Anda di halaman 1dari 4

FORMULASI SEDIAAN LIPBALM MENGGUNAKAN MINYAK VCO (Virgin

Coconut Oil) DARI FERMENTASI RAGI


1
Gita Sapna Sasmita, 2Arum Ita Rahayu, 3Indah Arum Setiani,
4
Isna Azzah Afriyani, 5Yeyen Ainun Widad
Mahasiswa Program Studi S1 Farmasi

Agung Nur Cahyanta M.Sc.,Apt

Stikes Bhakti Mandala Husada Slawi

Email : Gsapna234@gmail.com

Abstrak

Virgin coconut oil merupakan produk olahan daging kelapa yang memiliki banyak manfaat
yang berupa cairan berwarna jernih, tidak berasa dengan bau khas kelapa. Pembuatan VCO ini tidak
membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah didapat dengan harga yang murah dan
pengolahan yang sederhana. Pada saat ini telah dikembangkan berbagai cara pengolahan minyak
kelapa seperti pemanasan, pengenziman, penggaraman, pancingan, dan fermentasi. Pada penelitian ini
menggunakan metode fermentasi dengan ragi roti. Salah satu pemanfaatan minyak VCO yaitu dengan
dibuat sediaan lipbalm. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai guna minyak VCO sebagai
bahan alam dalam pembuatan sediaan kosmetik. Formulasi sediaan lipbalm minyak VCO
menggunakan basis oleum cacao. Konsentrasi yang digunakan untuk minyak VCO yaitu 5% untuk
pembuatan sediaan lipbalm. Bahan-bahan yang digunakan yaitu gliserin, cera flava, cera alba,
nipagin, nipasol, BHT, dan basis oleum cacao. Pembuatan sediaan lipbalm dibuat dengan metode
peleburan yaitu basis dileburkan pada suhu leburnya dan dilanjutkan dengan penambahan eksipien
lainnya. Pengujian sediaan lipbalm yang dilakukan meliputi pengujian organoleptik, homogenitas, dan
uji titik lebur. Untuk pengujian sediaan lipbalm maka dilakukan pengamatan yang meliputi
perubahan bentuk, bau, dan warna. Hasil menunjukkan tidak terjadi perubahan bentuk, bau,
warna.Dari penelitian ini didapatkan sediaan lipbalm yang stabil dalam penyimpanan dan dari
penelitian yang dilakukan disarankan penambahan minyak VCO ditambahkan lebih banyak serta
penambahan zat warna agar sediaan lebih menarik.

Kata Kunci : Lipbalm, Minyak VCO, fermentasi

Pendahuluan Kosmetika rias bibir merupakan


sediaan kosmetika yang digunakan untuk
Minyak kelapa murni atau lebih meningkatkan estetika dalam tata rias wajah
dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO) terutama bibir. Kosmetika rias bibir selain
merupakan merupakan modifikasi proses untuk merias bibir ternyata juga mengandung
pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan bahan yang berfungsi untuk meminyaki dan
produk dengan kadar air dan kadar asam melindungi bibir dari lingkungan yang
lemak bebas yang rendah, berwarna bening, merusak, seperti sinar ultraviolet. Kosmetika
berbau harum, serta mempunyai daya simpan rias bibir dengan bentuk krayon lebih dikenal
yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan. dengan nama lipstik, sedangkan dalam bentuk
Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki cairan dan krim umumnya dikenal dengan lip
banyak keunggulan yaitu tidak membutuhkan balm, lip gloss dan lip liner .
biaya yang mahal karena bahan baku mudah
didapat dengan harga yang murah, pengolahan Komposisi dalam lipstik banyak
yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta mengandung minyak. Minyak dalam lipstik
penggunaan energi yang minimal karena tidak berfungsi sebagai pelembab agar pada saat
menggunakan bahan bakar sehingga pemakaian, bibir tidak menjadi kering dan
kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga pecah-pecah. Sehingga pemilihan minyak
terutama asam lemak dalam minyak. yang tepat dalam pembuatan lipstik haruslah
minyak yang tidak menyebabkan iritasi pada bening. Dimasukkan ragi roti dalam krim
bibir. Banyak minyak yang bisa digunakan santan, aduk sampai tercampur, tutup dan
untuk pembuatan lipstik, salah satunya minyak diamkan selama 24 jam disimpan pada
kelapa murni (Virgin Coconut Oil). suhu kamar. Setelah terbentuk 3 lapisan,
lapisan pertama adalah VCO. Lapisan atas
Lipbalm atau salep bibir adalah lilin diambil dan dpisahkan dari ampasnya.
substansi dioleskan pada bibir dari mulut. Disaring sampai minyak VCO bening.
Tujuannya untuk melembabkan bibir agar
tidak mudah kering dan pecah-pecah. Biasanya Standarisasi Minyak VCO
lipbalm digunakan untuk bibir yang
membutuhkan proteksi, umpamanya pada Pengamatan organoleptik
keadaan kelembaban udara yang rendah atau
karena suhu yang terlalu dingin, untuk Minyak VCO yang didapatkan dari fermentasi
mencegah penguapan air dan sel-sel epitel ragi diamati warna, rasa, dan bau
mukosa bibir. Lipbalm sering mengandung Uji Kadar Air
beeswax atau lilin karnauba, kapur barus, setil
alkohol, lanolin, parafin, petrolatum, dan Minyak VCO dimasukan ke dalanm alat
bahan-bahan lainnya. Lipbalm merupakan mouisturizer analyzer diamati kadar airnya
sediaan kosmetik yang dibuat dengan basis
yang sama dengan basis lipstik, namun tanpa Formulasi Lipbalm
warna, sehingga terlihat transparan. Penelitian
ini bertujuan untuk meningkatkan nilai guna Tabel 1. formulasi sediaan Lipbalm
minyak bunga kenanga sebagai bahan alam
dalam pembuatan sediaan kosmetik. Bahan Konsentrasi (%)
VCO 5%
Metodologi Gliserin 5%
Cera Flava 12%
Alat Cera Alba 10%
Nipagin 0,18%
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini
Nipasol 0,02%
adalah alat-alat gelas yang digunakan di
BHT 0,05%
laboratorium, climatic chamber, kertas saring,
Oleum Cacao Ad 100
homogenizer, waterbath, skin analyser,
timbangan analitik, kaca preparat dan
thermometer. Cara Pembuatan Lip balm
Bahan Basis lemak coklat dilelehkan pada
hot palte (campuran 1) kemudian cera flava
Adapun bahan yang di gunakan dalam
dan cera alba dilelehkan pada hot plate
penelitian ini yaitu oleum cacao, BHT, cera
(campuran 2) selanjutnya campuran 2
alba, cera flava, nipagin, nipasol, gliserin,
VCO dimasukan ke dalam basis lemak coklat aduk
ad homogen. Ditambahkan nipagin dan nipasol
Prosedur Penelitian aduk ad homogen kemudian ditambahkan
minyak VCO aduk ad homogen. Setelah
Pembuatan VCO tercampur rata dimasukan ke dalam cetakan lip
balm.
1. Pembuatan krim santan
2 buah kelapa diparut diirendam Evaluasi Sediaan
dengan air hangat dan diaduk. Kemudian
diperas agar santan terpisah dari ampasnya. Pengamatan organoleptik
Disaring, santan disimpan dalam wadah
bening dan didiamkan selama 2 jam sampai Pengamatan sediaan lip balm
terbentuk 2 lapisan dilakukan dengan mengamati dari segi warna,
2. Fermentasi VCO dengan Ragi Roti bau dan tekstur.
Setelah terbentuk 2 lapisan, lapisan
krim santan dipindahkan dalam wadah
Pengujian homogenitas digunakan karena memiliki titik leleh yang
sama dengan suhu tubuh sehingga mudah
Uji homogenitas dilakukan untuk dioleskan dan dapat membentuk lapisan yang
mengetahui apakah sediaan yang dibuat telah halus. Basis ini memiliki beberapa keuntungan
bercampur atau homogen secara keseluruhan karena sifatnya yang inert, tidak mudah
atau tidak. Adapun prosedur uji homogenitas terhidrolisis, tidak membantu pertumbuhan
adalah sediaan di letakkan di atas kaca objek jamur dan dapat dikombinasikan sehingga
di perhatikan secara saksama apakah terdapat didapatkan suatu basis yang dikehendaki.
butiran-butiran kasar atau tidak. Apabila
terdapat butiran-butiran kasar pada sediaan Sedian lipbalm yang telah jadi,
tersebut tidak homogen. dievaluasi sediaan meliputi pengamatan
organoleptis (warna, bau, bentuk),
Pengujian titik lebur homogenitas, pengujian suhu lebur. Hasil
Metode pengamatan titik lebur yang evaluasi organoleptis menunjukkan bahwa
digunakan dalam penelitian adalah dengan sediaan lipbalm basis oleum cacao berwarna
cara memasukan sediaan dalam cawan kuning muda, memiliki tekstur yang lembut
porselen yang dipanaskan dalam hot plate ketika dioleskan, tidak berbau tengik, memiliki
kemudian diukur suhu leburnya dengan bentuk yang tetap selama penyimpanan 1
thermometer. minggu dan menunjukan hasil yang homogen
pada uji homogenitas.
Hasil dan Pembahasan
Pada pengujian suhu lebur, diketahui
Hasil dari pembuatan minyak VCO bahwa suhu lebur lipbalm minyak VCO basis
didapatkan hasil minyak yang bening oleum cacao berkisar antara 52-600 C. Hasil
sebanyak 60 ml minyak didapatkan dari 2 tersebut telah memenuhi persyaratan suhu
buah kelapa parut. Selanjutnya minyak VCO lebur lipbalm berdasarkan SNI 16-5769-1998
diuji kualitasnya. Uji yang dilakukan yaitu
yaitu 50-700 C.
pengamatan organoleptik dan uji kadar air.
Hasil uji organoleptik didapatkan warna yang
Simpulan
bening serta bau khas kelapa dan tidak
memiliki rasa hal ini sesuai dengan literatur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat
Hasil uji kadar air didapatkan kadar air 2,8%.
disimpulkan bahwa sediaan lipbalm dari
Kadar air yang sesuai dengan literatur yaitu
tidak lebih dari 0,2%. Kadar air yang melebihi minyak VCO stabil secara fisik dan memiliki
batasnya menyebabkan adanya kemungkinan titik lebur yang sesuai.
kerusakan minyak VCO tersebut. Salah
satunya dapat disebabkan oleh DAFTAR PUSTAKA
mikroorganisme, karena air merupakan media
potensial bagi mikroba untuk hidup. Ditjen POM, Depkes RI., Peraturan
Perundang-undangan di Bidang Kosmetik,
Tabel 2. Hasil Evaluasi sediaan Jakarta, 2004, 2 .

Pemeriksaan Hasil Ketaren S., Minyak dan Lemak Pangan, edisi


Warna Bening I, UI Press, Jakarta, 1986 hal 17-34, 39, 45-47,
Bau Khas kelapa 53.
Rasa Tidak berasa
The Merck Index,. Encyclopedia of Chemicals
Kadar air 2,8%
Drugs and Biologicals. 11th ed. New York,
Van Nostrand Reinhold. 1989, 1082.
Basis yang digunakan dalam Dr, Prof, Marwali Harahap., Ilmu Penyakit
pembuatan sediaan lip balm minyak VCO Kulit, Penerbit Hipokrates, Jakarta, 2002, 1-3.
adalah basis oleum cacao. Basis oleum cacao
Mutchler, E., Dinamika Obat, edisi V,
Terjemahan M.B Widianto dan A. S Ranti
Penerbit ITB, 1991, 577580.

Manan El., Buku Lengkap Kecantikan Untuk


Sehari-hari, Penerbit Buku Biru, Jogyakarta.
2010.

Wasitaadmadja, S.M. Penuntun Ilmu


Kosmetik Medik, UI Press. Jakarta, 1997, 111-
113, 125-126.

Agustina, Rina., Formulasi Sediaan Pelembab


Bibir (Lip Balm) dengan Lendir Daun Lidah
Buaya (Aloe vera Linn.), Skripsi Jurusan
Farmasi F MIPA Universitas Padjadjaran,
Jatinangor, 2005, 1925.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia


(2000), Inventaris Tanaman Obat Indonesia,
jilid I., Depkes RI, Jakarta. 49-50

Standar Nasional Indonesia, SNI 013555-


1998, Cara Uji Minyak dan Lemak, 1998

Ditjen POM, Depkes RI., Formularium


Kosmetika Indonesia, Depkes RI, Jakarta,
1985, 82-105

Alamsyah,N.A. 2005. Pengenalan Virgin


Coconut Oil. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian

Cristianti, L. 2009. Laporan Tugas Akhir


Pembuatan Minyak Kelapa Murni (Virgin
Coconut Oil) Menggunakan Fermentasi Ragi
Tempe. (Skripsi). Teknik Kimia. Universitas
Sebelas Maret.

Nurhayati. 2011. Manfaat Buah Kelapa.


Jakarta: Sahala Adidayatama.

Sari, Ema Purnama. 2009. Laporan Tugas


Akhir Pembuatan Minyak Kelapa Murni
(Virgin Coconut Oil) Dengan Metode
Penggaraman. (Skripsi). Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret.

SNI-7381-2008. 2008. Minyak Kelapa Virgin


(VCO). Jakarta: Dewan Standar Nasional
Indonesia.

Susilowati. 2009. Pembuatan Virgin Coconut


Oil Dengan Metode Penggaraman. Jurnal
Ilmiah Jurusan Teknik Kimia Fakultas
Teknologi Industri UPN Veteran Vol. 3 No. 2:
24-29.

Anda mungkin juga menyukai