Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN DERMATITIS ATOPIK

No. Dokumen : 440/C.VII.SOP.PSI.0001.001/436.7.2.41/2019

No. Revisi :1
SOP
Tanggal Terbit : 3 Januari 2019

Halaman : 1-4

UPTD dr.Ayu Ekanita Hendrayani


Puskesmas NIP 19740220 200701 2 013

Putat Jaya

UPTD
Puskesmas
Putat Jaya

1. Pengertian Dermatitis Atopik (DA) adalah peradangan kulit berulang dan


kronis disertai gatal. Pada umumnya terjadi selama masa bayi dan
anak-anak dan sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE
dalam serum serta riwayat atopi pada keluarga atau penderitalian
adalah tindakan yang dilakukanarang.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
pemeriksaan dan penatalaksanaan penderita penyakit Dermatitis
Atopik di Puskesmas Putat Jaya.P
3. Kebijakan Surat Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Putat Jaya Nomor :

SOP Penatalaksanaan Dermatitis Atopik |1


440/A.I.SP.0001.06/436.6.3.42/2016 tentang Jenis Pelayanan
UPTD Puskesmas Putat Jaya tahun 2016.Putat Jaya

4. Referensi Permenkes RI No 5 tahun 2014 tentang Panduan Dasar Klinis


Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, halaman 373 - 378
5. Langkah – a. Memanggil pasien sesuai urutan
langkah / b. Mencocokkan identitas pasien
Prosedur c. Mencatat keluhan pasien pada kartu status pasien
d. Melakukan pengukuran tekanan darah, nadi dan suhu bila
diperlukan
e. Melakukan anamnesa
a. Pasien datang dengan keluhan gatal yang bervariasi
lokasinya tergantung jenis dermatitis atopic
b. Gejala utama DA adalah pruritus (gatal), hilang timbul
sepanjang hari, umumnya lebih hebat pada malam hari.
c. Pasien biasanya mempunyai riwayat sering merasa cemas,
egois, frustasi, agresif, atau merasa tertekan
f. Melakukan pemeriksaan fisik
1. Kulit penderita DA : perabaan kering, pucat / redup, jari
tangan teraba dingin, terdapat papul, likenifikasi, eritema,
erosi, eksoriasi, eksudasi dan krusta pada lokasi predileksi
2. Predileksi
a. Tipe bayi (infantile) : Pada dahi, pipi, kulit kepala, leher,
pergelangan tangan dan tungkai, lutut (pada anak yang
merangkak). Lesi berupa eritema papul vesikel halus,
eksudatif, krusta
b. Tipe anak : lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan
bagian dalam, kelopak mata, leher kadang wajah. Lesi
berupa papul, sedikit eksudatif, sedikit skuama,
likenifikasi, erosi. Kadang disertai pustul.
c. Tipe remaja dan dewasa : lipat siku, lipat lutut, samping
leher, dahi sekitar mata, tangan, pergelangan tangan,
kadang ditemukan di bibir mulut, bibir kelamin putting
susu atau kulit kepala. Lesi berupa plak popular
eritematosa, skuama, likenifikasi kadang erosi dan
eksudasi, terjadi hiperpigmentasi

g. Melakukan pemeriksaan penunjang


(bila diperlukan dan dapat dilakukan di pelayanan primer)
pemeriksaan IgE serum.

SOP Penatalaksanaan Dermatitis Atopik |2


h. Menegakkan diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik harus terdiri dari 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor dari
criteria Williams (1994)

i. Melakukan terapi rencana penatalaksanaan


Untuk mengatasi keluhan, farmakoterapi diberikan dengan :
1. Topical (2x sehari)
a. Pada lesi dikulit kepala, diberikan kortikosteroid topical,
seperti : Desonid krim 0,05% (bila tidak tersedia
digunakan fluosinolon asetonid krim 0,025% selama
maksimal 2 minggu
b. Pada kasus likenifikasi dan hiperpigmentasi, diberikan
golongan betametason valerat krim 0,1% atau
mometason furoat krim 0,1%
c. Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan
pemberian antibiotic topical atau sistemik bila lesi
meluas.
2. Oral sistemik
a. Antihistamin sedative yaitu : hidroksisin (2x1 tablet)
b. selama maksimal 2 minggu
c. Loratadine 1x10 mg/hari atau antihistamin non sedative
lainnya selama maksimal 2 minggu
Pemeriksaan penunjang lanjutan (bila diperlukan) : pemeriksaan
untuk me3negakkan atopi, misalnya skin prick test / tes uji tusuk
pada dewasa

j. Memberikan konseling dan edukasi


1. Penyakit bersifat kronis dan berulang sehingga keluarga
perlu diberikan pengertian untuk menghindari factor resiko
dan melakukan perawatan kulit secara benar.
2. Memberikan informasi pada keluarga bahwa prinsip
pengobatan adalah menghindari gatal, menekan proses
peradangan, dan menjaga hidrasi kulit
3. Menekankan pada seluruh keluarga bahwa modifikasi gaya
hidup tidak hanya untuk pasien, tetapi juga harus menjadi
kebiasaan keluarga seca keseluruhan.

k. Mencatat semua yang telah dilakukan dalam kartui status Pasien.

l. Mencatat dalam buku register poli umum

SOP Penatalaksanaan Dermatitis Atopik |3


m. Melakukan simpus

6. Diagram alir
Memanggil pasien sesuai
urutan

Mencocokkan identitas pasien

Melakukan pengukuran tekanan darah, nadi


dan suhu bila diperlukan

Melakukan anamnesa

Melakukan pemeriksaan fisik

Menegakkan diagnosa

Memberikan pengobatan topical dan oral


sesuai kasus

Memberikan konseling dan edukasi


tentang penyakit pasien.

Mencatat semua tindakan yang dilakukan


dalam kartu status pasien

Mencatat dalam buku register poli umum

Mencatat keluhan pasien


pada kartu status pasien

Melakukan simpus

7. Hal- Hal -
yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Unit poli umum
2. Unit laboratorium
3. Unit obat

SOP Penatalaksanaan Dermatitis Atopik |4


9. Dokumen
Terkait

10. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

SOP Penatalaksanaan Dermatitis Atopik |5

Anda mungkin juga menyukai