Anda di halaman 1dari 4

Dimensi Kognitif Taksonomi Bloom Revisi

Anderson dan Krathwohl (2001)


Mengingat (C1) merupakan tingkatan paling rendah, yaitu memanggil kembali
pengetahuan yang relevan dengan yang ditanyakan dari ingatan masa lalu yang telah
dipelajari. Proses mengingat biasanya dikaitkan dengan pengetahuan yang lebih luas,
sehingga tidak berdiri sendiri dengan mengingat hal yang spesifik. Mengingat mencakup dua
proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan memanggil kembali (recalling). Mengenali
berarti memperoleh kembali pengetahuan yang relevan dari memori masa lalu, kemudian
membandingkan dengan informasi yang terjadi sekarang, digunakan untuk mengidentifikasi
sesuatu. Memanggil kembali berarti memperoleh kembali pengetahuan yang relevan dari
memori masa lalu ketika diberikan dorongan (dapat berupa pemberian pertanyaan) untuk
melakukan sesuatu.
Memahami (C2) diartikan sebagai menangkap makna dari pesan atau pelajaran yang
diterima baik melalui percakapan, tulisan, gambar, dan grafik ketika terjadi proses
pembelajaran, membaca buku, televisi, video, dan lain sebagainya. Pertanyaan mengenai
pemahaman mengindikasikan siswa telah mampu menangkap makna dan pengertian dari apa
yang mereka ingat melalui penyatuan dan penyusunan ingatan-ingatan yang dimilikinya,
sehingga jawaban yang diberikan lebih mendalam dan bukan sekedar mengingat pengetahuan
saja.
Memahami mencakup proses menginterpretasikan, mencontohkan, menjelaskan,
membandingkan, mengklasifikasikan, menyimpulkan, dan menduga. Menginterpretasikan
memiliki makna bahwa siswa mampu mengkonversi informasi yang dimilikinya dari satu
gambaran ke gambaran lainnya, seperti mengkonversikan gambar menjadi kata-kata atau
sebaliknya, kata-kata ke angka atau sebaliknya. Mencontohkan memiliki makna siswa
mampu memberikan contoh yang spesifik terhadap konsep, teori/prinsip yang telah mereka
pelajari. Contohnya dalam bidang fisika yaitu siswa mampu memberikan contoh penerapan
hukum newton dalam kehidupan sehari, seperti pada sepatu sepak bola. Mengklasifikasikan
menunjukkan siswa mampu mengelompokkan sesuatu kedalam kategori tertentu sesuai
dengan konsep dan prinsip yang telah mereka pelajari. Contohnya: mengelompokkan benda-
benda kedalam kategori padat, cair, dan gas. Menyimpulkan menunjukkan siswa mampu
membuat sebuah argumen atau pendapat dari berbagai informasi sehingga hal tersebut
mampu memberikan pemahaman yang bersifat umum dan dapat digeneralisasikan.
Membandingkan menunjukkan siswa mampu mendeteksi persamaan dan perbedaan antara
dua hal atau lebih dari benda, ide, masalah/situasi. Menjelaskan, menunjukkan siswa mampu
membangun argumen melalui pertimbangan sebab akibat dari suatu hal.
Mengaplikasikan (C3) menunjukkan kemampuan dalam penggunaan prosedur-prosedur
tertentu untuk mengerjakan soal, latihan, atau dalam memecahkan masalah berkaitan dengan
konsep atau hal tertentu. Mengaplikasikan berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan
konseptual. Dalam fisika mengaplikasi menunjukkan siswa mampu menggunakan konsep
yang telah mereka pelajari, untuk menyelesaikan masalah yang biasanya berkaitan dengan
persamaan. Mengaplikasikan mencakup dua proses kognitif yaitu mengeksekusi dan
mengimplementasikan. Mengeksekusi adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal,
latihan, atau permasalahan yang telah mereka kenal. Misalnya, siswa mampu menyelesaikan
permasalahan menggunakan 1-2 persamaan yang telah diketahui. Mengimplementasikan
menyangkut kemampuan siswa menerapkan konsep untuk menyelesaikan masalah yang baru
mereka temui atau berupa masalah yang tidak familiar. Contoh pada mata pelajaran fisika hal
ini dapat berupa soal hitungan yang melibatkan lebih dari dua persamaan, sehingga
kemampuan siswa yang diperlihatkan lebih komplek dibandingkan mengeksekusi.
Menganalisis (C4) melibatkan kemampuan yang menunjukkan proses penguraian suatu
konsep, materi, atau masalah kedalam bagian-bagian kecil yang lebih spesifik, kemudian
mampu menemukan keterkaitan antara bagian-bagian tersebut menjadi struktur yang lain dan
pemahaman yang lain. Menganalisis mencakup tiga proses kognitif, 1) membedakan
(differentiating) yaitu menentukan informasi yang relevan dan penting dari sebuah konsep
dan teori; 2) mengorganisasikan (organizing) yaitu mengidentifikasi bagian-bagian kecil dari
masalah/situasi dan menemukan cara untuk menyusun bagian-bagian tersebut agar
membentuk suatu hubungan yang sama dan sistematis, dan memberikan makna yang lebih
baik melalui keterhubungan setiap bagian; 3) Mengatribusi (attributing) yaitu ketika siswa
mampu menemukan bagian inti, tujuan, dan penyimpangan dibalik sebuah informasi atau
permasalahan. Contoh dalam fisika yaitu siswa mampu membaca grafik dan membuat grafik
dengan menguraikan setiap bagian yang ada, sehingga menjadi satu kesatuan makna/grafik
yang utuh.
Mengevaluasi (C5) diartikan sebagai kemampuan untuk memberikan penilaian
terhadap sesuatu berdasarkan kriteria dan standar tertentu, baik berupa kualitas, efektivitas,
efisiensi, dan konsistensi. Kriteria dapat berbentuk kualitatif maupun kuantitatif.
Mengevaluasi dapat berupa membandingkan atau memberi keputusan suatu hal lebih baik,
lebih efektif, dan lebih efisien dibandingkan hal lainnya, serta mampu memberikan alasan
terhadap penilaian yang diberikan berdasarkan konsep yang telah mereka pahami.
Mengevaluasi mencakup dua proses kognitif yaitu: 1) men-chek merupakan pemberian
penilaian berdasarkan kriteria internal dan 2) mengkritik yaitu pemberian penilaian
berdasarkan kriteria eksternal (berasal dari luar).
Meng-create (C6) merupakan kemampuan yang menunjukkan proses penggabungan
berbagai komponen dan elemen informasi secara bersama-sama kedalam satu kesatuan yang
seimbang dan bermanfaat. Meng-create menunjukkan kemampuan menciptakan
produk/karya melalui penggabungan dan sintesis beberapa elemen/konsep yang sebelumnya
tidak terlalu diketahui. Pada level meng-create terdapat unsur keterbaruan yang dilakukan
siswa, bukan unsur menjiplak atau meniru. Keterbaruan dapat dilakukan dengan
menambahkan kreativitas siswa dalam membuat sebuah produk, karya, atau rancangan.
Meng-create terdiri dari tiga proses kognitif yaitu: 1) menggeneralisasikan (generating) yaitu
merepresentasikan sebuah masalah, menemukan sebuah alternatif dan hipotesis yang
melahirkan pemahaman yang divergen dengan melibatkan berbagai kemungkinan; 2)
merencanakan (planning) yang melibatkan kemampuan siswa untuk menemukan dan
mengembangkan sebuah solusi dari permasalahan yang akhirnya siswa mampu memecahkan
masalah tersebut; 3) membuat (producing) melibatkan kemampuan siswa untuk
mengaplikasikan rencana penyelesaian dari masalah yang diberikan sesuai dengan spesifikasi
tertentu.
Dimensi kognitif fisika dalam penelitian ini mengacu pada keenam level dimensi proses
kognitif yang dikemukakan oleh Bloom yaitu kemampuan siswa dalam: 1) mengingat konsep
fisika yang telah dipelajari; 2) memahami konsep dan teori fisika, sehingga siswa mampu
mengelompokkan dan memberikan kesimpulan tentang pemasalah yang diberikan; 3)
mengaplikasikan konsep dan teori fisika, melalui aplikasi persamaan dan rumus untuk
menemukan solusi dari masalah yang dikemukakan; 4) menganalis permasalahan yang
diberikan sehingga mampu mengorganisasikannya kedalam sebuah bentuk yang terstruktur
melalui atribusi berdasarkan konsep dan teori fisika yang mereka pelajari; 5) memberikan
penilaian terhadap suatu pernyataan didasarkan pada kriteria eksternal dan internal sesuai
dengan konsep dan teori fisika; dan 6) menciptakan/mendesain/merancang sesuatu sampai
dapat menemukan sebuah penyelesaian dari permasalah yang dikemukakan berdasarkan
konsep dan teori fisika yang mereka pelajari.

Anda mungkin juga menyukai