Anda di halaman 1dari 6

EKUITAS

1. Bentuk Perusahaan
a. Perseorangan
b. Persekutuan (CV dan Firma)
c. Perseroan  terdiri dari ekuitas saham (Saham biasa/ordinary dan saham preferen)
>20 % =memiliki hak suara, mendapatkan pembagian keuntungan dan
kerugian
<20% = hanya dapat deviden
Keterangan :
1. Saham : surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan.
Membeli saham berarti anda telah memiliki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut.
2. Perbedaan saham : Perbedaan utama dari saham biasa dan saham preferen adalah hak dan
kewajibannya. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga
memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara.

2. Kategori ekuitas
a. Share Capital / Modal saham
b. Share Premium = selisih antara nilai pari dengan harga pasar
c. Retain earning / laba ditahan
d. OCI = penghasilan komprehensil lain
e. Treasury shares/ saham treasuri = saham yang dibeli kembali
f. Non controlling interest

3. Penerbitan Saham
a. Penerbitan saham dengan nilai pari
Contoh : PT. OADA menerbitkan 1000 lembar saham biasa dengan nilai pari/nominal
Rp. 200/ lb
 Sebesar nilai pari
Kas 200.000
Ekuitas saham biasa 200.000
 Dengan harga pasar Rp. 300/lb
Kas 300.000
Ekuitas saham biasa 200.000
Share Premium – SB 100.000
 Dengan harga pasar Rp. 170/lb
Kas 170.000
Share Premium – SB 30.000
Ekuitas saham biasa 200.000
b. Penerbitan saham tanpa nilai pari
 Tidak ada share premium
c. Penerbitan saham dengan sekuritas lain(lumpsum)
 Metode Proposional (Kedua harga Pasar diketahui)
Contoh :
PT. OADA menerbitkan 1 paket saham yang terdiri dari :
3 lb shm biasa dengan nilai pari Rp. 2000/lb
2 lb shm preferen dengan nilai pari Rp. 3500/lb
Satu paket saham diterbitkan dengan harga Rp. 15.000
Hrg pasar shm biasa Rp. 3000/lb
Hrg pasar shm preferen Rp. 4000/lb
Jawab :
1. Menghitung hrga pasar
Shm biasa : 3 x 3000 = 9000  9/17 x 15000 = 7941
Shm pref : 2 x 4000 = 8000  8/17 x 15000 = 7059
17.000 15.000
2. Menghitung share Premim
SB = 7941 - (3 x 2000) = 1941
SP = 7059 – (2 x 3500) = 59
3. Membuat jurnal
Kas 15.000
Ekuitas shm biasa 6000
Share Premium - SB 1941
Ekuitas shm pref 7000
Share Premium – SP 59
 Metode Incremental (Salah satu hrg psr diketahui)
Contoh :
Asumsi hrg pasar saham biasa diketahui Rp. 3000/lb

1. Menghitung hrg pasar shm preferen


Hrg Jual 15.000
Hrg shm biasa 3 x 3000
6000 hrg shm preferen
2. Menghitung share Premim
SB = 9000 - (3 x 2000) = 3000
SP = 6000 - (2 x 3500) = (1000)
3. Membuat jurnal
Kas 15.000
Share Premium – SP 1000
Ekuitas shm biasa 6000
Share Premium - SB 3000
Ekuitas shm pref 7000
d. Penerbitan saham dalam transaksi non- kas
Contoh:
Menerbitkan 10.000 lb shm biasa dengan nilai pari Rp. 10/lb untuk mendapatkan hak
paten. Diasumsikan harga pasar hak paten tidak diketahui, tetapi harga pasar saham
diketahui Rp. 140.000.
Jurnal :
Hak Paten 140.000
Ekuitas shm biasa 100.000
Share Premium – SB 40.000

e. Biaya Penerbitan saham


Jurnal :
Biaya Penerbitan saham xxx
Kas xxx

4. Perolehan Kembali Saham / Saham treasury

a. PT. OADA menerbitkan 1000 lb shm biasa dengan nilai pari Rp. 200/lb dengan harga
pasar Rp.300/lb.
Jurnal:
Kas 300.000
Ekuitas shm biasa 200.000
Share Premium – SB 100.000
b. Terjadi reakuisisi 200 lb shm biasa yang beredar dengan harga Rp.350/lb
Jurnal:
Shm Treasuri(Rp.350 x 200 lb) 70.000
Kas 70.000
c. Diterbitkan kembali 50 lb shm treasuri dengan harga Rp.360/lb
Jurnal:
Kas(Rp.360 x 50lb) 18.000
Saham treasuri (Rp.350 x 50) 17.500
Share Premium 500
DEVIDEN

Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang
dimiliki.
1. Tipe Deviden
a. Deviden Tunai  membayar dengan kas
b. Deviden Properti  membayar dengan aset selain kas
c. Deviden Likuidasi  dikeluarkan ketika akan pailit
d. Deviden Saham  membayar dengan memberi saham

2. Tiga Tanggal Penting


1. Tanggal Pengumuman
2. Tanggal Pencatatan
3. Tanggal Pembayaran

a. Deviden Tunai
1. Pengumuman
Jurnal:
Saldo Laba xxx
Utang Deviden xxx
2. Pencatatan
 Tidak Ada jurnal
3. Pembayaran
Jurnal:
Utang Deviden xxx
Kas xxx
b. Deviden Properti  aset yang dibagi hrs dihitung Fair Value
Contoh:
28 Jan  Pengumuman dengan nilai buku Rp.1.250.000
15 Feb Pencatatan
30 Feb  Pembayaran
Fair Value 28 jan sebesar Rp.2.000.000
Jurnal:
1. Pengumuman
Jurnal:
Investasi Saham 750.000
Keuntungan yang tdk terealisasi 750.000
Saldo Laba 2.000.000
Utang deviden property 2.000.000
2. Pencatatan
 Tidak Ada jurnal
3. Pembayaran
Jurnal:
Utang Deviden properti 2.000.000
Investasi saham 2.000.000

c. Deviden Likuidasi
Contoh: PT Asin Membagikan deviden sebesar Rp.1.200.000. Pengumuman dividen tunai
mencatat bahwa pemegang saham harus mempertimbangkan Rp.900.000 sebagai
pendapatan tahun berjalan dan sisanya sebagai Return of capital.
1. Pengumuman
Jurnal:
Saldo Laba 900.000
Share Premium-SB 300.000
Utang Deviden 1.200.000
2. Pencatatan
 Tidak ada jurnal
3. Pembayaran
Jurnal :
Utang Deviden 1.200.000
Kas 1.200.000
d. Deviden Saham
Contoh : PT.Angin Ribut memiliki 100.000 lb saham yang beredar dengan nilai pari saham
biasa $1 dengan pembagian deviden 10% dari jml saham.
1. Pengumuman
Jurnal:
Saldo Laba 10.000
Distribusi deviden Sb 10.000

2. Pencatatan
 Tidak ada jurnal
3. Pembayaran
Jurnal :
Distribusi deviden -Sb 10.000
Ekuitas Saham biasa 10.000
e. Share Split
Pengertian dari share split adalah pemecahan nilai nominal saham oleh perusahaan yang
mengakibatkan meningkatnya jumlah lembar saham yang beredar.
Contoh sederhananya adalah sebagai berikut:
PT. Roma memiliki 1000 lembar saham dengan harga Rp 1.500,- per lembar saham. Kemudian
PT.Roma memutuskan untuk melakukan share split dengan rasio 1:3, yang berarti 1 lembar
saham seharga Rp 1.500,- akan dipecah menjadi 3 lembar saham seharga Rp 500,-.
Setelah share split selesai dilaksanakan, maka PT.Roma akan memiliki 3000 lembar saham
telkom seharga Rp 500,-.

Anda mungkin juga menyukai