PKM
PKM
(PKM-P)
Disusun oleh :
Mutiara Safitri : 2017820236 Tahun Angkatan : 2017
Riaza Reka R : 2017610074 Tahun Angkatan : 2017
Zaidan El-Hakim Nizar :2019870086 Tahun Angkatan : 2019
Panitia Pelaksana,
Ketua Sekertaris
Mengetahui, Menyetujui,
Dosen pemimbing Dekan FIP UMJ
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Sikap Atau Perlakuan Orang Tua Dan Dampaknya Terhadap
Kepribadian Anak ……………………………………....…………5
Tabel 4.2 Bentuk-Bentuk Kepribadian …………………………………...11
Tabel 4.3 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P……………………………17
Tabel 4.4 Jadwal Kegiatan PKM-P………………………………………...17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa indonesia saat ini sedang mengalami krisis moralitas dimana banyak perilaku
anak-anak yang menyimpang. Fenomena yang terjadi pada anak usia dini saat ini anak-anak
sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan orang dewasa yang mereka peroleh dari
media televisi dan gadget seperti menonton sinetron orang dewasa lalu menirukan perkataan
dan perilaku kurang baik yang mereka lihat dari sinetron tersebut. Hal itu terjadi karena orang
tua kurang memberikan pengawasan kepada anak sehingga anak melihat dan menerima
informasi yang kurang baik dengan mudah.
Anak usia dini yang mendapatkan stimulasi yang terarah akan berkembang lebih
optimal dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat stimulasi. Stimulasi didapatkan
anak melalui lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Menurut undang-undang No 20
tahun 2003 Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional : Anak usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama anak dalam memperoleh
pendidikan. Keluarga terdiri dari seorang ayah, ibu, kakak, adik, dan lain-lain. Orang tua yaitu
ayah dan ibu memiliki tanggung jawab dalam memperhatikan kebutuhan anak seperti
pendidikan, kesehatan dan kasih sayang serta memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Setiap orang tua memiliki gaya pengasuhan yang berbeda dalam mendidik anak
mereka. Pengasuhan yang diberikan oleh orang tua berpengaruh terhadap pembentukan
karakter dan perilaku anak. Karakter dan perilaku yang dibentuk sangat menentukan
kematangan seseorang dalam melakukan sebuah tindakan atau dalam menyelesaikan masalah.
Hal tersebut yang menjadikan pola pengasuhan menjadi unsur penting di dalam pendidikan
anak usia dini.
Pola asuh yang paling tepat adalah menyesuaikan dengan situasi kondisi anak. Seperti
selalu memberikan perhatian terhadap anak, selalu meluangkan waktu untuk bercengkrama
dengan anak, terbuka dengan anak, mengarahkan anak agar dapat bertingkah laku secara
rasional, dengan memberikan pola asuh demikian maka kepribadian anak akan berkembang
dengan baik. Namun ketika perhatian terhadap anak kurang baik, orang tua sibuk dengan
pekerjaan, jarang bercengkrama dengan anak, tentu bagi anak akan merasa kesepian, menjadi
pendiam, bingung, cemas, gelisah dan sulit dalam proses pembentukan pribadi anak. Oleh
sebab itu penulis bermaksud untuk meneliti tentang “Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang
Tua Terhadap Disiplin, dan Penghargaan pada Anak Usia Early Chilhood”.
B. Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat mengatasi pola asuh
untuk meningkatkan karakter terhadap anak usia early chilhood . Selain itu penelitian
ini diharapkan mampu menjadi gambaran bagi para orang tua untuk meningkatkan
pola asuh anak yang baik dan benar.
1
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu bagaimana cara
mengatasi kesiapan orang tua dalam pola pengasuhan terhadap anak early chilhood
untuk meningkatkan karakter disiplin, tanggung jawab, dan penghargaan.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menerapkan pola asuh terhadap anak yang baik dan benar?
2. Bagaimana cara memberi inovasi terhadap pola asuh anak untuk membentuk
karakter?
3. Bagaimana membuat anak agar tetap memiliki karakter disiplin, tanggung jawab,
dan penghargaa dari orang tua?
4. Bagaimana cara mengatasi permasalahan pada pola asuh orang tua terhadap
karakter disiplin, tanggung jawab, dan penghargaan pada anak usia early
childhood?
E. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini dapat memberikan ilmu tentang cara pola asuh orang tua terhadap
karakter disiplin, tanggung jawab, dan penghargaan pada anak usia early
childhood.
2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap karakter disiplin, tanggung jawab,
dan penghargaan pada anak usia early childhood.
3. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui peranan pola asuh orang tua
terhadap karakter disiplin, tanggung jawab, dan penghargaan pada anak usia early
childhood.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti telah melakukan kajian pustaka pada
penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan yang diteliti oleh peneliti yaitu
peran pola asuh orang tua terhadap karakter disiplin, tanggung jawab, dan penghargaan pada
anak usia middle childhood sehingga dapat dijadikan bahan rujukan. Adapun penelitian-
penelitian tersebut sebagai berikut:
Pertama, skripsi yang ditulis oleh Kurnia Paramitasari, menyatakan bahwa orang
tua sebagai makhluk sosial, tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sosialnya. Sama
halnya dalam pemilihan pola asuh anak, orang tua tak luput dari pengaruh baik yang
berasal dari dalam maupun luar dirinya. Faktor dari dalam meliputi status sosial ekonomi
serta sikap dan kebiasaan orang tua yang menyebabkan pola hubungan saling pengaruh
mempengaruhi bagi warga yang tinggal di dalamnya. Pengaruh tersebut merupakan
pengaruh yang berasal dari luar keluarga, seperti : lingkungan tempat tinggal, budaya dan
kelompok etnik, pekerjaan, kerabat, tetangga, serta pengaruh dari media massa yang dapat
berdampak pada pembentukan pola asuh orang tua terhadap anak.14Sedangkan skripsi
peneliti akan menjelaskan bagaimana peran pola asuh orang tua yang terlihat dari hasil
observasi, dan wawancara terhadap informan penelitian untuk melihat kepribadian yang
terbentuk karena pola asuh tersebut, serta melihat faktor-faktor yang membantu
pembentukan kepribadian tersebut.
Kedua, skripsi yang ditulis oleh Awang Kuncoro Aj Sakti, menyatakan bahwa
terdapat dua bentuk pola asuh dari dua subjek keluarga yang diteliti. Di mana subjek
pertama dengan pola asuh yang cenderung otoriter yaitu keluarga bapak Parmin, dengan
metode bimbingan moral melalui perilaku pembiasaan seperti memberi batasan waktu
bermain serta sholat tepat waktu, sehingga anak cenderung menjadi anak yang penurut,
sopan dan religius. Sedangkan keluarga bapak Mamin diketahui bahwa pola asuh yang
diterapkan adalah pola asuh perisif kepada anak seperti sikap pemberian kebebasan kepada
anak, memberikan keleluasaan kepada anak untuk bermain, sedangkan metode yang
diterapkan yaitu dengan membentuk pembiasaan kepada anak dengan menggunakan model
pendekatan langsung seperti sering mengajari anak untuk membaca dan menulis.
Perbedaan dengan penelitian ini dengan penelitian yang akan disusun peneliti adalah
penelitian ini lebih mengarah pada pola asuh untuk bimbingan moral kepada anak
sedangkan penelitian yang akan peneliti susun lebih mengarah pada peran pola asuh orang
tua dalam pembentukan kepribadian anak dengan tipologi kepribadian Hippocrates-
Galenus.
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, terdapat kesamaan dan perbedaan yang
mendasar yang perlu digaris bawahi dengan penelitian yang akan diteliti oleh peneliti.
Secara umum ada persamaan sudut pandang masalah penelitian antara skripsi ini dengan
kajian pustaka poin 1 dan 2, yaitu mengenai pola asuh terhadap kepribadian. Akan tetapi
untuk penelitian ini lebih memfokuskan pada Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua
3
Terhadap Karakter Disiplin, Tanggung Jawab, dan Penghargaan pada Anak Usia Early
Chilhood serta menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter
seorang anak tersebut.
4
mandiri, tegas terhadap diri sendiri, ramah dengan teman sebayanya, dan mau bekerja
sama dengan orang tua. Anak juga akan berhasil secara intelektual dan sosial,
menikmati kehidupan, dan memiliki motivasi yang kuat untuk maju.
2. Tipe Otoriter
Orang tua tipe otoriter selalu menuntut dan mengendalikan semata-mata
karena kekuasaan, tanpa kehangatan, bimbingan dan komunikasi dua arah. Mereka
mengendalikan dan menilai perilaku anak dengan standar mutlak. Mereka
menghargai kepatuhan, rasa hormat terhadap kekuasaan mereka, dan tradisi. Anak-
anak dengan orang tua seperti ini cenderung memiliki kompetensi dan tanggung
jawab sedang, cenderung menarik diri secara sosial, dan tidak memiliki sikap
spontanitas. Anak yang diasuh dengan pola otoriter akan mengembangkan anak
dengan sikap pasif, penakut, sulit berkonsentrasi, gugup, suka membangkang.
3. Tipe penyabar
Orang tua penyabar akan menerima, responsif, sedikit memberikan tuntutan
pada anak-anaknya. Anak akan lebih positif mood-nya dan lebih menunjukan
vitalitasnya dibandingkan anak dari keluarga otoriter. Orang tua yang serba
membolehkan (permisif) akan mendorong anak menjadi agresif dan cenderung
tidak percaya diri.
5
berlebih frustasi.
d. Memecahkan i. Kurang mampu
masalah anak. mengendalikan emosi.
j. Menolak tanggung
jawab.
k. Egois.
l. Sulit dalam bergaul.
2 Permissiveness a. Memberikan a. Pandai mencari jalan
(pembolehan). kebebasan keluar.
untuk berfikir b. Dapat bekerja sama.
atau berusaha. c. Percaya diri.
b. Menerima d. Penuntut dan tidak
gagasan/pendapa sabaran.
t anak.
c. Membuat anak
merasa diterima dan
merasa kuat.
d. Toleransi dan
memahami
kelemahan anak.
e. Cenderung lebih
suka memberi yang
diminta anak
daripada menerima.
3 Rejection a. Bersikap masa a. Agresif (mudah
(penolakan). bodoh. marah, gelisah, tidak
b. Bersikap kaku. patuh/ keras kepala, dan
c. Kurang nakal).
memperdulikan b. Kurang dapat
kesejahteraan anak. mengerjakan tugas, pemalu,
d. Menampakan suka mengasingkan diri,
sikap permusuhan mudah tersinggung dan
atau dominasi penakut).
terhadap anak. c. Sulit bergaul.
d. Pendiam.
4 Accptance a. Memberikan a. Mau bekerja sama
(penerimaan). perhatian dan (kooperatif).
cinta kasih yang b. Bersahabat (friendly)
tulus c. Emosinya stabil.
kepada anak.
b.Menempatkan d. Ceria dan
anak pada posisi bersikap optimis.
yang penting e. Mau menerima tanggung
6
didalam rumah. jawab.
c. Mengembangkan f. Jujur.
hubungan yang g. Dapat dipercaya.
penting di dalam h. Memiliki perencanaan
rumah. yang jelas untuk
d.Bersikap peduli mencapai masa depan.
kepada anak. i. Bersikap realistis
e. Mendorong anak (memahami kekuatan dan
untuk menyatakan kelemahan dirinya secara
perasaan dan objektif).
pendapatnya.
f. Berkomunikasi
dengan anak
secara terbuka
dan mau
mendengarkan
masalahnya.
5 Domination Mendominasikan a. Bersikap sopan
(dominasi). anak. dan sangat berhati-
hati.
b. Pemalu, penurut, inferior
dan mudah tersinggung.
c. Tidak dapat bekerja
sama.
6 Submission a. Senantiasa a. Tidak patuh.
(penyerahan). memberikan b. Tidak bertanggung
sesuatu yang jawab.
diminta anak. c. Agresif.
b. Membiarkan anak d. Bersikap otoriter.
berperilaku semaunya e. Terlalu percaya diri.
dirumah.
7 Punitiveness/ a. Mudah a. Tidak dapat
Overdislipines memberikan mengambil keputusan.
s (terlalu hukuman. b. Nakal.
disiplin). b. Menanamkan c. Sikap permusuhan
kedisiplinan secara dan agresif.
keras.
7
sumber daya manusia (Human Resource), dan sumber daya manusia itu
terbukti menjadi faktor determinan bagi keberhasilan pembangunan dan
kemajuan suatu bangsa. Adapun tingkatan pendidikan seseorang akan
sangat mempengaruhi segala sikap dan tindakannya. Orang yang
berpendidikan rendah setiap tindakannya kurang mempunyai dasar
sehingga mudah dipengaruhi oleh orang lain atau ikut-ikutan. Adapun
orang yang berpendidikan tinggi setiap langkahnya akan mantap,
tenang, tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain, karena berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang lebih banyak dalam setiap langkah. Jadi
orang tua yang berpendidikan tinggi dalam melaksanakan berbagai
upaya pendidikan anak usia dini akan terlintas dalam sikap yang lebih
tenang, mantap dan sabar.
2. Faktor keagamaan
Dalam rangka mencapai keselamatan anak usia dini, agama
memegang peranan sangat penting sehingga secara tidak langsung
orang tua diharapkan memiliki pengetahuan tentang agama yang
mendalam. Orang tua yang kuat agamanya sudah terbiasa
melaksanakan amalan-amalan agama, sehingga akan lebih mudah
mengajarkan agama kepada anaknya, jadi orang tua juga akan dapat
lebih memperhatikan perkembangan anaknya dengan baik sehingga
menghasilkan generasi unggul.
3. Faktor lingkungan
Manusia tidak bisa terlepas dari kehidupan sosial atau
masyarakat, maka tindakan sosial atau hubungan sosial adalah tindakan
yang penuh arti dari individu.31 Lingkungan masyarakat atau
lingkungan pendidikan dalam masyarakat merupakan lingkungan
pendidikan yang ketiga yang ikut mempengaruhi perkembangan anak
didik dan faktor yang mempengaruhi orang tua. Keserasian antara
ketiga lingkungan pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) akan
dapat memberi dampak positif bagi perkembangan anak, termasuk
dalam pembentukan jiwa atau kepribadian mereka.
8
tercipta dari lingkungan keluarganya atau dirumahnya.
Levine (2005) menegaskan bahwa kepribadian orangtua akan berpengaruh terhadap
cara orang tua tersebut dalam mendidik dan membesarkan anaknya yang pada gilirannya juga
akan berpengaruh terhadap kepribadian si anak tersebut. Di bawah ini adalah sembilan tipe
peran orang tua dalam membesarkan anaknya yang juga berpengaruh pada kepribadian si
anak, yaitu sebagai berikut :
1. Penasehat moral, terlalu menekankan pada perincian, dan moral.
2. Penolong, terlalu mengutamakan kebutuhan anak dengan mengabaikan akibat
dari tindakan si anak.
3. Pengatur, selalu ingin bekerja sama dengan si anak dan menciptakan tugas-
tugas yang akan membantu memperbaiki keadaan. Pemimpin, selalu berupaya
untuk berhubungan secara emosional dengan anak-anak dalam setiap keadaan
dan mencari solusi kreatif bersama-sama.
4. Pengamat, selalu mencari sudut pandang yang menyeluruh, berupaya
mengutamakan objektivitas dan perspektif.
5. Pencemas, selalu melakukan tanya jawab mental dan terus bertanya-tanya,
ragu-ragu dan memiliki gambaran terburuk sampai mereka yakin bahwa anak
mereka benar-benar memahami situasi.
6. Penghibur, selalu menerapkan gaya yang lebih santai.
7. Pelindung, cenderung untuk mengambil alih tanggung jawab dan bersikap
melindungi, berteriak pada si anak tetapi kemudian melindunginya dari
ancaman yang datang.
Selain itu, pendidikan anak harus dilakukan melalui tiga lingkungan, yaitu
keluarga, sekolah, dan organisasi. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang
pertama dan terpenting. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Namun, lingkungan keluargalah yang
merupakan tempat utama dan pertama bagi pembentukan kepribadian anak. Karena
itu lingkungan ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari segenap anggota
keluarga terutama kedua orang tuanya yang secara langsung bertanggung jawab
terhadap pendidikan anak-anaknya.
9
dasar pembentukan kepribadian yang utuh. Dapat disimpulkan bahwa anak
usia dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0-6 tahun yang sedang
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga
diperlukan stimulasi yang tepat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan
maksimal.
2. Karakteristik Anak Usia Dini
Menurut Kartini Kartono, anak usia dini memiliki karakteristik :
1) Bersifat Egosentris.
2) Mempunyai relasi sosial dengan benda-benda dan manusia yang
bersifat sederhana dan primitive.
3) Ada kesatuan jasmani dan rohani yang hampir-hampir tidak terpisah
sebagai satu totalitas. Sikap hidup yang fisiognomis, yaitu anak
secara langsung memberikan sifat lahiriah atau materiel terhadap
penghayatannya.
10
pendidik, khususnya diusia dini harus dengan sabar melatih anak agar tidak
takut mengemukakan pendapatnya. Ajaklah anak untuk perpartisipasi setiap
kegiatan di luar rumah sehingga terbuka peluang bagi anak.
H. Kepribadian
Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat khas diri seseorang
yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya,
keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Istilah
kepribadian atau personality berasal dari bahasa Latin persona yang berarti topeng,
Menurut Allport , kepribadian merupakan susunan sistem psikofisik yang dinamis
dalam diri individu yang unik dan mempengaruhi penyesuaian dirinya tehadap
lingkungan. Kepribadian juga merupakan kualitas perilaku individu yang tampak
dalam melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungannya secara unik.
1. Bentuk-bentuk Kepribadian Anak
Dalam dunia psikologi terdapat empat tipe kepribadian, yang
dikenalkan pertama kali oleh Hippocrates (460-370 SM). Mengikuti
pandangan empedocles, yang menganggap bahwa alam semesta beserta
isinya tersusun atas empat Humors atau cairan pokok yang menjadi penentu
temperamen manusia, yaitu : darah (blood), lendir (phlegm), empedu hitam
(black bile), dan empedu kuning (yellow bile). Hippocrates (460-370)
berpendapat bahwa dari salah satu cairan itu akan menjadikan orang
memiliki tipe kepribadian tertentu, sebagai berikut :
Tabel 4.2 Bentuk-bentuk Kepribadian
11
(penguasaan diri berkomunikasi
lemah dengan orang
lain mereka
menjadi lebih
menggunakan
pikirannya dari
pada
menggunakan
perasaan/emosin
ya.
12
dengan
perkembangan
moral
kognitifnya
13
Sekolah adalah Lembaga Pendidikan yang melaksanakan pembinaan
pendidikan dan pengajaran dengan sengaja, teratur, dan terencana. Lingkungan
sekolah diadakan sebagai kelanjutan lingkungan keluarga. Di lingkungan sekolah
anak mendapatkan berbagai informasi tentang ilmu pengetahuan serta keterampilan
yang diperlukan dalam kehidupannya.
3. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat dalam hal ini merupakan lingkungan ketiga dalam pendidikan.
Pendidikan masyarakat tersebut telah mulai sejak anak lepas dari asuhan keluarga dan
berada di luar pendidikan sekolah. Pendidikan dalam masyarakat dikatakan sebagai
pendidikan secara tidak langsung. Pendidikan yang dilaksanakan tidak sadar oleh
masyarakat dan anak didik secara tidak sadar atau tidak mendidik dirinya sendiri,
mencari pengetahuan dan pengalaman sendiri tentang nilai-nilai yang ada di dalam
masyarakat.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini jenis penelitian deskriftif.
Penelitian dengan menggunakan metode deskriftif memberikan gambaran, merinci,
dan menganalisa data pada permaslahan yang terjadi saat ini serta memusatkan pada
pemecahan permasalahan yang aktual. Adapun dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Berkaitan dengan hal ini pendekatan kualitatif adalah penelitian
yang mengungkapkan, menganalisis, lalu menginterpertasikannya dari objek yang ada
pada keadaan tertentu.
Tempat yang dipilih untuk penelitian ini adalah di jalan Lombok RT 03/10 Kel.
Jombang, Kec. Ciputat
Populasi dalam penelitian ini mengambil dua pola asuh dari dua orang tua yang
berbeda. Yang satu orang tua untuk usia 7 tahun dan yang satunya untuk usia 9 tahun.
2. Sampel penelitian
Sampel dalam penelitian ini mengambil 2 orang tua dari tingkatan kelas yang
berbeda. Jadi untuk keseluruhan sampel yang digunakan 6 orang. Orang tua ayah dan
ibu dari 2 anak.
B. Instrumen Penelitian
Dalam instrumen penelitian ini menggunakan wawancara atau (interview).
16
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Jadwal Pelaksanaan
17
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan (Metode Dan Paradigma Baru), Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Helmawati. 2014. Pendidikan Keluarga, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hidayah
https://www.slideshare.net/rismawijayanti/pengaruh-pola-asuh-orang-tua-terhadap-
pembentukan-kepribadian-anak
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3119/1/Febrianto%20Ilham.pdf
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Mutiara Safitri
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
4 NIM 2017820236
5 Tempat dan tanggal lahir Jakarta, 31 Mei 2019
6 E-mail mutiarasafitri888@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 088224843295
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Negeri Jombang 1 Negeri 06 Tangsel Negeri 11 Tangsel
Jurusan IPS
Tahun Masuk-Lulus 2006-2012 2012-2014 2014-2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijuampai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM Penelitian.
Jakarta, 2 November 2019
19
Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Riaza Reka Ramadhan
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Argoteknologi
4 NIM 2017610074
5 Tempat dan tanggal lahir Tangerang, 6 Desember 1997
6 E-mail riazareka123@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085697649980
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Jombang 1 SMP N 06 Tangsel SMA N 11 Tangsel
Jurusan IPA
Tahun Masuk- 2006-2012 2012-2014 2014-2016
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM Penelitian
20
Biodata Anggota Pelaksanaa
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Zaidaan El-Hakim Nizar
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi POR
4 NIM 2019870086
5 Tempat dan tanggal lahir
6 E-mail Elzidan34@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Duri MTS Al-Falak SMAIT Al-
Kosambi 10 PG Quraniyyah
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus 2007-2013 2013-2016 2016-2019
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM Penelitian
21
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
6. E-mail bom2.dirgantara@hotmail.co.id
7. Nomer Telepon/HP 08561496490
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Universitas Negeri Universitas Negeri Universitas Negeri
Jakarta Jakarta Jakarta
Tinggi
Bidang Ilmu PendidikanSejarah Manajemen Pendidikan Teknologi Pendidikan
Pembimbing / Prof. Dr. Tuti Nuriah Prof. Dr. Maruf Akbar Prof. Dr. Tuti Nuriah
Promotor Erwin, M.Pd Erwin, M.Pd
dan
dan Wisnubroto, M.Pd dan
Dr. Dwi Deswary,
M.Pd Prof. Dr. Basuki
Wibawa
22
C. Pengalaman penelitian dalam 5 tahun terakhir
D. PengalamanPengabdianKepadaMasyarakatdalam 5 tahunterakhir
No Tahun Judul PKM Pendanaan
Sumber* Jml (JutaRp)
23
1 Pengabdian Masyarakat 2014 UNJ 150 Jt
Kepada Peserta Didik
Sekolah Indonesia Kota
Kinabalu, Malaysia
24
4 Kontribusi komite sekolah dalam 3rd international 25-28 november 2014
penyelenggaraan pendidikan seminar on quality
and affordable
education
6 Peluncuran dan diskusi buku Ruang serbaguna Tan malaka, gerakan 30 Januari
FIS UNJ kiri dan revolusi 2014
Indonesia jilid IV
25
8 Diskusi dan bedah buku FIB UI Marxisme dan 18 april 2014
Kehancuran PKI
9 International Islamic on education Universiti Upaya meningkatkan 4-6 Juni 2014
2014 malaysiasabah kemampuan guru
dalam membuat RPP
kur 2013 melalui PBL
12 The international seminar and slamic Jakarta supervisory role of 11-12 nov
economics and beyond islamic sharia finance 2014
industry
14 Dialog public integrase papua KNPI DKI Reformasi pendidikan 30 april 2015
Jakarta di papua barat
26
pendidikan anak Indonesia
usia dini: dari
filosofis ke
praktik
2 Marxisme dan 2013 112 PT.
Kehancuran PKI Rajagrafindo
(Cetakan Persada
Pertama)
3 Marxisme dan 2015 153 PT.
Kehancuran PKI Rajagrafindo
(Cetakan Kedua) Persada
4 Strategi 2016 149 PT.Edukasi
Pembelajaran Gemilang
Berbasis Masalah Indonesia
(Konsep dan
Aplikasi pada
Pelajaran
Sejarah)
5 Metodologi 2017 182 PT.Edukasi
penelitian Gemilang
Pendidikan Indonesia
27
Kepala sekolah Termuda DKI Jakarta
2 Mahasiswa Berprestasi dengan Predikat UNJ 2009
Cumlaode Jenjang Sarjana
3 Mahasiswa Berprestasi dengan Predikat UNJ 2011
Cumlaode Jenjang Magister
Dr. DirgantaraWicakono, M. Pd
NIDN. 0313068601
28
Lampiran 2.
Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifiaksi Pemakaian Kuantitas Harga satuan (Rp) Jumlah (RP)
Proyektor Media Seminar 2 Untuk 3 Bulan Rp. 250.000 Rp.500.000
Fotocopy Penggunaan Sehari- 6 Materi Pola Rp. 154.000 Rp. 925.000
sehari Asuh Untuk 3
Bulan
SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.425.00
3. Perjalanan
Material Justifiaksi Pemakaian Kuantitas Harga satuan (Rp) Jumlah (RP)
Trasport Perjalanan Survai 25 Hari dalam 3 Rp. 25.000 Rp. 1.875.000
Data Bulan
Rp. 1.875.000
SUB TOTAL (Rp)
4. Lain-lain
Material Justifiaksi Pemakaian
Kuantitas Harga satuan (Rp) Jumlah (RP)
HR Respon Uang Transportasi
4 orang tua Rp. 300.000 Rp. 1.200.000
untuk 3 bulan
Kebersihan Kerapihan Ruangan 2 orang untuk 2 Rp. 100.000 Rp. 200.000
ruangan
Seminar Keperluan Acara 1 kali seminar Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
dalam 3 Bulan
Penyusunan Perlengkapan data- 5 kali Rp. 100.000 Rp. 500.000
Laporan data pertemuan
untuk 3 bulan
SUB TOTAL (Rp) Rp.5.200.000
29
Lampiran 3.
Susunan Organisasi Tim Peneliti dan pembagian Tugas
30
31