Anda di halaman 1dari 10

MATERI TB PARU

BY:ENDANG SETYOWATI

1.TUBERKULOSIS
 Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang di sebabkan
oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar
kuman TB menyerang paru,tetapi dpt juga mengenai organ tubuh
lainnya.
 Cara penularan
 Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.
 Lewat percikan dahak ( droplet nuclei).sekali batuk dpt
menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak.
 Umumnya penularan terjadi dlm ruangan dimana percikan
dahak berada dlm waktu yg lama.ventilasi dpt mengurangi
jumlah percikan,sementara sinar matahari lgsg dpt membunuh
kuman.percikan dpt bertahan dlm bbrp jam dlm keadaan
lembab dan gelap.
 Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak,
makin menular pasien tsb.
 Resiko penularan
 Pasien TB paru dg BTA positif memberikan kemungkinan
resiko penularan lebih besar dari pasien TB paru dg BTA
negatif.
 Resiko penularan setiap tahunnya di tunjukkan dg Annual Risk
of Tuberculosis Infection ( ARTI) yaitu proporsi penduduk yg
beresiko terinfeksi TB selama setahun. ARTI sebesar 1% berarti
10 org diantara 1000 penduduk terinfeksi setiap tahun.

 Riwayat alamiah pasien TB yang tidak diobati


Pasien yang tidak diobati,setelah 5 tahun, akan :
1. 50 % meninggal
2. 25% akan sembuh sendiri dg daya tahan tubuh yg tinggi
3. 25 % menjadi kasus kronis yg tetap menular.
 Upaya penanggulanagan TB
WHO dlm penanggulanagan TB yg dikenal sebagai strategi
DOTS(Directly Observed Treatment Short- course).
2. VISI DAN MISI
Visi
Masyarakat yg mandiri dlm hidup sehat di mana tuberculosis tidak lagi
menjadi masalah kesehatan masy.
Misi
1. Menjamin bahwa setiap pasien TB mempunyai akses thp pelayanan
yg bermutu, utk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena
TB
2. Menurunkan resiko penularan TB
3. Mengurangi dampak social dan ekonomi akibat TB.
Tujuan dan target
Tujuan
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB, memutuskan
rantai penularan, serta mencegah MDR TB.
Target
Target program penanggulangan TB adalah tercapainya penemuan pasien
baru TB BTA positif sedikit 70% dari perkiraan dan penyembuhan 85% dari
semua pasien tsbserta mempertahankannya.
Kebijakan
1. Penemuan dan pengobatan dlm rangka penanggulangan TB
dilaksanakan oleh seluruh Unit Pelayanan Kesehatan ( UPK), meliputi
Puskesmas, Rumah sakit Pemerintah dan swasta, Rumas Sakit
Paru(RSP), Balai pengobatan penyakit paru-paru( BP4),klinik
pengobatan lain serta Dokter Praktek Swasta.
2. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) utk penanggulangan TB diberikan kpd
pasien secara Cuma-Cuma dan di jamin ketersediaannya.
3. Pasien TB tidak dijauhkan dari keluarga, masyarakat dan
pekerjaannya.
3. TATALAKSANA PASIEN TUBERKULOSIS
A. Penemuan pasien TB

Kegiatan penemuan pasien terdiri dari penjaringan


suspek,diagnosis,penemuan klasifikasi penyakit, dan tipe pasien.
Strategi penemuan;
 Penemuan px TB dilakukan src pasif dg promosi aktif. Penjaringan
tersangka px dilakukan di unit pely. Kesh; didukung dg penyuluhan
secara aktif, baik oleh petugas kesh maupun masy, utk meningkatkan
cakupan penemuan tersangka px TB.
 Pemeriksaan thp kontak px TB BTA positif.
Gejala klinis px TB
Gejala utama px TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau
lebih.Batuk dpt diikuti dg gejal tambahan dahak campur darah, batuk darah,
sesak nafa, badan lemas, nafsu makan turun, BB turun, berkeringat malam
hari tanpa kegiatan fisik,demam meriang lebih dari 1 bln.
Tersangka / suspek px TB dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis
langsung.Pemeriksaan dahak utk penegakan diagnosis dilakukan dg
mengumpulkan spesimen dahak yg dikumpulkan dlm 2 hari kunjungan yg
berurutan berupa SPS( sewaktu-pagi-sewaktu).

B. Diagnosis TB
Diagnosis TB paru
 Semua suspek TB diperiksa SPS.
 Diagnosis TB paru pd orang dewasa ditegakkan dg ditemukan kuman
TB( BTA). Pd program TB nasional , penemuan BTA mll pemeriks
dahak mikroskopis mrpk diagnosis utama.Pemeriks lain spt; foto
toraks,biakan dan uji kepekaan dpt digunakan sbg penunjang
diagnosis sepanjang sesuai dg indikasinya.
Diagnosis TB ekstra paru
 Gejala dan keluhan tergantung organn yg terkena, misalnya kaku
kuduk pd menginitis TB,nyeri dada pd TB pleura( Pleuritis) dll.
 Ketepatan diagnosis tergantung pd metode pengambilan bahan
pemeriksaan dan ketersediaan alat2 diagnostik, misalnya uji
mikrobiologi,patologi anatomi,serologi, foto toraks dll.

C. KLASIFIKASI PENYAKIT DAN TIPE PENYAKIT


Penemuan klasifikasi penyakit dan tipe penyakit TB meliputi 4 hal:
1. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yg terkena:
a. Tb paru adalah tb yg menyerang jaringan ( parenkim ) paru.
b. Tb ekstra paru adalah yg menyerang organ tubuh selain paru,
mis;kelenjar limfe, tulang, kulit, ginjal dll.
2. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, yaitu pd TB Paru;
a. TB Paru BTA positif
 Sekurang2nya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya
positif.
 1 spesimen dahak SPS hasilnya positif dan foto toraks
dada menunjukkan gambaran tb.
 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3
spesimen dahak pd pemeriksaan sebelumnya hasilnya
negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian
antibiotika non OAT.
b. TB paru BTA negatif
Kasus yg tidak memenuhi definisi pd TB paru BTA positif.Kriteria
diagnostik TB paru BTA negatif hrs meliputi:
 Paling tdk 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negative
 Foto thorak abnormal menunjukkan gambaran TB
 Tdk ada perbaikan setelah pemberian antibiotoka non OAT
 Ditentukan ( dipertimbangkan ) oleh dokter utk diberi
pengobatan.
c. Klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan penyakit.
Yaitu bentuk berat dan ringan
d. Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya:
 Baru : px blm pernah diobati OAT atau sudah pernah
menelan OAT krg dari 4 minggu.( 1bln ).
 Kambuh( Relaps)
Px tb yg sblmnya pernah mendpt pengobatan tb dan telah
di nyatakan sembuh atau pengobatan lengkap,
didiagnosis kembali dg BTA positif.
 Pengobatan setelah putus berobat ( default).
Pasien yg telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau
lebih dg BTA positif.
 Gagal ( Failure)
Px yg hasil pemeriksaan dahak tetap positif atau kembali
menjadi positif pd bln kelima atau lebih selama
pengobatan.
 Pindahan ( Transfer In)
Px yg dipindahkan dari UPK yg memiliki register TB
lain utk melanjutkan pengobatannya.
 Lain-lain
Semua kasus yg tdk memenuhi ketentuan di atas. Dlm
klpk ini termasuk Kasus kronik,yaitu px dg hasil
pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai
pengobatan ulangan.

PENGOBATAN TB

Tujuan pengobatan
Utk menyembuhkan px, mencegah kematian, mencegah kekambuhan,
memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman thp
OAT.
Prinsip pengobatan
 Utk menjamin kepatuhan px menelan obat, dilakukan
pengawasan minum obat oleh seorang PMO.
 Pengobatan TB di berikan dlm dua tahap,yaitu tahap
awal (intensif) dan tahap lanjutan.
Tahap awal
- Pd thp awal px men dpt obat setiap hari dan perlu
diawasi secara langsung utk mencegah terjadinya
resistensi obat.
- Bila pengobatan tahap awal tsb deberikan secara tepat,
biasanya px menular mjd tidak menular dlm kurun waktu
2 minggu.
- Sebagian besar px TB BTA positif menjadi BTA negatif (
konversi )dlm 2 bln.
Tahap lanjutan
- Pd tahap lanjutan px mendpt jenis obat lebih sedikit,
namun dlm jangka waktu lebih lama.
- Tahap lanjutan penting utk membunuh kuman persister
sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.

Panduan OAT yg digunakan olh Program Nasional Penanggulangan


Tuberkulosis di Indonesia:
1. Kategori 1 : 2HRZE/4 (HR) 3
2. Kategori 2 : 2 HRZES/( HRZE) / 5 (HR) 3 E3.
3. OAT Sisipan : HRZE Dan
4. OAT Anak : 2 HRZ / 4 HR.
Panduan OAT dan peruntukannya
a. Kategori 1
Panduan OAT ini diberikan utk px baru :
 Pasien baru TB paru BTA positif
 Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif
 Pasien TB ekstra paru
b. Kategori 2
Deberikan pd px BTA positif yg teah diobati sebelumnya:
 Pasien kambuh
 Pasien gagal
 Pasien dg pengobatan setelah putus berobat (default)
C . OAT Sisipan
Panduan OAT ini diberikan kpd px BTA positif yg pd akhir
pengobatan intensif masih tetep BTA positif.
c. OAT ANAK
Prinsip dasar pengobatan TB adalah 3 macam obat dan diberikan dlm
kurun waktu 6 bln .OAT anak diberikan setiap hari baik fase intensif
maupun fase lanjutan.

Tatalaksana TB Anak
Unit Kerja Respirologi PP IDAI membuat Pedoman Nasional Tuberkulosis
Anak dg menggunakan sistem skor yaitu pembobotan thp gejala atau tanda
klinis yg dijumpai.
PEMANTAUAN DAN HASIL PENGOBATAN TB
a. Pemantauan kemajuan pengobatan TB
Pemantauan kemajuan hasil pengobatan dg pemeriksaan ulang
dahak scr mikroskopis.Dilakukan pemeriksaan spesimen sbyk 2
kali(sewaktu dan pagi ).
b. Hasil pengobatan px TB BTA positif
Sembuh
Px tlh menyelesaikan pengobatan scr lengkap dan pemeriks ulang (
follow-up) hslnya negatif pd bln ke-2, bln ke -5 dan AP.
Pengobatan lengkap
Px yg telah menyelesaikan pengobatannya scr lengkap ttp tdk
memenuhi persyaratan sembuh atau gagal.
Meninggal
Px yg meninggal dlm masa pengobatan krn sebab apapun.
Pindah
Px yg pindah berobat ke unit dg reg TB 03 yg lain dan hsl
pengobatannya tdk di ketahui.
Default (Putus berobat )
Px yg tdk berobat 2 bln berturut 2 atau lebih sblm masa
pengobatannya selesai.
Gagal
Px yg hsl pemeriksaan dhknya tetap positif atau kembali mjd
positif pd bln ke -5 atau lebih selama pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai