Anda di halaman 1dari 24

BANTALAN (BEARING)

o Bantalan digunakan untuk menahan beban dan pada saat sama terjadi gerakan
relatif antar 2 komponen mesin.
r Daya ditransmisikan melalui permukaan kontak.
. Dalam perancangan bantalan, panas yang dihasilkan akibat gesekan antar
permukaan harus bisa dibuang ke lingkungan.
. Tipe bantalan :
o Bantalan rol (rolling bearing) : menggunakan elemen gelinding dalam
bentuk bola atau batang silindris.
o Bantalan luncur (sliding bearing) : disebut juga journal-bearing dimana
gerakan dibantu oleh lapisan tipis pelumas.

Deap grcorro
hlbrdng

Rol16r Nesdlo

[--lqt
(toadngD Gubrtcdion) (Cmfgurafion)
(1 ,-
O
- *

llyrtortynamlc

@ q@
tlydro3tafc Solt-hiblicdrn!

Gambar 1. Bantalan luncur dan gelinding


2

Gambar 2 di bawah digunakan sebagai petunjuk pemilihan bantalan


berdasarkan kapasitas beban sedangkdn Tabel 2 untuk kriteria dalam
menentukan performa bantalan selain didasarkan pada beban.

10?

z
;ld
(B
-9 %
E
2 \a
.E
x
6
101 \a\e
E
E
a\?
gld
F
t.a t-\:
Apprgxfinaie
tno<imurnsp€€d
\ "nuuurp
pl*t
of giae trblne
b.[
\ apccial
boa,trgt b6ring8

10'4 lo-t 1 lo 10' td 1o' 105

Speed {Revolntiurs per second)

Gambar 2. Pemilihan bantalan berdasar kapasitas beban dan putaran

Table 2.1 Comparison of bearing performance for continuous rotation

Bearing type Accurate Combined axial Low starting Silent running Standard Lubrication
radial and radial load torque capability parts simplicity
location capability available

Rubbing plain Poor Some in most Poor Fair Excellent


beariugs c{uies
(non-metallic)
Porous metal plain Good Some Good Excellent Yes Excellent
bearings, oil
impregnated
Fluid film Fair No; separate Good Excellent Some Usually requires
hydrodynamic thrust bearing a recirculation
bearings needed systern
Hydrostatic bearings Excellent No; separate Exccllent Excellent No Poor; special
thrust bearing systcm neded
needed
Rolling bearings Good Yes in most Very good Usually Yes Good when
cases satisfactory grease lubricated

Reproduoed courtesy of Neale (1993).


a
J

BANTALAN LUNCUR (SLTD|NG BEARTNG)


. Pada bantalan luncur, dua permukaan bergerak satu terhadap lainnya tanpa
bantuan kontak roltetapi dengan pelumas sehingga menghasilkan tekanan.
. Bantalan ini dinamakan juga journal bearing dimana bagian poros dinamakan
journal sedangkan bagian yang stationer (tidak berputar) dinamakan bearing
yang berfungsi menahan beban seperti Gambar 3 di bawah.

. Gambar 3. Bantalan luncur

Jenis-jenis Pelumasan :
1. Pelumasan batas (boundary lubrication) : kecepatan getaran pada journal
bearing rendah.
2. Pelumasan lapis tipis campuran (mixed film lubrication).
- Kecepatan relatif antara permukaan cukup untuk menghasilkan tekanan
pada lapisan pelumas yang memisahkan permukaan tsb. pada waktu lama
3. Pelumasan lapisan penuh
- Pelumasan tipe ini terjadi pada kecepatan tinggi, sehingga tekanan
meningkat dan journal akan terangkat.

_ Jomar$rta€a _ Boundary
-Wtubricatioh -z>
Bearing sJrhc€

1a> Joumar$riaca Mixod-film


" -^ lubricetion
B€adng Budacs

Full lllm hydrodynamic


lubrication
Bsing$dffi

Gambar 4. Kekasaran permukaan pada bantalan luncur

Performa bantalan luncur tergantung pada pelumasan.


o Parameter bantalan = rN
P
o Dengan p : koefisien gesekan, N : gaya normal dan P :tekanan.
. Pelumasan sangat menentukan performa bantalan luncur.
o Viskositas : ketahanan fluida terhadap tegangan geser (shear stress).
o Pelumasan : padat, cair dan gas.
4

c
_9
o
E
o
E
.9
o
0'
()o

Bearing parameter, gNlP

Gambar 5. Variasi performa bantalan : (I) boundary, (II) mixed film, (III) full film
hydrodynamic

Gontoh soal 1 :
Sebuah bantalan dirancang untuk menahan poros berdiameter 25 mm pada
putaran 75 rpm. Beban radial pada bantalan sebesar 700N. Panjang bantalan 25
mm. Hitung nilai PV dan tentukan bahan bantalan yang sesuai.

Perancangan Bantalan Berpelumas Batas


. Parameter atau ukuran perancangan : PV
Dengan P : kapasitas beban dan V : kecepatan keliling.
. Perancangan awal (preliminary design) :

- Menentukan proporsi bantalan : L dan d , pemilihan material : L/D = 0.5-1.5.


Perancangan Bantalan Hidrodinamis Lapis Penuh
. Beban pada bantalan ditumpu oleh lapisan kontinyu pelumas sehingga tidak
terjadi kontak antara poros dan bantalan.
. Gerakan poros dan bantalan menghasilkan tekanan untuk menahan beban.
o Parameter/spesifikasiperancangan:
- r :jari-jari poros (m)
- c :clearance(m)
- p :viskositas(Pa.s)
- Ns : kecepatan poros (rps : putaran per detik)
- W : beban pada bantalan (N)
- L : Panjang aksial bantalan (m)
- p = W(LD)
t-
o

ca
Eg
RI
E6 €€ E$a EAe$ n€
d
C)ct
'5 li
E E tEaF E:;8" BF
O
o"
A
d
E"g
'ot
E()
ct cl()
C'
'EF
F
CL
>\
q.oo
c:
/' ugftc$'$Eia*e$g c)
5o6l
0
o.
oo
E E ir
>t -:

>rd
€,
g
ets
od

.g
ck
€o
EgEE=gI
E
F E3EFff*
EI
o
E
o
Ib .EB.
-e.9
€E
C) lI. U, 6'
o^
8r{
qod95b 8"rrn I 3
4{.14 * g J r
o
oo
I
oo
.5 B'3 c{ltFcl N € cl \oNt
>r
o
cl
bt'bt'xtt'e
Tr1t€! !'- ! .c, € -bb
o rarahr \rl $ rr,1 hg
(tl c1
q .'l
,96 tlFl=d
ooo I o A
oI d I O (300
lll.q I a1 lrt rt)
lar m
E.E d N
I
cqq
Uq: ciddcioctdo
-H*-
ooo
g
ooo
o(.to
EHE rn ct \O
trt
gBE eoeo
!ir€r!!ly!
o
a
o
O o
6
n
O
oo
rn ab
o
ae-.i61 6l GI FI cil
N
\ll
qZ"o
o E5t
.=vc)
h
3? n\9
o
d lal 66 ooo99
Q' Es
.<d!) 3 -rf 9QEr r/)
.q
(!t
O
ct
O
ra
Ft aaa
ql hl>O. --6atf)
dctc;ddodei ),)-,
E
!o .gA
E H'e
-o ta<
o E slz

o
a
()
*sE
E-0r ix** n = i g ,\ g $
ch
o\
o
(,
(.l
6
t
z
c) o
o
arl
>\
c,
6l ts
a
O o
o
ct !t()
()
ol
c)
EC
nl
.o
d
ggggg,ggg*gIEgsEg to
o
o
F d
Optimasi :

- Meminimalkan rugi-rugi gesekan, meminimalkan kenaikan temperatur


pelumas, meminimalkan kebutuhan pelumas, memaksimalkan kapasitas
beban dan menurunkan biaya produksi.
- Besar clearance : 0,001r < c < 0,002 r
- Atau dinyatakan dengan diametral clearance (2c) : 0,001D < 2c < 0,002 D

6000
s(po
4(x)0

3F0

ano

eS r(no
8q,
BS
8_ s{n
O .mO

300

1m
80
71)
60

t* 175 2oo
Joumato,"r*"t?r,
Gambar 6. Diametral clearance

Performa bantalan dapat dapat dihitung dengan mempertimbangkan


variabel-variabel r, c, L, pr, N dan W, tebal film minimum ho, lokasi lapisan
minimum lpmax, koefisien friksi f, debit pelumas Q, tekanan lapisan
maksimum pr""dan kenaikan temperatur AT.
Distribusi tekanan pada journal bearing dapat dicari dengan menyelesaikan
Persamaan Navier-Stokes melalui Persamaan Reynold :

u
[n' uol* a [n' ao]
= uug! * on{
A* L p a*_l Atlp A. ) ax Ax

Persamaan Reynold diselesaikan oleh Raimondi dan Boyd dalam bentuk


:
grafik-grafik yang menghubungkan parameter tebal lapis pelumas,
koefisien gesekan, aliran fluida, rasio pelumasan, lokasi tebal minimum,
rasio tekanan maksimum, posisi rasio tekanan maksimum dan sudut
terminasi vs Bilangan Sommerfield (S) yang merupakan karakteristik
bantalan besarnya :
Gambar 7. Distribusi tekanan pada full film journal bearing

s=rr) 'uN,
[c./ P

w
'LD
Dengan variabel-variabel dan satuan seperti di atas.

Start Speeding up Steady speed

Bearing
Cenre fine Centre line
shiff shift

Gambar 8. Gerakan full fil hydrodynamic mulai dari pengawalan

- Saa! poros (journal) berputar, minyak akan terpompa ke kanan dan mengisi
celah sempit sehingga journal akan terangkat.
- ho=c-e
- s = e/c (rasio eksentrisitas)
- h"c = 1-r (Hubungan : ho, c dan e)
- Nilaiviskositas merupakan fungsi T seperti pada Gambar 9.
- Temperatur rata-rata : Tuu =Tr * tt .l =r, *$
2'2
- Tr : temperatur pelumas masuk, T2 : temperatur pelumas keluar bantalan
10000

2000
1 000

300
200
100

6' 40
ci
IL
go

920
'-o
810
o
sAE 60, tso vG 320
SAE 50, ISO VG 220
6 sAE 40, tso vG 150
5 sAE 30, tso vG 100
4
SAE 20, ISO VG 68
3
sAE 10, rso vG 46
rso vG 32
vG22
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 130

Temperature fC)
Gambar 9. Hubungan viskositas dengan temperatur

Prosedur untuk menentukan variasi parameter operasi untuk bantalan yang


diketahui panjang bantalan, jari-jari bantalan, radial clearance, tipe pelumasan dan
pasokan udara :

1. Hitung kapasitas beban : P = W(LD)


P = 0,34 MN/m2 (pekerjaan ringan) dan 13,4 MN/m2 untuk mesin-mesin
berat.
2. Hitung kenaikan temperatur AT.
Sebagai masukan AT = 10 oC merupakan angka taksiran awal yang baik.
3. Tentukan temperatur bantalan rata-rata i T,u = q * Tr:T, r, *S
'2'2 =

4. Hitung bilangan Sommerfield : S= (:)' !\p


5. Gunakan chart-chart pada Gambar di bawah, untuk menentukan koefisien
gesekan, variabel aliran pelumas dan the ratio of the side flow to the total
lubricant flow.
8,30x10-6P (r / c)f
6. Hitung kenaikan temperatur pelumas : AT =
r- (Il2XQ, /Q) [Q/(rcN,L)]
7. Jika nilai kenaikan temperatur sepanjang bantalan telah berubah, nilai debit
pelumas Q, side flow rate Qs dan koefisien gesek f dpat dihitung.
8. Chart-chart pada Gambar dapat digunakan untuk menghitung tebal lapisan
maksimum pelumas, film pressure ratio maksimum, lokasi tekanan
maksimal dan lokasi angular.
9. Torsi yang dibutuhkan untuk melawan gesekan bantalan : T = fWr
10. Rugi-rugi daya bantalan : Daya = rrr.T = 2nNs.T
11. Kekasaran permukaan journal and bearing : 0,4-0,8 pm (bearing dengan
kualitas baik), 0,2-0,4 pm (ketelitian tinggi)
12. Rencanakan resirkulasi dan sistem sil untuk pelumasan bantalan.

Gontoh Soal 2 :
Pasangan journal bearing dengan diameter nominal 50,0 mm, panjang bantalan
25,0 mm digunakan untuk menahan beban radial 3000 N. Journal direncanakan
dengan putaran 3000 rpm, radial clearance 0,04 mm. Minyak pelumas
menggunakan SAE 10 dengan temperatur pasokan 50 oC. Hitung kenaikan
temperatur, debit pelumas, tebal lapis minimum dan torsi gesekan dan panas yang
timbul pada bantalan.

Contoh Soal 3 :
Pasangan journal bearing digunakan untuk poros berdiameter 30,0 mm, putaran
1200 rpm dan beban pada bantalan 1500 N. Pelumas dari minyak SAE10 dengan
temperatur 40 oC. Pilih radial clearance, panjang bantalan, kenaikan temperatur,
debit pelumas total dan daya yang diserap bantalan. Check apakah bantalan yang
anda rencanakan masih dalam zona optimum seperti ditunjukkan garis patah-
patah pada chart : tebal lapis minimum. Diketahui diametral clearance (2c) = 0,05
mm.

,1
10

1r
E
t__
0.e L
ao E l-
L
o.8 t_
d l_
l_
tt
0.7 t
.(6
d E I-
at
o
o
0,6 F I-
l_
C
! 0.5 E
.9 t_
t_
.c
0.4 E +
E t_ LID=*
0.3
J-
E * LID=1
E
:' F + LID=0.5
E
0.2 t + LID=0,25
c.
b
t__ --- MaxW
= 0.1 b -.- Min f
b
ot
0.001 0.01 0.1 1

Sommerfield number, S = (r lc72 1t't{P


Gambar 10.

a
:o 100
lt
6
(6

€10
o "rF typ'*oo i :'

c + Ll0'l
.9
c, + L/D=0.5
0'
o
'+ UD=0.25
C)

0.01 0.1 1

Sommerfield numb€r, S = (r lcl2 yttJP


Gambar 11.
1l

JD
z6
a
g4
d
-o
.gg
6 + LID=*
OA
=
* LID=I
tr2. + LID=O.S
+ LID=O.2S
1

Sommerfteld number, g = (r lc)zyl,l


! p
Gambar 12.

tE
I_
0.9 t
b
t_
0.8 L
l-
I-
l_
L
0.7
o L
l_
0'6 F
o
E
e6 0.5 L
t
o
= 0.4E
tr L-
l_
0.3 L
.t_ + LID=I
l_
F * LID=9.5
o.e
L + LID=O.2S
o.r t=
T_
I_
J-
0L-
0.001

Sommerfield number, S = (r lc)2tfi


Jp
Gambar 13.
t2

90rr
80[
\
lio
o
c
.Y
.9
c
E

E
:
E
c
.E + LID=-
30F * LID=1
o +
c LID=0.5
o + LID=g'25
o
o
o-

0.00 0.01 0.1


'lF 1

Somrnerfield number, S = (r/c)'zplV"/P


1

Gambar 14.

0.9 c
L
-L
0.8 L + l_lQ=a
T
E
h
l__
* LID=1
_Q
a-
0.7 F
T-
+ LID=0.5
d E + LID=O.25
0.6 F
(6
o I_
t
tat 0.s F
ah
o I
E
CL 0.4 F
t-
E I-
l_
0.3 F
E
t
E t_ E
x 0.2 L
(U
E
0.1 F
f-

OE
0.001 0.01 0.1 1

Sommerfield number, S = (r lcl21fi J p

Gambar 15.
13

C
I
s: 20
o
ah
ah
o'
cr 15
E

E
f
.E
x 10
(tl
E
o
oc
'g
r1t

Io
0.01 0.1 1

Sommerfield number, S = (r/c)'aFNJP


Gambar 16.

160

140
C
*E 120
E
IL
roo
o
880
oo-
P60
(E
c + LtD--*
E40
o + Llp=1
F + LID=O.5
20 + UD=O.25
0
0.001 o.o1 0.1 1

Sommerfield number, I = (r/c)'zpir/./P

Gambar 17.
t4

Metode alternatif untuk perancangan bantalan full film hydrodynamic


(Persamaan Reason dan Narang)

esin0

o Tekanan pada bantalan : p =


#[T-")( ') (r + scos e)

,.#(+-,')( (1+ecos0)(2+ecos0)
Dengan :
:
p viskositas
:
V kecepatan permukaan
r: jari-jari poros (ournal)
c: radial clearance
:
L panjang bantalan
z: koordinat aksial
r : variabel eksentrisitas
[ : koordinat keliling (circumferential coordinate)

. Persamaan di atas terintegrasi dengan persamaan yang melibatkan integral ls


dan lc yang merupakan fungsi L/D dan e dan diberikan pada Tabel di bawah.
o Bilangan Sommerfield dinyatakan dengan : S=

o Jika integral l" dan I, diketahui, maka parameter bantalan dapat dihitung sbb. :

- Jika W, Ns, L, D, c, tipe pelumasan diketahui maka perkirakan kenaikan


temperatur AT dan hitung T.u. Tentukan nilai viskositas dari grafik pada T"u.
- Hitung bearing loading pressure p = *LD
'
- Hitung bilangan Sommerfield : S = |/,f]' !\
\./ p
- Tentukan r, l" dan l" dari Tabel. Lakukan interpolasi :
/\ *-*'
v=l l(r,-v,)+v,
\xz -xr,/
- Hitung tebal lapis minimum : ho = c(1 - E)
- '
Hitung attitude angle <D (rad/s) I 0: tan-rf-fl

- Hitung :
I r")
-

l5

I
,_r,(i)
-S==n(l+e)-ner1,
rcN,L lffi'i *
xtanh-r

{tr.l o [?)'+.i
(1+ eX2 + e)
Dengan I 1 =
2+ t2
Hitung :

I
-g=n(l-a)
rcN.L
+nE\2 ,_n,[?),
mJ
\l[r,/ 2'4
xtanh-l

(1-e)(2-e)
Dengan 1 \z= 2+x2
Flow ratio dapat dihitung dengan persamaan
t'-
=r -ft
Hituns variaber sesekan (r/c)r : r(:) =."r[#.;r,)
8,30x10{P (r/c)f
- Hitung kenaikan temperatur : AT = x.-
l-0/2xQ, /Q) Q/(rcN.L)

Gontoh Soal 4
Journal-bearing dengan diameter nominal 20,0 mm, panjang bantalan 20,0 mm
danr clearance 0,02 mm dirancang untuk menahan beban 1000 N dpada putaran
6000 rpm. Bantalan menggunakan minyak pelumas dari SAE20 pada temperatur
pasok 60 oC. Dengan persamaan Reason dan Narang, hitung kenaikan :
temperatur pelumas, tebal minimum pelumas, torsi yang dibutuhkan untuk
melawan gesekan dan panas yang timbul pada bantalan.
I6

Table 2.3 Values of the integrals I, and /o, the Sommerfield number ,S, as functions of the tr/D ratio and tbe eoccntricity
ratio e

d, .1" and S for L/D =


0.25 0.5 0.75 1.0 1.5

0,10 L-0.00.32 0.0120 0.02M 0.0380 0.0636 0.0839 0.r570


I" = -0.00O4 -0.0014 -0.0028 -0.0041 -0.0063 -0.0076 -0.0100
S: 15.4506 4.39t2 2.1601 r.3880 0,8301 o.6291 0.3372

0.20 /* = 0,0067 0.0251 0.0505 0.0783 0.1300 0.1705 0.3143


*0.02m8
/c = -0'0017 -0.0062 -0.01l8 -0.0L74 -0.02s9 -0.0312
,S:7.6750 2.0519 1.0230 0.6614 0.4002 0.3061 0.1674

0.30 /" = 0.0109 0.0404 0.0804 0.1236 0.2023 o.2628 0.4727


I. = -Q'@!3 -0.0r53 -0.0289 -0.0419 -0.0615 -0.0733 -0.0946
r.2280 0.6209 0.,m65 0.2509 0.194/' 0.1r00
S = 45276
0.40 ls = 0.0164 0.0s97 0.1l?2 0.1776 0.2847 0.3649 0.6347
/c :
-0'0089 -0.0312 -0.0579 -0.082s -0.1 1 83 -0.1391 -0.1763
S = 2.8432 0.7876 0.4058 0.2709 0,1721 0. I 359 0.0850

0.50 I' = 0.0241 0.0E62 0.r656 0.2462 0.3835 0.4831 0.8061


/c = -0'0174 -0.0591 -0.1065 -0.1484 -0.206s -0.2391 -0.2962
S:1.7848 0,5076 0.2694 0.1845 0.1218 0.09&4 0.0618

0.60 /' = 0.0363 0.1259 0.2345 0.3396 0.s102 0.5291 0.9983


/" : -0'0338 -0. I 105 -0.1917 -0.2s90 -0.3474 -0.3949 -0.4766
S = 1.0696 0.3167 0.t7s2 0.1242 0.0859 0.0714 0.0480

0.70 /. :0.0582 0.1927 0.3430 0.4793 0.6878 0.8266 1.2366


/" : -0'f703 -0.2161 -0.3549 -0.4612 -0.5916 -0.6s86 -D.7717
S = 0.5813 0.1832 0.107s 0_0798 0.0585 0.0s02 0.0364

0.80 Is = 0.1071 0.326/ 0.5425 0.7220 0.9771 l.l3E0 1.5t66


Ic = -0'1732 -o.4797 -0.t283 -0.8997 -1.09.11 -l.l89l -1.3457
S = 0.2605 0.0914 0.0584 0.0460 0.0362 0.0322 0.0255

0.90 I' = 0.2761 o.7079 r.0499 1,3002 t.6235 r.8137 2.3083


I. = -Q'$$l'Q' -r.49W -2.0172 -2.3269 -2.il61 -2.7932 -3.0339
S = 0.Q737 0.0320 0,0233 0.0199 0.0171 0.0159 0.0139

0.95 I" = 0.6429 1.3712 1.8467 2.1632 2.5455 2.7ffi0 3.2913


I' = -2'1625 -3.9787 -4.8773 -s.362t -5.83 r5 -6.0396 -63776
^S = 0.0235 a.0n6 0.0102 0.0092 0.0083 0.0080 0.0074

0.99 Ir :3.3140 4.9224 5.690s 6.1373 6.6295 6.8881 8.7210


Ic = -22.0703 -28.5960 -30.8608 -31.9219 -32.8642 -33.2@2 -33.5520
S = 0.fi)24 0.0018 0,0017 0.0016 0.m16 0.0016 0.0015

Source: Reason and Naralg (1982).


t7

Bantalan Gelinding (Rol)


. Bantalan gelinding mempunyai elemen gelinding berupa bola atau batang
silindris yang terletak antara bagian diam dan bergerak.
o Bantalan dirancang untuk menahan beban radial, aksial atau keduanya.
. Macam-macam bantalan gelinding seperti pada Gambar 18.

(r) o) (c) (b)


lllrrll[ toh rdid ftr Lltias boL rrtrl or} Easrhlliolrlolttrdrlt Bralrlu boh [lFo rtr.
ddl!b.sb$'|d EtO bltb xll||rl did b.rb F dr

(c) (f) G) o)
EOho ttil rlb& Urtil BloEho rol lcilflt D.rit llltrL! boLl Erd.b rol jlrrE
'ol
tnrd tqDl

. (i) (i) (k)


!.!ldl[ boL *rid rrru !.trd8 boll lltid dur B.rld& tol hrld.ldd
.flb rrrt da1l! dud&u bs- b|rb tu!fid
bilu3 bolr

Gambar 18. Berbagaijenis bantalan gelinding


18

Pemilihan dan Perhitungan Umur Bantalan Gelinding (Rol)


Langkah-langkah perhitungan bantalan gelinding seperti pada Gambar 19. adalah
sebagai berikut:

Small reglon
d coril.c{
suriace

Gambar 19. Permukaan kontak (contact area) bantalan gelinding

Rated life (Lro) : umur yang memberikan 90% bantalan berhasil pada beban
tertentu.

Umur bantalan didasarkan beban dinamis t= juta putaran


' [;)-
C : konstanta beban radial dimana bantalan dapat tahan sampai 106 putaran.
L : jumlah putaran atau jam

Basic dynamic load rating c = r[,9)"'u'


v,s.,,v.v ^[tOuJ
'
a Nilai k = 3 (untuk bantalan dengan elemen gelinding berupa bola)
a Nilai k 3,33 (untuk bantalan dengan elemen gelinding berupa roller/silindris)
o Basic static load rating : beban yang dapat ditahan bantalan tanpa terjadi
deformasi permanen pada komponen.
Jika terjadi beban berlebih maka rumah bantalan akan mengalami indentasi
oleh elemen gelinding. Peristiwa ini dinamakan "Brinneling" yang berakibat pada
kebisingan dan beban kejut yang berakibat pada keausan.
Beberapa pabrikan menggunakan rating untuk menentukan umur banatalan
pada putaran tertentu sbb. :

tono )t''u'
c"u, =, I
'IL*t* J

- Ccat : catalogue radial rating (N, kN)


- Po : beban desain radial yang dibutuhkan (N, kN)
- Lo : umur desain (putaran atau jam)
t9

- Lcat : catalogue rated life (putaran atau jam)


- Ilo : putaran desain (rpm)
- ncat : catalogue rated speed (rpm)
e Equivalent load P : beban radial konstan yang memberikan umur yang sama
dengan bantalan yang digunakan pada kondisi beban dan putaran yang sama.

P=VXR+YT,
- p = beban equivalent (N)
- [ = 1 ,2 jika penahan bantalan (mounting) berputar, V = 1 jika poros berputar
- f, = faktor radial (dari catalogue)
- ft = beban radial (N)
- f = faktorthrust lgaya dorong, (N)
- T =gaya dorong (thrust) (N)

. Persamaan-persamaan di atas diasumsikan pada kondisi tunak(steady) yaitu


kondisiyang tidak berubah atau periodik.
o Jika bantalan berada pada kondisi berubah (unsteady) misal beban siklis,
pengawalan, beban berubah, berhenti dll, maka :

Mean effective toad : * =[+)''"'=[e''N' +eiv+e"N' + )"'


Fm : mean cubic load (N)
Li : gaya pada putaran N;
Ln :jumlah total putaran

(,'1"p,aN'),"', /sp3,\1/3
Jika diintegrarkan, F,' =[.t^j =[-,J

Distribusi kegagalan bantalan pada beban konstan dapat didekati dengan


Persamaan Weibull yaitu :

R= (t tr,o -0,02)l''o*'
'L
"*o[- ( 4,439 ))
Atau L,r=#
20

Gontoh Soal 5 :
Bantalan gelinding dengan rol silindris beroperasi pada beban 7,5 kN. Jika umur
bantalan 8760 jam pada putaran 1000 rpm, berapa load rating yang dipilih pada
katalog.

c=Prg)"'u'
(10'/

Contoh Soal 6 :
Berdasar data katalog, basic dynamic load rating untuk bantalan gelinding bola
(ball bearing) sebesar 33800 N pada umur 1 juta putaran. Jika bantalan
dioperasikan pada 15000 N dan putaran 2000 rpm, hitung umur bantalan Lro.

Gontoh Soal 7 :
Bantalan rol dibebani gaya radial Ft = 3,2 kN selama 2 jam kemudian beban
diturunkan menjadi Fz = 2,9 kN selama 1 jam. Siklus beban berulang secara
otomatis. Putaran poros 430 rpm. Hitung mean cubic load Fm yang harus
digunakan untuk menentukan rating bantalan dengan umur bantalan 9000 rpm.

Pemasangan Bantalan
o Pemakaian bantalan dengan elemen gelinding harus memperhatikan
pemasangan dan pemilihan bantalan yang tepat. Pemasangan bantalan harus
mempertimbangkan kombinasi bantalan, dudukan bantalan dan pelumasan.
Gambar di bawah memperlihatkan bantalan rol yang menumpu poros berputar.

Fixed bearing Floating bearing

Lock nut Lock nut

Gambar 21. Dudukan bantalan rol silindris dengan alur dalam (beban radial
sedang) dan bantalan rol silindris untuk beban radial tinggi
2I

Jika temperatur operasi poros tinggi, maka pemuaian poros perlu diperhatikan
saat pemasangan poros.

o Pemuaian poros akibat kenaikan temperatur : AL = LuAT


Dengan :
AL: pertambahan panjang (M),
L : panjang mula-mula (m),
q : koefisien muai linier (oC-t)
AT : kenaikan temperatur (oC).

. Pelumasan bantalan sangat penting supaya umur bantalan rencana dapat


dicapai. Semakin banyak pelumas, jumlah energi panas yang terdisipasi
semakin banyak sehingga temperatur pelumas dan bantalan meningkat.
Sebaliknya, terlalu sedikit pelumas menyebabkan keausan bantalan dan
kegagalan prematur.
o Pelumasan bisa dalam bentuk padat seperti gemuk (grease) maupun cair
(minyak).
. Pelumasan minyak dapat dilakukan dengan mencelupkan sebagian ke
bantalan atau sistem resirkulasi.

Pelumasan celup sebagian Pelumasan resirkulasi


22

d (mm) D (mm) B(mm) Basicdynamicload Basic static load Speed limit for grease Speed limit for oil Code
rating, C (N) rating, Co(N) lubrication (rpm) lubrication (rpm)

l5 24 5 t 570 800 28 000 34000 61802


32 8 5 600 2 850 220ffi 28000 tffiz
32 9 s 600 2850 22000 28 000 6t02
35 ll 7 850 3750 19000 24000 6202
a l3 ll 500 5 400 17000 20 000 6302

t1 26 5 I 690 930 24000 30000 61803


35 I 6060 3250 19000 2400o r6003
6003
35 10 6Ofi 3250 19000 24000
40 12 9 550 47s0 17000 20000 6203
47 l4 13 600 6 550 16000 19000 6303
62 17 23 000 l0 800 r2000 l5 000 6403

20 32 7 2750 I 500 19000 2400o 6r804


42 8 6900 4AS0 17000 20000 '.16004
42 l2 9400 5000 l7 000 20000 6004
4'l l4 12 800 6 550 l5 000 l8 000 6204
52 l5 16 000 7 800 13 000 16000 $a4
72 t9 30 800 15 000 10000 13000 640,f

25 3'I 7 4m 2600 17000 20000 61805


4',1 8 7 600 4750 14000 t7000 1600s
47 t2 lt 300 6 550 1s000 18000 ffi5
52 l5 14050 78ffi 12000 15000 6205
62 17 22ffiO n 600 ll 000 14000 6305
80 2l 36'000 19 300 9000 ll 000 6405

30 42 7 4 500 290A l5 000 18000 61806


55 9 ll 300 '1350 12000 r5000 t6f,06
55 l3 t3400 8 300 12 000 15000 6006
62 t6 19 600 il200 10000 13 000 62M
72 19 28 200 16000 9000 ll 000 6306
90 23 43 ?00 23 600 8 500 10000 6M
23

d(mn) D(srm) ,(mm) Basicdynamic Basic static Speed limit for grease Speed limit for oil Code
load rating, load rating, lubricatioh (rpm) lubrication (rpm)
c (N) Co (N)

l5 3s u 8 850 4800 17 000 24000 72028


42 l3 13050 6700 l5 000 20000 73028
I'l /t0 t2 lt 200 6 100 ls 000 20000 72038
47 t4 16000 8 300 13000 18000 73038
m 47 t4 14050 8 300 12000 17 000 720/.B
52 l5 19 0s0 10400 11000 r6m0 73048
25 52 l5 15 500 10200 10000 15 000 72058
62 t7 26 100 15600 9 000 13 000 73058
3A 62 l6 2390CI 15 600 8 500 r2000 72068
72 l9 34600 2t200 8000 lt m0 73068
$ 80 l8 36 500 260o0 7000 9 500 72088
90 23 49 500 33 500 6 700 9000 73088
50 90 20 39050 30 500 5000 E 000 72t08
110 27 74000 51 000 5 300 7 000 73108
55 100 2t 48 850 38 000 5 600 7 s00 72nB
t20 29 85 300 60000 4 800 6 300 731tB
60 1r0 22 s7 250 45 500 5000 6700 72t28
130 3l 95700 69 500 4500 6000 73128
65 t20 23 66400 54000 4500 6000 72t38
l6 33 109000 80000 4300 5600 73t38
70 t25 24 71 600 60000 4300 s6@ 72148
24

H IE
B
IdJ
d(mm) D (mm) .B (mm) Basicdynamicload Basic static load Speed limit for grease Speed limit for oil Code
rating, C (N) rating, Cq (19 lubrication (rpm) lubrication (rpm)

l5 35 ll 12600 10200 18 000 22W0 NU202E


42 l3 l9 500 15 300 16 000 19 000 NU3O2E
52 l5 28700 27000 ll 000 14000 NU205E
62 l7 40 300 36 500 9 500 12000 NU305E
30 62 t6 38 100 36 500 9 s00 12000 NU2O6E
72 l9 5l 300 48 000 9000 r1000 NU306E
50 90 20 64 500 69 500 6 300 75W NU2IOE
ll0 27 ilI000 I l2 000 5 000 6000 NU3IOE
130 3l l3l 000 127 000 5 000 6 000 NU4IO
100 180 34 252 000 305 000 3 200 3 800 NU220E
250 58 430m0 475 000 2400 3 000 NU420
200 360 58 766000 I 060000 I 500 I 800 NU24OE
420 80 990000 I 320000 I 300 I 600 NU340
600 870 ll8 2754000 510000 600 7N NUr0/600

Table 2.E Selected example of precision angular contact ball bearing ratings

d(mm) D(mm) A(mm) Basicdynamicload Basic static load Speed limit for grease Speed limit for oil Code
rating, C (N) rating, Cs (N) lubrication (rpm) lubrication (rpm)

l5 35 ll 7 420 3 350 48 000 70 000 7202CD


t7& t2 92M 4 150 43 000 63 000 7203CD
20 47 14 12 000 5 850 36000 53 000 720/c,D
25 52 l5 t3 600 7 200 30000 45 000 7205CD
30 62 l6 243A0 16000 24000 38 000 7206CD
40 E0 l8 41 100 28 000 l8 000 30000 7208CD
50 90 20 45 000 34000 16000 26000 72tOcD
60 ll0 22 67 700 53 000 13 000 20000 72t2CD
70 t25 24 79 400 64000 il 000 18 000 721rcD
80 t2s 11 65 500 61 000 10000 l7 000 70l6cD

Anda mungkin juga menyukai