Anda di halaman 1dari 4

PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK DIAGNOSA KEPERAWATAN

KERUSAKAN KOMUNIKASI BERHUBUNGAN DENGAN WAHAM

INISIAL KLIEN : ..................................... RUANGAN : ....................................... RM NO : ..............................


Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
1 2 3 4 5

Kerusakan TUM : 1.1 Klien dapat 1.1.1 Bina hubungan saling percaya: 1.1.1 Hubungan saling
komunikasi Klien dapat mengungkapkan  Salam terapeutik percaya merupakan
berhubungan berkomunikasi perasaan dan  Perkenalkan diri dasar dari terjadinya
dengan dengan baik dan keadaan saat ini :  Jelaskan tujuan interaksi komunikasi terapeutik
waham benar.  Ekspresi  Ciptakan lingkungan yang tenang sehingga akan
TUK 1 : wajah yang  Membuat kontrak yang jelas memfasilitasi dalam
Klien dapat bersahabat.  Tepati waktu. pengungkapan
membina dan  Menunjukkan 1.1.2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk perasaan, emosi, dan
mempertahankan rasa senang. mengungkapkan perasaannya . harapan klien.
hubungan saling  Ada kontak 1.1.3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati. 1.1.2 Ungkapan perasaan
percaya. mata. 1.1.4 Jangan mendukung dan membantah klein kepada perawat
 Mau berjabat waham klien. sebagai bukti bahwa
tangan.  Katakan perawat menerima keyakinan klien mulai
 Mau klien “saya menerima keyakinan anda “ mempercayai perawat.
menyebutkan diserta ekspresi menerima. 1.1.3 Rasa emapati akan
nama.  Katakan perawat tidak mendukung “ meningkatkan
 Mau sukar bagi saya untuk hubungan saling
menjawab mempercayainya “ diserta ekspresi percaya.
salam. ragu tapi empati. 1.1.4 Perdebatan dengan
 Klien mau  Tidak membicarakan isi waham. klien waham dapat
duduk 1.1.5 Yakinkan klien berada dalam keadaan aman menyebabkan trauma
berdampinga dan terlindungi dan memperburuk
n dengan Anda berada ditempat yang aman , kami kondisi klien.
perawat. akan menemani anda. 1.1.5 Keadaan aman dan
 Mau Gunakan keterbukaan dan kejujuran. terlindung membantu
mengutaraka Jangan tinggalkan klien sendirian. mencegah waham.
n masalah 1.1.6 Observasi apakah waham klien 1.1.6 Untuk menentukan
yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan intervensi lebih lanjut.
dihadapi. perawatan diri.
Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Rasionalisasi

TUK 2 : 2.1. Klien dapat 2.1.1 Beri pujian pada penampilan dan 2.1.1 Meningkatkan harga diri klien
Klien dapat menyebutkan kemampuan yang realistis. sehingga merasa memiliki
mengidentifikasi kemampuan kemampuan yang dapat
kemampuan yang dimiliki yang 2.1.2 Diskusikan dengan klien kemampuan yang diandalkan .
dimilikinya . dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang
realistis. 2.1.2 Merupakan modal utama untuk
menutupi ketidak berdayaan
2.1.3 Tanyakan apa yang biasa dilakukan klien.
( kaitkan dengan aktivitas sehari-hari dan
perawatn diri) kemudian anjurkan untuk 2.1.3 Untuk membiasakan klien
melakukan saat ini. melakukan aktivitas secara rutin
sehingga mencegah munculnya
2.1.4 Jika klien selalu berbicara tentang waham.
wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan
tidak ada. Perawat perlu memperlihatkan
bahwa klien penting.

TUK 3 : 3.1 Klien dapat 3.1.1 Observasi kebutuhan klien sehari-hari 3.1.1 Untuk menentukan intervensi
Klien dapat menyebutkan selanjutnya.
mengidentifikasi kebutuhan 3.1.2 Diskusikan kebutuhan klien yang tidak
kebutuhan yang tidak yang tidak terpenuhi, baik selama di rumah sakit 3.1.2 Untuk mengetahui stressor dari
terpenuhi. terpenuhi. maupun di rumah. timbulnya waham sehingga
memudahkan intervensi.
3.1.3 Hubungkan kebutuhan yang tidak
terpenuhi dengan timbulnya waham. 3.1.3 Untuk mengetahui rentang
stressor dengan munculnya
3.1.4 Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi waham.
kebutuhan klien yang memerlukan waktu
dan tenaga (aktivitas dapat dipilih bersama 3.1.4 Untuk memenuhi kebutuhan
klien). klien sehingga mencegah
timbulnya waham.
3.1.5 Atur situasi agar klien tidak mempunyai
waktu untuk menggunakan wahamnya. 3.1.5 Mencegah timbulnya waham.
Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Rasionalisasi

TUK 4 : 4.1 Klien dapat berhubungan 4.1.1 Berbicara dengan klien 4.1.1 Mengorientasikan pada hal-hal
Klien dapat dengan realitas baik diri dalam konteks realitas yang nyata secara bertahap akan
berhubungan sendiri, orang lain , waktu ( realitas diri, orang lain membantu klien untuk menghadapi
dengan realitas. tempat: tempat dan waktu ) secara kenyataan.
 Menyebutkan waktu bertahap. 4.1.2 Dengan menyertakan klien dala
dengan tepat 4.1.2 Sertakan klien dalam terapi TAK akan melatih klien mengenal
 Mengenal diaman ia aktivitas kelompok orientasi realitas.
berada realitas. 4.1.3 Interaksi yang adekuat antara
 Mengenal dirinya , nama 4.1.3 Gunakan teknik focusing bila perawat dan klien dapat
perawat dan klien lain kondisi tidak relevan lagi menghindari waham.
dengan percakapan. 4.1.4 Meningkatkan harga diri klien.
4.1.4 Beri reinforcement positif
pada tiap kegaiatan positif
yang dilakukan klien.

TUK 5 : 5.1 Klien dapat menyebutkan 5.1.1 Diskusikan dengan klien dan 5.1.1 Pengetahuan klien tentang
Klien dapat manfaat obat. keluarga tentang obat, dosis program pengobatan memotivasi
menggunakan obat 5.2 Klien teratur dalam minum dan akibat penghentian obat. klien untuk mematuhinya.
dengan benar. obat. 5.1.2 Diskusikan perasaan klien 5.1.2 Untuk menentukan intervensi
setelah minum obat. selanjutnya.
5.1.3 Berikan obat dengan prinsip 5.1.3 Dengan minum obat secara teratur
5 benar. dan tepat dapat mengontrol
5.2.1 Bantu klien untuk waham.
memastikan bahwa klien 5.2.1 Mnegendalikan memotivasi klien
mau minum obat secara untuk meminuum obat secara
teratur. teratur.
5.2.2 Beri reinforcement positif 5.2.2 Meningkatkan harga diri klien.
atas kerjasama klien dalam
minum obat. 5.2.3 Deteksi dini terhadap hal-hal yang
5.2.3 Observasi tanda dan gejala mungkin terjadi.
yang terkait dengan efek
samping obat.
Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Rasionalisasi

TUK 6 : 6.1 Keluarga dapat 6.1.1 Lakukan kunjungan rumah 6.1.1 Hubungan saling percaya dapat terbina
Klien dapat membina hubungan atau saat berkunjung jika perawat dapat menerima keluarga
memamfaatkan system saling percaya dengan perkenalkan identitas dan sebaliknya sehingga timbul rasa
pendukung atau perawat: perawat dalam sebuah aman.
keluarga.  Keluarga dapat interaksi yang hangat.
menerima kehadiran 6.1.2 Penjelasan maksud dan tujuan
perawat. 6.1.2 Jelaskan maksud dan tujuan interaksi menurunkan kecurigaan
 Keluarga mau interaksi. keluarga terhadap perawat , sehingga
menjawab pertanyaan hubungan dapat terjadi secara optimal.
perawat. 6.2.1 Jelaskan peran dan tanggung
jawab keluarga sehingga 6.2.1 Pemahaman tentang peran dan
6.2 Keluarga dapat dapat membantu klien tanggung jawab sangat berguna untuk
menjelaskan peran dan mengatasi masalahnya. mengkaji persepsi keluarga terhadap
tanggung jawabnya. masalah yang pada akhirnya dapat
 Mau menjenguk klien 6.3.1 Diskusikan dengan keluarga membantu klien.
 Mau menerima klien tentang waham, gejala, cra
kembali untuk dirawat merawat, lingkungan 6.3.1 Menambah pengetahuan keluarga
di rumah. keluarga, follow up dan obat. sehingga kooperatif.

6.3 Keluarga dapat 6.3.2 Beri motivasi keluarga untuk 6.3.2 Meningkatkan peran keluarga dalam
menjelaskan tentang: melaksanakannya. merawat klien .
 Gejala waham
 Cara merawat klien 6.3.3 Beri umpan balik positif atas 6.3.3 Meningkatkan harga diri dan
waham kesanggupan keluarga. memperkuat hubungan saling percaya.
 Lingkungan keluarga
yang mendukung.
 Follow up dan obat.

Anda mungkin juga menyukai