Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERENCANAAN DAN PERAMALAN KEUANGAN


DOSEN PENGAMPUH :
MUH. IRFANDY AZIS, S.E., M.Acc

Disusun Oleh:
RESKI ULYAH KASMU
HERLINA AGUSTINA HUTABARAT
FERAWATI SIMON

MANAJEMEN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


POLITEKNIK BISNIS KALTARA
TARAKAN
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan kehadiran Allah swt Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah mencurahkan nikmatnya serta kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “Perencanaan dan Peramalan”
yang makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas dari salah satu mata
kuliah kami yaitu Manajemen Keuangan, di program studi Manajemen Keuangan
Sektor Publik di Politeknik Bisnis Kaltara.

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan pada makalah ini, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi tercapainya kesempurnaan dalam pembuatan makalah yang akan
datang. Kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan serta dapat menambah pengetahuan bagi pembacanya.

Tarakan, 22 November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perencanaan Keuangan ...................................................... 2
2.1.1 Metode Perancanaan Keuangan ................................................. 4
2.1.2 Bentuk-Bentuk Perencanaan Keuangan ..................................... 4
2.1.3 Model Perencanaan Keuangan ................................................... 5
2.1.4 Proses Perencanaan Keuangan ................................................... 5
2.1.5 Manfaat Perencanaan Keuangan ................................................ 6
2.2 Pengertian Peramalan Keuangan ......................................................... 6
2.2.1 Langkah-langkah peramalan keuangan ...................................... 7
2.2.2 Metode Peramalan Keuangan .................................................... 8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 16
3.2 Saran .................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan (planning) dan peramalan (forecasting) merupakan dua hal
yang selalu diperbandingkan. Perencanaan mengindikasikan apa yang seharusnya
terjadi di masa yang akan datang (normatif), sedangkan peramalan terkait dengan
apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (positif). Agak sulit dipahami, kar
ena beda-beda tipis antara pengertian perencanaan di satu pihak dengan peramalan
di pihak lain.
Perencanaan dihubungkan dengan pengelolaan (how to manage): Planning,
Implementation and Evaluation. Planning adalah suatu uraian tugas / kegiatan
usaha yang disusun secara logis, sistematik, terukur, dan dapat dicapai. Tugas /
kegiatan tersebut dilaksanakan, diorganisasikan, dipantau / diawasi, dilakukan
perbaikan seperlunya agar tidak menyimpang dari yang direncanakan. Setiap
tugas / kegiatan yang dilakukan dilaporkan dan dievaluasi dengan
membandingkannya dengan yang direncanakan apakah sesuai atau tidak.
Sementara peramalan kerap bertukar tempat dengan estimasi, prakiraan,
proyeksi, ekspektasi dan lain sebagainya (how to analyze). Jika how to manage
bersifat manajerial maka how to analyze bersifat akademis (scientific). Bantuan
akademik terhadap kebutuhan manajerial tidak bisa diabaikan. Karena
perencanaan yang baik sangat ditentukan hasil peramalan yang baik. Sebab,
peramalan yang baik sangat mengandalkan basis data/informasi (empiric) yang
baik. Data dan informasi yang tersedia haruslah disesuaikan dengan metode yang
tepat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Perecanaan?
2. Apa saja bentuk perencanaan keuangan itu?
3. Apa yang dimaksud dengan peramalan?
4. Apa saja metode yang digunakan dalam peramalan?

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan merupakan kegiatan untuk memperkirakan posisi
dan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang (bisa jangka panjang
ataupun jangka pendek). Dalam konsep jangka pendek biasanya 1 tahun saja.
Sedangkan jangka panjang beberapa pakar menyatakan jangka waktunya 2
hingga 5 tahun ke depan, bahkan beberapa pakar juga menyebutkan bahwa jangka
waktunya bisa lebih dari 5 tahun. Periode jangka panjang menurus Ross dkk.,
disebut sebagai cakrawala perencanaan (planning horizon). Cakrawala
perencanaan (planning horizon) adalah periode waktu jangka panjang yang
menjadi focus perencanaan keuangan.
Perencanaan keuangan memberikan panduan bagi perubahan dan
pertumbuhan yang terjadi di dalam perusahaan. Memang salah satu tujuan
perencanaan keuangan untuk memberikan arah perubahan dan perkembangan
perusahaan secara berkelanjutan. Jika suatu perusahaan berkeinginan untuk
menciptakan perubahan yang bersifat berkelanjutan maka artinya perencanaan
keuangan bersifat jangka panjang. Namun jika ingin mengejar profit jangka
pendek maka perencanaan perusahaan bersifat jangka pendek. Namun harus
diingat perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bersifat jangka panjang.
Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memprakirakan pendapatan
dan pengeluaran perusahaan yang akan datang. Untuk memprakirakan
pendapatan, pertama, anda perlu memprakirakan volume penjualan. Prakiraan
volume penjualan harus mencakup permintaan. Aspek teknis proses pasokan perlu
dipikirkan, termasuk tenaga kerja, kebutuhan alat, dan waktu serta transportasi
selama tahapan-tahapan pemasokan. Suatu prakiraan dan perencanaan keuangan
dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan / organisasi karena, memuat misi
dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunan menajemen dan
bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi
kinerja perusahaan.

2
Perencanaan Keuangan menurut Certified Financial Planner, Board of
Standards adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen
keuangan secara terencana. Tujuan hidup itu termasuk membeli rumah, menabung
untuk pendidikan anak atau merencanakan pensiun.
Menurut Senduk (2001) perencanaan keuangan adalah proses merencanakan
tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Yang dimaksud
dengan tujuan keuangan itu adalah keinginan keuangan yang ingin direalisasikan
Salah satu perencana keuangan seperti Gozali (2002) mendefinisikan rencana
keuangan sebagai “Sebuah strategi yang apabila dijalankan bisa membantu anda
mencapai tujuan keuangan dimasa datang“. Sedangkan Dorimulu (2003) dalam
artikelnya, menyatakan bahwa perencanaan keuangan atau Financial planning
merupakan “Proses mencapai tujuan hidup yakni masa depan yang sejahtera dan
bahagia lewat penataan keuangan “.
Bertisch (1994) mengatakan bahwa “ Financial Planning can be defined as
the careful preparation and coordination of plans necessary to prepare for future
financial needs and goals. It is not investment analisys. It involves mapping
strategies to achieve your defined goals”. Yang berarti Perencanaan keuangan
dapat diartikan sebagai persiapan atau koordinasi yang hati-hati terhadap rencana-
rencana dalam rangka untuk mempersiapkan keinginan dan tujuan keuangan
dimasa datang. Bukan analisa investasi, tetapi meliputi strategi untuk
mendapatkan tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Mengacu pada pendapat Lawrence J. Gitman, perencanaan keuangan dibagi
atas dua macam, yaitu:
a. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang (Strategis)
Gambaran besar aktivitas keuangan yang direncanakan oleh perusahaan dan
dampak yang dapat diantisipasi akibat aktivitas tersebut dalam periode waktu 2
sampai 10 tahun
b. Perencanaan Keuangan Jangka Pendek (Operasional)
Gambaran spesifik dari aktivitas keuangan jangka pendek yang dilakukan oleh
perusahaan dan dampak dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

3
Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa Perencanaan Keuangan
merupakan suatu bagian penting dalam keuangan perusahaan. Merupakan bagian
penting karena pada perencanaan keuangan, seorang manajer dapat merencanakan
langkah – langkah apa yang harus diambil agar perusahaan dapat mencapai
tujuannya.
2.1.1 Perencanaan Keuangan dapat dilakukan dengan:
a. Menggunakan Kalkulator (manual)
Perencanaan keuangan dapat dilakukan secara manual yaitu
menggunakan kalkulator. Tetapi hal ini tidak otomatis karena harus
menghitung dengan teliti menggunakan kalkulator sehingga membutuhkan
waktu yang lama untuk menyelesaikan laporan keuangan yang digunakan
untuk meramalkan keuangan.
b. Peramalan Terkomputerisasi
Meskipun peramalan keuangan sebagaimana dijelaskan dalam bab ini
dapat dilakukan dengan menggunakan kalkulator, hampir semua ramalan
perusahaan dibuat menggunakan model peramalan komputerisasi.
Kebanyakan model peramalan didasarkan pada program kerja komputer
(spreadsheet) seperti microsoft excel. Kertas kerja komputer memilki dua
keunggulan utama dibandingkan dengan perhitungan manual. Pertama,
membuat suatu model kertas kerja komputer jauh lebih cepat dibandingkan
dengan membuat ramalan “manual” jika periode ramalan mencakup satu
atau dua tahun.
Kedua, yang lebih penting, dengan model kertas kerja komputer Anda
dapat mengubah input dan langsung menghitung ulang laporan keuangan
proyeksi serta rasio, sehingga memudahkan manajer untuk menentukan
dampak dari perubahan-perubahan dalam variabel seperti penjualan unit,
biaya tenaga kerja, dan harga jual.
2.1.2 Bentuk-bentuk perencanaan keuangan
Bentuk-bentuk perencanaan keuangan diantaranya sebagai berikut:

4
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang
serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress
dan Warren (1992:25), Neraca merupakan Suatu daftar aktiva, kewajiban
dan modal pemilik perusahaan pada tanggal tertentu yang biasanya pada
tanggal terakhir suatu bulan atau tahun.
Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku
ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun
kelender, sehingga neraca sering disebut balance sheet.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang
pendapatan/ hasil usaha, beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh
oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Keiso dan
Waygandt (1995:177), perhitungan laba rugi adalah: “Laporan yang
mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu
tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa alasan, alasan
utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam meramalkan
jumlah, waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan.
2.1.3 Model Perencanaan Keuangan
Menurut Stephen A. Ross dkk., bahwa “Masing-masing model dapat
memiliki kompleksitas yang bervariasi, tetapi hampir semuanya akan
memiliki unsur-unsur seperti:
a. Ramalan Penjualan
Hampir semua rencana keuangan meminta adanya ramalan penjualan yang
diberikan secara eksternal
b. Laporan Pro Forma (Proyeksi)
Sebuah rencana keuangan akan memiliki ramalan neraca, laporan laba rugi,
dan laporan arus kas.
2.1.4 Proses perencanaan
Proses perencanaan keuangan terbagi menjadi enam langkah yaitu:
5
1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk
menganalisis dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan
berbagai rasio keuangan.
2. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung lima tahunan. Hal ini
mencakup baik dana untuk pabrik dan peralatan maupun dana untuk
persediaan dan piutang usaha,program penelitian dan pengembangan serta
kampanye periklanan utama.
3. Meramalkan ketersediaan dana dalam lima tahun kedepan yang mana hal ini
melibatkan penyusutan estimasi untuk dana yang akan dihasilkan baik
secara internal maupun dana yang akan diperoleh dari sumber-sumber
eksternal.
4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi
dan penggunaan dana didalam perusahaan.
5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan
ekonomi yang mendasari rencana tersebut tidak terjadi. Misalnya jika
ternyata lebih kuat dari pada yang diramalkan.
6. Menetapkan suatu sistem konpensasi manajemen berbasis kinerja. Adalah
sangat penting bahwa sistem semacam itu memberikan penghargaan kepada
para manajer karena mereka melakukan apa yang diinginkan oleh pemegang
saham yaitu memaksimalkan harga saham.
2.1.5 Manfaat Perencanaan Keuangan
1. Mengetahui interaksi yakni rencana keuangan harus dapat menunjukkan
hubungan antara rencana investasi dan pendanaan
2. Menilai berbagai pilihan atau alternative
3. Menghindari kejutan
4. Memastikan kelayakan sasaran

2.2 Pengertian Peramalan Keuangan


Peramalan diartikan bagaimana memperkirakan kondisi yang akan terjadi di
masa yang akan datang. Memperkirakan artinya menetapkan hal-hal apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang.
6
Dasar untuk memperkirakan kondisi ke depan dapat kita gunakan:
a. Data lalu
b. Faktor yang mempengaruhi di masa yang akan datang
Peramalan dalam manajemen keuangan digunakan untuk memperkirakan
kebutuhan keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Kebutuhan dana atau
kas tidak hanya mengandalkan utang jangka panjang dan dana modal saham.
Oleh karena Utang jangka panjang dan dana modal saham ditarik hanya
sewaktu-waktu dan dalam jumlah yang besar, maka penting bagi perusahaan
mempunyai taksiran kebutuhan seluruh dana untuk tahun yang akan datang.
Peramalan bisnis ini dituangkan dalam angka-angka keuangan menjadi peramalan
keuangan suatu unit organisasi bisnis.
2.2.1 Langkah-Langkah Peramalan Keuangan
Langkah dasar dalam meramalkan pendanaan yang dibutuhkan dimasa yang
akan datang itu yakni:
1. Memproyeksikan pendapatan penjualan perusahaan serta semua biaya
sepanjang periode perencanaan
2. Memperkirakan tingkat investasi pada aktiva lancar serta aktiva tetap yang
dibutuhkan untuk mendukung penjualan yang diramalkan.
3. Menentukan jumlah kebutuhan dana bagi perusahaan sepanjang periode
perencanaan.
Dalam melakukan peramalan, pimpinan perusahaaan juga harus
mempertimbangkan berbagai strategi yang akan digunakan. Hasil peramalan
tidak dapat dikatakan pasti atau tepat. Hanya saja manajemen berharap bahwa
hasil ramalan tidak jauh berbeda dengan ramalan yang telah dilakukan. Akan
sangat berbahaya jika ternyata hasil ramalan meleset jauh dari hasil peramalan,
karena akan menyebabkan kerugian yang cukup besar akibat barang tidak
mampu diserap oleh konsumen dengan berbagai sebab. Oleh karena itu, sebelum
meramal sebaiknya kondisi data dan informasi tersebut dapat dijadikan acuan
bagi kondisi sekarang dan dimasa yang akan datang haruslah benar-benar dapat
dipercaya.

7
2.2.2 Metode Peramalan
Metode yang lazim digunakan adalah:
a. Siklus Arus Kas
Perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang membutuhkan
tambahan uang kas untuk investasi dalam bentuk persediaan barang jadi,
piutang dagang dan aktiva tetap. Oleh karena itu perusahaan selalu akan
menghadapi masalah arus kas.
Ilustrasi Siklus Arus Kas dan Pengaruhnya Terhadap Neraca, yaitu :
a. 2 orang pemegang saham menanamkan modal sebesar Rp 50.000.000.000
dalam sebuah Pabrik Garmen “XYZ”.
b. Perusahaan ini menginvestasikan dananya dalam aktiva tetap berupa mesin-
mesin jahit, pembangkit tenaga listrik dan perlengkapan penunjang untuk
kelancaran produksi garmen senilai Rp 30.000.000.000
c. Atas kejadian tersebut situasi keuangan perusahaan terlihat dalam NERACA
sebagai berikut:

Neraca PT XYZ
(dalam Jutaan Rupiah)

Kas dan Bank Rp 20.000

Mesin Jahit dan


Rp 30.000 Modal Saham Rp 50.000
Perlengkapan

Jumlah Aktiva Rp 50.000 Jumlah Modal Rp 50.000

Rasio Aktiva Lancar  2 , karena belum memiliki hutang lancar


Modal Kerja Bersih = Aktiva Lancar – Hutang Lancar
= Rp 20.000.000.000 – 0
= Rp 20.000.000.000
a. Perusahaan ini menerima pesanan untuk membuat 10.000.000 unit kemeja.

8
b. Penerimaan pesanan ini tidak ada pengaruhnya terhadap Neraca
perusahaan, akan tetapi untuk melakukan produksi, perusahaan membeli
kain seharga Rp 20.000.000.000 dengan syarat 2/5, n/30.
c. Tanpa tambahan dari pemilik perusahaan, jumlah aktiva akan naik Rp
20.000.000.000 yang dibiayai dari hutang dagang. Jumlah aktiva menjadi
Rp 70.000.000.000
d. Upah buruh karyawan yang harus dibayar Rp 20.000.000.000. Dibayar
dengan kas Rp 10.000.000.000 dan sisanya Rp 10.000.000.000 merupakan
utang upah yang masih harus dibayar.
e. Maka jumlah aktiva meningkat lagi menjadi Rp 80.000.000.000

Neraca PT XYZ
(dalam Jutaan Rupiah)

Kas dan Bank Rp 10.000 Utang Dagang Rp 20.000

Barang Dalam
Utang Upah Rp 10.000
Proses:

- Bahan Baku Rp 20.000 Jumlah Utang Lancar Rp 30.000

- Upah Rp 20.000

Jumlah Aktiva
Rp 50.000
Lancar

Mesin Jahit dan


Rp 30.000 Modal Saham Rp 50.000
Perlengkapan

Jumlah Aktiva Rp 80.000 Jumlah Utang & Modal Rp 80.000

9
b. Prosentase Hasil Penjualan
Variabel terpenting yang mempengaruhi kebutuhan keuangan adalah
hasil penjualan yang diproyeksikan. Artinya peramalan penjualan yang baik
merupakan fungsi penting untuk meramalkan kebutuhan keuangan perusahaan
Pendekatan yang paling sederhana untuk meramalkan kebutuhan
keuangan adalah menyatakan kebutuhan itu dalam prosentase dari hasil
penjualan yang diinvestasikan dalam tiap-tiap pos Neraca.
Ilustrasi Prosentase Hasil Penjualan
a. Neraca PT. ABC per 31 Desember 2013

Neraca PT ABC
Per 31 Desember 2013
(dalam Jutaan Rupiah)

Kas Rp 10.000 Utang Dagang Rp 50.000

Piutang Dagang Rp 85.000 Utang Pajak Rp 25.000

Persediaan Rp 100.000 Obligasi Rp 70.000

Aktiva Tetap Bersih Rp 150.000 Saham Biasa Rp 100.000

Laba Ditahan Rp 100.000

Total Aktiva Rp 345.000 Total Utang & Modal Rp 345.000

b. Hasil penjualan dalam setahun kurang lebih Rp 500.000.000


c. Margin Laba setelah dipotong pajak penghasilan badan usaha adalah sebesar
4% dari hasil penjualan
d. Selama tahun 2013, perusahaan memperoleh laba setelah dipotong pajak
penghasilan sebesar Rp 20.000.000, dan membayar dividen sebesar
setengah dari laba bersihnya.
e. Berapakah besarnya modal tambahan yang dibutuhkan, jika hasil
penjualannya dinaikkan menjadi Rp 800.000.000 selama tahun 2014?
Prosedur perhitungannya sbb:
10
1. Pisahkan pos-pos Neraca yang diharapkan berubah sebanding dengan
perubahan hasil penjualan, yaitu:
a. Kas
b. Piutang Usaha/Dagang
c. Persediaan
d. Aktiva Tetap
e. Utang Dagang, dan
f. Pajak yang masih harus dibayar (Utang Pajak)
2. Sedangkan obligasi, saham biasa dan laba ditahan tidak berubah sebanding
dengan perubahan hasil penjualan.
3. Pos-pos Neraca yang berubah sebanding dengan perubahan hasil penjualan
dinyatakan dalam prosentase (%) dari hasil penjualan.

Neraca PT ABC

Kas 2% Utang Dagang 10 %

Piutang Dagang 17 % Utang Pajak 5%

Persediaan 20 %

Aktiva Tetap Bersih 30 %

Total Aktiva 69 % Total Utang Lancar 15 %

Jumlah Aktiva 69 % dari hasil penjualan

Jumlah Utang Lancar 15 % dari hasil penjualan

Prosentase dari setiap tambahan rupiah


54 % dari hasil penjualan
penjualan yang harus dibayar

Analisis
a. Total Aktiva diharapkan naik 69% dari hasil penjualan

11
Untuk setiap Rp 1.000 kenaikan hasil penjualan, maka pos-pos aktiva harus
dinaikkan sebesar Rp 690
b. Total Utang Lancar diharapkan naik 15% dari hasil penjualan
Untuk setiap Rp 1.000 kenaikan hasil penjualan, maka pos-pos utang lancar
harus dinaikkan sebesar Rp 150
c. Jadi: Tambahan kebutuhan modal sebesar (69% - 15%) = 54%
Tambahan kebutuhan modal sebesar Rp 540 untuk setiap Rp 1.000 kenaikan
penjualan.
d. Tambahan kebutuhan modal ini terlebih dahulu harus dipenuhi dari dana
dalam perusahaan, seperti laba ditahan, kalau tidak mencukupi baru
diusahakan dana dari luar perusahaan
e. Karena hasil penjualan naik sebesar Rp 300.000.000 (Rp 800.000.000 – Rp
500.000.000) maka dibutuhkan tambahan modal sebesar 54% dari kenaikan
penjualan :
54% x Rp 300.000.000 yaitu sebesar Rp 162.000.000.
f. Margin Laba setelah dipotong pajak penghasilan badan usaha adalah sebesar
4% dari hasil penjualan, maka perusahaan di tahun 2014 akan memperoleh
laba sebesar:
4% x Rp 800.000.000 = Rp 32.000.000.
g. Jika untuk tahun 2014 perusahaan masih tetap akan membagikan dividen
50% (setengah) dari laba bersihnya maka besar laba ditahan Rp
16.000.000.
h. Tadi dapat dihitung bahwa Kebutuhan dana tambahan modal perusahaan
Rp 162.000.000  karena ada pembagian dividen maka dana laba ditahan
yang dapat digunakan untuk menutupi kebutuhan tambahan modal hanya
Rp 16.000.000.
i. Artinya perusahaan harus mencari dana dari luar sebesar:
Rp 162.000.000 – Rp 16.000.000 = Rp 146.000.000
j. Ada rumus yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan dana dari
luar perusahaan, yaitu :
AFN (Additional Funds Needed)
12
AFN = (A* /S0 )ΔS – (L* /S0 )ΔS – M.S1 (RR)
A* = Aset yg naik sebanding dg penjualan (dalam %)
So = hasil penjualan
ΔS = perubahan/tambahan dalam penjualan
L* = Kewajiban/utang yg naik sebanding dg penjualan (dalam %)
M = Margin laba (laba bersih)
S1 = Penjualan yang diproyeksikan
RR = Rasio laba ditahan
Dengan data tadi di atas, maka dana ekstern yang dibutuhkan
AFN = (A* /S0 )ΔS – (L* /S0 )ΔS – M.S1 (RR)
= 0,69 (Rp 300.000.000) – 0,15 (Rp 300.000.000) – 0,04 x 50%
(Rp 800.000.000)
= Rp 146.000.000
c. Regresi Linear Tunggal
Regresi linear tunggal/sederhana merupakan teknik peramalan keuangan
yang lebih baik dibandingkan dengan metode prosentase penjualan.
Untuk menghitung Persamaan Regresinya :
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
𝛴𝑋𝑌 𝑋̅𝛴𝑌
𝑏= −
𝛴𝑋 2 𝑋̅𝛴𝑋
Ket:
Y = Variabel Terikat
X = Variabel Bebas
a = Nilai konstanta
b = Koefisien arah regresi
n = Banyaknya data
Σ = Jumlah
Contoh Kasus:
PT Pangkalpinang memiliki dana penjualan sepeda motor Yamaha dari
tahun 2003 sampai tahun 2008 seperti terlihat dalam tabel di bawah ini:

13
Tahun Jumlah yang Terjual (Unit)
2003 100
2004 110
2005 120
2006 125
2007 140
2008 150
Pertanyaan :
Anda diminta untuk meramalkan berapa jumlah penjualan untuk tahun
2009 dan 2010 dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana
Jawaban :
Langkah pertama adalah dengan membuat tabel regresi penjualan PT
Pangkalpinang sebagai berikut:
Tahun Penjualan (Y) X X2 Y2 XY
2003 100 0 0 10.000 0
2004 110 1 1 12.100 110
2005 120 2 4 14.400 240
2006 125 3 9 15.625 375
2007 140 4 16 19.600 560
2008 150 5 25 22.500 750
Σ 745 15 55 93.625 2.035
Keterangan:
Σn = 6 ΣX = 15 ΣY = 745 ΣX2 = 55 ΣY2 = 93.626 ΣXY = 2.035
Langkah yang kedua adalah mencari
𝛴𝑋 15
𝑋̅ = = = 2,5
𝑛 6
𝛴𝑌 745
𝑌̅ = = = 124,17
𝑛 6
Langkah yang ketiga adalah mencari nilai b
𝛴𝑋𝑌 − 𝑋̅𝛴𝑌 2.035 − (2,5)(745) 2.035 − 1.862,5 172,5
𝑏= = = = = 9,86
𝛴𝑋 2 − 𝑋̅𝛴𝑋 55 − (2,5)(15) 55 − 37,5 17,5

14
Langah keempat adalah mencari nilai a:
𝑎 = 𝑌̅ − 𝑏𝑥̅ = 124,17 − (9,86)(2,5) = 99,52
Langkah yang kelima setelh nilai a dan b diketahui, maka dimasukkan ke
dalam rumus sehingga diperoleh hasil ramalan sebagai berikut:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
2009 = 99,52 + (9,86)(6) = 99,52 + 59,16 = 158,68 (kalau dibulatkan
menjadi 159 unit)
2010 = 99,52 + (9,86)(7) = 99,52 + 69,02 = 168,68 (kalau dibulatkan
menjadi 169 unit)
Artinya berdasarkan hasil ramalan diatas maka penjualan untuk tahun
2009 adalah sebesar 159 unit, meningkat 9 unit dari tahun sebelumnya dan
untuk tahun 2010 sebesar 169 unit. Hal ini berarti perusahaan harus melakukan
perhitungan tambahan dana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
peningkatan penjualan.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas mengenai konsep dan analisis perencanaan dan peramalan
keuangan dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan dan peramalan keuangan
sangat penting bagi setiap perusahaan. Perencanaan dan peramalan keuangan
sangat penting untuk menyusun rencana keuangan dan meramalkan keuangan
perusahaan dimasa mendatang yakni seberapa besar dana yang harus dikeluarkan
serta bagaimana ramalan keuangan dimasa mendatang, terutama bagi pihak
manajemen.
Apabila perencanaan keuangan disajikan dengan baik dan benar tentunya
peramalan keuangan untuk jangka waktu yang akan datang akan terlaksana
dengan baik pula.

3.2 Saran
Dengan adanya contoh kasus/ilustrasi tentang perencanaan dan peramalan
keuangan diatas membuktikan bahwa pentingnya pengelolaan yang baik dalam
suatu perusahaan agar tidak tidak terjadi hal hal buruk yang dapat merugikan
perusahaan.
Demikian makalah ini saya buat,saya menyadari masih terdapat banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah ini, untuk itu saya mohon saran yang
membangun demi terciptanya makalah-makalah selanjutnya. Terima kasih

16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/30921942/KONSEP_DAN_ANALISIS_PERENCAN
AAN_DAN_PERAMALAN_KEUANGAN_SERTA_MANAJEMEN_RESIKO?
auto=download

17

Anda mungkin juga menyukai