Anda di halaman 1dari 20

Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

KEGIATAN BELAJAR 2

MENGUKUR BESARAN UDARA


DAN
PSYCHROMETRIC CHART

I. TUJUAN

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan peserta mampu


membaca Chart psikrometrik dan menggunakannya untuk keperluan
pengujian operasi dan unjuk kerja sistem refrigerasi dan tata udara.

II. DESKRIPSI MATERI

Pada topik ini anda akan belajar tentang psychrometric chart.


Pemahaman akan psychrometric chart ini akan membantu dan
mempermudah anda melakukan pekerjaan analisis sistem refrigerasi dan

tata udara.

Drs. Haryono 1 - 20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

III. INFORMASI

3.1 Chart Psikrometrik

Chart psikrometrik merupakan hasil karya jenius peninggalan kakek


moyang kita yang berhubungan dengan karakteristik udara. Dengan
adanya chart ini maka perencanaan tata udara menjadi lebih sederhana,
karena tidak perlu menggunakan hitungan matematis yang rumit. Chart
psikrometrik merupakan tampilan secara grafikal sifat thermodinamik
udara antara lain suhu, kelembaban, enthalpi, kandungan uap air dan
volume spesific. Dalam chart ini dapat langsung diketahui hubungan
antara berbagai parameter udara secara cepat dan persisi, baik yang
berkaitan dengan sifat fisik udara maupun sifat thermiknya.

3.2 Definisi Istilah dan Plotting pada Chart

Berikut ini dijelaskan tujuh parameter udara terpenting yang digunakan


untuk keperluan perancangan air conditioning. Chart yang digunakan
sebagai acuan adalah chart psikrometirk yang disusun oleh Carrier
dengan mengacu pada kondisi atmosfir normal.

Dry-bulb Temperature (DB)


DB adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui pengukuran dengan
Slink Psikrometer pada theremometer dengan bulb kering. Suhu DB
diplotkan sebagai garis vertikal yang berawal dari garis sumbu mendatar
yang terletak di bagian bawah chart. Suhu DB ini merupakan ukuran
panas sensibel. Perubahan suhu DB menunjukkan adanya perubahan
panas sensibel.

Drs. Haryono 2 - 20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

Wet-bulb Temperature (WB)


WB adalah suhu udara ruang yang diperoleh melalui pengukuran dengan
Slink Psikrometer pada theremometer dengan bulb basah. Suhu WB
diplotkan sebagai garis miring ke bawah yang berawal dari garis saturasi
yang terletak di bagian samping kanan chart. Suhu WB ini merupakan
ukuran panas total (enthalpi). Perubahan suhu WB menunjukkan adanya
perubahan panas total.

Dew-point temperature (DP)


Suhu DP adalah suhu di mana udara mulai menunjukkan aksi
pengembunan ketika didinginkan. Suhu DP ditandai sebagai titik
sepanjang garis saturasi. Pada saat udara ruang mengalami saturasi
(jenuh) maka besarnya suhu DB sama dengan suhu WB demikian pula
suhu DP. Suhu DP merupakan ukuran dari panas laten yang diberikan
oleh sistem. Adanya perubahan suhu DP menunjukkan adanya perubahan
panas laten atau adanya perubahan kandungan uap air di udara.

Specific Humidity (W)


Specific humidity adalah jumlah kandungan uap air di udara yang diukur
dalam satuan grains per pound udara. ( 7000 grains = 1 pound) dan
diplotkan pada garis sumbu vertikal yang ada di bagian samping kanan
chart.

Relative Humidity (% RH)


% RH merupakan perbandingan jumlah actual dan jumlah maksimal
(saturasi) dari uap air yang ada pada suatu ruang atau lokasi tertentu.
100% RH berarti saturasi dan diplortkan menurut garis saturasi. Untuk
ukuran yang lebih kecil diplotkan sesuai arah garis saturasi.

Drs. Haryono 3 - 20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

Enthalpi (H)
Enthalpi adalah jumlah panas total dari campuran udara dan uap aire di
atas titik nol. Dinyatakan dalam satuan BTU per pound udara. Harga
enthapi dapat diperoleh sepanjang skala di atas garis saturasi

3.3 Cara membaca Chart

Gambar 3.1 memperlihatkan suatu kondisi udara (titik P) yang


parameternya diplotkan pada chart psikrometirk yang disederhanakan
untuk mempermudah. Bila hanya dua parameter yang diketahui maka
kedua parameter tersebut diplotkan pada chart sehingga ketemu titik
potongnya (misalnya titik P). kemudian dari titik potong tersebut dapat
ditentukan parameter lainnya.

%R
H
P

WB

Gambar 3.1 Plotting Psikrometrik Chart

Contoh Penggunaan :
Suatu ruangan mempunyai data sebagai berikut :
- Suhu Bola kering : 30 0C
- Suhu Bola basah : 22 0C

Drs. Haryono 4 - 20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

Tentukan : suhu titik embun, % RH dan kandungan uap airnya ?

Petunjuk : Untuk mempermudah mencari solusi dari kasus di atas maka


diperlukan keterampilan membaca chart psikrometrik. Dalam kesempatan
ini, untuk mempermudah pembacaan maka digunakan chart yang sudah
disederhanakan.

50% RH

18,6 0C

18,6 13.3 grain

22 0C

30 0C

Gambar 3.2 Sketsa Plotting pada Chart Psikrometrik

Prosedur :
Plot kan nilai kedua suhu tersebut pada chart psikrometrik. Di mana Skala
suhu bola kering terletak di garis mendatar bawah dan suhu bola basah
miring diagonal. Kemudian proyeksikan kedua nilai tersebut di atas
hingga saling berpotongan.

Drs. Haryono 5 - 20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

Titik perpotongan dari kedua proyeksi nilai suhu tersebut merupakan titik
penentuan untuk mencari parameter yang ditanyakan.
- Suhu titik embun didapat dengan menarik garis dari titik perpotongan ke
kiri sampai memotong garis jenuh, diperoleh nilai : 18,6 0C.
- Kelembaban Relatif didapat dengan membaca skala %RH , yaitu kurva
lengkung ke atas , diperoleh nilai : 50% RH.
- Kandungan uap air didapat dengan menarik garis dari titik
perpotongan ke kanan, diperoleh nilai : 13,3 gram

3.4 Slink Psychrometer

Untuk mendapatkan data-data penting dari ruang pendinginan khususnya


untuk menentukan kelembababan relaif (%RH) telah banyak tersedia
piranti ukur dari mulai yang sederhana yaitu : Slink Psikrometer hingga
piranti yang sangat komplek dan mahal, yaitu elektronik sensor.

Slink psikrometer merupakan bentuk sederhana suatu hand held


hygrometer. Piranti ini terdiri dari dua thermometer konvensional, di
mana salah satu dari thermometer tersebut selalu dijaga dalam keadaan
basah pada saat digunakan dengan menyelubungi sensing bulb-nya
dengan kain higroskopis (welted wick)

Drs. Haryono 6 - 20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

Gambar 3.3 Slink Psikrometer


Thermometer kering (polos tanpa welted wick) mengukur atau membaca
suhu udara, seperti halnya pada thermometer konvensional, dalam hal ini,
dikatakan thermometernya menunjukkan pembacaan “ Suhu Bola Kering”
atau Dry Bulb Temperature, disingkat dengan istilah DB.

Dry Bulb Temperature adalah suatu pengukuran terhadap panas


sensible atau intensitas panas dari suhu udara ruang.

Thermometer bola basah (dengan welted wick atau selongsong kain yang
basah) mengukur suhu udara dalam kondisi suhu saturasi, karena sensing
bulb-nya mendapat pendinginan oleh adanya aksi penguapan dari sedikit
air yang terdapat di dalam selongsong kain basah ke udara.

Banyaknya air yang menguap selama diadakan proses pengukuran


tergantung pada banyaknya kandungan uap air yang terdapat di dalam
ruangan yang bersangkutan. Hasil pembacaan thermometer bola basah

Drs. Haryono 7 - 20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

ini disebut: Suhu Bola Basah (Wet Bulb Temperature atau disingkat
dengan WB).

Dengan memperoleh dua data sample yang disebut dengan DB


temperature dan WB temperature, maka tingkat kandungan uap air jenuh
atau yang sering disebut sebagai kelembaban udara relatif dapat dengan
mudah ditentukan dengan bantuan skala khusus yang dibuat oleh
pabrikan slink psikrometer atau dengan mem-plotkan dua data suhu
tersebut pada chart psikrometrik.

Beda pembacaan antara Suhu Bola Kering dan Suhu Bola Basah
sering disebut sebagai : Wet Bulb Depression.

Suatu udara sample yang memiliki 4,5 0C DB dan 3 0C WB., akan


mempunyai wet bulb depression sebesar: 1,5 K. Dan mempunyai
kelembaban relatif sebesar 80% RH.

Kondisi ruang sample tersebut akan menjadi terlalu kering bagi


gudang penyimpanan daging (Butcher Room), dan bagi
penyimpanan buah-buahan serta sayuran. Tetapi sesuai untuk
penyimpanan produk makanan lainnya secara umum.

Presedur Menggunakan Slink Psikrometer:

1. Periksa pembacaan kedua thermometer sebelum digunakan.


2. Basahi selongsong higroskpis dengan air
3. Putar Slink psikrometer kurang lebih selama 20 detik dengan
kecepatan putar sekitar 150 rpm.

Drs. Haryono 8 - 20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

4. Baca skala Wet Bulb terlebih dahulu segera setelah pemutaran


selesai dilakukan. Kemudian baru membaca skla dry Bulb
thermometernya.
5. Dapatkan minimal tiga kali pembacaan untuk dapat memperolaeh
jasil yang lebih akurat. Setiap kali pembacaan pastikan
selongsong kain senantiasa dalam keadaan basah.
6. Catat hasil pembacaan dan plot-kan pada chart psikrometrik
untuk memperoleh data-data lain yang diperlukan.

IV. TUGAS

1. Tentukan besarnya suhu titik embun, suhu bola basah dan


kandungan uap air nya bila diketahui Suhu bola kering di suatu
ruang : 30 derajad dan kelembabannya 60% RH.
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

2. Tentukan besarnya suhu titik embun, suhu bola basah dan


kandungan uap air nya bila diketahui Suhu bola kering di suatu ruang
30 derajad dan kelembabannya 90% RH

Drs. Haryono 9 - 20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

3. Tentukan besarnya kandungan uap air dalam gr/kg pada suatu ruang
yang mempunyai suhu Suhu bola kering di suatu ruang : 30 derajad
dan kelembabannya 60% RH.
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

4. Tentukan besarnya kandungan uap air dalam grain/kg pada suatu ruang
yang mempunyai suhu Suhu bola kering di suatu ruang : 30 derajad dan
kelembabannya 90% RH
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….

5. Suatu ruang mempunyai data sebagai berikut : suhu bola kering 83 Db


dan suhu bola basah 60 WB. Tentukan : (a) Enthalphy, (b) Ratio
Humiditas, (c) Suhu titik embun, (d) kelembaban relatif (e) Derajad
saturasi
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Drs. Haryono 10 -
20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

V. LATIHAN

Topik : Mengukur Kondisi Ruang


Alat/Bahan : Slink Psikrometer dan Chart Psikrometrik

Tugas :
Gunakan Slink Psikrometer dan Chart Psikrometrik untuk
menentukan data kondisi ruang meliputi: DBT, WBT, DPT, %RH
dan MC, pada saat ruangan belum dikondisi dan Setelah
ruanganya dikondisi atmosfirnya dengan room AC.

Data Pengamatan Sebelum Di Kondisi

Drs. Haryono 11 -
20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

DBT WBT %RH MC DPT


1.
2.
3.

Data Pengamatan Setelah Di Kondisi


DBT WBT %RH MC DPT
1.
2.
3.

Komentar:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….

KEGIATAN BELAJAR 2

MENGUKUR BESARAN LISTRIK

I. TUJUAN

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan peserta mampu


mengukur besarn listrik untuk keperluan pengujian peralatan pendingin
dan tata udara.

Drs. Haryono 12 -
20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

II. DESKRIPSI MATERI

Pada topik ini anda akan belajar tentang pengukuran besaran listrik.
Pemahaman akan topik ini akan membantu dan mempermudah anda

melakukan pekerjaan analisis sistem refrigerasi dan tata udara .

III. INFORMASI

Efektifitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan pemeliharaan dalam


suatu system dapat dicapai secara optimal apabila semua kegiatan
dilaksdanakan dengan mengikuti prosedur formal yang berlaku. Kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan secara sembarangan, atau menggunakan
pendekatan coba-coba (try and error) atau tanpa prosedur dalam banyak
hal tidak dapat digunakan sebagai tolok ukur atau patokan kerja yang
dapat diakui sebagai metoda yang efektif, walaupun kadangkala dapat
menghasilkan suatu yang spektakuler.

Drs. Haryono 13 -
20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

Dalam konteks pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, maka bekerja sesuai


prosedur operasi standar (POS) atau Standard Operation Procedure (SOP)
sangat ditekankan dan merupakan suatu keharusan di dalam banyak
kegiatan pemeliharaan di berbagai perusahaan. Dengan adanya prosedur
operasi standar maka setiap personil yang bertugas akan dapat
melaksanakan tugasnya secara sistemik dan sistematik mengikuti
prosedur yang berlaku.

Ada tiga kegiatan pokok dalam prosedur pemeliharaan, yaitu:


(1) pemeriksaan dan interpretasi hasil pemeriksaan
(2) Pengisolasian penyebab gangguan
(3) Pengaturan system untuk memperoleh unjuk kerja yang optimal

Dalam konteks melaksanakan pemeriksaan besaran arus listrik yang


dikonsumsi oleh peralatan mesin pendingin maka diperlukan alat ukur.
Berikut ini diberikan jenis dan pengunaannya.

3.1 Ampere-Tang
Ampere Tang merupakan peralatan uji yang utama bagi para mekanik yang
bergerak di bidang service mesin refrigerasi. Alat ini lazim disebut juga
sebagai Clamp tester, Hook-on ammeter, Clamp-on ampere-volt-ohmmeter,
Snap-on volt-ampere-ohmmeter.

Salah satu kegiatan service adalah mengukur amperage mesin pendingin,


yaitu mengukur konsumsi listrik mesin pendingin. Dengan mengetahui

Drs. Haryono 14 -
20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

besarnya konsumsi listrik ini, maka serviceman dapat menentukan kondisi


mesin yang sedang ditanganinya. Alat ini digunakan untuk mengukur kuat
arus (ampere), tegangan (volt), dan hambatan (ohm) dari komponen-
komponen kelistrikan mesin pendingin.

Gb.2.1 Mengukur arus dengan Ampere-Tang

Mengukur Arus
Sebelum memeriksa ampere komponen listrik mesin pendingin,
perhatikan dulu label (name plate) kompresor berapa besar arus yang
dihasilkannya. Dikarenakan pada saat starting nilai arusnya bisa mencapai enam
kali saat kompresor berjalan normal. Untuk mencegah kerusakan clamp tester,
putarlah skala ampere-meter pada skala yang tinggi, baru dilakukan
pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan dengan membuka mulut pengait
clamp tester, kemudian mengaitkannya ke kabel yang diperiksa. Cukup satu
kabel yang dimasukan, karena yang diukur adalah medan magnet ( efek faraday)
dari kabel. Mensin yang bagus bilai konsumsi arus listrik tidak melebihi nilai arus
yang tercantum pada palt nama.
Bila angka pembacaan pada clamp tester kecil atau jarum penunjuk
bergerak sedikit, putarlah skala ampere-meter perlahan-lahan ke skala
yang lebih rendah, sehingga diperoleh pembacaan yang akurat.

Mengukur Tegangan (Voltase)


Sebelum mengukur, putarlah skala Volt sedikit lebih tinggi daripada voltase
aliran listrik yang masuk. Untuk mengukur voltase, tusukan kabel positif-

Drs. Haryono 15 -
20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

negatif, biasanya kabel berwarna hitam (negative) dan berwarna merah


(positif). Setiap kabel dihubungkan dengan bagian yang dibuka sedikit
isolasinya dari kabel rangkaian listrik yang akan diukur tegangannya. Ujung
lain dari kedua kabel pembantu dihubungkan ke clamp tester, sampai disini
pembacaan voltase sudah bisa dilakukan. Dalam melakukan pemeriksaan
tegangan, yakinkan bahwa perbedaan nilai tegangan tidak boleh melebihi
15% dari nilai nominalnya.

Mengukur Hambatan
Pengukuran hambatan pada sebuah rangkaian listrik dilakukan setelah
aliran listrik dihentikan terlebih dahulu. Lakukan kalibrasi skala ohm-meter
terlebih dahulu pada clamp tester. Jarum pada skala harus menunjukan 0
ohm. Pada kondisi ini barulah clamp tester bisa digunakan.
Ohmmeter banyak dipakai untuk mengukur hubungan kabel dalam suatu
rangkaian listrik. Mengukur hambatan motor listrik, untuk mencari terminal
C, S dan R dari motor listrik.

3.2 AVOmeter
AVOmeter adalah alat ukur listrik multi fungsi. Fungsi AVOmeter sama
dengan clamp tester, yaitu untuk mengukur besar tegangan, arus dan
hambatan suatu rangkaian listrik. Alat ini juga merupakan alat utama bagi
seorang serviceman atau mekanik mesin refrigerasi.

Drs. Haryono 16 -
20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

Alat ini dapat mempermudah pekerjaan mekanik dalam melakukan


pelacakan gangguan listrik. Khususnya untuk menentukan dimana letak
gangguan listrik, baik pada komponen kontrol ataupun pada kabel
penghubungnya.

Gambar 2.2 Multi meter

3.3 Kapasitor Tester

Drs. Haryono 17 -
20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

Capacitor Checker atau Capacitor Tester adalah instrument yang didesain


khusus untuk mengukur nilai kapasitansi kapasitor. Alat ini merupakan alat
penting dalam pekerjaan servicing mesin refrigerasi. Dalam banyak kasus
masalah penurunan nilai kapasitansi dan kapasitor hubung singkat
merupakan kasus yang sering terjadi.
Untuk memudahkan pemeriksaan kapasitor , dipergunakan capasitor tester.
Alat ini merupakan alat digital, sehingga presisi. Alat ini menunjukan
kondisi nilai kapasitansi kapasitor dengan tepat. Cara mempergunakannya
adalah dengan menghubungkan kabel capasitor tester dengan kedua
terminal kapasitor.

Bila kompresor menjadi susah start-up. Ada kemungkinan nilai kapasitansi


kapasitor yang digunakan sudah mengalami penurunan. Bila Penurunan
nilai kapasitansi lebih besar dari 15% dari nilai nominalnya, maka kapasitor
tersebut harus diganti.

Gambar 2.3 Capasitor Tester

Drs. Haryono 18 -
20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

IV. TUGAS

1. Besaran listrik apa saja yang diperlukan untuk keperluan


service mesin refrigerasi?
2. Jelaskan bagaimana megukur arus yang dikonsumsi oleh Room
AC?
3. Apa fungsi Capasitor Checker?
4. Apa fungsi Tangamper meter?
5. Apa yang terjadi bila nilai kapasitansi kapasitor mengalami
penurunan hingga 30%?
6. Lakukan pemeriksaan menyeluruh dari suatu AC SPLIT. Ukur
arus yang dikonsumsi oleh AC tersebut.
7. Bongkar AC Split tersebut dan lakukan pemeriksaan kontinuitas
untukmengukur nilai resistansi kumparan motor kompresornya?
8. kemudian ukur nilaikapasitansi kapasitor yang ada!
9. Buat laporan pekerjaan!

Drs. Haryono 19 -
20
Nip. 19620626 198903 1 015
Mengukur Besaran Listrik dan Tata Udara SMKN 1 Denpasar

DAFTAR PUSTAKA

Goliber, Paul F., 1986 Refrigeration servicing, Bombay, D.B. Taraporevala


Son & Co, Private Ltd.
A Harris, 1986, Air Conditioning Practices, Mc. Graw Hill
Trane reciprocating Refrigeration Manual
Basic Servicing, 1986, Box Hill College, Melbourne, Australia

Drs. Haryono 20 -
20
Nip. 19620626 198903 1 015

Anda mungkin juga menyukai