Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

PENGUKURAN DEBIT : BANGKU HIDRAULIK

2.1 Pendahuluan
Analisa percobaan prinsip bangku Hidraulik dimaksudkan untuk:
1. Mampu mengoperasikan bangku hidraulik;
2. Mengetahui prinsip kerja dan perhitungan dari bangku hidraulik.

2.2 Arti dan Kegunaan


Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Bangku
hidraulik merupakan alat yang digunakan sebagai suplai air sekaligus untuk
menghitung debit air yang melalui suatu alat percobaan dalam Mekanika Fluida.
Bangku hidraulik sendiri adalah alat yang sangat penting dalam percobaan Mekanika
Fluida karena hampir setiap percobaan membutuhkan nilai debit air. Pengukuran debit
dilakukan utnuk di laboratorium.

Bangku hidraulik yang digunakan dalam praktikum ini adalah jenis Hydraulic Bench,
seperti pada gambar berikut :

Gambar 2.1 Seperangkat Alat Bangku Hidraulik

Keterangan gambar:
A = Tempat pemasangan beban
B = Kran pengatur debit air
C = Pompa
D = Tuas pengungkit
E = Bak penimbang air
F = Bak penyimpan air
G = Pipa pengaruh ke bak penampung
H = Selang dari pompa
I = Batang antara beban dan bak penimbang
J = Engsel

Air disuplai dari pompa C melalui selang penghubung menuju katup B. Suplai air
diatur dengan mengatur bukaan katup B. Air kemudian masuk ke dalam alat percobaan
dan kemudian keluar melalui corong H dan terus ke pipa G. Air tersebut masuk
kedalam bak penimbang air E.

Bak penampung ini ditahan dengan bak penimbang. Pada ujung balok lainnya terdapat
pemberat yang digantung. Pada saat bak penampung kosong, maka berat bak dikali
lengan beban bak sama dengan berat pemberat dikali lengan beban pemberat.
Perhitungan debit aliran ini menggunakan prinsip keseimbangan momen.

2.3 Peralatan
1. Bangku hidrolika;

Gambar 2.1 Bangku Hidraulik


2. Stopwatch.
2.4 Prosedur Praktikum
1. Bak penimbang dikosongkan dengan jalan memutar tuas pada bangku hidraulik.
Tuas ini berguna untuk membuka dan menutup saluran pembuang pada bak
penimbang. Setelah dikosongkan, pastikan tuas dalam posisi menutup bak
penimbang dan balok penopang dalam keadaan tak seimbang;

Gambar 2.2 Bak Penimbang Dikosongkan


2. Pompa dijalankan dan debit diatur sesuai dengan yang diinginkan dengan jalan
memutar katup B;
3. Air yang keluar dari alat percobaan dialiri ke dalam bak penimbang hingga t
waktu. Pada saat tersebut balok penopang akan naik (setimbang lagi). Tepat
pada saat balok penimbang mulai naik, mulailah menyalakan stopwatch,
kemudian masukkan beban ke dalam penggantung beban sehingga balok tak
seimbang;

Gambar 2.3 Bak Diisi Dengan Air


4. Saat balok penimbang mulai naik (setimbang), stopwatch dihentikan dan
waktunya dicatat sebagai t. Catat juga massa beban yang sebanding dengan
massa air (W). Gunakan Tabel 2.1 untuk mencatat hasil pengamatan;
5. Untuk pengukuran debit selanjutnya, langkah 1 sampai 5 diulangi. Perlu
diingat untuk tiap percobaan sediakan interval waktu 1 menit setelah langkah
1 agar diperoleh pengukuran yang cermat;
6. Pengukuran dilakukan untuk 3 variasi debit.

2.5 Perhitungan
Untuk mendapatkan debit aliran pada bangku hidraulik, digunakan rumus sebagai
berikut :
3W
Q= ................................................ (2-1)
ρ×t
Keterangan:
Q = debit air (m3/s);
W = berat air yang dikumpulkan (kg);
ρ = massa jenis air (kg/m3);
t = interval waktu kesetimbangan beban (detik).

2.6 Pengolahan Data


Untuk mendapatkan rumus debit air bangku hidraulik didapatkan dari rumus debit itu
sendiri yaitu:
V
Q= ................................................... (2-2)
t
Dimana:
Q = debit air (m3/s);
V = volume (m3);
t = waktu (s).
Untuk rumus volume sendiri adalah:
m
V= ................................................... (2-3)
ρ
Dimana:
m = massa (kg);
ρ = massa jenis (kg/m3)
Sehingga untuk mencari debit pada bangku hidraulik adalah:
m
Qhidraulik = ρ × t ............................................. (2-5)

Dimana:
Q = debit air (m3/s);
m = massa (kg);
ρ = massa jenis (kg/m3)
t = waktu (s).
Massa beban 𝑚 yang dipakai dalam perhitungan diatas, didapat dari perbandingan
lengan gaya pada alat.

Gambar 2.4 Skema Pembebanan


Sehingga,

∑ M a=0

Wair * l = W beban *3l


W air = 3 W beban
Rumus Q pun menjadi:
3 W beban
Q= ............................................ (2-6)
ρ×t
Dimana:
Q = debit air (m3/s);
W = berat air yang dikumpulkan (kg);
ρ = massa jenis (kg/m3)
t = waktu (s).
Berikut merupakan tabel hasil perhitungan debit dengan menggunakan bangku
hidraulik:
Tabel 2.1 Tabel Perhitungan Debit Menggunakan Bangku Hidraulik
Massa Air yang Interval Waktu
Debit Praktikum
No Dikumpulkan Keseimbangan Beban
(m3/s)
(kg) (s)
1 3 38,52 0,00023
2 3 25,96 0,00035
3 3 10,98 0,00082

Berikut merupakan contoh perhitungan untuk pengujian kedua:


3W
Q =
ρ×t
3 × 3 kg
=
1000 kg/m3 × 25,96 s
= 0,00035 m3/s
Berikut merupakan tabel untuk perhitungan debit secara teoritis:
Tabel 2.2 Tabel Perhitungan Debit Teori
Volume Waktu Debit Teori
No
(m3) (s) (m3/s)
1 0,00065 5,01 0,00013
2 0,00098 5,07 0,00019
3 0,0022 5,08 0,00043

Berikut merupakan contoh perhitungan untuk pengujian kedua:


V
Q =
t
0,00065 kg/m3
=
5,01 s
= 0,00013 m3/s
Dari kedua tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa bangku hidraulik dapat digunakan
sebagai alat bantu untuk menghitung debit dengan volume besar.

Anda mungkin juga menyukai