Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas
akhir di PT. Kaltim Parna Industri periode 25 Maret – 25 Mei 2018. Dengan judul
Evaluasi Produk Ammonia dengan mengunakan perhitungan neraca massa dan
neraca energi pada reactor (R-0502) ammonia converter pada pembuatan
ammonia di PT Kaltim Parna Industri”
Tugas Akhir merupakan salah satu mata kuliah wajib Program Studi D3
Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta. Dengan Tugas Akhir ini mahasiswa diharapkan dapat melihat
dan membandingkan teori – teori yang didapat selama menempuh pendidikan dengan
aplikasinya dalam proses industry. Dengan selesainya penyusunan laporan tugas
akhir, penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan, doa, dan cintanya yang tulus.
2. Dr. Adi Ilcham, M.T selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Kimia.
3. Ir. Wasir Nuri, M.T., selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir.
4. Retno Ringgani, S.T.,M.Eng., selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir.
5. Rendy Vapriandi S.T, selaku Pembimbing Lapangan di PT. Kaltim Parna
Industri, Bontang .
6. Para staf dan karyawan di PT.Kaltim Parna Industri .
7. Rekan – rekan Prodi D3 Teknik Kimia angkatan 2015.
8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu hingga terselesaikannya laporan tugas akhir ini.
Laporan tugas akhir disusun agar dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya
dan khususnya dapat memperkaya khasanah tentang proses industry bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
INTISARI ................................................................................................................................. x
iv
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
1.2.1.5. Metanasi...................................................................................................................... 6
1.2.1.9. Ammonia & Hydrogen Recovery Unit (ARU & HRU) ............................... 8
1.2.3. Utilitas............................................................................................................................. 9
1.2.3.2. Steam............................................................................................................................10
v
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
vi
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
LAMPIRAN ………………………………………………………………….. 41
vii
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
DAFTAR GAMBAR
viii
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Spesifikasi Produk Amoniak dan Karbondioksida…………………..... 2
nd
Tabel 2.1. Data Komposisi Arus Masuk dan Keluar 2 Ammonia Converter……30
Tabel 2.2. Data Temperature dan Total Flow Masuk Ammonia Converter………31
Tabel 2.3. Data komposisi arus masuk dan keluar ammonia converter (R-0502) pada
kondisi Aktual (12 Mei 2018) ……………………………………………………31
Tabel 2.4 . Data Temperature dan Total Flow Masuk Ammonia Converter…… ..32
Tabel 2.5 Data komposisi arus masuk dan keluar ammonia converter (R-0502) pada
kondisi Performance Test Desember 2001…………………………………… ....... 32
Tabel 2.6. Hasil Perhitungan Neraca Massa Kondisi Design……………… ......... ..38
Tabel 2.7. Hasil Perhitungan Neraca Massa Aktual Perfomance Test
Tabel 2.8.Hasil Perhitungan Neraca Massa Aktual Tanggal 12 Mei 2018 .............. 39
INTISARI
Dari perhitungan yang telah saya selesaikan saya mendapatkan nilai konversi
produk ammonia pada kondisi aktual lebih besar dibandingkan design, nilai
konversi pada design sebesar 3% sedangkan pada kondisi aktual 4% hal ini
disebabkan karena aktivitas katalis yang tidak bekerja secara maksimum
disebabkan karena masih terdapat sedikit kandungan air yang terikut dari
keluaran methanator.
BAB I
1
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Amoniak Karbondioksida
NH3 Min. 99,9% berat CO2 Min. 99% mol
H2O Maks. 0,1% berat H2 + N2 + CH4 Maks. 1,0% mol
Minyak Maks. 5 ppm berat Kandungan Air Jenuh
2
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
2. Bontang Base
Berbasis di Bontang, terdiri dari bidang :
Production
Technology
Logistic and shipping
Human research and development & General Affairs
3
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
1.2.1.1. Desulfurisasi
Umpan hidrokarbon didesulfurisasi dengan sempurna di bagian
desulfurisasi. Desulfurisasi berfungsi untuk menyerap kadar sulfur yang terdapat di
gas alam hingga kadar sulfur yang terdapat di gas alam hingga kadar sulfur
maksimal 0,05 ppm. Gas alam yang kandungan sulfur 0,05 ppm akan
membahayakan katalis di primary ferormer dan low temperature co-conventer.
Pada unit ini terdapat dua absorber, yang masing – masing absorber berisis katalis
cobalt-mobydenum (Co-Mo) dan Zinc Oxide (ZnO).
Katalis zinc oxide (HTZ-5) berbentuk extrudate dengan diameter 4 mm.
Temperatur operasi normal berkisar 350 - 400 oC.
4
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
1.2.1.2. Reforming
Hidrokarbon yang telah didesulfurisasi kemudian di reforming dengan
mengunakan steam dan udara menjadi raw synthesis gas (gas proses). Pada unit
ini bertujuan untuk memutuskan ikatan rantai karbon panjang dari gas umpan
menjadi gas bahan baku untuk sintesis amoniak. Terdapat dua reformer pada unit
ini, yaitu :
Primary Reformer
Pada primary reformer (H-0201) mengunakan katalis nikel dengan
NiO, Panasnya didapat dari pembakaran NG dan off gas (Gas
buang) di Burner.
Secondary Reformer
Pada secondary reformer (R-0203) mengunanakan katalis nikel
dan panasnya di dapat dari udara yang sebelumnya dipanaskan di
heat exchanger pada primary convection.
Reaksi yang terjadi pada pada primary dan secondary reformer adalah sebagai
berikut :
5
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
1.2.1.5. Metanasi
Langkah terakhir penyiapan gas adalah metanasi, yaitu proses
Di mana semua sisa oksida karbon diubah menjadi metana. Proses metanasi
terjadi di dalam methanator (R-0301). Reaksinya merupakan kebalikan dari
reaksi reforming, yaitu :
CO + 3 H2 ↔ CH4+ H2O + panas
CO2 + 4 H2 ↔ CH4+2 H2O + panas
6
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Proses kondesat yang telah dipisahkan dari produk synthesis gas di depan
dimurnikan dalam proses condesate stripper (C-0701). Sejumlah kecil ammonia
terbentuk di secondary reformer (R-0203) dan sejumlah kecil methanol terbentuk
di low temperature CO conventer (R-0205). Keduanya bersama-sama dengan
karbon dioksida terdapat dalam bahan baku synthesis gas. Komponen-komponen
tersebut masuk ke proses kondesat menurut reaksi kesetimbangan.
7
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Ammonia yang diperoleh dari flow umpan dikontakkan dengan air dalam
high pressure (HP) dan low pressure (LP) scrubber. Hasil akhir larutan ammonia
dimurnikan dalam ammonia stripper hingga 99% ammonia terambil dengan
kemurnian produk ammonia 99% berat. Aliran gas yang menuju bagian ARU &
HRU adalah sebagai berikut :
Hydrogen dengan tekanan tinggi dalam purge gas diambil kembali dengan
menggunakan membrane separator untuk direcycle ke synthesis gas compressor.
Ukuran membrane disesuaikan untuk memperoleh 85,8% hydrogen pada
kemurnian 94,4%. Gas sisa setelah ammonia dan hydrogen terambil akan
dikeluarkan dari HRU/ARU pada tekanan 7 kg/cm2g dan digunakan sebagai gas
fuel.
1. Produk ammonia
2. Hydrogen untuk make-up syn gas
3. Fuel gas
8
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
1.2.3. Utilitas
Unit utilitas di PT KPI merupakan bagian yang sangat penting. Unit ini
meliputi :
9
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
1.2.3.1. Air
Keperluan air proses di PT KPI didapat dari laut yang diolah melalui
beberapa tahap, yaitu desalinasi, demeneralisasi, daerator, dan klorinasi. Air laut
diambil dengan kapasitas 1700 ton/ jam.
1.2.3.2. Steam
Pabrik amoniak PT KPI memperoleh 80% sumber tenaga listrik utama dari
STG (Steam Turbine Generator) dan 20% dari KDM (Kaltim Daya Mandiri).
Selain itu untuk emergency supplay PT KPI memiliki dua new EDG (Emergency
Diesel Generator) dan satu EDG lama.
Unit ini berfungsi untuk menyediakan udara kering yang digunakan untuk
menggerakan instrument-instrument yang digerakan secara pneumatic seperti
control valve, selenoid valve, dan sebagainya. Unit ini terdiri dari instrument air
dryer dan instrument air compressor
10
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
11
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
tenggorokan. Hal ini terjadi apabila paparan ammonia yang terkena adalah
sebesar 400-500 ppm.
b. Bahaya jangka Panjang
Bahaya jangka panjang yang akan terjadi pada manusia yang terkena
paparan ammonia akan dirasakan gangguan pada kesehatan saat usia
lanjut. Diketahui bahwa besar tingkatan paparan minimum yang dapat
ditolerir oleh kesehatan manusia (TEL) adalah sebesar 35 ppm.
c. Penanganan terhadap bahaya ammonia
Penanganan terhadap paparan ammonia apabila terjadi kebocoran adalah :
1. Menahan nafas dan lari sesegera mungkin menghindari arah angin.
Arah angin dapat dilihat dari arah wind direction yang terpasang
ditempat-tempat tertentu yang tinggi
2. Menutup saluran nafas dengan kain atau sapu tangan yang dibasahi
dengan air. Air keran terdapat pula di beberapa tempat-tempat tetentu
yang dilengkapi denga shower darurat
3. Apabila terkena percikan api atau bahan bahan yang panas sesegera
mungkin dibilas dengan air yang terdapat di shower darurat
4. PPE tersedia termasuk masker wajah yang dilengkapi cartridge
ammonia yang melindungi pernapasan kita dari paparan ammonia.
Selain itu, alat pemadam kebakaran ini dan air line respiration juga
tersedia di spot-spot khusus penyelamat.
5. Berkumpul dititik assembly point sebagai tempat berkumpul yang aman
sementara bagi penyelamatan atau evakuasi untuk menghindari bahaya
yang terjadi.
Beberapa larangan penting untuk hal kecil yang kerap menjadi aktivitas
sehari-hari manusia adalah diantaranya dilarang merokok, dilarang mengunakan
handphone, dilarang memotret, dan dilarang bekerja tanpa ada izinnya, terutama
di zona satu area pabrik. Kesemua hal hal K3 ini disampaikan agar pekerja
didalamnya dapat terjaga keselamatannya baik untuk diri sendiri maupun
keberlangsungan proses pekerjaan.
12
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
13
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
1.2.4.3.2. Health
PT KPI seperti diketahui memproduksi ammonia dengan tingkat
kemurnian 99,95%, oleh karena itu potensi bahaya bagi pekerjanya sangat tinggi
baik terhadap pekerja analis di laboratorium maupun pekerjaan insinyur di area
proses pabrik. Potensi bahaya yang dimaksud salah satunya adalah terkena
paparan ammonia, yang bisa berwujud gas atau cair. Berikut adalah jalur masuk
dari paparan bahan berbahaya ke dalam tubuh:
1.Saluran pernafasan
2.Kulit lewat adsorbsi
3.Saluran pencernaan
4.Alat penglihatan
5.Alat pendengaran
Dilihat dari besarnya potensi bahaya terkena paparan bahan berbahaya
bagi para pekerja pabrik, maka terdapat upaya pencegahan yang dibagi menjadi
tiga sasaran, yaitu :
1.Penanggulangan pada sumber bahaya
2.Penanggulangan pada lingkungan kerja
3.Penanggulangan pada diri pekerja
1.2.4.3.3. Environment
Salah satu bentuk tanggung jawab PT KPI terhadap kelangsungan hidup
lingkungan sekitarnya adalah dengan mematuhi dan mengikuti aturan yang
ditetapkan dalam AMDAL PT KPI memenuhi segala dokumen AMDAL sebagai
suatu bentuk terpenuhinnya segala persyaratan dan peraturan mengenai tanggung
jawab perusahaan atau pabrik terhadap lingkungan dengan tidak mencemarinya.
Dokumen AMDAL tersebut adalah : ANDAL. RKL (Rencana pengelolahan
Lingkungan) dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan).
Perlu diketahui bahwa limbah atau buangan bahan berbahaya dikenal
sebagai B3. Dampak dai buangan B3 ini adalah : beracun,eksplosif,mudah
terbakar, dan karsinogenik.
14
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
BAB II
TUGAS KHUSUS
15
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
H2 dan perhitungan neraca energy serta panas yang hilang pada ammonia
converter.
2.2. Tujuan
2.3.1. Ammonia
Pengertian Ammonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini
didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun
amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia
sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi
Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15
menit kontak dengan ammonia. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi
dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia
di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai
bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari
3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin.
16
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Kegunaan Ammonia
2. Sangat mudah larut dalam air, dalam keadaan standar, 1 liter air mampu
melarutkan 1180 liter amonia.
3. Amonia mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu (-)78 derajat
celsius menjadi cairan/kondisi normal pada temperatur 30-40 derajat
celcius dan mendidih pada suhu -33 derajat celsius. Amonia simpan di
dalam tanki berkisar pada tekanan 15-20 atm dan temperatur terbaik pada
30-40 derajat celcius
(Lowenhelm,1975)
17
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
1. Suhu
Semakin Tinggi suhu yang masuk dalam Reaktor makan akan semakin
banyak produk ammonia yang terbentuk, tetapi jika suhu terlalu tinggi juga akan
memperkecil produk ammonia yang terbentuk
Jika Total Flow yang masuk ke dalam Reaktor (R-0502) semakin banyak
makan otomatis produk ammonia yang terbentuk juga akan semakin meningkat,
tetapi jika flow yang masuk terlalu besar maka akan mengakibatkan menurunnya
produk ammonia yang terbentuk
3. Konsentrasi
Semakin besar Konsentrasi yang masuk dalam reactor (R-0502) maka akan
akan semakin besar pula produk ammonia yang terbentuk.
18
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
R-0501 merupakan converter tipe S-200 yang terdiri dari dua bed katalis
dan sebuah interbed heat exchanger. R-0502 merupakan converter tipe S-50,
hanya mempunyai satu bed. Alat ini harus dipasang setelah dipasang converter S-
200 dengan sebuah steam superheater (E-0500) dipasang diantaranya. Karena hal
inilah maka system disebut juga S-250 ammonia synthesis loop.
19
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
3 H2 + N2 2 NH3 + panas
20
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
21
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
System adalah bagian atau seluruh proses yang dipilih untuk dianalisa atau
dipelajari. Sedangkan segala sesuatu diluar system disebut lingkungan
(surrounding). Antara system dan lingkungan dibatasi oleh batas system, yang
sering digambarkan sebagai garis putus-putus.
1. Sistem Terbuka
22
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
2. Sistem Tertutup
Dalam kurun waktu tertentu tidak ada perpindahan massa yang menerobos
batas sistem, namun ada perpindahan energi yang menerobos batas sistem.
3. Sistem Terisolasi
Dalam kurun waktu tertentu tidak ada perpindahan baik secara massa
maupun energi dari system ke lingkungannya atau sebaliknya, yang menerobos
batas system.
Neraca massa dalam Reaktor berbeda dengan neraca massa pada alat-alat
industri yang lain, sebab didalam reaktor terjadi reaksi Kimia sehingga sebagian
zat pereaksi berubah menjadi hasil. Kecepatan reaksi yang akan menentukan
hubungan antara kecepatan produksi dan komposisi hasil dengan waktu.
Persamaan untuk perancangan reaktor baik pada reaktor batch maupun reaktor alir
dapat dijabarkan dari persamaan neraca massa yang dibuat pada volume Δv
sebagai berikut :
23
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
yang ingin dihitung neraca massanya, begitu juga untuk neraca energi. Tahapan
menghitung neraca massa suatu system dapat dilakukan seperti berikut
(Geankoplis, 2003)
1. Spread sheet
2. Ekses
Ekses adalah jumlah berlebih atau tersisa dari suatu komponen setelah
bereaksi kimia.
2 %Ekses = x 100%
4. Konversi
Konversi adalah fraksi suatu komponen yang berubah menjadi produk setelah
bereaksi.
%Konversi = x 100%
24
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Jika diumpamakan umpan masuk kereaktor pada suhu T1, dan diturunkan
suhunya menjadi T2, reaksi terjadi pada suhu T2, dan panas yang ada dalam
reaktor sebagian akan dipakai untuk menaikkan suhu campuran dalam reaktor
sebagian hilang sekelilingnya, maka persamaan neraca panas menjadi :
25
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
(William,1958))
26
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Data yang digunakan untuk evaluasi yaitu data design dan actual lapangan.
Untuk data design diperoleh dari Data Sheet PT Kaltim Parna Industri dan untuk
data actual pengambilan data juga dilakukan pada tanggal 12 Mei 2018. Data ini
meliputi kondisi temperature serta flow aliran masuk converter.
Tabel 2.1. Data Komposisi Arus Masuk dan Keluar 2ndAmmonia Converter
27
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
2.5.2. Data 2nd Ammonia Converter (R-0502) pada Kondisi Aktual (12 Mei
2018)
Tabel 2.2 Data Temperature dan Total Flow Masuk Ammonia Converter
2ndAmmonia
Converter Total Flow masuk
Tanggal (R-0502) Ammonia Converter
3
Tin (oC) Tout (oC) (Nm /hr)
Tabel 2.3 Data komposisi arus masuk dan keluar ammonia converter (R-0502
pada kondisi Aktual (12 Mei 2018)
12
Mei
2018
H2 55,6671
N2 18,4180
% Mol
Ar 2,6213
Masuk
CH4 5,8595
NH3 17,4341
H2 54,0531
N2 17,9626
% Mol
Ar 2,6437
Keluar
CH4 5,9596
NH3 19,3810
(Sumber: Analisa Laboratorium PT Kaltim Parna Industri data 12 Mei 2018)
2.6. Metode
28
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Menentukan Limiting
Reaktan dengan cara
stiokiometri
Menghitung cp dengan
mengunakan data Heat
capacity
29
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
N2 1
H2
NH3
N2
H2
2 NH3
CH4
Ar
30
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
keluar, yang terakumulasi (tersimpan) dan yang terbuang dalam system itu.
Perhitungan neraca massa digunakan untuk mencari variable proses yang belum
diketahui, berdasarkan data variable proses yang telah ditentukan/diketahui. Oleh
karena itu, perlu disusun persamaan yang menghubungkan data variable proses
yang telah diketahui dengan variable proses yang ingin dicari.
System adalah bagian atau seluruh proses yang dipilih untuk dianalisa atau
dipelajari. Sedangkan segala sesuatu diluar system disebut lingkungan
(surrounding). Antara system dan lingkungan dibatasi oleh batas system, yang
sering digambarkan sebagai garis putus-putus.
1. Sistem Terbuka
2. Sistem Tertutup
Dalam kurun waktu tertentu tidak ada perpindahan massa yang menerobos
batas sistem, namun ada perpindahan energi yang menerobos batas sistem.
3. Sistem Terisolasi
31
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Dalam kurun waktu tertentu tidak ada perpindahan baik secara massa
maupun energi dari system ke lingkungannya atau sebaliknya, yang menerobos
batas system.
Neraca massa dalam Reaktor berbeda dengan neraca massa pada alat-alat
industri yang lain, sebab didalam reaktor terjadi reaksi Kimia sehingga sebagian
zat pereaksi berubah menjadi hasil. Kecepatan reaksi yang akan menentukan
hubungan antara kecepatan produksi dan komposisi hasil dengan waktu.
Persamaan untuk perancangan reaktor baik pada reaktor batch maupun reaktor alir
dapat dijabarkan dari persamaan neraca massa yang dibuat pada volume Δv
sebagai berikut :
32
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
(Geankoplis, 2003)
1. Spread sheet
2. Ekses
Ekses adalah jumlah berlebih atau tersisa dari suatu komponen setelah
bereaksi kimia.
3 %Ekses = x 100%
3. Konversi
%Konversi = x 100%
33
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Jika diumpamakan umpan masuk kereaktor pada suhu T1, dan diturunkan
suhunya menjadi T2, reaksi terjadi pada suhu T2, dan panas yang ada dalam
reaktor sebagian akan dipakai untuk menaikkan suhu campuran dalam reaktor
sebagian hilang sekelilingnya, maka persamaan neraca panas menjadi :
34
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
(William,1958)
Dari data pengamatan Reactor (R-0502) dan umpan masuk pada kondisi
design dan actual diperoleh hasil sebagai berikut :
Reactor (R-0502)
Masuk Keluar
Komposisi Massa Massa
% mol % mol
(Ton/hr) (Ton/hr)
H2 55,19 26,15 52,52 24,24
N2 18,39 122,01 17,51 113,16
Ar 2,25 21,32 2,32 21,42
CH4 6,77 25,66 6,95 25,66
NH3 17,40 70,09 20,70 81,22
Total 100 265,25 100 265,72
35
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Tabel 2.7. Hasil Perhitungan Neraca Massa Aktual Tanggal 12 Mei 2018
Reactor (R-0502)
Masuk Keluar
Komposisi Massa Massa
% mol % mol
(Ton/hr) (Ton/hr)
H2 55,67 30,30 54,0531 28,93
N2 18,41 140,39 17,9626 134,62
Ar 2,62 28,54 2,6437 28,30
CH4 5,85 25,52 5,9596 25,52
NH3 17,43 80,68 19,3810 88,18
Total 100 305,45 100 305,57
36
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
37
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
2.8 Pembahasan
Dari hasil perhitungan neraca energi yang di dapat nilai Qloss lebih besar
pada kondisi actual dibandingkan dengan kondisi design, nilai yang didapat pada
kondisi actual sebesar 11,19 % dan pada kondisi design ialah sebesar 8,29%.
Faktor yang mempengaruhi Qloss ialah perpindahan kalor ke
lingkungan(heatloss), besarnya heatloss dipengaruhi oleh besarnya transfer massa
dari system ke lingkungan dan transfer massa tersebut dipengaruhi oleh kapasitas
produksi.
38
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
2. Pada perhitungan neraca energi di dapat nilai Qloss yang sangat besar
pada kondisi actual dibandingkan dengan kondisi design, nilai yang didapat pada
kondisi actual sebesar 11,19 % dan pada kondisi design ialah sebesar 8,29%.
39
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
DAFTAR PUSTAKA
40
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
LAMPIRAN
H2
F
N2
Ar
CH4
NH3
P
H2
N2
Ar
CH4
NH3
Rumus :
F=P
41
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Kondisi Design
a. Neraca Massa Komponen Masuk dan Keluar Reactor (R-0502)
Flow masuk Reactor (R-0502) = 531121 Nm3/hr
= 293125,7 Nm3/hr
=293125,7 │ : 22,414
= 13077,794 Kmol/hr
=97673,15 │ : 22,414
= 4357,685 kmol/hr
= 11950,22 │ : 22,414
= 533,1589 Kmol/hr
42
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
= 35956,89 │ : 22,414
= 1604,216 Kmol/hr
= 92415,05 │ : 22,414
= 4123,095 Kmol/hr
= 517365,3 Nm3/hr
=271720,3 │ : 22,414
= 12122,792 Kmol/hr
43
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
= 90590,66 │ : 22,414
= 4041,700 Kmol/hr
= 12002,87 │ : 22,414
= 535,5079 Kmol/hr
= 35956,89 │ : 22,414
= 1604,216 Kmol/hr
= 107094,6 │ : 22,414
= 4778,023 Kmol/hr
44
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Masuk Keluar
Komposisi Massa Massa
% mol % mol
(Ton/hr) (Ton/hr)
H2 55,19 26,15 52,52 24,24
N2 18,39 122,01 17,51 113,16
Ar 2,25 21,32 2,32 21,42
CH4 6,77 25,66 6,95 25,66
NH3 17,4 70,09 20,7 81,22
Total 100 265,25 100 265,72
= 81,22- 70,09│
= 267,21 Ton/hari
b. Neraca Energy
- Menghitung Panas input (Qin) kondisi design
Tabel 1. Data suhu Masuk design
o
Inlet C K
T Ref 25 298
45
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Komponen A B C D E
N2 29.342 -3.54 x 10-3 1.01 x10 -5
-4.31 x 10 -9
2.59 x 10-13
H2 25.399 2.02 x 10-02 -3.85x10 -5
3.19x 10 -08
-8.76x10-12
NH3 33.573 -1.26x10-2 8.89x10-5 -7.18 x 10-8 1.86x10-11
Ar 20.786 0 0 0 0
CH4 34.942 -4.00x10-2 1.92x10 -4
-1.53x -7
3.93x10-11
Hasil integral :
Cp = AT + T2 + T3 + T4 + T5 , atau
- Cp in
Cp H2 = 25,399(649-298) + (6492-2982) +
(6493-2983) + (6494-2984) +
(6495-2985)
=10258,11 kJ/kmol
46
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
N2 10365,09559
NH3 14382,99
Ar 7295,886
CH4 15820,26
N2 + 3H2 ↔ 2NH3
M 4357,685 13077,794 4123,095
R 315,985 947,955 631,970
S 4041,700 12129,839 4755,065
Q komponen N2 = n ∫
= 4357,685 Kmol/hr x 10365,09559 kJ/kmol
47
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
H2 32062674,409
NH3 14173281,763
Ar 929678,10648
CH4 6065608,2976
Total 64026351,933
N2 0
H2 0
NH3 -45,90
48
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
∆Hr ∆Hp
∆H298,15
Q = ∆H
- Cp reaktan
Cp H2 = 25,399(298-649) + (2982-6492) +
(2983-6493) + (2984-5224) +
(2985-6495)
49
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
= -10249,70 kJ/kmol
Dengan Perhitungan yang sama maka dapat dihitung besar nya nilai Cp
reaktan tiap tiap komponen, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
N2 + 3H2 ↔ 2NH3
M 4357,685 13077,794 4123,095
R 315,985 947,955 631,970
S 4041,700 12129,839 4755,065
- Menghitung Qreaktan
Q=n∫
Q komponen N2 = 315,985 kmol/hr x -10363,30 kj/kmol
50
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
- Menghitung ∆H298
- Menghitung Cp produk
(6914-2984)+ (6915-2985)
= 16364,99844 kj/kmol
- Menghitung Q produk
Q=n∫
= - 639975,3377 kkal/hr
51
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
T Ref 25 298
Komponen A B C D E
N2 29.342 -3.54 x 10-3 1.01 x10 -5
-4.31 x 10 -9
2.59 x 10-13
H2 25.399 2.02 x 10-02 -3.85x10-5 3.19x 10-08 -8.76x10-12
NH3 33.573 -1.26x10-2 8.89x10-5 -7.18 x 10-8 1.86x10-11
Ar 20.786 0 0 0 0
CH4 34.942 -4.00x10-2 1.92x10 -4
-1.53x -7
3.93x10-11
52
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Hasil integral :
Cp = AT + T2 + T3 + T4 + T5 , atau
- Cp out
Cp H2 = 25,399(691-298) + (6912-2982) +
(6913-2983) + (6914-2984) +
(6915-2985)
= 11496,25959 kJ/kmol
Dengan Perhitungan yang sama maka dapat dihitung besar
nya nilai CP tiap tiap komponen, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
N2 11636,02847
NH3 16364,99844
Ar 8168,898
CH4 18182,00718
53
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
N2 + 3H2 ↔ 2NH3
M 4357,685 13077,794 4123,095
R 315,985 947,955 631,970
S 4041,700 12129,839 4755,065
Q komponen N2 = n ∫
= 4041,700 Kmol/hr x 11636,02847 kJ/kmol
H2 33328018,925
NH3 6864471,0009
Ar 929678,1064
CH4 6065608,2976
Total 58427787,698
54
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
H2 32062665,04 33328018,942
N2 10795109,46 11240011,37
Ar 929678,1064 929678,1064
CH4 6065609,032 6065609,032
Qloss 5308849,772
Total 63736637,47 63736637,47
Kondisi AKTUAL
c. Neraca Massa Komponen Masuk dan Keluar Reactor (R-0502)
= 339675.9 Nm3/hr
=339675.9 │ : 22,414
= 15154628.9 mol / Hr
=15154.63 Kmol / Hr
= 112385.1 │ : 22,414
= 5014055.97 mol/hr
= 5014.056 Kmol/Hr
55
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
= 713614.123 mol/hr
= 713.6141 Kmol / Hr
= 1595171.08 mol/hr
= 1595.171 Kmol/Hr
= 4746202.26 mol/hr
= 4746.202 Kmol/ Hr
56
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
= 599942.355 Nm3/hr
=324287.4 │ : 22,414
= 14468075.4 mol/hr
= 14468.08 Kmol / Hr
=107765,2 │ : 22,414
= 4807943,49 mol/hr
= 4807,943 Kmol / Hr
= 15860,68 │ : 22,414
= 707623,63 mol/hr
= 707,6236 Kmol/Hr
57
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
= 35754,16 │ : 22,414
= 1595171,08 mol/hr
= 1595171 Kmol/Hr
= 116274.8 Nm3/hr
= 116274.8 │ : 22,414
= 5187598.28 mol/hr
= 5187.598 Kmol/Hr
Masuk Keluar
Komposisi Massa Massa
% mol % mol
(Ton/hr) (Ton/hr)
28.93
H2 55,66 30,30 54,05
58
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
= 88,18 - 80,65│
= 180,72 Ton/hari
- % Konversi N2 =
(Himmelblau,1996)
- % Konversi N2 =
= x100 %
= 4,11 %
% Konversi H2 =
= x100 %
= 4,08 %
59
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
T Ref 25 298
Komponen A B C D E
N2 29.342 -3.54 x 10-3 1.01 x10 -5
-4.31 x 10 -9
2.59 x 10-13
H2 25.399 2.02 x 10-02 -3.85x10-5 3.19x 10-08 -8.76x10-12
NH3 33.573 -1.26x10-2 8.89x10-5 -7.18 x 10-8 1.86x10-11
Ar 20.786 0 0 0 0
CH4 34.942 -4.00x10-2 1.92x10 -4
-1.53x -7
3.93x10-11
Hasil integral :
Cp = AT + T2 + T3 + T4 + T5 , atau
60
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
- Cp in
Cp H2 = 25,399(651-298) + (6512-2982) +
(6513-2983) + (6514-2984) +
(6515-2985)
= 10317,02929 kJ/kmol
Dengan Perhitungan yang sama maka dapat dihitung besar nya nilai CP tiap
tiap komponen, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
N2 10425,43729
NH3 16412,87981
Ar 7337,458
CH4 15930,38125
N2 + 3H2 ↔ 2NH3
M 5014,056 15154,63 4746,202
R 206,113 618,339 412,226
S 4807,943 14536,291 4333,976
Q komponen N2 = n ∫
61
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
H2 37367832,61
NH3 18617823,47
Ar 12301603,39
CH4 5947713,724
Total 86728393,21
N2 0
H2 0
NH3 -45,90
62
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
∆Hr ∆Hp
∆H298,15
Q = ∆H
- Cp reaktan
Cp H2 = 25,399(298-651) + (2982-6512) +
(2983-6453) + (2984-6514) +
(2985-6515)
= -10317,02929 kJ/kmol
63
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Dengan Perhitungan yang sama maka dapat dihitung besar nya nilai Cp
reaktan tiap tiap komponen, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
N2 + 3H2 ↔ 2NH3
M 5014,056 15154,63 4746,202
R 206,113 618,339 412,226
S 4807,943 14536,291 4333,976
- Menghitung Qreaktan
Q=n∫
64
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
- Menghitung ∆H298
- Menghitung Cp produk
(6924-2984)+ (6925-2985)
= 16412,87981 kj/kmol
- Menghitung Q produk
Q=n∫
65
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
T Ref 25 298
Komponen A B C D E
N2 29.342 -3.54 x 10-3 1.01 x10-5 -4.31 x 10-9 2.59 x 10-13
H2 25.399 2.02 x 10-02 -3.85x10-5 3.19x 10-08 -8.76x10-12
NH3 33.573 -1.26x10-2 8.89x10-5 -7.18 x 10-8 1.86x10-11
Ar 20.786 0 0 0 0
CH4 34.942 -4.00x10-2 1.92x10-4 -1.53x-7 3.93x10-11
Hasil integral :
Cp = AT + T2 + T3 + T4 + T5 , atau
66
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
- Cp out
Cp H2 = 25,399(692-298) + (6922-2982) +
(6923-2983) + (6924-2984) +
(6925-2985)
= 11496,25959 kJ/kmol
Dengan Perhitungan yang sama maka dapat dihitung besar
nya nilai CP tiap tiap komponen, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
N2 11636,02847
NH3 16364,99844
Ar 8168,898
CH4 18182,00718
N2 + 3H2 ↔ 2NH3
M 5014,056 15154,63 4746,202
R 206,113 618,339 412,226
S 4807,943 14536,291 4333,976
67
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
Q komponen N2 = n ∫
= 4807,943 Kmol/hr x 11636,02847 kJ/kmol
H2 39752566,24
NH3 18563509,61
Ar 12301603,39
CH4 594771,724
Total 89936334,4
68
Laporan Magang PT Kaltim Parna Industri
69
LAMPIRAN
DOKUMENTASI