Draft Fajee
Draft Fajee
Identitas Mahasiswa
Nama : Fajriana
NIM : 150232060
A. Latar Belakang
Era otonomi daerah sudah lama bergulir. Secara ekonomis era baru ini
perikanan, perindustrian, dan pariwisata. Untaian emas tersebut bisa dinikmati, bila
bukan emas yang diperoleh. Namun berupa manusia yang terdidik (educated man)
dengan berbagai variasi kualitas. Manusia yang terdidik tidak begitu mudah
dibentuk. Hal itu karena memerlukan waktu yang relatif lama, membutuhkan sarana
dan prasarana serta dukungan lain yang memadai, tidak seperti menanam kelapa
sawit yang dapat dikontrol dan dalam waktu tiga-empat tahun bisa dipetik buahnya.
1
Menurut Undang- undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
di pundak guru diberikan tugas dan tanggung jawab yang berat. Mengemban
tugas sebagai guru memang berat, tetapi lebih berat lagi mengemban tanggung
jawab, sebab tanggung jawab tidak hanya sebatas dinding sekolah, tetapi juga
luar sekolah. Pembinaan yang harus guru berikan pun tidak hanya secara
kelompok (klasikal), tetapi juga secara individual. Hal ini mau tidak mau,
menuntut guru agar selalu memperhatikan sikap, tingkah laku, dan perbuatan
anak didiknya, tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga diluar sekolah.
Dengan demikian, sebagai pengajar dan pendidik, guru merupakan salah satu
daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada
faktor guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam
dunia pendidikan.
1
Undang-Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 h. 7
2
Demikian pula dalam upaya membelajarkan siswa, guru dituntut memiliki
efektif.
sebagai pekerjaan sambilan, akan tetapi pekerjaan yang harus ditekuni untuk
guru memegang peranan dan tanggung jawab yang penting dalam pelaksanaan
proses pembelajaran di sekolah, maka mau tidak mau, suka atau tidak suka,
guru akan senantiasa menjadi topik pembicaraan dan sorotan banyak pihak
dalam La Ode Turin mengatakan bahwa faktor utama yang menjamin sekolah
lebih baik adalah apabila sekolah tersebut memiliki guru-guru yang baik, 3 Oleh
karena itu harapan untuk memiliki sekolah yang baik dalam arti berkualitas
tinggi maka hendaknya, mempunyai guru yang profesional dalam arti menguasai
2
Suyanto dan Abbas. Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa. (cet, I; Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa, 2001 ), h. 136
3
Drs. La Ode Turin, M.Pd. Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengalaman Penataran dan Motivasi
Kerja dengan Performansi Mengajar Guru-guru SMU Negeri 3 Kendari Sulawesi Tenggara. htt://202.
158.18.43/jp/12 turi. Htm, h. 1
3
atau mengajarkan ilmu yang dimilikinya (transfer of knowledge ) kepada murid-
yang dibutuhkan dalam era pembangunan ialah mereka yang mampu dan siap
berperan secara profesional dalam dua lingkungan besar yaitu sekolah dan
masyarakat.4
Oleh karena tugas dan tanggung jawab guru sangat berat, maka seorang
masa depan akan semakin besar dan diakui demi pencapaian tujuan pendidikan.
Agama Islam dalam arti kemampuan kerja dan hasil kerja yang ditampilkan
Begitu juga masalah rendahnya prestasi belajar yang dicapai oleh siswa
4
Ibid, h. 1
4
Dengan demikian, seorang guru harus berusaha untuk meningkatkan
prestasi belajar anak didiknya, karena berdasarkan data nilai hasil belajar siswa,
guru dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini, Dadi Permadi yang dikutip
oleh Tulus Tu’u mengatakan bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh
kemampuan guru.5
Oleh karena itu, seorang guru dituntut kemampuan dan prestasi kerjanya
Pendidikan Agama Islam yang hanya dua orang. Akan tetapi, apakah dengan
B. Rumusan Masalah
5
Tu’u Tulus. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. (Cet. I; Jakarta: PT. Grasindo,
2004) hal. 9 .
5
b) Bagaimana prestasi belajar siswa di SMA Negeri I Campalagian
Mandar ?
C. Hipotesis
D. Pengertian Judul
pengertian judul skripsi ini agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami
1. Kinerja Guru
penguasaan akademik.
6
2. Prestasi belajar
Adalah nilai komulatif dari hasil ulangan harian, tes formatif dan
sumatif, yang terdapat dalam raport setiap siswa. Data tersebut diperoleh
melalui dokumentasi.
Mandar.
3. Hasil penelitian ini dapat menjadi komparatif atas hasil penelitian lain
7
F. Garis-Garis Besar Isi Skripsi
Pada uraian ini, penulis memaparkan tentang garis-garis besar skripsi ini
lainnya. Skripsi ini pun terbagi kedalam lima bab, yang masing-masing bab
Bab kedua, adalah bab yang menyajikan berbagai teori - teori yang
kompetensi guru, peranan guru dalam pembelajaran. Pada bab ini juga di
lapangan. Secara singkat bab ini terdiri dari penjelasan mengenai keadaan
8
objektif lokasi penelitian yang penulis istilahkan gambaran umum SMA Negeri
F. Tinjauan Pustaka
1. Kinerja Guru
a) Pengertian Kinerja
baik secara etimologi maupun terminologi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kinerja diartikan : (1) sesuatu yang dicapai, (2) prestasi yang diperlihatkan, (3)
kemampuan kerja.6
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan
6
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Ed. II; Jakarta:
Balai pustaka, 1995), h. 503
7
Achmad S. Ruky. Sistem Manajemen Kinerja (Cet. II; Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2002), h. 14
8
Alice Tjandralila Raharja. Hubungan Antara Komunikasi antar Pribadi Guru dan Motivasi
Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMUK BPK Penabur Jakarta.
http://www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/03/001-021.pdf. Diakses dari Internet bulan April tahun 2005
9
organisasi bersangkutan sesuai dengan moral dan etika. Pencapaian tujuan organisasi
didorong oleh empat komponen pokok kinerja, yaitu : (1) adanya kemampuan, (2)
adanya penerimaan tujuan-tujuan organisasi, (3) adanya tingkatan tujuan yang akan
dicapai, dan (4) adanya interaksi antara tujuan dan kemampuan para anggota
organisasi.9
Definisi lain yang dikemukakan oleh Hicman dalam Idris yang menjelaskan
bahwa kinerja selalu merupakan tanda keberhasilan suatu organisasi dari orang-orang
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut di atas, dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa kinerja atau performance merupakan hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan
b) Kompetensi Guru
1) Pengertian
dikemukakan berikut :
9
Sunar Aprijatno. Analisis Kinerja Pelayanan Fiscus pada Kantor Pelayanan Pajak Makassar
Selatan dan Makassar Utara (Tesis. Makassar: Program Pascasarjana UMI, 2004), h. 7
10
Muhammad Idris. Pengaruh Pengawasan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Sikap Keguruan
terhadap Kinerja Guru SLTP Negeri di Kabupaten Barru (Tesis Program Pascasarjana Universitas
Negeri Makassar, 2001), h. 39
11
Departemen Pendidikan dan Kebudayaa, op. cit., h. 516
10
Farida Mulud berpendapat bahwa kompetensi ialah sebagai pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak.12
untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.13
2) Kompetensi Guru
diajarkan, menguasai berbagai metode pengajaran, dan mengenal anak didiknya baik
secara lahiriah atau batiniah (memahami setiap anak). Dalam pengenalan anak, guru
dituntut untuk mengetahui latar belakang kehidupan anak, lingkungan anak, dan
harus dapat menjadi seoranag "dokter" yang dapat melakukan "diagnosa" untuk
dikuasainya. Setelah itu, baru dia akan memilih metode atau mengulangi sesuatu
12
Farida Mulud. Standar Kompetensi Guru (LPMP; Sulawesi Selatan: Depdiknas Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2001), h. 3
13
Moh. Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional (Ed. II, Cet. XVI; Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2004), h. 14
14
Ibid., h. 14
11
topik sebagai dasar untuk memudahkan pemahaman si anak terhadap ilmu yang akan
diajarkan.
(1) berkomunikasi dengan baik terhadap siapa audiensnya, (2) melakukan kajian
sederhana khususnya dalam pengenalan anak, (3) menulis hasil kajiannya, (4)
termasuk siap tampil menarik dan bertingkah laku sebagai guru, menguasai ilmunya
dan siap menjawab setiap pertanyaan dari anak didiknya, (5) menyajikan/meramu
dan lain sebagainya.15 Untuk itu, dituntut kreatifitas guru, keprofesionalan guru,
memegang etika guru dan tentunya dedikasi yang tinggi untuk melaksanakan tugas
keguruannya. Jika hal ini dilakukan oleh masing-masing guru maka benarlah bahwa
pekerjaan guru adalah pekerjaan profesional yang tak mungkin dapat dilakukan oleh
orang lain.
Banyak pengertian yang telah diberikan oleh para ahli tentang istilah
12
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan :
Prestasi berarti hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan
sebagainya). Prestasi belajar berarti penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka nilai yang diberikan oleh guru.16
semua upaya yang diusahakan oleh guru bersama anak didik. Hasil belajar
kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan Antara lain bahwa
perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada
siswa. Penilaian ini untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai tujuan
instruksional khusus yang ingin dicapai. Tujuan penilaian ini adalah untuk
belajar mengajar dan melaksanankan program remedial bagi siswa yang belum
16
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, op. cit., h. 787
17
Noehi Nasution. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam , (Cet. I; Jakarta:
Ditjen Binbaga Islam dan UT, 1995), h. 3
13
berhasil.18 Karena itulah suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan
bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah
nilai yang diberikan oleh guru setelah mengadakan tes sebagai alat pengukur
keberhasilan, yang meliputi aspek kognitif, aspek psikomotor dan aspek afektif.
sebagai berikut :
2) Faktor eksternal; faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yaitu
G. Metode Penelitian
18
Syaiful Bahri Djamarah dan Asawan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Cet. I; Jakarta : PT.
Rineke Cipta ,1996 ), h. 119
19
Muhibbin Syah, op. cit., h. 137
14
a) Populasi adalah seluruh subjek yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. 20
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri I
campalagian sebanyak 440 orang yang terdiri dari kelas I,II karena kelas III
sebanyak 2 orang dan kepala sekolah 1 orang jadi populasi dalam penelitian
ini.
20
Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. (Cet. 10, Bandung: CV. Alfabet, 2003 )
h.90
21
ibid h. 91
22
Arikunto Suharsimi. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek ( Cet, 11; Jakarta :
PT. Rineka Cipta , 1998.) h.120
15
Kelas I seluruhnya berjumlah 240 siswa x 10% = 24
2. Instrumen penelitian
unsur penting karena berfungsi sebagai alat bantu atau sarana untuk
berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka
keterangan. Pada pedoman wawancara ini data yang akan dikumpulkan ialah data
responden baik secara langsung atau tidak langsung. Melalui angket peneliti
dokumen . Yakni data prestasi belajar siswa yang diperoleh dari raport nilai
16
diselidiki indikator yang diukur adalah kompetensi pengelolaan pembelajaran,
Dalam rangka pengumpulan data ada tahap yang perlu diperhatikan yaitu
tahap persiapan dan tahap pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya akan dibahas
dibawah ini :
a) Tahap persiapan
Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan, yaitu studi pustaka yang ada
hubungannya dengan judul yang akan diteliti dan studi pendahuluan pada lokasi
meliputi meliputi :
dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia
ketahui.
film dokumenter.
17
4) Observasi, yaitu jenis metode yang penulis pergunakan dalam
metode, yaitu:
yang digunakan ialah teknik analisis data statistik deskriptif dengan menyajikan
teknik analisis data statistik inferensial, yaitu analisis regresi dengan rumus :
23
:
Y’ = a + bX
23
Sugiono, Dr, op. cit. h. 169.
18
KOMPOSISI BAB
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Hipotesis
D. Pengertian Judul
A. Kinerja Guru
1. Pengertian kinerja
2. Kompetensi guru
C. Instrumen Penelitian
19
BAB IV HASIL PENELITIAN
Polewali Mandar
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
20
DAFTAR PUSTAKA
Aprijatno, Sunar. Analisis Kinerja Pelayanan Fiscus pada Kantor Pelayanan Pajak
Makassar Selatan dan Makassar Utara. Tesis. Makassar: Program
Pascasarjana UMI, 2004
Aqib Zainal. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Cet. I; Surabaya: Insan
Cendekia, 2002
Suharsimi, Arikunto. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek Cet, 11;
Jakarta : PT. Rineka Cipta , 1998
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi
kedua; Jakarta: Balai pustaka, 1995
Djamarah, Syaiful, Bahri. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Cet. I;
Jakarta: Rineka Cipta, 2000
Dan Zain, Asawan. Strategi Belajar Mengajar. Cet. I;
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996
Hamalik Oemar. pendidikan guru berdasarkan pendekatan kompetensi. Cet. III.
Jakarta PT. Bumi Aksara 2004
Idris, Muhammad. Pengaruh Pengawasan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan
Sikap Keguruan terhadap Kinerja Guru SLTP Negeri di Kabupaten Barru.
Tesis. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar,
2001Kountur Ronny, Metode Penelitian . Cet I, Jakarta : CV. Taruna
Grafica . 2003
Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam. Cet. I, Bandung : PT Remaja Rosda
Karya. 2001
Mulud, Farida. Standar Kompetensi Guru. LPMP; Sulawesi Selatan: Depdiknas
Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, 2001
Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional. Cet. I; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2005
Nasution, Noehi. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam. Cet. I;
Jakarta: Ditjen Bimbaga Islam dan UT, 1995
Nata Abuddin. Manajemen pendidikan . Cet, I . Bogor : Kencana, 2003
Raharjda, Tjandralila, Alice. Hubungan Antara Kumunikasi antar Pribadi Guru dan
Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMUK BPK Penabur Jakarta.
http://www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/03/001-021.pdf. Diakses dari Internet
bulan April tahun 2005
Ruky, Achmad. S. Sistem Manajemen Kinerja. (Cet. II; Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2002)
Simbolon, Tony. Reformasi Pendidikan dalam Persfektif Sekolah.
http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/Pppg_Tertulis/08_2001/Reform
asi_pendidikan.htm. Diakses dari internet bulan Desember tahun 2004
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet III; Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1995
21
Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Ed. X; Bandung: CV. Alfabeta, 2003
Suryanto dan Abbas. Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa. cet, I;
Yogyakarta: 2001 adicita karya nusa
Suryosubroto. S. Proses Belajar Menagajar di Sekolah. Cet. I; Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1997
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Cet. V; Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2000
Tafsir Ahmad. ilmu pendidikan dalam perspektif Islam. Cet.IV. Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya, 2001
Tulus, Tu’u. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Cet. I; Jakarta: PT.
Grasindo, 2004
Turin, Ode, La. Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengalaman Penataran dan
Motivasi Kerja dengan Performansi Mengajar Guru-guru SMU Negeri 3
Kendari Sulawesi Tenggara. htt://202. 158.18.43/jp/12 turi. Htm. Diakses dari
internet bulan Desember tahun 2004
Undang-Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003
Usman Uzer. Menjadi Guru Profesional. Cet. 15 ; Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya, 2003
22