Bioper Nano Larva Dan Analisa Saluran Pencernaan Ikan
Bioper Nano Larva Dan Analisa Saluran Pencernaan Ikan
PENDAHULUAN
Populasi ikan disuatu perairan sangat penting untuk diketahui karena dengan
mengetahui jumlah populasi disuatu perairan maka kita akan mengetahui batas
tangkap ikan yang boleh diambil agar tidak terjadi over fishing yang lama
seperti kita ketahui bahwa kebutuhan gizi dari ikan lama–kalamaan semakin
meningkat, dengan mengetahui pendugaan populasi suatu perairan kita juga dapat
mengetahui pada daerah mana yang terdapat banyak ikan namun kita tidak
Larva yang baru keluar dari cangkang telur digolongkan sebagai pro larva
dimana pada massa ini larva masih memiliki cadangan makanan berupa kuning
makanan berupa kuning telur maka larva akan memasuki periode post larva dan
pada saat ini beberapa organ tubuh sudah mulai terbentuk sempurna serta mulai
difungsikan.
mempunyai organ tubuh lengkap seperti induknya untuk menjadi bentuk definitif
avertebrata yang masih harus mengalami modifikasi menjadi lebih besar atau
lebih kecil untuk mencapai bentuk dewasa. Pada periode larva, ikan mengalami
dua fase perkembangan, yaitu prolarva dan pasca larva atau postlarva. Ciri-ciri
prolarva adalah masih adanya kuning telur, tubuh transparan dengan beberapa
pigmen yang belum diketahui fungsinya, serta adanya sirip dada dan sirip ekor
dapat melihat seperti apa bentuk larva ikan, dan bagian bagiannya serta
bagaimana bentuk daripada larva ikan pada fase prolarva maupun postlarva dan
bagaimana urutan dalam saluran pencernaan ikan dan makanan ikan tersebut.
Manfaat dari pratikum ini adalah untuk mengenal lebih jauh lagi tentang
identifikasi fase larva ikan yang kita amati berdasaran pengamatan dan ciri cirinya
serta mengetahui apakah ikan yang di amati itu termasuk ikan yang tergolong
ikan tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Larva adalah anak ikan yang baru menetas dari telur yang berukuran sangat
kecil dan membawa cadangan makanan pada tubuhnya berupa kuning telur dan
butiran minyak. Pada fase larva,organ –organ tubuhnya belum sempurna karena
masih dalam proses perkembangan. Pada fase ini jika larva tidak menemukan
makanan dari luar pada saat cadangan makanan didalam tubuhnya habis maka
larva tersebut akan mati. Oleh karena itu ,pada fase ini harus dapat diberikan
pakan yang tepat jenisnya, tepat ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva dan
mempunyai kandungan giziyang tinggi karena pada fase larva masih dalam proser
Larva menurut Hermawan (2014), didefenisikan sebagai anak ikan yang baru
yaitu pro (pre) larva adalah yang masih memiliki kantung kuning telur dan post
larva adalah masa ketika kantung kuning telur menghilang sampai terbentuknya
Cepat lambatnya kuning telur tersebut habis berbeda satu dengan yang lainya
antara individu ikan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
jumlah kuning telur yang dibawa telur itu sendiri, factor fisologis selama periode
embriologi, kondisi lingkungan separti suhu lingkungan, dan sifat dari sepses itu
Masa post larva ikan ialah masa dari hilangnya kantung kuning telur sampai
tubuh hampir seperti induknya. Pada tahap pasca larva ini sirip dorsal (punggung)
sudah mulai dapat dibedakan, sudah ada garis bentuk sirip ekor dan anak ikan
Pada larva mengalami masa peralihan antara fase primitif dengan fase
definitive. Fase primitif artinya sebagian organ tubuhnya belum terbentuk secara
sempurna dan belum dapat difungsikan dengan baik, sedangkan fase definitive
yaitu bentuk individu baru yang sudah memiliki bentuk tubuh secara sempuran
dan semua organ tubuh telah berfungsi seperti yang terdapat pada induknya
(Atmaja, 2005)
dengan mengerakkan bagian ekornya ke kiri dan kekanan dengan banyak diselingi
(Effendie, 2008).
atau pemalas, penyaring makanan (filter feeder), grazer dan parasit. Sedangkan
mulut, oesophagus, lambung, intestinum dan anus. Akan tetapi, pada jenis ikan
pyloric caeca. Selain itu pada mulut ikan dapat dijumpai gigi yang berperan untuk
Saluran pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian yaitu saluran
dan usus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan kantong empedu.
Lambung dan usus juga berfungsi sebagai kelenjar pencernaan (Mudjiman, 2001).
al., 2005).
Saluran pencernaan ikan karnivor biasanya lebih pendek dari pada saluran
pencernaan ikan herbivor, sebab bahan makanan nabati lebih sukar dicerna.
Dengan adanya dinding selulosa yang a lot pada tumbuh-tumbuhan, maka untuk
dilaksanakan pada hari Rabu, 6 November 2019 pada pukul 13.30 – 15.30 WIB.
Alat yang dipakai pada saat melakukan praktikum adalah nampan sebagai
tempat meletakkan sampel, buku penuntun, pena, pensil, serbet, gelas ukur,
Sedangkan bahan yang digunakan sebagai objek praktikum adalah jenis ikan air
pengamatan dilakukan terhadap ikan itu secara langsung. selain itu praktikum ini
objek glass, lalu diamati dengan mikroskop dan dilihat ciri-ciri yang ada di
mikroskop.
Untuk saluran pencernaan ikan, keluarkanlah saluran pencernaannya dari
nampan dan di encerkan dengan air. Isi saluran pencernaan dilanjutkan diletakkan
di mikroskop dan diamati bahan bahan yang dimakan oleh ikan tersebut dan
4.1. Hasil
Hasil yang diperoleh dari pratikum Larva Ikan dan Analisa Saluran
terhadap isi saluran pencernaan ikan yang sudah di tetes dengan air putih tetes
demi tetes dan dihitung dengan metode volumetrik dan diperoleh hasil berikut :
Vi = (n / ∑n) x Vp
Dimana :
n n
Vi = ∑n x Vp Vi = ∑n x Vp
1 1
= 3 x 12 = 12 x 12
= 4 ml = 4 ml
Tribonema Paech
n
Vi = ∑n x Vp
1
= 3 x 12
= 4 ml
4.2. Pembahasan
Jenis ikan tambakan merupakan jenis ikan yang tergolong herbivora, dimana
panjang dari lambung ikan ini melebihi 2 kali lipat bahkan lebih dari panjang
Paech.
Untuk pengamatan larva ikan, larva ikan yang diamati telah memasuki fase
pro larva dimana sirip belum terlihat dengan sempurna, bentuk tubuh belum
menyerupai bentuk dewasa, belum terbentuk bukaan mulut dan masih terdapat
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pratikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dalam
analisa saluran pencernaan ikan dapat kita mengetahui bahwa apakah ikan
Sedangkan larva ikan yang diamati, larva ikan memiliki 1 tahap fase yaitu
fase prolarva dimana prolarva belum memiliki bukaan mulut, sirip belum
makanan.
5.2. Saran
Kuncoro, E. B. (2009). Ensiklopedia Populer Ikan Air Tawar. Yogyakarta: Lily Publisher.
Manda P, Ridwan., et al. 2017. Buku Ajar Biologi Perikanan. Universitas Riau.
Pekanbaru
Pulungan, C. P., Putra, R. M., Windarti, Budijono, & Safrina, N. (2014). Penuntun
Praktikum Iktiologi. Pekanbaru: UNRI Press.