provinsi dan I
Kabupaten/Kota
Menyusun rancangan Biro Hukor
Pedoman Organisasi Dinas & Bag.
Kesehatan Provinsi dan Hukormas
Kabupaten/Kota. /Peg
/Tahupeg
Unit Eselon
I

Menginventarisasi Organisasi Biro Hukor


Dinas Kesehatan Provinsi dan & Bag.
Kabupaten/Kota yang telah Hukormas
sesuai dengan pedoman /Peg
/Tahupeg
Unit Eselon
I

Melaporkan secara berkala


pelaksanaan sinergi
organisasi Dinas Kesehatan Biro Hukor
dan Kemenkes kepada
Menkes melalui Sekretaris
Jenderal

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 201


PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN PNG JWB/
KEGIATAN/ SUB
NO TAHAPAN 2015 PENGERAK

2016
2017
2018

2019
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4 Meningkatnya Menyelenggarakan
pelaksanaan pertemuan evaluasi kinerja Biro Hukor &
kinerja aparatur aparatur tahun 2015 Bag.
Hukormas
/Peg
/Tahupeg

Mendorong masing-masing
Unit Eselon I
unit eselon I untuk
meningkatkan kinerja
aparatur di satuan kerja
Memantau dan Biro Hukor &
mengevaluasi pelaksanaan Bag.
kinerja aparatur Hukormas
/Peg
/Tahupeg

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 202


5. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Tata Laksana

WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015

2016
2017
2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Merumuskan Melakukan identifikasi dan Biro Hukor
tatalaksana mereview proses bisnis dan & Bag.
(proses-proses SOP berdasar organisasi Hukormas
bisnis) di baru Kemenkes /Peg
Kemenkes /Tahupeg
sesuai organisasi Unit
baru Eselon I

Memproses Keputusan Biro Hukor


Pimpinan Unit Eselon I & Bag.
tentang Proses Bisnis dan Hukormas
SOP di Unit Eselon I ybs. /Peg
/Tahupeg
Unit
Eselon I

Melakukan pemantauan Biro Hukor


dan evaluasi pelaksanaan & Bag.
PB dan SOP di Unit Eselon I Hukormas
/Peg
/Tahu peg
Unit
Eselon I

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 203


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015

2016
2017
2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. Meningkatkan Menyusun konsep asesmen Pokja PT/
Penerapan TIK TIK Kemenkes Pusdatin
Kemenkes
menuju sistem Melaksanakan asesmen dan Pusdatin
TIK terintegrasi, melakukan penataan-ulang dan Bag.
efektif, dan TIK Kemenkes PI Unit2 Es
efisien 1

Melakukan pemantauan Pusdatin


dan evaluasi penerapan dan Bag.
sistem TIK terintegrasi PI Unit2 Es
1

3 Harmonisasi Melakukan Pemetaan dan Pokja PT,


Standard menyusun Konsep Biro Hukor
Operating Harmonisasi SOP-SOP di & Bag.
Hukormas
Procedure (SOP) Kemenkes
/Peg
Kementerian /Tahupeg
Kesehatan Unit Eselon I

Membuat kerangka acuan Biro Hukor


pelaksanaan Harmonisasi & Bag.
SOP-SOP di Kemenkes Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 204


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015

2016
2017
2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Eselon I

Melakukan harmonisasi SOP Biro Hukor


di unit2 organisasi dari Unit & Bag.
Utama ybs. Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit
Eselon I

Melaporkan kemajuan Biro Hukor


pelaksanaan Harmonisasi & Bag.
SOP-SOP di Kemenkes Hukormas
kepada Menkes melalui /Peg
Sekretaris Jenderal /Tahupeg
Unit
Eselon I

4 Memantapkan Menyusun konsep


Sistem Informasi pemetaan masalah dan
Kesehatan (SIK) pelaksanaan Pokja PT/
Nasional pengintegrasian SIK-SIK yang Pusdatin
terintegrasi ada ke dalam SIK Nasional
berbasis TIK berbasis TIK
Membuat kerangka acuan Pusdatin
pemetaan masalah dan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 205


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015

2016
2017
2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pelaksanaan
pengintegrasian SIK-SIK yang
ada ke dalam SIK Nasional
berbasis TIK
Melaksanakan pemetaan
masalah dan pelaksanaan
pengintegrasian SIK-SIK yang Pusdatin
ada ke dalam SIK Nasional
berbasis TIK
5 Mengembangka Menyusun konsep
n e-Government pengembangan komunikasi
di Kemenkes berbasis TIK antara
masyarakat dg Kemenkes, Pokja/
antara Kemenkes dg Pusdatin
Kementerian/Lembaga-
lembaga lain terkait, dan
antara Kemenkes dengan
masyarakat
Membuat kerangka acuan
pengembangan komunikasi Pusdatin
berbasis TIK antara & Biro
masyarakat dengan Komyanm
Kemenkes, antara as
Kemenkes dengan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 206


WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015

2016
2017
2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kementerian/Lembaga-
lembaga lain terkait, dan
antara Kemenkes dengan
masyarakat
Melaksanakan Pusdatin
pengembangan e- & Biro
Government di Kemenkes Komyanm
as

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 207


6. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Sistem Manajemen SDM ASN

WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
KEGIATAN/ SUB

2016
2017

2018

2019
NO. TAHAPAN 2015 PENGERAK
KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Merencanakan Menyelenggarakan
kembali perencanaan kebutuhan Set Unit
kebutuhan pegawai di Unit-unit Eselon II Eselon I &
pegawai sesuai (dengan memperhitungkan AoC
organisasi baru kondisi saat ini dan kebutuhan)
sesuai struktur organisasi baru)

Melaporkan rencana Set Unit


kebutuhan pegawai Unit Eselon Eselon I
I ke Biro Kepegawaian

Menyusun rencana kebutuhan


pegawai Kemenkes Tahun Biro Kepeg
2015-2019 dan melaporkannya
kepada Menkes melalui Sekjen

2 Menempatkan Melaksanakan analisis jabatan Biro Hukor


pegawai sesuai dan merumuskan persyaratan & Bag.
bakat/minat jabatan (struktural dan non- Hukormas
dan struktural) di Unit-unit Eselon II /Peg
kompetensi /Tahupeg
Unit Eselon I

Menyelenggarakan tes BPPSDM/Ro


bakat/minat (assesmen) Peg/AoC
pegawai (struktural dan non-

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 208


WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
KEGIATAN/ SUB

2016
2017

2018

2019
NO. TAHAPAN 2015 PENGERAK
KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
struktural) Kementerian
Kesehatan

Menyelenggarakan
pengangkatan/ penempatan
kembali/diklat pejabat Setjen
struktural sesuai dengan
kompetensi dan
bakat/minatnya

Menyelenggarakan rotasi/
penempatan kembali/diklat
pegawai non-struktural sesuai Setjen
kompetensi dan
bakat/minatnya

Memantau dan mengevaluasi


pengisian jabatan dan
penempatan pegawai serta Ro Peg
melaporkannya kpd Menkes
melalui Sekretaris Jenderal

3 Meningkatkan Mengumpulkan data tentang Ro Peg &


pembinaan penerapan disiplin pegawai Set Unit
disiplin berdasarkan PP No. 53 Tahun Eselon I
pegawai 2010 1 kali setahun

Melakukan analisis jenis &


Ro Peg
penyebab pelanggaran disiplin
pegawai dan melaporkan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 209


WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
KEGIATAN/ SUB

2016
2017

2018

2019
NO. TAHAPAN 2015 PENGERAK
KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
hasilnya kpd Menkes melalui
Sekretaris Jenderal 1 kali
setahun

Membahas hasil analisis jenis &


penyebab pelanggaran disiplin
pegawai serta tindak lanjut Setjen
dan cara2 pencegahan
pelanggaran disiplin pegawai
Rakorpim

Menyusun konsep pencegahan


pelanggaran disiplin pegawai Ro Peg
berdasar arahan Rakorpim

Menyampaikan surat edaran


tentang pencegahan
pelanggaran disiplin pegawai Setjen
ke Unit Eselon I untuk
dilaksanakan

4. Mengembangk Mengumpulkan hasil penilaian Ro Peg &


an sistem kinerja pegawai berbasis TIK Set Unit
penilaian dan hambatan Eselon I
kinerja pelaksanaannya
pegawai
berbasis TIK Melakukan evaluasi terhadap
penilaian kinerja pegawai Ro Peg
berbasis TIK dan menjajagi
integrasinya dengan penilaian

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 210


WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
KEGIATAN/ SUB

2016
2017

2018

2019
NO. TAHAPAN 2015 PENGERAK
KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
kinerja organisasi berbasis TIK

Menindaklanjuti hasil evaluasi


penilaian kinerja pegawai
berbasis TIK dan mengirim Ro Peg
rekomendasi integrasi ke
Pusdatin

Mengembangkan aplikasi
(berbasis TIK) penilaian kinerja
pegawai yang terintegrasi
dengan penilaian kinerja Pusdatin &
organisasi dan melaporkan Ro Peg
perkembangannya
kepadaMenkes melalui
Sekretaris Jenderal

5. Mengembangk Melakukan asesmen individu Ro Peg


an sistem karier pegawai
pegawai
Kemenkes Merumuskan pola karir, jalur2
karir, dan sistem karier pegawai Ro Peg
Kemenkes
Kemenkes

Memroses Kepmenkes/
Permenkes ttg Sistem Karier Biro Hukor
Pegawai Kemenkes

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 211


WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
KEGIATAN/ SUB

2016
2017

2018

2019
NO. TAHAPAN 2015 PENGERAK
KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menerapkan Sistem Karir
Pegawai Kemenkes di lingkup Set Unit
Unit Eselon I dan melaporkan Eselon I
kemajuan serta hambatannya
ke Biro Kepegawaian

Memantau dan mengevaluasi


pelaksanaan sistem karir di Ro Peg
Kemenkes

6. Meningkatkan Menyelenggarakan rapat


sistem tentang asesmen kebutuhan BPPSDMK &
pengembanga diklat pegawai Kemenkes dan Ro Peg
n pegawai jadwal pelaksanaan tiap
melalui tahunnya
pendidikan dan
pelatihan Menyelenggarakan assesmen BPPSDMK
(diklat) kebutuhan diklat

Melaporkan hasil assesmen


kepada Menkes dengan BPPSDMK
tembusan ke Sekretaris
Jenderal

Menyusun Rencana & BPPSDMK &


Anggaran Diklat Ropeg

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 212


WAKTU PENYELESAIAN
PNG JWB/
KEGIATAN/ SUB

2016
2017

2018

2019
NO. TAHAPAN 2015 PENGERAK
KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menyelenggarakan diklat
sesuai dengan hasil assesmen BPPSDMK
kebutuhan diklat

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 213


7. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Penguatan Paraturan Perundang-Undangan

PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN


KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
No TAHAPAN 2015

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Melakukan Menginventarisasi
harmonisasi peraturan perundang-
peraturan undangan yang akan
perundang- diharmonisasi untuk Pokja PPU
undangan tahun berjalan dan
untuk tahun menyampaikannya ke
berjalan Biro Hukor
Melaksanakan Biro Hukor &
pengkajian terhadap Bag.
peraturan perundang- Hukormas
undangan yang akan /Peg
diharmonisasi /Tahupeg
Unit Eselon I

Memproses harmonisasi Biro Hukor &


peraturan per-UU-an Bag.
melalui Hukormas
Kepmenkes/Permenkes /Peg
atau bentuk lain /Tahupeg
Unit Eselon I

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 214


PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
No TAHAPAN 2015

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. Memperkuat Memantau proses
pengendalian penyusunan peraturan
penyusunan perundang-undang-an Pokja &
peraturan di Unit Eselon I dan AoC Unit
perundang- mengirimkannya ke Biro eselon I
undangan di Hukor
Kemenkes
Menindak lanjuti hasil
pemantauan dan
melaporkannya minimal
1 kali dalam setahun Biro Hukor
kepada Menteri
Kesehatan melalui
Sekretaris Jenderal
3. Meningkatkan Meminta masukan dari
partisipasi masyarakat terhadap Biro Hukor &
masyarakat rancangan Bag.
dalam kebijakan/peraturan Hukormas
penyusunan perundang-undangan /Peg
kebijakan yang akan dibuat /Tahupeg
dan peraturan melalui website Unit Eselon I
perundang- Kemenkes

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 215


PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
No TAHAPAN 2015

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
undangan di Menelaah masukan dari
Biro Hukor &
Kemenkes masyarakat dan
Bag.
memperbaiki
Hukormas
rancangan
/Peg
kebijakan/peraturan /Tahupeg
perundang-undangan Unit Eselon I
jika perlu
Memproses penerbitan Biro Hukor &
kebijakan/peraturan Bag.
perundang-undangan Hukormas
/Peg
/Tahupeg
Unit Eselon I

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 216


8. Matrik Waktu Pelaksanaan Agenda RB Program Peningkatan Kualitas Pelayananan Publik

PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN


KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Melakukan Menyempurnakan
penyempurna proses bisnis
an Proses (Standar Pelayanan Pokja
Bisnis Minimal, SOP, Survei PKPP/
pelayanan Kepuasan Biro
publik Masyarakat, dan Komyan
Kemenkes. sistem monev mas
kualitas) pelayanan
publik Kemenkes.
Melaksanakan
komputerisasi
proses bisnis Pusdatin
pelayanan publik
Kemenkes
Memantau dan
mengevaluasi
penerapan Pusdatin
komputerisasi
proses bisnis
pelayanan publik

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 217


PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. Melakukan Melakukan Pokja
Pemetaan pemetaan kualitas PKPP/Biro
Kualitas pelayanan publik di Komyan
Pelayanan UPT Kemenkes mas
Publik di UPT
Kementerian Menindaklanjuti
Kesehatan hasil pemetaan
berupa pembinaan Biro Kom
kualitas pelayanan yanmas
publik di UPT
Kemenkes
Memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan
pembinaan kualitas AoC Unit
pelayanan publik di Eselon I
UPT Kemenkes dan
melaporkannya ke
Biro Komyanmas
3. Melakukan Melakukan evaluasi
penilaian dan kinerja pelayanan Pokja
evaluasi publik Kemenkes PKPP
kinerja dan melaporkan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 218


PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pelayanan hasilnya kepada
publik Menkes melalui
Kemenkes. Sekretaris Jenderal
Membahas laporan
evaluasi kinerja
pelayanan publik
Setjen
Kemenkes dan
tindak lanjutnya
dalam Rakorpim
Menginstruksikan
dilaksanakannya
tindak lanjut oleh Set Unit
unit-unit pelayanan Eselon I
publik yang
berkaitan
4. Mengupayak Menyusun kerangka
an kepuasan acuan survei Pokja
publik kepuasan PKPP/ Biro
terhadap masyarakat Kom
pelayanan terhadap yanmas
Kemenkes pelayanan2 publik
Kemenkes

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 219


PERKIRAAN WAKTU PENYELESAIAN
KEGIATAN/ SUB PNG JWB/
NO. TAHAPAN 2015

2016

2017

2018

2019
KEGIATAN PENGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Melaksanakan
survei kepuasan Biro
masyarakat thd Komyan
pelayanan2 publik mas
Kemenkes
Melaporkan hasil
survei kepuasan Biro
masyarakat kepada Komyan
Menkes melalui mas
Sekretaris Jenderal

Membahas hasil
survei kepuasan
masyarakat dan Setjen
tindak lanjutnya
dalam Rakorpim
Menginstruksikan
dilaksanakannya Set Unit
tindak lanjut oleh
Eseelon I
unit-unit organisasi
yang berkaitan

Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan 2015-2019 220

Anda mungkin juga menyukai