Anda di halaman 1dari 22

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS ATAS

PENJUALAN JASA KAMAR PADA HOTEL SEMAHUNG INDAH

SEMINAR MATA KULIAH

Oleh :

MARIANA MELAWASIH

NIM : 16.10.42.6009

UNIVERSITAS PANCA BHAKTI

FAKULTAS EKONOMI

PONTIANAK

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………... 1

• Latar Belakang………………………………………………………………….. 1

• Rumusan Masalah ………………………………………………………………. 2

• Tujuan Penelitian ………………………………………………………………... 3

• Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………………………. 6

2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas …………………………………. 6

1. Pengertian Kas ………………………………………………………………….. 6

2. Pengertian Sistem Akuntansi …………………………………………………… 6

3. Prosedur ………………………………………………………………………… 7

4. Formulir ………………………………………………………………………… 7

2.1.1. Definisi Uang …………………………………………………………………… 8

1. Pengertian Uang ………………………………………………………………… 8

2. Nilai Tukar ……………………………………………………………………... 10

2.1.2. Jenis Perusahaan Jasa ………………………………………………………….. 12


2.1.3. Transaksi Penerimaan ………………………………………………………….. 13

1. Pengertian Transaksi …………………………………………………………... 13

2.1.4. Sistem Informasi Akuntansi …………………………………………………… 14

2.1.5. Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas atas Penjualan Jasa Kamar………. 14

2.1.6 Sistem Prosedur Penjualan dan Penerimaan Kas ……………………………….. 16

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………………………... 17

3.1. Bentuk Penelitian ………………………………………………………………… 17

3.2. Objek Penelitian ………………………………………………………………….. 18

3.3 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………………….. 19

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………… 20


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Industri pariwisata di Kalimantan Barat yang semakin berkembang, menarik berbagai

wisatawan lokal maupun internasional untuk datang berkunjung baik menikmati suasana alam

yang indah, menambah pengetahuan serta mempelajari budaya-budaya yang ada di Kalimantan

Barat khususnya di Pahauman Kecamatan Senggah Temila Kabupaten Landak yang masih khas

dan masih sarat akan nilai-nilai tradisional. Perkembangan industri pariwisata di Kalbar ini

mendorong berbagai industri perhotelan untuk berlomba-lomba menawarkan pelayanan terbaik

mereka kepada para pengunjung dengan menyediakan jasa penginapan atau hotel.

Dengan munculnya industri di bidang perhotelan ini yang melayani tamu dari berbagai

macam daerah, dan menciptakan berbagai transaksi akuntansi seperti penerimaan, maupun

pengeluaran. Transaksi akuntansi melibatkan beberapa prosedur serta pihak-pihak yang terkait
yang menjalankan prosedur tersebut, Hal ini lah yang kemudian membentuk sebuah sistem

akuntansi. Dalam uraian yang disebutkan sebelumnya ingin mengkaji lebih dalam mengenail

sistem akuntansi penerimaan kas pada hotel.

Penerimaan perusahaan perhotelan ini berasal tidak hanya dari penjualan jasa kamar,

melainkan juga dari fasilitas hotel seperti restaurant, dan kolam renang tidak hanya itu.

Perusahaan perhotelan juga menerima berbagai bentuk pembayaran oleh tamu, baik dalam

bentuk cash yang berunjung terciptanya penerimaan kas, maupun dengan penggunaan kartu

kredit. Perusahaan perhotelan yang banyak menerima pembayaran dalam bentuk cash di berbagai

transaksinya membutuhkan perangkat sistem pengelolaan kas yang memadai agar kas hotel dapat

digunakan sebesar-besarnya untuk berbagai tujuan operasi hotel. Pengelolaan kas perusahaan

pada Hotel Semahung Indah pahauman tersebut tentu tidak bisa terlepas dari peranannya bidang

akuntansi, dalam hal tersebut sistem akuntansi penerimaan kas sangat berperan dalam

penerimaan kas atas penjulan jasa kamar pada Hotel Semahung Indah Pahauman. Sistem

akuntansi penerimaan kas yang dilakukan sangat bermanfaat dalam pengelolaan keuangan di

Perusahaan agar tidak terjadinya kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan maupun kekeliruan

dalam pengelolaan keuangan di perusahaan tersebut.


1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana sistem Akuntansi Penerimaan Kas atas Penjualan jasa Kamar pada Hotel

Semahung Indah ?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada Hotel

Semahung Indah.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar dapat memberikan informasi dan pengetahuan lebih dalam

mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar. Dengan disusunya
penelitian ini diharapkan banyak membantu atau memberikan masukan kepada pihak-pihak

terkait.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Menurut IAI, seperti pada Standar Akuntansi Keuangan (2011, pasal 2), “Kas terdiri dari

saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalen) adalah investasi yang

sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam

jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.”

1. Pengertian Kas

Kas adalah modal kerja yang sifatnya sangat likuid (lancar). Semakin besar jumlah

nominal kas yang terdapat pada suatu perusahaan artinya makin tinggi tingkat likuiditasnya.
Kas juga merupakan segala sesuatu baik yang berbentuk uang maupun yang tidak atau bukan

yang dapat segera dan diterima sebagai alat untuk pelunasan kewajiban terhadap nilai

nominalnya. Sedangkan Kas di bank adalah uang kas yang dimiliki perusahaan yang

tersimpan di bank yang bentuknya adalah giro/bilyet kas ini dipakai untuk suatu pembayaran

yang dimana jumlahnya sangat besar dengan menggunakan selembaran cek.

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai juga merupakan penerimaan kas yang

terbesar dari suatu perusahaan yang berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan

pengendalian interent yang baik, sistem penerimaan kas dan penjualan tunai tersebut

mengharuskan beberapa seperti :

1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai tersebut harus secepatnya disetor ke bank dalam jumlah

yang penuh dengan melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

2. Penerimaan kas dari penjualan tunai juga harus dilakukan dengan melalui transaksi kartu

kredit dengan melibatkan bank sebagai penerbit kartu kredit tersebut dalam melakukan

pencatatan penerimaan kas.

Penerimaan kas juga memiliki 2 kriteria yaitu yang terdiri dari :

a. Tersedia, yang berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari

sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan. Yang dimana kas tersebut

dipergunakan untuk pembayaran dalam perusahaan seperti halnya dengan melakukan

pembayaran seperti : pembayaran listrik, perlengkapan untuk kepuasan pelanggan itu

sendiri dan beberapa kepentingan perusahaan lainnya.


b. Bebas, setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika diterima umum sebagai alat

pembayaran sebesar nilai nominal.

Menurut Mulyadi (2008:439), "sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu catatan yang

dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai dari piutang yang siap

dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Penerimaan kas perusahaan berasal dari

dua sumber utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang".

2. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah suatu sistem yang digunakan untuk menyusun serta

menentukan bentuk-bentuk catatan serta laporan-laporan akuntansi (accounting) dan

menyusun beberapa cara kerja (procedure) yang akan dipakai dalam suatu perusahaan untuk

mengumpulkan, mencatat serta menyusun ikhtisar –ikhtisar dari data akuntansi. Sistem

akuntansi juga merupakan organisasi formulir, catatan, dan laporan keuangan yang telah

dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan beberapa informasi keuangan yang

akan dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan dalam perusahaan.

3. Prosedur

Prosedur adalah sesuatu yang dapat diartikan sebagai urutan kegiatan yang

bersangkutan yang normalnya selalu melibatkan beberapa orang di dalam sebuah

perusahaan. Prosedur biasanya dibuat untuk menemani kesamaan dengan sebuah proses dari

suatu transaksi ataupun aktivitas-aktivitas dari berbagai perusahaan yang dilaksanakan

secara berulang-ulang.

4. Formulir
Formulir adalah merupakan suatu dokumen yang digunakan untuk merekam

terjadinya transaksi , formulir juga sering disebut dengan dokumen seperti faktur penjualan,

faktur pajak, bukti kas keluar dan cek.

2.1.1. Definisi Uang

Uang adalah alat yang paling penting dalam segala aktivitas. Terutama dalam aktivitas

ekonomi, yaitu sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi tingkat produksi, harga, keuangan

dan perdagangan internasional. Secara luas uang adalah sesuatu yang dapat diterima secara

umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran

hutang atau sebagain alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa.

1. Pengertian Uang

Uang adalah persediaan aset yang bisa dengan segera digunakan untuk melakukan

transaksi. Selain itu, uang merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai atau diterima untuk

melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun hutang. "Uang mempunyai satu tujuan

fundamental dalam sistem ekonomi, memudahkan pertukaran barang dan jasa, mempersingkat

waktu dan usaha yang diperlukan untuk melakukan perdagangan". (Mankiw,2003:74)

Uang juga memiliki beberapa fungsi sebagai berikut fungsi uang adalah :

a. Alat Tukar-Menukar

Uang bermanfaat sebagai alat tukar menukar sehingga uang tersebut dikatakan sebagai alat

yang secara tidak langsung mempertemukan antara penjual dan pembeli. Dengan adanya uang

tersebut proses transaksi akan berjalan dengan lancar dan baik diantara kedua pihak penjual

maupun pembeli tersebut.


b. Alat Pengukur Nilai

Uang digunakan sebagai alat yang dapat menunjukkan nilai barang dan jasa yang diperjual-

belikan, dari besarnya kekayaan seseorang. Uang mampu berfungsi sebagai alat yang

menciptakan adanya harmoni perekonomian perusahaan.

c. Standar pembayaran

Uang berfungsi sebagai alat standar untuk pembayaran dan sebagai alat untuk pencicilan utang

pembayaran.

d. Alat penimbun kekayaan atau daya beli

Selain sebagai alat penukar dan satuan hitung, uang juga berfungsi sebagai penimbun kekayaan

dalam perusahaan.

Selain fungsi uang terdapat juga beberapa macam nilai mata uang, Nilai riil uang, Nilai intristik

uang, Nilai nominal uang dan Nilai eksternal uang sebagai berikut :

a. Nilai riil uang adalah nilai yang ditunjukkan dengan kemampuan daya beli atau kemampuan

untuk digunakan sebagai alat transaksi. Atau nilai rill uang adalah nilai yang dapat diukur

dengan jumlah barang dan jasa yang dapat di tukar dengan uang itu sendiri.

b. Nilai instrinsik uang adalah nilai bahan baku uang, yang dimana nilai bahan baku tersebut

digunakan untuk membuat satuan mata uang.

c. Nilai eksternal uang adalah nilai tukar antara mata uang atau kurs mata uang, dan nilai

eksternal iyalah kemampuan uang dalam negeri yang ditukar dengan mata uang asing.
d. Nilai nominal uang adalah nilai uang yang tertulis atau nilai uang yang tertera pada mata uang

atau nilai nominal uang yang paling mudah kita ketahui.

Sedangkan mata uang pelaporan yang biasa digunakan oleh entitas di Indonesia adalah

mata uang rupiah. Entitas dapat menggunakan mata uang lain selain rupiah sebagai mata uang

pelaporan hanya jika mata uang tersebut memenuhi kriteria mata uang fungsional. Berikut mata

uang menurut kegunaannya (SAK No 25,2011):

a. Mata uang fungsional adalah mata uang yang utama dalam arti substansi ekonomi, yaitu

sebagai mata uang yang dicerminkan dalam kegiatan operasi Entitas.

b. Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam menyajikan suatu laporan

keuangan di dalam perusahaan.

c. Mata uang pencatatan adalah mata uang yang digunakan oleh berbagai entitas untuk membuka

transaksi.

"Mata uang asing adalah mata uang yang berasal dari Negara lain dan dipakai sebagai

perhitungan untuk melihat nilai mata uang domestik ketika dikonversikan dengan mata uang

asing tersebut". (Irfan,2014:118).

Sedangkan kurs adalah harga valuta asing. Yang dimana kurs menunjukkan beberapa

rupiah yang harus dibayar untuk satu satuan uang asing, dan berapa rupiah yang akan diterima

jika kalau seseorang tersebut menjual mata uang asing. Kurs valuta asing juga menetapkan

beberapa nilai satu mata uang asing jika diukur dengan mata uang asing itu sendiri. Pada

umumnya di Bursa Valuta asing dicatat dua macam kurs yaitu kurs beli dan kurs jual. Kurs beli
menunjukkan harga pembelian valuta asing oleh Bank sedangkan kurs jual adalah harga

penjualan valuta asing oleh Bank.

2. Nilai Tukar

Apabila sesuatu barang yang ditukar dengan barang lain, tentu di dalamnya akan terdapat

perbandingan nilai tukar antara keduanya. Nilai tukar merupakan semacam harga yang ada di

dalam pertukaran tersebut. Demikian juga dengan pertukaran di antara dua mata uang yang

berbeda, maka akan terdapat juga perbandingan antara nilai/harga dari kedua uang tersebut.

Perbandingan nilai inilah yang sering disebut dengan kurs (exchange rate).

Perbedaan kurs timbul karena adanya beberapa hal sebagi beriku:

a. Perbedaan kurs beli dan jual oleh para pedagang valuta asing/Bank kurs beli adalah kurs yang

dapat dipakai apabila para pedagang valuta asing dan kurs jual tersebut apabila mereka

menjual. Selisih dari kurs tersebut merupakan keuntungan bagi para pedagang.

b. Perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perbedaan dalam waktu pembayarannya Kurs TT

(Telegraphic Transfer) lebih tinggi dari pada kurs MT (Mail Transfer) sebab permintaan/orde

atau pembayaran dengan menggunakan telegram bagi Bank merupakan penyerahan valuta

asing yang dimana dengan segera atau lebih cepat dibandingkan dengan penyerahan melalui

surat.

c. Perbedaan dalam tingkat keamanan dalam penerimaan hak pembayaran sering terjadi bahwa

penerimaan hak pembayaran yang berasal dari bank asing yang sudah terkenal (bonafide)

kursnya lebih tinggi dari pada yang belum terkenal.


Pada dasarnya ada tiga sistem atau cara untuk menentukan tinggi-rendahnya kurs atau

nilai tukar valuta asing (Gilarso,2004:300) :

1. Kurs tetap adalah kurs yang tidak berubah-ubah atau kurs yang sudah ditetapkan karena telah

dikaitkan dengan emas sebagai standar atau yang sudah ada patokan.

2. Kurs bebas adalah kurs yang sewaktu-waktu dapat naik atau turun atau “mengambang”

karena sudah ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar bebas tersebut.

3. Kurs yang dibuat stabil berdasarkan dengan perjanjian internasional, yaitu yang telah

ditetapkan oleh pemerintah/ bank sentral dalam perbandingan tertentu dengan dollar atau

dengan valuta lainnya.

2.1.2. Jenis Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menyediakan kemudahan,

kenyamanan, kenimatan, keamanan, atau layanan profesional lainnya. Atau dengan kata lain

kegiatannya menghasilkan jasa dan bukan barang/ untuk pelanggan. Karakteristik Perusahaan

Jasa, merujuk pengertian perusahaan jasa maka dapat kita peroleh beberapa karakteristik dari

perusahaan jasa. Adapun karakteristik nya seperti :

a. Kegiatan Utama Menjual Jasa

Karena perusahaan jasa tidak membuat produk dan maka kegiatan utama perusahaan jasa

itu sendiri pun hanya menjual atau menawarkan jasa yang dimilikinya kepada pelanggan.

b. Tidak Menyediakan Produk dalam bentuk Fisik


Jasa merupakan bentuk intangible sehingga perusahaan jasa tidak menjual produk yang bisa

disimpan atau dilihat yang artinya perusahaan tersebut tidak menyediakan barang dalam

bentuk produk yang dapat secara langsung dilihat atau disimpan melainkan perusahaan

tersebut hanya menyediakan jasa pelayanan untuk pelanggan.

c. Hasil Tidak dapat Disamakan

Hasil dari jasa sangat subjektif, yang bergantung terhadap kepuasan konsumen atau

pelanggannya. Sehingga, hasil dari usaha jasa tidak dapat disamakan antara satu konsumen

dengan konsumen lainnya. Penyebabnya yakni karena ukuran dari kepuasan setiap orang

berbeda - beda. Selain itu, kualitas karyawan juga tergantung pada kondisi psikologis,

kesehatan, dan sebagainya. Sebagai contoh karyawan yang memiliki shift pagi hingga sore

pasti berbeda dalam memberikan pelayanannya, sedangkan pelayanan pagi pasti lebih prima

di bandingkan dengan layanan yang dilakukan sore hari saat kondisi karyawan sudah baik.

d. Tidak ada Harga Pokok Produksi

Karakteristik yang sangat membedakan antara perusahaan jasa dengan jenis perusahaan

lainnya adalah di lihat dari harga pokok produksi dan penjualan. Perusahaan jasa tidak

melakukan kegiatan produksi barang karena tidak membutuhkan bahan baku produksi. Hal

tersebut membuat laporan keuangan pada perusahaan jasa tidak terdapat informasi tentang

harga pokok produksi dan penjualan.

e. Tidak ada Standar Harga yang Umum


Kebutuhan konsumen atau pelanggan biasanya berbeda-beda tergantung dari keluhan atau

keinginan pelanggannya. Sehingga harga jasa tersebut tidak dapat dipatok secara umum dan

harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen / pelanggan itu sendiri.

2.1.3. Transaksi Penerimaan

1. Pengertian Transaksi

Transaksi setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan dan hasil dari usaha perusahaan

atau lembaga. Transaksi-transaksi tersebut meliputi beberapa seperti transaksi penjulan,

pembelian, transaksi-transaksi mengenai biaya dan hubungannya dengan bank di catat dalam

bukti formil dan kemudian dikumpulkan secara sistematis sebagai dasar pencacatan selanjutnya.

Pada pencatatan transaksi keuangan tersebut dicatat secara kronologis dan secara sistematis

dalam berbagai periode tertentu dalam sebuah buku penerimaan kas. Sedangkan barang dan jasa

antara (baik individu, perusahaan-perusahaan dan organisasi lain) kejadian lain yang mempunyai

pengaruh ekonomi atau bisnis. (Skousen, 2007:71).

Sumber penerimaan kas itu sendiri merupakan suatu perusahaan dengan cara mewajibkan

pembeli melakukan pembayaran harga barang dengan terlebih dahulu sebelum barang tersebut

diserahkan oleh pihak perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan,

barang tersebut kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjual tunai itu kemudian

dicatat oleh perusahaan dan Prosedur penerimaan uang.

2.1.4. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan

memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan
perusahaan. Atau sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan

yang dikoordinasi sedemikian rupa yang berfungsi untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen-manajemen guna memudahkan pengelolaan dalam keuangan

perusahaan.

2.1.5. Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas atas Penjualan Jasa Kamar berdasarkan

kajian teori

Sistem akuntansi merupakan sistem yang memberikan informasi terkait aktivitas

perusahaan yang digunakan para manajer untuk mengelola perusahaan dan didalamnya terdapat

prosedur – prosedur yang terstruktur dan menjadi suatu sistem (Mulyadi, 2008:11). Sistem

akuntansi merupakan salah satu komponen dari sistem informasi manajemen. Sistem informasi

akuntansi merupakan gabungan dari manusia dan peralatan yang membentuk sebuah komponen

dan dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi sebuah informasi.

2.1.6. Sistem dan Prosedur Penjualan dan Penerimaan Kas

Pada kegiatan penjualan terdapat dua proses yaitu secara tunai dan secara kredit. Penjualan

secara kredit memiliki transaksi dengan fungsi penagihan atas piutang perusahaan yang

diberikan kepada pembeli. Prosedur penjualan merupakan urutan kegiatan dimulai sejak

mendapat pesanan dari pembeli,pengiriman barang, pembuatan faktur penangihan, dan

pencatatan penjualan, dalam prosedur penjualan kredit prosedur pencatatan pencatatan penjualan

dan piutang sulit dipisahkan karena keduanya sangat berkaitan. Prosedur penjualan melibatkan

beberapa bagian yang bertujuan agar penjualan yang terjadi dapat dikontrol dengan baik.

Kegiatan penjualan menyebabkan adanya sumber pendapatan yang disebut penerimaan kas, yang
terbagi menjadi dua sumber yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penjualan kredit.

Mulyadi (2008:445) menjelaskan bahwa penerimaan kas dari penjualan tunai berasal dengan

cara pembeli melakukan pembayaran tunai pada saat terjadinya transaksi penjualan. Sedangkan

penerimaan kas secara kredit berasal dari piutang dari debitur.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian yang bersifawt pendekatan kualitatif yang penelitianya

mengeksplorasi kehidupan nyata yang menggambarkan objek peneliian secara sistematis

dan berkaitan dengan beberapa permasalahan yang diteliti.

3.2. Objek Penelitian

Penelitian ini melaksanakan objek penelitian pada HOTEL SEMAHUNG INDAH, yang

berlokasi di jalan Raya Pahauman Pasar Baru.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, mendapatkan data dari literature dan data internal perusahaan. Sumber data

yang diperoleh meliputi data kuantitatif yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan atas

Evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan, daftar sistem akuntansi sebelum dan

sesudah di evaluasi yang didapat dari laporan keuangan perusahaan. Cara ini dilakukan melalui :

a. Wawancara

Peneliti melakukan Tanya jawab secara langsung kepada pihak manajemen untuk menggali

informasi maupun melalui media tertentu. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran

secara ringkas dan mendapatkan data perusahaan yang dibutuhkan dalam penulisan ini.

b. Observasi

Obsevasi yaitu teknik pengumpulan data degan melakukan pengamatan langsung atas dokumen

dan laporan yang telah dibuat perusahaan sehubung dengan masalah yang diteliti.

3.4. Metode Analisis Data


Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian secara deskriptif komparatif. Riset

deskritif adalah riset yang dilakukan untuk menganalisissatu atau lebih variabel tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Setelah

semua data diperoleh, maka penulis akan menganalisis data-data tersebut dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Penulis mendeskripsikan prosedur penerimaan kas atas penjualan jasa kamar

2. Mengidentifikasi prosedur dengan melihat arus dokumen yang terjadi dalam penerimaan kas

atas penjualan jasa kamar oleh Hotel Semahung Indah Pahauman.

4. Mendeskripsikan sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar secara

keseluruhan.

5. Mengevaluasi sistem akuntansi penerimaan kas atas penjualan jasa kamar pada Hotel

Semahung Indah Pahauman.


DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, Diana. & Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ke- 1. C.V
ANDI OFFSET : Yogyakarta.

Baridwan, Zaki. 2012. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi
Kelima.BPFE: Yogyakarta.

Evi Maria. 2007. Akuntansi Untuk Perusahaan Jasa. Cetakan pertama. Gava Media:
Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke- 3. Salemba Empat: Jakarta

https :// Pengertiandefinisi.com /Pengertian- Prosedur- dan- aturan-aturan- yang- meekat-


didalamnya/

www. Definisi- Pengertian. Com/2015/06/ Definisi Pengertian – Uang – Fungsi/

https://alicyborg. Blogspot.com/2015/12/Pengertian – kas – Dalam Akuntansi-htm/

Sigit Triandaru &Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.Edisi
2.Salemba Empat, Jakarta
Cresswell, John W. 2014. Penelitian Kuanlitatif & Desain Riset Memilih di antara Lima
Pendekatan. Edisi Ke- 3. Pustaka Pelajar: Yogyakarta

Horngren, Charles T. 2000. Pengantar Akuntansi Keuangan. Edisi Keenam. Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai