A
A
DOSEN :
OLEH:
UNIVERSITAS RIAU
ADMINISTRASI PUBLIK
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui Perencanaan
Sumber Daya Manusia Dari Aspek Pendidikan.
Saya berharap semoga makalah ini dapat diterima dengan baik dan dapat berguna bagi seluruh
pembaca juga bagi kemajuan pendidikan di negara Indonesia. Atas perhatiannya saya ucapkan terima
kasih.
DAFTAR ISI................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan Pendidikan ....................................................2
B. Macam–Macam Pendekatan Perencanaan Pendidikan ....................... 3
C. Bentuk-Bentuk Perencanaan Pendidikan.....................................4
D. Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan Efektif dan Efisien................4
Sebagai unsur di dalam pertama di dalam program pengembangan SDM Indonesia mencapai tujuan Pembangunan Jangka
Panjang II, pendidikan dan pelatihan haruslah berpijak pada dua prinsip pokok, yaitu sifatnya yang komprehensif,
dan dinamik. Sifat yang komprehensif disebabkan karena seluruh program pembangunan nasional yang pada hakekatnya
dilaksanakan oleh manusia Indonesia yang mampu untuk melaksanakannya. Manusia Indonesia tersebut adalah manusia hasil
binaan pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan tuntutan pasar atau tuntutan pembangunan nasional. Untuk menjadi
bangsa yang mandiri, pada dasarnya tidak ada satupun sektor kehidupan bangsa atau sektor pembangunan nasional yang tidak
dijamah oleh Sumber Daya Manusia Indonesia.
Apabila Sumber Daya Manusia Indonesia tidak dipersiapkan, maka sektor-sektor tersebut akan diisi oleh tenaga-tenaga asing
sesuai dengan dinamisme kehidupan dunia dewasa ini yaitu dunia terbuka. Dunia yang terbuka memungkinkan persaingan
antar manusia dan antar bangsa. Hanya bangsa dan manusia yang terampil, bermutu, akan mampu berkompetisi dengan
bangsa-bangsa yang lain dalam era globalisasi. Perencanaan pendidikan dan pelatihan yang komprehensif berarti bahwa bahwa
perencanaan tersebut haruslah sejalan dan seiring dengan strategi pembangunan serta prioritas nasional.
Untuk menghubungkan dan menjembatani harapan-harapan tersebut, proses perencanaan pendidikan dilakukan melalui
beberapa pendekatan. Terdapat empat pendekatan dalam perencanaan sistem pendidikan, yaitu pendekatan berdasarkan
permintaan masyarakat berdasarkan pendidikan, pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja, pendekatan keefektifan
biaya, dan pendekatan sistem.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perencanaan pendidikan?
2. Apa macam-macam pendekatan dalam perencanaan pendidikan?
3. Apa bentuk-bentuk perencanaan pendidikan?
4. Bagaimana perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efektif dan efisien?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian perencanaan pendidikan.
2. Mengetahui macam–macam pendekatan dalam perencanaan pendidikan.
3. Mengetahui bentuk-bentuk perencanaan pendidikan.
4. Mengetahui bagaimana perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efektif dan efisien
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Perencanaan Pendidikan
Secara konseptual, manajemen pendidikan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan
mengenai (sumber daya manusia, sumber belajar, kurikulum, dana, dan fasilitas) untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien (Engkoswara 1987; ISPI 1995; Manap 1999, 2008). Perencanaan pendidikan mempunyai
peran penting dan berada pada tahap awal dalam proses manajemen pendidikan, yang dijadikan sebagai panduan
bagi pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan penyelenggaraan pendidikan.
Perencanaan pendidikan merupakan suatu proses dalam perumusan kebijaksanaan suatu instrumen dan teknik dalam
penentuan prioritas dan merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan social ekonomi suatu bangsa, serta
merupakan jembatan penghubung antara harapan peserta didik, orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam mencapai tujuan
pendidikan.
Perencanaan merupakan suatu proyeksi tentang apa yang harus dilaksanakan guna mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan (Kaufman 1972; Hadikumoro 1980). Sebagai suatu proyeksi, perencanaan memiliki unsur
kegiatan mengidentifikasi, menginventarisasi dan menyeleksi kebutuhan berdasarkan skala prioritas, mengadakan
spesifikasi yang lebih rinci mengenai hasil yang akan dicapai, mengidentifikasi persyaratan atau kriteria untuk
memenuhi setiap kebutuhan, serta mengidentifikasi kemungkinan alternatif, strategi, dan sasaran bagi
pelaksanaannya.
Sampai saat ini, pendidikan di Indonesia masih mengalami krisis besar karena perkembangan dan kebutuhan akan
pendidikan tidak dapat terpenuhi oleh sumbersumber yang tersedia. Untuk mengatasi permasalahan pendidikan secara
komprehensif, Banghart dan Trull (1973:120) merekomendasikan beberapa hal yang harus dicermati dalam
merencanakan pendidikan, di antaranya: mengidentifikasi berbagai kebijakan terkait dengan sistem pendidikan,
mengevaluasi dan mempertimbangkan berbagai alternatif metode pendidikan dan dalam kaitannya dengan masalah
masalah khusus pendidikan, mencermati masalah-masalah kritis yang memerlukan perhatian, penelitian, dan
pengembangan, mengevaluasi keunggulan dan kelemahan sistem pendidikan yang ada, serta melaksanakan kajian
terhadap sistem pendidikan dan komponen-komponennya. Perencanaan berfungsi sebagai pemberi arah bagi
terlaksananya aktivitas yang disusunsecara komprehensif, sistematis, dan transparan.
Perencanaan pendidikan dan pelatihan diarahkan pada pengembangan dan penguasaan IPTEK serta penerapannya.
Berikutnya keterampilan yang diprogramkan adalah keterampilan yang dibutuhkan di dalam pasar kerja oleh dunia
industri atau oleh kesempatan-kesenmpatan yang muncul karena kemajuan ilmu dan teknologi kemudian perencanaan
yang disajikan merupakan suatu rencana yang melahirkan inisiatif.
Demikianlah proses perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efektif harus dapat menumbuhkan suatu sistem
pendidikan dan perencanaan yang mengakomodasikan lahirnya kemampuan-kemampuan yang diperlukan oleh suatu
masyarakat industri. Sistemnya haruslah efektif, artinya tidak ada duplikasi serta program tanpa arah. Seluruh sistem
diberdayakan agar secara cepat dan tepat menunjang pencapaian tujuan PJP II. Hal ini berarti perencanaan pendidikan
dan pelatihan haruslah komprehensif, sebab sumber daya manusia yang akan dibutuhkan oleh semua sektor
pembangunan.
Efisien artinya penggunaan sumber-sumber secara tepat guna dalam rangka pencapaian suatu tujuan. Dalam hubungan
ini, proses perencanaan yang efisien adalah proses perencanaan yang mempunyai karakteristik, antara lain : efisiensi
berimplikasi tanpa duplikasi berarti intensifikasi. Tetapi apabila duplikasi tanpa kerjasama, maka hal itu dapat dikatakan
pemborosan. Perencanaan yang efisien dalam sektor pendidikan dan pelatihan juga diarahkan kepada terwujudnya suatu
kurikulum yang ramping. Kita mengetahui bahwa dewasa ini, kurikulum sudah sangat berat dengan pengetahuan yang
kurang relevan dengan kehidupan nyata. Era reformasi bukan berarti menghafal dan penguasai semua informasi dan
data yang ada, tetapi bagaimana mengelola informasi yang ada agar supaya bermanfaat bagi kehidupan.Sarana dan
prasarana serta komponen pendukung harus diperhatikan dengan jeli. Sarana dan prasarana yang belum ada dilengkapi
dengan meminta bantuan baik kepada pemerintah maupun kepada masyarakat sekitar. Sebagai seorang manajer
pendidikan dimasa depan kita harus memperhatikan hal-hal tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Manajemen pendidikan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan
mengenai (sumber daya manusia, sumber belajar, kurikulum, dana, dan fasilitas) untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien.
2. Perencanaan pendidikan merupakan suatu proses dalam perumusan kebijaksanaan suatu instrumen dan teknik
dalam penentuan prioritas dan merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan social ekonomi suatu
bangsa, serta merupakan jembatan penghubung antara harapan peserta didik, orang tua, masyarakat, dan pemerintah
dalam mencapai tujuan pendidikan.
3. Pendekatan merupakan serangkaian asumsi dasar dalam memecahakan berbagai masalah yang saling berkaitan. Terdapat
empat pendekatan dalam perencanaan system pendidikan, yaitu pendekatan berdasarkan permintaan masyarakat berdasarkan
pendidikan, pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja, pendekatan efesiensi biaya, dan pendekatan
sistem atau pendekatan integratif.
4. Perencanaan Sumber Daya Manusia memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja dapat
diperoleh, kapan tenagan kerja akan dibutuhkan, dan pelatihan serta pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga
kerja. Selanjutnya sistem kompensasi harus sesuai dengan sistem penyesuaian kinerja, dimana harus sesuai juga dengan
keputusan pengembangan SDM.
5. Perencanaan pendidikan dan pelatihan merupakan proses untuk mengembangkan sumber daya
manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan visi strategis menghadapi pasar bebas serta kemajuan IPTEK dalam
rangka mewujudkan masyarakat.
B. Saran
Setiap kegiatan memerlukan perencanan terlebih dahulu. Membuat perencanaan harus benar–benar matang
dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai yang telah ditetapkan sebelunmya. Merencanakan harus
memperhatikan kebutuhan yang diperlukan maka itu perencanaan juga harus memperhatikan pendekatan–
pendekatan yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1997. Perencanaan Pendidikan: Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V. Buku II B. Jakarta:
Depdikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Gaffar F. 1987. Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi. Jakarta: Depdikbud, Direktorat jenderal Pendidikan
Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Indar D. 1990. Perencanaan Pendidikan: Strategi dan Implementasi. Surabaya: Karya Abditama.
Manap S. 2008. Perencanaan Pendidikan. Bahan Ajar. Bengkulu: Program Magister Manajemen
Pendidikan,Universitas Bengkulu.
Sa’ud, U.S. dan Makmun, A.S. 2007. Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komperhensif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.